7966Please respect copyright.PENANAgRr8PhYvZV
7966Please respect copyright.PENANADxfYuMaULZ
Nada langsung mengarahkan mobilnya menuju rumah pak Bowo. Tapi dia harus sedikit bersabar, karena malam minggu ini cukup macet jalanan. Namun sampai dirumah pak Bowo, Nada makin khawatir, karena tidak ada mobil pak Bowo disitu, dan rumahnya juga sepi, bahkan lampu rumahnya tidak menyala.7966Please respect copyright.PENANAVcTETzEJN1
7966Please respect copyright.PENANANfJpuUGgu4
7966Please respect copyright.PENANAPtEuI4NqoA
Mereka nggak disini. Apa mereka beneran keluar kota? Tapi kemana? Dan kenapa pada nggak bisa dihubungi? Duuh, Cita, kamu kemana? Apa yang terjadi sama kamu?7966Please respect copyright.PENANAqPAIosVLFt
7966Please respect copyright.PENANA96TTTPymk4
*7966Please respect copyright.PENANAnlUj8Sncgt
*7966Please respect copyright.PENANAZlTgpn2tFT
*7966Please respect copyright.PENANAW0UfEkqhGy
*7966Please respect copyright.PENANA6ECPaCc8EV
7966Please respect copyright.PENANABjoMRYRG5V
Beberapa jam sebelumnya7966Please respect copyright.PENANA4WeDPOcUii
7966Please respect copyright.PENANABi9FTlgzQT
Siang itu akhirnya Cita berangkat hanya berdua saja dengan pak Bowo. Tadi saat Cita sedang bersiap-siap pak Bowo sempat pulang untuk bersiap-siap juga. Waktu dia kembali, Cita sudah menunggu didepan rumah dengan membawa sebuah travel bag kecil dan juga tas jinjingnya. Akhirnya merekapun berangkat. Dalam perjalanan mereka asyik ngobrol, sepertinya Cita terlihat bersemangat untuk kali ini.7966Please respect copyright.PENANA5maBA4fvaD
7966Please respect copyright.PENANAfOt38FLebX
7966Please respect copyright.PENANAKEfsDCp7x7
“Kamu tadi udah ijin ibu kan Cit?”7966Please respect copyright.PENANAYvCd7RzHzP
7966Please respect copyright.PENANA7dTook2m8r
“Udah kok pak, kenapa emang?”7966Please respect copyright.PENANAnM8SWB7pfe
7966Please respect copyright.PENANAnPFywucJNP
“Ya nggak, aku nggak mau aja dibilangin bawa kabur anak orang, haha”7966Please respect copyright.PENANAkmavPF8v2K
7966Please respect copyright.PENANA5zP3gvB1VU
“Haha segitunya amat sih. Ya pasti aku ijin lah sama ibu”7966Please respect copyright.PENANAZPF2B1Wvoh
7966Please respect copyright.PENANAPE8CvTv42a
“Emang kamu ngomong gimana sama ibu kok diijinin?”7966Please respect copyright.PENANAon6fuIuMrb
7966Please respect copyright.PENANALni75PvmPb
“Aku bilang mau keluar kota buat pemotretan sama mbak Nada, sama kayak yang dulu itu”7966Please respect copyright.PENANAODLs2A7mpC
7966Please respect copyright.PENANAoY9ZWHKiLD
“Loh, kok bilang sama Nada? Kenapa mesti bohong?”7966Please respect copyright.PENANALbanu5Tfqs
7966Please respect copyright.PENANAulKR5w9HYK
“Lha emang kalau ngomong cuma berdua sama pak Bowo, bakal diijinin?”7966Please respect copyright.PENANAG25sXqpk79
7966Please respect copyright.PENANAAndKCAF6Ov
“Yaa, nggak tahu sih, haha. Jadi sebenarnya, kamu itu ngebet pengen pemotretan apa ngebet pengen jalan sama aku? Haha”7966Please respect copyright.PENANAY6dMMTaO9a
7966Please respect copyright.PENANAimJJ33uG7y
“Iihh apaan sih” jawab Nada malu-malu, bahkan sekilas pak Bowo melihat wajah Cita merona.7966Please respect copyright.PENANAn4wgYDitjv
7966Please respect copyright.PENANAD0xFFotr0S
7966Please respect copyright.PENANAy935HHkFMv
Pak Bowo tak lagi berusaha untuk menggoda Cita. Tapi dalam hati dia senang. Tujuannya masih sama, yaitu mendapatkan Cita. Dan sekarang mereka sedang dalam perjalanan menuju luar kota, hanya berduaan saja. Tapi bukan hanya itu yang membuatnya senang. Dia merasa, Cita mulai ada sesuatu padanya. Kalau tidak, tak mungkin Cita akan sampai membohongi ibu mertuanya hanya untuk bisa pergi seperti saat ini. Cita pasti akan menolak, atau mungkin akan menunggu sampai ibu mertua dan anaknya pulang, lalu mereka pergi bersama-sama.7966Please respect copyright.PENANANyTMTzCypS
7966Please respect copyright.PENANAKua2IHFT8j
Dalam perjalanan mereka sempat singgah disebuah rumah makan untuk mengisi perut, lalu kembali melanjutkan perjalanan. Kalau tadi mereka sempat bungkam, setelah makan siang ini perjalanan mereka kembali diisi dengan obrolan ringan. Pak Bowo juga tak lagi membahas yang tadi atau berusaha menggoda Cita, dia lebih banyak mendengarkan Cita bercerita tentang pekerjaan dan teman-teman kantornya.7966Please respect copyright.PENANArV0htbyuTx
7966Please respect copyright.PENANAKIOZfGnagB
Karena ini adalah hari sabtu, dan ternyata lokasi yang dituju pak Bowo itu searah dengan sebuah lokasi wisata, maka perjalanan jadi tidak terlalu lancar karena mereka terjebak macet dibeberapa titik. Akhirnya setelah 2 jam perjalanan mereka sampai juga divilla itu. Villanya tidak terlalu besar, namun terlihat nyaman. Kondisi udaranya juga sejuk. Hamparan hijau tanaman teh disekitar villa memanjakan mata mereka. Setelah turun dari mobil merekapun masuk kevilla.7966Please respect copyright.PENANAD8HRXsXJkw
7966Please respect copyright.PENANAJeBv8epi4D
7966Please respect copyright.PENANA7fEmxlwU8r
“Bagus juga pak villanya, nyaman kayaknya” ucap Cita melihat-lihat kondisi dalam villa.7966Please respect copyright.PENANA7GjC2Y5CH4
7966Please respect copyright.PENANAHD7XjptkyG
“Ya emang nyaman kok. Oh iya, disini ada 3 kamar, kamu pilih aja mau nempatin yang mana. Kamarnya sama aja kok” ucap pak Bowo.7966Please respect copyright.PENANApOybpCn0Iu
7966Please respect copyright.PENANAycPP9GTHtj
7966Please respect copyright.PENANAqYgCOOUHpZ
Cita mengangguk, kemudian dia masuk kesalah satu kamar. Pak Bowo juga masuk kekamar lainnya. Setelah merapikan barang-barangnya, mereka keluar dari kamar masing-masing hampir bersamaan. Terlihat juga pak Bowo sudah membawa kameranya.7966Please respect copyright.PENANA6zLcYLLB9n
7966Please respect copyright.PENANA3kQ0mKevMn
7966Please respect copyright.PENANASJpgZsDVod
“Mau foto-foto sekarang pak?” tanya Cita.7966Please respect copyright.PENANAnoQLW5M6rl
7966Please respect copyright.PENANAt2Fk8I6jBj
“Eh nggak sih, aku mau kesamping fotoin pemandangan. Emang kamu nggak capek? Nggak pengen istirahat dulu?”7966Please respect copyright.PENANAiky4BJArzc
7966Please respect copyright.PENANAGHjF2ibbyh
“Nggak sih pak, nanti aja sekalian istirahatnya. Aku juga pengen lihat pemandangan sekitar”7966Please respect copyright.PENANAQJupHOOvzQ
7966Please respect copyright.PENANAcmJSClHSIO
7966Please respect copyright.PENANADtVeoPDZCp
Mereka berdua kemudian menuju kesamping villa. Dan dari samping ternyata pemandangannya cukup bagus. Cita terlihat senang sekali. Berkali-kali dia rentangkan kedua tangannya sambil menghirup udara segar ini dalam-dalam. Pak Bowo yang melihat itu, merasa sayang untuk melewatkan momen itu. Dia beberapa kali memotret tanpa Cita sadari. Tapi beberapa saat kemudian, Cita baru sadar kalau dia sedang dipotret oleh pak Bowo. Dan diapun langsung berpose tanpa disuruh.7966Please respect copyright.PENANAs3MIuFMFpE
7966Please respect copyright.PENANA1xil4k5qI4
7966Please respect copyright.PENANAR2AEyZbbWj
“Pemandangannya disini bagus ya pak?”7966Please respect copyright.PENANAuDeoabPgUD
7966Please respect copyright.PENANAPc3xtR4aI4
“Iya Cit, pemandangan bagus, udara juga sejuk. Kalau malem juga bagus lho, dari sini kita bisa lihat lampu-lampu kota dibawah sana”7966Please respect copyright.PENANAKDSs9FxCJe
7966Please respect copyright.PENANANX6ZxtKTFF
“Oh ya?”7966Please respect copyright.PENANAi9qCT5t9BN
7966Please respect copyright.PENANAU6Sd1OpvmM
“Iya, lihat aja entar malem”7966Please respect copyright.PENANAly06cf0Av8
7966Please respect copyright.PENANAGFcs7fTxyU
*7966Please respect copyright.PENANAr2wDzyuVmU
*7966Please respect copyright.PENANApOlFjoALMj
*7966Please respect copyright.PENANAORcxsoTTnX
*7966Please respect copyright.PENANAhAVVq4Q606
7966Please respect copyright.PENANAtus5XwR8Qj
Hari beranjak petang. Cita dan pak Bowo sudah sama-sama mandi dan berganti baju. Pak Bowo terlihat santai dengan memakai celana jeans dan kaos yang memperlihatkan perutnya yang agak membuncit itu. Cita juga terlihat memakai kaos yang ditutup dengan cardigan, celana jeans yang agak ketat dan jilbab simpel. Cita juga hanya memoles bedak tipis diwajahnya, tanpa memakai lipstik, juga membiarkan alisnya tak dipoles karena memang sudah cukup tebal alami.7966Please respect copyright.PENANApSXc0k8FIw
7966Please respect copyright.PENANAnLqLufDAum
7966Please respect copyright.PENANAvIrGEImJu5
“Kita cari makan yuk Cit”7966Please respect copyright.PENANAC8G4ahPzE5
7966Please respect copyright.PENANAqehXmCSBaK
“Ayo pak. Mau makan dimana?”7966Please respect copyright.PENANAqpjvGBQhDE
7966Please respect copyright.PENANAXGkDu2Dp4F
“Disekitar sini banyak kok tempat makan. Kamu pengen makan apa?”7966Please respect copyright.PENANAP9D7aX2JOl
7966Please respect copyright.PENANAZc2VG472B7
“Hmm, terakhir aku pergi ke daerah kayak gini sih pernah makan sate kelinci pak, disini ada nggak ya?”7966Please respect copyright.PENANARzhORXdS55
7966Please respect copyright.PENANA2IUp2UBRW2
“Wah banyak kalau disini. Kamu mau?”7966Please respect copyright.PENANAYBd9ABUgSv
7966Please respect copyright.PENANAMUPCgVcuFl
7966Please respect copyright.PENANAOFp89wRTQl
Cita mengangguk. Akhirnya mereka pergi mencari warung sate kelinci tak jauh dari villa. Pak Bowo memilih warung yang memiliki view pemandangan kota dibawahnya. Sambil makan, mereka bisa melihat cahaya lampu kota yang terlihat indah dari tempat itu. Karena tak membawa kamera, pak Bowo mengabadikan momen itu dengan kamera hpnya. Tapi sialnya, karena teledor hp yang dia pegang lepas dari tangannya, dan masuk ke gelasnya yang masih berisi penuh dengan teh panas.7966Please respect copyright.PENANAAfhzrXIY0Q
7966Please respect copyright.PENANA4DklO9cS9P
7966Please respect copyright.PENANAHS5SFmGu0r
“Yaaah siaaal, malah nyemplung”7966Please respect copyright.PENANAKlx5V6NSdz
7966Please respect copyright.PENANAw09h6nWW0T
“Hahaha ya ampun pak, gimana sih bisa nyemplung gitu”7966Please respect copyright.PENANA9CiZd6w3mW
7966Please respect copyright.PENANAW9gX1wjrKk
7966Please respect copyright.PENANAm8PRGGrE5n
Pak Bowo dengan hati-hati mengambil hpnya. Dia langsung meletakan hpnya dimeja karena memang masih terasa agak panas gara-gara kena teh panas tadi. Dan sialnya, hp pak Bowo bukanlah hp yang tahan air. Apalagi, hpnya baru saja masuk air panas. Akhirnya hp itupun langsung mati.7966Please respect copyright.PENANAIElFEvW79a
7966Please respect copyright.PENANAHS6GOV67vh
7966Please respect copyright.PENANAklZReh5nX6
“Mati Cit, haha” ucap pak Bowo yang malah tertawa melihat hpnya mati.7966Please respect copyright.PENANAhSnWPbF1rx
7966Please respect copyright.PENANAdUGBpeNELO
“Hihihi kasian” Cita hanya cekikikan. Sebenarnya dia merasa tak enak karena sempat keceplosan tertawa tadi, tapi ternyata pak Bowonya sendiri juga tertawa.7966Please respect copyright.PENANAjxU0sF3nZx
7966Please respect copyright.PENANAmJVqZPvpIM
“Wah sayang padahal bagus lho foto-fotonya tadi” ucap pak Bowo.7966Please respect copyright.PENANAV803pqOWcA
7966Please respect copyright.PENANATLmvu4aTQP
“Yaudah pakai hpku aja pak, tapi jangan dicemplungin juga ya, hehe”7966Please respect copyright.PENANA8VFmpX6hy4
7966Please respect copyright.PENANArUOMoB4syB
“Haha yaudah mana sini?”7966Please respect copyright.PENANAlt5mkFPe31
7966Please respect copyright.PENANAK3vqyC2uTz
7966Please respect copyright.PENANAQyVvQWvppN
Cita mengambil hpnya. Tapi sebelum menyerahkan pada pak Bowo, dia sempat akan membuka kunci dan membuka kamera, tapi ternyata hp itu juga mati.7966Please respect copyright.PENANAC6iPQZwN92
7966Please respect copyright.PENANAxeBSWSSKeo
7966Please respect copyright.PENANAMPvZ2rLAe7
“Eh kok mati ya? Astaga, aku lupa ngecharge tadi pak, abis batreinya”7966Please respect copyright.PENANAo3PbxTTaWF
7966Please respect copyright.PENANAQFlvo0bhsX
“Haha yaudah kalau gitu, berarti emang nggak boleh ambil foto dari sini Cit, hehe”7966Please respect copyright.PENANAdUw9lBwG7X
7966Please respect copyright.PENANAEOe0Bv1OCv
“Yaah kan sayang pak backgroundnya bagus loh padahal” ucap Cita agak memanyunkan bibirnya.7966Please respect copyright.PENANARYUAqqThFX
7966Please respect copyright.PENANANLmGO72Z3z
“Udah tenang aja, entar divilla lebih bagus viewnya Cit. Kalau disini masih agak kehalang bukit itu, entar kalau divilla nggak kehalang, lebih keren lah” hibur pak Bowo.7966Please respect copyright.PENANANPqdLiwich
7966Please respect copyright.PENANAmV5iJxnNnR
“Beneran?”7966Please respect copyright.PENANA3zews4AMuv
7966Please respect copyright.PENANApt1ORukZkK
“Iya”7966Please respect copyright.PENANAnFw7zdBPyU
7966Please respect copyright.PENANAyF0sbSnemB
“Hmm yaudah deh”7966Please respect copyright.PENANA9lrzHs4Cgd
7966Please respect copyright.PENANA5bkqxIsjAK
7966Please respect copyright.PENANAxM5CEe4Mhq
Akhirnya mereka kembali melanjutkan makan malamnya. Setelah habis, mereka masih sempat duduk-duduk disitu sebentar menikmati suasana. Hawa yang dingin membuat keduanya duduk berdekatan, mepet. Tapi tak sampai saling peluk, karena baik Cita maupun pak Bowo terlihat sama-sama canggung. Meskipun sudah sering melakukan dirumah Cita, tapi ditempat umum seperti ini mereka masih canggung, meskipun mungkin tak ada yang kenal mereka.7966Please respect copyright.PENANAUbfuAm78tC
7966Please respect copyright.PENANAS1Jjrfgu5B
7966Please respect copyright.PENANARGzWEWqVhc
“Pak, balik aja yuk” ucap Cita setelah cukup lama mereka hanya terdiam.7966Please respect copyright.PENANAxF9ukS7uda
7966Please respect copyright.PENANArQafpKpWjf
“Iya, daripada cuma diem disini, hehe” jawab pak Bowo, dan Citapun tersenyum mendengarnya.7966Please respect copyright.PENANA7hNbGRwSQI
7966Please respect copyright.PENANAv37xSCOn3F
7966Please respect copyright.PENANAhzAHOSsiec
Akhirnya mereka pulang. Sampai divilla pak Bowo langsung menyimpan hpnya yang sudah mati kena teh panas itu dan langsung mengambil kamera, sedangkan Cita masuk kekamar untuk mencharge hpnya, lalu keluar lagi. Pak Bowo kemudian mengajak Cita kebagian samping villa seperti tadi siang, kali ini untuk melihat pemandangan lampu kota yang ada dibawah sana.7966Please respect copyright.PENANAafNruLRis4
7966Please respect copyright.PENANAvzoH3L01f9
7966Please respect copyright.PENANAiS58MG2Ze2
“Waah beneran ternyata, lebih keren dari sini pak, lebih kelihatan semuanya” ucap Cita.7966Please respect copyright.PENANA0yvkDiV3mJ
7966Please respect copyright.PENANAUpJmf2d5pC
7966Please respect copyright.PENANA4lOGW3AU4b
Pak Bowo tak menjawab, hanya tersenyum dan membiarkan Cita menikmati pemandangan yang ada. Dia sesekali mengambil foto Cita dari belakang. Sadar dirinya sedang difoto, Citapun berbalik dan melakukan berbagai pose. Kadang pose lucu yang membuat pak Bowo tak bisa menahan tawanya.7966Please respect copyright.PENANAHpqK4Z8FrY
7966Please respect copyright.PENANAspOUOtxJqu
*7966Please respect copyright.PENANAWcQGPKBViq
*7966Please respect copyright.PENANAKrtcMX7SYe
*7966Please respect copyright.PENANA26k4XZkpAY
*7966Please respect copyright.PENANAmm6eQtRSiv
7966Please respect copyright.PENANACSPucwgKXF
Sudah puas dengan berfoto-foto, sekarang Cita dan pak Bowo sudah duduk-duduk diruang tengah villa ini. Tv menyala, tapi tak terlalu mereka perhatikan. Mereka lebih banyak ngobrol dan tentu saja, posisinya berdekatan, bahkan tangan pak Bowo sudah merangkul pundak Cita, sedangkan tangan Cita juga merangkul pinggang pak Bowo.7966Please respect copyright.PENANA3mtHmjyXnE
7966Please respect copyright.PENANAwbkKqQqevt
7966Please respect copyright.PENANAs7V8jFNZvy
“Dulu waktu kamu pergi sama Nada dan yang lain itu, abis foto-foto acaranya apaan?”7966Please respect copyright.PENANAWnDhk6ASXt
7966Please respect copyright.PENANAVDHI7jhroI
“Hmm, dulu sih acaranya sendiri-sendiri pak. Ada yang cuma diem divilla, ada juga yang keluar jalan-jalan. Waktu itu sih aku sama mbak Nada dan yang lainnya jalan-jalan, karena nggak jauh dari situ ada taman bunga yang meskipun malam tapi tetep ramai, soalnya dipakein lampu warna-warni gitu pak jadi bagus banget”7966Please respect copyright.PENANAJFVECOQhpU
7966Please respect copyright.PENANAN29Pke2xNm
“Ooh gitu. Tapi sayang ya, disekitar sini nggak ada kayak gitu. Ada tempat wisata juga kalau jam segini udah tutup, baru ramai juga besok”7966Please respect copyright.PENANAPM7VFqhkde
7966Please respect copyright.PENANAfrnJxm9JdG
“Iya sih, tapi nggak papa pak”7966Please respect copyright.PENANASul1PwEiyn
7966Please respect copyright.PENANA1CpUAhPTPH
“Beneran nggak papa? Kan kamu kesini pengen refreshing? Tapi kita malah cuma duduk-duduk doang disini”7966Please respect copyright.PENANAOEqNDhsfk7
7966Please respect copyright.PENANAXYAgIjfhmC
“Iya nggak papa. Ini juga udah lebih fresh kok, paling nggak udah dapet udara seger pak. Lha lagian mau jalan kemana coba? Udah malem kan, mau lihat pemandangan juga gelap, item semua”7966Please respect copyright.PENANAjc58flBbyD
7966Please respect copyright.PENANAYFCAIcjDBF
“Seitem aku ya Cit? Hehe” canda pak Bowo.7966Please respect copyright.PENANAkHvlgUUI9p
7966Please respect copyright.PENANAMCUEXqRakS
“Haha iya, pak Bowo item, haha”7966Please respect copyright.PENANAW40tHSFl2X
7966Please respect copyright.PENANAQBaxjBnvg7
“Biarin, kan item manis. Item-item gini banyak yang suka lho, haha”7966Please respect copyright.PENANAMLfwMz7jNh
7966Please respect copyright.PENANAV2YHVnsfaA
“Haha pede amat. Emang siapa yang suka coba?”7966Please respect copyright.PENANAMT5l9YwFpZ
7966Please respect copyright.PENANAE5s4k08SVI
“Nih salah satunya, yang lagi melukin aku, hahaha”7966Please respect copyright.PENANAIYF4il3r51
7966Please respect copyright.PENANAoE3ysPTsot
“Iihh apaan sih” ucap Cita sambil mencubit pinggang pak Bowo.7966Please respect copyright.PENANAL4fqDsYC4f
7966Please respect copyright.PENANA8ZhbIcJtSL
7966Please respect copyright.PENANAzdnGa27IBe
Cita tersipu mendengar ucapan pak Bowo. Dia tahu pak Bowo bercanda, tapi mendengar candaan itu justru ada desiran dalam dadanya.7966Please respect copyright.PENANApBlGSgljby
7966Please respect copyright.PENANAayABDzdKLs
Aku suka pak Bowo? Mungkinkah? Batin Cita.7966Please respect copyright.PENANAg4X5bwrU7s
7966Please respect copyright.PENANA6PmM4kCU53
Dia jadi mengingat-ingat semua momen kebersamaan dengan pak Bowo, baik itu yang hanya berdua seperti ini, ataupun saat ada Putra juga. Memang Cita harus mengakui, bahwa selama berada disamping pak Bowo dia merasakan ketenangan, kenyamanan, dan juga kehangatan. Apalagi sikap pak Bowo yang selama ini tak pernah kurang ajar kepadanya. Bahkan lelaki itu sering mengingatkan Cita agar selalu berhati-hati menanggapi teman-temannya dikantor yang masih saja ada yang terus menggodanya.7966Please respect copyright.PENANA4HsMRNSth4
7966Please respect copyright.PENANA0jRTUHftlu
Sama dia aku jadi ngerasa tenang, nyaman, dan juga aman. Dia begitu dewasa, nasehatnya nggak pernah nyalahin aku, nggak pernah nyudutin aku. Dan dia juga bisa deket banget sama Putra, yang nggak semua orang bisa melakukan itu. Yang dibisikan pak Bowo waktu itu, apa bener-bener mewakili perasaan hatinya ya? Batin Cita lagi.7966Please respect copyright.PENANABXHJ3XLEsD
7966Please respect copyright.PENANAfBKKmxIjdT
Dia kembali teringat momen ketika pak Bowo pamit pulang dari rumahnya, waktu itu pak Bowo memeluk erat tubuhnya dan mencium keningnya. Lalu Cita mendengar bisikan lirih pak Bowo, yang menyatakan pria itu menyayanginya. Cita tak sempat berkata apa-apa karena pak Bowo buru-buru melepas pelukannya dan beranjak pergi.7966Please respect copyright.PENANAMbKtO0SeHI
7966Please respect copyright.PENANAdvoYddWFAP
Setelah itu, pak Bowo juga tak lagi membahas apa yang dia bisikan waktu itu. Meskipun Cita jadi penasaran untuk menanyakannya, tapi Cita menahan diri. Apalagi sikap pak Bowo setelahnya, seperti sedang membuktikan diri bahwa lelaki itu memang menyayanginya. Pak Bowo memang tak lagi mengatakannya, tapi Cita bisa merasakan itu dari semua sikap pak Bowo. Cita menilai, sikap-sikap pak Bowo itu juga tidak berlebihan, bukan untuk mencari perhatian.7966Please respect copyright.PENANAUOvuMwFhlO
7966Please respect copyright.PENANAxLFazpdV5t
Ditambah lagi, sering sekali ketika pak Bowo singgah kerumahnya, hal pertama yang ditanyakan adalah keberadaan Putra. Kalau Putra ada, maka lelaki itu akan langsung menghabiskan waktunya bersama anak yang baru berumur 2 tahun itu. Putra juga terlihat sangat senang kalau ada pak Bowo. Dan sejak akrab dengan pak Bowo, Putra bahkan tak pernah lagi menanyakan ayah kandungnya, Andi, yang sudah lama tak pulang.7966Please respect copyright.PENANAdBRxzftEYf
7966Please respect copyright.PENANAt78YDdyWP3
Benarkah dia memang menyayangiku dan Putra? Dilihat dari sikapnya, aku ngerasa emang begitu. Dia begitu melindungi kami, mengayomi kami. Hal yang sudah lama tidak aku dan Putra rasakan. Dan yang paling penting, dia tak pernah kurang ajar kepadaku.7966Please respect copyright.PENANAWsyfa5Foph
7966Please respect copyright.PENANAiNU8RWWz6U
7966Please respect copyright.PENANAjuE7XsTUjB
“Cit, kok malah bengong sih?” tanya pak Bowo membuyarkan lamunan Cita.7966Please respect copyright.PENANArMgXHLNTTL
7966Please respect copyright.PENANAFGCSRKJbQZ
“Eh nggak kok pak, hehe”7966Please respect copyright.PENANAzAhFermCbH
7966Please respect copyright.PENANAdnm2u2LPqX
“Mikirin apa?”7966Please respect copyright.PENANAfsxexUfjDr
7966Please respect copyright.PENANAtJ19tbJfTM
7966Please respect copyright.PENANAB3Pqrtwii0
Cita hanya menggeleng, namum mempererat pelukannya pada pak Bowo. Pak Bowo membalas pelukannya. Cita sedikit memejamkan mata, dia merasa nyaman sekali dipeluk seperti ini. Dan juga dia merasakan kehangatan, ditengah-tengah dinginnya udara pegunungan malam ini.7966Please respect copyright.PENANAHCrffLWHN4
7966Please respect copyright.PENANAJBiIsjmCsJ
Cukup lama sepasang insan berbeda umur cukup jauh ini berpelukan dalam diam. Cita masih memikirkan tentang apa saja yang sudah dilewati dengan pak Bowo, sambil sesekali bibirnya tersenyum kecil. Pak Bowo sendiri, malam ini dia tak memikirkan hal yang lain sama sekali selain merasa makin nyaman dengan Cita.7966Please respect copyright.PENANAmWBmUhiH0f
7966Please respect copyright.PENANAuQBVTaRQ61
Meskipun sebenarnya kondisi malam ini adalah kondisi yang sangat ideal yang dia harapkan dari Cita. Mereka sedang berada jauh dari rumah masing-masing. Berada disebuah villa dikawasan pegunungan, hawa malam yang cukup dingin. Duduk hanya berduaan, sambil berpelukan. Hanya butuh satu momen kunci untuk bisa membuat tujuan awalnya tercapai. Tapi entah kenapa, pak Bowo belum ingin melakukannya saat ini.7966Please respect copyright.PENANAhOyCeXSSqX
7966Please respect copyright.PENANAe5hecswrw8
Dia masih ingin lebih lama menikmati momen ini. Berpelukan dengan Cita seperti ini membuat dia merasa nyaman sekali. Perasaan seperti ini sudah lama sekali dia tidak merasakannya. Dia coba mengingat-ingat, tapi gagal. Dia lupa kapan terakhir kali merasakan seperti ini. Sudah terlalu lama.7966Please respect copyright.PENANAEsgdW50i5A
7966Please respect copyright.PENANAczLXQEEAmz
7966Please respect copyright.PENANAvPjhthFY9X
“Cit…”7966Please respect copyright.PENANA5fu02C0dCx
7966Please respect copyright.PENANA2YjdQWeiQR
“Pak…”7966Please respect copyright.PENANAHehQoeDrq7
7966Please respect copyright.PENANA4xlmDrd32G
7966Please respect copyright.PENANAquEDISz2zP
Setelah lama terdiam, mereka saling memanggil, bersamaan. Tapi kemudian mereka terdiam lagi. Agak sedikit merenggangkan pelukan, lalu mereka bertatapan. Cita menatap mata pak Bowo dalam-dalam. Dia melihat tatapan mata pak Bowo membuatnya merasakan lagi ketenangan, tidak ada yang lain.7966Please respect copyright.PENANASUvEdV3y7r
7966Please respect copyright.PENANApGxvf05Pev
Pak Bowo sendiri juga sedang menatap mata Cita dalam-dalam. Tidak ada tatapan penuh nafsu dan ingin menguasai wanita, seperti yang selama ini sering dia perlihatkan pada wanita-wanita incarannya.7966Please respect copyright.PENANAFnnKEnMDt2
7966Please respect copyright.PENANA0YGONr5qi5
Tangan kanan pak Bowo mulai membelai wajah Cita yang lembut dan halus. Cita tak merespon apapun selain diam. Mereka masih saling bertatapan, hingga tanpa mereka sadari jarak wajah mereka kian lama kian dekat. Tak seperti sebelumnya yang Cita langsung menutup mata ketika jarak wajah mereka sedekat ini, dia masih membuka matanya yang mulai sayu, menatap mata pak Bowo. Namun perasaan Cita jadi sama seperti waktu itu. Dia deg-degan. Detak jantungnya makin terasa kencang. Dan kali inipun, bayangan akan apa yang akan terjadi selanjutnya, masih sama dengan yang dulu, hingga perlahan bibir tipisnya sedikit terbuka. Entah kenapa, ada satu sisi hatinya yang berharap, bayangannya ini terjadi, tidak seperti itu yang pak Bowo malah mencium keningnya. Untuk itulah, sampai saat ini masih terbuka matanya.7966Please respect copyright.PENANAv4RoUlRCr9
7966Please respect copyright.PENANAWVxcxkQ224
7966Please respect copyright.PENANAdsy4q9pzSE
Cup…7966Please respect copyright.PENANAGKwe1pRDLV
7966Please respect copyright.PENANAjsfhmCJ2Yh
7966Please respect copyright.PENANAYTIKTcG3si
Hingga akhirnya, bibir mereka benar-benar bersentuhan, dan saat itu pula Cita langsung memejamkan matanya. Diam. Bibir mereka hanya bertemu, saling menyentuh, tanpa bergerak sedikitpun. Cukup lama kedua bibir itu bersentuhan, tanpa ada yang mau mulai untuk mengakhiri.7966Please respect copyright.PENANAJfSjQitXUx
7966Please respect copyright.PENANAMj2stuvXxs
Cita hanya terpejam merasakan hangatnya bibir pak Bowo. Entah bagaimana dia merasakan, pak Bowo menciumnya, sedang menyampaikan perasaannya. Perasaan sayang, perasaan ingin melindungi, ingin mengayomi, ingin membahagiakan.7966Please respect copyright.PENANAp7a6EYHpWK
7966Please respect copyright.PENANAhV4q5oHO1i
Pak Bowo sendiri juga terpejam menikmati sentuhan bibir mereka. Nafasnyapun masih teratur. Dalam kecupan itu dia juga merasakan ada semacam penerimaan dari Cita. Dia seperti merasakan Cita juga menyampaikan perasaan padanya. Perasaan ingin disayang, ingin kelembutan, kehangatan, dan ingin dibahagiakan.7966Please respect copyright.PENANAdqscTeBy5W
7966Please respect copyright.PENANA0ImJFnGahP
Setelah hampir setengah menit, akhirnya mereka sama-sama bergerak mundur dan kedua bibir itu saling terlepas, bersamaan. Cita sudah membuka matanya, kembali menatap pak Bowo yang juga sudah tidak lagi terpejam. Senyum simpul terbit diwajah mereka, tapi tak lama karena Cita langsung menunduk tersipu, dan pak Bowopun langsung memeluk tubuhnya.7966Please respect copyright.PENANA87sZMSPplJ
7966Please respect copyright.PENANAHkED01yWVv
7966Please respect copyright.PENANAXj8qdVy6Og
“Cita…”7966Please respect copyright.PENANAaJz8B88dr1
7966Please respect copyright.PENANAyjBoEpG2la
“Iya pak?”7966Please respect copyright.PENANA15y8dRnsK4
7966Please respect copyright.PENANAiMt0IBDgNo
“Maaf kalau ini salah, tapi…” ucapan pak Bowo seperti terhenti oleh sesuatu, keraguan, ketidak yakinan. Tapi…7966Please respect copyright.PENANAZ9d1mnaYRU
7966Please respect copyright.PENANAtkKsztUYBd
“Aku sayang sama kamu” bisik pak Bowo lirih pada akhirnya.7966Please respect copyright.PENANAXeyR1xplnc
7966Please respect copyright.PENANAgoLLQfaGvs
7966Please respect copyright.PENANAuRn8rvAhr6
Cita tak langsung menjawabnya. Dia melepas pelukan pak Bowo, lalu menatap wajah lelaki yang baru saja terang-terangan mengungkapkan perasaan kepadanya itu. Dia menatap lekat mata pak Bowo, ingin benar-benar meyakinkan apakah ucapan pak Bowo barusan itu benar atau tidak. Dia ingin melihat apakah ada kebohongan di mata pak Bowo. Tapi, Cita justru mendapati tatapan yang teduh dan tulus, tidak nampak ada kebohongan disana. Sorot matanya dalam dan tegas, menandakan dia berkata apa adanya. Wajah Cita kembali merona, agak menghangat dengan pengakuan pak Bowo itu, tapi kali ini, dia tidak menunduk atau memalingkan wajahnya. Dia bertahan untuk menatap wajah pria itu.7966Please respect copyright.PENANAbbHrF5J4hc
7966Please respect copyright.PENANAm0RkoXu4To
“Aku…” ucap Cita terpotong, mengambil waktu sejenak sebelum melanjutkan. Dia kembali menatap pak Bowo sebelum menjawab, untuk sekedar meyakinkan, bahwa jawaban yang keluar dari mulutnya adalah jawaban yang paling tepat. “Aku…” belum sempat Cita meneruskan ucapannya, jari pak Bowo langsung menempel dibibirnya, meminta Cita untuk tidak melanjutkan ucapannya. Citapun terdiam, dan mereka bertatapan lagi.7966Please respect copyright.PENANAzMOncf0IHn
7966Please respect copyright.PENANAZMEXauI1sf
Dan kembali, mereka berdua berciuman. Kali ini tidak hanya bersentuhan, tapi juga ada sedikit gerakan memagut dari pak Bowo. Sedangkan Cita hanya terdiam menikmati pagutan pak Bowo. Dia terpejam, membiarkan lelaki itu melakukan apapun kepada bibirnya. Bahkan, Cita jadi makin erat memeluk pak Bowo.7966Please respect copyright.PENANATQ8nHGYFQ6
7966Please respect copyright.PENANA8geTRpIXvl
Ciuman dari bibir pak Bowo mendatangkan sesuatu pada perasaan Cita. Dia serasa dibawa terbang keawang-awang. Bibirnya yang sudah cukup lama tidak dipagut selembut ini oleh Andi membuatnya termangu sesaat, namun kemudian meleleh. Sesuatu dari alam bawah sadarnya bangkit. Dia butuh ini. Dia butuh sentuhan seperti ini. Dia butuh ciuman ini.7966Please respect copyright.PENANA5ggXTJ5fEF
7966Please respect copyright.PENANAWoWKCPYJEw
Cita memiliki prinsip, hanya akan membiarkan bibirnya disentuh oleh bibir pria yang dia sayangi, dan Andi adalah satu-satunya orang yang melakukan itu selama ini. Malam ini, pintu hatinya telah terketuk, terbuka untuk menerima rasa sayang dari orang lain, yang perlahan mulai berbalas dengan rasa sayang darinya. Dan pada akhirnya, Citapun tak hanya diam. Dia mulai membalas apa yang dilakukan oleh pak Bowo. Dia mulai menggerakan bibirnya, memagut bibir yang sedang memagutnya, dengan sama-sama lembutnya.7966Please respect copyright.PENANAB87lmJF60t
7966Please respect copyright.PENANAKEc4xFxXKM
Rasa nyaman, rasa tenang, dan rasa sayang, menyelimuti ciuman mereka berdua. Tubuh mereka kini sudah saling memepet dengan erat. Kedua tangan pak Bowo melingkar erat ditubuh Cita, dan Citapun membalas pelukan pak Bowo juga dengan erat.7966Please respect copyright.PENANAc6GLWXH2zW
7966Please respect copyright.PENANAQ7fxdd89gS
Cukup lama mereka saling cium dan berpelukan erat, sampai akhirnya pak Bowo mengakhiri dengan menarik wajahnya. Cita perlahan membuka kembali matanya, dan melihat wajah pak Bowo yang tersenyum gembira. Reflek, Citapun membalas senyuman itu. Tak ayal wajahnyapun langsung merona merah. Beberapa detik mereka saling pandang, lalu Cita menolehkan sedikit wajahnya sambil tersenyum. Malu atau bahagia? Atau keduanya?7966Please respect copyright.PENANAy8Saucsjoe
7966Please respect copyright.PENANAqf0KAvr4Wo
7966Please respect copyright.PENANAc0pkkJAGHT
“Istirahat aja ya Cit, udah malem” ucap pak Bowo dengan suara agak serak.7966Please respect copyright.PENANAQS9PwSpm4E
7966Please respect copyright.PENANAVBWnRgjm4d
7966Please respect copyright.PENANAHA8Zd6BD1x
Cita tak menjawab, hanya menganggukan kepala. Pak Bowo kemudian berdiri terlebih dahulu, lalu menarik Cita untuk juga berdiri. Pak Bowo merangkul Cita dan membimbingnya berjalan kekamarnya. Setelah pintu kamar terbuka, pak Bowo melepas rangkulannya, membiarkan Cita untuk masuk kekamarnya.7966Please respect copyright.PENANAiCjuxHwwTP
7966Please respect copyright.PENANAJnKaiDpE2O
Cita masuk kedalam kamarnya, lalu berbalik menatap pak Bowo. Tangannya memegang handle pintu, tapi tak segera menutupnya, malah cuma diam berdiri disitu. Pak Bowopun juga tak bergerak menjauh, masih menatap Cita.7966Please respect copyright.PENANAg7ZAGdEeIs
7966Please respect copyright.PENANA8P2yX56rIP
Dada Cita berdetak cukup kencang, lebih kencang daripada saat berciuman dengan pak Bowo tadi. Cita tak mengerti apa yang dia rasakan saat ini, tapi sebenarnya, dia merasa sedikit kecewa saat tadi pak Bowo menghentikan ciumannya dan malah menyuruhnya untuk beristirahat.7966Please respect copyright.PENANAAJEZA7V1XZ
7966Please respect copyright.PENANA5wQJfm6Pan
Ada sesuatu didalam diri Cita yang menginginkan lebih. Apalagi, itu tadi adalah sentuhan intim pertama yang dia rasakan dari seorang pria dewasa setelah beberapa bulan. Setelah Andi tak lagi menyentuhnya, itu tadi adalah interaksi paling intim yang dia rasakan, selain pelukan dan kecupan pak Bowo dikeningnya sebelum ini.7966Please respect copyright.PENANAiGganlG9Nn
7966Please respect copyright.PENANAh1wNj002Y0
Hingga pada akhirnya, Cita melepaskan pegangannya dari handle pintu. Pak Bowo melihat itu. Dia tahu itu adalah kode, kode bahwa Cita menginginkan sesuatu yang lebih. Dia tahu Cita hanya akan berani memberikan kode seperti itu. Cita tak akan berani mengatakan langsung kalau dia ingin, dia tidak seperti itu.7966Please respect copyright.PENANAjwUaxrkEjW
7966Please respect copyright.PENANAjKWgdL8wIN
Setelah diam beberapa saat, pak Bowo akhirnya melangkah masuk. Dia berdiri tepat didepan Cita. Tangannya kemudian memegang handle pintu, lalu perlahan menutupnya. Kini, Cita berada didalam kamar yang tertutup, hanya berdua dengan pak Bowo. Dan jelas, detak jantungnya makin terasa cepat. Dia tak tahu, bahwa pak Bowo juga merasakan hal yang sama.7966Please respect copyright.PENANAONe8jOqFhT
7966Please respect copyright.PENANAMQG2Q7Vohf
Hanya terdiam saja untuk beberapa detik, akhirnya pak Bowo mengambil inisiatif. Dia memeluk Cita. Cita tak melawan, dan tangannyapun melingkar ditubuh pak Bowo. Sejurus kemudian, mereka kembali berciuman bibir. Kali ini terasa berbeda, mereka sudah langsung saling memagut, saling melumat, meskipun masih sama-sama melakukannya dengan lembut.7966Please respect copyright.PENANABih3iLTFvJ
7966Please respect copyright.PENANACOPNp6yVvc
Perlahan, sambil tetap berciuman, pak Bowo sedikit demi sedikit mendorong tubuh Cita. Merekapun bergerak mundur perlahan, mendekati tempat tidur yang seharusnya malam ini hanya akan digunakan oleh Cita sendirian. Sampai disamping tempat tidur, mereka masih terus berciuman, sambil berpelukan. Mereka menikmatinya, seolah tak ada yang ingin mengakhirinya.7966Please respect copyright.PENANASAL9hiPTyE
7966Please respect copyright.PENANA4lYYe5Rwgt
Perlahan-lahan pak Bowo membimbing tubuh Cita hingga terduduk diranjang. Mereka duduk berhadapan dan masih terus berciuman, namun pelukannya sudah mulai merenggang. Desah nafas mereka sudah mulai tak normal, keduanya mulai terbakar api birahi. Suasana yang dingin terasa sedikit menghangat hanya dari ciuman ini.7966Please respect copyright.PENANAW0zUCCbe7N
7966Please respect copyright.PENANA1TJUme26L1
Pak Bowo kemudian melepas ciuman mereka, lalu menatap Cita dengan nafas yang mulai memburu. Citapun kemudian membuka matanya untuk menatap pak Bowo. Nafasnya juga sedikit memburu. Senyum tipis terkembang dibibirnya saat melihat pak Bowo tersenyum padanya. Mereka hanya diam, saling tatap, tak ada satupun kata terucap. Masing-masing dengan pikirannya sendiri-sendiri.7966Please respect copyright.PENANAIX2LEsZzoE
7966Please respect copyright.PENANAjChJBxPJyk
Kedua tangan pak Bowo bergerak ke pundak Cita. Salah satu tangannya sesekali membelai pipi Cita, yang hanya diam saja menerimanya. Bahkan terlihat pipi Cita makin merona mendapatkan perlakuan yang menurutnya cukup romantis itu. Kemudian tangan pak Bowo turun lagi ke pundak Cita. Perlahan tangan itu memegang cardigan yang dipakai oleh Cita, lalu menatap mata wanita itu. “Boleh?” tanya pak Bowo dengan suara lirih.7966Please respect copyright.PENANA1FzpWlQSvO
7966Please respect copyright.PENANA89pRnXugHJ
Cita tahu maksud pak Bowo, dan diapun mengangguk pelan. Perlahan pak Bowo menarik cardigan itu hingga lepas meninggalkan tubuh Cita, yang masih terbungkus kaos lengan pendek yang cukup ketat.7966Please respect copyright.PENANAQl2DynBphD
7966Please respect copyright.PENANAJwtUZMunp3
Perlahan pak Bowo kembali mengarahkan wajahnya mendekat ke wajah Cita. Dan kali ini ternyata Cita tidak hanya menunggu, tapi dia juga maju menyambut wajah pak Bowo. Keduanya kembali berciuman, berpagutan, saling lumat. Kedua tangan Cita merangkul leher pak Bowo, dan sesekali mengusap kepala pak Bowo. Sedangkan tangan pak Bowo berada dipunggung Cita, mengelusnya membuat desiran-desiran geli bagi Cita.7966Please respect copyright.PENANAogSMrAEMew
7966Please respect copyright.PENANAgLeB3gLwHq
Pak Bowo sedikit demi sedikit mendorong tubuh Cita hingga akhirnya rebah diranjang. Rangkulan Cita dilehernya membuat otomatis tubuh pak Bowo sedikit menindih Cita, meskipun pak Bowo masih berusaha menahan agar tidak membuat Cita terbebani oleh berat tubuhnya. Ciuman mereka terus berlanjut, dan bahkan ketika pak Bowo memancing untuk menggunakan lidah, Cita meladeninya.7966Please respect copyright.PENANAVYowhxmnGJ
7966Please respect copyright.PENANAPbaULHcJtf
7966Please respect copyright.PENANAYFjWD2dUEq
“Hhemm… slurrpphh… hhmmpphh…”7966Please respect copyright.PENANAVTbLGj3SQh
7966Please respect copyright.PENANAZavM1gg0TK
7966Please respect copyright.PENANAro8lDRXJPd
Suara desahan dan pagutan mulai terdengar dari keduanya. Cita membalas setiap apa yang dilakukan oleh bibir pak Bowo. Bagi pak Bowo, Cita bukanlah seorang yang ahli berciuman. Terasa sekali, meskipun sudah meladeninya, tapi masih terasa agak kaku, beda sekali dengan Isna ataupun Gina yang sudah lama menjadi pelampiasan nafsunya. Bahkan dengan Nada saja, Cita masih kalah untuk soal ciuman. Tapi, justru pak Bowo lebih menikmatinya, karena saat ini bukan hanya nafsu saja yang bermain dalam dirinya, tapi ada sedikit perasaan yang ambil bagian.7966Please respect copyright.PENANAuaNKl3Z8gv
7966Please respect copyright.PENANA2jezCn6wkE
Sedangkan bagi Cita, permainan bibir pak Bowo benar-benar menghanyutkan untuknya. Dia tak punya pengalaman ciuman selain dengan Andi. Makanya ciuman yang diberikan oleh pak Bowo ini berhasil membangkitkan dirinya untuk mulai meladeni, membalasnya. Dia hanya melakukannya sesuai naluri, tidak pakai teknik macam-macam, ini itu, hanya sebatas naluri wanitanya saja.7966Please respect copyright.PENANAWJ7WlqV1Dg
7966Please respect copyright.PENANAmVBz6z0nuo
Detak jantung Cita makin cepat saat dia merasakan tangan pak Bowo mulai bergerak menyentuh pundaknya, lalu perlahan turun menuju kearah dadanya. Pelan sekali gerakan tangan itu. Semakin dekat kedada, makin kencang debaran Cita. Dan dia benar-benar tersentak saat tangan pak Bowo sudah tepat mendarat disalah satu buah dadanya, hingga diapun menghentikan ciuman mereka.7966Please respect copyright.PENANA8wP1NBRQyE
7966Please respect copyright.PENANA5CsYN7n6Vq
Pak Bowo sedikit mengangkat wajahnya untuk menatap Cita yang terlihat masih terkejut itu. Tangan pak Bowo bisa dengan jelas merasakan debaran jantung Cita yang begitu cepat, karena kaos yang dipakai Cita memang cukup ketat dan tipis. Namun, sepertinya tidak ada penolakan dari Cita. Dia sama sekali tak menghalangi tangan pak Bowo. Jangankan menghalangi, menyentuhnya saja tidak.7966Please respect copyright.PENANAeIZvNAdoMV
7966Please respect copyright.PENANAdzLy4HVCm0
7966Please respect copyright.PENANADrYIa1XcdG
“Boleh sayang?” tanya pak Bowo kembali dengan suara lirih.7966Please respect copyright.PENANAn915v73o2P
7966Please respect copyright.PENANAbFrVVwSmnU
7966Please respect copyright.PENANAdjXpKjeiUa
Cita tak langsung menjawab, dia masih menatap mata pak Bowo. Tangan pak Bowopun tak bergerak sama sekali didadanya, masih menunggu jawaban dari Cita. Namun sesaat kemudian, Cita mengangguk perlahan. “Pelan-pelan ya pak” ucapnya sangat lirih, lebih terdengar sebagai sebuah desahan. Pak Bowo mengangguk, lalu mulai meremas payudara Cita perlahan.7966Please respect copyright.PENANAFJJ5ehGhsW
7966Please respect copyright.PENANA5SgSLtVtAJ
7966Please respect copyright.PENANASOGx8Zc9iO
“Aaahhsssshhh…”7966Please respect copyright.PENANA0Locm0Otsu
7966Please respect copyright.PENANAcRaC1KW7Tp
7966Please respect copyright.PENANAmXTOLvE0qj
Cita mendesah. Disaat yang bersamaan, tubuhnya bergetar. Sentuhan dan remasan lembut dari tangan pak Bowo dipayudaranya seperti sebuah sengatan yang terasa disekujur tubuhnya. Sentuhan pertama yang dia dapatkan setelah terakhir kali Andi melakukannya sekitar 3 bulan yang lalu. Pak Bowo sempat menghentikan remasannya karena melihat reaksi tubuh Cita. Namun saat Cita menatapnya, dia kembali meremas payudara mungil itu dengan lembut.7966Please respect copyright.PENANAHloma1o6r7
7966Please respect copyright.PENANA1dsCI0ZS27
7966Please respect copyright.PENANAoGdLfe2zdj
“Aaaaahhhhhh paaakkhhh…” kembali Cita mendesah. Tapi tak bertahan lama karena pak Bowo langsung mencium Cita, yang langsung mendapat balasan dari Cita.7966Please respect copyright.PENANANIws5AxUM6
7966Please respect copyright.PENANAFTElGKKMJe
7966Please respect copyright.PENANAKNYuYGN4zM
Cita kembali terpejam menikmati apa yang dilakukan oleh pejantannya itu. Dia merasa remasan lembut itu membangkitkan sesuatu dalam dirinya, yang membuatnya mulai aktif menciumi bibir pak Bowo. Bukan hanya sekedar meladeni, kali ini dia yang memulai perang lidah diantara keduanya. Lidah mereka saling lilit, saling hisap. Masih saja pak Bowo merasa kalau ciuman dan lumatan Cita tak sehebat wanita lain yang pernah bersamanya, tapi sekali lagi, dia sangat menikmatinya.7966Please respect copyright.PENANAfS7NeYipWL
7966Please respect copyright.PENANA5Rce2C7iXT
Tangan pak Bowo berpindah-pindah, dari payudara kiri ke kanan, kembali lagi dan dilakukan seterusnya. Cita makin hanyut dengan permainan itu. Tubuhnya juga makin sering bergetar dan menggelinjang. Kedua tangannya masih merangkul kepala pak Bowo, kadang sampai meremas rambutnya juga.7966Please respect copyright.PENANAnh6jV4yrWu
7966Please respect copyright.PENANAkAaSfAi5TD
Perlahan Cita merasakan tangan pak Bowo tak lagi meremas payudaranya. Tangan itu bergerak turun, menyurusi perutnya. Lalu tangan itu menyelinap masuk didalam kaosnya. Cita dapat merasakan telapak tangan pak Bowo berada diperutnya. Sedikit demi sedikit, dengan sangat pelan, tangan itu naik, hingga berhenti tepat dibawah bh nya. Disitu tangan pak Bowo mengusap-usap, membelai dengan lembut, membuat Cita makin hanyut.7966Please respect copyright.PENANAc4eP3CLi6O
7966Please respect copyright.PENANAmOzDH0gIp7
Kemudian jari-jari pak Bowo mulai menelusup kebalik bh Cita, membuat tubuh Cita kembali tersentak dan sedikit menggelinjang. Ciuman mereka kembali terlepas, dan mereka kembali saling tatap. Pak Bowo tak menanyakan apapun, tapi dari tatapannya, terlihat jelas kalau dia sedang meminta ijin kepada Cita. Cita, dengan ekspresi malu-malu, perlahan menganggukan kepala, memberikan ijin kepada pak Bowo untuk mengakses tubuhnya lebih jauh lagi.7966Please respect copyright.PENANA7RFsO78FEz
7966Please respect copyright.PENANAyf0lt0ewQ7
7966Please respect copyright.PENANAtG9tp4NVTV
“Aaaaaaaaahhhhhh…”7966Please respect copyright.PENANA9cblTgVhmD
7966Please respect copyright.PENANAUNISWdQRlw
7966Please respect copyright.PENANASZTJGL9eQE
Kembali Cita mendesah, agak lebih panjang dari sebelumnya, saat telapak tangan pak Bowo sepenuhnya berada dibalik bh nya, bersentuhan langsung dengan kulit payudaranya. Tubuhnya tanpa bisa dia tahan lagi kembali bergetar dan menggelinjang. Dia sampai memejamkan lagi kedua matanya. Sentuhan yang terasa sangat nikmat baginya.7966Please respect copyright.PENANAeGutBx3RWJ
7966Please respect copyright.PENANAemDP75ht4D
7966Please respect copyright.PENANAgbV76oVkwo
“Aaahh… hmmpphhh aaahhh…”7966Please respect copyright.PENANAqvzUIPmwlo
7966Please respect copyright.PENANAHYc9fwVox1
7966Please respect copyright.PENANAUkPeuUsU5Y
Desahan Cita mulai diinterupsi oleh ciuman pak Bowo. Tangan pak Bowo yang kini sudah menyentuh langsung payudara Cita tanpa halangan mulai meremas. Jarinya mencari-cari puting susu Cita yang mungil, namun sudah mulai tegang, pertanda birahi Cita sudah naik dan mulai menguasai dirinya.7966Please respect copyright.PENANAM5clpuNU1I
7966Please respect copyright.PENANAdCEN4eDXFd
Tangan pak Bowo makin aktif merangsang payudara Cita, bergantian kiri dan kanan. Gerakan tangan itu membuat bh Cita agak terangkat, meskipun masih tertutup oleh kaosnya yang itupun sudah agak terangkat karena gerakan tangan pak Bowo, yang membuat perutnya yang putih dan rata itu terlihat.7966Please respect copyright.PENANA21uzwfINFd
7966Please respect copyright.PENANAjrm18GCztj
Cukup lama pak Bowo memainkan kedua payudara Cita, hingga membuat nafas wanita yang merupakan istri dari mantan anak buahnya itu tersengal-sengal. Diapun menghentikan remasan itu karena merasa agak tak nyaman dengan kaos dan bh Cita. Masih dengan berciuman, tangan pak Bowo perlahan-lahan mulai mengangkat kaos Cita, bermaksud untuk melepaskannya. Ketika kaos itu sudah terangkat hingga ke leher, barulah dia menghentikan ciumannya.7966Please respect copyright.PENANARncsCec8Cy
7966Please respect copyright.PENANAkcFp20Ng40
Cita kemudian menatap pak Bowo. Dia sudah tahu kalau pak Bowo meminta ijin kepadanya, meskipun tanpa mengucap apapun. Dan reaksinya selanjutnya adalah diapun mengangkat kedua tangannya, memberikan ijin kepada pak Bowo untuk melepaskan kaos dari tubuhnya. Pak Bowo langsung tanggap. Kaos itu ditarik keatas hingga terlepas. Akibat melepaskan kaos itu, membuat jilbab Cita jadi berantakan, tidak pada posisi yang tepat. Hingga akhirnya Cita sendirilah yang menarik lepas jilbabnya.7966Please respect copyright.PENANAhSab1VFaAQ
7966Please respect copyright.PENANA4UKPRUxaRB
Keduanya sempat saling tatap, kemudian tersenyum. Cita sedikit menolehkan wajahnya kesamping, karena merasa malu. Sedangkan pak Bowo sedikit mengangkat tubuhnya, agar bisa lebih leluasa menatap tubuh mungil yang tergolek dibawahnya itu. Terlihat tubuh Cita yang ramping, putih mulus, hanya tertutup bh saja. Itupun bh itu tidak menutup sempurna karena kelakuan tangan pak Bowo tadi.7966Please respect copyright.PENANAdLKncimUNK
7966Please respect copyright.PENANArAbfcCbEcK
Pak Bowo menggerakan tangannya kebalik punggung Cita, berusaha untuk melepaskan bh itu. Cita reflek mengangkat punggungnya, sebagai ijin kepada pak Bowo. Cita masih menghindari menatap pak Bowo, ketika bh yang dia pakai sudah terlepas. Reflek saja tangannya langsung tersilang didadanya, menutup kedua payudaranya yang sudah terbuka. Pak Bowo tersenyum, kemudian perlahan dia raih tangan Cita, kemudian ditarik agar sepasang gundukan empuk itu kembali terpampang.7966Please respect copyright.PENANA10eq0UyP1w
7966Please respect copyright.PENANAt1P5NBhwke
Mata pak Bowo nanar menatap sepasang payudara Cita. Kedua payudara itu tak seberapa besar, namun terlihat masih kencang. Putih mulus, dengan puting kecoklatan yang sedang mengeras.7966Please respect copyright.PENANAfStPYXed0v
7966Please respect copyright.PENANAFJofXZiFY4
Kembali Cita menyilangkan kedua tangannya menutupi payudaranya. “Pak, jangan dilihatin gitu, malu” ucap Cita masih tak menatap pak Bowo.7966Please respect copyright.PENANAV5395QnQaE
7966Please respect copyright.PENANA7MUDE3I98Q
7966Please respect copyright.PENANAPHdfAVhCfr
“Maaf Cit, tapi, aku nggak bisa kalau nggak ngelihat. Benar-benar indah” jawab pak Bowo.7966Please respect copyright.PENANAoaImmKZSsg
7966Please respect copyright.PENANAiGf2MGycWq
7966Please respect copyright.PENANAC6YZq3dV1z
Terang saja jawaban pak Bowo membuat Cita senang, hingga bibirnya sedikit menyunggingkan senyum. Siapa yang tidak senang dipuji? Apalagi pujian pak Bowo tadi terdengar tulus. “Indah apanya? Kecil gini” ucap Cita lirih dan sedikit bergetar.7966Please respect copyright.PENANAnv1k2jcLTt
7966Please respect copyright.PENANAsyRGqiGhYT
7966Please respect copyright.PENANA3CHLnPkmS3
“Bagiku, ini benar-benar indah Cit” jawab pak Bowo yang mulai mendekatkan wajahnya didada Cita.7966Please respect copyright.PENANAFmCWDWH2Tl
7966Please respect copyright.PENANAxuCFcx7BuT
7966Please respect copyright.PENANA3qCmhgFk8I
Perlahan pak Bowo kembali menarik tangan Cita, membuat kedua payudaranya kembali terlihat. Cita perlahan mulai berani melihat kearah pak Bowo, melihat apa yang sedang dilakukan oleh lelaki itu. Pak Bowo melirik Cita, tersenyum sesaat sebelum bibirnya mendarat dipayudara Cita.7966Please respect copyright.PENANAEia1EeUNU7
7966Please respect copyright.PENANAE1o2ucLu73
7966Please respect copyright.PENANAYDl2ZdkeHO
“Aaahhhh…”7966Please respect copyright.PENANAaUR6ZxOrUh
7966Please respect copyright.PENANASaBihjv4dD
7966Please respect copyright.PENANAVtp3eDUPuJ
Desahan Cita bersamaan dengan tubuhnya sedikit terangkat, saat kulit payudaranya mendapatkan ciuman dari pak Bowo. Terasa geli bagi Cita, namun ada nikmatnya juga. Pak Bowo tak berhenti hanya sekali saja. Dia mengulangi ciuman-ciumannya, ditempat yang berbeda-beda. Ciuman lembut itu pada akhirnya mendarat hampir diseluruh permukaan sepasang payudara Cita, tanpa menyentuh bagian putingnya.7966Please respect copyright.PENANAUwbJb9kPse
7966Please respect copyright.PENANAn9veMjdGju
7966Please respect copyright.PENANApibhZ3jmKB
“Aaaaahhhhh…”7966Please respect copyright.PENANA9wbgyd4og9
7966Please respect copyright.PENANAVp43rwUCyt
7966Please respect copyright.PENANA5qHohAKf75
Desahan panjang akhirnya terdengar dari mulut Cita saat bibir pak Bowo mendarat disalah satu putingnya. Bukan hanya menyentuh, mencium, tapi juga sedikit mengulumnya, sedikit menghisapnya, dan ujung lidah pak Bowo juga sedikit menjilatnya. Tubuh Cita bergetar tak karuan, tapi itu belum berakhir.7966Please respect copyright.PENANA6RFTwNKQGL
7966Please respect copyright.PENANAm78R9AqtyD
Tanpa jeda pak Bowo terus mencumbui sepasang payudara Cita, namun kini lebih banyak memainkan puting Cita bergantian kiri dan kanan. Saat mulutnya mencumbu puting yang kanan, yang kiri akan dipilin dengan lembut menggunakan jarinya, begitu pula sebaliknya. Cita sudah semakin tak tahan. Tubuhnya makin dikuasai oleh nafsu birahinya. Desahannya makin sering dan makin keras. Tak ada rasa khawatir akan terdengar orang lain, karena memang hanya mereka berdua divilla ini. Tubuhnyapun makin tak karuan bergetar, menggelinjang.7966Please respect copyright.PENANASDfnryq017
7966Please respect copyright.PENANAICItV8rD4b
Kaki Cita juga mulai bergerak tak beraturan. Dia merasakan geli diarea kewanitaannya, tapi dia tak bisa melakukan apapun disana. Saat ingin merapatkan kakinya, terhalang oleh pak Bowo. Saat ingin menggapai dengan tangannya, sama saja, terhalang tubuh lelaki itu. Akhirnya pinggulnya jadi bergerak tak terkendali, naik turun.7966Please respect copyright.PENANAtpzfxwTcLR
7966Please respect copyright.PENANAjJhae8j8AU
Mengetahui apa yang sedang dialami Cita, tangan pak Bowo mengambil inisiatif. Dia mulai menyentuh celana Cita. Masih sambil mencumbui payudara Cita, dia mulai melepaskan kancing celana panjang itu, lalu menurunkan resletingnya. Tangannya masuk menelusup, tapi tidak sampai mengarah ke daerah vagina Cita, hanya mengelus dibagian atasnya. Namun itu sudah cukup untuk membuat Cita makin blingsatan. Hingga akhirnya dia malah mengangkat pinggulnya saat dirasakan tangan pak Bowo menarik turun celana panjangnya.7966Please respect copyright.PENANASs6Dg4LRvP
7966Please respect copyright.PENANALHKtfirzh6
Kini, Cita tergolek diatas ranjang hanya dengan celana dalam membalut tubuhnya, sedang ditindih oleh pria lain yang bukan suaminya, dimana pria itu sedang mencumbui payudaranya, dan tangan pria itu mulai aktif bergerak disekitar vaginanya. Tangan pak Bowo memang belum menyentuh vagina Cita yang masih terlindung celana dalam itu, hanya mengusap-usap daerah disekitarnya, tapi itu sangat cukup membuat Cita makin lupa diri, makin dikuasai oleh birahinya.7966Please respect copyright.PENANADr9eXkTvx0
7966Please respect copyright.PENANAeUsZXcDes5
Cita begitu menikmati cumbuan dari pak Bowo, hingga dia tak sadar lelaki itu melepaskan satu persatu pakaiannya. Hingga akhirnya mereka berdua dalam keadaan seimbang sekarang, hanya memakai celana dalam saja. Cita baru menyadari saat tangannya hendak memeluk pak Bowo. Dia merasakan punggung pak Bowo tak terlindung lagi oleh bajunya, dia menyentuh langsung kulit punggung pak Bowo.7966Please respect copyright.PENANAKjGDkikZG5
7966Please respect copyright.PENANAw2ohP9EOIc
Cita membuka matanya, dan sedikit terkejut saat melihat pak Bowo yang hanya tinggal memakai celana dalam saja. Tapi itu hanya sebentar, saat kemudian pak Bowo kembali membuatnya melayang dengan cumbuan dipayudaranya.7966Please respect copyright.PENANAylEYNNkbqG
7966Please respect copyright.PENANAFa92yWk5hR
Pak Bowo mulai meningkatkan perbuatannya, melangkah ketahap yang lebih jauh. Dia menindih tubuh Cita, menciumi kembali bibir Cita yang mendapat balasan yang tak kalah ganas dari Cita. Nafsu Cita makin menggelora ketika dia merasakan sesuatu yang keras menggesek aera kewanitaannya. Tak hanya sekali, tapi benda keras itu beberapa kali menggeseknya.7966Please respect copyright.PENANAjmugiBG0NK
7966Please respect copyright.PENANAclzLfA4vu8
Cita tentu tahu benda apa itu. Batang kejantanan pak Bowo yang masih tertutup celana dalamnya, menggesek bibir kemaluannya, yang juga masih tertutup oleh celana dalam. Cita tak mampu berpikir apa-apa lagi saat ini, dia hanya bisa merasakan sesuatu yang sangat nikmat yang timbul dari dalam dirinya.7966Please respect copyright.PENANAr2ygI9OVQ7
7966Please respect copyright.PENANA9G28glVMvL
7966Please respect copyright.PENANArBbbsHMOjc
“Ssshhh aaahhh hhmphh paakhh aahhh sshhh hmm…” desahan Cita kerap terdengar saat bibirnya terlepas dari ciuman pak Bowo, yang sesekali berpindah sasaran ke telinga dan leher Cita.7966Please respect copyright.PENANAepWmpToioo
7966Please respect copyright.PENANA4KrMYFe2Rn
“Ssluurpp aahh sayaang, kamu cantik banget.. kamu sempurna..” puji-puji pak Bowo makin melambungkan Cita.7966Please respect copyright.PENANAetc3iQcp7v
7966Please respect copyright.PENANAJySBxm3EWD
“Aahh paakkhh hmmphhh aahhh…” Cita tak mampu menjawab apapun, hanya desahan yang terus terdengar saat bibirnya terbebas dari lumatan pak Bowo.7966Please respect copyright.PENANA2S42Lv1BzQ
7966Please respect copyright.PENANAjaayHEbLnM
7966Please respect copyright.PENANAdZVLWLlv3y
Cukup lama pak Bowo melakukan petting, dengan menggesekan kedua kemaluan mereka yang masing-masing masih tertutup celana dalam. Gerakan ini mampu membuat Cita yang sudah hampir 3 bulan tak disentuh Andi jadi blingsatan. Bahkan Cita mulai membalas gerakan pak Bowo dengan menggerakan pinggulnya, mengejar saat pinggul pak Bowo terlihat akan menjauhinya.7966Please respect copyright.PENANAfTnR1SHOZQ
7966Please respect copyright.PENANAQrSHvduLEz
7966Please respect copyright.PENANAGZBWBb2M1o
“Aaahh sssssshhhhhh…”7966Please respect copyright.PENANAjiq1PUThis
7966Please respect copyright.PENANAkxBVJnFNpD
7966Please respect copyright.PENANAP3jtraFs88
Tiba-tiba Cita mendesah dan mendesis panjang. Tubuhnya mengejang, memeluk erat tubuh pak Bowo. Beberapa kali tubuhnya mengejat dalam pelukan pak Bowo. Dia baru saja mendapatkan sesuatu yang sudah 3 bulan tak dirasakan. Sesuatu yang sangat nikmat. Orgasme. Yang dia dapat dari gesekan antar kelamin mereka yang masih terhalang 2 kain celana dalam.7966Please respect copyright.PENANAlojIuwBBey
7966Please respect copyright.PENANAAUHvB7LLjM
Pak Bowo menghentikan gerakannya, membiarkan Cita menikmati orgasme pertamanya. Dia hanya mengecup kening Cita beberapa kali, sambil tetap memeluk Cita. Nafas Cita nampak tersengal-sengal.7966Please respect copyright.PENANAdYCXb0LL4i
7966Please respect copyright.PENANAedQkiNceEK
Beberapa saat kemudian, nafas Cita berangsur normal. Pelukannya ditubuh pak Bowo mulai mengendur, kemudian dia terlentang pasrah dibawah tubuh pak Bowo. Dia membuka matanya, dan terlihat pak Bowo menatapnya dengan tersenyum. Cita tersenyum saat melihatnya, tatapan pak Bowo terasa teduh baginya, bukan sebuah tatapan penuh nafsu dari seorang lelaki yang siap menyantap korbannya, tapi tatapan bahagia karena telah berhasil membuat wanitanya terpuaskan sesaat.7966Please respect copyright.PENANAgXTwby58HL
7966Please respect copyright.PENANAsxDRL4Gbws
Namun tak lama, Cita langsung mengalihkan pandangannya lagi. Dia malu. Dia memalingkan wajahnya kesamping. Tapi pak Bowo masih mau melihat wajah Cita, dia dengan lembut menarik wajah Cita hingga menatapnya lagi. Tak ada kata yang terucap, hanya kemudian pak Bowo mengecup bibir Cita dengan lembut.7966Please respect copyright.PENANAd0U1dwpolZ
7966Please respect copyright.PENANAYJlxPuKmWr
Perlahan pak Bowo mengulangi gerakannya tadi. Dia kembali menggesekan kemaluannya dikemaluan Cita. Cita sedikit meringis menahan geli, namun selanjutnya kembali mereka berciuman lagi dengan panas. Cita kembali memeluk tubuh pak Bowo, bahkan kedua kakinya melingkar memeluk pinggang pak Bowo, sambil membalas gerakan pinggang lelaki itu.7966Please respect copyright.PENANAzjxykEY99C
7966Please respect copyright.PENANAcoZnFtUJe0
Keduanya kembali bercumbu, saling memberikan rangsangan dan kenikmatan. Kedua kelamin itu masih terus saling bergesekan, membuat celana dalam Cita makin terlihat basah oleh cairan dari vaginanya.7966Please respect copyright.PENANAJzMws89YQ5
7966Please respect copyright.PENANAPpOQeUpexI
Masih dalam posisi itu, perlahan pak Bowo menurunkan celana dalamnya pelan-pelan, hingga kemudian terlepas dari kakinya. Penis pak Bowo yang sudah sangat tegang itu kini terbebas tak terhalang oleh apapun. Cita belum menyadari hal itu, dia masih terpejam menikmati rasa nikmat yang menjalar disekujur tubuhnya.7966Please respect copyright.PENANAgbbg545ei3
7966Please respect copyright.PENANAtJxTmCNYTb
7966Please respect copyright.PENANAiWEzJQgVOC
“Aaakkhhh…”7966Please respect copyright.PENANARiik6pLjjy
7966Please respect copyright.PENANAUJDepxx7bT
7966Please respect copyright.PENANADC3IF4MJiG
Cita tersentak sampai membuka matanya, saat dia merasakan ada sedikit gerakan tusukan didaerah vaginanya. Dia melirik kebawah, dan begitu terkejut saat melihat batang berurat yang sudah berdiri tegak itu. Dia agak merasa jeri melihat penis pak Bowo, penis pria dewasa pertama selain milik Andi yang dia lihat secara langsung.7966Please respect copyright.PENANAQjETS4tx7B
7966Please respect copyright.PENANAp0c0knNgAx
7966Please respect copyright.PENANAhkpZCNP7Yg
“Gede bangeet…” tanpa sadar Cita berbisik lirih, tapi pak Bowo bisa mendengarnya, dan itu membuat pak Bowo tersenyum.7966Please respect copyright.PENANAEAVHnj1spp
7966Please respect copyright.PENANAYJq1KL0Ejv
“Aaaaahhhhh…” kembali Cita mendesah saat pak Bowo kembali mengarahkan penisnya kedaerah kewanitaan Cita yang masih tertutup celana dalam itu.7966Please respect copyright.PENANAB0gH4RfKzD
7966Please respect copyright.PENANALUhoxRCcWU
7966Please respect copyright.PENANA4mIr8UIcPN
Pak Bowo tak hanya menggesek saja sekarang, tapi beberapa kali melakukan gerakan tusukan yang mengarah kebibir vagina Cita. Setiap tusukan direspon dengan pekikan dan gelinjangan dari Cita.7966Please respect copyright.PENANAAGKnrjHBXJ
7966Please respect copyright.PENANA1PUyR5XcHf
Cita sendiri merasakan sensasi lain, yang jelas lebih nikmat. Dia kembali terpejam, meresapi apa yang sedang dia nikmati saat ini. Rangsangan demi rangsangan yang diberikan pak Bowo membuatnya kembali terbang melayang. Ciuman pak Bowo dibibir, telinga dan lehernya. Remasan lembut tangan pak Bowo dikedua payudaranya. Gesekan dan tusukan penis pak Bowo diselangkangannya. Semua membuat Cita makin hilang kendali atas dirinya sendiri.7966Please respect copyright.PENANAT0p7OBHSRD
7966Please respect copyright.PENANA9BMLnyAgXP
Hingga disatu titik, Cita mengangkat pantatnya saat terasa celana dalamnya ditarik turun. Dia seperti tak menyadari hal itu, tubuhnya bergerak dengan sendirinya. Akalnya sedang tertutup oleh nafsu birahinya, hingga tak sadar kalau celana dalamnya sudah teronggok dilantai kamar. Kini, kedua insan beda jenis itu telah telanjang bulat, tanpa sehelai benangpun menutupi tubuh keduanya.7966Please respect copyright.PENANA9BVasftCbA
7966Please respect copyright.PENANAooZNG759QK
7966Please respect copyright.PENANA6XB07PIrJm
“Aaaaakkkhhh paaakkhhh…”7966Please respect copyright.PENANAyZjZ5VTH7W
7966Please respect copyright.PENANA9OOBjb7ntq
7966Please respect copyright.PENANAz27sFZG1tl
Kembali, Cita tersentak dan memekik, menghentikan semuanya. Dia merasa, bibir vaginanya yang telah polos tak tertutup apapun, mendapatkan kontak dengan ujung penis pak Bowo. Tiba-tiba, rasa ragu menyelimuti hati Cita. Separuh kesadarannya kembali, belum sepenuhnya dia menguasai diri. Tapi itu cukup untuk menghentikan percumbuan mereka berdua.7966Please respect copyright.PENANA3It5jXr0Ku
7966Please respect copyright.PENANA74PGiuxMbj
Pak Bowopun terdiam, menghentikan semua yang dia lakukan. Dia mengangkat wajahnya, menjaga jarak dari wajah Cita. Tangannya juga bergeser, melepaskan genggaman dan remasan dipayudara Cita. Tapi, ujung penisnya masih berada didaerah kemaluan Cita.7966Please respect copyright.PENANA5qPxgbDCG8
7966Please respect copyright.PENANAZfpXhwVcbn
Mereka saling menatap. Jelas terlihat kegamangan diwajah Cita. Terpancar keraguan dari sepasang mata jernihnya. Sedang pak Bowo, dari sudut pandang Cita, tatapannya masih seperti tadi, menyiratkan keteduhan yang membuat hatinya sedikit tenang. Tidak terlihat menyala-nyala penuh nafsu untuk segera menyetubuhinya, meskipun kini kondisinya sudah bisa dibilang dalam kendali pak Bowo. Ya atau tidak, seharusnya tidak berpengaruh terhadap apa yang akan dilakukan oleh pak Bowo selanjutnya. Namun nyatanya, pak Bowo berhenti, menatap Cita, memohon ijin.7966Please respect copyright.PENANA7TgOX0mGe3
7966Please respect copyright.PENANAYDO88cIJ1z
7966Please respect copyright.PENANA8vf5zDZCia
“Bolehkah sayang?” tanya pak Bowo lirih, setelah hampir semenit mereka terdiam dan bertahan dalam posisi itu.7966Please respect copyright.PENANAEBl12GGIGy
7966Please respect copyright.PENANApjwLp9CgbW
7966Please respect copyright.PENANA9VKrmKaMb3
Cita tak langsung menjawab. Tak pula menggeleng atau mengangguk. Dia masih diliputi oleh rasa ragunya. Mengijinkan atau tidak. Menerima atau menolak.7966Please respect copyright.PENANAApCN4qjbVm
7966Please respect copyright.PENANAbnk8mpkdiB
Jangan Cita, jangan kasih ijin. Tolak dia, jangan biarkan dia memasukimu. Jangan biarkan dia menghancurkan kehormatan dan kesetiaanmu.7966Please respect copyright.PENANAWFpVUVMv2Y
7966Please respect copyright.PENANA0s0EQB2n1a
Satu sisi dari hati Cita menolaknya. Masih terpikir olehnya, bahwa dia saat ini masihlah istri orang, istri Andi. Dan lelaki yang barusan meminta ijin itu adalah orang lain.7966Please respect copyright.PENANAUL1EWlI2cT
7966Please respect copyright.PENANA2h8Gyudtgl
Sudahlah Cita, kasih dia masuk. Biarkan dia memberimu kenikmatan yang kamu rindukan. Bukankah kamu rindu akan rasa itu? Ini kesempatan buatmu Cita.7966Please respect copyright.PENANA2sIMqkocWX
7966Please respect copyright.PENANAnHHV0ItB7j
Satu sisi lagi, yang merupakan nafsu birahinya, menginginkan hal itu terjadi. Rasa kerinduan setelah 3 bulan tak merasakan, membuat ingin kembali merasakan hal itu.7966Please respect copyright.PENANALslsCWl0xP
7966Please respect copyright.PENANAkz03GD4UuF
Jangan Cita. Ingat, kamu masih jadi istri orang. Jaga kehormatan dan kesetiaanmu Cita. Jangan biarkan pria ini merusaknya, jangan biarkan pria ini menghancurkannya.7966Please respect copyright.PENANA3RZqIQHoxz
7966Please respect copyright.PENANADuYkfypGAk
Kehormatan? Kesetiaan? Buat apa Cita? Kamu tidak ingat suamimu sendiri sudah menuduhmu berselingkuh? Apa kamu lupa betapa dia bersikeras menuduhmu telah membuang kehormatan dan kesetiaanmu. Lakukan Cita, ini adalah balasan untuk semua itu.7966Please respect copyright.PENANAInLag96YIU
7966Please respect copyright.PENANAypUWBePhF2
Kembali batin Cita berperang, yang membuatnya makin gamang dan belum mampu memutuskan. Sedangkan pak Bowo sendiri, nampak masih terlihat sabar menunggu jawaban Cita.7966Please respect copyright.PENANAZYzP9waLOc
7966Please respect copyright.PENANAbJjlpXvS8M
Jangan Cita, jangan. Apa bedanya kalau melakukan hal itu? Itu sama saja membuktikan kalau tuduhan suamimu benar adanya. Cepat tolak dia, mumpung masih ada kesempatan!7966Please respect copyright.PENANAsH9c2laTmi
7966Please respect copyright.PENANAusk2Cla8VG
Lakukan Cita. Ringankanlah beban suamimu. Dia sudah menuduhmu, tapi kamu tak melakukan apapun. Lakukan apa yang dituduhkan suamimu kepada kamu, agar bebannya terkurang. Cepat anggukan kepalamu Cita, dan biarkan dia memasukimu.7966Please respect copyright.PENANAa9zBPMVHuQ
7966Please respect copyright.PENANA49m4T1MwVS
7966Please respect copyright.PENANAVirKImASil
“Ssshhh aaahh paaakk…” Cita mendesah saat ujung penis pak Bowo yang menempel dibibir vaginanya sedikit bergerak. Bukan karena pak Bowo ingin menggoda atau mempengaruhi Cita, tapi dia sedang mengubah posisinya karena merasa sedikit pegal. Tapi gerakan pelan itu, karena berada diarea paling sensitif, tak ayal membuat Cita kegelian hingga sampai mendesah.7966Please respect copyright.PENANALDs8s40Vkg
7966Please respect copyright.PENANA8oguYC5MTM
Cita, cepat tolak. Pria itu sedang menggodamu, sedang memaksamu untuk mengijinkannya. Cepat gelengkan kepalamu, sebelum semua terlambat.7966Please respect copyright.PENANAvECFvvXitB
7966Please respect copyright.PENANApE6urqd6dC
Oouh Cita, kamu rasakan itu kan? Betapa nikmatnya. Padahal itu baru gesekan, coba bayangkan rasanya jika benda itu memasukimu. Lihatlah penis itu. Besar, panjang. Betapa nikmatnya jika memenuhi vaginamu Cita. Apa kamu tidak ingin merasakan batang kokoh dan perkasa itu? Ayo, cepat anggukan kepalamu.7966Please respect copyright.PENANArXiWbbZQZT
7966Please respect copyright.PENANAZhhdMcoDnz
Cita benar-benar gamang, bingung, ragu. Namun, gerakan kecil dari pak Bowo tadi, rupanya berefek besar pada tubuh Cita, yang berujung pada keputusannya. Rasa geli yang nikmat hanya dari sebuah gesekan saja, mengundang rasa keingintahuannya untuk merasakan yang lebih lagi, dan perlahan, kepalanyapun bergerak. Mengangguk.7966Please respect copyright.PENANAkxdTpZNbCz
7966Please respect copyright.PENANAu54I0s0BGq
Pak Bowo tersenyum sumringah melihat anggukan Cita. Sebuah ijin yang dia nantikan dengan sabar sedari tadi, akhirnya dia dapatkan. Tanpa sadar, Cita membalas senyuman itu.7966Please respect copyright.PENANAwKVDeZ9B1T
7966Please respect copyright.PENANAx6GR9zxs8a
7966Please respect copyright.PENANAuuMKG8imlb
“Eemmmhhh… sssshhhh…”7966Please respect copyright.PENANAE1QmixDEET
7966Please respect copyright.PENANAuxRuPBdJRw
7966Please respect copyright.PENANAq6gpeJy9IA
Cita menahan desahan dan desisannya, saat penis pak Bowo mulai bergerak kembali. Kali ini, bukan hanya sekedar menggesek, tapi mulai menekan bibir vagina Cita. Kepala penisnya mulai menyeruak, memaksa bibir vagina Cita untuk membuka, membuat Cita kembali meringis.7966Please respect copyright.PENANAY9b3RjegMx
7966Please respect copyright.PENANA9gQDRM6au8
7966Please respect copyright.PENANANh7KihiUPx
“Aaaaahhhhh…”7966Please respect copyright.PENANAimMkirCj4e
7966Please respect copyright.PENANAwvpfDdMOYK
7966Please respect copyright.PENANAVzEdMzh8j4
Akhirnya Cita mendesah panjang saat kepala penis itu berhasil memasuki vaginanya. Terasa sedikit sakit, ngilu, karena bibir vaginanya dipaksa terbuka lebih lebar dari biasanya ketika dimasuki oleh Andi.7966Please respect copyright.PENANAuejTNMGB4h
7966Please respect copyright.PENANA2fWjvFFYqb
Cita, sudah, hentikan. Tahan. Suruh pria itu mencabutnya. Cepat Cita, belum terlambat untuk mengakhirinya. Masih ada kesempatan sebelum kamu masuk kelubang yang kamu tidak akan bisa keluar setelah memasukinya. Cepat hentikan Cita!7966Please respect copyright.PENANANubJYJ6uGQ
7966Please respect copyright.PENANAAiu0uETWAI
Kembali suara hati Cita memintanya untuk berhenti, meskipun kepala penis itu sudah berhasil masuk kebibir vaginanya.7966Please respect copyright.PENANA0eosWi4wWY
7966Please respect copyright.PENANAkQ1zkElSWn
Sudah terlambat Cita, sudah masuk. Kamu sudah terlanjur basah, nyemplung saja sekalian. Lihat betapa nikmatnya penis itu, padahal baru masuk sedikit. Bayangkan kenikmatan seperti apa yang akan kamu dapat kalau penis itu sudah masuk semua, bergerak keluar masuk, menggesek setiap jengkal dinding vaginamu. Biarkan Cita, biarkan dirimu merasakan kenikmatan itu.7966Please respect copyright.PENANAQdRqlB9rYJ
7966Please respect copyright.PENANAZl22MC6EWf
Cita menatap pak Bowo yang sedang menghentikan gerakannya, yang sedang memberikan waktu kepada Cita untuk membiasakan diri dengan penisnya. Dia tahu, dari cerita Isna, bahwa penisnya lebih besar dari Andi. Dan jika Cita tak pernah merasakan penis lain, itu berarti penis ini adalah yang terbesar yang memasukinya.7966Please respect copyright.PENANAR5QggSvoFm
7966Please respect copyright.PENANAOSDd4LjUWS
Cita menatap pak Bowo dalam-dalam. Pak Bowo sendiri tidak bisa mengartikan maksud dari tatapan Cita itu. Apakah meminta untuk berhenti, atau meminta untuk meneruskan, pak Bowo benar-benar tak tahu. Tapi akhirnya, dia berspekulasi. Biarlah nanti dia akan tahu jawabannya, jika dia melakukan itu.7966Please respect copyright.PENANArGf4xABcIl
7966Please respect copyright.PENANAmqXsIcEWzm
7966Please respect copyright.PENANAKrA1NRUryl
“Aaaaaahhhhhhh…”7966Please respect copyright.PENANA2l5VMcxRne
7966Please respect copyright.PENANAtJ7Q1j8zHF
7966Please respect copyright.PENANAtUdMbC55ch
Kembali Cita mendesah saat pak Bowo mendorong pelan penisnya untuk masuk lebih dalam lagi. Terasa dinding vagina Cita begitu ketat menghimpit batang penisnya. Cita sampai terpejam lagi, meringis saat mili demi mili penis itu makin dalam memasuki lubang vaginanya. Lubang yang meskipun sudah sangat basah itu, tetap saja masih begitu sempit untuk penis pak Bowo, hingga membuat keduanya sama-sama merasakan ngilu dialat kelamin mereka.7966Please respect copyright.PENANA6hx8aUBDHf
7966Please respect copyright.PENANAjE8MSO8a4D
Namun pak Bowo tak berhenti, karena tak merasa ada penolakan dari Cita. Dia merasa vagina Cita yang begitu ketat itu bukanlah reaksi penolakan, namun karena memang vagina Cita belum terbiasa dengan ukuran penisnya itu. Dinding vagina Cita yang berkedut justru menambah sensasi kenikmatan luar biasa bagi pak Bowo.7966Please respect copyright.PENANA7apCh32wfV
7966Please respect copyright.PENANArzwIukuqP0
7966Please respect copyright.PENANAP3k0iMLIzu
“Aaakkhhh paaaakkkhh…”7966Please respect copyright.PENANAWHSf6ffaxl
7966Please respect copyright.PENANAqp5j9TBNGe
7966Please respect copyright.PENANATRoQkf8hgv
Pak Bowo agak terkejut saat Cita menjerit agak keras. Diapun menghentikan gerakannya. Sebagian besar penisnya telah memasuki vagina Cita, yang membuat wanita itu mengernyit kesakitan. Tanpa Cita mengatakan apapun, pak Bowo mengambil kesimpulan, bahwa dititik inilah biasanya penis Andi memasukinya. Sedangkan penis pak Bowo, masih menyisakan sedikit bagian yang belum masuk kevagina Cita.7966Please respect copyright.PENANAQwaVOAXcHv
7966Please respect copyright.PENANAOFJcqRD8YZ
Akhirnya pak Bowo mendiamkan dulu penisnya, merasakan pijatan lembut dari kedutan didinding vagina Cita. Cita sendiri memang merasa vaginanya begitu penuh. Dan memang sampai dititik itulah biasanya penis Andi memasukinya. Saat ini penis pak Bowo sudah mencapai titik itu, apalagi dengan ukuran yang lebih besar, membuat Cita sedikit kepayahan menahan sakit dan ngilu, meski tak dia pungkiri, kenikmatan yang luar biasa mulai terbit disitu.7966Please respect copyright.PENANAqEaVBCHVbY
7966Please respect copyright.PENANAi5NthKB6Wp
Cita kemudian membuka matanya, menatap pak Bowo. Dia tahu, masih ada bagian penis pak Bowo yang belum masuk, dan ingin masuk sepenuhnya. Diapun kemudian berbisik lirih kepada pak Bowo, “Pelan-pelan…”7966Please respect copyright.PENANAn3H8AGUv7L
7966Please respect copyright.PENANAQIJFoxYfyF
Pak Bowo hanya tersenyum, lalu mengangguk. Dia mengerti, Cita memberinya ijin untuk memasukan seluruh batangnya. Namun bagian itu, belum pernah dimasuki oleh Andi, karena itulah, dia memahami ketakutan Cita, kekhawatirannya jika nanti akan terasa sakit. Hal itu terasa sekali baginya dari kedutan didinding vagina Cita. Untuk itulah, pak Bowo kemudian mencium bibir Cita dengan lembut, yang kemudian dibalas oleh Cita.7966Please respect copyright.PENANAd5Nr33qCSq
7966Please respect copyright.PENANA2UuWC5j0eP
7966Please respect copyright.PENANABJYDSXXvlV
“Eeeemmpphhh…”7966Please respect copyright.PENANAo3i92Ux3QM
7966Please respect copyright.PENANAOpx0DnNylF
7966Please respect copyright.PENANA8brpIjo0rc
Pekikan keras Cita tertahan oleh ciuman pak Bowo saat tiba-tiba pak Bowo menyentakan penisnya, yang membuatnya masuk seluruhnya kedalam vagina Cita. Sentakan yang sebenarnya tidak terlalu keras. Pak Bowo berusaha untuk melakukannya selembut mungkin. Namun bagian lubang itu terlalu sempit, memaksa pak Bowo untuk sedikit menghentak.7966Please respect copyright.PENANARQhurwcPXq
7966Please respect copyright.PENANAkNXWESXs72
Dan bagi Cita, itu terasa sakit, ngilu, hingga membuat air matanya meleleh. Dia memeluk erat tubuh pak Bowo, sambil menghisap dalam-dalam bibir lelaki itu. Sedangkan pak Bowo, hanya mendiamkan saja penis itu didalam vagina Cita, dimana dia merasakan kedutan dinding vagina Cita makin terasa. Penisnya sendiri, selain merasakan kenikmatan yang luar biasa, tapi terasa agak ngilu juga.7966Please respect copyright.PENANAQAyQ9JJGdE
7966Please respect copyright.PENANAboZR3rEvAA
Beberapa saat mereka hanya terdiam dalam posisi itu tanpa bergerak sedikitpun, hingga pak Bowo merasakan kedutan vagina Cita berangsur berkurang. Hisapan Cita dibibirnya juga tidak sekuat tadi. Dia merasakan vagina Cita mulai bisa menerima penisnya, sudah mulai beradaptasi.7966Please respect copyright.PENANAUJiC825zJ2
7966Please respect copyright.PENANAnQ3Jc8EGd5
7966Please respect copyright.PENANAL2P6ztnRaT
“Eeemmhhhh…”7966Please respect copyright.PENANA8JON8kmkaX
7966Please respect copyright.PENANAHF7W1XDvQn
7966Please respect copyright.PENANAMyzyyrS4C5
Cita melenguh dalam ciuman pak Bowo saat pak Bowo menarik perlahan penisnya, lalu mendorong lagi dengan gerakan yang pelan. Cita masih merasa agak sedikit ngilu, sehingga belum melepaskan pelukannya ditubuh pak Bowo, dan masih terus melumat bibir pak Bowo untuk menyalurkan apa yang sedang dia rasakan.7966Please respect copyright.PENANAkkmj3AbcQT
7966Please respect copyright.PENANAT0JQ0OCOVQ
Beberapa kali pak Bowo mengulangi gerakannya, hingga tubuh Cita terasa jadi lebih rileks, tidak setegang tadi. Namun pak Bowo masih melakukan gerakan tarik-dorong itu dengan tempo sangat pelan. Selain agar membuat Cita nyaman, dia sendiri juga sangat menikmati setiap gesekan kemaluan mereka berdua.7966Please respect copyright.PENANAUdcnWIQtpH
7966Please respect copyright.PENANAPHZsYAa0kg
7966Please respect copyright.PENANACZrBAD1ZcY
“Eemmhh aahhh paaakkhhh…”7966Please respect copyright.PENANAeJ71SwJO2Y
7966Please respect copyright.PENANAmE7nbBerYM
7966Please respect copyright.PENANA7jgfbcRU3X
Cita mulai mendesah saat bibirnya terlepas dari ciuman pak Bowo. Namun saat mendengar desahan itu, tiba-tiba gerakan pak Bowo berhenti. Citapun yang tadinya terpejam, membuka matanya, bertanya-tanya kenapa pak Bowo berhenti, padahal dia sudah mulai merasa nyaman.7966Please respect copyright.PENANAOJEjtVjCWi
7966Please respect copyright.PENANAlzUB6xe2K9
7966Please respect copyright.PENANAK2wrJb0fac
“Boleh aku minta sesuatu sayang?” tanya pak Bowo lirih.7966Please respect copyright.PENANAiHHxGUv6ec
7966Please respect copyright.PENANAFTGgc9IUos
“Apa paakhh?” jawab Cita setengah berbisik.7966Please respect copyright.PENANAmK94K9Qfih
7966Please respect copyright.PENANAC2Tesl77eI
“Jangan panggil pak. Panggilah apapun, tapi jangan pak” jawab pak Bowo, juga dengan berbisik.7966Please respect copyright.PENANAgTOdNYVR2w
7966Please respect copyright.PENANAcoycnRmNRw
7966Please respect copyright.PENANArpdY3ip4JI
Cita hanya mengangguk, dijawab senyuman oleh pak Bowo, yang kemudian kembali mendorong penisnya memasuki vagina Cita.7966Please respect copyright.PENANAFb6xUh1MlU
7966Please respect copyright.PENANALJpYYwjAzt
7966Please respect copyright.PENANASnKjOIIQDI
“Aaahhh… uuuhhhh…” kembali Cita melenguh.7966Please respect copyright.PENANAMlDPOHicVs
7966Please respect copyright.PENANAEBsA8yL8y7
7966Please respect copyright.PENANAX1ROhjjLgg
Dia memeluk tubuh pak Bowo lagi, makin erat. Setiap gerakan dorongan dari penis pak Bowo, membuat tubuhnya bergetar-getar. Dia merasakan sebuah kenikmatan, yang selama ini belum pernah dia rasakan. Kenikmatan yang jauh lebih hebat daripada yang selama ini dia dapatkan dari Andi. Mungkin, setara dengan kenikmatan yang dia dapat saat untuk pertama kalinya menikmati seks setelah menjadi istri Andi. Dari gadis yang tak pernah merasakan nikmatnya peraduan antar kelamin, menjadi wanita sepenuhnya saat dihantarkan pada kenikmatan persetubuhan.7966Please respect copyright.PENANAqxTwQspdLF
7966Please respect copyright.PENANAUogT2Sn5ux
Dan kali ini, dia kembali merasakan sensasi baru, yang lebih nikmat. Vaginanya terasa lebih penuh. Lubangnya ditembus lebih dalam daripada biasanya. Dinding vaginanya terasa digelitik oleh urat yang ada dibatang penis pak Bowo. Sensasi geli dan nikmat campur jadi satu. Sakit dan ngilu sudah hilang. Gelinjangan, desahan dan erangan telah cukup mewakili betapa dia menikmati persetubuhan ini.7966Please respect copyright.PENANAhX8qrpAaDs
7966Please respect copyright.PENANAo5UoEdXzk5
7966Please respect copyright.PENANAyO3Fyldd65
“Aaahhh… hemmhhh ouuhhh… aahh… aahhh…”7966Please respect copyright.PENANA214Q4nSlrS
7966Please respect copyright.PENANAt5LwDKB3v5
“Aaahh Cita sayaangg… aaahh nikmat sayaang…”7966Please respect copyright.PENANAbaX4g76Aie
7966Please respect copyright.PENANAMljwAYAinC
“Heemmhh… aahhh… sshhh… uuhh…”7966Please respect copyright.PENANAHV9Wa3BHrx
7966Please respect copyright.PENANAQRfVYGrzX1
7966Please respect copyright.PENANApo6B3VGqOZ
Desahan demi desahan, erangan demi erangan terus terdengar dari keduanya. Cita tak mampu mengucapkan apapun selain bibirnya yang terus mendesah. Sejak dulu, dia memang tak pernah terlalu heboh saat berhubungan badan. Dia tipe wanita pendiam saat bercinta. Tak pernah mengeluarkan kata apapun selain hanya desahan saja.7966Please respect copyright.PENANAICiHmVtw9n
7966Please respect copyright.PENANAvbBHHuWY08
Sedangkan bagi pak Bowo, yang biasanya begitu vulgar saat bercinta, kali ini juga seperti kehabisan kata-kata untuk melukiskan kenikmatan yang dia rasakan. Dia seperti tak tahu harus mengucapkan apa, selain yang dia ucapkan tadi.7966Please respect copyright.PENANABT9igmPp0G
7966Please respect copyright.PENANAfKjV8abSdW
7966Please respect copyright.PENANAZU6oWRzT85
“Aaahhh… hhmmphhh… sshhh… aaaaaaaaahhhhsss…”7966Please respect copyright.PENANAFylX0POxsb
7966Please respect copyright.PENANAFBc5Zricj0
7966Please respect copyright.PENANAPTDr2MDToK
Cita mendesah panjang. Tubuhnya menggelinjang, mengejang, dan mengejat-ngejat. Dia memeluk erat tubuh pak Bowo. Dia telah sampai dipuncak kenikmatannya. Dia kembali orgasme. Orgasme pertamanya dari penetrasi penis pak Bowo, penis orang lain, bukan penis suaminya. Dan kembali, dia tak mengucapkan apapun selain desahan panjang untuk mengekspresikan kenikmatan itu. Kenikmatan yang jauh lebih nikmat daripada yang pernah dia rasakan selama ini.7966Please respect copyright.PENANAPcDh2qVRpm
7966Please respect copyright.PENANAsiCsJFaD19
Pak Bowo terdiam, baik mulut maupun gerakannya. Dia menahan gerakannya, saat penisnya terasa hangat disiram oleh cairan cinta Cita. Dia hanya membalas pelukan Cita, memberinya kesempatan untuk meresapi setiap kenikmatan yang didapat. Sesekali, dia menciumi kening Cita.7966Please respect copyright.PENANAFZ1eWH4hLR
7966Please respect copyright.PENANAzE0MI7ijbz
Hampir setengah menit mereka terdiam, saat kemudian pak Bowo kembali menggerakan penisnya maju mundur. Cita hanya pasrah, membiarkan lelaki itu bergerak sesuka hatinya. Dia telah lemas oleh orgasmenya tadi. Orgasme yang cukup cepat, karena memang dia sudah terlalu lama tidak merasakannya, dan juga penis pak Bowo yang terlalu nikmat baginya.7966Please respect copyright.PENANAzm3MFQ1PHM
7966Please respect copyright.PENANAkLMbttLkyN
Namun, perlahan-lahan Cita mulai membalas gerakan pak Bowo, meskipun hanya dengan gerakan pelan dipinggulnya. Apalagi pak Bowo mulai sedikit menaikan tempo gerakannya.7966Please respect copyright.PENANAKPEI3n8TKa
7966Please respect copyright.PENANAzBVnZr0Sja
7966Please respect copyright.PENANAoku4nS4EE2
“Aaahhh… sshhh… uughhh… aaaahhh…”7966Please respect copyright.PENANAs3v1faciuC
7966Please respect copyright.PENANA2eB3SzrIxh
7966Please respect copyright.PENANA6MrlTpdmxg
Desahan Cita juga makin keras terdengar, seiring pertambahan tempo genjotan pak Bowo. Sementara pak Bowo sambil terus memaju-mundurkan penisnya, juga mulai menciumi Cita. Bibir, pipi, telinga, leher, hingga sepasang buah dadanya, mendapat giliran serbuan dari bibir dan lidah pak Bowo.7966Please respect copyright.PENANAV642P1ekeO
7966Please respect copyright.PENANAxhMiEvNtaE
Cita makin melayang. Pergulatan batinnya sudah tak ada lagi. Nafsu birahinya menang telak, menguasi tubuhnya sepenuhnya.7966Please respect copyright.PENANAuZZmwfEdq2
7966Please respect copyright.PENANA9GgBLUciJy
7966Please respect copyright.PENANAwNvVLov1CB
“Oohhh… aaahh… hhhmmmppp… aaaaaaaahhhhhh…”7966Please respect copyright.PENANA1npreAYOE2
7966Please respect copyright.PENANAXppDZAStXk
7966Please respect copyright.PENANAmcrSfwCxTo
Kembali Cita menggelinjang disertai desahan panjang. Dia kembali orgasme, dengan mudahnya. Penis pak Bowo terlalu nikmat untuknya. Pertahanannya benar-benar tak berdaya. Dia benar-benar takluk.7966Please respect copyright.PENANAWtPmwADxwS
7966Please respect copyright.PENANAqi5S4YgyEZ
Pak Bowo sendiri juga kembali menghentikan gerakannya, meskipun saat ini dia merasa ujung orgasmenya juga mulai mendekat. Sama halnya seperti dia bagi Cita, Cita baginya juga terlalu nikmat. Cita berbeda, sangat berbeda dengan perempuan lain yang pernah dia nikmati, bahkan termasuk istrinya sendiri saat dulu dia perawani. Pak Bowo selalu bisa bertahan lama, tanpa bantuan obat apapun. Kali ini, dia merasa lemah terhadap tubuh Cita.7966Please respect copyright.PENANAc2R9Fu7jDJ
7966Please respect copyright.PENANAOzfNGEDwHb
Setelah merasa cukup memberikan waktu kepada Cita, kembali pak Bowo bergerak. Kali ini, tidak terlalu mendapat perlawanan dari Cita yang sudah lemas. Hanya saja, kedutan didinding vagina Cita masih bisa dia rasakan memijat-mijat batang penisnya.7966Please respect copyright.PENANAuQTA6Oah4L
7966Please respect copyright.PENANAgCJ5zpXc18
Plok plok plok plok plok7966Please respect copyright.PENANAaZ0xrCQx5Y
Plok plok plok plok plok7966Please respect copyright.PENANAsWXj1p2Lla
7966Please respect copyright.PENANAch26FY57HW
7966Please respect copyright.PENANASe4EIdAMQc
“Aahh aahh aahh aahh aahh…”7966Please respect copyright.PENANAsY0hT44r37
7966Please respect copyright.PENANARXDnmIROKu
7966Please respect copyright.PENANA2Lzp0D1bkC
Suara benturan pinggulnya dengan pinggul Cita makin sering terdengar karena dia melakukan gerakan cepat. Seiring dengan desahan Cita yang terdengar pendek dan kerap, seirama dengan gerakan pak Bowo.7966Please respect copyright.PENANAqPwFi39pK3
7966Please respect copyright.PENANAmtSyXATS20
Gerakan cepat dari pak Bowo yang berbeda dengan yang awal-awal tadi, ternyata kembali memberikan sensari baru kepada Cita. Cepat, kerap, tapi baginya tetap terasa lembut. Dan itu membuatnya makin tak bisa menahan diri.7966Please respect copyright.PENANAHMqBOLAHtz
7966Please respect copyright.PENANAHZfPS6gJRw
7966Please respect copyright.PENANA1NhJRgvZiK
“Aaahhh aaahhh aaahhh… akhuuu… oohhh aaaaaaahhhhhh…”7966Please respect copyright.PENANAZdqf95IulY
7966Please respect copyright.PENANArGDRQwKdxh
7966Please respect copyright.PENANAmUNgJcdwd2
Kembali Cita menggelinjang hebat dalam desahan panjangnya. Dia kembali orgasme.7966Please respect copyright.PENANAklt2ELY7Ro
7966Please respect copyright.PENANAQ6q48EUWL2
7966Please respect copyright.PENANAq0MQmSLaKU
“Aaakkhhh…”7966Please respect copyright.PENANAOsvhrFVrPK
7966Please respect copyright.PENANAOiZ0hy4p4p
7966Please respect copyright.PENANAfF8PT6Jsbs
Cita memekik karena disela orgasmenya, tiba-tiba pak Bowo mencabut penisnya.7966Please respect copyright.PENANANsx2AvHCD4
7966Please respect copyright.PENANAbqxq4q0bAN
7966Please respect copyright.PENANANh2WydB5aC
“Oouuugghhhh aaaaaahhhhh…”7966Please respect copyright.PENANAlhckkbHp0m
7966Please respect copyright.PENANAkBv5rlpPJq
7966Please respect copyright.PENANAJXWjLJmCfF
Croot croot croot croot croot7966Please respect copyright.PENANAqNx7Sn98T1
7966Please respect copyright.PENANAnbI5rPkt5V
7966Please respect copyright.PENANA6iiRcHXBVP
Pak Bowopun mendesah panjang saat beberapa kali penisnya menyemburkan sperma hangat diperut Cita. Sebagian bahkan sampai mengenai payudara Cita. Diurutnya penisnya untuk mengeluarkan sisa-sisa spermanya, hingga badannya beberapa kali bergetar.7966Please respect copyright.PENANANNpQWGS2AM
7966Please respect copyright.PENANAgG9Nei95yK
Nikmat, sangat nikmat dia rasakan. Sampai-sampai kepalanya menengadah, saking nikmatnya. Beberapa saat kemudian, dia melihat tubuh Cita yang terlentang pasrah dihadapannya. Cairan kental putihnya terlihat membasahi perut dan payudara Cita. Sedangkan Cita sendiri tak bergerak, dengan kepala tertoleh kesamping, mata terpejam dan nafas terengah-engah.7966Please respect copyright.PENANAJlyEEf8rxQ
7966Please respect copyright.PENANAnmYrMZnvuc
Pak Bowo kemudian menjatuhkan tubuhnya disamping tubuh Cita. Dia mengecup kening Cita, lalu merengkuh tubuh Cita kedalam pelukannya. Dia tak peduli spermanya yang berada diperut Cita menempel juga ditubuhnya. Dia hanya ingin memeluk Cita, mengungkapkan rasa bahagia dan terima kasihnya.7966Please respect copyright.PENANAqTcEWKOfDj
7966Please respect copyright.PENANAQQBfXYSn6x
Cita membalas pelukan pak Bowo. Dia sudah membuka matanya, tersenyum saat beberapa kali menerima pelukan pak Bowo. Matanya terlihat berkaca-kaca, air mata terlihat menggenang disudut matanya, lalu perlahan menetes.7966Please respect copyright.PENANA5qC3cnlPTj
7966Please respect copyright.PENANAQZjwwN7Wl0
7966Please respect copyright.PENANAMZxnMEoaxx
“Terima kasih, sayang” ucap pak Bowo dengan lirih, sebelum kembali mencium kening Cita, cukup lama.7966Please respect copyright.PENANA7z58sy5WDJ
7966Please respect copyright.PENANAPWAgRXCWFB
“Terima kasih juga, mas”7966Please respect copyright.PENANAMQdr94o8oN
7966Please respect copyright.PENANALbDUZEH2Tp
*7966Please respect copyright.PENANA8RFCSRlesZ
*7966Please respect copyright.PENANA9OEIWLKxA2
*7966Please respect copyright.PENANASHJFDr5MrZ
*7966Please respect copyright.PENANA6WZklxiwGI
*7966Please respect copyright.PENANAB3n2n7jaAe