7220Please respect copyright.PENANASCfbSZRkmy
7220Please respect copyright.PENANATg5MunzdCL
Cita pulang kerumah dengan tergesa-gesa. Begitu dia turun dari motor dia buru-buru masuk kekamar. Sebisa mungkin dia ingin menyembunyikan wajahnya dari ibu mertuanya. Tapi ibu mertuanya sudah terlanjur melihatnya tadi. Dan diapun mengikuti Cita yang masuk kekamarnya. Terlihat Cita mengambil sebuah tas, membuka lemari lalu mengambil beberapa helai pakaiannya dan dimasukan kedalam tas itu.7220Please respect copyright.PENANAd2bJ3BtkCc
7220Please respect copyright.PENANActoBYp9nA0
7220Please respect copyright.PENANAXQFXhRK79p
“Loh nak kamu mau kemana? Ada apa nak?” tanya ibu mertuanya. Dia menebak, ada sebuah masalah besar sehingga Cita bersikap seperti itu.7220Please respect copyright.PENANA74OeK1JBoB
7220Please respect copyright.PENANAS0o6oyZOKa
7220Please respect copyright.PENANA8moZOAkHVP
Tapi Cita tak segera menjawabnya. Dia masih terus mengemasi baju-bajunya. Kalau tadi dia menahan tangisnya, sekarang sudah tidak lagi. Dia menangis sejadi-jadinya sambil terus mengemasi bajunya. Sudah kepalang tanggung, ibu mertuanya juga sudah kadung melihat Cita menangis.7220Please respect copyright.PENANAGOIrPP5km8
7220Please respect copyright.PENANAHckVGEORS4
7220Please respect copyright.PENANAl8KuWAzFvw
“Cita, kamu kenapa nak? Ada apa? Bilang sama ibu” ucap ibu mertuanya, masih berusaha mencari tahu apa yang terjadi pada Cita.7220Please respect copyright.PENANAOJCyfKGLRJ
7220Please respect copyright.PENANAOGLKUsuCmK
7220Please respect copyright.PENANAO2v4fFiorY
Cita masih terdiam. Dia masih terus menangis. Bahkan setelah selesai mengemasi barang-barangnya, tangisnya belum reda juga. Dia sudah mau beranjak pergi dari kamar sebelum ditahan oleh ibu mertuanya.7220Please respect copyright.PENANAFSfLcFgVNY
7220Please respect copyright.PENANAgLpZpyO2Qo
7220Please respect copyright.PENANAmRqljoYEjt
“Cita, kamu mau kemana nak?” tanya ibu mertuanya lagi, dan Cita masih tidak menjawabnya.7220Please respect copyright.PENANA4JL5lELPPW
7220Please respect copyright.PENANAFMqS1MdgNN
“CITA!” bentak ibu mertuanya, yang sudah tak sabar dengan sikap Cita. Bukan karena marah kepada Cita, tapi justru khawatir.7220Please respect copyright.PENANAA0LUzqAD4R
7220Please respect copyright.PENANAMuEOaRCorb
“Cita, hiks, Cita mau pergi dulu bu”7220Please respect copyright.PENANAZIZnhbWe1P
7220Please respect copyright.PENANACf8RD10GL7
“Mau pergi kemana? Ini ada apa sebenarnya?”7220Please respect copyright.PENANAz0ooteXe2X
7220Please respect copyright.PENANACe2lE4CA8B
“Mas Andi bu, hiks, mas Andi…”7220Please respect copyright.PENANAi1xQ9PCEgt
7220Please respect copyright.PENANAn1leQxL4gg
“Andi kenapa nak?”7220Please respect copyright.PENANAQ0udol7D5i
7220Please respect copyright.PENANAK3SBg8llnV
“Mas Andi selingkuh bu…”7220Please respect copyright.PENANAgiwMv9qlIp
7220Please respect copyright.PENANArAVeYdYaGT
“Astaga…”7220Please respect copyright.PENANAYQvlCwBOx1
7220Please respect copyright.PENANAYIpvBIMqEq
7220Please respect copyright.PENANAyBsK4oivdq
Dia sama sekali tidak mengira, tapi kemudian mengerti kenapa Cita bersikap seperti ini, dan ingin minggat dari rumah. Siapa juga yang tidak kecewa, setelah berkali-kali dituduh selingkuh, bahkan sampai ditampar agar mengakuinya, tapi ternyata justru yang menuduh itulah yang sebenarnya sudah selingkuh.7220Please respect copyright.PENANAhUiKtSPOk5
7220Please respect copyright.PENANAe6AeZ6U6d1
Ibu mertua Cita pun masih terdiam, tapi dia masih menahan tubuh Cita agar tak pergi. Dia ingin menahan, ingin menghibur, atau apalah, yang penting Cita tidak pergi dari rumah. Tapi dia sendiri bingung tak tahu harus ngomong apa.7220Please respect copyright.PENANADHXfj35AQ8
7220Please respect copyright.PENANAUoBDrmxpCH
7220Please respect copyright.PENANAPnpNztkICS
“Bu, lepasin Cita. Cita mau pergi” ucap Cita sambil berusaha melepaskan tangan ibu mertuanya.7220Please respect copyright.PENANA2zLDv4zQas
7220Please respect copyright.PENANA19xGwrXhJD
“Kamu mau kemana? Kasihan anak kamu nak” tahan ibu mertuanya.7220Please respect copyright.PENANAasN0r8llsc
7220Please respect copyright.PENANA6Hkz2GNMbs
7220Please respect copyright.PENANAUpbYVlUXlP
Sesaat Cita terdiam, karena seolah baru tersadar akan anaknya. Sedari tadi, dia tidak kepikiran hal itu. Dia terlanjur kecewa, terlanjur marah, setelah apa yang dia lihat tadi. Yang ada dalam pikirannya hanyalah dia ingin secepatnya pergi dari Andi, dan dia harus meninggalkan rumah ini secepatnya. Satu hal yang sama sekali tidak terpikir oleh Cita tadi, adalah anaknya.7220Please respect copyright.PENANAlVENzqJvLN
7220Please respect copyright.PENANAegYr5bW823
7220Please respect copyright.PENANA8onnOKT9Kr
“Kasihan anak kamu nak. Kamu jangan pergi” bujuk ibu mertuanya.7220Please respect copyright.PENANAvmd5fRRRdq
7220Please respect copyright.PENANANsNB9kUTHs
7220Please respect copyright.PENANAQOdxXof8Eb
Cita masih terdiam. Dia bimbang, haruskah dia pergi? Haruskah dia menghindari Andi? Lalu bagimana dengan anaknya? Tegakah dia harus meninggalkan buah hatinya? Tapi perasaan Cita benar-benar sedang kacau, membuat otaknya benar-benar tak bisa berpikir jernih. Dia bingung harus bagaimana. Tapi, hal terbesar yang ada dikepalanya saat ini adalah Andi, apa yang diperbuat oleh Andi, dan keinginannya untuk tidak melihat Andi lagi, paling tidak untuk sementara waktu.7220Please respect copyright.PENANAOI8Jr8HveS
7220Please respect copyright.PENANAli8Ggj5DR1
7220Please respect copyright.PENANA7iw0URfVJi
“Bu, Cita mau nenangin diri dulu. Cita mau pergi sebentar” ucap Cita, kali ini dengan agak lirih disela-sela tangisannya.7220Please respect copyright.PENANAHVDs1pHlca
7220Please respect copyright.PENANAXbc4otx8jT
“Kamu mau kemana? Terus anak kamu gimana?” tanya ibu mertuanya, membuat Cita terdiam sebentar, kebingungan.7220Please respect copyright.PENANAtTthuAaLjd
7220Please respect copyright.PENANAXTcXzqMyZS
7220Please respect copyright.PENANAK2vlzF2zDz
Kemana? Aku harus kemana? Aku harus pergi kemana? Aku tak punya siapa-siapa disini? Apa aku harus pulang kerumah orang tuaku? Apa aku bawa sekalian saja anakku? Bagaimana ini? Batin Cita.7220Please respect copyright.PENANA3juhXGFjPU
7220Please respect copyright.PENANABI0qMgFCpC
7220Please respect copyright.PENANAeMmYJpHH1d
“Ini udah mau malem lho, kamu jangan pergi sekarang nak” bujuk ibu mertuanya lagi.7220Please respect copyright.PENANApEPDQPYPB1
7220Please respect copyright.PENANAIAF3CJHsFc
7220Please respect copyright.PENANApKjhX6VbJU
Tapi kemudian, ada satu hal yang terpikirkan oleh Cita. Diapun mengusap air matanya, lalu menatap ibu mertuanya.7220Please respect copyright.PENANA2Ig9oMUmBv
7220Please respect copyright.PENANAD5f6ljCr9R
7220Please respect copyright.PENANAndtliwW14E
“Bu, mohon beri Cita waktu sebentar. Cita mau kerumah mbak Nada, Cita butuh sendiri dulu, Cita nggak mau ketemu mas Andi dulu”7220Please respect copyright.PENANASX4CujlCJI
7220Please respect copyright.PENANABhf4CEgLx9
“Tapi nak…”7220Please respect copyright.PENANAQv97tXej9C
7220Please respect copyright.PENANAnO86ULQqBM
“Cita mohon bu, kasih Cita waktu sebentar aja”7220Please respect copyright.PENANAPbPP7PAoza
7220Please respect copyright.PENANAAGbqrUK0Tb
“Bener kamu ketempat Nada?”7220Please respect copyright.PENANAQmEJSl287l
7220Please respect copyright.PENANA1QZwWVjarD
“Iya bu”7220Please respect copyright.PENANAwInKuBWfeG
7220Please respect copyright.PENANAmIFDSUzeNT
Ibu mertuanya menghela nafas panjang. “Baiklah kalau itu mau kamu. Biar anak kamu disini saja sama ibu”7220Please respect copyright.PENANANjSfd27aNd
7220Please respect copyright.PENANAewj0rG70HI
“Tapi bu…”7220Please respect copyright.PENANAoXxXzI7CTH
7220Please respect copyright.PENANApGeoJjpxYU
“Sudah, kalaupun kamu bawa dia malah nggak akan sempat kamu urus. Biar dia sama ibu. Asal kamu jangan kemana-mana lagi, cuma kerumah Nada. Tapi cepatlah pulang nak, kasihan anak kamu”7220Please respect copyright.PENANAzdiKi0bZ8R
7220Please respect copyright.PENANAD9j8TQwQ2x
7220Please respect copyright.PENANAqJD8sh8GZ7
Cita terdiam. Awalnya dia ingin membawa anaknya sekalian untuk pergi kerumah Nada. Tapi, Cita membenarkan kata-kata ibu mertuanya. Sanggupkah dia, sempatkah dia mengurus anaknya dalam suasana hati seperti itu? Meskipun ada Nada yang mungkin bisa membantunya, tapi apakah semudah itu? Karena Nada sudah dia acuhkan cukup lama. Bahkan, mungkinkah Nada mau menerima kehadirannya nanti? Bisa jadi Nada malah menolaknya. Setelah berpikir sesaat, Cita merasa kalau memang lebih baik anaknya bersama dengan ibu mertuanya saja dulu. Kalaupun Nada nanti menolak kehadirannya, dia juga masih bingung mau kemana lagi. Akhirnya Citapun mengangguk.7220Please respect copyright.PENANAdqrKZPM2LG
7220Please respect copyright.PENANAIvGhCmZmn1
7220Please respect copyright.PENANA2JOvsVnZ54
“Baik bu, saya titip dia dulu bu”7220Please respect copyright.PENANAgVmnHpjDOH
7220Please respect copyright.PENANAAEhDP5DwJ9
“Iya, tapi, segeralah pulang nak”7220Please respect copyright.PENANArqZwzNOZAS
7220Please respect copyright.PENANADZHYIcatUw
7220Please respect copyright.PENANAtStiWPiPQX
Cita hanya mengangguk, mencium tangan lalu memeluk ibu mertuanya, setelah itu dia beranjak pergi. Ibu mertuanya tak lagi menahan, meskipun dia berat untuk membiarkan Cita pergi. Tapi dia tahu Cita butuh waktu sebentar untuk menenangkan diri. Sebagai pihak yang selama ini dipersalahkan oleh Andi, tapi ternyata justru Andi yang selingkuh. Sudah pasti perasaan Cita sangat sakit saat ini.7220Please respect copyright.PENANAY3SsaGxdDJ
7220Please respect copyright.PENANACyCRa0IJgB
Akhirnya Cita pergi meninggalkan rumahnya. Dia membawa motornya dengan sembrono, tidak seperti biasanya. Beruntung, dia tidak sampai celaka meskipun harus membuat pengendara lainnya memaki-maki. Cita tidak peduli, saat ini dia ingin secepatnya pergi kerumah Nada. Dia butuh orang, untuk berbagi bebannya, untuk menumpahkan rasa sakit dihatinya, untuk tempatnya menangis. Dan satu-satunya orang yang terpikir dikepala Cita adalah Nada.7220Please respect copyright.PENANAF0vTTxyT3j
7220Please respect copyright.PENANAMFy2EkWMTQ
Dia tak peduli bagaimana nanti reaksi Nada saat melihatnya. Dia tak peduli jika Nada marah padanya setelah cukup lama dia acuhkan. Dia hanya berharap Nada tak menolak kehadirannya, karena saat ini dia benar-benar membutuhkan Nada. Dia masih belum memikirkan mau kemana lagi perginya kalau sampai Nada nanti menolaknya.7220Please respect copyright.PENANAJAiiA6DPqS
7220Please respect copyright.PENANABTf4KHCc5m
Akhirnya Cita sampai dirumah Nada dengan selamat. Buru-buru dia turun dari motor dan menuju ke pintu rumah Nada. Dengan tak sabar dia gedor-gedor rumah Nada karena dia tahu ada orang didalam. Berkali-kali dia menggedor dengan kasar, hingga terdengar suara kesal dari dalam rumah. Suara seorang pria.7220Please respect copyright.PENANA0nlKP26NdN
7220Please respect copyright.PENANAbKMBPEErnZ
7220Please respect copyright.PENANA72seZWU2wC
“Iya iya bentar. Siapa sih gedor-gedor pintu!” ucap pria itu dari dalam dengan sangat kesal.7220Please respect copyright.PENANA61q5eJ5nRD
7220Please respect copyright.PENANAPUFIpSceZF
“Loh Cita?” ucap lelaki itu ketika membuka pintu.7220Please respect copyright.PENANApb1fqVUH7v
7220Please respect copyright.PENANAwQ5fZT5Cmf
7220Please respect copyright.PENANAqI0dBCwWYV
Kemarahannya karena terusik gedoran pintu tadi menghilang seketika, berganti dengan rasa kaget karena melihat Cita berdiri disitu. Bukan Citanya yang membuat pria itu kaget, tapi kondisi Cita saat ini. Cita menangis sesenggukan, dan ditangannya membawa tas yang cukup besar.7220Please respect copyright.PENANAJXhW9PksoN
7220Please respect copyright.PENANAFDJi4p4lkt
7220Please respect copyright.PENANAiHFdBqhU82
“Hiks mas Gun, mbak Nada ada?” tanya Cita sambil sesenggukan.7220Please respect copyright.PENANAKBW45VVzGd
7220Please respect copyright.PENANASdm9cC0bb2
“Siapa pah?” belum sempat pria itu menjawab, suara Nada terdengar dan dia melangkah mendekat.7220Please respect copyright.PENANAe9mpNraqjt
7220Please respect copyright.PENANADWPYy9z7Fe
“Loh, Cita?” ucap Nada yang juga terkejut melihat kondisi Cita saat ini.7220Please respect copyright.PENANAoYLYemJ66p
7220Please respect copyright.PENANAOY35ERbg2I
“Mbak Nadaaaaa…” Cita langsung merangsek masuk dan segera memeluk Nada sambil menumpahkan tangisannya.7220Please respect copyright.PENANAtYXz7DeQfo
7220Please respect copyright.PENANAiarFFKVofN
*7220Please respect copyright.PENANAdhB7zZOgQz
*7220Please respect copyright.PENANA1reMdzq1oV
*7220Please respect copyright.PENANAVpK9wWlfOy
*7220Please respect copyright.PENANAydb3ikLO6I
7220Please respect copyright.PENANAMquX7FMF84
Sementara itu, selang satu jam kemudian Andi pulang kerumah dengan senyum terkembang diwajahnya. Dia baru saja tuntas melampiaskan nafsunya kepada Isna. Yang membuat dia senang adalah dari siang hingga petang ini, dia bisa bercinta dengan Isna sampai 3 ronde. Ini pertama kalinya Andi bisa seperti itu. Dulu waktu masih masa bulan madunya dengan Cita saja, paling pol dia hanya bisa sampai 2 ronde saja.7220Please respect copyright.PENANAakIqBMH3J2
7220Please respect copyright.PENANAWTfsZ4Carl
Andi merasa sangat puas. Dia berasa bangga, merasa begitu gagah dihadapan Isna tadi. Meskipun sebenarnya, Isna belum sepenuhnya puas, karena tetap saja Andi tidak bertahan lama. Tapi paling tidak, sudah tidak sesingkat dulu, dan Andi bisa melakukannya lebih dari sekali. Bagi wanita lain, mungkin sudah cukup terpuaskan oleh Andi, tapi tidak bagi Isna. Tapi Andi tidak tahu itu, dan dia tidak peduli. Yang penting, dia merasa sangat bangga hari ini, dan tak sabar untuk kembali mengulanginya dengan Isna. Kalau tidak diingatkan Isna kalau dia harus pulang malam ini, mungkin dia akan menginap dirumah Isna.7220Please respect copyright.PENANALBFvPkcsKx
7220Please respect copyright.PENANAysl7sldTwd
Sampai dirumahnya, Andi terheran karena dia tidak melihat motor Cita. Tumben Cita tidak berada dirumah jam segini. Biasanya sangat jarang Cita keluar sampai jam segini, apalagi setelah dia sempat melarangnya untuk bertemu dengan Nada dan yang lainnya saat itu. Tiba-tiba saja Andi berpikir kalau Cita pasti ketempat salah satu dari tiga orang yang masuk daftar blacklistnya. Dan tiba-tiba Andi tersenyum, merasa amat senang, karena dia mengira sebentar lagi akan bisa membuktikan kalau istrinya benar-benar selingkuh.7220Please respect copyright.PENANAGx2HXofd0i
7220Please respect copyright.PENANARRrc4qpxxu
Diapun masuk kedalam rumah, langsung masuk kekamar. Terlihat pintu lemari masih terbuka dan dia melihat tumpukan baju Cita agak sedikit berantakan. Dan Andi menyadari kalau ada yang tidak beres, seperti ada baju yang tidak ada ditempatnya, padahal seingat dia tadi masih ada. Diapun segera keluar menemui ibunya untuk menanyakan keberadaan Cita.7220Please respect copyright.PENANAGJVsxgLbN5
7220Please respect copyright.PENANAycUXrT0yHZ
7220Please respect copyright.PENANAStVpFxqyOU
“Bu, ibuu..” panggil Andi. Tak lama kemudian ibunya keluar dari kamar.7220Please respect copyright.PENANASIvyEwnDEz
7220Please respect copyright.PENANAXr7Cfn6Hz8
“Kenapa Di?”7220Please respect copyright.PENANA6Gf5xM6kPt
7220Please respect copyright.PENANAMxKAGdHUuN
“Cita mana bu?”7220Please respect copyright.PENANAiQTRgBm1IZ
7220Please respect copyright.PENANAcoDOftGnZ3
“Cita kerumah Nada”7220Please respect copyright.PENANAN4VhLQghz2
7220Please respect copyright.PENANAcGXvPKt3ha
7220Please respect copyright.PENANAwbR0GV145R
Mendengar jawaban dari ibunya, senyum Andi makin melebar. Dia seperti merasa mendapatkan sesuatu yang luar biasa. Seperti nelayan yang mendapatkan ikan super besar. Seperti seorang yang baru saja menang lotre miliyaran rupiah.7220Please respect copyright.PENANAnFgZi1KkfY
7220Please respect copyright.PENANAKod7uMANhP
7220Please respect copyright.PENANArlJ61u6iiR
“Hahaha terbukti sekarang, hahaha. Bu aku pergi dulu” ucap Andi buru-buru mau pergi.7220Please respect copyright.PENANA6Cq8GqddfJ
7220Please respect copyright.PENANA6RTIqciBb2
“Tunggu Di, kamu mau kemana?”7220Please respect copyright.PENANAOh32hSiohk
7220Please respect copyright.PENANAkctghHKipH
“Mau ngebuktiin semua kesalahan Cita bu” ucap Andi tanpa mempedulikan ibunya.7220Please respect copyright.PENANAknsHhXP3k5
7220Please respect copyright.PENANAKun5G3lmQk
“Andi tunggu dulu, ibu mau bicara”7220Please respect copyright.PENANAwTVfLmCUS9
7220Please respect copyright.PENANAyywy96X45N
“Nanti bu, Andi nggak mau kehilangan kesempatan ini”7220Please respect copyright.PENANA4k1M1p19vC
7220Please respect copyright.PENANAkjfMqqFJtC
“Andi, tunggu…”7220Please respect copyright.PENANABv0xAjkeTl
7220Please respect copyright.PENANAFrRFcDE99h
7220Please respect copyright.PENANAQgvxjA9OVZ
Dia tak bisa menghentikan Andi yang begitu bersemangat. Andi langsung masuk mobil dan segera menuju kerumah Nada. Sepanjang perjalanan dia tersenyum, bahkan tertawa penuh kemenangan. Semua yang dia lakukan kepada Cita sepertinya benar-benar terbayarkan malam ini. Dia puas, sangat puas, karena setelah sekian lama akhirnya akan segera membuktikan kalau dugaannya kepada Cita itu benar adanya. Dia akan segera membuktikan, kalau Cita benar-benar selingkuh karena telah melanggar larangannya.7220Please respect copyright.PENANAEupro44eK7
7220Please respect copyright.PENANAkxP867J8et
Begitu sampai didepan rumah Nada, tawa Andi makin lebar saat melihat motornya Cita ada disitu. Makin bersemangat dia. Bermacam kata sudah dia siapkan untuk menjatuhkan Cita. Kali ini Andi yakin, Cita tidak akan mampu menyangkalnya. Semua sudah jelas, Cita telah melanggar janjinya untuk tidak menemui Nada. Andi merasa diatas angin sekarang. Dengan pongah dia berjalan menuju rumah Nada.7220Please respect copyright.PENANA3ftvzHTy1M
7220Please respect copyright.PENANAEptWcIktdE
Pintu rumah Nada tidak tertutup sempurna, dan dari situ Andi bisa mendengar suara Cita yang ada didalam rumah. Tanpa mengetuk, Andi membuka pintu itu dan berjalan masuk. Dia tersenyum lebar melihat Cita benar-benar didalam, sedang menangis dalam pelukan Nada. Baik Cita maupun Nada tak menyadari kalau Andi sudah berdiri disitu, karena posisi mereka agak menyerong membelakangi Andi.7220Please respect copyright.PENANAcHyE6eW242
7220Please respect copyright.PENANAAarh8xweJn
7220Please respect copyright.PENANA2qBe9kFLo4
“Sudah terbukti semua Cita, kamu sudah melanggar janjimu!” bentak Andi begitu bersemangat.7220Please respect copyright.PENANAGtu1pSldLJ
7220Please respect copyright.PENANAbyVyENg43f
7220Please respect copyright.PENANAhrqB08skKy
Cita dan Nada terlonjak kaget dan melihat kearah Andi yang sedang beracak pinggang dengan pongahnya. Terlihat Andi menatap sinis kearah Cita dan Nada.7220Please respect copyright.PENANAFFQR3hYwRn
7220Please respect copyright.PENANAK8UhDlOVin
7220Please respect copyright.PENANAL7zRSeH2uI
“Ngapain kamu kesini?” ucap Cita juga dengan membentak.7220Please respect copyright.PENANAanu85bJf3i
7220Please respect copyright.PENANAZnP8HMauyC
“Ngapain? Hahaha, untuk ngebuktiin kalau kamu benar-benar selingkuh dibelakangku. Kamu udah janji sama aku nggak akan nemuin dia, dan sekali aja ketemu itu artinya kamu mengakui kalau kamu sudah selingkuh, hahaha. Kenapa? Udah kegatelan kamu? Memekmu udah kangen sama kontol bajingan-bajingan itu?”7220Please respect copyright.PENANAgUrMrGGIwb
7220Please respect copyright.PENANAWGh7GK3M2l
“Jaga bicaramu!”7220Please respect copyright.PENANAv4AWLX9gOr
7220Please respect copyright.PENANA1kHwG0O5so
“Hahaha buat apa lagi kujaga hah? Memang kamu udah kangen sama kontol mereka kan? Sampai-sampai saking nggak tahannya kamu nemuin si pelacur Nada ini? Mau ngapain? Ngajakin pelacur ini buat ngentot bareng-bareng sama mereka?”7220Please respect copyright.PENANA7cwqJQEmJa
7220Please respect copyright.PENANAemyaS62CKg
7220Please respect copyright.PENANA54LqOzBv42
Mendengar ucapan kasar Andi itu, Cita dan Nadapun terlihat sangat emosi. Namun, belum sempat mereka mengatakan apapun, tiba-tiba pintu salah satu kamar terbuka dan muncul suami Nada dengan penuh emosi.7220Please respect copyright.PENANARfKGIjGbZj
7220Please respect copyright.PENANAg5iXCOAYrI
7220Please respect copyright.PENANAPUkwDFxMJe
“Bangsat!!!” buuughhh.7220Please respect copyright.PENANArBkDaWVzXP
7220Please respect copyright.PENANAhSbzsYJQyJ
7220Please respect copyright.PENANAqKCTQYvZ01
Sebuah pukulan telak mendarat diwajah Andi yang tak siap menerima serangan. Andi bahkan sampai terjerembab tersungkur kebelakang saking kuatnya pukulan suami Nada.7220Please respect copyright.PENANAygWJpdl3Et
7220Please respect copyright.PENANAeFl0ajJcQ2
7220Please respect copyright.PENANAHCW605LACp
“Berani-beraninya bilang istriku pelacur, mau mati kamu hah?!” ucap suami Nada penuh emosi dan bersiap untuk memukul Andi lagi.7220Please respect copyright.PENANAfRt82sFrz1
7220Please respect copyright.PENANAf85nxQIHuT
“Pah udah pah” ucap Nada seraya menahan suaminya.7220Please respect copyright.PENANABHRUwZmsaE
7220Please respect copyright.PENANAVJvzz058xd
“Udah apaan mah? Dia udah ngehina kamu. Cowok ini kudu diajarin tata krama, mulutnya harus dikasih pelajaran!” jawab suaminya masih dengan penuh emosi, tapi tubuhnya terus ditahan Nada sekuat tenaga.7220Please respect copyright.PENANAFqWwuI514e
7220Please respect copyright.PENANASw8gifH48c
7220Please respect copyright.PENANAfdtPB81pTK
Melihat itu Andi segera bangkit sambil memegangi wajahnya yang terkena pukulan tadi. Tapi dia malah tersenyum, menyeringai.7220Please respect copyright.PENANAItt1IJ7KRs
7220Please respect copyright.PENANA96hSYh00Nv
7220Please respect copyright.PENANAz6EI7awGsJ
“Hahaha, kenapa marah? Apa kamu nggak tahu, kalau selama ini dibelakangmu, istrimu itu…”7220Please respect copyright.PENANA9qbl0R7F4B
7220Please respect copyright.PENANAJntmFSU1Ku
“Cukup!” bentak Cita memotong ucapan Andi. Dia lalu berdiri sambil memegang hpnya, lalu menghampiri Andi.7220Please respect copyright.PENANAsUo1sKcVqH
7220Please respect copyright.PENANACCteaccPJ0
“Jadi, dengan aku ketemu mbak Nada kamu mau bilang kalau aku selingkuh?”7220Please respect copyright.PENANAhKwZzM673X
7220Please respect copyright.PENANAIaHFK6jDsC
“Hahaha, udah jelas kan semuanya?”7220Please respect copyright.PENANAVO1v8voy1l
7220Please respect copyright.PENANAvNiHpV9xHX
“Kalau hanya dengan aku nemuin mbak Nada kamu bisa bilang kalau aku selingkuh, lalu ini apa?”7220Please respect copyright.PENANAS5W9fO4bN9
7220Please respect copyright.PENANAxhaZCrL2iX
7220Please respect copyright.PENANAY7zlL2cMei
Cita kemudian menunjukan hpnya didepan muka Andi dengan tangan yang agak gemetar karena menahan emosi. Andi yang tadi tersenyum penuh kemenangan mendadak mukanya berubah keruh. Dia sangat terkejut, matanya terbelalak dengan apa yang dia lihat dari hp Cita. Sebuah foto yang memperlihatkan dirinya sedang bersama Isna. Foto itu adalah foto tadi siang, didepan rumah Isna.7220Please respect copyright.PENANAGeZ7UtAVLQ
7220Please respect copyright.PENANANyUS2AMzn8
7220Please respect copyright.PENANAgRdKVO1cVY
“Terus, ini juga. Ini apa namanya?”7220Please respect copyright.PENANAG0T86eeOUf
7220Please respect copyright.PENANAI32MupOEqd
7220Please respect copyright.PENANASo50d31Eob
Cita menggeser layar dihpnya, menampilkan foto lainnya. Dan Andi makin terkejut melihat foto itu. Jelas-jelas difoto itu, terlihat dirinya sedang berciuman bibir dengan Isna. Masih ditempat yang sama, rumah Isna. Itu adalah momen sesaat sebelum mereka masuk kedalam rumah Isna.7220Please respect copyright.PENANAV4RiVQwoF9
7220Please respect copyright.PENANAQ1TF3wimGq
7220Please respect copyright.PENANAJ3LtqqpD69
“Ka.. kamu dapat foto itu darimana?” tanya Andi. Nadanya sudah benar-benar berbeda, dari yang tadi penuh kesombongan, menjadi begitu ketakutan.7220Please respect copyright.PENANA9yj2u1TbMj
7220Please respect copyright.PENANAGx9DFD6mrF
“Darimana? Aku ambil sendiri foto-foto ini. Aku lihat dengan mata kepalaku sendiri. Bukan kata orang lain, bukan dari orang lain. Aku lihat sendiri” ucap Cita penuh emosi.7220Please respect copyright.PENANAwyjo5fKn9l
7220Please respect copyright.PENANAwQ9N9daLvd
“Aku lihat semuanya, sejak dari mall, sampai kedepan rumah perempuan itu. Sampai kalian berdua masuk, berjam-jam aku tunggu dan kalian tidak keluar juga. Semua itu, apa namanya?” kembali pertanyaan retoris Cita tak bisa dijawab oleh Andi.7220Please respect copyright.PENANAbxQEaZqiHi
7220Please respect copyright.PENANAkL2zNQm1N8
7220Please respect copyright.PENANAbOJVImM1kJ
Andi benar-benar tak menyangka akan jadi seperti ini. Padahal dia datang kesini untuk membuktikan bahwa Cita sudah selingkuh. Dia datang kesini untuk menyalahkan Cita, untuk menyudutkannya, tapi kenyataannya berbanding 180 derajat. Hanya dalam hitungan menit, dia kini berubah jadi pesakitan, jadi pihak yang bersalah, dengan bukti yang sudah tak terbantahkan lagi.7220Please respect copyright.PENANAcDnHZ4prIu
7220Please respect copyright.PENANAKoHQQdVHuX
7220Please respect copyright.PENANAOZNsQUW620
“Selama ini kamu nuduh aku udah selingkuh. Kamu bahkan berkali-kali nampar aku biar aku ngaku. Kamu ngelarang aku buat ketemu mbak Nada, yang kamu pikir udah bikin aku selingkuh dari kamu. Tapi nyatanya apa? Sekarang siapa yang sebenarnya selingkuh?” ucap Cita keluar dengan lancar dari mulutnya. Seolah-olah dia sedang melontarkan semua kekesalan dan amarah yang dia pendam selama ini.7220Please respect copyright.PENANAFpOfJdTF3N
7220Please respect copyright.PENANAh4Nxq1iAK2
“Kamu ngelakuin itu semua untuk apa? Untuk nutupin perbuatan kamu sendiri kan? Kamu nyalahin aku, nyiksa aku, ngekang aku, supaya aku nggak sempat tahu kalau kamu selingkuh, gitu kan?”7220Please respect copyright.PENANAoMCkhkkuPs
7220Please respect copyright.PENANAPGXcrs5okl
7220Please respect copyright.PENANAnfX4t85o52
Kembali Andi hanya terdiam. Dia kehabisan kata-kata. Tidak semua yang dikatakan oleh Cita kepadanya itu benar. Andi tidak menuduh Cita selingkuh demi menutupi perselingkuhannya. Semua itu bermula dari semua prasangka buruk Andi pada Cita. Dan nyatanya, dia baru benar-benar selingkuh dengan Isna setelah yakin kalau Cita bena-benar selingkuh dibelakangnya, meskipun itu masih sebuah prasangka tanpa adanya bukti.7220Please respect copyright.PENANArTDNDXN6Kp
7220Please respect copyright.PENANAB2REyYK1Lw
Tapi tetap saja, posisi Andi sekarang tidak punya nilai tawar. Tidak punya pembelaan sama sekali. Karena nyatanya, dia memang benar-benar berselingkuh dengan Isna. Bukti yang dimiliki oleh Cita terlalu kuat untuk bisa dia bantah. Foto-foto yang sangat jelas memperlihatkan apa yang dia lakukan dengan Isna. Dan itu benar-benar mereka, Andi dan Isna, bukan foto editan.7220Please respect copyright.PENANAqldyN1r3BC
7220Please respect copyright.PENANAAWW6tC3qON
7220Please respect copyright.PENANAnXaz086Jy5
“Kalaupun memang benar aku selingkuh, lalu kamu mau apa? Menuntut cerai? Dengan menuduhku selingkuh? Silahkan! Tunjukin semua bukti yang kamu punya, karena aku punya bukti yang jauh lebih kuat, untuk memperlihatkan siapa yang sebenarnya salah diantara kita!”7220Please respect copyright.PENANAnQLKmIEJFC
7220Please respect copyright.PENANAls5rwVzcVc
7220Please respect copyright.PENANAozB6b1cJ02
Kembali Andi terdiam. Nyatanya, dia memang tidak memiliki bukti sekuat yang dimiliki Cita. Jangankan yang sekuat itu, dia bahkan tidak punya bukti apapun. Hanya bermodalkan cerita bahwa Cita selingkuh karena telah melanggar janjinya agar tidak ketemu dengan Nada, siapa yang bakal percaya? Yang ada orang-orang akan menertawakannya dan menganggapnya gila.7220Please respect copyright.PENANABNxaQkTp3t
7220Please respect copyright.PENANAW7UUO6SF2y
Dan lagi, Andi baru sadar satu hal. Kalau memang Cita benar telah berselingkuh dibelakangnya, lalu selanjutnya apa? Cerai? Bahkan Andi belum memikirkan sampai kesana. Yang dia pikirkan hanyalah bagaimana membuktikan kalau Cita selingkuh. Lebih jauh dari itu, dia belum benar-benar memikirkannya.7220Please respect copyright.PENANAcLUunATHWL
7220Please respect copyright.PENANAdtqM6wCmrT
7220Please respect copyright.PENANA176kDVkvKm
“Sekarang lebih baik kamu pergi dari sini. Aku sudah muak sama kamu. Aku nggak mau melihatmu lagi!”7220Please respect copyright.PENANAbtoQQmKN7L
7220Please respect copyright.PENANAVxhFG8FuCq
7220Please respect copyright.PENANAjBLMi61fCj
Andi masih terpaku. Tak bisa bicara apapun. Tak bisa menjawab semua omongan Cita. Dia sudah kalah. Kalah oleh dirinya sendiri. Kalah oleh prasangkanya sendiri. Dan bahkan, posisinya sekarang sudah berbalik. Dia yang salah. Dia yang sudah berselingkuh. Dan semua itu terbukti.7220Please respect copyright.PENANAAlkNLvFxfw
7220Please respect copyright.PENANAlwyZFaWNM6
Tanpa sempat mengatakan apapun, Andi berbalik. Berjalan dengan tatapan kosong, penuh dengan keputus-asaan.7220Please respect copyright.PENANADahe48IZ6p
7220Please respect copyright.PENANAc6vWwx2LmS
Nada dan suaminya yang sedari tadi melihat itu juga hanya terdiam saja. Emosi suami Nada sebenarnya masih ada, bahkan bertambah. Bukan hanya karena Andi sudah menyebut istrinya pelacur. Tapi suami Nada ikut kesal kepada Andi setelah mendengar semua ucapan Cita. Dia kesal dengan semua kebodohan Andi, yang menurutnya sangatlah konyol. Meskipun dia belum tahu cerita selengkapnya, tapi sudah tergambar olehnya tentang masalah itu.7220Please respect copyright.PENANAmhXScggiH5
7220Please respect copyright.PENANASDNaZ8szd6
Sepenginggal Andi, Cita langsung ambruk duduk bersimpuh. Dan kembali tangisnya pecah. Nada yang sedari tadi memegangi suaminya, langsung menghampiri Cita dan memeluknya. Dia menatap suaminya, meminta pertolongan, dan kemudian mereka berdua mengangkat tubuh Cita untuk didudukan di sofa lagi. Nada memeluk Cita yang masih menangis, sedangkan suaminya duduk tak jauh dari mereka.7220Please respect copyright.PENANAUOPxZaDKP3
7220Please respect copyright.PENANA5BBa5GfzJm
7220Please respect copyright.PENANARUENr4wM1m
“Mbak Nada, mas Gunawan, maafin Cita, hiks…”7220Please respect copyright.PENANAaRPpQ8qDkA
7220Please respect copyright.PENANAjIBm6fo8aV
“Ssttt, udah Cit, udah…” ucap Nada. Dia sendiri masih bingung bagaimana harus menghibur Cita, dia hanya terus memeluk dan membelai punggung Cita untuk sedikit menenangkannya.7220Please respect copyright.PENANAX9qZprpB7C
7220Please respect copyright.PENANArQVeseiota
*7220Please respect copyright.PENANA4HSuCoAwAC
*7220Please respect copyright.PENANAIwd1Al12jn
*7220Please respect copyright.PENANAit0JrJt29U
*7220Please respect copyright.PENANATNnyvZqxqy
7220Please respect copyright.PENANAxXC7HYpGlG
Dengan pikiran yang kacau, Andi mengemudikan mobilnya tak tentu arah. Rasa sakit diwajahnya akibat dipukul Gunawan tadi sudah tak lagi dia rasakan. Kini dia benar-benar merasa menjadi seorang pecundang. Dia tadinya sudah begitu bahagia, merasa detik-detik kemenangan akan segera dia dapatkan. Tapi nyatanya, semua berbalik telak memukul mundur dirinya. Ibaratnya kalau dalam sepak bola, sudah unggul 1-0 dari awal babak 1, tapi masuk injury time babak 2 malah kebobolan 2 gol. Sakit.7220Please respect copyright.PENANANAvJNwychp
7220Please respect copyright.PENANALJAnc38hMA
Andi mulai berpikir, dari awal mula yang membuat semuanya kini berubah. Berawal dari tanpa sengaja dia mendengar pak Bowo bergumam membayangkan istrinya. Sejak itu muncul pikiran aneh dikepalanya. Dia justru membayangkan bagaimana kalau pak Bowo benar-benar akan merebut istrinya. Itu yang kemudian membuat Andi merasa terancam, dan menyetubuhi Cita dengan kasar, demi menandai kalau Cita adalah miliknya, hanya miliknya.7220Please respect copyright.PENANAiuIvoYqZB4
7220Please respect copyright.PENANA8DkkafHOO9
Tapi apa benar kalau aku menyalahkan pak Bowo? Buktinya sampai sekarang pak Bowo nggak pernah menyentuh Cita, bahkan untuk sekedar menemui dan bicara sama Cita saja kayaknya juga nggak pernah. Kayaknya apa yang dilakukan pak Bowo itu masih terbilang wajar. Mungkin banyak cowok lain diluar sana yang mikir sama kayak pak Bowo waktu lihat fotonya Cita. Batin Andi.7220Please respect copyright.PENANAH2mP7bilbJ
7220Please respect copyright.PENANAMxIyRWI2tw
Dia kemudian memikirkan soal Nada, Robi dan Salim. Andi begitu membabi buta mencurigai mereka bertiga. Dia mencurigai Robi dan Salim sudah menikmati tubuh istrinya, dengan Nada yang menjadi orang yang menjerumuskan Cita. Tapi Cita benar, dia tak pernah bisa membuktikan kalau mereka sudah menjerumuskan Cita.7220Please respect copyright.PENANASP1iBgq2a9
7220Please respect copyright.PENANAQA4SG9tY07
Aku memang nggak punya bukti apapun. Waktu Cita pergi sama mereka, mungkin aja sih disitu mereka ngentotin Cita. Tapi aku sama sekali nggak ada bukti. Kalau aku lihat dari IG nya si Robi dan Nada, memang ada acara foto-foto disana, dan itu dengan banyak banget orang. Apa iya orang sebanyak itu pesta sex? Batin Andi.7220Please respect copyright.PENANAkOcbeFNzbu
7220Please respect copyright.PENANA08XpjVPwMq
Meskipun kemungkinan itu tetap ada, tapi Andi menepisnya untuk saat ini, karena dia memang tak punya bukti apapun. Semua hanya prasangkanya. Ketika tahu kalau Cita pergi dengan mereka bertiga, Andi sudah langsung berpikir kalau Cita selingkuh. Dan rasa kesal dan amarahnya itu dia lampiaskan dengan Isna.7220Please respect copyright.PENANApyG49YgD59
7220Please respect copyright.PENANADsh4xZgVTo
Isna. Iya, Isna. Kalau aja aku nggak pernah cerita semaunya sama Isna. Kalau aja dia nggak merayuku, aku nggak akan pernah selingkuh sama Isna. Benar. Dia yang merayuku. Aku nggak pernah punya pikiran apa-apa ke dia sebelumnya. Tapi dia yang udah ngebuat aku selingkuh. Benar, ini semua salah Isna. Batin Andi lagi.7220Please respect copyright.PENANAgb1A1mNvA8
7220Please respect copyright.PENANARrLfxdwFfT
Amarahnya kini berganti sasaran. Dia kembali teringat waktu mengamuk dirumah Isna saat tahu Cita pergi dengan Nada dan yang lainnya. Dia mencoba mengingat dengan rinci kejadian saat itu. Dan memang benar, dia ingat betul Isnalah yang membujuknya untuk berselingkuh, demi membalas perbuatan Cita, yang bahkan sampai sekarang tidak bisa dia buktikan sama sekali. Isnalah yang telah menghasutnya agar berselingkuh, hingga akhirnya hubungan badan mereka berlanjut hingga tadi siang.7220Please respect copyright.PENANAbZcfaghErg
7220Please respect copyright.PENANAcbICpQEz7l
Iya, benar. Semua ini salah Isna. Aku harus kesana sekarang. Batin Andi.7220Please respect copyright.PENANAbYMjljg2Bn
7220Please respect copyright.PENANAmX0g52tC4H
Setelah berputar-putar dengan segala pemikirannya, diapun mengarahkan mobilnya kerumah Isna. Dia ingin membuat perhitungan dengan Isna yang telah membuatnya berselingkuh. Dia tak tahu apa yang akan dilakukannya pada Isna nanti. Tapi dia hanya ingin melepaskan beban atas kesalahan yang dia lakukan. Dia ingin melempar bola panas ini pada Isna, yang dia anggap sebagai sebab utama semua kejadian ini. Mulai dari pada akhirnya justru dia yang berselingkuh, juga termasuk kejadian hari ini, dimana akhirnya Cita mendapatkan bukti kongkret foto-foto perselingkuhannya dengan Isna tanpa bisa dia bantah sedikitpun.7220Please respect copyright.PENANA2X0JVz59mL
7220Please respect copyright.PENANAjFX4AovZlC
Sampai didepan rumah Isna, Andipun segera turun. Dengan penuh emosi dia menggedor-gedor rumah Isna. Dia tak peduli jika kegaduhan yang dia buat ini akan menarik perhatian orang-orang disekitar rumah Isna. Dia hanya ingin segera menemui Isna, menumpahkan segala kesalahan pada wanita selingkuhannya itu.7220Please respect copyright.PENANATrN5qGVMHK
7220Please respect copyright.PENANAGh8h2Zj6Nm
7220Please respect copyright.PENANAGIzkMZHfb3
“Mas Andi? Ngapain sih malem-malem gedor-gedor kayak gitu? Masih kurang yang tadi? Isna capek mas” ucap Isna begitu membuka pintu dan mengetahui Andi yang ada disitu. Dia kesal karena tadi sudah sempat tertidur, tapi terganggu oleh suara gaduh yang dibuat Andi.7220Please respect copyright.PENANA1JoUMhnWs3
7220Please respect copyright.PENANAEUj288ywiR
“Ini semua salah kamu Is, salah kamu!” bentak Andi memaki Isna, membuat Isna terkejut tak mengerti apa maksud Andi.7220Please respect copyright.PENANAEC9QQGE9yO
7220Please respect copyright.PENANAoGucqdUvYG
“Kamu ngomong apa sih? Salah apaan? Emang aku bikin salah apa?” sahut Isna tak kalah keras dengan suara Andi tadi. Dia tersulut emosinya, karena selain Andi mengganggu ketenangan tidurnya, tahu-tahu Andi melayangkan tuduhan kepadanya.7220Please respect copyright.PENANA2FLjPMl7Ve
7220Please respect copyright.PENANATzVYJsScQC
“Cita tahu kalau kita selingkuh. Ini semua gara-gara kamu!”7220Please respect copyright.PENANAIOvCNtZ8l2
7220Please respect copyright.PENANAfQPlDpL9Qd
“Loh, kok gara-gara aku?”7220Please respect copyright.PENANAQpCtBm9dYK
7220Please respect copyright.PENANASvJi7s6Gf0
“Iya! Jelas ini semua gara-gara kamu! Kalau kamu nggak ngerayu aku, kalau kamu nggak ngehasut aku waktu itu, aku nggak bakal selingkuh sama kamu. Aku nggak bakal ketahuan oleh Cita. Semua ini gara-gar…”7220Please respect copyright.PENANA0zHCYJuyrx
7220Please respect copyright.PENANACikZSEJPqp
“Heh! Seenaknya kamu nuduh aku! Siapa juga yang…”7220Please respect copyright.PENANAwfWj5D2FTP
7220Please respect copyright.PENANArhq17WUZHp
“Jelas ini salah kamu! Kamu nggak inget, dulu kamu yang udah ngerayu aku buat ngentot sama kamu?! Setelah kamu puas, kamu ketagihan, dan minta terus supaya aku ngentotin kamu! Semua ini gara-gara kamu! Semua salah kamu!” maki Andi makin membabi buta.7220Please respect copyright.PENANA59Lvxm5U2S
7220Please respect copyright.PENANAN0mUHjIKXK
“Apa? Dasar laki-laki nggak berguna!”7220Please respect copyright.PENANA4OhguoRRRm
7220Please respect copyright.PENANAs9zl65EI7d
“Apa katamu! Kamu yang nggak berguna! Kamu ngerayu laki-laki lain karena kamu ditinggal terus sama suamimu! Kamu jablay. Kamu pelacur, wanita jalang, wanita murahan yang ngerayu cowok lain, yang ngasihin memeknya gitu aja demi kepuasan kamu!”7220Please respect copyright.PENANAawTzLDngTi
7220Please respect copyright.PENANAF9zi8nuV6d
“Bangsat kamu Di! Kamu nggak nyadar kalau kamu itu lemah? Kamu itu pecundang! Asal kamu tahu ya, aku nggak pernah puas sama kamu! Kontolmu kecil! Goyang dikit udah keluar! Aku sama sekali nggak pernah puas sama kamu, nggak pernah!”7220Please respect copyright.PENANAxlmsRaYEx0
7220Please respect copyright.PENANAC6c06fkaBx
“Apa kamu bilang?!”7220Please respect copyright.PENANAm5VaGyf9SE
7220Please respect copyright.PENANAdMAnSsliIq
“Asal kamu tahu, apa yang aku kasih ke kamu itu kemarin bukan pelumas, itu obat pembesar kontol! Kontolmu itu nggak guna sama sekali. Kalau aku jadi Cita, udah dari dulu aku nyari kontol lain yang bisa muasin aku! Sekarang kamu tahu kan, kenapa Cita selingkuh dari kamu? Karena kamu nggak bisa muasin perempuan! Kamu lemah! Kamu pencundang Di!”7220Please respect copyright.PENANAwlQY2ppfCw
7220Please respect copyright.PENANAfMXlbcoS5v
“Bangsat kamu Is!”7220Please respect copyright.PENANAF2NNKOGmsq
7220Please respect copyright.PENANAXGJ1EFR1SM
7220Please respect copyright.PENANAvXF2LGVhRi
Buuuggghhh… sebuah pukulan telak mendarat diwajah Isna hingga membuatnya tersungkur dilantai. Bukan tamparan, tapi benar-benar sebuah pukulan yang penuh dengan emosi.7220Please respect copyright.PENANAL6ovnUCzDl
7220Please respect copyright.PENANAQFMfMIglHy
Melihat Isna yang tersungkur, bukannya membuat Andi kasihan, dia malah menghampiri dan menduduki tubuh Isna. Dia jambak rambut Isna, lalu diangkat hingga wajah mereka cukup dekat.7220Please respect copyright.PENANAKXelLJc0WP
7220Please respect copyright.PENANAdKJIT3Ceeb
7220Please respect copyright.PENANARPvs7YACEw
“Lihat sendiri kan! Kamu itu benar-benar nggak berguna Di! Kontolmu nggak berguna, nggak bisa muasin perempuan manapun! Dan kamu baru aja mukul aku, kamu itu pecundang! Mana ada lelaki sejati yang mukul perempuan!”7220Please respect copyright.PENANASSyEyGVU4b
7220Please respect copyright.PENANANfyN8VxaAk
“Aku bukan pecundang!”7220Please respect copyright.PENANA8fQPBCBPzQ
7220Please respect copyright.PENANAzCnxhoCy8t
7220Please respect copyright.PENANAgAlhNjjvF9
Buuuggghhh… sebuah pukulan mendarat lagi diwajah Isna.7220Please respect copyright.PENANAjPOMbvWLuv
7220Please respect copyright.PENANA5DSFV0odkM
7220Please respect copyright.PENANAVre86KLHKK
“Kamu pecundang paling menyedihkan yang pernah aku tahu” ucap Isna dengan lirih, karena rasa sakit yang dia rasakan akibat 2 kali pukulan Andi diwajahnya, hingga diujung bibirnya terlihat berdarah.7220Please respect copyright.PENANAJUu38spOvL
7220Please respect copyright.PENANAp5zfrP1R2V
“Bangsat! Aku bukan pecundang! Aku laki-laki sejati!”7220Please respect copyright.PENANAMo2t1rNaBF
7220Please respect copyright.PENANArAoxRzEHTi
7220Please respect copyright.PENANAJanMwFNlFF
Buuuggghhh… kembali sebuah pukulan mendatar telak diwajah Isna tanpa sedikitpun perlawanan, membuat Isna tak berdaya, bahkan terlihat kesadarannya mulai menipis.7220Please respect copyright.PENANAJEvvMMDQ9M
7220Please respect copyright.PENANASFdGxiEUsa
7220Please respect copyright.PENANA5cCcBIKFwA
“Woy apa-apaan ini!!! Lepasin dia!!!”7220Please respect copyright.PENANAaMkVX3nEGu
7220Please respect copyright.PENANAD7UGfMScLk
7220Please respect copyright.PENANA10OodCFaWc
Tiba-tiba terdengar suara teriakan dari arah jalan. Andi menoleh, ternyata ada 2 orang sekuriti yang berlari kearahnya. Kedua sekuriti komplek itu tadinya sedang patroli keliling. Saat dekat dengan rumah Isna, mereka mendengar keributan akibat pertengkaran Andi dan Isna. Tadinya mereka sempat tertawa mendengar ucapan Isna yang menghina kejantanan Andi. Tapi kemudian begitu sampai didepan rumah Isna, mereka terkejut karena Andi sudah dalam posisi menduduki Isna dan memukulnya.7220Please respect copyright.PENANA7UareMgEyU
7220Please respect copyright.PENANAgsI10jx82M
7220Please respect copyright.PENANAXEox4sB6iH
“Bangsat! Beraninya sama perempuan! Nih terima!”7220Please respect copyright.PENANA9rmN2HxDRa
7220Please respect copyright.PENANAXZr3UYm5WS
7220Please respect copyright.PENANAXuhQJge6mP
Seorang dari sekuriti itu menarik kerah baju belakang Andi hingga tubuh Isna terlepas dari cengkramannya. Tanpa banyak bicara kedua sekuriti itu menghujani Andi dengan pukulan. Andi tak bisa melawan, bahkan untuk melindungi diri sudah terlambat. Pukulan dari kedua sekuriti itu terlalu kuat untuk ditahan oleh Andi, hingga akhirnya berkali-kali pukulan dan tendangan mendarat disekujur tubuh dan wajah Andi.7220Please respect copyright.PENANAsvxjH8x3gm
7220Please respect copyright.PENANAjUobxjGtyi
7220Please respect copyright.PENANA6HvBQpk73z
“Jo udah Jo, bisa mampus nih orang nanti”7220Please respect copyright.PENANAW9OiDekuqR
7220Please respect copyright.PENANAGZ7NTOfdLU
“Haash haash entar dulu Ton, belum puas aku”7220Please respect copyright.PENANAibKLH2AEQE
7220Please respect copyright.PENANAZ5gdR83rxX
“Udah, dia udah babak belur. Mending kita tolongin mbak Isna dulu”7220Please respect copyright.PENANAbVr7UiPDcn
7220Please respect copyright.PENANAyzK3yMZyoE
7220Please respect copyright.PENANANIxPbfpLTE
Mereka berduapun melihat Isna yang kondisinya sudah hampir tak sadarkan diri. Merekapun cepat-cepat menolong Isna. Mereka menghubungi teman mereka dulu untuk datang kerumah ini mengurus Andi. Setelah teman mereka datang, mereka segera membawa Isna ke rumah sakit, sedangkan temannya tadi membawa Andi ke kantor polisi.7220Please respect copyright.PENANAvWstjUq19s
7220Please respect copyright.PENANAfZV5b2oE2s
*7220Please respect copyright.PENANA3nc3tI6SZd
*7220Please respect copyright.PENANAr4lFBITviN
*7220Please respect copyright.PENANAq3Lgn1He5X
*7220Please respect copyright.PENANAwmdRGUp8Iu
7220Please respect copyright.PENANA88fP5OCAP7
Tak jauh dari rumah Isna, didalam sebuah mobil yang diparkirkan dipinggir jalan komplek, pak Bowo terlihat tertawa puas dengan apa yang dia lihat. Bukan hanya saat ini, tapi sejak tadi ketika dirumah Nada.7220Please respect copyright.PENANATN6wMgbERZ
7220Please respect copyright.PENANAgsRYuvur2Y
Dari tadi siang, pak Bowo memang sudah mengikuti Cita. Dia tahu kalau Cita berada disekitar rumah Isna untuk membuntuti Andi. Dia sudah bisa menebak kemana Andi dan Isna akan pergi setelah dari mall tadi. Setelah cukup lama menunggu Cita yang hanya terdiam saja ditempatnya, kemudian dia ikuti ketika Cita pulang kerumahnya, lalu pergi kerumah Nada. Pak Bowo menunggu didekat rumah Nada, dia memarkirkan mobilnya didepan rumah sebelah rumah Nada. Dia menunggu kedatangan Andi.7220Please respect copyright.PENANAkokP22BXrb
7220Please respect copyright.PENANAFa7sV7dpHj
Sebelumnya, dari Isna dia tahu tentang perjanjian Andi dengan Cita yang melarang untuk menemui Nada. Dia yakin sekali kalau Andi tahu Cita ada dirumah Nada, Andi pasti mendatanginya. Dan rupanya dugaannya tepat sekali. Andi datang kerumah Nada, lalu terjadilah keributan tadi.7220Please respect copyright.PENANA6Xf2Xdq6OQ
7220Please respect copyright.PENANAGheWdF14LC
Pak Bowo yang berada tak jauh dari rumah itu, bisa mendengar dengan jelas keributan antara Andi dengan Cita, meski keributan itu terjadi didalam rumah. Dia tertawa terbahak-bahak mendengar semuanya. Lebih puas lagi ketika melihat Andi tak bisa apa-apa waktu Cita memperlihatkan bukti foto yang Cita ambil tadi kepada Andi. Melihat wajah Andi yang seperti orang bodoh ketika berjalan meninggalkan rumah Nada, membuat kepuasannya berlipat-lipat.7220Please respect copyright.PENANAUEltmxE57U
7220Please respect copyright.PENANAsBQXd8sotf
Setelah itu dia mengikuti kemana Andi pergi. Tadinya dia sudah jengkel dan berniat pulang saja karena Andi hanya berputar-putar tak jelas. Tapi saat mobil Andi mengarah kerumah Isna, pak Bowo kembali mengikutinya.7220Please respect copyright.PENANAZmsmSWgphF
7220Please respect copyright.PENANAacRNU1zmnm
Tadinya pak Bowo pikir kalau Andi kerumah Isna untuk melampiaskan rasa frustasinya. Dia menyangka malam ini Andi akan bercinta lagi dengan Isna, karena itulah dia sudah menyiapkan hpnya untuk memfoto kedatangan Andi kerumah Isna. Bisa dia buat jadi bahan untuk mengajak Cita bertemu, lalu makin mempengaruhi Cita, agar Andi bisa makin buruk dimata Cita.7220Please respect copyright.PENANA291ghv5CCy
7220Please respect copyright.PENANAchugFbWUbH
Tapi ternyata yang terjadi diluar malah perkiraannya. Andi justru marah-marah ke Isna, bahkan sampai memukulinya. Pak Bowo sempat mau turun dari mobil karena khawatir Isna kenapa kenapa, apalagi Andi terlihat begitu kalap memukul Isna. Tapi dia mengurungkan niatnya ketika melihat 2 orang sekuriti berjalan mendekati rumah Isna.7220Please respect copyright.PENANAti3aPhehOn
7220Please respect copyright.PENANAmXQbpG5p8w
Dan akhirnya diapun hanya menjadi penonton ketika Andi gantian dihajar habis-habisan oleh kedua orang sekuriti itu. Dia tersenyum, semakin puas dengan apa yang terjadi hari ini. Semua benar-benar terjadi diluar rencananya. Tapi bagi pak Bowo itu adalah hal yang sangat bagus. Dia merasa bahwa rencananya telah berjalan beberapa langkah lebih maju daripada yang seharusnya. Terlebih lagi tadi dia mendengar sekuriti akan membawa Andi ke kantor polisi. Makin besarlah peluangnya untuk segera mendapatkan Cita.7220Please respect copyright.PENANAH0Fcz8TeRg
7220Please respect copyright.PENANAUfGiWVYnxY
Hahaha, Andi Andi. Memang benar kata Isna, kamu itu pecundang Di. Pecundang sejati. Kamu benar-benar bodoh dan tidak berguna. Sekarang, istirahatlah dengan tenang di penjara. Biar aku yang menggantikan posisimu untuk sementara ini. Dan aku janji sama kamu, aku akan memuaskan istrimu itu. Dan aku akan membuat Cita nggak akan pernah bisa lepas dariku, dan membuang kamu untuk selama-lamanya, hahaha.7220Please respect copyright.PENANAw5CE9Pe1XF
7220Please respect copyright.PENANAJLTcJnh27g
*7220Please respect copyright.PENANAdIsVihqZbp
*7220Please respect copyright.PENANADbXAcHqCi5
*7220Please respect copyright.PENANAWUi3LONVOC
*7220Please respect copyright.PENANAd4wIObaEpw
7220Please respect copyright.PENANAzGaLCdWaqt
Sementara itu dirumah Nada, dia baru saja melepas kepergian suaminya. Malam ini suaminya harus mengejar kereta karena harus berangkat lagi ketempat kerjanya di Jakarta. Tadi waktu Andi datang, Gunawan memang sedang bersiap-siap dikamarnya sambil membiarkan Cita ditenangkan oleh Nada. Tapi persiapannya terganggu dengan kedatangan Andi, yang juga membuatnya emosi karena telah menyebut istrinya sebagai pelacur.7220Please respect copyright.PENANAIyJhIBmT5o
7220Please respect copyright.PENANAIuP6ymxtvU
Sepeninggal Andi tadi, setelah tangisan Cita cukup mereda, Cita akhirnya menceritakan semuanya. Mulai dari kenapa dia sampai menjauhi Nada, Robi dan Salim yang merupakan permintaan Andi. Kelakuan kasar Andi ketika memaksanya mengaku kalau dia sudah selingkuh. Juga ancaman Andi bahwa jika dia menemui Nada dan yang lainnya, itu membuktikan bahwa dirinya itu selingkuh.7220Please respect copyright.PENANA1MjbsILnTF
7220Please respect copyright.PENANAhVYJqXRjeP
Lalu Cita juga cerita tentang apa yang terjadi hari ini, dimana dia memergoki Andi jalan dengan Isna. Lalu bagaimana dia mengikuti Andi hingga berhasil mengetahui kalau Andi ternyata yang sebenarnya selingkuh, dan dia sempat mengambil beberapa foto sebagai bukti perselingkuhan Andi dan Isna, hingga bagaimana dia sampai terpikir untuk menemui Nada malam ini.7220Please respect copyright.PENANAisT5A9RXjM
7220Please respect copyright.PENANAPJRLNzXo27
Nada yang sebenarnya sudah mengetahui tentang peristiwa hari ini tidak terlalu kaget. Tapi dia tetap berusaha bersikap biasa, dan berpura-pura kaget seperti halnya Gunawan.7220Please respect copyright.PENANAa3gqnhDpnm
7220Please respect copyright.PENANA6ehmeNDefl
Mendengar semua itu, Nada dan Gunawan hanya bisa bersimpati pada Cita. Mereka berusaha menghibur Cita sebisanya. Bahkan Gunawan sempat ragu untuk berangkat ke Jakarta, karena dia jadi ikut khawatir dengan kondisi Cita. Tapi karena ada pekerjaan penting yang harus dikerjakan Gunawan, mau tak mau dia harus berangkat malam ini juga. Apalagi Nada juga sudah meyakinkannya kalau dia baik-baik saja.7220Please respect copyright.PENANA4jCYCheHZf
7220Please respect copyright.PENANAF8QA0HCkRN
7220Please respect copyright.PENANA2yMfcqBi58
“Nanti aku hubungi Robi dan mas Salim kalau butuh apa-apa. Papa tenang aja, aku nggak papa kok, papa tetep berangkat aja” ucap Nada tadi. Akhirnya Gunawan tetap berangkat meskipun Nada tak jadi mengantarnya meningat kondisi Cita yang seperti itu.7220Please respect copyright.PENANAqSGzwPvB5y
7220Please respect copyright.PENANA4bsUYzh9hR
7220Please respect copyright.PENANA1OZ29EFV4C
Dan kini, Nada masih terus berusaha menghibur Cita. Dia sama sekali tak memikirkan soal Cita yang mengacuhkannya beberapa waktu belakangan ini. Dia memang sempat khawatir dan berpikir macam-macam karena Cita tak pernah sekalipun membalas pesannya ataupun mengangkat telponnya. Tapi setelah mendengar semua penjelasan Cita, dia maklum, bahkan menyalahkan Andi atas semua yang terjadi.7220Please respect copyright.PENANAIcNVGJJn3D
7220Please respect copyright.PENANAE8Y9BQV7QG
Tak berapa lama kemudian terdengar hp Nada berdering. Dilihatnya, ternyata ada telpon dari pak Bowo.7220Please respect copyright.PENANA0cS0peHYZd
7220Please respect copyright.PENANAroOrBgjIgN
7220Please respect copyright.PENANAaxQicDi8Ex
“Cit, sebentar ya, aku angkat telpon dulu” ucap Nada, dan hanya dijawab dengan anggukan oleh Cita.7220Please respect copyright.PENANASSFQghYIyD
7220Please respect copyright.PENANAiZQ7gHarN4
7220Please respect copyright.PENANAVZ7lHdK4Ct
Nada mengambil hpnya dan berjalan keluar, ke teras rumah. Dia tak ingin Cita tahu kalau yang menelpon adalah pak Bowo.7220Please respect copyright.PENANAoUVLE8OtrL
7220Please respect copyright.PENANAUh2bYZSeKA
7220Please respect copyright.PENANAd0dzuZnt0Z
“Halo pak”7220Please respect copyright.PENANAqg9ZsSKcPl
7220Please respect copyright.PENANAQ7bS9bJrV3
“Halo sayang. Suami kamu udah berangkat kan?”7220Please respect copyright.PENANAiJeuSliz4Y
7220Please respect copyright.PENANAJerqdRpbT3
“Hmm, iya pak”7220Please respect copyright.PENANAb0fRWWjwiO
7220Please respect copyright.PENANA1qWv1AMmpK
“Kalau gitu aku jemput kerumahmu ya. Aku lagi sange nih sayang. Lumayan kan malem minggu bisa kita habiskan bareng-bareng, hehehe”7220Please respect copyright.PENANADYl8ePF08B
7220Please respect copyright.PENANAePtGLvBCGU
“Aduh pak, jangan malam ini deh”7220Please respect copyright.PENANAaDgbGbArSh
7220Please respect copyright.PENANAwUY4XY14NI
“Loh kenapa? Kan suami kamu udah berangkat, bebas dong kita? Kamu juga nggak lagi halangan kan?”7220Please respect copyright.PENANAyhN8yT9R9A
7220Please respect copyright.PENANAxMIQ4Fs3kr
“Iya pak, tapi dirumahku, lagi ada, saudaraku pak”7220Please respect copyright.PENANAFJ17SZbdjs
7220Please respect copyright.PENANAGar4Kw3Mbi
“Saudara?”7220Please respect copyright.PENANAVpnQP4KLWx
7220Please respect copyright.PENANAFi1DUaefGW
“Iya pak, hmm, sepupuku lagi disini. Dia mau nginap disini. Nggak mungkin aku tinggalin dia pak. Lagian aku nggak mau dia curiga kalau pak Bowo nanti dateng kesini”7220Please respect copyright.PENANAPv28e5Kmqw
7220Please respect copyright.PENANAN05mHsBtDB
“Aduuh, tapi gimana dong Nad? Aku udah sange berat nih”7220Please respect copyright.PENANAUDJHQ9lhyL
7220Please respect copyright.PENANAzc7uboWgey
“Pak, pliss, aku mohon pak, aku nggak bisa malam ini. Pak Bowo kan bisa ngajak yang lain”7220Please respect copyright.PENANA6AKJedCA5Q
7220Please respect copyright.PENANA3CIlRxnxRd
“Tapi aku maunya sama kamu Nad, aku udah kangen sama memek kamu”7220Please respect copyright.PENANADqSzTvF5s5
7220Please respect copyright.PENANAdgiM6uYjW5
“Pak, pliss jangan malem ini”7220Please respect copyright.PENANAOIeAY7hwN1
7220Please respect copyright.PENANAoZ5HEVgIzh
“Emang kamu nggak kangen kontolku Nad?”7220Please respect copyright.PENANALFEOLMnexW
7220Please respect copyright.PENANAiKwyd8mKE3
“Ii.. iya kangen.. tapi nggak malam ini pak, aku bener-bener nggak bisa”7220Please respect copyright.PENANAHdOaIWFD2J
7220Please respect copyright.PENANAlFGimJhbSv
“Hhmm, ya udah deh, kalau gitu aku sama Gina aja”7220Please respect copyright.PENANAhkiaB9L5Wz
7220Please respect copyright.PENANAKZNWs9TsI8
“Iya pak, makasih udah mau ngerti. Lain kali aku pasti layanin pak Bowo, tapi malem ini aku bener-bener nggak bisa”7220Please respect copyright.PENANAevBGSw4wkj
7220Please respect copyright.PENANAOUX65Bdvyx
“Iya iya. Eh, ngomong-ngomong sepupu kamu itu cowok apa cewek? Udah umur berapa dia? Udah nikah belum? Apa masih perawan?”7220Please respect copyright.PENANAX8d7SoXElC
7220Please respect copyright.PENANAHQXaxjYCr5
“Emang kenapa pak?”7220Please respect copyright.PENANAFMdRddlfQw
7220Please respect copyright.PENANA5vNLV3lX0E
“Ya siapa tahu bisa bantuin kamu”7220Please respect copyright.PENANAlQzzYB5R4C
7220Please respect copyright.PENANApSgR967xof
“Maksudnya?”7220Please respect copyright.PENANA1VU9YSrlcR
7220Please respect copyright.PENANATo50i3DoD1
“Ya bantuin kamu buat muasin kontolku. Bukannya kamu selama ini kewalahan ngelayanin aku? Hahaha”7220Please respect copyright.PENANA9MbPW5s4fH
7220Please respect copyright.PENANA67dZKYYGPP
“Paak, pliss jangan macem-macem deh pak”7220Please respect copyright.PENANAG26kV37Cdn
7220Please respect copyright.PENANAJaNiiXpZ1d
“Loh kenapa emang? Kamu keberatan kalau aku pengen ngentot sama sepupumu juga? Emang kamu mau ngelawan aku? Udah siap sama resikonya?”7220Please respect copyright.PENANAwtX6RA5svj
7220Please respect copyright.PENANA18GJ9NuGNX
“Pak, jangan gitu lah pak. Pak Bowo kan udah dapetin aku, apa masih kurang?”7220Please respect copyright.PENANAPNcjILgJWr
7220Please respect copyright.PENANAEvbBwko8SK
7220Please respect copyright.PENANAJOjYuVcpr8
“Jelas lah, kamu aja selalu kepayahan gitu ngadepin aku”7220Please respect copyright.PENANAtgXOtpAmXF
7220Please respect copyright.PENANAHzFEJfJqjV
“Pak jangan lah pak, lagian, hmm, sepupuku ini cowok pak”7220Please respect copyright.PENANAFiwlyQjoFG
7220Please respect copyright.PENANAq6WAPpnKAo
“Cowok? Wah, jangan-jangan kamu mau ngentot sama sepupumu ya malam ini? Sampai nggak mau nemenin aku?”7220Please respect copyright.PENANACH8h1pKykP
7220Please respect copyright.PENANAB4pRouaQAU
“Pak. Iih, yaa nggak gitu juga”7220Please respect copyright.PENANAbSJgTfUJMS
7220Please respect copyright.PENANAKWm2ZXllBW
“Hahaha Nada Nada. Ya udah, kamu nikmatin aja waktumu sama sepupumu itu sekarang. Tapi lain kali, aku nggak mau tahu ya, kalau suamimu udah nggak dirumah, aku tetap bakal jemput kamu, mau ada orang tuamu sekalipun. Lain kali kamu harus mau layanin aku, nggak ada kata nggak bisa. Ini terakhir kali aku kasih kamu kelonggaran”7220Please respect copyright.PENANAbrJkw1aYU7
7220Please respect copyright.PENANAvlsFBC65Yn
“Ii.. iya pak”7220Please respect copyright.PENANAoKIohmw6ri
7220Please respect copyright.PENANAY2SdO7axap
7220Please respect copyright.PENANAmxUw2ifXhF
Tanpa menjawab lagi pak Bowo memutus sambungan telpon. Nada bernafas lega, karena pak Bowo tak sampai memaksanya malam ini. Bisa kacau kalau sampai pak Bowo datang kesini sementara disini masih ada Cita. Nada masih tidak siap kalau skandalnya ini diketahui oleh orang lain, selain Gina. Apalagi pak Bowo juga mengincar Cita. Dengan kondisi Cita yang sedang rapuh seperti ini, dia akan sangat yakin pak Bowo tanpa kesulitan bisa mendapatkan Cita. Karena itulah, dia berupaya keras agar pak Bowo tidak sampai kesini. Dan dia sangat lega upayanya berhasil.7220Please respect copyright.PENANAicvPYIDkuq
7220Please respect copyright.PENANATZE15rIWPy
Sementara itu, pak Bowo hanya tertawa setelah menutup telponnya. Dia tentu tahu kalau Nada berbohong, karena dia tahu kalau yang ada dirumah Nada sekarang adalah Cita. Padahal bisa saja dia memaksa untuk tetap kesana, sekaligus menjerat Cita malam ini juga. Tapi pak Bowo tidak ingin buru-buru. Dia ingin melakukan sesuatu yang lain untuk bisa mendapatkan Cita.7220Please respect copyright.PENANAOlwmTbYEF0
7220Please respect copyright.PENANAoXrhuw4jD9
Dia hanya harus bersabar sedikit untuk bisa benar-benar mendapatkan Cita seutuhnya. Semua kondisi yang ada sekarang sudah sangat mendukung rencana jahatnya pada Cita. Lagipula, malam ini memang bukan jatah Nada untuk menemani malam minggu birahinya. Sebelumnya, dia mendapatkan telpon dari seseorang yang sudah menunggu dirumahnya. Kini dengan senyum terkembang, pak Bowo mengarahkan mobilnya untuk pulang. Kepuasan yang dia dapatkan seharian ini, akan membuatnya makin bersemangat melewati malam ini dengan wanita yang sudah menunggu di rumahnya.7220Please respect copyright.PENANA3FYDzx1Ag7
7220Please respect copyright.PENANAKMQFCTdE0u
*7220Please respect copyright.PENANA04U2BvKs0c
*7220Please respect copyright.PENANAdom2D7O7jv
*7220Please respect copyright.PENANACIedbpFI2W
*7220Please respect copyright.PENANAGFpJ2KKDJB
*7220Please respect copyright.PENANAP4EkT7gFce