7452Please respect copyright.PENANAEiWGWAsD9M
7452Please respect copyright.PENANAFDykoIBDjn
Sejak pergi bersama ke waterpark, pak Bowo jadi lebih sering datang kerumah Cita. Memang setiap dia datang selalu saja ada keperluannya, bukan sekedar untuk menemui dan mendekati Cita. Keperluan itu tak lain adalah mengurus hak-hak Andi sebagai karyawan yang sudah mengundurkan diri dari tempat kerjanya. Dan kedatangan pak Bowo selalu disambut baik oleh Cita dan ibu mertuanya, termasuk Putra juga.7452Please respect copyright.PENANAhxn3urKqsc
7452Please respect copyright.PENANAwHfPH2E7gJ
Cita sebenarnya merasa tak enak dengan pak Bowo yang mengurusi semuanya, tapi dia sendiri juga tak punya waktu untuk mengurusnya. Selain karena dia juga bekerja, kalau sudah dirumah dia inginnya menghabiskan waktu dengan anaknya. Ibu mertuanyapun sepertinya juga merasakan hal yang sama, tapi dia juga tidak tahu menahu soal urusan itu, sehingga mempercayakan semuanya kepada pak Bowo. Dan lagi dia merasa sangat terbantu dengan semua bantuan dari pak Bowo.7452Please respect copyright.PENANA7vyVvflrId
7452Please respect copyright.PENANAXJXlJ5yCiU
Cita sendiri meskipun sudah pernah disuruh oleh pak Bowo untuk menjenguk Andi, tapi sampai saat ini dia belum juga melakukannya, padahal sudah sebulan ini Andi dipenjara. Sedangkan ibu mertuanya selalu menyempatkan seminggu sekali untuk mengunjungi Andi. Cita juga selalu mendapat pesan yang sama dari Andi lewat ibu mertuanya, yang intinya Andi masih berusaha untuk meminta maaf kepada Cita dan masih terus berharap agar Cita mau menemuinya. Tapi ibu mertuanya tak memaksa, karena dia juga tahu kalau Cita masih menyimpan amarah kepada Andi.7452Please respect copyright.PENANAwY7gaWvQ5b
7452Please respect copyright.PENANAeduYNWWxQB
Dilain hal, Cita tidak mau terlalu memikirkan itu. Dia mau fokus dengan kerjaannya. Dikantornya dia sudah semakin nyaman karena sikap teman-temannya. Meskipun kadang dia merasa agak risih dengan perubahan sikap beberapa temannya yang pria, yang dia nilai mulai berlebihan sikapnya. Dan semua itu akhir-akhir ini dia ceritakan pada pak Bowo, jika mereka sedang ngobrol dirumah tanpa ada ibu mertuanya yang ikut nimbrung.7452Please respect copyright.PENANAHbgssqx5Gx
7452Please respect copyright.PENANAVlUDSEvtXF
Pak Bowo terlihat bersikap dewasa dan selalu menasehati Cita untuk tidak berburuk sangka, tapi juga harus tetap hati-hati. Dia berbicara seolah-olah ingin menjadi pelindung bagi Cita, padahal didalam otaknya dia jauh lebih menginginkan Cita ketimbang teman-teman kantornya Cita. Tapi Cita tidak menyadari hal itu karena sikap pak Bowo selama ini tidak menunjukan hal itu, sikapnya masih sama, biasa-biasa saja.7452Please respect copyright.PENANAgnIyx4OyvW
7452Please respect copyright.PENANA2qmhwSx76k
Sabtu sore, Cita sedang dirumah dengan ibu mertuanya dan juga anaknya. Hari ini Nada tidak datang kemari. Nada bilang tadi ditelpon kalau sedang ada suaminya sehingga tidak bisa main dan menginap dirumah Cita. Citapun tak masalah, karena memang Nada sudah jarang sekali datang kerumahnya. Kalaupun datang paling hanya sebentar, tidak pernah berlama-lama.7452Please respect copyright.PENANANninOlFbJp
7452Please respect copyright.PENANA2SzyALmqDN
Saat sedang ngobrol dengan ibu mertuanya itu, Cita mendengar suara mobil datang didepan rumahnya. Tak lama kemudian pintu diketuk dan terdengar salam dari luar. Cita menjawab salam itu dan segera menuju ke pintu untuk membukakannya karena dia tahu siapa yang datang.7452Please respect copyright.PENANANyEkMBokbL
7452Please respect copyright.PENANAjMHQAyrWdt
7452Please respect copyright.PENANAdGZEzsGEOh
“Sore Cita”7452Please respect copyright.PENANArI7ueDAoa1
7452Please respect copyright.PENANAHFIqgewRJK
“Sore pak Bowo, masuk pak”7452Please respect copyright.PENANAjSjHUY1PxE
7452Please respect copyright.PENANAVLTx9cYNp7
“Iya. Mana Putra?”7452Please respect copyright.PENANAixP7Jafa1Y
7452Please respect copyright.PENANAVNU47ReJU4
“Itu ada lagi main sama neneknya. Pak Bowo darimana? Duduk pak”7452Please respect copyright.PENANAgC4qJGpyN3
7452Please respect copyright.PENANAt8cbwzjRhD
“Iya makasih. Dari rumah aja, suntuk dirumah makanya kesini aja, mau ketemu Putra, hehe”7452Please respect copyright.PENANA1V7CLO43OF
7452Please respect copyright.PENANAxVNjC3yqPe
“Bentar ya pak aku panggilin Putra dulu”7452Please respect copyright.PENANAuZ7QQpHCvs
7452Please respect copyright.PENANAKRpNpaYKAC
“Iya”7452Please respect copyright.PENANAPBafqeIsqH
7452Please respect copyright.PENANAXmPiNvjJA0
7452Please respect copyright.PENANA3OT1ekgRUe
Cita kemudian masuk, tak lama kemudian ibu mertuanya dengan Putra datang menghampiri pak Bowo. Putra langsung nemplok dipangkuan pak Bowo, sambil dia ngobrol dengan ibu mertua Cita. Tak lama kemudian Cita datang membawakan minuman untuk pak Bowo. Saat Cita meletakan gelas itu dimeja, pak Bowo sempat melirik bagian belahan kaos Cita yang agak longgar dan sedikit terlihat belahan dadanya. Tapi tak lama dia mengalihkan pandangannya.7452Please respect copyright.PENANAldsdFAvi0p
7452Please respect copyright.PENANAlVkFXR0pN7
Cita memang tidak sedang memakai jilbabnya. Ini sudah kesekian kalinya, tiap pak Bowo datang dia sudah tidak serisih dulu lagi. Dia yang semakin akrab dengan pak Bowo, merasa tidak begitu risih tanpa jilbab seperti ini. Karena Cita pikir, dia masih memakai pakaian yang cukup sopan, tidak terlalu terbuka.7452Please respect copyright.PENANATJYyZNmZEe
7452Please respect copyright.PENANAOqiCv9DYil
7452Please respect copyright.PENANAMfiS07qNSV
“Putra, jalan-jalan yuk sama om Bowo” ucap pak Bowo pada Putra.7452Please respect copyright.PENANAhH36lnHjkl
7452Please respect copyright.PENANAmnBshNp82U
“Kemana om?”7452Please respect copyright.PENANAAYAd7fC1Pz
7452Please respect copyright.PENANAOA0ezeHtRn
“Hmm, ke taman aja gimana? Mau nggak?”7452Please respect copyright.PENANA5OAnO4b14b
7452Please respect copyright.PENANAfivZuXGGuu
“Mau om. Ayo jalan-jalan”7452Please respect copyright.PENANAIoUJGnq55s
7452Please respect copyright.PENANAwYMqwxJ5Jz
“Yaudah sana ajakin bunda sama eyangnya”7452Please respect copyright.PENANAPa9UtS4hQj
7452Please respect copyright.PENANAlmEbvfvoLU
7452Please respect copyright.PENANAdHZgghPxP4
Putra menurut kata pak Bowo. Dia lalu menghampiri neneknya.7452Please respect copyright.PENANAMNglbe55p1
7452Please respect copyright.PENANAi1PTz4Xn8V
7452Please respect copyright.PENANAovDihFkRQj
“Eyang ayo jalan-jalan ke taman sama om”7452Please respect copyright.PENANA6UA3tUimJU
7452Please respect copyright.PENANArXoKVH6tIS
“Putra mau jalan-jalan?”7452Please respect copyright.PENANAR2jWun3IqW
7452Please respect copyright.PENANA6xMOvSDlMS
“Iya”7452Please respect copyright.PENANA4rDWDoCn9e
7452Please respect copyright.PENANAIf1AUaYCvP
“Sama bunda aja ya, eyang lagi sakit sayang”7452Please respect copyright.PENANAFxJwTugUWZ
7452Please respect copyright.PENANA8eRCRNX6T1
“Yaah..”7452Please respect copyright.PENANApp3XtJEmd7
7452Please respect copyright.PENANAIgQjJIwriY
“Yaudah Putra jangan dipaksa eyangnya, kan eyang lagi sakit. Biar eyang istirahat ya, biar besok bisa jalan-jalan sama Putra lagi” ucap Cita.7452Please respect copyright.PENANAFllXt7xrzk
7452Please respect copyright.PENANAU28j5HIjmi
“Iya bunda”7452Please respect copyright.PENANALr4HAUXPeL
7452Please respect copyright.PENANAv4FJ5zLQdu
“Yaudah sana Cit kamu ganti baju” ucap ibu mertua Cita.7452Please respect copyright.PENANAwMuqIYOlca
7452Please respect copyright.PENANADvVYNKNwV9
“Iya bu. Ibu beneran nggak mau ikut?”7452Please respect copyright.PENANAIZkT6kyYUr
7452Please respect copyright.PENANA40H9ml6irE
“Nggak, ibu lagi meriang nih, kalian aja”7452Please respect copyright.PENANACqsRlt1j2j
7452Please respect copyright.PENANAS7hAZAZ8NB
7452Please respect copyright.PENANABTzPJAPonW
Cita kemudian beranjak kekamarnya untuk berganti baju. Dia memakai model pakaian yang sering dia pakai kalau keluar. Kaos yang tadi dia pakai tidak diganti, hanya dia tutup dengan cardigan saja. Lalu dia memakai jilbabnya. Setelah itu dia berdandan sebentar lalu keluar dengan membawa tas kecilnya. Sedangkan Putra sudah berganti baju dibantu oleh neneknya tadi.7452Please respect copyright.PENANA4NpZqfUIjU
7452Please respect copyright.PENANAJPECpafFEv
7452Please respect copyright.PENANASpNlXTWCLE
“Ijin keluar dulu ya bu, saya nggak akan pulangin mereka larut malem kok, hehe” ucap pak Bowo.7452Please respect copyright.PENANAEL4PrRRzrE
7452Please respect copyright.PENANAs0nnLRVTzC
“Haha iya pak”7452Please respect copyright.PENANAytQIFCgdWD
7452Please respect copyright.PENANAqcWCeQo7yK
7452Please respect copyright.PENANAKP75sCdpof
Setelah itu merekapun berangkat. Rupanya taman yang dimaksud pak Bowo bukanlah taman yang berada di alun-alun kota, melainkan yang berada dipinggiran kota. Cita agak heran juga kenapa pak Bowo tidak membawa mereka ke taman alun-alun. Begitu sampai Cita agak kaget juga karena ternyata ditaman itu ada area khusus untuk bermain anak-anak. Dia baru tahu taman itu, karena sebelumnya belum pernah kesini.7452Please respect copyright.PENANAi5n5aRZhLw
7452Please respect copyright.PENANAkIXDAWlpdH
Putra yang baru sampai langsung meminta main diarea yang sudah disiapkan. Cita dan pak Bowo tidak ikut masuk, hanya melihat dari pagarnya saja, seperti orang tua lain yang juga hanya melihat anak-anak mereka yang sedang bermain.7452Please respect copyright.PENANAUlAmHfvZzG
7452Please respect copyright.PENANAIf5gy82Bhf
7452Please respect copyright.PENANArpLYCY4ASz
“Kenapa Cit? kok kayak kaget gitu?”7452Please respect copyright.PENANATSEDkaD3NU
7452Please respect copyright.PENANAaRJ5cqqVR9
“Eh ini pak, nggak sih, cuma baru tahu aja taman ini”7452Please respect copyright.PENANAheBXtqye55
7452Please respect copyright.PENANA9mrcRtvnNE
“Loh kamu belum tahu emangnya?”7452Please respect copyright.PENANAPig6tD1LTp
7452Please respect copyright.PENANACSFaYqfWiz
“Tahunya cuma sempat lihat doang pas lewat sekitar sini. Kalau suasananya ya baru tahu malem ini”7452Please respect copyright.PENANAix7zniKt3w
7452Please respect copyright.PENANAWXT4B11L6X
“Ooh gitu”7452Please respect copyright.PENANANE3fWAJPoK
7452Please respect copyright.PENANA3W3syahxNe
“Iya. Tapi kok pak Bowo ngajak kami kesini? Nggak yang di alun-alun aja? Kan ini lebih jauh pak”7452Please respect copyright.PENANAcvTV9U4hrl
7452Please respect copyright.PENANAReGKYFJQWo
“Kalau malem minggu gini, disana ramai banget Cit. Dan aku juga nggak mau kalau kita kesana, nanti ada orang yang kenal sama kita lihat kita. Kamu nggak mau kan jadi omongan orang?”7452Please respect copyright.PENANA61p6ePzOQr
7452Please respect copyright.PENANAi33jUNzaMy
7452Please respect copyright.PENANAP74TeFEITD
Cita sejenak menatap pak Bowo, tapi dia akhirnya mengerti maksud pak Bowo. Memang kalau ditaman alun-alun, kemungkinan untuk bertemu dengan teman-temannya lebih besar. Jika ada yang melihatnya pergi dengan pak Bowo, pasti bisa jadi omongan orang. Apalagi saat ini suaminya sedang didalam penjara. Apa kata orang nanti ketika suaminya masih dipenjara dirinya malah jalan dengan pria lain?7452Please respect copyright.PENANAKOdd2UCvNM
7452Please respect copyright.PENANAZG3s8RImvI
7452Please respect copyright.PENANAUVEmqDJdJO
“Iya juga sih pak. Tapi, emangnya disini nggak ada yang kenal sama kita gitu?”7452Please respect copyright.PENANAzODxWZcI0V
7452Please respect copyright.PENANAEAuVDU3659
“Yaa nggak tahu juga. Kalau orang-orang kantorku sih nggak ada yang tinggal deket sini, jadi kecil kemungkinan mereka kesini. Kalau teman-temanmu, aku nggak tahu”7452Please respect copyright.PENANAucLXwqUrjB
7452Please respect copyright.PENANAwWU0PbAJn6
7452Please respect copyright.PENANATzrYOxPzBK
Cita diam sebentar, mengingat tempat tinggal teman-teman kantornya.7452Please respect copyright.PENANAFKPWA9DUEk
7452Please respect copyright.PENANAQYGxUuZzD5
7452Please respect copyright.PENANAYctcFZho1z
“Kayaknya temenku juga nggak ada yang rumahnya daerah sini sih pak”7452Please respect copyright.PENANArlaf6hqgX2
7452Please respect copyright.PENANA1cb8ffk41B
“Nah berarti aman dong? Haha”7452Please respect copyright.PENANAjrebSDRel8
7452Please respect copyright.PENANA9btjkBExUm
“Haha iya pak, aman”7452Please respect copyright.PENANAu1MvmpKiQV
7452Please respect copyright.PENANAibr2RkzLDa
7452Please respect copyright.PENANAFumzUKS9Ms
Setelah itu mereka terdiam sambil kembali mengawasi Putra. Sesekali mereka tertawa dan mengomentari kelakuan Putra yang sedang bermain dengan teman-teman sebayanya.7452Please respect copyright.PENANAJRaIFFjCt3
7452Please respect copyright.PENANAWqNLwYNkL2
7452Please respect copyright.PENANASQRwq6pZhm
“Cit”7452Please respect copyright.PENANAZRaRjARmoi
7452Please respect copyright.PENANAEqTG2CJ2NE
“Iya pak?”7452Please respect copyright.PENANApPuLtuxlrU
7452Please respect copyright.PENANAIOlK59ngMf
“Kamu masih sering digodain sama temen-temenmu?”7452Please respect copyright.PENANA6Ih4gGAHQc
7452Please respect copyright.PENANAkLW7iDqhzK
Cita menatap pak Bowo sejenak. “Iya, masih pak. Huh mereka tuh bikin jengkel aja deh”7452Please respect copyright.PENANA7EI4ccGPJk
7452Please respect copyright.PENANAcMaxsDa7cN
“Emang sekarang digodainnya gimana?”7452Please respect copyright.PENANA84hgjhhaFG
7452Please respect copyright.PENANAAII5avhmfX
“Yaa masih sama sih pak, pada nawarin buat antar jemput gitu, padahal kan aku bisa pulang pergi sendiri. Terus ada juga yang ngajakin keluar, jalan lah, makan lah, gitu-gitulah pak”7452Please respect copyright.PENANAGtzeD0ZSjl
7452Please respect copyright.PENANAn2Mky0ofbH
“Terus?”7452Please respect copyright.PENANAdJHMNsqOYQ
7452Please respect copyright.PENANANAEY0BOvw7
“Ya nggak pakai terus. Aku kan nggak mau”7452Please respect copyright.PENANA59o3aHJqyA
7452Please respect copyright.PENANACsw0Wozyn1
“Lha ini kamu mau aku ajakin jalan?”7452Please respect copyright.PENANAjPaKDsxZOg
7452Please respect copyright.PENANAWYiSqNE56b
“Ya kan beda pak”7452Please respect copyright.PENANAsZtZK47K3W
7452Please respect copyright.PENANAfOAdXjqxiZ
“Beda gimana?”7452Please respect copyright.PENANACZrdK0PZAp
7452Please respect copyright.PENANA2NJud458Jw
“Ya beda. Kan pak Bowo ngajaknya sama Putra juga. Lagian pak Bowo juga udah dapet ijin dari ibu kan. Kalau mereka tuh ngajakinnya cuma jalan berdua aja coba”7452Please respect copyright.PENANA0RuAVSjONY
7452Please respect copyright.PENANA99GpGkW9VF
“Haha, kurang pinter berarti mereka Cit. harusnya kayak aku kan ya? Haha”7452Please respect copyright.PENANA5qqpe7AAzH
7452Please respect copyright.PENANAjnAMApZgpp
“Haha ya nggak gitu juga pak”7452Please respect copyright.PENANA2WlJsER0Ua
7452Please respect copyright.PENANAwDnMS8L4wx
“Nggak gitu juga gimana? Berarti nanti kalau aku ajakin jalan berdua aja kamu mau gitu?”7452Please respect copyright.PENANAhURS1yRaNX
7452Please respect copyright.PENANALquhfeKGhk
“Lha terus Putra gimana?”7452Please respect copyright.PENANApVxraYRuIp
7452Please respect copyright.PENANA8auArjiXrv
“Ya Putra sama neneknya, haha”7452Please respect copyright.PENANAWghUSDRSdX
7452Please respect copyright.PENANAC5LyinnQdp
“Haha nggak ah pak, aku nggak berani. Lagian mana mungkin ibu kasih ijin. Aku juga maunya jalan kalau ada Putra pak”7452Please respect copyright.PENANAheCRpdYpVN
7452Please respect copyright.PENANAAqu13eWzCE
“Haha iya sih, mana mungkin ibu ngijinin. Dan emang bener, mending jalannya ngajak Putra aja, biar nggak diomongin yang nggak nggak sama orang”7452Please respect copyright.PENANABYeF0ZUBZh
7452Please respect copyright.PENANABhAd5fbcYM
7452Please respect copyright.PENANA5IKlGmW76T
Cita mengangguk, setuju dengan ucapan pak Bowo.7452Please respect copyright.PENANARiCBa37RT5
7452Please respect copyright.PENANAoQRvHQYcJW
7452Please respect copyright.PENANAWMYVBOX1Ob
“Tapi aku masih suka kesel pak sama temen-temenku itu. Padahal udah sering aku tolak lho, tapi masih aja kayak gitu. Gimana ya pak?”7452Please respect copyright.PENANAlO9K9gN47C
7452Please respect copyright.PENANAnZzJDZHJpV
“Kamu nolaknya dengan halus kan?”7452Please respect copyright.PENANADpZgjaQyPv
7452Please respect copyright.PENANAJWYaCJAJ2W
“Iya, seperti yang pak Bowo bilang kemarin itu”7452Please respect copyright.PENANAa76j3SUZPg
7452Please respect copyright.PENANAssRwx9oXME
“Hmm, ya harusnya sih orang-orang itu ngerti ya kalau udah ditolak gitu, apalagi udah lebih dari sekali kan?”7452Please respect copyright.PENANAZ1QSRsOKoL
7452Please respect copyright.PENANAqjUoHXpn9S
Cita menggangguk. “Iya, makanya aku jadi bingung. Kok mereka jadi kayak ngebet gitu sih”7452Please respect copyright.PENANAywHr7iWaK2
7452Please respect copyright.PENANADr2HHlRHBv
“Yaa, mungkin mereka mau cari kesempatan Cit. mereka tahu kamu lagi sendiri kan, suami kamu lagi nggak sama kamu. Ya jadi mereka pikir, siapa tahu aja kamu bisa mereka ajakin pergi, dan mungkin mengharap lebih dari sekedar jalan sama kamu”7452Please respect copyright.PENANATGK1LvjbhW
7452Please respect copyright.PENANAWhX04llENm
“Iya pak, makanya jadi risih lama-lama sama mereka”7452Please respect copyright.PENANAhmrPm7JybP
7452Please respect copyright.PENANAmw510dbxV9
“Yaudah yang sabar aja, selama mereka nggak sampai kelewatan sama kamu, ya tetep aja tolak dengan halus. Kalau udah mulai kelewatan, ya baru diomongin lebih tegas, atau kalau perlu bilang aja sama aku”7452Please respect copyright.PENANACSxNEixMeJ
7452Please respect copyright.PENANA5MNSPVwZCx
“Haha emang kalau aku ngomong sama pak Bowo terus bapak mau ngapain?”7452Please respect copyright.PENANAFZx6F5slGj
7452Please respect copyright.PENANAvuCQQbALrs
“Ya aku datengin mereka, aku labrak aja, haha”7452Please respect copyright.PENANA0VRMeuUqJr
7452Please respect copyright.PENANApQI0u3IIaO
“Haha emang situ siapanya aku coba? Hmm, pak Bowo juga nggak lagi cari-cari kesempatan kan?” tanya Cita, tapi dengan nada bercanda.7452Please respect copyright.PENANAFNFS0m1dYI
7452Please respect copyright.PENANAEqFEHV8qSG
“Haha kalau aku nyari kesempatan, udah dari dulu aku ajakin kamu cuma berdua aja tanpa ngajak Putra. Kalau dulu, kamu pasti lebih gampang diajak”7452Please respect copyright.PENANAZRqUoqQjX9
7452Please respect copyright.PENANA7SdoP8USGu
“Loh kok gitu pak?”7452Please respect copyright.PENANAL0460zi2nR
7452Please respect copyright.PENANACM6ZV5ts2z
“Iya, karena kamu dulu pasti pikirannya masih kalut, jadi nggak bisa mikir panjang, nggak bisa bedain mana yang bener mana yang salah. Jadi aku lebih gampang buat pengaruhin kamu, iya kan?”7452Please respect copyright.PENANAzcfqPn8WcX
7452Please respect copyright.PENANAbo4DYFnogK
“Hmm, iya juga sih”7452Please respect copyright.PENANASsxE08JPAh
7452Please respect copyright.PENANACt16UyUZSE
“Nah, kalau sekarang, pikiran kamu jauh lebih tenang, dan kamu pasti bisa lebih waspada. Lebih bisa bedain juga, mana yang niatnya tulus, sama mana yang niatnya nyari kesempatan, iya nggak?”7452Please respect copyright.PENANA95DpfSVRbv
7452Please respect copyright.PENANAYAC4ZOpW6t
Lagi-lagi Cita mengangguk. “Bener juga sih pak”7452Please respect copyright.PENANAYeF4sniZDQ
7452Please respect copyright.PENANA4hU5WQbSkT
“Tapi kalau aku bilang sih, kamu ya tetep harus waspada, meskipun sama aku”7452Please respect copyright.PENANARJ5oGWW4dn
7452Please respect copyright.PENANALbddxrSTET
“Kok gitu? Kok malah ngingetin gitu pak?”7452Please respect copyright.PENANA9BUV3ojy0Z
7452Please respect copyright.PENANAHLtx8ACfR5
“Iya, aku ingetin ini ke kamu karena aku emang nggak punya niat buat nyari kesempatan dalam kesempitan. Tapi aku kan orang biasa Cit, yang suatu saat bisa aja berubah. Niatku yang baik, bisa aja suatu saat nanti berubah jadi buruk. Kalau kamu nggak waspada, coba bayangin apa yang akan terjadi?”7452Please respect copyright.PENANAn7N1maDWQk
7452Please respect copyright.PENANAKFKSVY5VOB
7452Please respect copyright.PENANAXLoLwoQ9xE
Cita terdiam berpikir sejenak. Apa yang diucapkan oleh pak Bowo cukup masuk akal baginya. Selama ini yang dia lihat pak Bowo memang tidak punya niat buruk padanya. Seringnya pak Bowo main kerumahnya dan ngobrol, omongan pak Bowo selalu terjaga, tidak pernah menyerempet hal-hal pribadi dan yang tak sopan.7452Please respect copyright.PENANAhSw1WyMCBd
7452Please respect copyright.PENANAQpgnCaUaNG
Lagian juga, mana mungkin pak Bowo punya niat jelek kalau malah ngingetin aku kayak gini? Batin Cita.7452Please respect copyright.PENANAWqAREfzIcy
7452Please respect copyright.PENANAbEkNAvwXuh
Cukup lama mereka berada ditaman itu. Selain Putra bermain diarea untuk anak-anak itu, mereka juga berkeliling untuk menikmati jajanan yang dijual diarea taman. Sampai akhirnya taman sudah mulai sepi karena satu persatu pengunjungnya mulai pulang. Kini Cita dan pak Bowo berjalan menuju mobil karena mereka juga mau pulang. Pak Bowo menggendong Putra yang sudah tertidur.7452Please respect copyright.PENANAsv7Y4I8EJV
7452Please respect copyright.PENANAC1gvjwqaBR
Dalam perjalanan pulang mereka tak terlalu banyak ngobrol, takut malah jadinya membangungkan Putra. Sampai didepan rumah Cita, sama saat pertama kali Cita keluar dengan pak Bowo, dengan sigap pak Bowo membukakan pintu karena Cita cukup kerepotan dengan Putra yang tertidur dipangkuannya.7452Please respect copyright.PENANA0N5ihlyFHT
7452Please respect copyright.PENANAT4h41C0eFt
Dan kembali pak Bowo meraih tubuh Putra untuk menggendongnya. Cita terkejut dan badannya agak menggelinjang. Lagi-lagi tangan pak Bowo mengenai tubuhnya. Kali ini benar-benar tepat dipayudaranya. Dan jika yang pertama dulu hanya menyentuh sebentar, kali ini lebih lama karena memang posisi Putra yang akan diambil oleh pak Bowo. Cita bahkan sempat mendesis pelan saat tangan pak Bowo terasa agak menekan payudaranya waktu menggeser tubuh Putra sebelum benar-benar diambil pak Bowo.7452Please respect copyright.PENANAZfhoBo8wuy
7452Please respect copyright.PENANAKY4Buq2srJ
Cita menatap pak Bowo, pak Bowopun juga menatap Cita. Pak Bowo menggerakan mulutnya tanpa mengeluarkan suara. “Maaf”7452Please respect copyright.PENANAhHLjScXtrz
7452Please respect copyright.PENANA01YKqVTLKi
Cita hanya mengangguk karena menganggap tidak ada kesengajaan dari apa yang pak Bowo lakukan tadi. Citapun kemudian segera turun dari mobil dan berjalan lebih dulu untuk membukakan pintu.7452Please respect copyright.PENANADnEnDmKeNU
7452Please respect copyright.PENANAnz9jyzdSia
7452Please respect copyright.PENANATUi6hGsP4T
“Ibu mana?” tanya pak Bowo dengan suara lirih.7452Please respect copyright.PENANAIklL0TKli3
7452Please respect copyright.PENANAr2yC0tOIQn
“Udah tidur kayaknya” ucap Cita sambil berjalan kearah kamar ibu mertuanya, yang juga jadi kamar Putra.7452Please respect copyright.PENANAQOZTSnNxf2
7452Please respect copyright.PENANAEszelTwU3E
7452Please respect copyright.PENANABgy3vgcrjx
Cita sedikit memuka pintu kamar untuk mengintip, dan ternyata ibu mertuanya memang sudah tidur. Karena dia tak ingin membangunkan ibu mertuanya yang tadi sempat bilang kalau sedang meriang, diapun terpikir agar Putra tidur dikamarnya saja dengan dia.7452Please respect copyright.PENANAAEF4nUdKsK
7452Please respect copyright.PENANA5cY82OQHdl
7452Please respect copyright.PENANAHEOgDz1GSQ
“Dikamarku aja pak” bisik Cita, pak Bowo mengangguk.7452Please respect copyright.PENANADDJgYfoDyG
7452Please respect copyright.PENANAYbolQnHCPo
7452Please respect copyright.PENANAXQyL9YoIjh
Mereka kemudian menuju ke kamar Cita. Pak Bowo menidurkan Putra diranjang lalu langsung keluar, diikuti oleh Cita. Cita sempat ingin membuatkan pak Bowo minum dan mempersilahkan pak Bowo untuk duduk, tapi pak Bowo melarangnya.7452Please respect copyright.PENANANy8vwQ7Yh3
7452Please respect copyright.PENANArklvVpufGB
7452Please respect copyright.PENANAxGNRgCAg21
“Nggak usah, aku langsung pulang aja”7452Please respect copyright.PENANACJ2elnfwec
7452Please respect copyright.PENANAVDO0qA5yap
“Tapi pak..”7452Please respect copyright.PENANA8wksJITRZh
7452Please respect copyright.PENANADaY2FDabw6
“Udah malem Cit, nggak enak sama tetangga. Besok, atau lain kali aku datang lagi kesini, masih boleh kan?”7452Please respect copyright.PENANAVplWXr5RCK
7452Please respect copyright.PENANAkSLUImmosM
“Iya pak, boleh kok”7452Please respect copyright.PENANAAB7zbeVgSU
7452Please respect copyright.PENANAphNGEMkIbH
“Yaudah kalau gitu aku pulang dulu ya”7452Please respect copyright.PENANAMRJIOdFNsh
7452Please respect copyright.PENANAeBxYu0PcQG
7452Please respect copyright.PENANAFY8xuYPNpM
Cita hanya mengangguk. Dia mengantarkan pak Bowo sampai kedepan pintu, lalu baru masuk lagi setelah mobil pak Bowo menghilang dari pandangannya.7452Please respect copyright.PENANAp2rOvEiQzG
7452Please respect copyright.PENANA9myqhKl8Tt
Didalam kamar, Cita berbaring disamping anaknya yang sudah pulas tertidur. Beberapa kali dia tersenyum mengingat apa yang terjadi hari ini. Dia sangat senang saat melihat wajah bahagia Putra tadi ditaman. Namun dia juga bercampur sedih, memikirkan bahwa anaknya merasa bahagia justru bukan dengan ayahnya. Cita bahkan lupa, kapan terakhir kali Putra tertawa sebahagia itu saat bersama Andi.7452Please respect copyright.PENANAz9NZMN49iZ
7452Please respect copyright.PENANAbIDDqf3xpL
Gara-gara apa yang sudah kamu lakuin, Putra akhirnya malah bisa bahagia karena orang lain mas. Kenapa bukan kamu yang bikin Putra bahagia? Kenapa kamu harus melakukan semua itu? Apa aku harus memaafkanmu mas? Apa kamu bisa berubah setelah keluar dari penjara nanti? Batin Cita.7452Please respect copyright.PENANAo9ppZhtCRP
7452Please respect copyright.PENANAHY7TeQeH6Z
Dia masih bimbang untuk memaafkan Andi. Mungkin untuk apa yang dilakukan Andi dengan menampar dirinya dulu, dia bisa memaafkannya. Lagipula dia sudah tidak merasakan lagi rasa sakit dipipinya akibat tamparan itu. Tapi sakit dihatinya masih ada. Tuduhan perselingkuhan yang dilayangkan Andi, yang sama sekali tidak pernah dia lakukan. Lalu ternyata justru Andi yang telah berselingkuh dibelakangnya. Bahkan yang membuat Cita makin marah kepada Andi, adalah apa yang dilakukan Andi kepada Isna.7452Please respect copyright.PENANAEauzRhh9Me
7452Please respect copyright.PENANAYqa78HWDj6
Cita memang marah dan jadi membenci Isna karena telah menjadi selingkuhan Andi. Tapi Cita tidak bisa menerima perlakuan kasar Andi kepada Isna. Dia merasa, dia dan Isna sama-sama perempuan. Dia merasa mereka tidak layak mendapatkan perlakuan kasar seperti yang dilakukan Andi kepada Isna. Bagaimana dia bisa setega itu memukuli wanita? Hal yang selama ini sama sekali tak pernah terbesit dalam bayangan Cita. Andi yang dia kenal tidaklah seperti itu, Andi yang dia kenal adalah pria yang baik dan lemah lembut. Tapi ternyata dibalik itu, Andi ternyata bisa sekejam itu kepada wanita.7452Please respect copyright.PENANAkTPms5ngcr
7452Please respect copyright.PENANA62B7gS56aZ
Memikirkan hal itu rasanya Cita jadi makin kesal kepada Andi. Kalau saja tidak ada Putra, mungkin Cita sudah dari dulu, sejak mengetahui perselingkuhan Andi dulu, dia akan meminta cerai dari Andi. Tapi adanya Putra, membuat semuanya tidak semudah itu dalam pikiran Cita. Ada Putra yang harus dia pikirkan nasib dan masa depannya, yang membuatnya makin bingung sekarang.7452Please respect copyright.PENANAjEoRQBdpOe
7452Please respect copyright.PENANAzXXsfXPj0K
Lama dia memikirkan itu, pikirannya jadi teralih dengan apa yang terjadi tadi, saat pak Bowo kembali tanpa sengaja menyentuh tubuhnya, lebih tepatnya menyentuh payudaranya. Ada desiran yang lebih kuat yang Cita rasakan ketimbang yang pertama dulu. Dulu, karena hanya sesaat, hanya membuat Cita merasa geli, itupun sebentar lalu hilang lagi. Tapi yang tadi beda. Meskipun sebenarnya hanya sebentar, tidak lebih dari 3 detik, tapi bagi Cita itu menimbulkan sebuah getaran dalam dirinya.7452Please respect copyright.PENANA2u7Or964Xk
7452Please respect copyright.PENANAyahklWHwa0
Dia kembali teringat, sudah lebih dari 2 bulan dirinya tidak disentuh oleh Andi. Sebagai wanita normal yang sudah menikah dan sudah mengenal dan merasakan seks, tentunya Cita juga memiliki kerinduan untuk merasakan itu lagi. Selama ini Cita bisa membuang jauh-jauh pikirannya itu. Tapi sentuhan pak Bowo tadi, mau tak mau kembali mengingatkannya akan kerinduannya itu.7452Please respect copyright.PENANADRrHmEp1vb
7452Please respect copyright.PENANAGIB31ulKxg
Perlahan tangan Cita bergerak meraba payudaranya sendiri, payudara yang tadi tersentuh oleh pak Bowo. Dia memejamkan mata dan mendesis, tubuhnya juga sedikit menggelinjang. Diremasnya pelan payudaranya, desiran itu makin kuat. Rasanya makin geli, membuat tubuhnya makin bergetar. Payudaranya yang hanya tertutup baju tidurnya tanpa bh, membuat tangannya bisa merasakan puting susunya perlahan mengeras.7452Please respect copyright.PENANADtQbY1SCCN
7452Please respect copyright.PENANAzngHNnEQub
Jarinya kemudian menyentuh puting itu dari balik baju tidurnya. Ssssshhhhh… Cita mulai mendesah ringan. Tubuhnya seperti tersengat, beberapa bagian tubuhnya terasa gatal, termasuk kemaluannya. Tangan Cita satunya sudah mulai bergerak kebawah untuk mengelus kemaluannya yang juga hanya tertutup baju tidur tanpa celana dalam. Saat tersentuh, tubuhnya makin bergetar. Ssshhhhh… kembali Cita mendesah, kali ini lebih panjang dari yang tadi.7452Please respect copyright.PENANAkGmKWzKZ2w
7452Please respect copyright.PENANAvPNMc2KSn3
7452Please respect copyright.PENANALLWosshgCz
“Hheempphh… ndaaaa…”7452Please respect copyright.PENANA1mylB2sLor
7452Please respect copyright.PENANAdyDhezHPTN
7452Please respect copyright.PENANAandz1O0sXR
Tiba-tiba Cita terkejut oleh suara gumaman dari Putra. Dia membuka matanya dan melihat kesamping. Putra masih tertidur, dia hanya mengigau saja. Tapi itu sudah sukses untuk menghentikan apa yang Cita lakukan barusan. Sukses membuat Cita yang tadi sudah mulai terbang ke awang-awang jadi turun lagi ke bumi. Bahkan libidonya yang sempat naik langsung turun lagi. Dia seolah tersadar dengan apa yang tadi dia lakukan.7452Please respect copyright.PENANAoUp9jt6QbY
7452Please respect copyright.PENANAfddlplr9RV
Astaga, apa yang sudah aku lakukan tadi? Hufh, untung ada Putra. Makasih ya nak, kamu udah ingetin bunda. Batin Cita sambil menatap anaknya, lalu memeluknya dan tidur menyusul Putra ke alam mimpi.7452Please respect copyright.PENANAJ1TeO7JgCD
7452Please respect copyright.PENANAgI25woRkR4
*7452Please respect copyright.PENANALvreo0JdUo
*7452Please respect copyright.PENANAIAkHEoC3pi
*7452Please respect copyright.PENANACCUxf5MTgn
*7452Please respect copyright.PENANAvCO9zPpXeR
7452Please respect copyright.PENANAXT2nPL5Vng
Waktu berjalan dengan cukup cepat. Secepat itu juga Cita jadi lebih sering tersenyum. Dikantor sikap teman-temannya cukup baik, meskipun masih ada saja 1-2 orang temannya yang pria menggoda dan berusaha agar bisa mengajaknya keluar, tapi sekarang dia sudah tak terlalu memikirkannya. Dia ingat saja kata-kata pak Bowo untuk tak terlalu mempedulikan mereka, karena wajar saja mereka ingin mencari kesempatan dengan tidak adanya suaminya sekarang ini. Asalkan dia tetap hati-hati, dan pria-pria itu tidak keterlaluan padanya.7452Please respect copyright.PENANArlPo3zq04U
7452Please respect copyright.PENANAGoQfVFSzIR
Selain itu, Cita juga jadi lebih ceria tanpa dia sadari adalah karena kehadiran pak Bowo. Sejak malam itu mengajak Cita dan Putra jalan-jalan, pak Bowo memang sempat beberapa kali lagi datang. Tidak terlalu sering, karena pak Bowo bilang tidak enak dengan tetangga kalau dia terlalu sering datang.7452Please respect copyright.PENANA4K3TdcUt1n
7452Please respect copyright.PENANAoa3Fjret7x
Kedatangan pak Bowo tidak pernah mendapat penolakan baik dari Cita maupun dari ibu mertuanya. Kalau dulu alasannya datang karena masih ada hubungannya dengan urusan-urusan Andi, sekarang pak Bowo datang untuk alasan Putra. Ya, tiap kali pak Bowo datang pasti yang pertama kali ditanyakan adalah Putra. Putra sendiri juga makin dekat dengan pak Bowo. Dari yang awalnya takut-takut, kini bahkan sering bertanya kepada Cita kalau pak Bowo beberapa hari saja tidak datang kesana. Putra jadi terlihat lebih bahagia sekarang daripada dibandingkan sebelum Cita dan Andi bermasalah dulu.7452Please respect copyright.PENANAc2qdj8vfiJ
7452Please respect copyright.PENANARmATnP01DR
Namun tentu saja pak Bowo tidak hanya dengan Putra tiap main kesana. Dia pasti ngobrol dengan Cita juga. Kalau dengan ibu mertua Cita memang agak jarang ngobrol, lebih seringnya dengan Cita. Dari situlah yang membuat Cita kini makin dekat dengan pak Bowo. Dia tak lagi sungkan untuk curhat kepada pak Bowo, terutama mengenai sikap teman-temannya dikantor. Sedangkan untuk masalahnya dengan Andi, Cita memang sering cerita tapi belum terbuka sepenuhnya.7452Please respect copyright.PENANAJuzqR8DaVq
7452Please respect copyright.PENANAhPgj30IQoe
Melihat kebahagiaan Putra, tentu saja Cita juga ikut bahagia. Tapi dalam hati dia juga menyimpan rasa sedih. Dia sedih karena justru Putra bisa seperti itu karena orang lain, bukan dari ayah kandungnya sendiri. Dia ingat-ingat lagi, Putra memang pernah tersenyum lebar kalau dengan ayahnya, tapi tidak seperti saat dengan pak Bowo. Beda. Dan demi melihat kebahagiaan anaknya itulah kedatangan pak Bowo tak pernah mendapat penolakan.7452Please respect copyright.PENANApGpTgKGebK
7452Please respect copyright.PENANApKk2TJj030
Hari minggu siang waktu Cita baru saja selesai menjemur cucian, dia mendengar suara mobil berhenti didepan rumahnya. Dia sudah cukup akrab dengan suara itu. Mobil pak Bowo. Belum sempat dia apa-apa pak Bowo sudah mengetuk pintu dan mengucapkan salam. Cita menjawab salam dan membukakan pintu.7452Please respect copyright.PENANAXS5lOY0nGN
7452Please respect copyright.PENANAuYwFb1LR5V
7452Please respect copyright.PENANA49hbO7xsCK
“Siang Cita” sapa pak Bowo tersenyum.7452Please respect copyright.PENANAOMMRZVqkJM
7452Please respect copyright.PENANAzi3MsYG5BV
“Siang juga pak. Mari masuk pak” balas Cita juga sambil tersenyum. “Bawa apa tu pak?” tanya Cita saat dilihatnya pak Bowo membawa plastik hitam.7452Please respect copyright.PENANAjDn5hajRt3
7452Please respect copyright.PENANAINLQGYHpf1
“Ooh ini bakso, katanya Putra pengen bakso? Mana sekarang dia?”7452Please respect copyright.PENANArVWAavRxwK
7452Please respect copyright.PENANAlrfCyWVAdx
“Haha dibeliin bener ya? Ya ampun ngerepotin aja sih pak? Dia lagi keluar sama neneknya pak”7452Please respect copyright.PENANACOoOFnArk6
7452Please respect copyright.PENANACWRDXHLU6p
“Lha semalam kamu bilang dia rewel pengen bakso, ya aku beliin, hehe. Oh keluar tho, kemana emang?”7452Please respect copyright.PENANAOkxubRwpOh
7452Please respect copyright.PENANAC1D86E05sZ
“Tadi ke tempat bu Hari, arisan gitu si Putranya diajak”7452Please respect copyright.PENANADUyl1DTmal
7452Please respect copyright.PENANAXDjOl3LhXB
“Ooh kok bukan kamu yang arisan Cit?”7452Please respect copyright.PENANA1N806DSzUJ
7452Please respect copyright.PENANA66HQcrRGGr
“Aku bagian nyuci ama bersih-bersih rumah pak, kasihan kan kalau ibu yang ngerjain”7452Please respect copyright.PENANAGOp4P2rIDK
7452Please respect copyright.PENANAI8OcrU0K3H
“Iya juga sih. Yaudah ini baksonya simpen dulu aja, taruh di magicom aja biar anget”7452Please respect copyright.PENANAGmYD8HTCOg
7452Please respect copyright.PENANAhnrV5oyS00
“Iya pak”7452Please respect copyright.PENANA6NzSYo8bxW
7452Please respect copyright.PENANAKz1ronzYkX
7452Please respect copyright.PENANA5pz1RG9rP0
Cita lalu ke dapur untuk menaruh bakso pemberian pak Bowo. Tadi malam dia memang sempat chating dengan pak Bowo dan mengatakan kalau anaknya lagi rewel minta dibelikan bakso, padahal sudah malam sekali. Tak tahunya malah hari ini pak Bowo datang membawakannya. Cita memang mulai sering komunikasi dengan pak Bowo lewat hp, tapi malah mereka tak terlalu banyak yang diobrolkan kalau sedang chating, lebih enak ketemu langsung katanya.7452Please respect copyright.PENANAt507w5nfdB
7452Please respect copyright.PENANA80Aoy0qYCJ
Cita kembali ke ruang tamu dengan membawakan minum untuk pak Bowo. Waktu meletakan minuman itu, lagi-lagi pak Bowo mengintip celah belahan dada Cita, yang kali ini terlihat lebih jelas lagi. Sudah sering pak Bowo melakukan itu, karena Cita mulai cuek dengan penampilannya kalau ada pak Bowo bertamu kesini. Hampir selalu dia menemui pak Bowo tanpa jilbab kalau dirumah. Jadi menghidangkan minuman selalu jadi momen pak Bowo mengintip belahan dada Cita.7452Please respect copyright.PENANAfZRGJ1rqPO
7452Please respect copyright.PENANAE9ztCQTc03
Tapi kali ini lain, lebih jelas. Hal ini karena hari ini Cita hanya memakai daster rumahan karena memang tadi dia sehabis mencuci pakaian. Daster itu berlengan pendek dan panjangnya tak sampai selutut, tapi memiliki belahan yang cukup lebar. Sehingga ketika Cita menunduk tadi, bahkan dengan jelas pak Bowo bisa melihat sebagian besar payudara putih nan mungil milik Cita yang masih terbungkus bh.7452Please respect copyright.PENANAXldJzStiEY
7452Please respect copyright.PENANA2PpgvsrsQu
7452Please respect copyright.PENANAHJVHaiVPsB
“Diminum pak” ucap Cita.7452Please respect copyright.PENANA28V7H2oUgr
7452Please respect copyright.PENANAfsVyJykhi5
“Iya makasih. Ibu udah lama perginya?”7452Please respect copyright.PENANAc8jAjOaj4v
7452Please respect copyright.PENANAUYZCmcVqXs
“Belum sih, baru 2 jam”7452Please respect copyright.PENANADBn6q9jYvy
7452Please respect copyright.PENANAk9CFwsMuW8
“Lah, 2 jam kok baru, udah lama berarti, haha”7452Please respect copyright.PENANA3JIvY8iNsC
7452Please respect copyright.PENANAeBvWOpkppW
“Haha abisnya kalau arisan gitu, pulangnya bisa sampai sore sih pak”7452Please respect copyright.PENANA3CMKtoLV3D
7452Please respect copyright.PENANA89v84b3qAu
“Lho emang ngapain aja? Kan cuma arisan doang?”7452Please respect copyright.PENANAtx43feUPjM
7452Please respect copyright.PENANAgiMvW05MLG
“Pak Bowo sih nggak tahu acaranya ibu-ibu kalau arisan. Arisannya ya emang cuma bentar, tapi abis itu kan ngobrol, nah itu yang paling lama pak, hehe”7452Please respect copyright.PENANAljFjIUvAi8
7452Please respect copyright.PENANA4q8PgRPevY
“Halah, paling ngegosip aja kan?”7452Please respect copyright.PENANAIltwAWwLiI
7452Please respect copyright.PENANA2MjE4xTYsQ
“Haha ya begitulah pak. Makanya aku kurang suka ikut arisan, untung ada ibu, hehe”7452Please respect copyright.PENANAgBzOn4OjGm
7452Please respect copyright.PENANAaYs9PDZ6tr
“Gitu ya. Wah, jadi kita punya waktu lumayan lama dong buat berduaan Cit? haha”7452Please respect copyright.PENANAPfS9uuFwsG
7452Please respect copyright.PENANAC2Tk3BPthE
“Haha iya pak”7452Please respect copyright.PENANAhLd7PbgB5x
7452Please respect copyright.PENANA2VLKDaVOow
7452Please respect copyright.PENANAPl5PgSpXto
Cita tak lagi merasa risih hanya berdua saja dengan pak Bowo seperti ini, karena ini bukan pertama kalinya. Dia cukup sering hanya ngobrol berdua dengan pak Bowo seperti ini. Itu terjadi ketika Putra sedang bermain dengan neneknya, atau sedang ditidurkan dikamar oleh neneknya. Yang jelas meskipun hanya ngobrol berdua tapi ibu mertua Cita masih berada disekitaran rumah ini. Tapi ini adalah benar-benar pertama kalinya Cita hanya berdua dengan pak Bowo tanpa ada ibu mertuanya. Tapi, Cita tak risau, karena merasa sudah cukup dekat dengan pak Bowo. Dan karena Cita juga tak punya pikiran negatif kepada pak Bowo.7452Please respect copyright.PENANAmAejR4wM6c
7452Please respect copyright.PENANAa8HU4rWgQm
Mereka banyak ngobrol, hingga Cita mengajak pak Bowo untuk makan siang. Cita menyiapkan semuanya. Dan lagi-lagi, ada saja momen dimana pak Bowo bisa mengintip celah payudara Cita dengan semakin jelas, bahkan sampai beberapa kali. Cita benar-benar tidak menyadarinya, karena dia berpikir positif terhadap pak Bowo. Dan pak Bowo juga sangat menjaga sikapnya kepada Cita.7452Please respect copyright.PENANAkjRowKyNxe
7452Please respect copyright.PENANAb9vxF64RPJ
Selesai makan siang mereka tidak kembali keruang tamu tapi pindah keruang tengah. Disana mereka duduk di satu sofa namun mereka duduk dimasing-masing ujungnya, jadi masih cukup berjarak.7452Please respect copyright.PENANAHgUJImjT7q
7452Please respect copyright.PENANAyzs4PGvuDj
7452Please respect copyright.PENANANaB00NvAzK
“Kamu, belum lagi jenguk Andi Cit?” tanya pak Bowo. Suasana ceria mereka langsung berubah.7452Please respect copyright.PENANAEFpJusT8ss
7452Please respect copyright.PENANAdjX8obC79s
Cita menggeleng. “Belum pak”7452Please respect copyright.PENANAsCSzwFkdiw
7452Please respect copyright.PENANAJjqklcFnrI
“Udah sebulan lebih lho, sekalipun kamu belum jenguk dia di lapas? Kenapa?”7452Please respect copyright.PENANAamuyR6Zda4
7452Please respect copyright.PENANAfjX5P9Arv0
7452Please respect copyright.PENANANZkQ6zValu
Cita terdiam sebentar, tatapannya menerawang tak jelas kemana.7452Please respect copyright.PENANAmoAai1hE3V
7452Please respect copyright.PENANA9FM8zI92pb
7452Please respect copyright.PENANAN1YUrXbRX7
“Masih marah sama dia?” tanya pak Bowo lagi.7452Please respect copyright.PENANAiFJEPXZheA
7452Please respect copyright.PENANAlq8gHm6wIl
“Aku nggak tahu pak, tapi, rasanya aku masih belum bisa, atau mungkin belum mau ketemu dia” jawab Cita.7452Please respect copyright.PENANADb99SgSvMs
7452Please respect copyright.PENANADCf4wLpE8O
“Cit, lihat aku” ucap pak Bowo. Cita kemudian menatap pak Bowo. “Kamu mau ngebiarin hatimu itu galau berlarut-larut?”7452Please respect copyright.PENANAbVceXeevSu
7452Please respect copyright.PENANAb6G216zGrh
“Siapa yang galau?” kilah Cita.7452Please respect copyright.PENANAwT6aVHV9vQ
7452Please respect copyright.PENANAWsDo0ofb7c
Pak Bowo tersenyum. “Kalau kamu nggak galau, kamu pasti udah jenguk Andi. Buktinya, sampai sekarang kamu belum pernah jenguk Andi lagi kan?”7452Please respect copyright.PENANA9yHxjgfwfZ
7452Please respect copyright.PENANA9CjbLcbFQ0
7452Please respect copyright.PENANASf45I5Wklm
Cita menunduk, lalu menggelengkan kepalanya.7452Please respect copyright.PENANA0CPjptcGvI
7452Please respect copyright.PENANALpiQDhaLac
7452Please respect copyright.PENANAh8gburkupb
“Kamu tahu nggak Andi sekarang gimana kabarnya? Gimana kondisinya sekarang?”7452Please respect copyright.PENANAcrvctyWF7l
7452Please respect copyright.PENANA3JJcfcltaq
7452Please respect copyright.PENANA8wJPtV7BbO
Kembali, Cita menggelengkan kepalanya.7452Please respect copyright.PENANAy5qTgCTWLG
7452Please respect copyright.PENANAC8UZpYNkEv
7452Please respect copyright.PENANAMcYVjgbb1A
“Apa kamu nggak pengen tahu?”7452Please respect copyright.PENANAnDuIIwevrR
7452Please respect copyright.PENANAAeZxmVl7fL
7452Please respect copyright.PENANAHJ6JiOa3Rp
Kali ini Cita diam, tapi masih tetap menunduk. Tiba-tiba saja pak Bowo meraih tangan Cita, dan menggenggam lembut telapak tangannya.7452Please respect copyright.PENANAU7FO2IC3Nv
7452Please respect copyright.PENANAXGBfvR4p9a
7452Please respect copyright.PENANA2iOKJ5GfdW
“Cita, sebenarnya apa yang kamu mau dari semua ini?”7452Please respect copyright.PENANATTYC5fExAC
7452Please respect copyright.PENANAJSmiJFSDBc
7452Please respect copyright.PENANAZPiMNgwOgy
Cita menggelengkan kepala, tanda bahwa dia masih belum tahu apa yang diinginkan, belum tahu apa yang harus diputuskan dari semua masalah yang dia hadapi.7452Please respect copyright.PENANAqiu3W4FG0O
7452Please respect copyright.PENANAIlvQVtYauq
7452Please respect copyright.PENANAmc8vV6SFBL
“Coba kamu jawab jujur, dari dasar hatimu yang paling dalam. Kamu udah maafin Andi belum?” tanya pak Bowo sambil meremas lembut tangan Cita.7452Please respect copyright.PENANA2rYvKnS3Z4
7452Please respect copyright.PENANAJX1gxArOc2
7452Please respect copyright.PENANAUtAFyX1b58
Cita terdiam sebentar, berpikir. Dia mencoba benar mencari jawaban yang sesungguhnya dari pertanyaan pak Bowo tadi. Dan perlahan, dia menggelengkan kepalanya.7452Please respect copyright.PENANACcMV0aBlOp
7452Please respect copyright.PENANAjlM6Yxcfmp
7452Please respect copyright.PENANAt4ARTK1Swx
“Belum memaafkan dia? Apa yang paling bikin kamu masih belum bisa maafin dia?”7452Please respect copyright.PENANAnxHjq0bIFI
7452Please respect copyright.PENANA82DYsGJiys
7452Please respect copyright.PENANAQGaJ1IkpPn
Cita terdiam lagi. Sebenarnya, pilihan jawaban sudah ada dikepalanya. Tuduhan Andi padanya, kekerasan yang dilakukan Andi padanya, perselingkuhan Andi dibelakangnya, dan apa yang sudah dilakukan Andi kepada Isna. Tapi, dia bimbang untuk memilih, mana yang harus dia katakan untuk mewakili perasaannya saat ini.7452Please respect copyright.PENANAQu8aaDRMa5
7452Please respect copyright.PENANAaRQZbtuJDL
Pak Bowo kembali meremas tangan Cita dengan lembut, yang perlahan-lahan membuat perasaan Cita jadi lebih tenang, jadi lebih damai. Tapi disisi lain, entah bagaimana remasan itu justru membuat keempat hal yang telah dilakukan Andi yang masih membuatnya belum bisa memberi kata maaf, muncul perlahan satu demi satu, dan semakin jelas. Semakin lama semakin jelas, hingga akhirnya membuat matanya perih, perlahan berkaca-kaca, dan badannya mulai sedikit bergetar.7452Please respect copyright.PENANA6RMazbdcmU
7452Please respect copyright.PENANASF3PeS2zPL
7452Please respect copyright.PENANAcXFiRH9MKM
“Sini” ucap pak Bowo sambil merengkuh tubuh Cita kepelukannya.7452Please respect copyright.PENANA2D4sVwX7F0
7452Please respect copyright.PENANA9PCX66u7j3
7452Please respect copyright.PENANAVoyJNbNZM4
Untuk pertama kalinya Cita dipeluk oleh pak Bowo. Dia tidak menolak. Malah, ketika kepalanya menempel didada pak Bowo, air matanya turun tak tertahankan. Dia menangis. Pak Bowo terus merangkulnya. Tangan kirinya mengusap-usap kepala Cita, sedangkan tangan kanannya mengusap lembut lengan dan punggung Cita bergantian. Dia biarkan Cita menangis meluapkan segala keresahan dan kesedihannya.7452Please respect copyright.PENANAw7ry5lLhQ4
7452Please respect copyright.PENANAkYXSVkM5lH
7452Please respect copyright.PENANA1oaLcs9sqX
“Hiks hiks paak.. hiks hisk..”7452Please respect copyright.PENANAzGKjBvsOtT
7452Please respect copyright.PENANA3vK9ZtTJg2
“Ssstt.. udah nangis aja dulu, keluarin semuanya sampai kamu lega” ucap pak Bowo.7452Please respect copyright.PENANAOIUbgtZjho
7452Please respect copyright.PENANA8byXTMNvep
7452Please respect copyright.PENANA7ABodf5aGC
Cita tak jadi bicara, dan kembali menangis. Menenggelamkan kepalanya didada pak Bowo, membuat dada lelaki itu perlahan mulai terasa basah. Pak Bowo membiarkan saja Cita menangis sepuasnya. Dia juga tak bicara apapun untuk menenangkan Cita, hanya terus memeluk dan mengusap kepala dan punggung Cita saja.7452Please respect copyright.PENANACzpCeGTHMe
7452Please respect copyright.PENANA3FBzaikbQE
Sudah hampir 10 menit akhirnya tangisan Cita mereda, tapi masih sisa sedikit sesenggukan. Dia masih belum juga menarik kepalanya dari pelukan pak Bowo. Dia mulai merasa nyaman dalam dekapan lelaki itu. Biasanya, kalau dia menangis dipelukan Nada, dia juga bisa merasa plong. Tapi kali ini beda, lebih damai, lebih hangat.7452Please respect copyright.PENANAVYNIZN5cIo
7452Please respect copyright.PENANA0dBmGwWrKy
7452Please respect copyright.PENANAAD5cRmZWLO
“Udah nangisnya?” tanya pak Bowo. Cita hanya mengangguk.7452Please respect copyright.PENANAWX1Yd1ybNX
7452Please respect copyright.PENANAmsdFdrCur6
“Udah puas?” tanya pak Bowo lagi, dan Cita mengangguk lagi.7452Please respect copyright.PENANASvc1DFAp9g
7452Please respect copyright.PENANAAmjzT2nLoy
“Bagus deh, jadi kan nggak makin basah bajuku” ucapnya berkelakar.7452Please respect copyright.PENANAg3V3JBky8w
7452Please respect copyright.PENANApZwx5cC9Px
“Iiih apaan sih” balas Cita malu-malu, dan malah menenggelamkan kepalanya didekapan pak Bowo.7452Please respect copyright.PENANA4GmhUBjr4u
7452Please respect copyright.PENANAKFYD1OG9FD
“Jadi, udah mau cerita sekarang?” tanya pak Bowo sambil sedikit mendorong tubuh Cita agar terlepas dari pelukannya. Dia meraih wajah Cita, lalu menyeka sisa air mata wanita itu.7452Please respect copyright.PENANAIccSm82NHC
7452Please respect copyright.PENANAtglFqhqXhd
7452Please respect copyright.PENANAhaCXGoezja
Cita sudah mulai tenang. Dia mengatur nafasnya. Menarik nafas dalam-dalam, lalu menghembuskanya. Dia melakukannya beberapa kali, sampai debaran didadanya akibat tangisannya tadi berangsur mereda dan normal.7452Please respect copyright.PENANAR04i6o5f2E
7452Please respect copyright.PENANAI9lmPEgVKk
7452Please respect copyright.PENANArdEGT8OamR
“Sebenarnya, aku bingung pak” ucap Cita.7452Please respect copyright.PENANAl6tLpUnEeU
7452Please respect copyright.PENANAZVCqBZ8fGf
“Bingung gimana?”7452Please respect copyright.PENANArBeAhGhd68
7452Please respect copyright.PENANAyLTl4B5N4v
“Ada beberapa hal, yang dilakukan sama mas Andi, yang membuatku susah untuk memaafkannya”7452Please respect copyright.PENANAj5xunmhBBT
7452Please respect copyright.PENANAYXDbOZI3Iq
“Aku punya banyak waktu kok buat dengerin cerita kamu” ucap pak Bowo.7452Please respect copyright.PENANAlhsHi0npN0
7452Please respect copyright.PENANAkRs9lA89tG
7452Please respect copyright.PENANAxpLYPqdmNj
Cita menatapnya sejenak. Dia menimbang-nimbang, apakah harus menceritakannya pada pak Bowo atau tidak. Dia sudah menceritakan semua yang dia rasakan itu ke Nada, tapi selama ini Nada hanyalah menjadi pendengar yang baik bagi Cita. Tak banyak solusi yang diberikan oleh Nada. Tapi yang pasti Nada akan selalu ada dan mendukung semua keputusan Cita nantinya.7452Please respect copyright.PENANAOq6Uln6Lf1
7452Please respect copyright.PENANA0mjp4IsihH
Kali ini dia berpikir, apakah dengan cerita pada pak Bowo dia akan mendapatkan respon yang lain? Kalau hanya seperti Nada, percuma saja dia cerita. Justru akan makin banyak orang yang akan tahu aib rumah tangganya. Tapi disisi lain, Cita butuh saran, butuh solusi. Dan mungkin, pak Bowo bisa memberinya itu. Pak Bowo lebih tua, dan mungkin lebih dewasa, pandangan dia dari sudut pandang laki-laki mungkin ada gunanya, pikir Cita.7452Please respect copyright.PENANAObmQOjiGB5
7452Please respect copyright.PENANAC89ooaJapr
7452Please respect copyright.PENANAIMxQD63mPj
“Paling nggak, ada 4 hal yang masih bikin aku susah maafin dia pak. Dan ya memang, masalah kami berawal dari keempat hal itu” ucap Cita.7452Please respect copyright.PENANApzbXfTGhzj
7452Please respect copyright.PENANAs9Ixh8r33j
“4? Banyak amat? Bisa dikorting nggak? Hehe”7452Please respect copyright.PENANAMcSFsVSI1O
7452Please respect copyright.PENANAp3jRaPNTtf
“Pak Bowo iihh.. serius ini. Jadi mau dengerin nggak sih?” ucap Cita kesal, tapi tak ayal dia ikut tersenyum juga.7452Please respect copyright.PENANAAU2ik1zkcL
7452Please respect copyright.PENANAZyow6J7qeq
“Hahaa iya iya, bercanda Cit, biar kamu nggak sepaneng gitu. Yaudah cerita, apa aja keempat hal itu?”7452Please respect copyright.PENANABJOZJVCEyy
7452Please respect copyright.PENANAOjNjWx4I6n
“Hmm, soal tuduhan mas Andi ke aku, perselingkuhan dia, kekerasan dia ke aku dan ke Isna”7452Please respect copyright.PENANAzX9H4C07nc
7452Please respect copyright.PENANAIhAOFjybEb
“Tunggu tunggu. Kalau soal tuduhan, perselingkuhan dia dan kekerasan dia sama Isna, aku udah tahu. Terus, kekerasan dia ke kamu, itu maksudnya gimana? Dia kasar sama kamu gitu?” tanya pak Bowo.7452Please respect copyright.PENANAkhyvPs3GIb
7452Please respect copyright.PENANAzbXlJNXwNh
7452Please respect copyright.PENANADGXz8TSxaP
Jelas saja pak Bowo hanya pura-pura tidak tahu. Karena nyatanya dia sudah tahu semua itu. Dari siapa lagi kalau bukan dari Isna, yang mendapat cerita langsung dari Andi. Kekerasan yang dimaksud Cita pastinya adalah soal tamparan-tamparan itu, dan juga waktu Andi menyetubuhi Cita dengan kasar 2 kali.7452Please respect copyright.PENANAgEDb0PO3M8
7452Please respect copyright.PENANAbEbQdl4RZE
7452Please respect copyright.PENANAKu0gLxv1rL
“Iya pak. Dia pernah namparin aku buat maksa aku ngaku kalau aku udah selingkuh”7452Please respect copyright.PENANA1AvnFzT2Va
7452Please respect copyright.PENANAoLmFdTdW6M
“Apa? Gila si Andi! Sampai segitunya dia ke kamu?” ucap pak Bowo, pura-pura marah.7452Please respect copyright.PENANAG8kbqkiS6v
7452Please respect copyright.PENANAPcf0tBROGN
“Iya pak”7452Please respect copyright.PENANAznidSZBvui
7452Please respect copyright.PENANABOqD89XDhi
“Terus, kamu gimana?”7452Please respect copyright.PENANAknQsJ8xmcB
7452Please respect copyright.PENANAEQMeAi0TAT
“Gimana apanya? Ngaku kalau aku selingkuh? Ya nggak lah, orang aku sama sekali nggak pernah selingkuh kok”7452Please respect copyright.PENANAYnsEyLykL2
7452Please respect copyright.PENANA3opNdDXeVj
7452Please respect copyright.PENANA4zF3yeLTfW
Pak Bowo cuma geleng-geleng kepala. Dimata Cita, pak Bowo menggelengkan kepala itu karena tak habis pikir dengan kelakuan Andi. Padahal sebenarnya yang pak Bowo pikirkan adalah bahwa ternyata memang benar-benar tidak pernah berselingkuh dibelakang Andi. Dan tentu saja ini membuatnya gembira, karena itu artinya Cita bersih, belum disentuh oleh siapapun kecuali Andi, yang dia tahu dari Isna kalau penis Andi itu kecil. Makin terbuka lebar kesempatan buatnya untuk memuaskan Cita dan membuat Cita lupa kepada Andi.7452Please respect copyright.PENANAJfFAwP0q4d
7452Please respect copyright.PENANAFfvN3G6wJb
7452Please respect copyright.PENANA3wbE9z1EdZ
“Aku udah coba berkompromi pak. Tapi gimana ya, rasanya sebagai wanita, aku tuh ngerasa kalau direndahin, dan itu yang bikin aku masih belum bisa terima” ucap Cita, yang matanya terlihat kembali berkaca-kaca.7452Please respect copyright.PENANAVYth6rWo7b
7452Please respect copyright.PENANARhNtARDrlc
“Bener-bener bodoh si Andi itu” gumam pak Bowo perlahan, tapi masih cukup untuk bisa didengar Cita.7452Please respect copyright.PENANAnKl2uT6vqs
7452Please respect copyright.PENANA4hPsgmhw4z
7452Please respect copyright.PENANAk8SutoUbsY
Cita mengangguk, mengiyakan kata-kata pak Bowo, meskipun maksud mereka berbeda. Cita menganggap, maksud pak Bowo adalah kebodohan Andi dengan semua prasangkanya sampai membuat justru dirinya sendiri yang selingkuh. Tapi lagi-lagi dikepala pak Bowo beda. Dia menganggap Andi bodoh karena sudah menyia-nyiakan istri seperti Cita. Sebuah kebodohan yang justru akan berbuah menyenangkan untuknya.7452Please respect copyright.PENANAnog2a1wsMX
7452Please respect copyright.PENANAKBscZmttZJ
7452Please respect copyright.PENANAhTKtfaLN9b
“Aku emang belum lama kenal Andi, tapi aku beneran nggak nyangka kalau dibalik sikapnya yang kalem itu, dia bisa sekasar itu sama cewek. Aku pikir cuma ke Isna, tapi ternyata ke kamu juga” ucap pak Bowo.7452Please respect copyright.PENANAPVEfbYxSem
7452Please respect copyright.PENANADwLJbrfwH6
“Jangankan pak Bowo, aku yang udah lebih lama kenal dia aja beneran nggak nyangka kok” sahut Cita.7452Please respect copyright.PENANABCiSyvG5ki
7452Please respect copyright.PENANAbOMrkR9QZl
7452Please respect copyright.PENANAfPhLg4gojN
Waktu pak Bowo mau bertanya lagi pada Cita, dia melihat air mata Cita mulai meleleh lagi. Cita kembali menangis. Kali ini tanpa direngkuh oleh pak Bowo, Cita sendiri yang membenamkan kepalanya didada lelaki itu.7452Please respect copyright.PENANA1LuPTubleP
7452Please respect copyright.PENANA4goSsgTNBH
7452Please respect copyright.PENANAP6lt7qBVfM
“Hiks, kenapa sih pak mas Andi sebodoh itu? Kenapa dia nggak percaya sama aku?”7452Please respect copyright.PENANAlH0IVeTnmm
7452Please respect copyright.PENANAirUFEvKKTD
7452Please respect copyright.PENANAhcNjwHM7Sc
Cita mulai kembali mengeluarkan uneg-unegnya, luapan emosinya.7452Please respect copyright.PENANADfJBmmCkHd
7452Please respect copyright.PENANA61XvoEgl8u
7452Please respect copyright.PENANAjWciH3TKRO
“Kenapa dia nggak bisa percaya sama aku? Kenapa dia nggak bisa mikir kalau aku nggak mungkin menghianatinya?”7452Please respect copyright.PENANAkcLd6oQqXX
7452Please respect copyright.PENANAejiTjXRSWu
Pak Bowo mulai mengusap kepala Cita lagi. “Mungkin dia takut kehilangan kamu Cit” ucap pak Bowo.7452Please respect copyright.PENANAJAnBoxAjU6
7452Please respect copyright.PENANASEOkZdAC2O
“Tapi nggak gini caranya pak. Apa dia nggak mikirin Putra? Apa dia nggak mikir gimana jadinya Putra kalau nanti kami pisah cuma gara-gara kebodohan dan keegoisan dia? Apa dia nggak kasihan sama Putra?”7452Please respect copyright.PENANAEyPKTe3wIn
7452Please respect copyright.PENANAS99Yr9dAQs
“Waktu sama dia, Putra nggak pernah bisa sebahagia waktu sama pak Bowo. Padahal dia ayah kandungnya. Kenapa dia nggak mikirin anaknya sendiri? Kalaupun dia curiga sama aku, apa nggak ada sedikitpun Putra didalam kepalanya?”7452Please respect copyright.PENANAp9IHs2W1rS
7452Please respect copyright.PENANA4NMZm8jVW2
7452Please respect copyright.PENANAcsWCHZmcbf
Deg. Pak Bowo terkejut mendengar kata-kata Cita. Putra tak pernah sebahagia itu ketika bersama Andi? Putra lebih bahagia bersamanya? Pak Bowo hanya bisa diam.7452Please respect copyright.PENANABQYgSh6OkN
7452Please respect copyright.PENANAN1uCX5E9Jc
7452Please respect copyright.PENANAAz518HxhbR
“Jujur pak, mungkin kalau nggak ada Putra, aku udah pergi. Aku udah balik ke orang tuaku. Aku udah minta pisah sama dia. Tapi ada Putra, yang membuatku masih bisa bertahan sampai sekarang. Aku masih mikirin Putra. Tapi apa dia mikirin Putra?”7452Please respect copyright.PENANA2oNgmwVpNR
7452Please respect copyright.PENANAsSxDQFcVqP
7452Please respect copyright.PENANAlgKymf4uVv
Dada pak Bowo berdetak hebat. Sebuah perasaan yang sudah sangat lama tidak dia rasakan. Ucapan Cita membuatnya teringat akan momen-momen kebersamaannya dengan Putra. Memang tujuannya bisa dekat dengan Putra adalah untuk bisa mengambil hati Cita. Tapi selama ini dia tulus dengan Putra. Mungkin hanya saat pertama kali mengajak ke waterpark saja yang tidak tulus, tapi selebihnya, dia benar-benar menikmati waktunya dengan Putra.7452Please respect copyright.PENANAG27TjwwXQU
7452Please respect copyright.PENANAzmHYyUNQVp
7452Please respect copyright.PENANAVAUCjTgSmD
“Putra itu anaknya mas Andi, kenapa Putra malah lebih bahagia sama pak Bowo? Hiks” ucap Cita sambil memukul-mukul ringan dada pak Bowo, yang sama sekali tak dihentikan oleh lelaki itu. Dia membiarkan saja Cita melakukannya, menumpahkan segala rasa kesalnya.7452Please respect copyright.PENANAupLJyARaXP
7452Please respect copyright.PENANAP3gyVhImxK
7452Please respect copyright.PENANAUvjWSbIIwZ
Setelah itu, yang terdengar dari mulut Cita hanyalah tangisan, yang jauh lebih lama dari yang tadi. Pak Bowo sama sekali tak bisa menjawab semua ucapan Cita. Semua akal bulusnya seperti sirna. Dekapannya ke tubuh Cita makin erat, tapi tulus. Citapun bahkan membalas pelukan pak Bowo. Jelas terasa oleh pak Bowo bagian tubuh Cita, terutama payudaranya menempel ditubuhnya. Tapi, pikirannya sedang tidak kesitu sekarang. Dia tak peduli, dia sedang memikirkan hal lain. Memikirkan kata-kata Cita tentang Putra.7452Please respect copyright.PENANAJVcqYQx7Fs
7452Please respect copyright.PENANAMLDDQYOTYp
Dan kemudian pak Bowo pikiran pak Bowo melayang ke belasan tahun silam. Waktu itu anaknya juga seusia Putra. Dia saat itu sangat bahagia, apalagi jika melihat anaknya tersenyum lepas. Momen yang belasan tahun lalu itu, ternyata terulang kembali saat dia melihat Putra. Dari kemarin-kemarin pak Bowo tidak memikirkan hal itu, tidak kepikiran lebih tepatnya. Tapi kata-kata Cita tadi seakan menyadarkannya, bahwa dia juga mulai menikmati kebersamaanya dengan Putra, dia jadi sadar kalau dia juga jadi sangat bahagia ketika melihat Putra bahagia.7452Please respect copyright.PENANAtj0ahUAMgU
7452Please respect copyright.PENANAeDPFJ0m6vA
Bermenit-menit berlalu hanya dilalui dengan suara tangisan Cita. Tak ada lagi sepatah katapun terucap dari mereka berdua. Sampai akhirnya kembali tangisan Cita mereda. Namun mereka masih berpelukan cukup erat. Beberapa saat kemudian, nafas Cita terdengar lembut dan tenang. Pak Bowo menggerakan kepalanya, melirik Cita, dikiranya Cita sudah tertidur karena kecapekan menangis, ternyata tidak.7452Please respect copyright.PENANAiaw9hHXNei
7452Please respect copyright.PENANAJ4pkokX7XJ
7452Please respect copyright.PENANAgAfszIDOTH
“Cita”7452Please respect copyright.PENANAj6RoGQ9odQ
7452Please respect copyright.PENANApvmDgY8lLP
“Hemm?” Cita menatap pak Bowo. “Maaf ya pak, bikin kaosnya makin basah, hehe” sambungnya.7452Please respect copyright.PENANAIMJzuLtqHd
7452Please respect copyright.PENANAxnYyGaUtsQ
“Haha nggak papa. Yaudah, itu daster kamu benerin dulu” ucap pak Bowo.7452Please respect copyright.PENANAHw8pXhqNjH
7452Please respect copyright.PENANAjB9pjQsfrk
7452Please respect copyright.PENANAnoxNBzJ3X0
Cita langsung melirik daster yang dia pakai. Ternyata, gara-gara gerakan memukul-mukulnya pada pak Bowo tadi tanpa dia sadari membuat dasternya bergeser hingga ke samping, memperlihatkan pundah kanan Cita yang putih dan mulus, juga termasuk tali bh berwarna hitamnya yang sangat kontras dengan warna kulitnya. Bukannya buru-buru membenarkan dasternya, Cita malah menatap pak Bowo lagi.7452Please respect copyright.PENANAd91tLHmzKt
7452Please respect copyright.PENANAbaEUHZs0dV
7452Please respect copyright.PENANAvokrHFDlM3
“Kok malah diem? Nggak mau dibenerin dulu itu dasternya? Atau mau ngasih tontonan ke aku ya?” goda pak Bowo membuat Cita tersenyum.7452Please respect copyright.PENANAuTL0aOWr47
7452Please respect copyright.PENANA380HItWSix
7452Please respect copyright.PENANAqxzmGQCxqm
Tapi Cita masih tak melakukan apapun, hingga kemudian malah tangan pak Bowo yang bergerak. Tangannya bergerak menyusuri lengan Cita, hingga berhenti dipinggiran kerah dasternya disamping pundak. Dia kaitkan jarinya dikain itu, dan sedikit menariknya. Cita hanya diam saja, namun dadanya berdebar sangat kencang, menebak-nebak apa yang dilakukan pak Bowo.7452Please respect copyright.PENANAD5gngkaQTT
7452Please respect copyright.PENANAjE5CWnTT9d
Dia mau ngapain? Apa dasterku mau digeser biar makin terbuka? Atau malah mau dipelorotin sama dia biar tubuhku makin terlihat? Dia udah beberapa kali melihat pundakku, apa mungkin dia mau lihat lebih banyak lagi? Kalau dia melakukan itu, aku harus gimana? Apakah aku harus menahan tangannya? Marah padanya? Atau aku biarkan saja? Aku harus gimana? Batin Cita.7452Please respect copyright.PENANAkOUQdB0Rv7
7452Please respect copyright.PENANAydo8RHGdXJ
Pak Bowo memang sudah beberapa kali melihat pundak Cita waktu dia hanya memakai tanktop. Dan selama ini, yang Cita lihat dari pak Bowo, lelaki itu tak pernah mencuri-curi kesempatan untuk menyentuhnya. Kalau hanya melihat, Cita rasa itu masih wajar. Tapi saat ini, pikirannya membayangkan apa yang mau dilakukan pak Bowo. Terlebih saat ini mereka hanya berdua saja dirumah.7452Please respect copyright.PENANAsperhbcTxU
7452Please respect copyright.PENANAe5sZ7oC0u5
Cita yang masih menanti, mulai merasakan tangan pak Bowo bergerak. Debaran didadanya kian kencang. Satu sisi hatinya menyuruh untuk menghentikan tangan pak Bowo, sisi lainnya menyuruh untuk membiarkan saja. Cita tak mengerti perasaan apa ini. Tapi dia hanya diam saja.7452Please respect copyright.PENANA2nOm2yASoB
7452Please respect copyright.PENANA9TKzALyDzP
Akhirnya, tangan pak Bowo benar-benar menggeser daster Cita. Tapi ternyata tidak seperti yang Cita pikirkan. Cita sampai menoleh lagi kebagian pundaknya. Daster itu digeser pak Bowo kembali ketempat seharusnya, menutupi pundak dan tali bhnya. Cita kemudian menatap pak Bowo yang ternyata sedang tersenyum kepadanya.7452Please respect copyright.PENANAKqLi9FIS2z
7452Please respect copyright.PENANATZfxYb16WT
Citapun membalas senyuman pak Bowo. Mereka hanya terdiam tanpa kata. Dan kini, wajah mereka ternyata sudah begitu dekat. Debaran jantung mereka sangat kencang saat ini. Ya benar, mereka. Bukan hanya Cita saja, tapi pak Bowo juga. Pak Bowo sendiri tak mengerti kenapa dia merasakan seperti ini.7452Please respect copyright.PENANAzi45dpEsWZ
7452Please respect copyright.PENANAkOws4DW0xo
Wajah mereka perlahan kian mendekat. Semakin dekat, semakin kencang debaran jantung mereka. Masing-masing bahkan bisa merasakan nafas orang yang ada dihadapan mereka. Perlahan, Cita menutup matanya, dan bibirnya sedikit terbuka. Pak Bowo tahu itu, sebuah kesempatan emas yang dia tunggu-tunggu. Sebuah umpan matang kepada dirinya yang berdiri bebas didepan gawang. Tapi entah kenapa, tiba-tiba dia ragu.7452Please respect copyright.PENANAd1NYeBGbMZ
7452Please respect copyright.PENANAZlpP1vBuM1
Cuuuup…7452Please respect copyright.PENANAABT0QZuoyd
7452Please respect copyright.PENANAaQDByRGpVB
Cita makin agak tersentak, lagi-lagi apa yang terjadi tidak seperti apa yang dia bayangkan. Sebuah kecupan halus dan lembut mendarat dikeningnya. Dikening, bukan dibibir. Sekitar 3 detik dia merasa keningnya dikecup, sampai akhirnya bibir itu meninggalkan keningnya, dan diapun membuka matanya. Yang pertama dilihatnya, adalah senyuman dari pak Bowo, yang membuat wajahnya menghangat. Pak Bowo bisa melihat, pipi putih Cita mulai merona merah.7452Please respect copyright.PENANAgY9UNvUo35
7452Please respect copyright.PENANAuPCfNaSXj1
Tak tahan dipandangi pak Bowo, Cita langsung mengarahkan kepalanya kedada pak Bowo lagi, sambil tangannya memeluk erat tubuh pria itu. Tak bisa dijelaskan bagaimana rasa didalam hatinya. Yang jelas dia malu. Tapi juga nyaman, tenang dan damai untuk saat ini. Terlebih saat dia mendapat balasan pelukan yang cukup erat dari pak Bowo.7452Please respect copyright.PENANAYYZUpsuQJE
7452Please respect copyright.PENANAUAUHepvVaY
7452Please respect copyright.PENANA1erZ2NRBj8
“Cita”7452Please respect copyright.PENANAQIbyblGJ0U
7452Please respect copyright.PENANAyEKLBUK6lL
“Iya pak”7452Please respect copyright.PENANA6W02NN2UUz
7452Please respect copyright.PENANAPukaEWNtoc
“Cuci muka sana gih”7452Please respect copyright.PENANAuyVqaPZouq
7452Please respect copyright.PENANAJy0WSVEYgq
“Eemm entar dulu aahh” jawab Cita dengan nada manjanya.7452Please respect copyright.PENANAZzbTulr4X6
7452Please respect copyright.PENANA4VSc0Ph6Ut
“Buruan, entar ibu sama Putra pulang lho”7452Please respect copyright.PENANAIFj0k83Kmj
7452Please respect copyright.PENANAHQ7Oxg43T8
“Oh iya” tiba-tiba Cita tersentak, lalu menatap jam dinding.7452Please respect copyright.PENANAR2ebyJpghW
7452Please respect copyright.PENANA82Qq83BT2G
7452Please respect copyright.PENANAHmDgsUGMG1
Astaga, udah jam segini. Ya ampun, untung diingetin pak Bowo. Batin Cita.7452Please respect copyright.PENANAikP1eUImWB
7452Please respect copyright.PENANAralzX3lRVF
Buru-buru Cita berdiri dan langsung ke kamar mandi untuk mencuci mukanya. Sebelumnya dia sempat melihat wajahnya dicermin, dan memang terlihat sekali mata sembabnya juga bekas lelehan air mata dipipinya.7452Please respect copyright.PENANASY5633GoK0
7452Please respect copyright.PENANAodbY50jpTz
Dikamar mandi, setelah cuci muka Cita tak langsung keluar. Dia terdiam, merenung mengingat apa yang terjadi tadi. Dia tak mengerti, kenapa dirinya sempat ada harapan pak Bowo melakukan yang lain daripada yang terjadi tadi. Dia tak mengerti kepada dirinya sendiri, yang bahkan sudah bersiap jika saja bibirnyalah yang tadi mendapat kecupan dari pak Bowo. Dia benar-benar tak mengerti dengan situasi tadi, kenapa dirinya bisa sedekat itu dengan pak Bowo. Tapi, kemudian bibirnya tersenyum, karena dia mengingat kata-kata pak Bowo tempo hari.7452Please respect copyright.PENANAylc8ukpMJM
7452Please respect copyright.PENANASVCvPyjf3i
7452Please respect copyright.PENANAHzsiYVIcsA
“Kalau aku nyari kesempatan, udah dari dulu aku ajakin kamu cuma berdua aja tanpa ngajak Putra. Kalau dulu, kamu pasti lebih gampang diajak, karena kamu dulu pasti pikirannya masih kalut, jadi nggak bisa mikir panjang, nggak bisa bedain mana yang bener mana yang salah. Jadi aku lebih gampang buat pengaruhin kamu, iya kan?”7452Please respect copyright.PENANAXy3phpJsCo
7452Please respect copyright.PENANA19R2ByvYe3
7452Please respect copyright.PENANAliTE8wJc4k
Itu adalah kata-kata yang diucapkan pak Bowo ketika mereka mengajak Putra jalan-jalan kesebuah taman dipinggiran kota. Saat itu mereka sedang membahas tentang teman kantor Cita yang sering menggodanya, yang kelihatannya sedang mencari kesempatan.7452Please respect copyright.PENANATgZzBoa5VO
7452Please respect copyright.PENANAewgJQUEVV8
Kalau memang pak Bowo mencari kesempatan, pasti tadi kejadiannya udah lain. Bisa-bisa, dia bener-bener pelorotin daster aku, apalagi aku cuma diem gitu aja tadi. Batin Cita. Dia kemudian teringat kata-kata pak Bowo yang lain, yang juga diucapkan malam itu.7452Please respect copyright.PENANAY2lZjTTL5k
7452Please respect copyright.PENANAJCqYwjxRxs
7452Please respect copyright.PENANAnLVZIyAtig
“Aku ingetin ini ke kamu karena aku emang nggak punya niat buat nyari kesempatan dalam kesempitan. Tapi aku kan orang biasa Cit, yang suatu saat bisa aja berubah. Niatku yang baik, bisa aja suatu saat nanti berubah jadi buruk. Kalau kamu nggak waspada, coba bayangin apa yang akan terjadi?”7452Please respect copyright.PENANAVvX4fGlUvi
7452Please respect copyright.PENANAy9vInCjY9z
7452Please respect copyright.PENANAGrmQp5Isvx
Iya bener. Kalau dia emang punya niat jelek sama aku, nggak mungkin dia malah ngingetin aku. Dan yang pasti, nggak mungkin tadi dia malah benerin dasterku. Tapi, kenapa pak Bowo bersikap seperti itu kepadaku? Kenapa aku begitu nyaman berada didekatnya? Kenapa aku tadi bisa semanja itu dipeluk sama dia? Batin Cita.7452Please respect copyright.PENANAHhtFWH55dU
7452Please respect copyright.PENANAU9983eE7ZC
Banyak pertanyaan dikepalanya, yang hanya berputar-putar saja tanpa dia tahu pasti apa jawabannya. Dia masih belum berani menarik kesimpulan, tentang apa yang dia rasakan, atau apa tujuan pak Bowo bersikap seperti itu kepadanya. Tapi kemudian dia tersenyum. Dia tidak ingin menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaannya itu untuk saat ini. Dia hanya ingin menikmatinya. Menikmati kenyamanannya saat bersama dengan pak Bowo.7452Please respect copyright.PENANAoBSFQkGUkW
7452Please respect copyright.PENANA0NIQPA3ea3
Tok.. tok.. tok..7452Please respect copyright.PENANAqZUKvonuYF
7452Please respect copyright.PENANAAoCn9cTvfe
7452Please respect copyright.PENANAwNUh136Wil
“Cita..” tiba-tiba lamunan Cita dikejutkan oleh bunyi ketukan pintu kamar mandi.7452Please respect copyright.PENANA1QwKsIDQE7
7452Please respect copyright.PENANADWegGlbfAP
“Iya kenapa pak?” tanya Cita sambil membuka pintu kamar mandi, pak Bowo sudah berdiri disitu.7452Please respect copyright.PENANA5fNut2K6DW
7452Please respect copyright.PENANARmV8fgqCSJ
“Kamu lama amat sih cuci mukanya?”7452Please respect copyright.PENANAwdy4nZDZa2
7452Please respect copyright.PENANAEXDE8Ok3PM
“Hehe emang kenapa sih pak?”7452Please respect copyright.PENANAPS5YIDfnXD
7452Please respect copyright.PENANAC1zOadncCx
“Aku kebelet pipis” jawab pak Bowo dengan gestur tubuh kedua tangannya berada didaerah kemaluannya, menahan kencing.7452Please respect copyright.PENANAxJTvMkjc3e
7452Please respect copyright.PENANApUQwst0MXG
7452Please respect copyright.PENANAeEmm24MAN8
Cita bukannya menjawab, malah diam. Dan bahkan, kepalanya tertunduk, tertuju pada tangan pak Bowo yang menutupi daerah kemaluannya.7452Please respect copyright.PENANA4XkP9Zmsqu
7452Please respect copyright.PENANA5TJnNi5yEv
Tuuk…7452Please respect copyright.PENANADmtkxHXl2S
7452Please respect copyright.PENANAaQrBWXtqHU
7452Please respect copyright.PENANAAPcbJTI3DX
“Aduh, apaan sih pak kok dijitak” ucap Cita sambil memegangi kepalanya yang baru saja dijitak oleh pak Bowo. Tidak sakit, karena hanya jitakan pelan.7452Please respect copyright.PENANAOzTHRj0Bl4
7452Please respect copyright.PENANAzh7Izml0SL
“Malah bengong. Lihat apaan sih? Buruan gantian, udah kebelet ini” ucap pak Bowo sambil meringis.7452Please respect copyright.PENANAlfyPpD44pW
7452Please respect copyright.PENANAw3ZoBHiEVb
“Oh iya maaf maaf, hehe” jawab Cita terkekeh sambil memberikan jalan kepada pak Bowo.7452Please respect copyright.PENANAbGzofn0FXa
7452Please respect copyright.PENANACP5Otf6V2x
7452Please respect copyright.PENANARMqpKospIw
Citapun kembali keruang tengah, duduk disofa yang beberapa saat lalu menjadi tempat untuk momen yang sangat mendebarkan baginya, meskipun tidak terjadi apa-apa. Tak lama kemudian pak Bowo sudah keluar dari kamar mandi.7452Please respect copyright.PENANAUWTeOKWsoK
7452Please respect copyright.PENANAXtLmGHfEiA
7452Please respect copyright.PENANABh35lAuL8j
“Cit aku pamit dulu ya” ucap pak Bowo.7452Please respect copyright.PENANAvEVKyPM80o
7452Please respect copyright.PENANAqBnsDOoVhc
“Loh pulang? Nggak nungguin Putra?”7452Please respect copyright.PENANAmmW0kA9BJk
7452Please respect copyright.PENANATv9O6ohBiq
“Iya Cit, aku ada janji soalnya sama temen. Lain kali deh, atau besok aku kesini lagi main sama Putra”7452Please respect copyright.PENANAIbah8YrtWR
7452Please respect copyright.PENANAYoBGx5njqB
“Ooh gitu, yaudah deh pak”7452Please respect copyright.PENANAUuQHiXGLIM
7452Please respect copyright.PENANA7mP26GSxzy
7452Please respect copyright.PENANAhggxJD659S
Cita kemudian mengantar pak Bowo sampai ke pintu. Saat pintu sudah terbuka, pak Bowo tak kunjung keluar, hanya berdiri sambil menatap Cita. Citapun bingung dia juga hanya berdiri menatap pak Bowo. Sampai kemudian tangan pak Bowo terentang, kemudian menarik tubuh Cita, mereka berpelukan lagi.7452Please respect copyright.PENANAeK8lMoUh6k
7452Please respect copyright.PENANAOzofFtRZVO
Cita langsung membalas pelukan pak Bowo dengan sangat erat, seperti tidak mau lelaki itu pergi sekarang ini. Cukup lama mereka saling peluk, sampai akhirnya pelukan itu agak direnggangkan sehingga mereka bisa saling tatap. Dan langsung saja pak Bowo mencium kening Cita. Kali ini lebih lama dari yang tadi. Begitu hangat, begitu dalam. Itu yang Cita rasakan.7452Please respect copyright.PENANATLZofnzy9U
7452Please respect copyright.PENANAIneaOseIFt
Setelah itu ciuman dikening Cita terlepas, mereka masih saling tatap dengan senyum yang lebih lebar. Mereka berdua terlihat seperti sama-sama tak mau beranjak, tak mau melepaskan pelukannya. Hingga kemudian wajah pak Bowo mendekat lag, bibirnya sudah sangat dekat dengan kening Cita. Cita sudah terpejam matanya, namun sesaat sebelum pak Bowo mencium keningnya, sayup-sayup dia mendengar bisikan dari lelaki yang sedang memeluknya itu.7452Please respect copyright.PENANAcC5VoZZES3
7452Please respect copyright.PENANAIyUXdnZOHr
Aku sayang kamu.7452Please respect copyright.PENANAvbBYZ50fv7
7452Please respect copyright.PENANAz3MCtTm2hA
Cuuppp…7452Please respect copyright.PENANARYtV0fqLtK
7452Please respect copyright.PENANAjb9B65Kx9L
*7452Please respect copyright.PENANALHc5GrOWzJ
*7452Please respect copyright.PENANAhk0pyKkcIo
*7452Please respect copyright.PENANACsnmmpeY7I
*7452Please respect copyright.PENANA8w04WJHHBr
*
Bersambung7452Please respect copyright.PENANA43anDiJtZy