7192Please respect copyright.PENANAxbpEcwfIlA
7192Please respect copyright.PENANAcxkIhtG9ro
“Loh kamu mau kemana Cit?” tanya Nada saat melihat pagi ini Cita sudah rapi.7192Please respect copyright.PENANAsalmqE1B58
7192Please respect copyright.PENANA9vrKezFNJO
“Aku mau pulang mbak” jawab Cita.7192Please respect copyright.PENANAGzUcSIGvcR
7192Please respect copyright.PENANA0rz8iVDU0U
“Pulang? Katanya, kemarin kamu bilang mau disini dulu sementara waktu? Kamu bilang nggak mau ketemu mas Andi dulu?”7192Please respect copyright.PENANASC6xqkeHOH
7192Please respect copyright.PENANAvHb9xJpNbs
“Iya mbak, tapi tadi ibu mertuaku telpon ada yang datang nyariin aku”7192Please respect copyright.PENANA2dk6nXlf4j
7192Please respect copyright.PENANA7biUfFriSb
“Ooh siapa emang?”7192Please respect copyright.PENANAlablNR5pyA
7192Please respect copyright.PENANAZwpDr9RvEe
“Pak Bowo, atasannya mas Andi”7192Please respect copyright.PENANA69E2HKLfR7
7192Please respect copyright.PENANAMBWRxuheqE
“Pak Bowo?” Nada kaget mendengar nama pak Bowo disebut Cita.7192Please respect copyright.PENANAYkfqt1eiTt
7192Please respect copyright.PENANA1YUN3nyC6B
7192Please respect copyright.PENANAvUgOkvdm65
Dia tak menyangka pak Bowo bisa-bisanya datang dan mencari Cita dirumahnya, padahal mereka kemarin baru saja ketemuan. Dalam benak Nada dia bertanya-tanya, untuk apa pak Bowo datang kerumah Cita? Apalagi memang mencari Cita, bukan Andi. Apakah pak Bowo senekat itu untuk usahanya bisa mendapatkan Cita? Nada benar-benar tak habis pikir dengan pria yang juga telah menaklukan dirinya itu.7192Please respect copyright.PENANA1lKpfvD6CT
7192Please respect copyright.PENANA6Nf6FG11LE
7192Please respect copyright.PENANAa8o80t6U8v
“Iya mbak. Aku permisi dulu ya kalau gitu”7192Please respect copyright.PENANAMnan9iE5N0
7192Please respect copyright.PENANAeEIzcnPd6y
“Eh tunggu dulu Cit”7192Please respect copyright.PENANAXx3RbkHUsM
7192Please respect copyright.PENANAMRmBBEht6v
“Ada apa atasannya mas Andi nyariin kamu Cit? kok bukan nyari mas Andi?”7192Please respect copyright.PENANAOaJjL6GRDD
7192Please respect copyright.PENANAl9KO8jNgll
“Aku juga nggak tahu sih mbak, tapi katanya penting gitu, aku disuruh cepet-cepet pulang”7192Please respect copyright.PENANAYYWlkzOjlU
7192Please respect copyright.PENANAqxAggGgR1H
“Yaudah kalau gitu aku anterin aja ya?”7192Please respect copyright.PENANADn5LGieDHx
7192Please respect copyright.PENANA4oz5xlAHob
“Nggak usah mbak aku sendiri aja”7192Please respect copyright.PENANAtuitrb9nVb
7192Please respect copyright.PENANAPmKQ3pDp1v
“Udah nggak papa aku anterin. Kamu kayaknya masih lemes gitu lho”7192Please respect copyright.PENANAU961ruq16g
7192Please respect copyright.PENANAmctwltJiu4
“Tapi mbak…”7192Please respect copyright.PENANADJacrYNfqn
7192Please respect copyright.PENANAmC70azf9Hy
“Udah nggak papa. Tunggu bentar ya aku ganti baju dulu”7192Please respect copyright.PENANAz84xRAXiAq
7192Please respect copyright.PENANAENYwUis7Vq
7192Please respect copyright.PENANAY1oi1bTaZs
Tanpa menunggu jawaban Cita Nada langsung masuk ke kamarnya untuk berganti baju dan memakai jilbabnya. Kondisi Cita memang terlihat masih lemas. Ini karena dia semalam tidak bisa tidur, terus kepikiran masalah rumah tangganya dengan Andi. Setelah selesai curhat dengan Nada semalam Cita masih terus menangis. Nada yang berusaha menghibur Cita malah ketiduran duluan.7192Please respect copyright.PENANAFUCnP8dKSN
7192Please respect copyright.PENANAyr8hjqQzwf
Setelah Nada selesai berdandan diapun keluar dari kamarnya. Dia memanasi sebentar mobilnya lalu mengajak Cita berangkat. Sebenarnya, ada sebab lain kenapa Nada ngotot mengantar Cita. Dia penasaran kenapa pak Bowo datang kerumah Cita tapi bukannya mencari Andi yang anak buahnya, malah mencari Cita. Dia ingin tahu apa yang akan diperbuat pak Bowo disana. Meskipun sebenarnya dia juga agak-agak takut kalau saja pak Bowo nanti begitu melihatnya malah akan berbuat macam-macam, minimal membongkar skandalnya.7192Please respect copyright.PENANA1XBfoCXSTd
7192Please respect copyright.PENANAgaamXrsMKP
Sesampainya dirumah Cita, mereka berdua melihat sebuah mobil terparkir didepan. Nada tahu itu mobil pak Bowo. Tapi yang membuat dia dan Cita agak heran, tidak ada mobil Andi terparkir disana. Mereka mulai berpikir, kemanakah Andi? Dan apakah pak Bowo datang kesini ada hubungannya dengan Andi? Tak ingin berlama-lama merekapun masuk kedalam rumah, dan sudah ada pak Bowo disana nampak ngobrol dengan ibu mertua Cita diruang tamu itu.7192Please respect copyright.PENANA8qpyfqtHWf
7192Please respect copyright.PENANAjVvIsk9A4K
7192Please respect copyright.PENANApOaCDMaLEv
“Maaf pak Bowo, sudah lama menunggu?” tanya Cita.7192Please respect copyright.PENANAE5gCYJFMPU
7192Please respect copyright.PENANAphFcgFJ1VO
“Ah belum kok mbak. Saya nggak tahu kalau mbak Cita nggak ada dirumah, makanya nggak nelpon dulu tadi”7192Please respect copyright.PENANATbDpHIFb03
7192Please respect copyright.PENANANDCfXOFNcV
“Iya pak maaf, saya semalam menginap dirumah mbak Nada ini” jawab Cita sambil menunjuk kearah Nada yang duduk disampingnya. Pak Bowo menatap Nada sambil tersenyum seperti orang yang tidak saling kenal. Dalam hati Nada dia memaki kesal pada pak Bowo karena dia menganggap pak Bowo jago sekali aktingnya.7192Please respect copyright.PENANA8kDxINmpaK
7192Please respect copyright.PENANA7gkV93HqP8
“Jadi ada apa pak, kok tiba-tiba datang kemari? Apa ada hal yang penting?” tanya Cita.7192Please respect copyright.PENANA8lSlEZfQdI
7192Please respect copyright.PENANARAit4pyI6T
“Ini soal Andi mbak” jawab pak Bowo.7192Please respect copyright.PENANAWQlNMXD0Nt
7192Please respect copyright.PENANAYSMGEenpGX
“Ada apa dengan mas Andi pak?”7192Please respect copyright.PENANAFIDn9nK6y2
7192Please respect copyright.PENANAyAgSqbDA9I
7192Please respect copyright.PENANAUypGq5VU9l
Pak Bowo tak langsung menjawabnya. Dia menatap kearah Nada, lalu kearah Cita lagi, seperti mempertanyakan keberadaan Nada disini. Cita mengerti maksud pak Bowo, dan untungnya Nada sudah tahu permasalahan rumah tangganya itu, jadi Cita merasa tidak masalah kalau Nada tetep disitu dan ikut mendengar apa yang mau disampaikan oleh pak Bowo.7192Please respect copyright.PENANA20mGSOx55k
7192Please respect copyright.PENANAQrzWZFCLV4
7192Please respect copyright.PENANANs0XispaFY
“Nggak papa pak, mbak Nada ini sahabat saya. Dia juga sudah banyak tahu soal ini” ucap Cita perlahan, agak lirih dibagian akhir sambil menatap ibu mertuanya. Dia merasa tidak enak dengan ibu mertuanya karena belum cerita sepenuhnya padanya. Namun dia merasa lega waktu ibu mertuanya tersenyum dan mengangguk, tanda tidak apa-apa.7192Please respect copyright.PENANAKvd9IDg2gf
7192Please respect copyright.PENANA9cK0T9HVqG
“Hmm, jadi nggak papa ya, saya ceritakan sekarang?” tanya pak Bowo.7192Please respect copyright.PENANABGXBjyTZwu
7192Please respect copyright.PENANAZTU2tHivuA
“Iya pak nggak papa” jawab Cita.7192Please respect copyright.PENANA7054GXqIyb
7192Please respect copyright.PENANAPVPmmi7KjI
“Jadi gini mbak Cita, ibu, dan mbak Nada. Tadi saya dapat kabar dari salah seorang teman saya yang kebetulan bertugas di polres”7192Please respect copyright.PENANAmqKOgKtzsP
7192Please respect copyright.PENANAHoOZvlv9U1
“Po.. polres?” tanya Cita terkejut. Ibu mertuanya dan juga Nadapun terlihat terkejut.7192Please respect copyright.PENANAggts6BwS3e
7192Please respect copyright.PENANArdlNcgUIiI
“Iya mbak. Hmm, saat ini Andi sedang ditahan dipolres” ucap pak Bowo.7192Please respect copyright.PENANAguYdEsBP1Y
7192Please respect copyright.PENANAabMzMJbcDT
“Apa pak? Ditahan? Bapak nggak salah orang kan? Itu mas Andi suami saya?”7192Please respect copyright.PENANAXxNmQGqHID
7192Please respect copyright.PENANAI7t7cozbrw
“Betul mbak. Tadinya juga saya nggak percaya, tapi teman saya itu bilang kalau yang ditahan itu namanya Andi Bahtiar, dan kerja dibank yang sama dengan saya” jawab pak Bowo.7192Please respect copyright.PENANAoSaAUILKkx
7192Please respect copyright.PENANAAeOkVjEoVs
7192Please respect copyright.PENANAKAfM6GFURb
Mendengar itu makin terkejutlah mereka semua, karena Andi Bahtiar memanglah nama panjang dari Andi, suami Cita.7192Please respect copyright.PENANA9tM75Wrarq
7192Please respect copyright.PENANAaiHI50Eq4W
7192Please respect copyright.PENANARuvWJhMAmZ
“Ke.. kenapa mas Andi sampai bisa ditahan?”7192Please respect copyright.PENANAEvY5GlFZ76
7192Please respect copyright.PENANAwSMY1vTLeW
“Menurut info dari teman saya, Andi ditahan karena semalam melakukan tindak penganiayaan kepada…” pak Bowo menahan ucapannya, lalu melihat kearah ibu mertua Cita dan Nada, lalu menatap Cita, seolah meminta persetujuan kepada Cita untuk melanjutkan ucapannya.7192Please respect copyright.PENANAKzIvKBn3oP
7192Please respect copyright.PENANARR9hAa5cDK
“Kenapa siapa pak?” tanya Cita makin penasaran.7192Please respect copyright.PENANAJDsloV8Peg
7192Please respect copyright.PENANAfAe62c7ibK
“Kenapa, Isna”7192Please respect copyright.PENANAsJ61R1eVQm
7192Please respect copyright.PENANA9FpKz9kUBR
*7192Please respect copyright.PENANAjnkvR7q7Uf
*7192Please respect copyright.PENANAfVIqMDiMs8
*7192Please respect copyright.PENANAP4VNblIvUw
*7192Please respect copyright.PENANARlvV93djB4
7192Please respect copyright.PENANAZIVFfsTKZS
Setelah sekitar setengah jam mereka ngobrol disitu yang isinya pak Bowo menceritakan sebab musabab kenapa Andi sampai bisa dipenjara, mereka kemudian memutuskan untuk menemui Andi. Sebenarnya pak Bowo saja yang mau kesana, tapi kemudian Cita memaksa untuk ikut. Nada juga diminta ikut menemani Cita sedangkan ibu mertua Cita tetap dirumah untuk menjaga anak Cita. Lagipula ibu mertua Cita sepertinya syok sekali mendengar kalau anaknya telah ditahan karena memukuli seorang wanita, yang tak lain adalah selingkuhannya sendiri.7192Please respect copyright.PENANA4QvTXrslHB
7192Please respect copyright.PENANAGlPJWQ2eRW
Tak berapa lama kemudian mereka sampai dikantor polisi. Pak Bowo melapor ke petugas jaga untuk menyampaikan maksud kedatangannya. Lalu petugas itu membawa masuk mereka bertiga dan memintanya menunggu diruang tunggu. Tak lama kemudian mereka bertiga dipanggil untuk masuk kesebuah ruangan. Terlihat Andi sudah duduk disitu dengan tangan terborgol. Kondisinya memprihatinkan, wajahnya babak belur, terlihat begitu lemas. Apalagi melihat siapa yang datang, dia langsung menunduk.7192Please respect copyright.PENANAqSwdYpGwy8
7192Please respect copyright.PENANA7NtiJA4486
Cita hanya bisa diam menutup mulut dengan kedua tangannya, sedangkan Nada memeluknya dari samping. Melihat Cita yang sepertinya belum mau bicara dengan Andi, pak Bowo langsung maju untuk duduk didepan Andi. Andi melirik sebentar, saat tahu yang duduk didepannya pak Bowo, dia kembali menunduk lagi.7192Please respect copyright.PENANAJMaTUSEMq0
7192Please respect copyright.PENANAA66ntlBAyr
7192Please respect copyright.PENANA6lmFrNxIA8
“Di, kamu baik-baik aja?” tanya pak Bowo.7192Please respect copyright.PENANAShK0S3bdJl
7192Please respect copyright.PENANAx263SIS7rW
7192Please respect copyright.PENANAyi0X3PM1jc
Andi tak menjawab, hanya mengangguk lemah. Jawaban yang sebenarnya jauh dari kondisinya saat ini. Secara fisik, dia masih merasa kesakitan setelah semalam dihajar sekuriti komplek Isna. Wajahnya masih terlihat benjol-benjol, menyedihkan. Hatinyapun juga terasa sakit. Banyak yang membuatnya seperti itu, diantaranya yang paling besar adalah penyesalan, terutama kepada Cita.7192Please respect copyright.PENANA6pdQY6GCNr
7192Please respect copyright.PENANA9Bjf1zLAOs
Semalam dia setengah sadar dibawa oleh sekuriti komplek kesini. Begitu dia sadar, dia sedang diperiksa oleh dokter, tak lama kemudian dia dimintai keterangan oleh polisi. Andi sama sekali tak menyangkal bahwa dirinya memukuli Isna. Dia hanya bilang penyebabnya adalah pertengkaran mereka tanpa merinci isi pertengkarannya.7192Please respect copyright.PENANAtF5RrpMfFT
7192Please respect copyright.PENANA1aGy8EOH8y
Setelah diperiksa dia dibawa masuk kedalam sel. Disitulah dia merenung, meningat kembali awal mulai semua bisa jadi seperti ini. Mulai dari prasangka buruknya kepada Cita, hingga jalan salah yang dia ambil. Juga keegoisannya selama ini, kengototannya menuduh Cita selingkuh, yang kemudian membawanya kepada perselingkuhan dengan Isna. Dan semalam, kata-kata Isna terus terngiang dikepala Andi, bahwa dia adalah seorang pecundang.7192Please respect copyright.PENANANr77CyAUiq
7192Please respect copyright.PENANAKdDXxF5cPa
Tentu saja harga dirinya sebagai seorang lelaki hancur disebut seperti itu oleh Isna. Apalagi Isna blak-blakan soal minyak yang diberikan kemarin bukanlah pelumas melainkan obat untuk memperbesar penis. Juga mengingat kata-kata Isna bahwa kalaupun benar Cita selingkuh, itu semua karena Andi yang mungkin tidak pernah bisa memuaskan Cita. Dia yang tadinya bersikeras menyangkal, mulai mengakui kalau dirinya memang pecundang.7192Please respect copyright.PENANAgVfuTG2DOE
7192Please respect copyright.PENANADbM86WYt8Q
7192Please respect copyright.PENANAI5F8jVZSJi
“Aku nggak tahu apa yang terjadi antara kamu sama Isna, tapi apa betul kamu melakukan pemukulan kepadanya?” tanya pak Bowo lagi.7192Please respect copyright.PENANAmZhQUCPrtq
7192Please respect copyright.PENANAOeiHJ32Pnx
7192Please respect copyright.PENANAYJ98i80VJg
Dan kembali Andi hanya mengangguk.7192Please respect copyright.PENANAp2SfkFjM1D
7192Please respect copyright.PENANAqmcJyaVTuy
7192Please respect copyright.PENANARnkzeSlLV8
“Kenapa?”7192Please respect copyright.PENANA2ugsUKpgcR
7192Please respect copyright.PENANA22AQSmYUIj
7192Please respect copyright.PENANArM36vumYle
Andi tak langsung menjawab. Dia bingung untuk mengatakannya, sementara kepada polisi saja dia tidak menjelaskan semuanya. Pak Bowo dalam hatinya tertawa lebar melihat kondisi Andi. Dia bertanya seperti itu cuma sekedar sandiwara saja, karena memang dia tahu persis apa yang terjadi semalam dirumah Isna.7192Please respect copyright.PENANA1gGnEWRmxP
7192Please respect copyright.PENANANuwh9WXfJy
7192Please respect copyright.PENANAM621WNyH7G
“Yaudah kalau kamu masih belum mau cerita ke aku. Tapi inget Di, aku ini atasan kalian, aku bertanggung jawab atas kalian berdua, jadi aku berhak tahu apa yang terjadi. Aku harap lain kali kamu bisa ceritain semua ke aku, mengerti?”7192Please respect copyright.PENANAJEBrqzqf7n
7192Please respect copyright.PENANATFoC4SGGxh
7192Please respect copyright.PENANA4m9zL6Jrm0
Lagi-lagi Andi hanya mengangguk. Melihat itu pak Bowo berdiri dan menghampiri Cita yang masih dipeluk Nada.7192Please respect copyright.PENANAuib6jgCYkm
7192Please respect copyright.PENANAKaE2Bd8UiO
7192Please respect copyright.PENANAQZGvgnmpAK
“Mbak Cita ada yang mau dibicarain sama Andi? Kalau iya biar saya sama mbak Nada nunggu diluar aja. Mungkin kalau sama mbak Cita dia mau cerita” ucap pak Bowo.7192Please respect copyright.PENANAPsFqdy33Ki
7192Please respect copyright.PENANAuKVTtmQmwi
7192Please respect copyright.PENANAWjVWICagcx
Cita nampaknya ragu, karena kejadian semalam dia masih enggan bertemu dengan Andi. Kalau saja dia tidak diberitahu pak Bowo soal ini tadi, dia tidak akan menemui Andi hari ini. Tapi akhirnya Cita mengangguk. Melihat itu pak Bowo mengajak Nada menunggu diluar. Pak Bowo sebelumnya juga menghampiri petugas jaga untuk meminta waktu tambahan kalau saja Cita dan Andi membutuhkannya. Setelah itu barulah dia dan Nada keluar.7192Please respect copyright.PENANAbbGmfRmaYn
7192Please respect copyright.PENANALK6LMo6Gp7
Sepeninggal pak Bowo dan Nada, Cita dengan langkah ragu menghampiri Andi. Dia kemudian duduk dikursi yang tadi diduduki pak Bowo. Tahu Cita duduk didepannya, Andi hanya bisa menundukan kepalanya. Dia merasa sangat malu kepada istrinya itu. Dia merasa sangat bersalah dan sangat menyesal. Dia sudah menuduh Cita tanpa ada bukti nyata. Lalu dia yang justru terbukti melakukan apa yang dia tuduhkan kepada Cita. Dan sekarang, dia harus meringkuk dibalik jeruji besi gara-gara emosi dan kebodohannya.7192Please respect copyright.PENANAF3fPndUtyt
7192Please respect copyright.PENANAjGTVSN0iY1
7192Please respect copyright.PENANAheXqBXz7WJ
“Ada yang mau kamu jelasin?” tanya Cita dengan dingin.7192Please respect copyright.PENANAlEkfexF0Px
7192Please respect copyright.PENANAWXU5Hc7JRU
7192Please respect copyright.PENANAaNKipQaOuh
Andi tak langsung menjawab. Dia masih dalam posisi seperti tadi. Duduk menunduk, tanpa berani menatap wajah Cita. Seandainya Andi mau menatap Cita, maka dia akan melihat raut wajah yang penuh dengan amarah dan kekecewaan. Amarah, sisa pertengakaran mereka semalam soal perselingkuhan Andi. Kecewa, karena selain soal perselingkuhan itu, Andi yang dia kenal baik dan lembut selama ini ternyata berbuat hal seperti ini hingga harus mempertanggung jawabkan perbuatannya dipenjara. Meskipun dia sendiri pernah ditampar oleh Andi, tapi dia tak menyangka Andi bisa melakukan hal itu kepada orang lain.7192Please respect copyright.PENANAr8bYLIGWEd
7192Please respect copyright.PENANAA42p9ZCeSV
7192Please respect copyright.PENANAx7hxHPvuVK
“Mukulin perempuan? Kamu tuh mikir apa sih mas? Kamu nggak inget istrimu ini perempuan? Kamu nggak inget ibu kamu itu perempuan juga? Bisa-bisanya kamu mukulin perempuan?” akhirnya amarah Cita terluapkan.7192Please respect copyright.PENANAWx8j0eTu1t
7192Please respect copyright.PENANAULBirzUjbo
“Aa.. aku mau minta maaf…” ucap Andi. Suaranya agak parau.7192Please respect copyright.PENANACnuVXX4FGg
7192Please respect copyright.PENANADx7OpJxrvH
“Buat apa minta maaf???” potong Cita.7192Please respect copyright.PENANAQtqrwNWmrm
7192Please respect copyright.PENANA1k3ziUHYys
7192Please respect copyright.PENANAtn5768dHPB
Dia begitu emosi. Kalau semalam sudah mulai reda setelah menceritakan semuanya kepada Nada, juga sampai lelah dia menangis, hari ini emosinya pada Andi memuncak lagi. Tapi kemudian dia terdiam, membiarkan Andi untuk bicara.7192Please respect copyright.PENANALotl620s2P
7192Please respect copyright.PENANAcHfAk9Fps2
7192Please respect copyright.PENANAFJTcc3I8rt
“Aku mau minta maaf, untuk semuanya..”7192Please respect copyright.PENANAOrOn0ABCyR
7192Please respect copyright.PENANANUgnfymfJg
7192Please respect copyright.PENANAAOWGlBGJ5u
Tak ada sahutan dari Cita.7192Please respect copyright.PENANAm61hrxzBqw
7192Please respect copyright.PENANAcAXvqd6BPz
7192Please respect copyright.PENANAhMYifyIb9R
“Dari awal, soal tuduhan ke kamu kalau kamu selingkuh. Aku akuin, itu cuma prasangkaku saja, aku sama sekali nggak punya bukti. Semua berawal dari rasa tidak ingin kehilangan kamu, tapi semua itu justru membutakanku, membuatku sama sekali tidak bisa berprasangka baik sama kamu, bahkan, membuatku tidak bisa percaya lagi sama kamu” lanjut Andi.7192Please respect copyright.PENANAGHaeOPbMhu
7192Please respect copyright.PENANAiPMWaXxEc1
7192Please respect copyright.PENANAOHinoCZGRt
Cita terdiam. Dia tahu Andi masih ingin melanjutkan ceritanya.7192Please respect copyright.PENANANYOv1K1bzk
7192Please respect copyright.PENANAUSZLZrsLbz
7192Please respect copyright.PENANA8M9XfRd4Du
“Sampai kejadian waktu kamu pergi sama Nada, Robi dan Salim. Disitu aku benar-benar yakin kalau kamu selingkuh. Dan akhirnya, hari itu juga, aku.. aku, selingkuh dengan Isna, sebagai balas dendam dari apa yang sudah kamu perbuat. Tapi kamu benar, aku tidak punya bukti apapun, bahkan aku yang melakukannya”7192Please respect copyright.PENANA9rrjHOnJ5q
7192Please respect copyright.PENANAQ3MsUgRgPu
7192Please respect copyright.PENANAfeoCWZqNJg
Cita masih terdiam. Mendengar pengakuan Andi, tentu saja membuatnya makin marah, apalagi apa yang dilakukan Andi adalah dengan dalih untuk membalas dendam untuk apa yang sudah dia lakukan, padahal dia sama sekali tidak melakukan itu. Dia sangat marah, tapi dia menahannya untuk tetap diam.7192Please respect copyright.PENANA0FYDt3SI2y
7192Please respect copyright.PENANARQ5OYR12EL
7192Please respect copyright.PENANAP6Y6qGEv2U
“Setelah kejadian itu, aku udah nggak mau nyentuh kamu lagi, karena aku pikir tubuhmu sudah kotor. Padahal, justru aku sendirilah yang kotor. Tapi aku sudah terlanjur dibutakan oleh rasa cemburuku, dan perselingkuhanku dengan Isna terus berlanjut”7192Please respect copyright.PENANAMqbUM6AcON
7192Please respect copyright.PENANAUYZAyguELB
7192Please respect copyright.PENANAhtUp8PtpTu
Makin emosi Cita mendengarnya, terlebih karena suaminya sendiri sudah menganggapnya kotor. Siapa yang tidak akan terluka hatinya saat pasangannya memberikan cap sehina itu kepada dirinya? Padahal setelah dia ditampar dan dipaksa selingkuh itu, dia sudah menuruti apapun yang diinginkan oleh Andi.7192Please respect copyright.PENANAURolfC79pa
7192Please respect copyright.PENANAu6GWRCeSe5
7192Please respect copyright.PENANAjhDRVsNuQd
“Apa kamu mencintainya mas?” tanya Cita. Suaranya agak bergetar, antara menahan amarah dan ingin menangis.7192Please respect copyright.PENANACGufTGh1eC
7192Please respect copyright.PENANA2ho2wC3gzu
7192Please respect copyright.PENANAUzCaSy2IIF
Andi memberanikan diri untuk menatap Cita, tapi hanya sebentar, dia menunduk lagi.7192Please respect copyright.PENANAcoIkbwqaAd
7192Please respect copyright.PENANAt6x0QNvCl3
7192Please respect copyright.PENANA1bwaeOaEio
“Apa kamu mencintai Isna?” ulang Cita.7192Please respect copyright.PENANAQMLbF6xPH0
7192Please respect copyright.PENANASRHxXu53Pu
Andi menggeleng. “Aku tidak mencintainya. Aku hanya merasa nyaman bersamanya, waktu itu. Karena aku merasa, dia adalah pendengar yang baik dari semua keluhanku”7192Please respect copyright.PENANAhSnkhrhbwM
7192Please respect copyright.PENANAI2G8FKtBX4
“Lalu kenapa kamu tega melakukan itu kepadanya?”7192Please respect copyright.PENANAKR4OmiEzi9
7192Please respect copyright.PENANAJnaJfL9cF1
“Ak.. aku.. aku marah sama dia, karena merasa semua ini adalah kesalahannya. Aku masih terlalu egois untuk mengakui bahwa akulah yang salah. Aku mencari kambing hitam, dan Isna adalah satu-satunya yang muncul dikepalaku. Jadi, semalam, setelah dari rumah Nada, aku kesana. Kami cekcok, dan akhirnya aku hilang kendali”7192Please respect copyright.PENANA9SPcyxu5ZR
7192Please respect copyright.PENANAZGt3HMihhI
7192Please respect copyright.PENANAHnUfPRB3Nq
Andi tak sepenuhnya jujur mengatakan apa yang membuat mereka cekcok. Memang benar, Andi menyalahkan Isna untuk masalah yang dia hadapi dengan Cita. Tapi sampai sekarangpun, Andi masih malu untuk menceritakan apa yang sebenarnya membuatnya sangat emosi hingga tega memukul Isna. Dia malu mengakui bahwa dia adalah pria lemah, pecundang sejati, seperti yang dibilang Isna semalam. Dia malu mengakuinya, bahkan kepada istrinya sendiri.7192Please respect copyright.PENANA09RD8T8DRY
7192Please respect copyright.PENANABnAK4HVMD8
7192Please respect copyright.PENANAtBBymmqqss
“Kamu benar-benar membuat kami kecewa mas. Bukan cuma aku, tapi juga ibu, dan Putra” ucap Cita, kali ini dia sudah tak mampu menahan air matanya.7192Please respect copyright.PENANAoUWEzrXax2
7192Please respect copyright.PENANA0WtTNmXpWJ
“Maaf. Cuma itu yang bisa kubilang. Dari semalam aku berpikir, dan aku sadar bahwa akulah yang sebenarnya jadi sumber semua masalah ini. Aku tahu, mungkin kalian nggak akan pernah maafin aku. Aku sudah siap dengan semua resikonya” jawab Andi.7192Please respect copyright.PENANAiB35su6vDb
7192Please respect copyright.PENANAEvWB9Ehfrt
7192Please respect copyright.PENANAXZSJj6EDYP
Mereka kemudian saling diam untuk beberapa saat. Andi tak tahu lagi harus ngomong apa, karena yang ingin dia katakan pada Cita sudah dia sampaikan semuanya. Sementara itu Cita sebenarnya ingin mengeluarkan emosinya, memarahi Andi. Tapi dia sadar sedang dimana dia sekarang, dan dia tak ingin membuat keributan lain lagi ditempat ini, karena itulah dia memilih untuk tetap diam.7192Please respect copyright.PENANAnuttP2tBhn
7192Please respect copyright.PENANAfpcMuJ8Q2Z
Cukup lama mereka cuma diam sampai seorang petugas menghampiri Cita. Dia memberikan kode kepada Cita bahwa waktu menjenguk Andi sudah selesai, bahkan sebenarnya sudah lewat, tapi karena permintaan dari pak Bowo tadi petugas itu sedikit memberikan tambahan waktu kepada Cita. Cita mengerti kode dari petugas itupun mengangguk.7192Please respect copyright.PENANATG7hLoHxzn
7192Please respect copyright.PENANAKMyGTwctr5
7192Please respect copyright.PENANAS4O1C4fGiN
“Yaudah, aku pulang dulu, jam jenguknya udah abis” ucap Cita sambil menyeka air matanya. Dia berdiri, diikuti oleh tatapan dari Andi.7192Please respect copyright.PENANAoysYtmjf6Z
7192Please respect copyright.PENANAmR4nQNBxSO
“Cit..” panggil Andi waktu Cita baru saja berbalik akan melangkah keluar. Cita mengurungkan langkahnya, lalu berbalik lagi menatap Andi.7192Please respect copyright.PENANAyRlpk9XkmK
7192Please respect copyright.PENANA5QO3RUSJKS
“Apa kamu mau memaafkanku?” tanya Andi.7192Please respect copyright.PENANAAnzeWWWlGO
7192Please respect copyright.PENANA54r1QjQolN
7192Please respect copyright.PENANAMpEJd0QC39
Cita terdiam. Dalam hati, dia masih belum bisa memaafkan apa yang sudah dilakukan oleh Andi. Tidak segampang itu. Dia butuh waktu untuk memikirkan segalanya.7192Please respect copyright.PENANADWSP1a0Ajv
7192Please respect copyright.PENANAxkConQlpbw
7192Please respect copyright.PENANACNyyATQjIg
“Aku nggak tahu mas”7192Please respect copyright.PENANAgMsGnajAaD
7192Please respect copyright.PENANAd78yLzy2ow
*7192Please respect copyright.PENANAFRuosvYgqM
*7192Please respect copyright.PENANAqd0zr2TOEz
*7192Please respect copyright.PENANA02fyKhg8QO
*7192Please respect copyright.PENANAEWmhsjozCR
7192Please respect copyright.PENANAj4AI941W2R
Dalam perjalanan pulang, mereka bertiga juga masih diam saja, sibuk dengan pikiran masing-masing. Pak Bowo memikirkan bagaimana langkah selanjutnya untuk mendapatkan Cita. Dia mulai menyusun strategi untuk bisa lebih dekat dengan Cita. Kali ini dia memutuskan, ingin menaklukan Cita berbeda dengan korban-korbannya terdahulu.7192Please respect copyright.PENANAiyFs1sex7H
7192Please respect copyright.PENANAVc8tIxVToN
Dia merasa tak perlu memakai bantuan obat perangsang, seperti terakhir dia gunakan kepada Nada. Kondisi Cita yang sedang rapuh itu akan dia manfaatkan. Pak Bowo yakin, saat ini ada lobang besar menganga dihati Cita, dan dia akan berusaha untuk memasukinya perlahan. Dia sangat yakin, dengan pendekatan yang tepat nantinya Cita akan bisa jatuh kedalam pelukannya.7192Please respect copyright.PENANAZcusSChpZB
7192Please respect copyright.PENANAs1cnX62FxB
Cita sendiri juga terdiam. Dia memikirkan prahara yang menimpa rumah tangganya, sampai juga ke kasus yang dihadapi oleh Andi. Dia tak menyangka rumah tangganya akan mendapatkan cobaan seperti ini. Dan memang, dia merasa sangat pusing memikirkannya. Memikirkan bagaimana nanti nasib pernikahannya dengan Andi. Kalau saat ini mereka masih belum punya anak, mungkin akan lebih gampang menghadapi apa yang akan terjadi nanti. Tapi mereka sudah punya anak, dan itu yang menjadi pikiran Cita.7192Please respect copyright.PENANAOEplVJvuJD
7192Please respect copyright.PENANAcY8mryiCLs
Apa aku harus bercerai dari mas Andi? Tapi bagaimana dengan anakku? Kasihan sekali kalau dia harus tumbuh tanpa mendapat kasih sayang yang utuh dari kedua orang tuanya. Tapi, aku juga berat untuk terus bersama mas Andi, setelah semua yang dia lakukan selama ini. Aku harus bagaimana? Batin Cita.7192Please respect copyright.PENANAvj65kAxUYN
7192Please respect copyright.PENANALtSUBgXquN
Sesampainya dirumah Cita, setelah Cita dan Nada turun pak Bowo langsung pergi. Dia mengatakan tidak bisa mampir karena masih ada urusan lain. Selepas pak Bowo pergi Cita dan Nada langsung masuk kedalam rumah. Ibu mertua Cita menunggu didalam. Terlihat dia masih menangis, masih syok dengan apa yang terjadi, bahwa anaknya saat ini harus berada didalam penjara.7192Please respect copyright.PENANAjq92kfzIrY
7192Please respect copyright.PENANAusHArc06Vf
Begitu Cita dan Nada masuk langsung saja mereka diberondong bermacam pertanyaan oleh ibu mertua Cita. Cita lebih banyak diam, akhirnya Nada yang menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Tidak semua memang bisa dijawab oleh Nada, hanya sekedar apa yang dia lihat tadi saja waktu menjenguk Andi. Nada juga tak tahu perihal pembicaraan Andi dengan Cita.7192Please respect copyright.PENANAiEvbVVpjfR
7192Please respect copyright.PENANAT6y6bWYarL
Hari itu Nada memutuskan untuk menginap dirumah ini. Dia merasa dirinya akan diperlukan bantuannya. Kondisi Cita dan ibu mertuanya saat ini mungkin akan membuat mereka tidak bisa melakukan pekerjaan rumah mereka, bahkan untuk mengurus anak Citapun mungkin juga akan sulit. Dia pamit sebentar untuk pulang mengambil baju ganti lalu kembali lagi kerumah ini.7192Please respect copyright.PENANATlRmpwbekI
7192Please respect copyright.PENANAMwpWAVeEN1
Saat Nada pulang, Cita berdiam diri didalam kamar. Bermacam perasaan berkecamuk didalam hatinya. Marah, sedih, kecewa, semua campur jadi satu. Tapi yang pasti dia benar-benar tak habis pikir, kenapa suaminya bisa berbuat seperti itu. Andi yang selama ini dia kenal bukanlah orang yang tadi dia lihat didalam penjara. Andi adalah pria yang baik dan santun. Dia tidak pernah terlibat keributan apapun, bahkan cenderung menghindari masalah. Itulah yang mungkin membuat Andi dimata orang lain menjadi pribadi yang agak tertutup dan kurang bergaul.7192Please respect copyright.PENANABJGSSNVtdo
7192Please respect copyright.PENANARQvf5DFGmk
Tapi apa yang dilakukan Andi kepada Isna benar-benar diluar perkiraan siapapun yang mengenalnya, bahkan termasuk Cita dan ibunya sendiri. Tak heran mereka berdua adalah orang yang paling syok mendengar berita ini. Terlebih bagi Cita, yang tadi sempat bicara dengan Andi. Pengakuan Andi membuatnya makin marah. Dia marah dengan keegoisan dan kebodohan Andi. Dia bingung, apa yang sudah merasuki akal dan pikiran suaminya itu sehingga bisa-bisanya berbuat seperti itu.7192Please respect copyright.PENANAknYsTliONM
7192Please respect copyright.PENANA6o9keDKYin
*7192Please respect copyright.PENANAS1233GVg28
*7192Please respect copyright.PENANA1IVeP1aNYY
*7192Please respect copyright.PENANAJN2nayq9zK
*7192Please respect copyright.PENANAwxHqKXtBpe
7192Please respect copyright.PENANAxjj9Uru8Mz
Seminggu sudah Andi dipenjara, hari ini dia dipindahkan ke lapas. Sebelumnya dia memang berada di penjara dikantor polisi untuk bisa mendapat perawatan luka-lukanya akibat dihajar oleh satpam komplek Isna, juga dia masih dimintai keterangan oleh polisi. Kemarin dihari terakhirnya disana ibunya sempat datang menjenguk sendirian tanpa Cita. Dia menerima luapan amarah dari sang ibu yang sangat kecewa terharap apa yang dia lakukan.7192Please respect copyright.PENANAKizpkfJ7EL
7192Please respect copyright.PENANAsRqJAgvTIq
Melalui ibunya dia juga berpesan kepada Cita. Dia meminta maaf lagi atas semua yang terjadi terutama ketidak percayaannya dan juga prasangka-prasangka buruknya kepada Cita selama ini. Dia tahu Cita belum memaafkannya, karena jika sudah pasti Cita akan datang bersama dengan ibunya menjenguknya.7192Please respect copyright.PENANAjoSynMi02W
7192Please respect copyright.PENANAIma2o0P1DQ
Selama berada didalam tahanan membuat Andi kembali merenungi semua kesalahannya. Dia yang tadinya menyalahkan Cita, Nada, bahkan sampai menyalahkan Isna, barulah sadar semua berpangkal pada dirinya sendiri. Bahkan semua yang diucapkan Isna termasuk saran yang diberikan kepadanya, itu bermula dari kengototannya bahwa Citalah yang bersalah.7192Please respect copyright.PENANAM892mKVU9H
7192Please respect copyright.PENANABsXrzrKMiE
Termasuk juga perselingkuhan yang dia lakukan dengan Isna. Andi ingat, Isna sempat mempertanyakan apakah dia yakin Cita benar-benar selingkuh atau tidak, dan dia dengan yakin menjawab iya. Lalu Isna menawari, dan dia menerima. Jika saja saat itu dia menolak, maka semua ini tidak akan pernah terjadi. Tapi bagaimanapun juga semua sudah terjadi, dan yang tersisa tinggalah penyesalan.7192Please respect copyright.PENANAqmqTAgXHkt
7192Please respect copyright.PENANAr6GErhnjYL
Selama ditahan di penjara polres Andi mendapatkan perlakuan yang baik. Para petugas bersikap cukup ramah kepadanya. Namun dia sudah mendengar, kalau di lapas semuanya berbeda. Dia cukup ngeri juga menghadapi hari ini. Terlebih kalau mengingat kasusnya, dipenjara karena menganiaya seorang wanita. Kalau sampai para tahanan yang lain tahu hal itu, dia sudah harus bersiap untuk menerima apa yang akan terjadi nanti, meskipun dia berharap tidak akan terjadi apa-apa kepadanya.7192Please respect copyright.PENANAZ6qXSwHckB
7192Please respect copyright.PENANApWpTreMCZU
Andi teringat obrolannya dengan salah seorang polisi waktu dia masih ditahan dipolres, dan itulah yang membuatnya takut menghadapi hari ini.7192Please respect copyright.PENANAiT79zp27K6
7192Please respect copyright.PENANAA8BS0mG9YI
7192Please respect copyright.PENANAF6S7TezPJk
“Besok kamu dipindah ke lapas” ucap polisi itu.7192Please respect copyright.PENANAbezenV7fYN
7192Please respect copyright.PENANAATQfo2pnM4
“Iya pak, makasih”7192Please respect copyright.PENANAJU8rZvX4tq
7192Please respect copyright.PENANAZA7m4NTvcF
“Kamu siap-siap aja disana, mungkin kamu akan dapat sambutan dan perlakuan yang tidak enak”7192Please respect copyright.PENANAALTu5mAhmB
7192Please respect copyright.PENANAobsokxAFc8
“Maksudnya gimana pak?”7192Please respect copyright.PENANAHnegsDmMIi
7192Please respect copyright.PENANAur6sAIIh3k
“Disana itu beda mas, isinya para tahanan. Emang ada sih yang sebenernya orang baik, atau yang udah insaf dan jadi orang baik, tapi masih banyak juga yang masih punya jiwa kriminal. Apa lagi kalau mereka tahu apa kasusmu sampai bisa ditahan”7192Please respect copyright.PENANA8lXnbfy9TM
7192Please respect copyright.PENANAHvcXlqBd6J
“Hmm, emang kenapa dengan kasus saya pak?”7192Please respect copyright.PENANAUB2Z2214ef
7192Please respect copyright.PENANAY0b3BHh6yn
“Kamu masih belum ngerti juga? Kamu itu ditahan karena menganiaya perempuan. Orang-orang di lapas sana paling nggak suka sama orang yang ditahan karena kasus yang berhubungan dengan perempuan, seperti menganiaya atau memperkosa. Buat mereka apa yang kamu lakuin itu cemen, dan kamu bakal dianggap banci. Jadi, bisa aja disana kamu mendapatkan perlakuan yang benar-benar tidak enak”7192Please respect copyright.PENANAG1szk5IMky
7192Please respect copyright.PENANA9HKj7zgjdJ
7192Please respect copyright.PENANAnXQ78E70Wo
Dapat informasi seperti itu tentu saja membuat Andi khawatir dan takut.7192Please respect copyright.PENANAmfLOVFmsvJ
7192Please respect copyright.PENANAcAI18vQ60X
7192Please respect copyright.PENANAS5PXRPZ0YC
“Emang perlakuannya seperti apa pak?”7192Please respect copyright.PENANAFZ8fgPEO7n
7192Please respect copyright.PENANAkFHCEYkmq9
“Aku juga nggak tahu pastinya kayak gimana, tapi denger-denger sih, dipukulin itu udah biasa. Terus disuruh-suruh kayak jongos juga. Dan kalau misalnya ada yang maniak disana, ya bisa sampai disodomi, katanya sih gitu”7192Please respect copyright.PENANAxhONd8sZWz
7192Please respect copyright.PENANAt9zp9pjnyb
7192Please respect copyright.PENANAqvxK5dcvYY
What? Disodomi? Kata-kata dari polisi itu sukses membuat Andi tidak bisa tidur semalaman. Kalau dipukuli atau disuruh-suruh, mungkin dia lebih siap menerimanya. Tapi disodomi?7192Please respect copyright.PENANASu98ODMBIy
7192Please respect copyright.PENANA4iT34ugQPu
*7192Please respect copyright.PENANAl9U9iJLuV5
*7192Please respect copyright.PENANAAvCjwjUFl1
*7192Please respect copyright.PENANAiEKhR4UnK3
*7192Please respect copyright.PENANAfoe6cozO7I
7192Please respect copyright.PENANAwniCGnFwsk
Sementara itu, selama seminggu ini pikiran Cita begitu kalut. Dia sampai memutuskan untuk mengambil cuti demi bisa menenangkan dirinya. Dan karena atasannya sudah mendengar tentang apa yang menimpa Andi, maka diapun memberikan ijin kepada Cita. Dikota kecil ini, kabar seperti itu memang bisa dengan cepat menyebar.7192Please respect copyright.PENANAC98KfsauvK
7192Please respect copyright.PENANAL8eFLOILBu
Selama seminggu ini Cita hanya menghabiskan waktunya dirumah, tidak kemana-mana sama sekali. Beberapa kali teman kantornya datang menjenguk, memberikan dukungan dan semangat untuknya. Para tetangga juga beberapa kali ada yang datang, menyampaikan rasa simpatiknya kepada Cita. Pak Bowo pernah sekali datang, untuk menyampaikan perkembangan dari Andi. Sedangkan Nada juga beberapa kali datang bahkan pernah menginap dirumah Cita juga.7192Please respect copyright.PENANAUJXkeeq8Uk
7192Please respect copyright.PENANA8zXvLTh7Wt
Meskipun mendapat dukungan dari teman-teman dan sahabatnya, tidak serta merta membuat Cita bisa melupakan masalahnya. Dia masih memikirkan bagaimana kelanjutan hubungan rumah tangganya dengan Andi. Setelah semua yang dilakukan Andi, memang sulit bagi Cita untuk memaafkannya.7192Please respect copyright.PENANALab8YMxblm
7192Please respect copyright.PENANAwckwA3lKqb
Satu sisi, Cita tidak ingin lagi bersama Andi. Dia marah. Merasa dibohongi, dikhianati dan juga direndahkan. Tapi disisi lain, dia juga sulit untuk berpisah dengan Andi. Yang menjadi pikirannya saat ini adalah anak mereka. Jika saja mereka belum memiliki anak, mungkin akan lebih mudah untuk mengambil keputusan berpisah. Tapi karena sudah ada anak, Cita harus memikirkan soal anaknya juga.7192Please respect copyright.PENANALCop3LEIy6
7192Please respect copyright.PENANAoiwL3EkOAo
Selama ini, Putra, anaknya, memang lebih dekat dengan sang nenek, ketimbang dengan orang tuanya. Karena Andi dan Cita sama-sama bekerja, maka selama ini Putra diasuh oleh neneknya. Hanya beberapa bulan setelah lahir saja lah, Cita selalu bersama dengan Putra. Setelah merasa Putra bisa ditinggal, dia kembali bekerja karena memang cuti melahirkan yang dia dapatkan sudah habis.7192Please respect copyright.PENANAtOdnLHyIO3
7192Please respect copyright.PENANAJDXRv1gVlO
Meskipun secara jam kerja, Cita lebih sedikit daripada Andi, tapi baru sekarang Cita merasa kalau waktunya dengan sang anak sangat kurang sekali. Dia memang masih memiliki waktu untuk bersama dengan anaknya, kadang dari ibu mertuanya dia juga tahu bagaimana perkembangan anaknya. Tapi kini Cita merasa ada yang kurang. Dia ingin sekali mengamati perkembangan putranya langsung, dan merawat sendiri putranya itu.7192Please respect copyright.PENANAWoj7cAZajS
7192Please respect copyright.PENANArRJ0zX6dyy
Ditambah lagi, setelah dirinya terkenal, dia jadi sering keluar untuk melakukan pemotretan, meskipun itu hanya kerumah Nada atau ke salon Robi. Paling jauh, waktu dirinya diajak keluar kota oleh Salim yang saat itu bersama dengan Robi dan Nada juga. Tapi itu cukup membuat waktunya untuk bersama anaknya jadi makin berkurang. Dia sempat terpikir untuk keluar dari pekerjaannya, dan dia sempat curhatkan ini ke Nada.7192Please respect copyright.PENANA0UFYFzbfDG
7192Please respect copyright.PENANAOabR5CyVoN
7192Please respect copyright.PENANAjHdjzUR39N
“Apa sebaiknya aku keluar dari kerjaan aja ya mbak?”7192Please respect copyright.PENANAVuVOSdiUXb
7192Please respect copyright.PENANAzlzFoGw02q
“Lho emang kenapa Cit?”7192Please respect copyright.PENANA7Rk8sGLR1p
7192Please respect copyright.PENANA2gqw8Bt03L
“Biar aku punya lebih banyak waktu dengan Putra. Kasihan dia mbak, selama ini lebih sering sama neneknya. Sementara papa mamanya sibuk kerja. Udah gitu, aku kan jadi makin kurang waktunya setelah sering pemotretan”7192Please respect copyright.PENANACIjmgfD4e5
7192Please respect copyright.PENANABB6ehqx7Nu
“Hmm, ya itu sih terserah sama kamu Cit. tapi kamu juga harus mikirin mateng-mateng lho, jangan sampai menyesal setelah ambil keputusan”7192Please respect copyright.PENANAlzXa3c9RXY
7192Please respect copyright.PENANAo3sap64ZST
“Maksudnya mbak?”7192Please respect copyright.PENANAxO6V8YRZx2
7192Please respect copyright.PENANAEyn9jeOnAu
“Gini. Kamu kan PNS, apa nggak sayang kamu lepasin kerjaan kamu itu? Terus, maaf, ini kalau lho ya, semoga aja sih nggak. Kalau nantinya kamu memutuskan untuk berpisah sama mas Andi, terus kamu berhenti kerja juga, gimana kamu mau menafkahi Putra? Apa cukup dari hasil endorse?”7192Please respect copyright.PENANAUgoL3CURZY
7192Please respect copyright.PENANA3eODlQTj31
7192Please respect copyright.PENANA5WK3myCiag
Cita terdiam mendengarkan jawaban Nada. Memang benar yang dikatakan Nada. Posisinya saat ini sebagai PNS memang rasanya sayang untuk dilepaskan. Apalagi kalau melihat jaman sekarang betapa sulitnya mencari pekerjaan. Ditambah lagi begitu banyak orang berlomba-lomba untuk menjadi PNS, bahkan ada yang berani keluar uang sampai mungkin ratusan juta untuk itu.7192Please respect copyright.PENANAbMU8jLpQFW
7192Please respect copyright.PENANAbOE3EdjW6k
Lalu soal kemungkinan nantinya Cita mengambil keputusan untuk berpisah dengan Andi. Kemungkinan besar hak asuh Putra bisa jatuh ketangannya, dan itu memang yang dia harapkan. Tapi kalau dia sudah tidak punya pekerjaan, bagaimana dia bisa menghidupi anaknya? Mungkin penghasilan dari endorse yang selama ini dia terima bisa saja cukup, tapi siapa yang menjamin dia akan selamanya mendapatkan banyak job? Pekerjaan itu memang menjanjikan, tapi tidak ada yang bisa menjamin. Bisa saja suatu saat ada orang lain yang lebih terkenal dari dia, lalu mereka yang selama ini mengendorsenya beralih ke orang lain.7192Please respect copyright.PENANA9Dz7R76A0H
7192Please respect copyright.PENANAkKEAYpeYo2
7192Please respect copyright.PENANAhssVo6t5Sf
“Maaf lho Cit kalau ucapanku tadi menyinggung, itu cuma kalau aja lho. Aku sih berharap nggak sampai terjadi seperti itu” ucap Nada yang merasa tak enak karena Cita jadi melamun setelah mendengar ucapannya tadi.7192Please respect copyright.PENANAodDTwlS2CA
7192Please respect copyright.PENANAkEotY0KZdF
“Iya mbak aku ngerti kok, nggak papa. Dan aku pikir, kata-kata mbak Nada emang ada benernya juga. Terus, aku harus gimana mbak? Aku bingung” ucap Cita.7192Please respect copyright.PENANABAG2Y22DyH
7192Please respect copyright.PENANA5in2vXK1qO
“Aku nggak bisa memberi banyak masukan Cit, karena aku nggak pernah ngerasain apa yang kamu rasain. Pokoknya, apapun keputusan yang kamu ambil, aku sebagai sahabat akan mendukungnya. Semoga keputusan yang kamu ambil adalah yang terbaik untuk semuanya” jawab Nada, tersenyum memeluk Cita.7192Please respect copyright.PENANAxA7DZ199UD
7192Please respect copyright.PENANAxUpx52Zwht
7192Please respect copyright.PENANAM5IskiAtDm
Citapun mengangguk. Memang semua keputusan ada ditangannya. Apapun kata orang, pada akhirnya dialah yang akan mengambil keputusan itu. Dan dia juga memaklumi kenapa Nada tidak bisa memberikan banyak saran kepadanya. Dia berpikir, mungkin Nada juga takut kalau nantinya malah memberikan saran yang salah dan justru akan disesali di kemudian hari. Tapi dia bersyukur, karena Nada menjamin akan selalu mendukung keputusannya, apapun itu. Paling tidak, ada 1 orang yang sudah pasti berada dipihaknya. Yang lain, Cita belum tahu, tapi dukungan dari Nada sudah terasa cukup baginya.7192Please respect copyright.PENANAqDoVpoI0RK
7192Please respect copyright.PENANATBC77s6aNE
Malam minggu ini, Cita sebenarnya berharap Nada akan datang lagi kerumahnya dan menginap disini. Tapi tadi Nada sudah sempat mengabarinya kalau tidak bisa datang karena ada urusan. Cita agak kecewa juga sebenarnya, karena dia ingin malam ini ada teman yang sekedar jadi teman ngobrolnya. Sebenarnya ada ibu mertuanya, tapi dia masih belum bisa cerita selugas waktu dia cerita dengan Nada. Tapi Cita coba untuk memaklumi Nada yang ada urusan lain. Dia tak tahu apa urusan Nada. Seandainya Cita tahu, mungkin pikirannya kepada sahabatnya itu akan segera berubah. Bukan cuma ke Nada, tapi juga ke orang lain, pak Bowo.7192Please respect copyright.PENANA4FsLzHjTFs
7192Please respect copyright.PENANADIXc6bOjZ5
*7192Please respect copyright.PENANAHmUe0CZvth
*7192Please respect copyright.PENANAiDOllmvYE8
*7192Please respect copyright.PENANA3NUUjrMovD
*7192Please respect copyright.PENANARkIHscu0tr
7192Please respect copyright.PENANARRZfSnrwi9
Dan disinilah Nada berada sekarang, dirumah pak Bowo. Sebelumnya, Nada memang sempat punya niat untuk malam ini menginap lagi dirumah Cita, karena suaminya tidak pulang lagi minggu ini. Tapi keinginannya terpaksa batal karena tiba-tiba pak Bowo menghubungi dan memintanya untuk datang kerumahnya. Nada sudah tahu apa yang diinginkan pak Bowo, dan Nada juga tahu dia tidak bisa menolaknya.7192Please respect copyright.PENANAGUlXh9gAHn
7192Please respect copyright.PENANAzZSb1v29fM
Nada sempat terpikir untuk menanyakan soal Cita kepada pak Bowo, meskipun dia sudah yakin kalau pak Bowo memang punya niat tersembunyi pada Cita. Dia punya banyak pertanyaan kepada pak Bowo. Termasuk apakah sebenarnya pak Bowo sudah tahu kalau dia dan Cita bersahabat. Lalu apa tujuan pak Bowo menjebaknya, apakah murni untuk mendapatkan dirinya, atau dari awal pak Bowo hanya menjadikan Nada sebagai batu loncatan agar nantinya bisa mendapatkan Cita.7192Please respect copyright.PENANAH3WjBcFyov
7192Please respect copyright.PENANADwsM1NM6D4
Begitu Nada masuk kerumah pak Bowo, lelaki itu terlihat santai menyiapkan kameranya. Nada jadi bingung, tumben lelaki ini terlihat tidak terlalu antusias dengan kedatangannya. Padahal biasanya kalau dia datang, paling tidak pak Bowo akan memeluk dan menciumnya. Kali ini tidak. Pak Bowo malah mempersilahkan Nada untuk duduk menunggu.7192Please respect copyright.PENANALkqcPA8Uj2
7192Please respect copyright.PENANAuxCYWSy4dm
7192Please respect copyright.PENANAE3fq5xF3at
“Emang mau pemotretan pak?” tanya Nada melihat pak Bowo sibuk dengan kameranya.7192Please respect copyright.PENANASKDZoPwgLw
7192Please respect copyright.PENANAudHL1jujuZ
“Iya” jawab pak Bowo singkat.7192Please respect copyright.PENANAE3ZtFqo8Dw
7192Please respect copyright.PENANAwJZZhHn4EW
“Ooh, sama siapa?”7192Please respect copyright.PENANAoLyTNO8Diq
7192Please respect copyright.PENANAE2v16Pl1nY
“Ya sama kamu lah”7192Please respect copyright.PENANAuJrIPKlnD0
7192Please respect copyright.PENANAFQd0WGoJae
“Lho, kok tadi nggak bilang? Aku nggak bawa baju lagi lho pak selain ini”7192Please respect copyright.PENANA38iQZAoCRS
7192Please respect copyright.PENANANrHmGU9S6G
“Hehe, emang siapa yang mau motret kamu pakai baju?”7192Please respect copyright.PENANAkX9k4Gq1Zk
7192Please respect copyright.PENANAqNG78LyQAj
“Loh, jadi? Ah pak, jangan macem-macem lah, katanya nggak akan lagi motret atau videoin aku?”7192Please respect copyright.PENANAswQgub8H3L
7192Please respect copyright.PENANAhnum7E8x7K
“Sekali ini aja Nad, ini yang terakhir lah. Abis ini nggak ada acara foto-foto lagi, kecuali kamu yang kepengen”7192Please respect copyright.PENANAXNGH0KUvAw
7192Please respect copyright.PENANARr7SLy26ut
“Duh pak jangan lah pak”7192Please respect copyright.PENANAKC9I4ESk1k
7192Please respect copyright.PENANAurIGZYjjeA
“Kenapa? Kamu masih takut foto-fotomu kesebar?”7192Please respect copyright.PENANAX4Vy9DH90m
7192Please respect copyright.PENANAhtrIJZa9gI
“Ya iyalah, siapa juga yang nggak takut foto telanjangnya kesebar?”7192Please respect copyright.PENANApFkl2gfirN
7192Please respect copyright.PENANAakYJ3qRubl
“Hahaha udah santai aja, ini semua cuma file pribadiku kok. Dan selama ini kan kamu juga udah nurut, jadi nggak perlu takut fotomu kesebar”7192Please respect copyright.PENANAMSxgPj8pA7
7192Please respect copyright.PENANAVi9gGpHRys
“Yaa tapi kan pak…”7192Please respect copyright.PENANAKaxBTOdH9s
7192Please respect copyright.PENANA4YesCtGEFc
“Udah udah, nggak usah ngebantah” ucap pak Bowo, lalu dia berdiri dan menuju ke pintu rumah untuk kemudian menguncinya dari dalam.7192Please respect copyright.PENANAAvB9rPU2Lf
7192Please respect copyright.PENANAcrOtP4k6eP
“Cuma kita berdua disini, nggak akan ada yang tahu. Gina juga nggak akan buka mulut, kamu tahu kan alasannya?” ucap pak Bowo.7192Please respect copyright.PENANAAK39q41Yrl
7192Please respect copyright.PENANAeOVrFogH9S
7192Please respect copyright.PENANA8Lp4A9h0vT
Nada hanya mendesah pasrah, tak ada gunanya lagi mendebat lelaki itu, karena ujung-ujungnya dia juga yang akan kalah, tidak ada kekuatan untuk melawan keinginan lelaki yang sudah beberapa kali menikmati tubuhnya itu.7192Please respect copyright.PENANA07igWH4UTo
7192Please respect copyright.PENANASZIcqgCXsr
7192Please respect copyright.PENANAPaavsSAlue
“Nah sekarang kamu siap-siap disana Nad” ucap pak Bowo memberikan perintah.7192Please respect copyright.PENANANBziliZ0Ox
7192Please respect copyright.PENANAYlNSr1hCSW
7192Please respect copyright.PENANAQbpsKPAsgP
Nada hanya menurut mengikuti perintah pak Bowo. Dia berdiri dan berjalan menuju kursi, yang dulu menjadi tempat pak Bowo pertama kali menaklukannya. Disana Nada hanya duduk saja, memperhatikan pak Bowo yang senyum-senyum melihatnya.7192Please respect copyright.PENANA91C7s6Pbs0
7192Please respect copyright.PENANArcNzrNcSrR
7192Please respect copyright.PENANA2Nw9rnfnJI
“Kita mulai ya” ucap pak Bowo.7192Please respect copyright.PENANAm2OwjYD8aE
7192Please respect copyright.PENANAHQc9SeMOnD
7192Please respect copyright.PENANAn0qpOO1xN7
Kemudian yang terdengar hanyalah suara kamera yang memotret Nada, sambil sesekali pak Bowo memberi instruksi pada Nada untuk melakukan beberapa pose. Semua dilakukan masih dengan Nada memakai pakaian lengkapnya. Awalnya Nada yang terpaksa, akhirnya mulai bisa enjoy dan menganggap ini hanyalah pemotretan biasa seperti yang sudah sering dia lakukan.7192Please respect copyright.PENANAh0k0FRlFYp
7192Please respect copyright.PENANATC12ocuvIh
7192Please respect copyright.PENANAtvcvHz67u8
“Nah sekarang kamu buka jaket kamu Nad, pelan-pelan aja ya, sambil pose yang sensual” ucap pak Bowo memberi perintah.7192Please respect copyright.PENANAUotvnlWGbs
7192Please respect copyright.PENANA2xDLN8xjoY
7192Please respect copyright.PENANACdiUZvghYR
Nada menurutinya. Dia buka resleting jaketnya perlahan sekali, sambil melakukan beberapa pose. Kadang dia menatap kearah kamera, kadang menatap kearah lain. Pak Bowo jadi senang karena Nada tak terlalu sulit diarahkan untuk berpose.7192Please respect copyright.PENANA2WpfO1evKz
7192Please respect copyright.PENANA8Sz3WFq6ZF
Nada terus melakukan melucuti jaketnya sendiri dengan sangat perlahan. Begitu resleting terbuka sepenuhnya, dia membukanya dengan gerakan yang sangat pelan. Sampai akhirnya jaket itu terbuka dan terlepas dari tubuhnya, yang masih ditutup oleh kaos ketat lengan pendek. Tanpa perlu diperintah, Nada melakukan beberapa pose yang jarang sekali dia lakukan. Dia kadang menyorongkan dadanya kedepan, dengan gestur wajah seolah ingin mencium, kadang berpose layaknya gadis polos.7192Please respect copyright.PENANAZsH2MWnAAC
7192Please respect copyright.PENANAizG6nSc8ai
7192Please respect copyright.PENANAV7N6Pzcv5s
“Buka kaosnya sayang” pinta pak Bowo. “Eits, jilbabnya biarin aja nggak usah dibuka, kaosmu aja yang dilepas” cegah pak Bowo waktu Nada mau melepaskan jilbabnya.7192Please respect copyright.PENANAh0jR5RSye6
7192Please respect copyright.PENANAD6vC1eRvhN
“Lho masak nggak dilepas pak? Susah dong buka kaosnya” protes Nada.7192Please respect copyright.PENANAQRkhPyjgZp
7192Please respect copyright.PENANAVyDnKQNWE5
“Udah nurut aja, pokoknya aku mau kamu tetep pakai jilbabnya” ucap pak Bowo.7192Please respect copyright.PENANA8MRD3u4tQA
7192Please respect copyright.PENANAhY0cyK3KFy
7192Please respect copyright.PENANAYue3qPaTZ3
Nada mengalah, karena pak Bowo sudah inginnya seperti itu, tak bisa dia melawannya. Dia memang agak kesulitan melepas kaos ketatnya tanpa melepas jilbabnya. Akibatnya cukup lama kaosnya tertahan dikepalanya karena dia harus mengkondisikan agar jilbabnya tidak ikut terlepas. Hal ini dimanfaatkan untuk memotret payudara Nada yang masih tertutup bh warna hitamnya.7192Please respect copyright.PENANAAoa8YWeMZM
7192Please respect copyright.PENANA6TU72jsPGN
Akhirnya Nada berhasil melepas kaosnya. Dia kembali merapikan jilbabnya. Lalu dengan arahan dari pak Bowo, dia kembali melakukan pose yang lebih sensual dari tadi. Terlihat wajah Nada agak sedikit merona. Kali ini, bukan seperti dulu saat foto telanjang bersama Gina. Dulu wajah Nada memerah karena pengaruh dari obat perangsang yang diberikan oleh pak Bowo. Kali ini dia merona karena merasa malu.7192Please respect copyright.PENANAjsCgQ2nzkn
7192Please respect copyright.PENANA0hd1uUsA4w
Meskipun sudah berkali-kali pak Bowo melihat tubuh telanjangnya, tapi kali ini kasusnya beda. Bukan sekedar dinikmati, tapi juga diabadikan. Ini menjadi momen pertama kalinya Nada difoto seperti ini dalam kondisi sadar sepenuhnya, bukan karena bantuan obat perangsang.7192Please respect copyright.PENANAt0D9XRUyJO
7192Please respect copyright.PENANAJJUtj3WDh9
7192Please respect copyright.PENANAfLQieu50Hz
“Sekarang kamu berdiri, balik badan terus lepasin celana panjang kamu. Yang lambat ya, kayak tadi” perintah pak Bowo.7192Please respect copyright.PENANA4WzL7edWJq
7192Please respect copyright.PENANASkZ6rBFfIS
7192Please respect copyright.PENANAOPYVmKGMXf
Nada kembali menurutinya. Dia kemudian berbalik membelakangi pak Bowo. Perlahan dia lepaskan celana panjangnya. Dia tahu pose seperti apa yang diinginkan oleh pak Bowo, sehingga dia menunggingkan pantatnya kebelakang.7192Please respect copyright.PENANATkziOCr6kR
7192Please respect copyright.PENANAHy6BiqIM1l
Perlahan-lahan celana panjang Nada itu turun meninggalkan pinggang dan pantatnya, hingga terlihatlah celana dalam hitam Nada yang modelnya sangat seksi.7192Please respect copyright.PENANAKlohuEEmPi
7192Please respect copyright.PENANAbsPENRrC0i
Bagian celana dalam itu seperti seutas tali yang hanya menutupi belahan dan lubang anusnya saja, sehingga bongkahan pantatnya yang putih dan montok itu terpampang bebas, menjadi santapan lezat bagi kamera pak Bowo yang terus memotretnya. Untuk beberapa saat, Nada masih menungging. Kadang dia buka kakinya agar sedikit terlihat belahan pantatnya. Kadang dia juga menatap kebelakang kearah kamera, memberikan senyuman yang sungguh nakal.7192Please respect copyright.PENANAbU2lzbuLXr
7192Please respect copyright.PENANAX4sUYyLWtT
Wajah Nada makin merona. Dadanya makin kencang berdebar. Rasa malunya makin besar, tapi itu justru menimbulkan sesuatu dalam dirinya. Seperti ada sensasi aneh yang baru kali ini dia rasakan. Dia mulai menikmati sensasi baru itu, dan tak sadar dia menunggu apa perintah pak Bowo selanjutnya.7192Please respect copyright.PENANAH91495VdAv
7192Please respect copyright.PENANAbXMSLtJFxi
7192Please respect copyright.PENANAlXqUivhnuL
“Balik badan Nad, duduk lagi” perintah pak Bowo.7192Please respect copyright.PENANAwG1BqPvNSw
7192Please respect copyright.PENANADvJSh3keM9
7192Please respect copyright.PENANAuOlmZ30dz9
Tanpa banyak kata Nada melakukan perintah itu. Dia kembali duduk, kali ini dia tanpa diperintah langsung berpose. Pertama-tama, dia berpose seolah malu-malu. Wajahnya terlihat makin menggemaskan dengan pose itu. Lalu pak Bowo mulai menyuruhnya untuk berpose nakal, hingga Nada disuruh untuk berpose sangat vulgar dengan membuka lebar kedua kakinya. Makin nakal dan vulgar dia berpose, debaran dadanya makin terasa kencang. Bahkan beberapa kali dia merasakan vaginanya berdenyut.7192Please respect copyright.PENANAWAd8xUcc8w
7192Please respect copyright.PENANAximNkxWV6l
Belum cukup sampai disitu, pak Bowo kemudian menyuruh Nada untuk membuka bhnya. Kembali dengan gerakan yang sangat perlahan, Nada melakukannya. Pak Bowo tak lepas sedetikpun untuk mengambil foto Nada. Hingga akhirnya bh Nada terlepas, dia lalu menutupi sepasang payudara ranumnya dengan kedua tangannya, dan wajahnya terlihat malu-malu makin merona merah.7192Please respect copyright.PENANAwQpNk52d0j
7192Please respect copyright.PENANAGNmFPVW3Ck
Kembali dia disuruh berpose macam-macam oleh pak Bowo, dan dia menurutinya begitu saja. Sudah berbagai pose dia lakukan, dari yang menutupi payudaranya hingga membiarkannya terbuka bebas, bahkan ada pose dimana dia meremas kedua payudaranya sambil ekspresi wajahnya dibuat begitu sensual, menggigit bibir bawahnya seperti orang yang menahan birahinya.7192Please respect copyright.PENANAoF1OHOHKhV
7192Please respect copyright.PENANAED7U92Rr8J
7192Please respect copyright.PENANAkgFjQq9m1o
“Celana dalam kamu sayang, lepas” perintah pak Bowo.7192Please respect copyright.PENANAquGMricRkG
7192Please respect copyright.PENANACOgf2YeHsO
7192Please respect copyright.PENANAnYVzMOQPKL
Masih dalam posisi duduk, Nada menarik turun celana dalamnya. Setiap momen diabadikan oleh pak Bowo, tidak ada yang terlewat. Hingga akhirnya celana dalam itu benar-benar telepas, Nada kembali melakukan posenya. Sama seperti tadi, diawali dengan wajah yang malu-malu sambil menutup bagian dada dan selangkangannya dengan kedua tangan, hingga dia membuka lebar kedua kakinya yang memperlihatkan belahan vaginanya yang sudah dicukur bersih, sesuai permintaan pak Bowo.7192Please respect copyright.PENANADklz9N5VR9
7192Please respect copyright.PENANAAqTFqENFMC
Makin lama pak Bowo makin mendekat, dan meminta Nada untuk membuka bibir vagina dengan tangannya sendiri. Begitu bibir vagina Nada terbuka, pak Bowo memfotonya. Dia tersenyum, karena melihat vagina Nada sudah mulai basah, tanpa dia sentuh sama sekali. Nada sendiri makin tak karuan menahan sensasi barunya itu. Dia sendiri juga merasakan vaginanya sudah mulai basah, dan juga gatal.7192Please respect copyright.PENANAQAqUAAW2n4
7192Please respect copyright.PENANARWw8Q1Ug9F
7192Please respect copyright.PENANAl3S5F4K5fP
“Sssshhhh paaakkk…”7192Please respect copyright.PENANAR9RjIq94SQ
7192Please respect copyright.PENANARIocnSroXb
7192Please respect copyright.PENANAhbbIC6u7Su
Nada mendesah pelan saat kamera pak Bowo sudah sangat dekat dengan vaginanya, mengambil foto close up vagina yang terbuka itu. Pak Bowo hanya meliriknya sebentar sambil tersenyum, lalu kembali memfotonya. Tubuh Nada beberapa kali bergetar menahan sensasi barunya itu, dimana dia sudah terangsang padahal pak Bowo belum menyentuhnya. Dan ini juga bukan karena obat perangsang, karena pak Bowo tidak memberikan apapun padanya sejak datang kesini tadi.7192Please respect copyright.PENANAXOEy5lGVQW
7192Please respect copyright.PENANArA3Jk8i4JQ
Gila, kenapa aku jadi horny gini. Aku nggak dikasih apa-apa lho, pak Bowo juga belum nyentuh aku sama sekali. Tapi kenapa rasanya bisa kayak gini? Apa karena aku menyukai hal ini? Ini pertama kalinya aku difoto seperti ini, dan gila, rasanya, ah susah dijelaskan. Batin Nada.7192Please respect copyright.PENANAKUjUVVVbqf
7192Please respect copyright.PENANAFkbYBZDGMo
Pak Bowo perlahan menjauh lagi, mengambil foto seluruh badan Nada yang saat ini posisinya duduk menyender disofa, dengan kedua kaki mengangkang lebar, dan kedua tangannya berada divaginanya untuk membuka bibir vaginanya. Pemandangan yang sungguh erotis, dimana seorang wanita berpose sedemikian menantang tanpa sehelai benangpun kecuali jilbab yang sudah disingkap untuk memperlihatkan buah dadanya.7192Please respect copyright.PENANAwb3xFkgL74
7192Please respect copyright.PENANAfqiHKQbVr7
7192Please respect copyright.PENANA1eS847UXai
“Gimana rasanya sayang? Kamu suka?” tanya pak Bowo ketika menyudahi acara foto telanjang itu dan meletakan kameranya.7192Please respect copyright.PENANAwbgkW9X7Qj
7192Please respect copyright.PENANA2XdhD5lrAl
7192Please respect copyright.PENANAj0z7KXffDI
Nada tidak menjawab, hanya mengangguk lemah, dan menatap pak Bowo dengan pandangan sayu dimatanya. Pak Bowo tersenyum. Dia tahu Nada sudah terangsang. Diapun menghampiri Nada, berdiri tepat didepannya dan beracak pinggang.7192Please respect copyright.PENANAAF9ByyzMcD
7192Please respect copyright.PENANAV3FxDJhyuT
7192Please respect copyright.PENANAYGDODcSMcn
“Kamu nggak kepengen lepasin celanaku Nad? Kontolku tersiksa, udah ngaceng lihat kamu telanjang” ucap pak Bowo.7192Please respect copyright.PENANAuUrGlNSXsa
7192Please respect copyright.PENANAraERZi55pZ
7192Please respect copyright.PENANAwSXEhwoNQE
Ucapan pak Bowo itu adalah pertanyaan, tapi bagi Nada yang sudah terangsang, ucapan itu seperti perintah. Dengan buru-buru Nada melepaskan celana pak Bowo, menarik turun sekaligus dengan celana dalamnya, hingga mengacunglah penis pak Bowo yang memang sudah mengeras. Nada tak langsung memegang penis itu, memandanginya sesaat, lalu menatap pak Bowo. Tatapan sayu Nada seolah sedang meminta ijin untuk menyentuh penis besar itu. Dan pak Bowopun menjawab dengan anggukan.7192Please respect copyright.PENANAVJaW5d15XF
7192Please respect copyright.PENANAvZD79gr5GV
7192Please respect copyright.PENANAJiievDCEQ5
“Oouhhh slurrpp aahhh… mpphhh aahhh sluurrpphh…”7192Please respect copyright.PENANAyysHM4u2Zd
7192Please respect copyright.PENANAuol9TZcfUe
7192Please respect copyright.PENANAHgKLc8TLAx
Nada langsung menggenggam penis itu lalu mulai menjilati dan mengulumnya. Nada terlihat begitu bernafsu mengulum penis pak Bowo. Dia melakukannya seperti tanpa ada paksaan sama sekali. Tidak terlihat dia tertekan oleh pak Bowo, semua dilakukan atas keinginannya sendiri. Dia tak habis pikir, kenapa bisa sampai hilang kendali seperti ini, padahal permainan baru saja dimulai, padahal biasanya pak Bowo dulu yang menyentuhnya, pak Bowo dulu yang merangsangnya, hingga dia melakukan itu. Kali ini, dia duluan yang memulai.7192Please respect copyright.PENANAdMZCpVLjhm
7192Please respect copyright.PENANAJYjG859I6T
Kenapa aku jadi gini? Dia bahkan belum menyentuhku, tapi aku, aku pengen sekali menyentuhnya. Aku pengen, aku pengen kontol ini. Aah maafkan aku pa, tapi kali ini aku nggak sanggup menahannya. Batin Nada sambil sesaat teringat suaminya, tapi kemudian dia kembali dikuasai oleh nafsunya.7192Please respect copyright.PENANA5ZlcRXUqzd
7192Please respect copyright.PENANAUrRYqX2xbJ
Pak Bowo sendiri juga kaget dengan reaksi Nada ini. Tadinya dia memang berencana untuk mengajak Nada foto telanjang untuk membuatnya sedikit terangsang, lalu dia akan mencumbunya seperti biasa. Tapi belum apa-apa, Nada malah sudah seperti ini. Pak Bowo tersenyum puas, dan dia begitu yakin kalau Nada sudah benar-benar jatuh kedalam genggamannya.7192Please respect copyright.PENANAKu3I6vBq0e
7192Please respect copyright.PENANAqBybJ0hjju
7192Please respect copyright.PENANAc11lAyPfRR
“Eemmp sluurpphh aahh hemmphh…”7192Please respect copyright.PENANAu1Alp7mTqF
7192Please respect copyright.PENANAYZjkqxO2AS
7192Please respect copyright.PENANAJrxYMmTG3q
Nada masih begitu bernafsu mengulum penis pak Bowo. Bagian kepalanya dia masukan kemulutnya, dia emut, dia hisap dan dia jilat. Sementara itu tangannya mengocok batang penis pak Bowo. Pak Bowo sendiri senang bukan main dengan pelayanan dari Nada ini. Sebelumnya Nada melakukan seperti ini waktu pertama kali dia jebak, waktu itu menggunakan obat perangsang. Tapi kali ini, tanpa obat perangsang, membuat rasanya nikmat yang diterima pak Bowo justru makin nikmat.7192Please respect copyright.PENANAmqWVsev9wx
7192Please respect copyright.PENANAIeEIfDzMKJ
Cukup lama Nada mengulum penis pak Bowo, bukan hanya kepalanya saja, tapi batangnya juga tak luput dari jilatannya, hingga membuat penis besar itu terlihat basah. Nada menatap sayu pak Bowo, seperti memohon agar lelaki itu segera menyetubuhinya. Tapi pak Bowo tak mau buru-buru. Dia masih ingin melihat, sebinal apa Nada hari ini.7192Please respect copyright.PENANAfLYvT8q64L
7192Please respect copyright.PENANApyJzJDr1ef
7192Please respect copyright.PENANA7B82iwq29W
“Aauuhh paakkk…”7192Please respect copyright.PENANAFGWku0vlSF
7192Please respect copyright.PENANAleZDc46I2a
7192Please respect copyright.PENANAUuEIExjplD
Nada sedikit memekik saat pak Bowo mendorongnya hingga setengah rebahan, dengan punggung dan kepalanya menempel disandaran sofa. Pak Bowo langsung berjongkok, dan kini Nada membuka lebar kedua kakinya. Dia berharap pak Bowo segera mengaduk-aduk vaginanya dengan penis besar itu. Tapi sekali lagi, pak Bowo tidak mau buru-buru.7192Please respect copyright.PENANAk5MLpIYop0
7192Please respect copyright.PENANAEeEy9lvypv
7192Please respect copyright.PENANA29Q5QbwLp6
“Aaaaaasshhhh paaaakkkhhh…”7192Please respect copyright.PENANA289mztGOYk
7192Please respect copyright.PENANAiYCgEH1evA
7192Please respect copyright.PENANAmxGKJ0rZCb
Tubuh Nada mengejang, lalu bergetar, kemudian mengejang lagi, saat lidah pak Bowo menyusuri belahan bibir vagina Nada. Kaki Nada yang terbuka lebar tiba-tiba jadi lurus dan kaku, bersamaan dengan tubuhnya yang seperti tersengat ketika pak Bowo memainkan lidahnya dibibir vaginanya. Dengan lihai lidah lelaki itu menyapu tiap titik sensitif di bagian kemaluan Nada.7192Please respect copyright.PENANAnadeSRJrgu
7192Please respect copyright.PENANAp0UwgFRQhl
Tapi pak Bowo sepertinya memang ingin mempermainkan Nada dulu. Waktu lidahnya mengenai klitoris Nada, dia langsung menariknya, menyapukanya kembali dari bawah, menuju klitorisnya, lalu turun lagi. Nada jadi blingsatan. Dia ingin lidah pak Bowo agak lama berada diklitorisnya, tapi yang dilakukan pak Bowo justru sebaliknya.7192Please respect copyright.PENANAgXUUHQLY15
7192Please respect copyright.PENANABd8gFt068W
Jilatan pak Bowo yang terasa nanggung ini malah membuat nafsu Nada kian naik tak terkendali. Vaginanya jadi terasa makin gatal ingin digaruk, tapi pak Bowo malah masih terus menggodanya.7192Please respect copyright.PENANACKdeCkuxVB
7192Please respect copyright.PENANAqfG6FGRYGk
Nada ingin mengambil inisiatif. Dia memengang kepala pak Bowo bermaksud untuk menahannya, tapi malah tangannya ditangkap oleh pak Bowo dan disingkirkan. Nada tak kehilangan akal, dia mengapit kepala pak Bowo dengan kedua kakinya, tapi pak Bowo ternyata sudah menebak itu, dan dia juga dengan cepat menangkap kedua kaki Nada.7192Please respect copyright.PENANABnycuCeEJb
7192Please respect copyright.PENANAp93oFmcKac
Pak Bowo mengatur agar tangan dan kaki Nada bisa dia pegangi bersamaan, dan dia kembali melanjutkan jilatannya di vagina Nada. Nada sudah hilang akal, dia sudah merasa sangat terangsang dan ingin segera dimasuki.7192Please respect copyright.PENANAT0zkk6FRpJ
7192Please respect copyright.PENANAoM85lPoQnK
7192Please respect copyright.PENANAPM09AHjois
“Aahh paakkhh ooghh udaahh.. paak masukiiin.. aahhh…”7192Please respect copyright.PENANAMUY2MvWlNf
7192Please respect copyright.PENANATgPg47fE1o
7192Please respect copyright.PENANA5YsiaiTD1k
Pak Bowo tak mempedulikannya. Masih terus dengan membuat Nada makin tersiksa karena jilatan nanggungnya.7192Please respect copyright.PENANA1QE8troCk6
7192Please respect copyright.PENANA8vnaJ7aSN0
7192Please respect copyright.PENANA6DGG3QahKt
“Paaakk pliiiss udaaahh aahhh masukin kontolmu paaakk… memekku gateell.. cepeeet…”7192Please respect copyright.PENANAOYEjAUCWSx
7192Please respect copyright.PENANAV1QHrsUIYY
7192Please respect copyright.PENANAxFqcLeOUqF
Pinta Nada yang sekali lagi dicuekin oleh pak Bowo. Lelaki ini benar-benar ingin menguji sampai seberapa kebinalan Nada yang hari ini murni karena dia sendiri.7192Please respect copyright.PENANAtsMhQYUJSQ
7192Please respect copyright.PENANAGc9hhqf4pi
Akhirnya setelah beberapa saat mempermainkan birahi Nada, pak Bowo mulai ‘serius’ menggarap vagina Nada. Lidahnya kini sudah berhenti di klitoris Nada. Dijilati dan dihisapnya klitoris itu. Jari pak Bowo juga mulai masuk mengobok-obok vagina Nada yang sudah sangat basah itu.7192Please respect copyright.PENANAPGxfpu2EWa
7192Please respect copyright.PENANAOCgGmRyZXZ
7192Please respect copyright.PENANAFzxy2mkLpy
“Aahhh iyaahh disituuu… aahh terusshh paakkhh aaakkhh enaaakk…”7192Please respect copyright.PENANAkdyRy3f70E
7192Please respect copyright.PENANArBvFhG2eid
7192Please respect copyright.PENANAFcEkGhnAbJ
Racauan Nada makin tak jelas. Tubuhnya menggelinjang tak karuan. Semua rangsangan dari pak Bowo membawanya semakin tenggelam dalam nafsu birahinya. Diapun merasakan orgasmenya mulai mendekat.7192Please respect copyright.PENANA2lRxTNnD2l
7192Please respect copyright.PENANAWM2mifmWrm
7192Please respect copyright.PENANAI2RZBnN1h8
“Aaahh teruushh paakkhh.. iyaahh teruushhh.. aahhh paakk.. akhuuu… aaaaaaakk paak…”7192Please respect copyright.PENANACbiphCcGhU
7192Please respect copyright.PENANA0pM4kANifs
7192Please respect copyright.PENANAr74Vktrxcc
Desahan nikmat Nada berubah menjadi desah penuh kecewa saat pak Bowo tiba-tiba menghentikan lidah dan jarinya bermain di vaginanya. Padahal sebentar lagi dia akan merasakan orgasme, tapi pak Bowo justru berhenti. Pak Bowo sendiri malah tersenyum mengejek kearah Nada, senang karena berhasil mempermainkan birahi wanita itu.7192Please respect copyright.PENANAzK0JPRzESn
7192Please respect copyright.PENANAbsBLoKQEmS
7192Please respect copyright.PENANAl3fo4XGZDx
“Paak Bowo jahaat.. aaaaakkhhhh..” rajuk Nada langsung terhenti saat lidah dan jari pak Bowo kembali menggarap vaginanya.7192Please respect copyright.PENANAUejyr7RLqX
7192Please respect copyright.PENANAFU91300uBz
7192Please respect copyright.PENANAjK96Vl9aG7
Nafsu Nada yang sempat surut tadi kembali naik. Dia memejamkan matanya, sambil memegang kepala pak Bowo, jaga-jaga kalau lelaki itu akan mempermainkannya lagi. Kembali birahi Nada dengan cepat melesat dan dia mulai kembali merasakan orgasmenya mendekat. Kali ini dia menahan desahan, agar pak Bowo tidak tahu kalau dia mau orgasme dan kembali menarik kepalanya. Tapi pak Bowo tentu sudah paham dengan reaksi tubuh Nada. Dia tahu kalau Nada akan orgasme sebentar lagi. Dia menarik jarinya, tapi kepalanya terpaksa tertahan oleh tangan Nada.7192Please respect copyright.PENANAHcEvWiPwED
7192Please respect copyright.PENANAc1Sh7JKKtP
7192Please respect copyright.PENANA06M16wuok1
“Aaaaauuuuhhhh paaaakkkhhh..” Nada menjerit keras saat tiba-tiba pak Bowo mencubit keras puting susunya dan bahkan menariknya, membuat dirinya yang tadi larut dalam birahi seperti disadarkan kembali. Dan sekali lagi, Nada gagal mendapatkan orgasmenya.7192Please respect copyright.PENANAgMI8jab7Gc
7192Please respect copyright.PENANAXoBzyBuEum
“Pak Bowoooo…” rajuk Nada lagi, dan kembali hanya dijawab dengan senyum ejekan dari pak Bowo.7192Please respect copyright.PENANAmvjGKxXvYn
7192Please respect copyright.PENANABXIjG8ET53
7192Please respect copyright.PENANAyaqpT4O5L3
Pak Bowo malah beranjak dari harapan Nada. Nada sempat menahan tubuh pak Bowo, tidak ingin lelaki itu pergi dan menghentikan permainan mereka, karena Nada sudah merasa sangat tanggung. Sudah 2 kali dia gagal orgasme di detik-detik akhir. Tapi dia lega waktu pak Bowo memegang penisnya lalu diarahkan ke vaginanya.7192Please respect copyright.PENANA5T6hW3aafZ
7192Please respect copyright.PENANAVYgAqhPe5X
Nada membuka lebar kedua kakinya lagi, memberikan jalan kepada pak Bowo untuk segera memasukinya. Penis pak Bowo sudah sampai dibibir vagina Nada yang sudah sangat becek. Digesek-gesekan ujung penis itu, menyapu belahan vagina Nada, membuat wanita itu menggelinjang menahan geli.7192Please respect copyright.PENANAq2bacrzmOx
7192Please respect copyright.PENANAIEDDY9yJXJ
7192Please respect copyright.PENANAEbIAQwS78v
“Paaak masukiiiinn…” pinta Nada memelas dengan tatapan sayu.7192Please respect copyright.PENANAvEdO2FncB0
7192Please respect copyright.PENANAAJyqPwwstw
“Sabar sayang” jawab pak Bowo yang masih mau menggoda Nada.7192Please respect copyright.PENANANgIFpytcjk
7192Please respect copyright.PENANA7YnV1QGss8
7192Please respect copyright.PENANAOQiov1oYSR
Pak Bowo masih terus menggesekan penisnya, seperti tidak ada keinginan untuk buru-buru melakukan penetrasi. Disisi lain, Nada jadi makin blingsatan. Vaginanya makin geli, makin gatal dan ingin segera digaruk oleh penis pak Bowo yang berurat itu. Tapi lelaki itu malah mempermainkannya.7192Please respect copyright.PENANAPF8GJ4ZJfU
7192Please respect copyright.PENANArpopKV8fOX
7192Please respect copyright.PENANACrywIYCA5b
“Paak pliiiss.. masukin kontolmu pak.. memekku gatel.. garukin pakai kontolmu paak..” ucap Nada yang sudah tidak peduli lagi dengan ucapannya yang sangat vulgar itu.7192Please respect copyright.PENANAiAoq1ospJ5
7192Please respect copyright.PENANAr8Lvgl7qF8
“Iya, nanti, sabar yaa..”7192Please respect copyright.PENANAV7fGgXlF1S
7192Please respect copyright.PENANAi5NHOvQumr
7192Please respect copyright.PENANAzh6wNcU9rq
Nada sudah seperti kehilangan akal. Dia kesal karena pak Bowo benar-benar telah mempermainkannya. Diapun mengambil tindakan. Dia dorong tubuh pak Bowo dengan agak kasar. Pak Bowo yang tidak siap tersentak kebelakang hingga terbaring dilantai. Tapi belum sempat dia apa-apa Nada sudah menindih tubuhnya.7192Please respect copyright.PENANAmtmsAJiz8u
7192Please respect copyright.PENANAq40bR1QkTh
Setelah pak Bowo terlentang dilantai, Nada segera memposisikan dirinya menduduki perut pak Bowo. Dia pegang penis pak Bowo, kemudian dia arahkan ke vaginanya. Digesekan sebentar ujung penis itu, lalu dengan posisi masih dia pegang, perlahan penis itu mulai dimasukan ke bibir vaginanya.7192Please respect copyright.PENANAloCizzkOuB
7192Please respect copyright.PENANA8KC1QVJQMx
7192Please respect copyright.PENANACQOGEWuNaW
“Aaakkhhh..” desah Nada saat kepala penis pak Bowo mulai membelah bibir vaginanya. Diapun melepaskan penis pak Bowo dan siap untuk menjatuhkan tubuhnya agar penis itu masuk sepenuhnya. Tapi pak Bowo malah tersenyum menyeringai, lalu saat Nada menggerakan tubuhnya turun, bersamaan dengan itu pak Bowo juga menggerakan tubuhnya hingga melorot, dan menyebabkan penis itu terlepas dari vagina Nada.7192Please respect copyright.PENANA2cUlnybzc4
7192Please respect copyright.PENANA9i1TFyzkNj
7192Please respect copyright.PENANAlSTXhcuNzN
“Aaahh paaaakkkk…” teriak Nada penuh kekecewaan.7192Please respect copyright.PENANA8rXCfCSQwB
7192Please respect copyright.PENANArs8KOxMf9k
7192Please respect copyright.PENANAwGibXDlyEz
Dia menatap tajam pak Bowo. Tatapan antara marah, kecewa, kesal, dan horny, jadi satu. Sedangkan pak Bowo malah tertawa lebar melihat Nada seperti itu. Dengan mendengus kesal, Nada kembali meraih penis pak Bowo, memegangnya cukup erat, lalu kembali berusaha memasukan penis itu ke vaginanya. Dan kembali, pak Bowo menghindar, membuat Nada makin kesal.7192Please respect copyright.PENANAaagYEmXVR2
7192Please respect copyright.PENANAySanmfIeVS
7192Please respect copyright.PENANAWGMJPCZV9b
“Paaakk.. pliiiss entotin aku.. aku udah nggak tahan pakk.. jangan siksa aku gini..” ucap Nada antara memelas dan frustasi, juga marah.7192Please respect copyright.PENANAtSg7f26nhc
7192Please respect copyright.PENANA2nm4X39z29
“Emangnya kamu itu siapa? Kok minta dientotin sama aku?” Nada melotot mendengar pertanyaan pak Bowo. Tapi dia tahu, jawaban apa yang diinginkan oleh lelaki itu.7192Please respect copyright.PENANAXxeMckAP6d
7192Please respect copyright.PENANABNuM2tZc0T
“Akhuu.. aaakkhh aku budakmu paak, budak nafsumu.. pliss pak entotin aku..”7192Please respect copyright.PENANAd19GchRJ3Q
7192Please respect copyright.PENANA6Z50zwym3I
“Loh, budak kok maksa tuannya gimana sih? Lagian kamu kan udah punya suami, kenapa nggak minta dientotin aja sama suami kamu?”7192Please respect copyright.PENANArxcWyYBWc7
7192Please respect copyright.PENANAyH84B3gYJA
7192Please respect copyright.PENANAjwt4dd2jn2
Nada sempat bingung menjawabnya. Tapi akalnya sudah tertelan oleh birahinya. Dia tak bisa berpikir panjang lagi. Saat ini dia hanya ingin segera disetubuhi oleh pak Bowo.7192Please respect copyright.PENANAp1coZMWVbz
7192Please respect copyright.PENANAqv0UwrTyGQ
7192Please respect copyright.PENANAVXLcxJPV2Z
“Bodo amat. Aku nggak peduli. Aku cuma mau kontol ini pak.. cepet pak entotin aku, aku udah nggak tahan. Nada mohon pak, entotin Nada, puasin Nada…”7192Please respect copyright.PENANAvK1xjggwhI
7192Please respect copyright.PENANAJE61tgYFnz
7192Please respect copyright.PENANAB6DXApVmJf
Pak Bowo tersenyum lebar. Dia benar-benar telah berhasil menaklukan Nada, dan itu tanpa bantuan obat perangsang lagi.7192Please respect copyright.PENANAZBHZxYle32
7192Please respect copyright.PENANA0KUEgjF74L
7192Please respect copyright.PENANAStM7aEeMed
“Aaaakkkhhh paaakkkhh.. iyaaahhh entotin akuuuhhh.. aahhh.. aaahhh…”7192Please respect copyright.PENANASPQpcahwBi
7192Please respect copyright.PENANAde5WnY8mJt
7192Please respect copyright.PENANA1fMwgZPjDi
Nada langsung memekik dan kemudian mendesah saat tiba-tiba saja pak Bowo menancapkan penisnya divagina Nada. Bahkan pak Bowo langsung mempompa penis itu mengaduk-aduk vagina Nada. Nada sendiri langsung ikut menggerakan tubuhnya naik turun menyambut hujaman penis pak Bowo. Dia bergerak begitu liar, melampiaskan semua birahinya saat ini.7192Please respect copyright.PENANAwVZ7bhxpCi
7192Please respect copyright.PENANA8XrjjS9JdR
Saat pak Bowo menghentikan gerakannya, Nada masih terus bergerak naik turun. Desahan tak putus keluar dari mulut Nada. Dia sudah benar-benar tenggelam dalam birahinya. Sambil menaik turunkan tubuhnya, dia juga meremas sendiri kedua payudaranya. Sedangkan kedua tangan pak Bowo berada dipinggang Nada, menjaga keseimbangan wanita itu agar tak terjatuh karena gerakannya yang terlalu liar.7192Please respect copyright.PENANASSwknziKSY
7192Please respect copyright.PENANAQYQUuv8bzZ
7192Please respect copyright.PENANAEfGEeDkpIX
“Oohhh aahkk… uuugghh.. aahhh enaaakk phaakkhh aahhh..”7192Please respect copyright.PENANAUWBaDRbI8b
7192Please respect copyright.PENANA0VNwdtYwBL
“Apanya yang enak sayang?”7192Please respect copyright.PENANA7C8thYkmI3
7192Please respect copyright.PENANAhXxSI8aVbj
“Aaahh kontolmu enaak paakhh.. aakk penuhh.. memekku penuhhh.. enaaakk…”7192Please respect copyright.PENANAQBEG4M0aJb
7192Please respect copyright.PENANAm8bwjcTx6K
7192Please respect copyright.PENANAxcQPLwiYJq
Tubuh telanjang Nada yang hanya menyisakan jilbabnya yang sudah awut-awutan itu terus bergerak naik turun dengan liar. Bunyi tumbukan kedua kelamin itu terdengar jelas diruangan ini bersahutan dengan desahan Nada yang tiada henti. Gerakan Nada jadi makin cepat, dinding vaginanya terasa oleh pak Bowo makin berdenyut. Wanita itu sebentar lagi akan orgasme.7192Please respect copyright.PENANARDqQyry2Vf
7192Please respect copyright.PENANAVZphwvh5qa
7192Please respect copyright.PENANAhsdvyUb4Kl
“Aaakkhh paakkhh.. akhuu.. oohh aaakkhh.. paakk… aaaaaaaakkkhhhhh…”7192Please respect copyright.PENANAoXmmBdQJEg
7192Please respect copyright.PENANAOG9uXDaVFt
7192Please respect copyright.PENANAMJU2dRLxLB
Penis pak Bowo tercabut saat Nada orgasme. Tubuh Nada mengejang hebat. Vaginanya menyemburkan cairan bening diatas tubuh pak Bowo. Pak Bowo bisa melihat semburan cairan itu, deras, dan cukup banyak. Dia mendapatkan orgasme yang luar biasa nikmat, hingga tubuhnya bergetar beberapa kali.7192Please respect copyright.PENANAJe6kssxMU4
7192Please respect copyright.PENANAvoXMyP6GRD
Beberapa saat kemudian tubuh Nada mulai lemas. Tubuhnya lunglai menimpa tubuh pak Bowo. Tapi itu belumlah selesai. Pak Bowo yang masih diam saja, membuat Nada menggerakan tubuhnya turun, hingga bibir vaginanya menemukan ujung penis pak Bowo. Dengan tangannya dia mengarahkan penis itu masuk lagi ke vaginanya, lalu dia menegakan badannya. Dia menumpukan kedua tangannya dipundak pak Bowo.7192Please respect copyright.PENANAu5THBQnhju
7192Please respect copyright.PENANAE6qCAhzduf
7192Please respect copyright.PENANAMzu88Nqumq
“Goyang lagi sayang” ucap pak Bowo.7192Please respect copyright.PENANAByekxZKMBj
7192Please respect copyright.PENANAUDtstU2AmV
7192Please respect copyright.PENANAmPprn4AvsU
Nada mengangguk, mengerti. Pak Bowo kemudian meminta Nada untuk membalikan badannya hingga memunggunginya tanpa membuat penis itu terlepas dari vaginanya. Nada mendesis pelan saat berputar karena dinding vaginanya terasa geli bergesekan dengan penis pak Bowo yang masih kokoh berada didalam vaginanya.7192Please respect copyright.PENANA7QQMlOelxr
7192Please respect copyright.PENANACvY0VBrnEw
Begitu posisinya sudah siap, Nada kembali menaik turunkan tubuhnya. Kali ini kedua tangan Nada bertumpu pada kaki pak Bowo. Sedangkan pak Bowo masih diam saja menikmati pelayanan dari Nada.7192Please respect copyright.PENANA4b2pybHbbS
7192Please respect copyright.PENANAy9BrQ0geN5
7192Please respect copyright.PENANAfWJw7rS3R2
“Heemphh.. aahhkk.. uugghh aahhhkk.. oouhhhkk..”7192Please respect copyright.PENANAcQ0gUr1p1M
7192Please respect copyright.PENANANPIRaZUVYp
7192Please respect copyright.PENANAdlFG4XjsLX
Desahan Nada kembali terus terdengar seiring gerakan sensual tubuhnya diatas tubuh pak Bowo. Penis pak Bowo yang keluar masuk vagina Nada terlihat mulai mengkilap karena cairan dari vagina Nada. Gerakan Nada makin mulus, penis itu makin lancar keluar masuk. Birahi Nada kembali naik tak terkendali, menyebabkan kembali gerakannya menjadi liar.7192Please respect copyright.PENANASA9vdcQ5m3
7192Please respect copyright.PENANAQBC9ovKQgP
7192Please respect copyright.PENANAwtU9uRsY7N
“Paaakk oougghh paakkhh.. aku dapeet lagiiiihh.. aaaaakkkhhhh…”7192Please respect copyright.PENANAk7jsrtYQTB
7192Please respect copyright.PENANA3Pm12Pv6yu
7192Please respect copyright.PENANAiiddaCpvYI
Kembali Nada mendesah panjang saat dia merasakan orgasmenya yang kedua. Tubuhnya melenting kebelakang hingga jatuh ditubuh pak Bowo. Nafasnya tersengal-sengal. Dua orgasme berturut-turut dalam waktu singkat ini membuatnya sangat lelah. Meskipun kali ini tak sampai squirt, namun dia terpuaskan. Pak Bowo masih membiarkan Nada mengatur nafasnya, sambil dia dengan lembut membelai dan meremas payudara Nada.7192Please respect copyright.PENANAzd6oSeqtNW
7192Please respect copyright.PENANA2JYXDHexZU
Beberapa saat kemudian, setelah dirasa Nada sudah mulai tenang nafasnya, pak Bowo mendorong tubuh Nada hingga posisinya merangkak. Masih dengan penis yang belum tercabut dari vagina Nada, dia kembali menyetubuhi Nada dengan posisi doggy style.7192Please respect copyright.PENANAGDMZWNsSu3
7192Please respect copyright.PENANAwjSW9K1jZk
7192Please respect copyright.PENANATnX1frFdUG
“Heemmphh aahh aahhh uuugghh…”7192Please respect copyright.PENANAGoEkxbgESY
7192Please respect copyright.PENANAICNZt80eMi
7192Please respect copyright.PENANAhIgcHkSdKn
Nada yang tubuhnya sudah lemas kini hanya bisa mendesah saat pak Bowo menghujami vaginanya dari belakang. Dia menumpukan tubuhnya dikedua lutut dan sikutnya, sementara kepalanya sudah menempel dilantai saking lemasnya. Jilbabnya pun makin tak karuan bentuknya, membuat beberapa helai ramput Nada keluar menutupi wajahnya.7192Please respect copyright.PENANAHcFHZHZMZf
7192Please respect copyright.PENANAtfOBvNRj8J
7192Please respect copyright.PENANARCM7lto2Ss
“Aaaahhh paakkkhh…”7192Please respect copyright.PENANA9WO2QRpDSF
7192Please respect copyright.PENANArB9niuFEuh
7192Please respect copyright.PENANAR5fmbHEyIi
Nada merintih agak keras saat tiba-tiba pak Bowo menarik jilbabnya sehingga kini dia terpaksa agak mendongak. Yang tadinya dia bertumpu pada kedua sikunya, kini kedua tangannya terpaksa lurus karena kepalanya tertarik keatas.7192Please respect copyright.PENANAkpNd9KNmxD
7192Please respect copyright.PENANAftCC8gxOr0
7192Please respect copyright.PENANAROo8OxDGxt
“Masak baru gitu aja udah lemes? Kamu pengen enaknya doang? Nggak mau bikin aku enak hah?” ucap pak Bowo sambil tangan kanannya masih menarik jilbab Nada, sedangkan tangan kirinya meremas payudara Nada dari belakang.7192Please respect copyright.PENANAnMrvu0J55y
7192Please respect copyright.PENANAp4opLvaTRb
“Iihh.. iyaahh.. aahh aahh maaf paakkh.. ouuhh aku aahh aahh.. aku layani paakkhh..”7192Please respect copyright.PENANAgoBDgd7FPU
7192Please respect copyright.PENANAFDMhxrenDA
7192Please respect copyright.PENANAaOtwd0ZV4R
Pak Bowo kemudian melepaskan pegangannya di jilbab Nada, tapi Nada berusaha menahan tubuhnya agar tidak terjatuh lagi. Diapun berusaha mengimbangi gerakan pak Bowo dengan memaju mundurkan tubuhnya sesuai dengan ritme tusukan penis pak Bowo.7192Please respect copyright.PENANAIJcEBxgb26
7192Please respect copyright.PENANAMZUfHcO3wg
Dalam posisi ini, Nada memang tak pernah bisa bertahan lama. Dengan suaminya saja, dia selalu cepat mendapatkan orgasme, apalagi dengan pak Bowo yang punya penis yang lebih besar dan panjang dari suaminya. Dan inilah yang sekarang dirasakan oleh Nada. Sudah 2 kali orgasme tadi tak membuat birahinya surut, dan kini dia sudah makin dekat dengan orgasme ketiganya.7192Please respect copyright.PENANAwz4jBlcJpP
7192Please respect copyright.PENANA6KHcc0XAEP
7192Please respect copyright.PENANAUZi29KCCEt
“Aaakkhh teruss paakk.. sodok memekku paak.. akhuu mau dapeet lagi.. paaaakkhhh aaaaaakkkhhh..”7192Please respect copyright.PENANAtBvpWaaI3s
7192Please respect copyright.PENANAII8hfubV7s
7192Please respect copyright.PENANACn1t2OOffc
Tubuh Nada menegang sekilas, kemudian kelojotan. Dia kembali mendapatkan orgasme yang sangat nikmat. Tapi rupanya pak Bowo kali ini tak membiarkannya istirahat. Pak Bowo malah terus menusuk-nusukan penisnya didalam vagina Nada yang sudah sangat basah, hingga terdengar bunyi kecipak yang cukup jelas.7192Please respect copyright.PENANAUIgUsT99BG
7192Please respect copyright.PENANAjPb3GUv0eX
7192Please respect copyright.PENANA3I32Lzc3PB
“Aahh paakkhh udaah duluu.. aahhh paaakkhh..” Nada berusaha untuk menahan gerakan pak Bowo, tapi susah karena posisinya yang kini menungging.7192Please respect copyright.PENANAYCjgvXA5hX
7192Please respect copyright.PENANARBw9WdtWVt
“Uuughh diem kamu Nad, layani aja aku..” pak Bowo tak mau tahu, dia terus menyodokan penisnya.7192Please respect copyright.PENANA5rqrDUhb8J
7192Please respect copyright.PENANA3KCsBfsvrR
7192Please respect copyright.PENANA784o4kpHAd
Nada yang sudah sangat lemas makin tak kuat menahan serangan dari pak Bowo. Tubuhnya pun jatuh tengkurap. Penis pak Bowo sempat terlepas, tapi dengan cepat pak Bowo kembali memasukan penisnya kevagina Nada. Dengan menduduki pantat Nada yang tengkurap, pak Bowo kembali menggenjot vagina itu.7192Please respect copyright.PENANA0AwfGUvSIr
7192Please respect copyright.PENANA5NCnDYRadz
7192Please respect copyright.PENANAAOSCYNcGpv
“Aaahh paakkhh aaahhh ampuuun…”7192Please respect copyright.PENANAyHvbjaqWdg
7192Please respect copyright.PENANADtDyU0VUXN
7192Please respect copyright.PENANANu6oJ0Kvfl
Nada yang sudah lemas akhirnya hanya bisa pasrah menerima serangan pak Bowo. Tangannya berusaha mencari sesuatu untuk bisa dia remas, meluapkan apa yang dia rasakan. Antara nikmat, geli, ngilu, lelah dan juga tersiksa yang bercampur jadi satu. Tapi dia tak menemukan apapun hingga tangannya terlihat bergerak tak beraturan.7192Please respect copyright.PENANAGMgANLIQMg
7192Please respect copyright.PENANA2ZVxJrCwmk
Pak Bowo kemudian sedikit menjatuhkan tubuhnya hingga menindih Nada, sambil penisnya terus bergerak mengobok-obok vagina Nada. Dia raih kepala Nada dan ditolehkan sedikit kesamping. Langsung saja dia sambar mulut Nada yang sedari tadi terus mendesah dan mendesis.7192Please respect copyright.PENANAgHLnVNXUZ7
7192Please respect copyright.PENANA7zwgUqFLr8
Nada segera menyambut ciuman pak Bowo dan membalasnya tak kalah ganas. Salah satu tangan Nada berusaha memeluk kepala pak Bowo dengan agak susah payah. Keduanya terlibat ciuman yang begitu ganas dan menggairahkan, sambil tubuh Nada masih dengan pasrah tengkurap disetubuhi pak Bowo dari belakang.7192Please respect copyright.PENANApFAJyiANLU
7192Please respect copyright.PENANALN9A6UKOiP
Posisi ini membuat pak Bowo merasakan vagina Nada begitu sempit memijat-mijat penisnya. Sebaliknya, Nada merasakan rongga vaginanya terasa penuh sekali. Ditambah lagi sodokan penis pak Bowo yang makin lama makin cepat dan dalam, membuat Nada tak bisa lagi menahan orgasmenya yang keempat.7192Please respect copyright.PENANApv1FnWzauM
7192Please respect copyright.PENANAryiSQ5AsIV
Tubuh Nada mengejang saat orgasmenya akhirnya datang. Tapi dia tak mendesah seperti tadi karena masih berciuman dengan pak Bowo. Dia malah menciumi pak Bowo makin ganas, sambil tangannya makin erat memeluk kepala pak Bowo.7192Please respect copyright.PENANAvwAIbUiC1Q
7192Please respect copyright.PENANADS7nCpF8rj
Setelah itu, pak Bowo mencabut penisnya dan membalikan tubuh Nada hingga terlentang. Dia tak langsung melanjutkan persetubuhan mereka. Dia membiarkan Nada terbaring di lantai yang dingin itu dalam kondisi kelelahan. Tubuh Nada terlihat basah oleh keringatnya. Jilbabnya juga sudah lepek dan makin terbuka hingga ke leher, memperlihatkan rambutnya yang makin banyak keluar dan tak beraturan lagi.7192Please respect copyright.PENANAy6SKTPapOf
7192Please respect copyright.PENANA49qmHdaKIz
Setelah sesaat mengamati kondisi Nada yang begitu lemas bahkan sampai matanya terpejam, pak Bowo kemudian memegang kedua kaki Nada dan membukanya lebar-lebar. Dia posisikan lagi penisnya dibibir vagina Nada yang sudah sangat basah. Nada kembali membuka matanya yang sayu, menatap pak Bowo yang tersenyum kepadanya. Nada yang sudah sangat lemas hanya membalas senyuman itu, sudah pasrah apapun yang akan dilakukan oleh pak Bowo.7192Please respect copyright.PENANA9EEl4PYqMm
7192Please respect copyright.PENANA3dwbPYkL2v
7192Please respect copyright.PENANArlW9zLK702
“Aaaaaahhhhhh…” desahnya lirih saat penis pak Bowo dengan sangat lancar meluncur masuk langsung semuanya.7192Please respect copyright.PENANAhiz8UBoKtm
7192Please respect copyright.PENANAYNCHTEeYiX
7192Please respect copyright.PENANAzTaR0HCPfi
Begitu penisnya masuk pak Bowo langsung menggenjot vagina Nada dengan kencang. Nada sempat membeliak matanya mendapatkan serangan itu, tapi sebelum sempat melakukan apapun dia sudah langsung disergap lagi oleh ciuman pak Bowo. Dan lagi-lagi, Nada membalasnya tak kalah ganas. Tubuhnya masih terasa sangat lemas, dan semakin dibuat lemas oleh sodokan kencang dari pak Bowo.7192Please respect copyright.PENANAlfBP5TPHbv
7192Please respect copyright.PENANA8KqGQ84irK
Kedua tangan Nadapun hanya bisa memeluk erat leher pak Bowo saat mereka masih berciuman. Tubuh Nada melonjak-lonjak mengikuti irama genjotan dari pak Bowo. Meskipun sudah berkali-kali orgasme hingga membuat vaginanya sangat basah dan begitu mudah dimasuki penis besar pak Bowo, tapi apa yang dilakukan pak Bowo sekarang ini tak ayal membuat gairah Nada kembali memuncak.7192Please respect copyright.PENANAZg1KIMVDtV
7192Please respect copyright.PENANA4yQOsfrPFc
Pak Bowo kemudian memaksa untuk melepaskan pelukan Nada, bahkan dia langsung mencabut penisnya dari vagina Nada. Nada sempat mau protes, tapi kemudian 2 jari pak Bowo langsung masuk ke vaginanya dan mengocoknya tanpa ampun.7192Please respect copyright.PENANAxWBlujalo3
7192Please respect copyright.PENANAJnFt688vlk
7192Please respect copyright.PENANA0s6EJILefg
“Aaakkkhh paakkhh aaahhh teruuusshhhh…”7192Please respect copyright.PENANA26XiQtO0C8
7192Please respect copyright.PENANAcnSizLxmFA
7192Please respect copyright.PENANAcjw7dqJwgs
Tubuh Nada menggelinjang hebat. Jari pak Bowo terus mengocok vaginanya dengan cepat. Tubuh Nada bahkan sampai terangkat bagian pinggul hingga ke perutnya. Hingga kemudian pak Bowo merasakan dinding vagina Nada berdenyut, dia makin mempercepat kocokannya.7192Please respect copyright.PENANAL701G5ICQb
7192Please respect copyright.PENANABRVd3OqiEt
7192Please respect copyright.PENANASHZ6EqmLOe
“Paaaaaakkkhhhh aaaaaaahhhhhh…”7192Please respect copyright.PENANAfQpDrah1NW
7192Please respect copyright.PENANAH9wb65rZAL
7192Please respect copyright.PENANAducDs8FbpP
Kembali semburan cairan bening keluar dari vagina Nada. Masih cukup banyak, dan cukup deras hingga menyembur cukup jauh membasahi lantai rumah pak Bowo. Tubuh Nada menggelepar hebat. Matanya sampai tertutup, tapi mulutnya terbuka lebar. Dia tak bisa menahan gerakan tubuhnya akibat orgasme paling luar biasa yang baru saja dia rasakan.7192Please respect copyright.PENANAc2gyJG58TS
7192Please respect copyright.PENANA0Uu5Bq42WI
Mengetahui Nada sudah orgasme, pak Bowo bukannya diam. Dia tak membiarkan Nada mengontrol dirinya. Segera saja dia tekan tubuh Nada yang masih kelojotan itu, dan dengan cepat dia tancapkan lagi penisnya yang masih berdiri tegak. Nada sudah tak bisa apa-apa lagi, selain hanya mendesah. Pak Bowo kemudian menyergap lagi tubuh Nada dan dengan rakus menciumi bibirnya. Nada hanya berusaha memberikan pelayanan kepada pak Bowo melalui dinding vaginanya yang dia buat bergerak seolah sedang memijat penis besar yang sedang keluar masuk itu.7192Please respect copyright.PENANAdA4RuvcZwH
7192Please respect copyright.PENANAJKR9WwLYgU
7192Please respect copyright.PENANANPobwTI2HC
“Eempphh.. eeemmphhhh.. eeemphhh uugghhh…”7192Please respect copyright.PENANANGu4rcQ048
7192Please respect copyright.PENANA9JoJ0VoY7j
7192Please respect copyright.PENANABlbSvweyZw
Desahan tertahan oleh ciuman dari mereka berdua. Nafas mereka sudah sangat memburu, keduanya sedang bersama-sama sedang menuju ke puncak birahinya. Gerakan tubuh pak Bowo yang makin liar dan kencang menghujamkan penisnya kedalam vagina Nada diimbangi oleh gerakan otot dinding vagina Nada.7192Please respect copyright.PENANARKIv8HUHHV
7192Please respect copyright.PENANA98eSZ3YL0P
Pak Bowo makin mengencangkan sodokannya. Sebentar lagi dia akan orgasme. Nada yang merasakan itu sebenarnya agak sedikit terasa linu dan sakit divaginanya, tapi dia sudah tak bisa berbuat apa-apa. Rasa nikmat akibat sodokan penis pak Bowo yang berubah jadi kasar itu lebih dominan dia rasakan, bersamaan dengan orgasme ke sekian yang sebentar lagi akan dia dapatkan.7192Please respect copyright.PENANAqnj3ECdzHA
7192Please respect copyright.PENANAXv8Kw4b0mF
7192Please respect copyright.PENANAS1JshzxQjn
“Aaaaahh Naadaaaaaaa…” desah panjang pak Bowo begitu ciumannya dengan Nada terlepas. Dia makin kasar menghujamkan penisnya divagina Nada, membuat tubuh telanjang wanita itu seperti terlempar-lempar. Pak Bowo mencengkram erat payudara Nada membuat wanita itu meringis kesakitan, tapi juga merasakan nikmat dari vaginanya.7192Please respect copyright.PENANAjVrXNNsjJh
7192Please respect copyright.PENANANhUt1GJvxj
“Aaaaahhhhh Naaaaaddd.. keluaaaaaaarrr…” erang panjang pak Bowo sambil membenamkan penisnya dalam-dalam divagina Nada, yang tak lama kemudian badannya menegang. Croot crooot crooot crooot crooot…7192Please respect copyright.PENANAMewGcUBXuh
7192Please respect copyright.PENANAHt5AcmDvMd
7192Please respect copyright.PENANA0oizRuPM8I
Beberapa kali penis pak Bowo yang tertanam divagina Nada menyemburkan sperma hangatnya.7192Please respect copyright.PENANA5gJL6ixAmA
7192Please respect copyright.PENANALGnpY3QJTk
Nada sendiri akhirnya juga mendapatkan lagi orgasmenya bersamaan dengan rahimnya yang disemprot sperma pak Bowo. Dia hanya mendongakan kepala. Kedua mata terbuka lebar begitu juga dengan mulutnya yang membentuk huruf O. Tidak ada suara yang terdengar dari mulut Nada, saking nikmatnya dia mendapatkan orgasme terakhirnya itu.7192Please respect copyright.PENANAnzQexfvmfn
7192Please respect copyright.PENANAhdC0Rmmv64
Setelah beberapa saat mengegang dan menggelinjang, akhirnya tubuh mereka berdua lemas lagi. Pak Bowo jatuh menindih tubuh Nada, sambil dengan lembut dia ciumi kening Nada. Nada sendiri hanya diam memejamkan matanya. Tapi dari bibirnya nampak semburat senyum menandakan betapa puasnya dia hari ini.7192Please respect copyright.PENANAJQyP1Ra0rh
7192Please respect copyright.PENANACNMwzv9x5b
Hari ini benar-benar terasa lain oleh Nada. Sudah beberapa kali dia melayani pak Bowo, rasanya baru kali ini rasanya benar-benar nikmat. Mungkin karena dari awal birahinya dipermainkan pak Bowo, mulai dari foto telanjang tadi, hingga saat dirinya dibuat sampai memohon-mohon agar disetubuhi, yang membuat birahi maupun emosinya naik turun, tapi bisa berakhir dengan sangat memuaskan.7192Please respect copyright.PENANAk4i3AEpKJn
7192Please respect copyright.PENANAclbwo9kMbb
Beda dengan sebelumnya, dimana ketika dia dipanggil pak Bowo, datang, bercumbu, lalu bercinta hingga berkali-kali. Memang nikmat dan melelahkan, tapi ada sesuatu yang Nada baru rasakan hari ini, yang belum dia rasakan sejak pertama kali dijebak untuk melayani pak Bowo.7192Please respect copyright.PENANAPg7nQtmMZ9
7192Please respect copyright.PENANAp8L9LY0QI4
Hal yang kemudian kembali mengingatkannya pada masa lalunya, saat masih bersama mantan pacarnya dulu. Dulu, ada beberapa kali momen dimana dia bisa dengan sangat mudahnya terangsang bahkan sebelum disentuh oleh pacarnya. Kalau sudah begitu, bisa dipastikan kalau persetubuhan mereka akan berjalan dengan sangat panas dan liar.7192Please respect copyright.PENANA7tC40ItRrk
7192Please respect copyright.PENANAoWbTUcxhqg
Kalau sudah seperti itu, Nada dan pacarnya sudah tidak peduli lagi dengan waktu, tempat dan kondisi. Mereka akan bercinta habis-habisan dan bisa berkali-kali, hingga kadang vagina Nada jadi ngilu dan berhari-hari dia akan merasa sedikit kesulitan berjalan normal.7192Please respect copyright.PENANAfYhrB6BaXy
7192Please respect copyright.PENANAgqcAGfR6ts
Hal itu sudah sangat lama tidak dia rasakan, sejak kematian pacarnya. Bersama suaminya, Nada belum pernah merasakan hal itu lagi. Dan kini, pak Bowo kembali membangitkan sisi liar Nada yang dulu, tanpa bantuan obat perangsang.7192Please respect copyright.PENANAfKCtqYmhjW
7192Please respect copyright.PENANA8ARJco9nja
Nada jadi terpikirkan, kalau sudah begitu, dia takut akan semakin sulit lepas dari pak Bowo. Dia takut akan semakin tergantung kepada pak Bowo untuk bisa mendapatkan kenikmatan duniawinya. Dia takut tak bisa lagi merasakan kepuasan dari suaminya, yang sebenarnya sudah beberapa kali dia alami sejak jadi pemuas nafsu pak Bowo. Ada ketakutan pada diri Nada hal ini nantinya akan berdampak buruk pada pernikahannya yang selama ini berjalan baik-baik saja.7192Please respect copyright.PENANAfN4t9FUry2
7192Please respect copyright.PENANAZTFWaAyE4J
7192Please respect copyright.PENANA5yADxdTUqN
“Sssshhhh paaakkhh…” lamunan Nada terhenti oleh sentuhan pak Bowo tepat di puting susunya.7192Please respect copyright.PENANAiHmlDNqUn4
7192Please respect copyright.PENANAsJsAuyWUL1
“Capek sayang?” tanya pak Bowo. Nada hanya mengangguk sambil menatapnya dengan sayu.7192Please respect copyright.PENANAyl92geseQu
7192Please respect copyright.PENANAyeLq7C7BJO
7192Please respect copyright.PENANAhVrOWYS66K
Pak Bowo langsung mencium bibir Nada, melumat dan mengajaknya bersilat lidah. Nada yang masih lemas hanya bisa membalas semampunya. Namun perlahan, nafsunya kembali bangkit saat tangan pak Bowo mulai aktif meremas payudaranya, dan dilanjutkan dengan usapan nakal di vaginanya.7192Please respect copyright.PENANA25LEqELQ9y
7192Please respect copyright.PENANA96U1IRF006
7192Please respect copyright.PENANAovJFWfURhK
“Lanjut lagi ya” ucap pak Bowo. Nada sudah tak mampu menjawab, hanya sedikit membuka bibirnya untuk mengisyaratkan kepada pak Bowo bahwa dirinya bersedia.7192Please respect copyright.PENANAXHadKRNec1
7192Please respect copyright.PENANAvS6pw2k6j8
7192Please respect copyright.PENANADscHuHqieH
Merekapun kembali berciuman, bercumbu. Mereka kembali tenggelam dalam gelombang birahinya. Nada seperti mendapatkan tenaga lagi untuk bisa melayani pak Bowo. Dia sudah tak terpikirkan apa-apa lagi. Ketakutannya yang tadi sudah hilang tertutup oleh hawa nafsunya. Bahkan dia sudah lupa tujuannya kemari tadi yang ingin menanyakan tentang rencana pak Bowo kepada Cita. Yang ada sekarang hanyalah Nada mengikuti naluri tubuhnya untuk kembali mereguk kenikmatan bersama dengan pak Bowo.7192Please respect copyright.PENANAqrNhapydVk
7192Please respect copyright.PENANARkAznlQ7My
*7192Please respect copyright.PENANAvaSD3awdMl
*7192Please respect copyright.PENANAsqZONALXsz
*7192Please respect copyright.PENANAWt62PL71u4
*7192Please respect copyright.PENANA9LBCcUv8un
*7192Please respect copyright.PENANA2j61yGVb9F