11201Please respect copyright.PENANAOUotsoVfig
11201Please respect copyright.PENANACbiy7XhJLB
Nada langsung mengarahkan mobilnya menuju rumah pak Bowo. Tapi dia harus sedikit bersabar, karena malam minggu ini cukup macet jalanan. Namun sampai dirumah pak Bowo, Nada makin khawatir, karena tidak ada mobil pak Bowo disitu, dan rumahnya juga sepi, bahkan lampu rumahnya tidak menyala.11201Please respect copyright.PENANAl8K7tqPnK9
11201Please respect copyright.PENANAgetoZQ74St
11201Please respect copyright.PENANASw7Z7DX5w5
Mereka nggak disini. Apa mereka beneran keluar kota? Tapi kemana? Dan kenapa pada nggak bisa dihubungi? Duuh, Cita, kamu kemana? Apa yang terjadi sama kamu?11201Please respect copyright.PENANAYacgh6TsoN
11201Please respect copyright.PENANAd5mznb3eIn
*11201Please respect copyright.PENANAfqiXOMlm12
*11201Please respect copyright.PENANALTuAdJj7kj
*11201Please respect copyright.PENANA96jJZnZpeY
*11201Please respect copyright.PENANAQwNIqmUcmM
11201Please respect copyright.PENANAyhS9djn9Cg
Beberapa jam sebelumnya11201Please respect copyright.PENANAi9Dxcs6n23
11201Please respect copyright.PENANAi7tsToiZW5
Siang itu akhirnya Cita berangkat hanya berdua saja dengan pak Bowo. Tadi saat Cita sedang bersiap-siap pak Bowo sempat pulang untuk bersiap-siap juga. Waktu dia kembali, Cita sudah menunggu didepan rumah dengan membawa sebuah travel bag kecil dan juga tas jinjingnya. Akhirnya merekapun berangkat. Dalam perjalanan mereka asyik ngobrol, sepertinya Cita terlihat bersemangat untuk kali ini.11201Please respect copyright.PENANAIu3eG27dmJ
11201Please respect copyright.PENANAjyLbFxToRn
11201Please respect copyright.PENANAkoHE7wvaY1
“Kamu tadi udah ijin ibu kan Cit?”11201Please respect copyright.PENANAyp0XYWSzgt
11201Please respect copyright.PENANArMcRchKA2l
“Udah kok pak, kenapa emang?”11201Please respect copyright.PENANAOVIF7Ea5bZ
11201Please respect copyright.PENANAdSxY8JcnFm
“Ya nggak, aku nggak mau aja dibilangin bawa kabur anak orang, haha”11201Please respect copyright.PENANApipMHWWPTo
11201Please respect copyright.PENANApsEpyj6wk5
“Haha segitunya amat sih. Ya pasti aku ijin lah sama ibu”11201Please respect copyright.PENANAE1G0j4sL3n
11201Please respect copyright.PENANAGyVJSIrmAe
“Emang kamu ngomong gimana sama ibu kok diijinin?”11201Please respect copyright.PENANA9yBmIe8FTr
11201Please respect copyright.PENANAOOWdy0F7rR
“Aku bilang mau keluar kota buat pemotretan sama mbak Nada, sama kayak yang dulu itu”11201Please respect copyright.PENANAZTQW3zTpRe
11201Please respect copyright.PENANAmSIbVuxjiq
“Loh, kok bilang sama Nada? Kenapa mesti bohong?”11201Please respect copyright.PENANAlVGallbQ3S
11201Please respect copyright.PENANAhasvehJ0aN
“Lha emang kalau ngomong cuma berdua sama pak Bowo, bakal diijinin?”11201Please respect copyright.PENANAnfHvOPWq5N
11201Please respect copyright.PENANAShB30jPW4b
“Yaa, nggak tahu sih, haha. Jadi sebenarnya, kamu itu ngebet pengen pemotretan apa ngebet pengen jalan sama aku? Haha”11201Please respect copyright.PENANAe38UvbdxCa
11201Please respect copyright.PENANA8SWX5alBVv
“Iihh apaan sih” jawab Nada malu-malu, bahkan sekilas pak Bowo melihat wajah Cita merona.11201Please respect copyright.PENANAdDSm6MTMp6
11201Please respect copyright.PENANAKhcnl0jBs3
11201Please respect copyright.PENANAdiWFk2mAg4
Pak Bowo tak lagi berusaha untuk menggoda Cita. Tapi dalam hati dia senang. Tujuannya masih sama, yaitu mendapatkan Cita. Dan sekarang mereka sedang dalam perjalanan menuju luar kota, hanya berduaan saja. Tapi bukan hanya itu yang membuatnya senang. Dia merasa, Cita mulai ada sesuatu padanya. Kalau tidak, tak mungkin Cita akan sampai membohongi ibu mertuanya hanya untuk bisa pergi seperti saat ini. Cita pasti akan menolak, atau mungkin akan menunggu sampai ibu mertua dan anaknya pulang, lalu mereka pergi bersama-sama.11201Please respect copyright.PENANAXsIGukWO4P
11201Please respect copyright.PENANAJ7NkrPnnuC
Dalam perjalanan mereka sempat singgah disebuah rumah makan untuk mengisi perut, lalu kembali melanjutkan perjalanan. Kalau tadi mereka sempat bungkam, setelah makan siang ini perjalanan mereka kembali diisi dengan obrolan ringan. Pak Bowo juga tak lagi membahas yang tadi atau berusaha menggoda Cita, dia lebih banyak mendengarkan Cita bercerita tentang pekerjaan dan teman-teman kantornya.11201Please respect copyright.PENANAN8excdgYCM
11201Please respect copyright.PENANAxw4j0YIluS
Karena ini adalah hari sabtu, dan ternyata lokasi yang dituju pak Bowo itu searah dengan sebuah lokasi wisata, maka perjalanan jadi tidak terlalu lancar karena mereka terjebak macet dibeberapa titik. Akhirnya setelah 2 jam perjalanan mereka sampai juga divilla itu. Villanya tidak terlalu besar, namun terlihat nyaman. Kondisi udaranya juga sejuk. Hamparan hijau tanaman teh disekitar villa memanjakan mata mereka. Setelah turun dari mobil merekapun masuk kevilla.11201Please respect copyright.PENANAbfrXy2vhfb
11201Please respect copyright.PENANA9eepp2ndBW
11201Please respect copyright.PENANA2hLe2Fr54i
“Bagus juga pak villanya, nyaman kayaknya” ucap Cita melihat-lihat kondisi dalam villa.11201Please respect copyright.PENANAQEDQv1L5ZW
11201Please respect copyright.PENANABhSU16Gfje
“Ya emang nyaman kok. Oh iya, disini ada 3 kamar, kamu pilih aja mau nempatin yang mana. Kamarnya sama aja kok” ucap pak Bowo.11201Please respect copyright.PENANAKOAOCeQRcc
11201Please respect copyright.PENANANDoVojvUsy
11201Please respect copyright.PENANAMW5e76vdV0
Cita mengangguk, kemudian dia masuk kesalah satu kamar. Pak Bowo juga masuk kekamar lainnya. Setelah merapikan barang-barangnya, mereka keluar dari kamar masing-masing hampir bersamaan. Terlihat juga pak Bowo sudah membawa kameranya.11201Please respect copyright.PENANANCOBqalI5H
11201Please respect copyright.PENANAzV4srmyblp
11201Please respect copyright.PENANATe5qaDiP8l
“Mau foto-foto sekarang pak?” tanya Cita.11201Please respect copyright.PENANALBUiTYAX34
11201Please respect copyright.PENANAQws6tJIJ4E
“Eh nggak sih, aku mau kesamping fotoin pemandangan. Emang kamu nggak capek? Nggak pengen istirahat dulu?”11201Please respect copyright.PENANAXwhwpSL7cH
11201Please respect copyright.PENANAuCTO3vunld
“Nggak sih pak, nanti aja sekalian istirahatnya. Aku juga pengen lihat pemandangan sekitar”11201Please respect copyright.PENANAvfMQVKZ8RT
11201Please respect copyright.PENANArO76TPI9s4
11201Please respect copyright.PENANAoTtCLSKJcn
Mereka berdua kemudian menuju kesamping villa. Dan dari samping ternyata pemandangannya cukup bagus. Cita terlihat senang sekali. Berkali-kali dia rentangkan kedua tangannya sambil menghirup udara segar ini dalam-dalam. Pak Bowo yang melihat itu, merasa sayang untuk melewatkan momen itu. Dia beberapa kali memotret tanpa Cita sadari. Tapi beberapa saat kemudian, Cita baru sadar kalau dia sedang dipotret oleh pak Bowo. Dan diapun langsung berpose tanpa disuruh.11201Please respect copyright.PENANAGAq1kasbF3
11201Please respect copyright.PENANABVgiM291lC
11201Please respect copyright.PENANAOecxW82XFc
“Pemandangannya disini bagus ya pak?”11201Please respect copyright.PENANAP74JS23zUl
11201Please respect copyright.PENANAAY1kL15S1E
“Iya Cit, pemandangan bagus, udara juga sejuk. Kalau malem juga bagus lho, dari sini kita bisa lihat lampu-lampu kota dibawah sana”11201Please respect copyright.PENANAUdfwBGEXqM
11201Please respect copyright.PENANA1hdV570Al7
“Oh ya?”11201Please respect copyright.PENANAfPL8xHXu6o
11201Please respect copyright.PENANAdKe0YtFd7D
“Iya, lihat aja entar malem”11201Please respect copyright.PENANAKuU2ultAaM
11201Please respect copyright.PENANAcoJwrIcJse
*11201Please respect copyright.PENANAd2BmjquWD2
*11201Please respect copyright.PENANAk1uWGiRecA
*11201Please respect copyright.PENANAkrXgiZT9qP
*11201Please respect copyright.PENANAfC0jiFG4KM
11201Please respect copyright.PENANAyaw7npUCvT
Hari beranjak petang. Cita dan pak Bowo sudah sama-sama mandi dan berganti baju. Pak Bowo terlihat santai dengan memakai celana jeans dan kaos yang memperlihatkan perutnya yang agak membuncit itu. Cita juga terlihat memakai kaos yang ditutup dengan cardigan, celana jeans yang agak ketat dan jilbab simpel. Cita juga hanya memoles bedak tipis diwajahnya, tanpa memakai lipstik, juga membiarkan alisnya tak dipoles karena memang sudah cukup tebal alami.11201Please respect copyright.PENANAFAozHUWri5
11201Please respect copyright.PENANA5xZ4BpOinE
11201Please respect copyright.PENANArM4gIJFAA8
“Kita cari makan yuk Cit”11201Please respect copyright.PENANAnG9Ttp7VRA
11201Please respect copyright.PENANAz2vWkJXwe0
“Ayo pak. Mau makan dimana?”11201Please respect copyright.PENANAkRDWvdnTaG
11201Please respect copyright.PENANAjl9MTNHi9z
“Disekitar sini banyak kok tempat makan. Kamu pengen makan apa?”11201Please respect copyright.PENANA4CRy7Tg9Yr
11201Please respect copyright.PENANA90exlgC1SG
“Hmm, terakhir aku pergi ke daerah kayak gini sih pernah makan sate kelinci pak, disini ada nggak ya?”11201Please respect copyright.PENANA2RC941SAj0
11201Please respect copyright.PENANAUGCloA0VYy
“Wah banyak kalau disini. Kamu mau?”11201Please respect copyright.PENANAYCzgch9fhD
11201Please respect copyright.PENANAw6XahIc4aD
11201Please respect copyright.PENANAcm5hZSlNYw
Cita mengangguk. Akhirnya mereka pergi mencari warung sate kelinci tak jauh dari villa. Pak Bowo memilih warung yang memiliki view pemandangan kota dibawahnya. Sambil makan, mereka bisa melihat cahaya lampu kota yang terlihat indah dari tempat itu. Karena tak membawa kamera, pak Bowo mengabadikan momen itu dengan kamera hpnya. Tapi sialnya, karena teledor hp yang dia pegang lepas dari tangannya, dan masuk ke gelasnya yang masih berisi penuh dengan teh panas.11201Please respect copyright.PENANAmKB1ekz8h6
11201Please respect copyright.PENANApcUlPpUPbj
11201Please respect copyright.PENANA9TKo8kIrm8
“Yaaah siaaal, malah nyemplung”11201Please respect copyright.PENANALq6MGCXLSx
11201Please respect copyright.PENANAFHbp1KMPzB
“Hahaha ya ampun pak, gimana sih bisa nyemplung gitu”11201Please respect copyright.PENANAGAkLRnCjIX
11201Please respect copyright.PENANAhS2cjEoz9P
11201Please respect copyright.PENANAHDQrjvAmpn
Pak Bowo dengan hati-hati mengambil hpnya. Dia langsung meletakan hpnya dimeja karena memang masih terasa agak panas gara-gara kena teh panas tadi. Dan sialnya, hp pak Bowo bukanlah hp yang tahan air. Apalagi, hpnya baru saja masuk air panas. Akhirnya hp itupun langsung mati.11201Please respect copyright.PENANAANCX0DRwDO
11201Please respect copyright.PENANAUYRvTFdcbn
11201Please respect copyright.PENANAmMkdnSYciq
“Mati Cit, haha” ucap pak Bowo yang malah tertawa melihat hpnya mati.11201Please respect copyright.PENANASpckE3oqp9
11201Please respect copyright.PENANAzGJGPEWsET
“Hihihi kasian” Cita hanya cekikikan. Sebenarnya dia merasa tak enak karena sempat keceplosan tertawa tadi, tapi ternyata pak Bowonya sendiri juga tertawa.11201Please respect copyright.PENANAY73W1bHkQO
11201Please respect copyright.PENANAii0fYl3Sfq
“Wah sayang padahal bagus lho foto-fotonya tadi” ucap pak Bowo.11201Please respect copyright.PENANAmTcaKj2HXN
11201Please respect copyright.PENANAvYeJ2Q5Kjp
“Yaudah pakai hpku aja pak, tapi jangan dicemplungin juga ya, hehe”11201Please respect copyright.PENANA7nCYU4LRM7
11201Please respect copyright.PENANAubPyy5gw6S
“Haha yaudah mana sini?”11201Please respect copyright.PENANADDJ9csQiBp
11201Please respect copyright.PENANAsPcN3MxVRe
11201Please respect copyright.PENANAaLorlOLt75
Cita mengambil hpnya. Tapi sebelum menyerahkan pada pak Bowo, dia sempat akan membuka kunci dan membuka kamera, tapi ternyata hp itu juga mati.11201Please respect copyright.PENANAgeewJa4pLw
11201Please respect copyright.PENANAnsQCmf1a2G
11201Please respect copyright.PENANAH7EqiUL0yN
“Eh kok mati ya? Astaga, aku lupa ngecharge tadi pak, abis batreinya”11201Please respect copyright.PENANA4iVTJ5ecE2
11201Please respect copyright.PENANA04Gmv0Yz1c
“Haha yaudah kalau gitu, berarti emang nggak boleh ambil foto dari sini Cit, hehe”11201Please respect copyright.PENANAL8nMfbufhn
11201Please respect copyright.PENANAXWFSRKUXB4
“Yaah kan sayang pak backgroundnya bagus loh padahal” ucap Cita agak memanyunkan bibirnya.11201Please respect copyright.PENANABpoz12fjaD
11201Please respect copyright.PENANAePBdw8xkfV
“Udah tenang aja, entar divilla lebih bagus viewnya Cit. Kalau disini masih agak kehalang bukit itu, entar kalau divilla nggak kehalang, lebih keren lah” hibur pak Bowo.11201Please respect copyright.PENANAlH8tosY5bG
11201Please respect copyright.PENANAVKY28Uhtrx
“Beneran?”11201Please respect copyright.PENANAkZ9ehtsFNe
11201Please respect copyright.PENANA82BApAgZHz
“Iya”11201Please respect copyright.PENANArTSbutp02Q
11201Please respect copyright.PENANAZmH8E4RNjJ
“Hmm yaudah deh”11201Please respect copyright.PENANAVBJiiHomcu
11201Please respect copyright.PENANAJFQMkNWtFA
11201Please respect copyright.PENANA4PPkACPhR5
Akhirnya mereka kembali melanjutkan makan malamnya. Setelah habis, mereka masih sempat duduk-duduk disitu sebentar menikmati suasana. Hawa yang dingin membuat keduanya duduk berdekatan, mepet. Tapi tak sampai saling peluk, karena baik Cita maupun pak Bowo terlihat sama-sama canggung. Meskipun sudah sering melakukan dirumah Cita, tapi ditempat umum seperti ini mereka masih canggung, meskipun mungkin tak ada yang kenal mereka.11201Please respect copyright.PENANA2whxUsNLWC
11201Please respect copyright.PENANAcF1EsYo04p
11201Please respect copyright.PENANA2MgZi29b5S
“Pak, balik aja yuk” ucap Cita setelah cukup lama mereka hanya terdiam.11201Please respect copyright.PENANABaKapT1dMO
11201Please respect copyright.PENANAxLgLhK8wBj
“Iya, daripada cuma diem disini, hehe” jawab pak Bowo, dan Citapun tersenyum mendengarnya.11201Please respect copyright.PENANALybvf4dCRN
11201Please respect copyright.PENANAZ9sfiSTjp1
11201Please respect copyright.PENANAkrQCJclIE9
Akhirnya mereka pulang. Sampai divilla pak Bowo langsung menyimpan hpnya yang sudah mati kena teh panas itu dan langsung mengambil kamera, sedangkan Cita masuk kekamar untuk mencharge hpnya, lalu keluar lagi. Pak Bowo kemudian mengajak Cita kebagian samping villa seperti tadi siang, kali ini untuk melihat pemandangan lampu kota yang ada dibawah sana.11201Please respect copyright.PENANAMJ2NchMHEU
11201Please respect copyright.PENANAcPymDImw9P
11201Please respect copyright.PENANAyvJGrkKqtP
“Waah beneran ternyata, lebih keren dari sini pak, lebih kelihatan semuanya” ucap Cita.11201Please respect copyright.PENANAj0u8knlB2a
11201Please respect copyright.PENANAGFKAqQjTj9
11201Please respect copyright.PENANAweKZZBwCjq
Pak Bowo tak menjawab, hanya tersenyum dan membiarkan Cita menikmati pemandangan yang ada. Dia sesekali mengambil foto Cita dari belakang. Sadar dirinya sedang difoto, Citapun berbalik dan melakukan berbagai pose. Kadang pose lucu yang membuat pak Bowo tak bisa menahan tawanya.11201Please respect copyright.PENANAv1aJHndCIz
11201Please respect copyright.PENANAS314h0LA1C
*11201Please respect copyright.PENANATBO1MkW64k
*11201Please respect copyright.PENANASzShtoBrnf
*11201Please respect copyright.PENANAwOwbpJLIOM
*11201Please respect copyright.PENANAV2CHzvqvY6
11201Please respect copyright.PENANA8DvmotPlGM
Sudah puas dengan berfoto-foto, sekarang Cita dan pak Bowo sudah duduk-duduk diruang tengah villa ini. Tv menyala, tapi tak terlalu mereka perhatikan. Mereka lebih banyak ngobrol dan tentu saja, posisinya berdekatan, bahkan tangan pak Bowo sudah merangkul pundak Cita, sedangkan tangan Cita juga merangkul pinggang pak Bowo.11201Please respect copyright.PENANAbcJggPE3Oo
11201Please respect copyright.PENANAh8hVbsy4ql
11201Please respect copyright.PENANAA46Nkpr14N
“Dulu waktu kamu pergi sama Nada dan yang lain itu, abis foto-foto acaranya apaan?”11201Please respect copyright.PENANAHRexbVhaGg
11201Please respect copyright.PENANANiyHVUS205
“Hmm, dulu sih acaranya sendiri-sendiri pak. Ada yang cuma diem divilla, ada juga yang keluar jalan-jalan. Waktu itu sih aku sama mbak Nada dan yang lainnya jalan-jalan, karena nggak jauh dari situ ada taman bunga yang meskipun malam tapi tetep ramai, soalnya dipakein lampu warna-warni gitu pak jadi bagus banget”11201Please respect copyright.PENANAMi2BG20sp6
11201Please respect copyright.PENANA1pcjmDVL44
“Ooh gitu. Tapi sayang ya, disekitar sini nggak ada kayak gitu. Ada tempat wisata juga kalau jam segini udah tutup, baru ramai juga besok”11201Please respect copyright.PENANAMOYzyV2KgK
11201Please respect copyright.PENANAcFnPxq1R8i
“Iya sih, tapi nggak papa pak”11201Please respect copyright.PENANAco8AXo7bk1
11201Please respect copyright.PENANAHy5MRoayu9
“Beneran nggak papa? Kan kamu kesini pengen refreshing? Tapi kita malah cuma duduk-duduk doang disini”11201Please respect copyright.PENANAZgDUblKeeH
11201Please respect copyright.PENANAZpVBYQnnPj
“Iya nggak papa. Ini juga udah lebih fresh kok, paling nggak udah dapet udara seger pak. Lha lagian mau jalan kemana coba? Udah malem kan, mau lihat pemandangan juga gelap, item semua”11201Please respect copyright.PENANAvgE9ceiF7O
11201Please respect copyright.PENANA31oJR6cLGX
“Seitem aku ya Cit? Hehe” canda pak Bowo.11201Please respect copyright.PENANAcbe0E1OpqB
11201Please respect copyright.PENANADr38Pv4xWy
“Haha iya, pak Bowo item, haha”11201Please respect copyright.PENANAtKRMWm87Vy
11201Please respect copyright.PENANAwRCrJc9XKy
“Biarin, kan item manis. Item-item gini banyak yang suka lho, haha”11201Please respect copyright.PENANA73sLDSjnDw
11201Please respect copyright.PENANA3o2IMNwjdn
“Haha pede amat. Emang siapa yang suka coba?”11201Please respect copyright.PENANAuJoEo1TN4C
11201Please respect copyright.PENANAA99wtvutMX
“Nih salah satunya, yang lagi melukin aku, hahaha”11201Please respect copyright.PENANAGlnjoYPA5M
11201Please respect copyright.PENANAKirvjqUuuX
“Iihh apaan sih” ucap Cita sambil mencubit pinggang pak Bowo.11201Please respect copyright.PENANA8ZpZMTptMf
11201Please respect copyright.PENANAnVv73FhwGh
11201Please respect copyright.PENANAZ4JlpvYspZ
Cita tersipu mendengar ucapan pak Bowo. Dia tahu pak Bowo bercanda, tapi mendengar candaan itu justru ada desiran dalam dadanya.11201Please respect copyright.PENANA9dyT5vsedA
11201Please respect copyright.PENANATvjm7e7VxS
Aku suka pak Bowo? Mungkinkah? Batin Cita.11201Please respect copyright.PENANAGWnd4HBgbZ
11201Please respect copyright.PENANAaLdVVStouO
Dia jadi mengingat-ingat semua momen kebersamaan dengan pak Bowo, baik itu yang hanya berdua seperti ini, ataupun saat ada Putra juga. Memang Cita harus mengakui, bahwa selama berada disamping pak Bowo dia merasakan ketenangan, kenyamanan, dan juga kehangatan. Apalagi sikap pak Bowo yang selama ini tak pernah kurang ajar kepadanya. Bahkan lelaki itu sering mengingatkan Cita agar selalu berhati-hati menanggapi teman-temannya dikantor yang masih saja ada yang terus menggodanya.11201Please respect copyright.PENANAA0ceATkIna
11201Please respect copyright.PENANA6Kjgghb6Wn
Sama dia aku jadi ngerasa tenang, nyaman, dan juga aman. Dia begitu dewasa, nasehatnya nggak pernah nyalahin aku, nggak pernah nyudutin aku. Dan dia juga bisa deket banget sama Putra, yang nggak semua orang bisa melakukan itu. Yang dibisikan pak Bowo waktu itu, apa bener-bener mewakili perasaan hatinya ya? Batin Cita lagi.11201Please respect copyright.PENANAwcmm334Eak
11201Please respect copyright.PENANA8w4wtezY6D
Dia kembali teringat momen ketika pak Bowo pamit pulang dari rumahnya, waktu itu pak Bowo memeluk erat tubuhnya dan mencium keningnya. Lalu Cita mendengar bisikan lirih pak Bowo, yang menyatakan pria itu menyayanginya. Cita tak sempat berkata apa-apa karena pak Bowo buru-buru melepas pelukannya dan beranjak pergi.11201Please respect copyright.PENANAmf4XQcVp66
11201Please respect copyright.PENANAhnd3xKf2zX
Setelah itu, pak Bowo juga tak lagi membahas apa yang dia bisikan waktu itu. Meskipun Cita jadi penasaran untuk menanyakannya, tapi Cita menahan diri. Apalagi sikap pak Bowo setelahnya, seperti sedang membuktikan diri bahwa lelaki itu memang menyayanginya. Pak Bowo memang tak lagi mengatakannya, tapi Cita bisa merasakan itu dari semua sikap pak Bowo. Cita menilai, sikap-sikap pak Bowo itu juga tidak berlebihan, bukan untuk mencari perhatian.11201Please respect copyright.PENANAn8NYTIU5NV
11201Please respect copyright.PENANARmagk6KyaR
Ditambah lagi, sering sekali ketika pak Bowo singgah kerumahnya, hal pertama yang ditanyakan adalah keberadaan Putra. Kalau Putra ada, maka lelaki itu akan langsung menghabiskan waktunya bersama anak yang baru berumur 2 tahun itu. Putra juga terlihat sangat senang kalau ada pak Bowo. Dan sejak akrab dengan pak Bowo, Putra bahkan tak pernah lagi menanyakan ayah kandungnya, Andi, yang sudah lama tak pulang.11201Please respect copyright.PENANALQzEhMdij6
11201Please respect copyright.PENANAVPF8MgqLZK
Benarkah dia memang menyayangiku dan Putra? Dilihat dari sikapnya, aku ngerasa emang begitu. Dia begitu melindungi kami, mengayomi kami. Hal yang sudah lama tidak aku dan Putra rasakan. Dan yang paling penting, dia tak pernah kurang ajar kepadaku.11201Please respect copyright.PENANAknuGCLXjdw
11201Please respect copyright.PENANAtSDORsVDaz
11201Please respect copyright.PENANAxRwQQzSaru
“Cit, kok malah bengong sih?” tanya pak Bowo membuyarkan lamunan Cita.11201Please respect copyright.PENANAffPKUj1M35
11201Please respect copyright.PENANAcb6KHRm1Ck
“Eh nggak kok pak, hehe”11201Please respect copyright.PENANAIAXsjbLJeB
11201Please respect copyright.PENANA0SqIzQ0DnS
“Mikirin apa?”11201Please respect copyright.PENANACTn2NZa6ri
11201Please respect copyright.PENANAnDMs82px2r
11201Please respect copyright.PENANAK48F1HgjNd
Cita hanya menggeleng, namum mempererat pelukannya pada pak Bowo. Pak Bowo membalas pelukannya. Cita sedikit memejamkan mata, dia merasa nyaman sekali dipeluk seperti ini. Dan juga dia merasakan kehangatan, ditengah-tengah dinginnya udara pegunungan malam ini.11201Please respect copyright.PENANAB0uP4wZGOs
11201Please respect copyright.PENANA5IO9Dh2aqp
Cukup lama sepasang insan berbeda umur cukup jauh ini berpelukan dalam diam. Cita masih memikirkan tentang apa saja yang sudah dilewati dengan pak Bowo, sambil sesekali bibirnya tersenyum kecil. Pak Bowo sendiri, malam ini dia tak memikirkan hal yang lain sama sekali selain merasa makin nyaman dengan Cita.11201Please respect copyright.PENANAFcpQrJObA9
11201Please respect copyright.PENANAYxvWlQ8GxY
Meskipun sebenarnya kondisi malam ini adalah kondisi yang sangat ideal yang dia harapkan dari Cita. Mereka sedang berada jauh dari rumah masing-masing. Berada disebuah villa dikawasan pegunungan, hawa malam yang cukup dingin. Duduk hanya berduaan, sambil berpelukan. Hanya butuh satu momen kunci untuk bisa membuat tujuan awalnya tercapai. Tapi entah kenapa, pak Bowo belum ingin melakukannya saat ini.11201Please respect copyright.PENANA3QhrhDYHVM
11201Please respect copyright.PENANAVmGjvqu5MA
Dia masih ingin lebih lama menikmati momen ini. Berpelukan dengan Cita seperti ini membuat dia merasa nyaman sekali. Perasaan seperti ini sudah lama sekali dia tidak merasakannya. Dia coba mengingat-ingat, tapi gagal. Dia lupa kapan terakhir kali merasakan seperti ini. Sudah terlalu lama.11201Please respect copyright.PENANAT1f6USEwLM
11201Please respect copyright.PENANA5viB5gFfpG
11201Please respect copyright.PENANAD2PAtQp7ki
“Cit…”11201Please respect copyright.PENANAMeV8iZ1N5O
11201Please respect copyright.PENANAO6EbP858Mp
“Pak…”11201Please respect copyright.PENANAHV5Z78c49W
11201Please respect copyright.PENANA3dW6uchRkg
11201Please respect copyright.PENANA6qQnwkzAtx
Setelah lama terdiam, mereka saling memanggil, bersamaan. Tapi kemudian mereka terdiam lagi. Agak sedikit merenggangkan pelukan, lalu mereka bertatapan. Cita menatap mata pak Bowo dalam-dalam. Dia melihat tatapan mata pak Bowo membuatnya merasakan lagi ketenangan, tidak ada yang lain.11201Please respect copyright.PENANA0yBGDxSzRQ
11201Please respect copyright.PENANAITl1FZedyW
Pak Bowo sendiri juga sedang menatap mata Cita dalam-dalam. Tidak ada tatapan penuh nafsu dan ingin menguasai wanita, seperti yang selama ini sering dia perlihatkan pada wanita-wanita incarannya.11201Please respect copyright.PENANAHbrdnqROC3
11201Please respect copyright.PENANAYB6164lHJ8
Tangan kanan pak Bowo mulai membelai wajah Cita yang lembut dan halus. Cita tak merespon apapun selain diam. Mereka masih saling bertatapan, hingga tanpa mereka sadari jarak wajah mereka kian lama kian dekat. Tak seperti sebelumnya yang Cita langsung menutup mata ketika jarak wajah mereka sedekat ini, dia masih membuka matanya yang mulai sayu, menatap mata pak Bowo. Namun perasaan Cita jadi sama seperti waktu itu. Dia deg-degan. Detak jantungnya makin terasa kencang. Dan kali inipun, bayangan akan apa yang akan terjadi selanjutnya, masih sama dengan yang dulu, hingga perlahan bibir tipisnya sedikit terbuka. Entah kenapa, ada satu sisi hatinya yang berharap, bayangannya ini terjadi, tidak seperti itu yang pak Bowo malah mencium keningnya. Untuk itulah, sampai saat ini masih terbuka matanya.11201Please respect copyright.PENANANQNGCdCWRb
11201Please respect copyright.PENANAuHNhVvi0Cz
11201Please respect copyright.PENANAJNGIyj3a9X
Cup…11201Please respect copyright.PENANA0FENQkvCnd
11201Please respect copyright.PENANApPz0fRRs6G
11201Please respect copyright.PENANAblniv5qu5I
Hingga akhirnya, bibir mereka benar-benar bersentuhan, dan saat itu pula Cita langsung memejamkan matanya. Diam. Bibir mereka hanya bertemu, saling menyentuh, tanpa bergerak sedikitpun. Cukup lama kedua bibir itu bersentuhan, tanpa ada yang mau mulai untuk mengakhiri.11201Please respect copyright.PENANABnDY6tVVHf
11201Please respect copyright.PENANAxMyhpdakEM
Cita hanya terpejam merasakan hangatnya bibir pak Bowo. Entah bagaimana dia merasakan, pak Bowo menciumnya, sedang menyampaikan perasaannya. Perasaan sayang, perasaan ingin melindungi, ingin mengayomi, ingin membahagiakan.11201Please respect copyright.PENANAkfNUKwWw7M
11201Please respect copyright.PENANAkuwQT3HQCH
Pak Bowo sendiri juga terpejam menikmati sentuhan bibir mereka. Nafasnyapun masih teratur. Dalam kecupan itu dia juga merasakan ada semacam penerimaan dari Cita. Dia seperti merasakan Cita juga menyampaikan perasaan padanya. Perasaan ingin disayang, ingin kelembutan, kehangatan, dan ingin dibahagiakan.11201Please respect copyright.PENANAigH2U0AZmq
11201Please respect copyright.PENANAmuDOlcu3rY
Setelah hampir setengah menit, akhirnya mereka sama-sama bergerak mundur dan kedua bibir itu saling terlepas, bersamaan. Cita sudah membuka matanya, kembali menatap pak Bowo yang juga sudah tidak lagi terpejam. Senyum simpul terbit diwajah mereka, tapi tak lama karena Cita langsung menunduk tersipu, dan pak Bowopun langsung memeluk tubuhnya.11201Please respect copyright.PENANAy1ZGTkqYMt
11201Please respect copyright.PENANAaa0qzcZR3K
11201Please respect copyright.PENANAiE9ql63gfv
“Cita…”11201Please respect copyright.PENANARY2ZikttxJ
11201Please respect copyright.PENANAjCFRPLEQl2
“Iya pak?”11201Please respect copyright.PENANAgCBCpy7bEp
11201Please respect copyright.PENANA3tc9khaG9A
“Maaf kalau ini salah, tapi…” ucapan pak Bowo seperti terhenti oleh sesuatu, keraguan, ketidak yakinan. Tapi…11201Please respect copyright.PENANAKeIitRMuPM
11201Please respect copyright.PENANA1aWL4KdsY4
“Aku sayang sama kamu” bisik pak Bowo lirih pada akhirnya.11201Please respect copyright.PENANALVYrC3eXIo
11201Please respect copyright.PENANAWKWno19Mp6
11201Please respect copyright.PENANAIlTMruyQCU
Cita tak langsung menjawabnya. Dia melepas pelukan pak Bowo, lalu menatap wajah lelaki yang baru saja terang-terangan mengungkapkan perasaan kepadanya itu. Dia menatap lekat mata pak Bowo, ingin benar-benar meyakinkan apakah ucapan pak Bowo barusan itu benar atau tidak. Dia ingin melihat apakah ada kebohongan di mata pak Bowo. Tapi, Cita justru mendapati tatapan yang teduh dan tulus, tidak nampak ada kebohongan disana. Sorot matanya dalam dan tegas, menandakan dia berkata apa adanya. Wajah Cita kembali merona, agak menghangat dengan pengakuan pak Bowo itu, tapi kali ini, dia tidak menunduk atau memalingkan wajahnya. Dia bertahan untuk menatap wajah pria itu.11201Please respect copyright.PENANA5Tx87VgNaQ
11201Please respect copyright.PENANAFFkNAd6VjK
“Aku…” ucap Cita terpotong, mengambil waktu sejenak sebelum melanjutkan. Dia kembali menatap pak Bowo sebelum menjawab, untuk sekedar meyakinkan, bahwa jawaban yang keluar dari mulutnya adalah jawaban yang paling tepat. “Aku…” belum sempat Cita meneruskan ucapannya, jari pak Bowo langsung menempel dibibirnya, meminta Cita untuk tidak melanjutkan ucapannya. Citapun terdiam, dan mereka bertatapan lagi.11201Please respect copyright.PENANAvywXeUebIm
11201Please respect copyright.PENANARDwnJVZiCs
Dan kembali, mereka berdua berciuman. Kali ini tidak hanya bersentuhan, tapi juga ada sedikit gerakan memagut dari pak Bowo. Sedangkan Cita hanya terdiam menikmati pagutan pak Bowo. Dia terpejam, membiarkan lelaki itu melakukan apapun kepada bibirnya. Bahkan, Cita jadi makin erat memeluk pak Bowo.11201Please respect copyright.PENANAs9aPc0rdZP
11201Please respect copyright.PENANA1dSpGfcT7n
Ciuman dari bibir pak Bowo mendatangkan sesuatu pada perasaan Cita. Dia serasa dibawa terbang keawang-awang. Bibirnya yang sudah cukup lama tidak dipagut selembut ini oleh Andi membuatnya termangu sesaat, namun kemudian meleleh. Sesuatu dari alam bawah sadarnya bangkit. Dia butuh ini. Dia butuh sentuhan seperti ini. Dia butuh ciuman ini.11201Please respect copyright.PENANAeLZ4FSHDVD
11201Please respect copyright.PENANAbR5INU85Uf
Cita memiliki prinsip, hanya akan membiarkan bibirnya disentuh oleh bibir pria yang dia sayangi, dan Andi adalah satu-satunya orang yang melakukan itu selama ini. Malam ini, pintu hatinya telah terketuk, terbuka untuk menerima rasa sayang dari orang lain, yang perlahan mulai berbalas dengan rasa sayang darinya. Dan pada akhirnya, Citapun tak hanya diam. Dia mulai membalas apa yang dilakukan oleh pak Bowo. Dia mulai menggerakan bibirnya, memagut bibir yang sedang memagutnya, dengan sama-sama lembutnya.11201Please respect copyright.PENANAR0aY4tRCFb
11201Please respect copyright.PENANA1rXeZG0Uqb
Rasa nyaman, rasa tenang, dan rasa sayang, menyelimuti ciuman mereka berdua. Tubuh mereka kini sudah saling memepet dengan erat. Kedua tangan pak Bowo melingkar erat ditubuh Cita, dan Citapun membalas pelukan pak Bowo juga dengan erat.11201Please respect copyright.PENANAu0vxcPzirN
11201Please respect copyright.PENANAPRHttmViMF
Cukup lama mereka saling cium dan berpelukan erat, sampai akhirnya pak Bowo mengakhiri dengan menarik wajahnya. Cita perlahan membuka kembali matanya, dan melihat wajah pak Bowo yang tersenyum gembira. Reflek, Citapun membalas senyuman itu. Tak ayal wajahnyapun langsung merona merah. Beberapa detik mereka saling pandang, lalu Cita menolehkan sedikit wajahnya sambil tersenyum. Malu atau bahagia? Atau keduanya?11201Please respect copyright.PENANAVGEdlmqZbv
11201Please respect copyright.PENANAwCvmULJWBQ
11201Please respect copyright.PENANA6RGjY6bHaD
“Istirahat aja ya Cit, udah malem” ucap pak Bowo dengan suara agak serak.11201Please respect copyright.PENANA0WvbH35znZ
11201Please respect copyright.PENANA2ugrx4kaT0
11201Please respect copyright.PENANAR3yGicMhkc
Cita tak menjawab, hanya menganggukan kepala. Pak Bowo kemudian berdiri terlebih dahulu, lalu menarik Cita untuk juga berdiri. Pak Bowo merangkul Cita dan membimbingnya berjalan kekamarnya. Setelah pintu kamar terbuka, pak Bowo melepas rangkulannya, membiarkan Cita untuk masuk kekamarnya.11201Please respect copyright.PENANAQECg85QvJ3
11201Please respect copyright.PENANA8QQMxMDe04
Cita masuk kedalam kamarnya, lalu berbalik menatap pak Bowo. Tangannya memegang handle pintu, tapi tak segera menutupnya, malah cuma diam berdiri disitu. Pak Bowopun juga tak bergerak menjauh, masih menatap Cita.11201Please respect copyright.PENANA5DRksJqGdx
11201Please respect copyright.PENANAFBal28Z7iV
Dada Cita berdetak cukup kencang, lebih kencang daripada saat berciuman dengan pak Bowo tadi. Cita tak mengerti apa yang dia rasakan saat ini, tapi sebenarnya, dia merasa sedikit kecewa saat tadi pak Bowo menghentikan ciumannya dan malah menyuruhnya untuk beristirahat.11201Please respect copyright.PENANAeW3ukk1pPv
11201Please respect copyright.PENANAZeILpu5aqV
Ada sesuatu didalam diri Cita yang menginginkan lebih. Apalagi, itu tadi adalah sentuhan intim pertama yang dia rasakan dari seorang pria dewasa setelah beberapa bulan. Setelah Andi tak lagi menyentuhnya, itu tadi adalah interaksi paling intim yang dia rasakan, selain pelukan dan kecupan pak Bowo dikeningnya sebelum ini.11201Please respect copyright.PENANAAuIiv3nUyY
11201Please respect copyright.PENANAoL0iDQFPau
Hingga pada akhirnya, Cita melepaskan pegangannya dari handle pintu. Pak Bowo melihat itu. Dia tahu itu adalah kode, kode bahwa Cita menginginkan sesuatu yang lebih. Dia tahu Cita hanya akan berani memberikan kode seperti itu. Cita tak akan berani mengatakan langsung kalau dia ingin, dia tidak seperti itu.11201Please respect copyright.PENANAhKxqbFvKzX
11201Please respect copyright.PENANAj4JtUPwkcv
Setelah diam beberapa saat, pak Bowo akhirnya melangkah masuk. Dia berdiri tepat didepan Cita. Tangannya kemudian memegang handle pintu, lalu perlahan menutupnya. Kini, Cita berada didalam kamar yang tertutup, hanya berdua dengan pak Bowo. Dan jelas, detak jantungnya makin terasa cepat. Dia tak tahu, bahwa pak Bowo juga merasakan hal yang sama.11201Please respect copyright.PENANAm6MIRVs2kS
11201Please respect copyright.PENANABvU2y9phJE
Hanya terdiam saja untuk beberapa detik, akhirnya pak Bowo mengambil inisiatif. Dia memeluk Cita. Cita tak melawan, dan tangannyapun melingkar ditubuh pak Bowo. Sejurus kemudian, mereka kembali berciuman bibir. Kali ini terasa berbeda, mereka sudah langsung saling memagut, saling melumat, meskipun masih sama-sama melakukannya dengan lembut.11201Please respect copyright.PENANAayLABQzOBi
11201Please respect copyright.PENANAqUxkveJqem
Perlahan, sambil tetap berciuman, pak Bowo sedikit demi sedikit mendorong tubuh Cita. Merekapun bergerak mundur perlahan, mendekati tempat tidur yang seharusnya malam ini hanya akan digunakan oleh Cita sendirian. Sampai disamping tempat tidur, mereka masih terus berciuman, sambil berpelukan. Mereka menikmatinya, seolah tak ada yang ingin mengakhirinya.11201Please respect copyright.PENANApioS2ew8IN
11201Please respect copyright.PENANAana9kRGtQ0
Perlahan-lahan pak Bowo membimbing tubuh Cita hingga terduduk diranjang. Mereka duduk berhadapan dan masih terus berciuman, namun pelukannya sudah mulai merenggang. Desah nafas mereka sudah mulai tak normal, keduanya mulai terbakar api birahi. Suasana yang dingin terasa sedikit menghangat hanya dari ciuman ini.11201Please respect copyright.PENANAW0R7U811Bw
11201Please respect copyright.PENANAPQ9JonAQ2R
Pak Bowo kemudian melepas ciuman mereka, lalu menatap Cita dengan nafas yang mulai memburu. Citapun kemudian membuka matanya untuk menatap pak Bowo. Nafasnya juga sedikit memburu. Senyum tipis terkembang dibibirnya saat melihat pak Bowo tersenyum padanya. Mereka hanya diam, saling tatap, tak ada satupun kata terucap. Masing-masing dengan pikirannya sendiri-sendiri.11201Please respect copyright.PENANAz3q5AtEEIS
11201Please respect copyright.PENANAbCpKaACw82
Kedua tangan pak Bowo bergerak ke pundak Cita. Salah satu tangannya sesekali membelai pipi Cita, yang hanya diam saja menerimanya. Bahkan terlihat pipi Cita makin merona mendapatkan perlakuan yang menurutnya cukup romantis itu. Kemudian tangan pak Bowo turun lagi ke pundak Cita. Perlahan tangan itu memegang cardigan yang dipakai oleh Cita, lalu menatap mata wanita itu. “Boleh?” tanya pak Bowo dengan suara lirih.11201Please respect copyright.PENANAvBythH4lrp
11201Please respect copyright.PENANA8SK9aIfGxh
Cita tahu maksud pak Bowo, dan diapun mengangguk pelan. Perlahan pak Bowo menarik cardigan itu hingga lepas meninggalkan tubuh Cita, yang masih terbungkus kaos lengan pendek yang cukup ketat.11201Please respect copyright.PENANAxMpKf5hIc8
11201Please respect copyright.PENANAuEESsLwEjF
Perlahan pak Bowo kembali mengarahkan wajahnya mendekat ke wajah Cita. Dan kali ini ternyata Cita tidak hanya menunggu, tapi dia juga maju menyambut wajah pak Bowo. Keduanya kembali berciuman, berpagutan, saling lumat. Kedua tangan Cita merangkul leher pak Bowo, dan sesekali mengusap kepala pak Bowo. Sedangkan tangan pak Bowo berada dipunggung Cita, mengelusnya membuat desiran-desiran geli bagi Cita.11201Please respect copyright.PENANA090G5buw1B
11201Please respect copyright.PENANAzp0euLQ3xY
Pak Bowo sedikit demi sedikit mendorong tubuh Cita hingga akhirnya rebah diranjang. Rangkulan Cita dilehernya membuat otomatis tubuh pak Bowo sedikit menindih Cita, meskipun pak Bowo masih berusaha menahan agar tidak membuat Cita terbebani oleh berat tubuhnya. Ciuman mereka terus berlanjut, dan bahkan ketika pak Bowo memancing untuk menggunakan lidah, Cita meladeninya.11201Please respect copyright.PENANA3F2QUJ5vlC
11201Please respect copyright.PENANAcGpVLXOoq2
11201Please respect copyright.PENANA5torWEa1MP
“Hhemm… slurrpphh… hhmmpphh…”11201Please respect copyright.PENANA6pzM6ap0nb
11201Please respect copyright.PENANAV0Fu9crRn2
11201Please respect copyright.PENANA3bDGF4NpqZ
Suara desahan dan pagutan mulai terdengar dari keduanya. Cita membalas setiap apa yang dilakukan oleh bibir pak Bowo. Bagi pak Bowo, Cita bukanlah seorang yang ahli berciuman. Terasa sekali, meskipun sudah meladeninya, tapi masih terasa agak kaku, beda sekali dengan Isna ataupun Gina yang sudah lama menjadi pelampiasan nafsunya. Bahkan dengan Nada saja, Cita masih kalah untuk soal ciuman. Tapi, justru pak Bowo lebih menikmatinya, karena saat ini bukan hanya nafsu saja yang bermain dalam dirinya, tapi ada sedikit perasaan yang ambil bagian.11201Please respect copyright.PENANA4cEyo5Mytt
11201Please respect copyright.PENANAGwVkHXy8rV
Sedangkan bagi Cita, permainan bibir pak Bowo benar-benar menghanyutkan untuknya. Dia tak punya pengalaman ciuman selain dengan Andi. Makanya ciuman yang diberikan oleh pak Bowo ini berhasil membangkitkan dirinya untuk mulai meladeni, membalasnya. Dia hanya melakukannya sesuai naluri, tidak pakai teknik macam-macam, ini itu, hanya sebatas naluri wanitanya saja.11201Please respect copyright.PENANAfgSC2BglSw
11201Please respect copyright.PENANAKzJrKwpL1O
Detak jantung Cita makin cepat saat dia merasakan tangan pak Bowo mulai bergerak menyentuh pundaknya, lalu perlahan turun menuju kearah dadanya. Pelan sekali gerakan tangan itu. Semakin dekat kedada, makin kencang debaran Cita. Dan dia benar-benar tersentak saat tangan pak Bowo sudah tepat mendarat disalah satu buah dadanya, hingga diapun menghentikan ciuman mereka.11201Please respect copyright.PENANAD37ozrWnWc
11201Please respect copyright.PENANAI2OPQsYJO4
Pak Bowo sedikit mengangkat wajahnya untuk menatap Cita yang terlihat masih terkejut itu. Tangan pak Bowo bisa dengan jelas merasakan debaran jantung Cita yang begitu cepat, karena kaos yang dipakai Cita memang cukup ketat dan tipis. Namun, sepertinya tidak ada penolakan dari Cita. Dia sama sekali tak menghalangi tangan pak Bowo. Jangankan menghalangi, menyentuhnya saja tidak.11201Please respect copyright.PENANAHLm9ngAzn5
11201Please respect copyright.PENANA8T3MntBHad
11201Please respect copyright.PENANAeDrvpYLGpI
“Boleh sayang?” tanya pak Bowo kembali dengan suara lirih.11201Please respect copyright.PENANAcVUv6hhvuz
11201Please respect copyright.PENANAA3Aqy98HXL
11201Please respect copyright.PENANAJ9Yl9A2S8Z
Cita tak langsung menjawab, dia masih menatap mata pak Bowo. Tangan pak Bowopun tak bergerak sama sekali didadanya, masih menunggu jawaban dari Cita. Namun sesaat kemudian, Cita mengangguk perlahan. “Pelan-pelan ya pak” ucapnya sangat lirih, lebih terdengar sebagai sebuah desahan. Pak Bowo mengangguk, lalu mulai meremas payudara Cita perlahan.11201Please respect copyright.PENANAGP4pBH3QEw
11201Please respect copyright.PENANAZk5dqVq9KW
11201Please respect copyright.PENANAmNOzF374mw
“Aaahhsssshhh…”11201Please respect copyright.PENANA3xouDXd9JX
11201Please respect copyright.PENANA1XCKcgIFFu
11201Please respect copyright.PENANAnOBG6CMMfY
Cita mendesah. Disaat yang bersamaan, tubuhnya bergetar. Sentuhan dan remasan lembut dari tangan pak Bowo dipayudaranya seperti sebuah sengatan yang terasa disekujur tubuhnya. Sentuhan pertama yang dia dapatkan setelah terakhir kali Andi melakukannya sekitar 3 bulan yang lalu. Pak Bowo sempat menghentikan remasannya karena melihat reaksi tubuh Cita. Namun saat Cita menatapnya, dia kembali meremas payudara mungil itu dengan lembut.11201Please respect copyright.PENANAN7goCFUeR5
11201Please respect copyright.PENANAhr1HO9EYDt
11201Please respect copyright.PENANASfSxEN6nlV
“Aaaaahhhhhh paaakkhhh…” kembali Cita mendesah. Tapi tak bertahan lama karena pak Bowo langsung mencium Cita, yang langsung mendapat balasan dari Cita.11201Please respect copyright.PENANAWIjaNPXN65
11201Please respect copyright.PENANALpfCUn8K7q
11201Please respect copyright.PENANA983YLBxzID
Cita kembali terpejam menikmati apa yang dilakukan oleh pejantannya itu. Dia merasa remasan lembut itu membangkitkan sesuatu dalam dirinya, yang membuatnya mulai aktif menciumi bibir pak Bowo. Bukan hanya sekedar meladeni, kali ini dia yang memulai perang lidah diantara keduanya. Lidah mereka saling lilit, saling hisap. Masih saja pak Bowo merasa kalau ciuman dan lumatan Cita tak sehebat wanita lain yang pernah bersamanya, tapi sekali lagi, dia sangat menikmatinya.11201Please respect copyright.PENANAZGkYtL5dWn
11201Please respect copyright.PENANAoSpRZkf7hX
Tangan pak Bowo berpindah-pindah, dari payudara kiri ke kanan, kembali lagi dan dilakukan seterusnya. Cita makin hanyut dengan permainan itu. Tubuhnya juga makin sering bergetar dan menggelinjang. Kedua tangannya masih merangkul kepala pak Bowo, kadang sampai meremas rambutnya juga.11201Please respect copyright.PENANAT0GMMimAZY
11201Please respect copyright.PENANAQGE0WANqNb
Perlahan Cita merasakan tangan pak Bowo tak lagi meremas payudaranya. Tangan itu bergerak turun, menyurusi perutnya. Lalu tangan itu menyelinap masuk didalam kaosnya. Cita dapat merasakan telapak tangan pak Bowo berada diperutnya. Sedikit demi sedikit, dengan sangat pelan, tangan itu naik, hingga berhenti tepat dibawah bh nya. Disitu tangan pak Bowo mengusap-usap, membelai dengan lembut, membuat Cita makin hanyut.11201Please respect copyright.PENANA6hL6GQL4gH
11201Please respect copyright.PENANAHlPpPFYA4x
Kemudian jari-jari pak Bowo mulai menelusup kebalik bh Cita, membuat tubuh Cita kembali tersentak dan sedikit menggelinjang. Ciuman mereka kembali terlepas, dan mereka kembali saling tatap. Pak Bowo tak menanyakan apapun, tapi dari tatapannya, terlihat jelas kalau dia sedang meminta ijin kepada Cita. Cita, dengan ekspresi malu-malu, perlahan menganggukan kepala, memberikan ijin kepada pak Bowo untuk mengakses tubuhnya lebih jauh lagi.11201Please respect copyright.PENANAJA9zMayY63
11201Please respect copyright.PENANA5duUMLns3u
11201Please respect copyright.PENANAjw6EmcE5pX
“Aaaaaaaaahhhhhh…”11201Please respect copyright.PENANAIxRoNA8CRR
11201Please respect copyright.PENANAwqMxt1xaMh
11201Please respect copyright.PENANA75GDMzdSNX
Kembali Cita mendesah, agak lebih panjang dari sebelumnya, saat telapak tangan pak Bowo sepenuhnya berada dibalik bh nya, bersentuhan langsung dengan kulit payudaranya. Tubuhnya tanpa bisa dia tahan lagi kembali bergetar dan menggelinjang. Dia sampai memejamkan lagi kedua matanya. Sentuhan yang terasa sangat nikmat baginya.11201Please respect copyright.PENANAfx09TpnZVw
11201Please respect copyright.PENANA3yIRAYmjFx
11201Please respect copyright.PENANAghAr7ToaT4
“Aaahh… hmmpphhh aaahhh…”11201Please respect copyright.PENANAqDVCTyN7Ay
11201Please respect copyright.PENANAe0kaUphxc6
11201Please respect copyright.PENANAzNOcE9H87P
Desahan Cita mulai diinterupsi oleh ciuman pak Bowo. Tangan pak Bowo yang kini sudah menyentuh langsung payudara Cita tanpa halangan mulai meremas. Jarinya mencari-cari puting susu Cita yang mungil, namun sudah mulai tegang, pertanda birahi Cita sudah naik dan mulai menguasai dirinya.11201Please respect copyright.PENANATIqVuxX4ay
11201Please respect copyright.PENANA16w8gKkDaH
Tangan pak Bowo makin aktif merangsang payudara Cita, bergantian kiri dan kanan. Gerakan tangan itu membuat bh Cita agak terangkat, meskipun masih tertutup oleh kaosnya yang itupun sudah agak terangkat karena gerakan tangan pak Bowo, yang membuat perutnya yang putih dan rata itu terlihat.11201Please respect copyright.PENANArkKSk2xewV
11201Please respect copyright.PENANACuGfu838hH
Cukup lama pak Bowo memainkan kedua payudara Cita, hingga membuat nafas wanita yang merupakan istri dari mantan anak buahnya itu tersengal-sengal. Diapun menghentikan remasan itu karena merasa agak tak nyaman dengan kaos dan bh Cita. Masih dengan berciuman, tangan pak Bowo perlahan-lahan mulai mengangkat kaos Cita, bermaksud untuk melepaskannya. Ketika kaos itu sudah terangkat hingga ke leher, barulah dia menghentikan ciumannya.11201Please respect copyright.PENANAwOQzCyvLZj
11201Please respect copyright.PENANA3NUpZl9w5s
Cita kemudian menatap pak Bowo. Dia sudah tahu kalau pak Bowo meminta ijin kepadanya, meskipun tanpa mengucap apapun. Dan reaksinya selanjutnya adalah diapun mengangkat kedua tangannya, memberikan ijin kepada pak Bowo untuk melepaskan kaos dari tubuhnya. Pak Bowo langsung tanggap. Kaos itu ditarik keatas hingga terlepas. Akibat melepaskan kaos itu, membuat jilbab Cita jadi berantakan, tidak pada posisi yang tepat. Hingga akhirnya Cita sendirilah yang menarik lepas jilbabnya.11201Please respect copyright.PENANAzGjPhFUuE7
11201Please respect copyright.PENANAcCowcsklF4
Keduanya sempat saling tatap, kemudian tersenyum. Cita sedikit menolehkan wajahnya kesamping, karena merasa malu. Sedangkan pak Bowo sedikit mengangkat tubuhnya, agar bisa lebih leluasa menatap tubuh mungil yang tergolek dibawahnya itu. Terlihat tubuh Cita yang ramping, putih mulus, hanya tertutup bh saja. Itupun bh itu tidak menutup sempurna karena kelakuan tangan pak Bowo tadi.11201Please respect copyright.PENANAObOunJSbRw
11201Please respect copyright.PENANA4wEWQfnlvK
Pak Bowo menggerakan tangannya kebalik punggung Cita, berusaha untuk melepaskan bh itu. Cita reflek mengangkat punggungnya, sebagai ijin kepada pak Bowo. Cita masih menghindari menatap pak Bowo, ketika bh yang dia pakai sudah terlepas. Reflek saja tangannya langsung tersilang didadanya, menutup kedua payudaranya yang sudah terbuka. Pak Bowo tersenyum, kemudian perlahan dia raih tangan Cita, kemudian ditarik agar sepasang gundukan empuk itu kembali terpampang.11201Please respect copyright.PENANAey6jUn3rLi
11201Please respect copyright.PENANAYlWkbcnBep
Mata pak Bowo nanar menatap sepasang payudara Cita. Kedua payudara itu tak seberapa besar, namun terlihat masih kencang. Putih mulus, dengan puting kecoklatan yang sedang mengeras.11201Please respect copyright.PENANAZBKwvsfBGw
11201Please respect copyright.PENANAogo6KEcnGN
Kembali Cita menyilangkan kedua tangannya menutupi payudaranya. “Pak, jangan dilihatin gitu, malu” ucap Cita masih tak menatap pak Bowo.11201Please respect copyright.PENANAiS9vL089wi
11201Please respect copyright.PENANAjpls9p4R0k
11201Please respect copyright.PENANAXJcimqNSkY
“Maaf Cit, tapi, aku nggak bisa kalau nggak ngelihat. Benar-benar indah” jawab pak Bowo.11201Please respect copyright.PENANA5wZ5PuK6Gd
11201Please respect copyright.PENANAQ0ewL49Khv
11201Please respect copyright.PENANAbNG3AyLaW9
Terang saja jawaban pak Bowo membuat Cita senang, hingga bibirnya sedikit menyunggingkan senyum. Siapa yang tidak senang dipuji? Apalagi pujian pak Bowo tadi terdengar tulus. “Indah apanya? Kecil gini” ucap Cita lirih dan sedikit bergetar.11201Please respect copyright.PENANAMTm5JLAVKZ
11201Please respect copyright.PENANAI3GGSc0L44
11201Please respect copyright.PENANAcsB4EyNjeb
“Bagiku, ini benar-benar indah Cit” jawab pak Bowo yang mulai mendekatkan wajahnya didada Cita.11201Please respect copyright.PENANAsH6qM4D5BM
11201Please respect copyright.PENANAZiXQ1P8Gvb
11201Please respect copyright.PENANA374zO9qBKK
Perlahan pak Bowo kembali menarik tangan Cita, membuat kedua payudaranya kembali terlihat. Cita perlahan mulai berani melihat kearah pak Bowo, melihat apa yang sedang dilakukan oleh lelaki itu. Pak Bowo melirik Cita, tersenyum sesaat sebelum bibirnya mendarat dipayudara Cita.11201Please respect copyright.PENANAHQLLInKzNo
11201Please respect copyright.PENANA0KfRNwkxKP
11201Please respect copyright.PENANAobK0NWc521
“Aaahhhh…”11201Please respect copyright.PENANAnx5FwCRzx9
11201Please respect copyright.PENANAGpxrRJmvEy
11201Please respect copyright.PENANAQmpDRjh03B
Desahan Cita bersamaan dengan tubuhnya sedikit terangkat, saat kulit payudaranya mendapatkan ciuman dari pak Bowo. Terasa geli bagi Cita, namun ada nikmatnya juga. Pak Bowo tak berhenti hanya sekali saja. Dia mengulangi ciuman-ciumannya, ditempat yang berbeda-beda. Ciuman lembut itu pada akhirnya mendarat hampir diseluruh permukaan sepasang payudara Cita, tanpa menyentuh bagian putingnya.11201Please respect copyright.PENANAJnlsLp9bRZ
11201Please respect copyright.PENANAcZqY8rexNL
11201Please respect copyright.PENANAlSBD66ExXP
“Aaaaahhhhh…”11201Please respect copyright.PENANA4XziGyHh9Q
11201Please respect copyright.PENANAHDIUjfHI6U
11201Please respect copyright.PENANAEniCtYq4ah
Desahan panjang akhirnya terdengar dari mulut Cita saat bibir pak Bowo mendarat disalah satu putingnya. Bukan hanya menyentuh, mencium, tapi juga sedikit mengulumnya, sedikit menghisapnya, dan ujung lidah pak Bowo juga sedikit menjilatnya. Tubuh Cita bergetar tak karuan, tapi itu belum berakhir.11201Please respect copyright.PENANA9oYGBHvVjO
11201Please respect copyright.PENANAfktALQVMjm
Tanpa jeda pak Bowo terus mencumbui sepasang payudara Cita, namun kini lebih banyak memainkan puting Cita bergantian kiri dan kanan. Saat mulutnya mencumbu puting yang kanan, yang kiri akan dipilin dengan lembut menggunakan jarinya, begitu pula sebaliknya. Cita sudah semakin tak tahan. Tubuhnya makin dikuasai oleh nafsu birahinya. Desahannya makin sering dan makin keras. Tak ada rasa khawatir akan terdengar orang lain, karena memang hanya mereka berdua divilla ini. Tubuhnyapun makin tak karuan bergetar, menggelinjang.11201Please respect copyright.PENANAnm33whgq7c
11201Please respect copyright.PENANAgWnnLzp6C2
Kaki Cita juga mulai bergerak tak beraturan. Dia merasakan geli diarea kewanitaannya, tapi dia tak bisa melakukan apapun disana. Saat ingin merapatkan kakinya, terhalang oleh pak Bowo. Saat ingin menggapai dengan tangannya, sama saja, terhalang tubuh lelaki itu. Akhirnya pinggulnya jadi bergerak tak terkendali, naik turun.11201Please respect copyright.PENANAuoefcezHU4
11201Please respect copyright.PENANA5h2JJnFQdu
Mengetahui apa yang sedang dialami Cita, tangan pak Bowo mengambil inisiatif. Dia mulai menyentuh celana Cita. Masih sambil mencumbui payudara Cita, dia mulai melepaskan kancing celana panjang itu, lalu menurunkan resletingnya. Tangannya masuk menelusup, tapi tidak sampai mengarah ke daerah vagina Cita, hanya mengelus dibagian atasnya. Namun itu sudah cukup untuk membuat Cita makin blingsatan. Hingga akhirnya dia malah mengangkat pinggulnya saat dirasakan tangan pak Bowo menarik turun celana panjangnya.11201Please respect copyright.PENANAyUlkiIxyQF
11201Please respect copyright.PENANAd42N3HptnC
Kini, Cita tergolek diatas ranjang hanya dengan celana dalam membalut tubuhnya, sedang ditindih oleh pria lain yang bukan suaminya, dimana pria itu sedang mencumbui payudaranya, dan tangan pria itu mulai aktif bergerak disekitar vaginanya. Tangan pak Bowo memang belum menyentuh vagina Cita yang masih terlindung celana dalam itu, hanya mengusap-usap daerah disekitarnya, tapi itu sangat cukup membuat Cita makin lupa diri, makin dikuasai oleh birahinya.11201Please respect copyright.PENANAWgo2qu0d13
11201Please respect copyright.PENANAK75cWvwmfm
Cita begitu menikmati cumbuan dari pak Bowo, hingga dia tak sadar lelaki itu melepaskan satu persatu pakaiannya. Hingga akhirnya mereka berdua dalam keadaan seimbang sekarang, hanya memakai celana dalam saja. Cita baru menyadari saat tangannya hendak memeluk pak Bowo. Dia merasakan punggung pak Bowo tak terlindung lagi oleh bajunya, dia menyentuh langsung kulit punggung pak Bowo.11201Please respect copyright.PENANA4ULx2FKFT8
11201Please respect copyright.PENANAza6j0Q3vn1
Cita membuka matanya, dan sedikit terkejut saat melihat pak Bowo yang hanya tinggal memakai celana dalam saja. Tapi itu hanya sebentar, saat kemudian pak Bowo kembali membuatnya melayang dengan cumbuan dipayudaranya.11201Please respect copyright.PENANAbfMjBwqtrA
11201Please respect copyright.PENANArqq6ScPGLy
Pak Bowo mulai meningkatkan perbuatannya, melangkah ketahap yang lebih jauh. Dia menindih tubuh Cita, menciumi kembali bibir Cita yang mendapat balasan yang tak kalah ganas dari Cita. Nafsu Cita makin menggelora ketika dia merasakan sesuatu yang keras menggesek aera kewanitaannya. Tak hanya sekali, tapi benda keras itu beberapa kali menggeseknya.11201Please respect copyright.PENANAYUHQkOaVhC
11201Please respect copyright.PENANAEEVnt2refm
Cita tentu tahu benda apa itu. Batang kejantanan pak Bowo yang masih tertutup celana dalamnya, menggesek bibir kemaluannya, yang juga masih tertutup oleh celana dalam. Cita tak mampu berpikir apa-apa lagi saat ini, dia hanya bisa merasakan sesuatu yang sangat nikmat yang timbul dari dalam dirinya.11201Please respect copyright.PENANA7rlIpjlVz6
11201Please respect copyright.PENANA6537YBfAQx
11201Please respect copyright.PENANAUiGA6ntDiq
“Ssshhh aaahhh hhmphh paakhh aahhh sshhh hmm…” desahan Cita kerap terdengar saat bibirnya terlepas dari ciuman pak Bowo, yang sesekali berpindah sasaran ke telinga dan leher Cita.11201Please respect copyright.PENANADUxyDGB136
11201Please respect copyright.PENANARIxkYuPsDB
“Ssluurpp aahh sayaang, kamu cantik banget.. kamu sempurna..” puji-puji pak Bowo makin melambungkan Cita.11201Please respect copyright.PENANA0jHAv5iF0N
11201Please respect copyright.PENANAKxzG4oxZi7
“Aahh paakkhh hmmphhh aahhh…” Cita tak mampu menjawab apapun, hanya desahan yang terus terdengar saat bibirnya terbebas dari lumatan pak Bowo.11201Please respect copyright.PENANA3QASuLVmVI
11201Please respect copyright.PENANAk1V9wdhlBh
11201Please respect copyright.PENANAmql0f3h57l
Cukup lama pak Bowo melakukan petting, dengan menggesekan kedua kemaluan mereka yang masing-masing masih tertutup celana dalam. Gerakan ini mampu membuat Cita yang sudah hampir 3 bulan tak disentuh Andi jadi blingsatan. Bahkan Cita mulai membalas gerakan pak Bowo dengan menggerakan pinggulnya, mengejar saat pinggul pak Bowo terlihat akan menjauhinya.11201Please respect copyright.PENANACU2u058Sqe
11201Please respect copyright.PENANAR9CF2AAHJ1
11201Please respect copyright.PENANAbB1i50btrm
“Aaahh sssssshhhhhh…”11201Please respect copyright.PENANA0mEOGymL9x
11201Please respect copyright.PENANAi1FeWStZIY
11201Please respect copyright.PENANAxDMOLiZvta
Tiba-tiba Cita mendesah dan mendesis panjang. Tubuhnya mengejang, memeluk erat tubuh pak Bowo. Beberapa kali tubuhnya mengejat dalam pelukan pak Bowo. Dia baru saja mendapatkan sesuatu yang sudah 3 bulan tak dirasakan. Sesuatu yang sangat nikmat. Orgasme. Yang dia dapat dari gesekan antar kelamin mereka yang masih terhalang 2 kain celana dalam.11201Please respect copyright.PENANAjM2y5lhJUw
11201Please respect copyright.PENANAcZjNI63aT1
Pak Bowo menghentikan gerakannya, membiarkan Cita menikmati orgasme pertamanya. Dia hanya mengecup kening Cita beberapa kali, sambil tetap memeluk Cita. Nafas Cita nampak tersengal-sengal.11201Please respect copyright.PENANAmUVzPORwJo
11201Please respect copyright.PENANA33pqN8uj3x
Beberapa saat kemudian, nafas Cita berangsur normal. Pelukannya ditubuh pak Bowo mulai mengendur, kemudian dia terlentang pasrah dibawah tubuh pak Bowo. Dia membuka matanya, dan terlihat pak Bowo menatapnya dengan tersenyum. Cita tersenyum saat melihatnya, tatapan pak Bowo terasa teduh baginya, bukan sebuah tatapan penuh nafsu dari seorang lelaki yang siap menyantap korbannya, tapi tatapan bahagia karena telah berhasil membuat wanitanya terpuaskan sesaat.11201Please respect copyright.PENANAR7zPuNFdMf
11201Please respect copyright.PENANAmRij9cj7oq
Namun tak lama, Cita langsung mengalihkan pandangannya lagi. Dia malu. Dia memalingkan wajahnya kesamping. Tapi pak Bowo masih mau melihat wajah Cita, dia dengan lembut menarik wajah Cita hingga menatapnya lagi. Tak ada kata yang terucap, hanya kemudian pak Bowo mengecup bibir Cita dengan lembut.11201Please respect copyright.PENANA3Vjq0CViGf
11201Please respect copyright.PENANAodYnILPG9A
Perlahan pak Bowo mengulangi gerakannya tadi. Dia kembali menggesekan kemaluannya dikemaluan Cita. Cita sedikit meringis menahan geli, namun selanjutnya kembali mereka berciuman lagi dengan panas. Cita kembali memeluk tubuh pak Bowo, bahkan kedua kakinya melingkar memeluk pinggang pak Bowo, sambil membalas gerakan pinggang lelaki itu.11201Please respect copyright.PENANALUPux4MUL8
11201Please respect copyright.PENANA04WYHxFT23
Keduanya kembali bercumbu, saling memberikan rangsangan dan kenikmatan. Kedua kelamin itu masih terus saling bergesekan, membuat celana dalam Cita makin terlihat basah oleh cairan dari vaginanya.11201Please respect copyright.PENANAw8QZSwZQbV
11201Please respect copyright.PENANA71ddkYaHHb
Masih dalam posisi itu, perlahan pak Bowo menurunkan celana dalamnya pelan-pelan, hingga kemudian terlepas dari kakinya. Penis pak Bowo yang sudah sangat tegang itu kini terbebas tak terhalang oleh apapun. Cita belum menyadari hal itu, dia masih terpejam menikmati rasa nikmat yang menjalar disekujur tubuhnya.11201Please respect copyright.PENANAn8uZWGeK8z
11201Please respect copyright.PENANANiGxWqCbeB
11201Please respect copyright.PENANAOlQHJ21IBV
“Aaakkhhh…”11201Please respect copyright.PENANA65CSETLyE2
11201Please respect copyright.PENANABnm13F9HOs
11201Please respect copyright.PENANANXOWl0qAmW
Cita tersentak sampai membuka matanya, saat dia merasakan ada sedikit gerakan tusukan didaerah vaginanya. Dia melirik kebawah, dan begitu terkejut saat melihat batang berurat yang sudah berdiri tegak itu. Dia agak merasa jeri melihat penis pak Bowo, penis pria dewasa pertama selain milik Andi yang dia lihat secara langsung.11201Please respect copyright.PENANAs98Ku8BAkF
11201Please respect copyright.PENANAXIxRCDP1SS
11201Please respect copyright.PENANAVrXupBspj1
“Gede bangeet…” tanpa sadar Cita berbisik lirih, tapi pak Bowo bisa mendengarnya, dan itu membuat pak Bowo tersenyum.11201Please respect copyright.PENANA1EmH7Jz0JD
11201Please respect copyright.PENANAxbJJ19uxCr
“Aaaaahhhhh…” kembali Cita mendesah saat pak Bowo kembali mengarahkan penisnya kedaerah kewanitaan Cita yang masih tertutup celana dalam itu.11201Please respect copyright.PENANAVPFQg8e9oe
11201Please respect copyright.PENANAgLgnPN6e77
11201Please respect copyright.PENANAOPNHumle7W
Pak Bowo tak hanya menggesek saja sekarang, tapi beberapa kali melakukan gerakan tusukan yang mengarah kebibir vagina Cita. Setiap tusukan direspon dengan pekikan dan gelinjangan dari Cita.11201Please respect copyright.PENANA1lx2ghCpD4
11201Please respect copyright.PENANAPkr8Vs4GRv
Cita sendiri merasakan sensasi lain, yang jelas lebih nikmat. Dia kembali terpejam, meresapi apa yang sedang dia nikmati saat ini. Rangsangan demi rangsangan yang diberikan pak Bowo membuatnya kembali terbang melayang. Ciuman pak Bowo dibibir, telinga dan lehernya. Remasan lembut tangan pak Bowo dikedua payudaranya. Gesekan dan tusukan penis pak Bowo diselangkangannya. Semua membuat Cita makin hilang kendali atas dirinya sendiri.11201Please respect copyright.PENANAiQzhhQYLr1
11201Please respect copyright.PENANAZiR3MfKTRe
Hingga disatu titik, Cita mengangkat pantatnya saat terasa celana dalamnya ditarik turun. Dia seperti tak menyadari hal itu, tubuhnya bergerak dengan sendirinya. Akalnya sedang tertutup oleh nafsu birahinya, hingga tak sadar kalau celana dalamnya sudah teronggok dilantai kamar. Kini, kedua insan beda jenis itu telah telanjang bulat, tanpa sehelai benangpun menutupi tubuh keduanya.11201Please respect copyright.PENANAFqCBshhuR2
11201Please respect copyright.PENANArN25zOyR22
11201Please respect copyright.PENANAkaJeb67CnY
“Aaaaakkkhhh paaakkhhh…”11201Please respect copyright.PENANATD6qwkXoiX
11201Please respect copyright.PENANAWyBeUM0wkK
11201Please respect copyright.PENANAstquq2fExL
Kembali, Cita tersentak dan memekik, menghentikan semuanya. Dia merasa, bibir vaginanya yang telah polos tak tertutup apapun, mendapatkan kontak dengan ujung penis pak Bowo. Tiba-tiba, rasa ragu menyelimuti hati Cita. Separuh kesadarannya kembali, belum sepenuhnya dia menguasai diri. Tapi itu cukup untuk menghentikan percumbuan mereka berdua.11201Please respect copyright.PENANAcWE6ZCfVWV
11201Please respect copyright.PENANAKshclhpqRh
Pak Bowopun terdiam, menghentikan semua yang dia lakukan. Dia mengangkat wajahnya, menjaga jarak dari wajah Cita. Tangannya juga bergeser, melepaskan genggaman dan remasan dipayudara Cita. Tapi, ujung penisnya masih berada didaerah kemaluan Cita.11201Please respect copyright.PENANAWMptrwMDCo
11201Please respect copyright.PENANAIJ3iOBZUGh
Mereka saling menatap. Jelas terlihat kegamangan diwajah Cita. Terpancar keraguan dari sepasang mata jernihnya. Sedang pak Bowo, dari sudut pandang Cita, tatapannya masih seperti tadi, menyiratkan keteduhan yang membuat hatinya sedikit tenang. Tidak terlihat menyala-nyala penuh nafsu untuk segera menyetubuhinya, meskipun kini kondisinya sudah bisa dibilang dalam kendali pak Bowo. Ya atau tidak, seharusnya tidak berpengaruh terhadap apa yang akan dilakukan oleh pak Bowo selanjutnya. Namun nyatanya, pak Bowo berhenti, menatap Cita, memohon ijin.11201Please respect copyright.PENANAy9aEz3Er24
11201Please respect copyright.PENANAeWWiC4OKQ5
11201Please respect copyright.PENANAFiF3CbRMtJ
“Bolehkah sayang?” tanya pak Bowo lirih, setelah hampir semenit mereka terdiam dan bertahan dalam posisi itu.11201Please respect copyright.PENANApiuOMefgIZ
11201Please respect copyright.PENANAJilNxG3rE6
11201Please respect copyright.PENANAjFXvmot2JR
Cita tak langsung menjawab. Tak pula menggeleng atau mengangguk. Dia masih diliputi oleh rasa ragunya. Mengijinkan atau tidak. Menerima atau menolak.11201Please respect copyright.PENANAfm01rjF0Oa
11201Please respect copyright.PENANAjG5IcClFbw
Jangan Cita, jangan kasih ijin. Tolak dia, jangan biarkan dia memasukimu. Jangan biarkan dia menghancurkan kehormatan dan kesetiaanmu.11201Please respect copyright.PENANAh4V8u6cAWf
11201Please respect copyright.PENANANAS5HnWvZv
Satu sisi dari hati Cita menolaknya. Masih terpikir olehnya, bahwa dia saat ini masihlah istri orang, istri Andi. Dan lelaki yang barusan meminta ijin itu adalah orang lain.11201Please respect copyright.PENANAwaAbhv5VKz
11201Please respect copyright.PENANA5oSdYEsv62
Sudahlah Cita, kasih dia masuk. Biarkan dia memberimu kenikmatan yang kamu rindukan. Bukankah kamu rindu akan rasa itu? Ini kesempatan buatmu Cita.11201Please respect copyright.PENANARQVNayAo8p
11201Please respect copyright.PENANAzS2vCYZwQz
Satu sisi lagi, yang merupakan nafsu birahinya, menginginkan hal itu terjadi. Rasa kerinduan setelah 3 bulan tak merasakan, membuat ingin kembali merasakan hal itu.11201Please respect copyright.PENANAszfxHdwjl4
11201Please respect copyright.PENANAbUDyQpXcG0
Jangan Cita. Ingat, kamu masih jadi istri orang. Jaga kehormatan dan kesetiaanmu Cita. Jangan biarkan pria ini merusaknya, jangan biarkan pria ini menghancurkannya.11201Please respect copyright.PENANAtXP1ZisMhQ
11201Please respect copyright.PENANADLzU5ZfrCY
Kehormatan? Kesetiaan? Buat apa Cita? Kamu tidak ingat suamimu sendiri sudah menuduhmu berselingkuh? Apa kamu lupa betapa dia bersikeras menuduhmu telah membuang kehormatan dan kesetiaanmu. Lakukan Cita, ini adalah balasan untuk semua itu.11201Please respect copyright.PENANAkzMzPaMA83
11201Please respect copyright.PENANAEZMp8GyABG
Kembali batin Cita berperang, yang membuatnya makin gamang dan belum mampu memutuskan. Sedangkan pak Bowo sendiri, nampak masih terlihat sabar menunggu jawaban Cita.11201Please respect copyright.PENANAWScdDntZRl
11201Please respect copyright.PENANANcylNCmQrF
Jangan Cita, jangan. Apa bedanya kalau melakukan hal itu? Itu sama saja membuktikan kalau tuduhan suamimu benar adanya. Cepat tolak dia, mumpung masih ada kesempatan!11201Please respect copyright.PENANAqr14f0vYDB
11201Please respect copyright.PENANAOqgbtaXUl9
Lakukan Cita. Ringankanlah beban suamimu. Dia sudah menuduhmu, tapi kamu tak melakukan apapun. Lakukan apa yang dituduhkan suamimu kepada kamu, agar bebannya terkurang. Cepat anggukan kepalamu Cita, dan biarkan dia memasukimu.11201Please respect copyright.PENANAIwZuL2tcpC
11201Please respect copyright.PENANAOQ0OOYgcNX
11201Please respect copyright.PENANArDWwPoJB4i
“Ssshhh aaahh paaakk…” Cita mendesah saat ujung penis pak Bowo yang menempel dibibir vaginanya sedikit bergerak. Bukan karena pak Bowo ingin menggoda atau mempengaruhi Cita, tapi dia sedang mengubah posisinya karena merasa sedikit pegal. Tapi gerakan pelan itu, karena berada diarea paling sensitif, tak ayal membuat Cita kegelian hingga sampai mendesah.11201Please respect copyright.PENANAk1duG8fXun
11201Please respect copyright.PENANAh2BsxbGlDg
Cita, cepat tolak. Pria itu sedang menggodamu, sedang memaksamu untuk mengijinkannya. Cepat gelengkan kepalamu, sebelum semua terlambat.11201Please respect copyright.PENANAP6X5mq5ome
11201Please respect copyright.PENANAXRneTUyjO3
Oouh Cita, kamu rasakan itu kan? Betapa nikmatnya. Padahal itu baru gesekan, coba bayangkan rasanya jika benda itu memasukimu. Lihatlah penis itu. Besar, panjang. Betapa nikmatnya jika memenuhi vaginamu Cita. Apa kamu tidak ingin merasakan batang kokoh dan perkasa itu? Ayo, cepat anggukan kepalamu.11201Please respect copyright.PENANA3E3EpG6EfU
11201Please respect copyright.PENANAkV9sYbIb2t
Cita benar-benar gamang, bingung, ragu. Namun, gerakan kecil dari pak Bowo tadi, rupanya berefek besar pada tubuh Cita, yang berujung pada keputusannya. Rasa geli yang nikmat hanya dari sebuah gesekan saja, mengundang rasa keingintahuannya untuk merasakan yang lebih lagi, dan perlahan, kepalanyapun bergerak. Mengangguk.11201Please respect copyright.PENANAwU37X8Uz2Y
11201Please respect copyright.PENANAAXv7LURnQq
Pak Bowo tersenyum sumringah melihat anggukan Cita. Sebuah ijin yang dia nantikan dengan sabar sedari tadi, akhirnya dia dapatkan. Tanpa sadar, Cita membalas senyuman itu.11201Please respect copyright.PENANABvV6RQxHwe
11201Please respect copyright.PENANAeSuhc1CiJO
11201Please respect copyright.PENANAEjMEKpd1Kn
“Eemmmhhh… sssshhhh…”11201Please respect copyright.PENANAbcC5ZAT01M
11201Please respect copyright.PENANADBLUYdl12g
11201Please respect copyright.PENANABIOo7fuXWI
Cita menahan desahan dan desisannya, saat penis pak Bowo mulai bergerak kembali. Kali ini, bukan hanya sekedar menggesek, tapi mulai menekan bibir vagina Cita. Kepala penisnya mulai menyeruak, memaksa bibir vagina Cita untuk membuka, membuat Cita kembali meringis.11201Please respect copyright.PENANAJpHtal1KJy
11201Please respect copyright.PENANA8q6YssJ0rD
11201Please respect copyright.PENANAW15yYPA3wS
“Aaaaahhhhh…”11201Please respect copyright.PENANAPbVSW7nohp
11201Please respect copyright.PENANAAtKu8fSpKt
11201Please respect copyright.PENANAN8r5m4c0Dx
Akhirnya Cita mendesah panjang saat kepala penis itu berhasil memasuki vaginanya. Terasa sedikit sakit, ngilu, karena bibir vaginanya dipaksa terbuka lebih lebar dari biasanya ketika dimasuki oleh Andi.11201Please respect copyright.PENANAQc9RMH2JRl
11201Please respect copyright.PENANADxZNrwOnYd
Cita, sudah, hentikan. Tahan. Suruh pria itu mencabutnya. Cepat Cita, belum terlambat untuk mengakhirinya. Masih ada kesempatan sebelum kamu masuk kelubang yang kamu tidak akan bisa keluar setelah memasukinya. Cepat hentikan Cita!11201Please respect copyright.PENANACkB94pBWRN
11201Please respect copyright.PENANA4Htj0JrPFf
Kembali suara hati Cita memintanya untuk berhenti, meskipun kepala penis itu sudah berhasil masuk kebibir vaginanya.11201Please respect copyright.PENANA5lT8Wmkseb
11201Please respect copyright.PENANAfh9bY11Y1w
Sudah terlambat Cita, sudah masuk. Kamu sudah terlanjur basah, nyemplung saja sekalian. Lihat betapa nikmatnya penis itu, padahal baru masuk sedikit. Bayangkan kenikmatan seperti apa yang akan kamu dapat kalau penis itu sudah masuk semua, bergerak keluar masuk, menggesek setiap jengkal dinding vaginamu. Biarkan Cita, biarkan dirimu merasakan kenikmatan itu.11201Please respect copyright.PENANAIpNWYoazws
11201Please respect copyright.PENANAWpQGATEWeW
Cita menatap pak Bowo yang sedang menghentikan gerakannya, yang sedang memberikan waktu kepada Cita untuk membiasakan diri dengan penisnya. Dia tahu, dari cerita Isna, bahwa penisnya lebih besar dari Andi. Dan jika Cita tak pernah merasakan penis lain, itu berarti penis ini adalah yang terbesar yang memasukinya.11201Please respect copyright.PENANAFqmxVekitY
11201Please respect copyright.PENANAqdSmRU9Ohm
Cita menatap pak Bowo dalam-dalam. Pak Bowo sendiri tidak bisa mengartikan maksud dari tatapan Cita itu. Apakah meminta untuk berhenti, atau meminta untuk meneruskan, pak Bowo benar-benar tak tahu. Tapi akhirnya, dia berspekulasi. Biarlah nanti dia akan tahu jawabannya, jika dia melakukan itu.11201Please respect copyright.PENANABrvqzUUMOq
11201Please respect copyright.PENANAJReFpNBW5n
11201Please respect copyright.PENANAG63qJW5FMx
“Aaaaaahhhhhhh…”11201Please respect copyright.PENANAVLEiD1MJVU
11201Please respect copyright.PENANANwaUIN4jAu
11201Please respect copyright.PENANAnbeyVZnhbI
Kembali Cita mendesah saat pak Bowo mendorong pelan penisnya untuk masuk lebih dalam lagi. Terasa dinding vagina Cita begitu ketat menghimpit batang penisnya. Cita sampai terpejam lagi, meringis saat mili demi mili penis itu makin dalam memasuki lubang vaginanya. Lubang yang meskipun sudah sangat basah itu, tetap saja masih begitu sempit untuk penis pak Bowo, hingga membuat keduanya sama-sama merasakan ngilu dialat kelamin mereka.11201Please respect copyright.PENANAVzMh08eI30
11201Please respect copyright.PENANAl4Wxqz7LC0
Namun pak Bowo tak berhenti, karena tak merasa ada penolakan dari Cita. Dia merasa vagina Cita yang begitu ketat itu bukanlah reaksi penolakan, namun karena memang vagina Cita belum terbiasa dengan ukuran penisnya itu. Dinding vagina Cita yang berkedut justru menambah sensasi kenikmatan luar biasa bagi pak Bowo.11201Please respect copyright.PENANAihnsQvjZJv
11201Please respect copyright.PENANAbjxWLOJ7YD
11201Please respect copyright.PENANATnMkJ5kVgv
“Aaakkhhh paaaakkkhh…”11201Please respect copyright.PENANAFyN99BtCm4
11201Please respect copyright.PENANAJQxYdppldR
11201Please respect copyright.PENANAySewS5W9h9
Pak Bowo agak terkejut saat Cita menjerit agak keras. Diapun menghentikan gerakannya. Sebagian besar penisnya telah memasuki vagina Cita, yang membuat wanita itu mengernyit kesakitan. Tanpa Cita mengatakan apapun, pak Bowo mengambil kesimpulan, bahwa dititik inilah biasanya penis Andi memasukinya. Sedangkan penis pak Bowo, masih menyisakan sedikit bagian yang belum masuk kevagina Cita.11201Please respect copyright.PENANAahtnSMC6EH
11201Please respect copyright.PENANAUsMWLUdcPq
Akhirnya pak Bowo mendiamkan dulu penisnya, merasakan pijatan lembut dari kedutan didinding vagina Cita. Cita sendiri memang merasa vaginanya begitu penuh. Dan memang sampai dititik itulah biasanya penis Andi memasukinya. Saat ini penis pak Bowo sudah mencapai titik itu, apalagi dengan ukuran yang lebih besar, membuat Cita sedikit kepayahan menahan sakit dan ngilu, meski tak dia pungkiri, kenikmatan yang luar biasa mulai terbit disitu.11201Please respect copyright.PENANAKwTJJs4sEc
11201Please respect copyright.PENANAvT6vd2tYEX
Cita kemudian membuka matanya, menatap pak Bowo. Dia tahu, masih ada bagian penis pak Bowo yang belum masuk, dan ingin masuk sepenuhnya. Diapun kemudian berbisik lirih kepada pak Bowo, “Pelan-pelan…”11201Please respect copyright.PENANAVJ6VINrzm3
11201Please respect copyright.PENANA1VQ9fYyP1o
Pak Bowo hanya tersenyum, lalu mengangguk. Dia mengerti, Cita memberinya ijin untuk memasukan seluruh batangnya. Namun bagian itu, belum pernah dimasuki oleh Andi, karena itulah, dia memahami ketakutan Cita, kekhawatirannya jika nanti akan terasa sakit. Hal itu terasa sekali baginya dari kedutan didinding vagina Cita. Untuk itulah, pak Bowo kemudian mencium bibir Cita dengan lembut, yang kemudian dibalas oleh Cita.11201Please respect copyright.PENANAzCxY3Win8n
11201Please respect copyright.PENANA3UaibyoQm3
11201Please respect copyright.PENANAFFflPoFK6E
“Eeeemmpphhh…”11201Please respect copyright.PENANAq97flWicoS
11201Please respect copyright.PENANA2tayEfGXts
11201Please respect copyright.PENANA4O2f1eGkqS
Pekikan keras Cita tertahan oleh ciuman pak Bowo saat tiba-tiba pak Bowo menyentakan penisnya, yang membuatnya masuk seluruhnya kedalam vagina Cita. Sentakan yang sebenarnya tidak terlalu keras. Pak Bowo berusaha untuk melakukannya selembut mungkin. Namun bagian lubang itu terlalu sempit, memaksa pak Bowo untuk sedikit menghentak.11201Please respect copyright.PENANA90bZ9P1m2E
11201Please respect copyright.PENANAXq4MdMh6ik
Dan bagi Cita, itu terasa sakit, ngilu, hingga membuat air matanya meleleh. Dia memeluk erat tubuh pak Bowo, sambil menghisap dalam-dalam bibir lelaki itu. Sedangkan pak Bowo, hanya mendiamkan saja penis itu didalam vagina Cita, dimana dia merasakan kedutan dinding vagina Cita makin terasa. Penisnya sendiri, selain merasakan kenikmatan yang luar biasa, tapi terasa agak ngilu juga.11201Please respect copyright.PENANA6mCQvEEefp
11201Please respect copyright.PENANAbFa51P0SBT
Beberapa saat mereka hanya terdiam dalam posisi itu tanpa bergerak sedikitpun, hingga pak Bowo merasakan kedutan vagina Cita berangsur berkurang. Hisapan Cita dibibirnya juga tidak sekuat tadi. Dia merasakan vagina Cita mulai bisa menerima penisnya, sudah mulai beradaptasi.11201Please respect copyright.PENANAJllimuxboZ
11201Please respect copyright.PENANAuJDe1GHBVM
11201Please respect copyright.PENANAklxmcdfT4j
“Eeemmhhhh…”11201Please respect copyright.PENANAuEPXpJJphG
11201Please respect copyright.PENANA0nah6clzjr
11201Please respect copyright.PENANASaKCBpugrb
Cita melenguh dalam ciuman pak Bowo saat pak Bowo menarik perlahan penisnya, lalu mendorong lagi dengan gerakan yang pelan. Cita masih merasa agak sedikit ngilu, sehingga belum melepaskan pelukannya ditubuh pak Bowo, dan masih terus melumat bibir pak Bowo untuk menyalurkan apa yang sedang dia rasakan.11201Please respect copyright.PENANAKsiXpivIf9
11201Please respect copyright.PENANA50cZHhTBI2
Beberapa kali pak Bowo mengulangi gerakannya, hingga tubuh Cita terasa jadi lebih rileks, tidak setegang tadi. Namun pak Bowo masih melakukan gerakan tarik-dorong itu dengan tempo sangat pelan. Selain agar membuat Cita nyaman, dia sendiri juga sangat menikmati setiap gesekan kemaluan mereka berdua.11201Please respect copyright.PENANAMvQyKOl1QD
11201Please respect copyright.PENANAwBdvzgcRrO
11201Please respect copyright.PENANAyNjKMucxXl
“Eemmhh aahhh paaakkhhh…”11201Please respect copyright.PENANAcVGCvw83XK
11201Please respect copyright.PENANAjyVmQhKrQF
11201Please respect copyright.PENANAk5eymBUZO1
Cita mulai mendesah saat bibirnya terlepas dari ciuman pak Bowo. Namun saat mendengar desahan itu, tiba-tiba gerakan pak Bowo berhenti. Citapun yang tadinya terpejam, membuka matanya, bertanya-tanya kenapa pak Bowo berhenti, padahal dia sudah mulai merasa nyaman.11201Please respect copyright.PENANAK3x59rOvem
11201Please respect copyright.PENANAphfWywACqm
11201Please respect copyright.PENANANKmAraE3Pq
“Boleh aku minta sesuatu sayang?” tanya pak Bowo lirih.11201Please respect copyright.PENANAPWjT6iziTv
11201Please respect copyright.PENANAInzwOOsJHr
“Apa paakhh?” jawab Cita setengah berbisik.11201Please respect copyright.PENANAttbM2tfN6V
11201Please respect copyright.PENANATjbHHbeYMR
“Jangan panggil pak. Panggilah apapun, tapi jangan pak” jawab pak Bowo, juga dengan berbisik.11201Please respect copyright.PENANAAAVFYStrUM
11201Please respect copyright.PENANAlZXxcsqaFQ
11201Please respect copyright.PENANAcKAllC69g8
Cita hanya mengangguk, dijawab senyuman oleh pak Bowo, yang kemudian kembali mendorong penisnya memasuki vagina Cita.11201Please respect copyright.PENANAFxqy0Av50F
11201Please respect copyright.PENANAp0SFi63pWh
11201Please respect copyright.PENANAcd7HI2KAS2
“Aaahhh… uuuhhhh…” kembali Cita melenguh.11201Please respect copyright.PENANA9g9uHWibFr
11201Please respect copyright.PENANAsKXPVWY9GO
11201Please respect copyright.PENANAELXw8fcjeS
Dia memeluk tubuh pak Bowo lagi, makin erat. Setiap gerakan dorongan dari penis pak Bowo, membuat tubuhnya bergetar-getar. Dia merasakan sebuah kenikmatan, yang selama ini belum pernah dia rasakan. Kenikmatan yang jauh lebih hebat daripada yang selama ini dia dapatkan dari Andi. Mungkin, setara dengan kenikmatan yang dia dapat saat untuk pertama kalinya menikmati seks setelah menjadi istri Andi. Dari gadis yang tak pernah merasakan nikmatnya peraduan antar kelamin, menjadi wanita sepenuhnya saat dihantarkan pada kenikmatan persetubuhan.11201Please respect copyright.PENANAGiikLfeHgo
11201Please respect copyright.PENANAw53Wv3vC6I
Dan kali ini, dia kembali merasakan sensasi baru, yang lebih nikmat. Vaginanya terasa lebih penuh. Lubangnya ditembus lebih dalam daripada biasanya. Dinding vaginanya terasa digelitik oleh urat yang ada dibatang penis pak Bowo. Sensasi geli dan nikmat campur jadi satu. Sakit dan ngilu sudah hilang. Gelinjangan, desahan dan erangan telah cukup mewakili betapa dia menikmati persetubuhan ini.11201Please respect copyright.PENANAYKB4XgVKp8
11201Please respect copyright.PENANAfdkZSV9urV
11201Please respect copyright.PENANA1IpteCTu96
“Aaahhh… hemmhhh ouuhhh… aahh… aahhh…”11201Please respect copyright.PENANASgqCokbOPx
11201Please respect copyright.PENANAh4bTKezh3e
“Aaahh Cita sayaangg… aaahh nikmat sayaang…”11201Please respect copyright.PENANAN2VBzqgFUs
11201Please respect copyright.PENANAlHuhMIErAY
“Heemmhh… aahhh… sshhh… uuhh…”11201Please respect copyright.PENANAJUaHFqxAm4
11201Please respect copyright.PENANA6N7yJUrEiR
11201Please respect copyright.PENANAoR4YTLonN0
Desahan demi desahan, erangan demi erangan terus terdengar dari keduanya. Cita tak mampu mengucapkan apapun selain bibirnya yang terus mendesah. Sejak dulu, dia memang tak pernah terlalu heboh saat berhubungan badan. Dia tipe wanita pendiam saat bercinta. Tak pernah mengeluarkan kata apapun selain hanya desahan saja.11201Please respect copyright.PENANA7TLXkM80sP
11201Please respect copyright.PENANAv8x1DHQYtV
Sedangkan bagi pak Bowo, yang biasanya begitu vulgar saat bercinta, kali ini juga seperti kehabisan kata-kata untuk melukiskan kenikmatan yang dia rasakan. Dia seperti tak tahu harus mengucapkan apa, selain yang dia ucapkan tadi.11201Please respect copyright.PENANAYyTJJca1Xy
11201Please respect copyright.PENANAzcOJN6TNey
11201Please respect copyright.PENANAjbf9L5fsWK
“Aaahhh… hhmmphhh… sshhh… aaaaaaaaahhhhsss…”11201Please respect copyright.PENANAKXbYvWWhg3
11201Please respect copyright.PENANACsDpboL74n
11201Please respect copyright.PENANAsW3GNMz5li
Cita mendesah panjang. Tubuhnya menggelinjang, mengejang, dan mengejat-ngejat. Dia memeluk erat tubuh pak Bowo. Dia telah sampai dipuncak kenikmatannya. Dia kembali orgasme. Orgasme pertamanya dari penetrasi penis pak Bowo, penis orang lain, bukan penis suaminya. Dan kembali, dia tak mengucapkan apapun selain desahan panjang untuk mengekspresikan kenikmatan itu. Kenikmatan yang jauh lebih nikmat daripada yang pernah dia rasakan selama ini.11201Please respect copyright.PENANAhfGm6UiMtj
11201Please respect copyright.PENANAsjoIQ5qXqd
Pak Bowo terdiam, baik mulut maupun gerakannya. Dia menahan gerakannya, saat penisnya terasa hangat disiram oleh cairan cinta Cita. Dia hanya membalas pelukan Cita, memberinya kesempatan untuk meresapi setiap kenikmatan yang didapat. Sesekali, dia menciumi kening Cita.11201Please respect copyright.PENANA7Iwxg0Cxxs
11201Please respect copyright.PENANAJt2gle5cSR
Hampir setengah menit mereka terdiam, saat kemudian pak Bowo kembali menggerakan penisnya maju mundur. Cita hanya pasrah, membiarkan lelaki itu bergerak sesuka hatinya. Dia telah lemas oleh orgasmenya tadi. Orgasme yang cukup cepat, karena memang dia sudah terlalu lama tidak merasakannya, dan juga penis pak Bowo yang terlalu nikmat baginya.11201Please respect copyright.PENANA2w7T9kJQSH
11201Please respect copyright.PENANAAotR30vjtB
Namun, perlahan-lahan Cita mulai membalas gerakan pak Bowo, meskipun hanya dengan gerakan pelan dipinggulnya. Apalagi pak Bowo mulai sedikit menaikan tempo gerakannya.11201Please respect copyright.PENANAKroHrx5dD0
11201Please respect copyright.PENANATsXWLQ3AdP
11201Please respect copyright.PENANAepRujfNiBE
“Aaahhh… sshhh… uughhh… aaaahhh…”11201Please respect copyright.PENANAgC1OiDZDD2
11201Please respect copyright.PENANAqZ8nugfe5y
11201Please respect copyright.PENANAtwbvG4iEPZ
Desahan Cita juga makin keras terdengar, seiring pertambahan tempo genjotan pak Bowo. Sementara pak Bowo sambil terus memaju-mundurkan penisnya, juga mulai menciumi Cita. Bibir, pipi, telinga, leher, hingga sepasang buah dadanya, mendapat giliran serbuan dari bibir dan lidah pak Bowo.11201Please respect copyright.PENANAoBLIhikkYP
11201Please respect copyright.PENANAITuHhB5Zum
Cita makin melayang. Pergulatan batinnya sudah tak ada lagi. Nafsu birahinya menang telak, menguasi tubuhnya sepenuhnya.11201Please respect copyright.PENANA7DS6kaJCOk
11201Please respect copyright.PENANAErd6okbXaf
11201Please respect copyright.PENANApFMP9QZGQE
“Oohhh… aaahh… hhhmmmppp… aaaaaaaahhhhhh…”11201Please respect copyright.PENANAUAgwstoZw5
11201Please respect copyright.PENANAIS9jOklCyz
11201Please respect copyright.PENANAy5LqtVRIPT
Kembali Cita menggelinjang disertai desahan panjang. Dia kembali orgasme, dengan mudahnya. Penis pak Bowo terlalu nikmat untuknya. Pertahanannya benar-benar tak berdaya. Dia benar-benar takluk.11201Please respect copyright.PENANA6iEvEDrLpI
11201Please respect copyright.PENANAvbc1aWcD6j
Pak Bowo sendiri juga kembali menghentikan gerakannya, meskipun saat ini dia merasa ujung orgasmenya juga mulai mendekat. Sama halnya seperti dia bagi Cita, Cita baginya juga terlalu nikmat. Cita berbeda, sangat berbeda dengan perempuan lain yang pernah dia nikmati, bahkan termasuk istrinya sendiri saat dulu dia perawani. Pak Bowo selalu bisa bertahan lama, tanpa bantuan obat apapun. Kali ini, dia merasa lemah terhadap tubuh Cita.11201Please respect copyright.PENANAucN5GC8jvI
11201Please respect copyright.PENANASS00BUmVI6
Setelah merasa cukup memberikan waktu kepada Cita, kembali pak Bowo bergerak. Kali ini, tidak terlalu mendapat perlawanan dari Cita yang sudah lemas. Hanya saja, kedutan didinding vagina Cita masih bisa dia rasakan memijat-mijat batang penisnya.11201Please respect copyright.PENANAB576dgSsfH
11201Please respect copyright.PENANAbZ7J8BqNEu
Plok plok plok plok plok11201Please respect copyright.PENANAQ20SbZ6bpL
Plok plok plok plok plok11201Please respect copyright.PENANAVvv4uA7UuT
11201Please respect copyright.PENANANwdfMfqpc0
11201Please respect copyright.PENANAdfTt1SyeNQ
“Aahh aahh aahh aahh aahh…”11201Please respect copyright.PENANAnVke8OhNgl
11201Please respect copyright.PENANAQ3DaHUDQzK
11201Please respect copyright.PENANAQ8N57164iE
Suara benturan pinggulnya dengan pinggul Cita makin sering terdengar karena dia melakukan gerakan cepat. Seiring dengan desahan Cita yang terdengar pendek dan kerap, seirama dengan gerakan pak Bowo.11201Please respect copyright.PENANAXEhsb9INZC
11201Please respect copyright.PENANA9m9KkQa257
Gerakan cepat dari pak Bowo yang berbeda dengan yang awal-awal tadi, ternyata kembali memberikan sensari baru kepada Cita. Cepat, kerap, tapi baginya tetap terasa lembut. Dan itu membuatnya makin tak bisa menahan diri.11201Please respect copyright.PENANA3MGGgfiCe1
11201Please respect copyright.PENANAnWmjRXOeU4
11201Please respect copyright.PENANAdmFGjDyCMg
“Aaahhh aaahhh aaahhh… akhuuu… oohhh aaaaaaahhhhhh…”11201Please respect copyright.PENANATLAodCdjys
11201Please respect copyright.PENANAIGEpV4SBi6
11201Please respect copyright.PENANAjeC5szYDlv
Kembali Cita menggelinjang hebat dalam desahan panjangnya. Dia kembali orgasme.11201Please respect copyright.PENANAKkmLkjYMlt
11201Please respect copyright.PENANAdjxSvgMa4Q
11201Please respect copyright.PENANAJsljYqImPn
“Aaakkhhh…”11201Please respect copyright.PENANAgYcscA772P
11201Please respect copyright.PENANAq2B4GqEt5C
11201Please respect copyright.PENANAddEqOpyTRf
Cita memekik karena disela orgasmenya, tiba-tiba pak Bowo mencabut penisnya.11201Please respect copyright.PENANATtUiLv8OjO
11201Please respect copyright.PENANA789EiKAxvx
11201Please respect copyright.PENANATegB7GJLBt
“Oouuugghhhh aaaaaahhhhh…”11201Please respect copyright.PENANAjY7Q4J8rwU
11201Please respect copyright.PENANAEnKpFY4gUK
11201Please respect copyright.PENANA68fiSBxoYV
Croot croot croot croot croot11201Please respect copyright.PENANASUGIeF3FZ5
11201Please respect copyright.PENANAwBHhdl1VLF
11201Please respect copyright.PENANAmPpENuPNTN
Pak Bowopun mendesah panjang saat beberapa kali penisnya menyemburkan sperma hangat diperut Cita. Sebagian bahkan sampai mengenai payudara Cita. Diurutnya penisnya untuk mengeluarkan sisa-sisa spermanya, hingga badannya beberapa kali bergetar.11201Please respect copyright.PENANAGz2oFSfDNt
11201Please respect copyright.PENANA6G2aF8OgDu
Nikmat, sangat nikmat dia rasakan. Sampai-sampai kepalanya menengadah, saking nikmatnya. Beberapa saat kemudian, dia melihat tubuh Cita yang terlentang pasrah dihadapannya. Cairan kental putihnya terlihat membasahi perut dan payudara Cita. Sedangkan Cita sendiri tak bergerak, dengan kepala tertoleh kesamping, mata terpejam dan nafas terengah-engah.11201Please respect copyright.PENANAu0IUIvhXdr
11201Please respect copyright.PENANArMF669ECJ6
Pak Bowo kemudian menjatuhkan tubuhnya disamping tubuh Cita. Dia mengecup kening Cita, lalu merengkuh tubuh Cita kedalam pelukannya. Dia tak peduli spermanya yang berada diperut Cita menempel juga ditubuhnya. Dia hanya ingin memeluk Cita, mengungkapkan rasa bahagia dan terima kasihnya.11201Please respect copyright.PENANAP4qJ4cmYyO
11201Please respect copyright.PENANAkePsVS14Xh
Cita membalas pelukan pak Bowo. Dia sudah membuka matanya, tersenyum saat beberapa kali menerima pelukan pak Bowo. Matanya terlihat berkaca-kaca, air mata terlihat menggenang disudut matanya, lalu perlahan menetes.11201Please respect copyright.PENANAJtMNr9JX7q
11201Please respect copyright.PENANACHkCh1NVcu
11201Please respect copyright.PENANA4BuGMt6dcS
“Terima kasih, sayang” ucap pak Bowo dengan lirih, sebelum kembali mencium kening Cita, cukup lama.11201Please respect copyright.PENANAEFJMZDeDr4
11201Please respect copyright.PENANAGfDEkULEkH
“Terima kasih juga, mas”11201Please respect copyright.PENANAoxnhc3F6sQ
11201Please respect copyright.PENANAMtOnblvaEF
*11201Please respect copyright.PENANAwnrz1KCwNf
*11201Please respect copyright.PENANAQ8UHA2RCla
*11201Please respect copyright.PENANA7Q2GUncjdo
*11201Please respect copyright.PENANAmE3wTgu0zC
*11201Please respect copyright.PENANAvuXdGkUvRV