#29 Pukulan Telak5863Please respect copyright.PENANAvIq69C3bkk
5863Please respect copyright.PENANAtHE9UyeyLW
5863Please respect copyright.PENANAieiQlWqq9Q
Hari minggu pagi, sekitar jam 9 Cita sudah selesai bersih-bersih rumah. Sebenarnya dia masih malas untuk melakukan apapun, karena sampai saat ini dia masih sangat khawatir dengan dm yang dikirim kepadanya beberapa hari yang lalu. Sebenarnya, dm itu sudah lebih dari seminggu dikirim, tapi memang baru beberapa hari yang lalu dia buka.5863Please respect copyright.PENANAwlS60lQ1il
5863Please respect copyright.PENANA3htUPv3LFA
Dia masih kepikiran, siapa yang mengirimnya, dan apa tujuan dari si pengirim itu. Apalagi dia juga sudah sempat membalas untuk menanyakan apa mau orang misterius itu, tapi belum dibalas sampai sekarang. Ditambah lagi, sejak beberapa hari yang lalu, pak Bowo memang tidak lagi muncul dirumah ini. Memang dia yang meminta pak Bowo untuk tak lagi menemuinya, tapi karena pak Bowo bilang akan mencari orang itu dan membuat perhitungan, dan juga menyuruhnya untuk menunggu kabar, membuatnya semakin khawatir.5863Please respect copyright.PENANAZbrjpDAeFK
5863Please respect copyright.PENANARFnxWY5kSr
Sampai hari ini, belum ada kabar sama sekali dari pak Bowo. Dia berharap, segera ada kabar dari lelaki itu. Hanya sekedar kabar tentang hasil pencarian orang misterius itu saja, sehingga dirinya bisa tenang. Namun lebih daripada itu, dia sudah benar-benar memutuskan untuk tidak mau bertemu dengan pak Bowo lagi. Dia sudah benar-benar menyesali perbuatannya, meskipun sampai sekarang dia belum bilang apa-apa kepada ibu mertuanya.5863Please respect copyright.PENANA0Nk0EdJoKW
5863Please respect copyright.PENANAgC0TzA5MyJ
Ibu mertuanya sendiri tidak lagi membahas hal itu. Melihat Cita yang kadang seperti orang linglung, membuat ibu mertuanya menganggap bahwa Cita masih memikirkan penyesalan atas perselingkuhannya, dan dia memutuskan untuk menunggu Cita merasa lebih baik baru diajak ngobrol masalah itu. Tapi dia tak tahu, apa yang dipikikan Cita ternyata lebih berat daripada itu.5863Please respect copyright.PENANAdXbpSYC9D3
5863Please respect copyright.PENANA2nkGcNmsTi
Dan pagi ini, terlihat ibu mertua Cita dan juga Putra sudah rapi. Mereka akan pergi hari ini. Sedangkan Cita masih memakai daster rumahan seperti biasa saat sedang mengerjakan pekerjaan rumah tangganya.5863Please respect copyright.PENANAUZ4mRzm2Kq
5863Please respect copyright.PENANA8ztCJ2Br3a
5863Please respect copyright.PENANAcoW3xVd4Rd
“Cit, kamu mau ikut nggak?” tanya ibu mertuanya.5863Please respect copyright.PENANATqEH3AV9pi
5863Please respect copyright.PENANAFNsyxWv1ld
“Emang mau kemana bu? Cita kayaknya dirumah aja deh, pengen istirahat” jawab Cita.5863Please respect copyright.PENANAsXRitWekJN
5863Please respect copyright.PENANAO7pSDb0fAe
“Kamu kenapa nak? Kamu sakit?”5863Please respect copyright.PENANAeFgbAeIfDp
5863Please respect copyright.PENANAgdnuPtzq7C
“Hmm, nggak tahu bu, cuma kurang enak badan aja. Mungkin istirahat sebentar nanti juga baikan kok”5863Please respect copyright.PENANATGns8oB45c
5863Please respect copyright.PENANAOXrB6IXkAg
“Yaudah kalau gitu, baik-baik dirumah ya. Ibu sama Putra pergi dulu”5863Please respect copyright.PENANAdQmMMnDvBg
5863Please respect copyright.PENANAI2r7gNXBEk
“Iya bu hati-hati”5863Please respect copyright.PENANAZbRGCWGb50
5863Please respect copyright.PENANAVW0QwSSOfe
5863Please respect copyright.PENANAoelUCa1i4r
Akhirnya ibu mertuanya hanya pergi berdua dengan Putra. Cita hanya mengantarnya sampai didepan rumah saja, dimana taksi online yang dipesan sudah menunggu. Setelah ibu mertuanya berangkat, Cita masuk lagi kedalam rumah untuk duduk beristirahat sebentar diruang tengah.5863Please respect copyright.PENANAAKENkoq7zS
5863Please respect copyright.PENANAV5BobgvQvv
Sebenarnya Cita tidak ikut ajakan ibu mertuanya bukan karena dia ingin istirahat, tapi karena dia ada rencana lain hari ini. Dia ingin menemui seseorang, yang tak lain adalah Nada. Dari kemarin, Cita sudah berpikir masak-masak. Dia rupanya tak kuat menanggung beban ini sendirian. Dia ingin bisa berbagi dengan orang lain. Paling tidak, orang itu mau mendengarnya, meskipun pada akhirnya akan menghakiminya, menyalahkannya, bahkan menghujatnya, dia siap. Yang pasti, dia ingin berbagi.5863Please respect copyright.PENANAc9zVqvwMsO
5863Please respect copyright.PENANA14FT5Oqe0C
Seharusnya, memang dia mencurahkan isi hatinya itu kepada ibu mertuanya, orang yang paling dekat dan paling bisa mengerti dia. Terlebih lagi, dengan curhat ke ibu mertuanya, maka aib ini tidak akan menyebar terlalu luas dan hanya diketahui oleh keluarganya saja. Tapi, Cita tidak siap untuk bercerita kepada ibu mertuanya. Dia terlalu takut dan malu, mengingat betapa baik dan sayangnya ibu mertuanya kepadanya.5863Please respect copyright.PENANA6XWJSpPWPt
5863Please respect copyright.PENANApUEqZ63dYd
Dan akhirnya pilihan Cita jatuh kepada Nada, satu-satunya sahabat yang dia punya dan dia percaya saat ini. Dia merasa tak memiliki teman lain lagi yang bisa diajak cerita mengenai hal ini. Karena sebelumnya, saat dia bermasalah dengan Andi dulu, dengan Nada lah dia bercerita. Meskipun saat itu Gunawan juga sempat ikut mendengar ceritanya, tapi diapun percaya pada Gunawan. Dan bila hari ini ada Gunawan juga dirumah Nada, dia juga sudah siap, karena dia percaya pada mereka berdua.5863Please respect copyright.PENANAVFg3uPOQMw
5863Please respect copyright.PENANApsvCFyZ4Tt
Akhirnya setelah merasa cukup beristirahat, Cita kemudian mandi. Setelah mengganti baju, dia tak langsung berangkat. Dia kembali duduk diruang tengah. Kembali hatinya terasa bimbang. Haruskah dia menceritakan hal ini kepada Nada? Bagaimana kira-kira reaksi Nada nanti? Apakah Nada akan menertawakannya karena telah benar-benar berselingkuh dan tuduhan Andi menjadi benar adanya? Atau apakah Nada akan bersimpati padanya?5863Please respect copyright.PENANAH4BOys32pY
5863Please respect copyright.PENANAFCBtRzt2Mr
Dan jika ada Gunawan disana, bagaimana pula reaksi Gunawan? Akankah dia juga bersimpati padanya? Atau justru memandangnya sebagai perempuan murahan yang rela memberikan hati dan tubuhnya kepada pria lain demi sebuah kenikmatan duniawi?5863Please respect copyright.PENANATGZbHLr2uq
5863Please respect copyright.PENANAlR8Ewxq8pm
Padahal semalam Cita sudah memantapkan diri untuk menemui Nada, dan kalaupun Gunawan ada disana, dengan dia juga. Dia sudah menyiapkan diri menghadapi apapun reaksi dari mereka. Tapi kini tiba-tiba dia jadi merasa ragu lagi.5863Please respect copyright.PENANAEA9FK5w45p
5863Please respect copyright.PENANAMaGwiJyeC9
Setelah berdiam diri disana, setelah mengela nafas yang cukup panjang, kembali Cita memantapkan dirinya, menyiapkan hatinya, untuk apapun yang akan dia terima dari Nada dan Gunawan nanti setelah mendengar ceritanya. Dia siap. Yang terjadi, terjadilah.5863Please respect copyright.PENANA9RFoPajGF4
5863Please respect copyright.PENANAczxQyrhBwn
*5863Please respect copyright.PENANAf7EyJPOL9a
*5863Please respect copyright.PENANAmcMP6jKpGl
*5863Please respect copyright.PENANAg4g4860wpk
*5863Please respect copyright.PENANA8sTomfOtJ5
5863Please respect copyright.PENANAsVdDrxUvNd
Sementara itu, ibu mertua Cita telah sampai ditempat tujuannya. Dia memang tak memberi tahu kemana akan pergi kepada Cita. Harapannya, Cita yang terlihat sedang suntuk dan banyak pikiran, mau ikut dengannya. Dan yang pasti, ketika sampai ditempat ini, dia akan sangat terkejut. Mungkin akan senang, atau entah seperti apa. Tapi sayang, dia tidak ikut.5863Please respect copyright.PENANAszZ1fxV9BJ
5863Please respect copyright.PENANAGEu2L2EFzL
Setelah membayar ongkos taksi, diapun turun menggendong Putra. Memasuki tempat yang dia tuju, dia disapa oleh seorang penjaga yang sudah cukup mengenalnya dan juga Putra karena sering berkunjung kemari.5863Please respect copyright.PENANAaMkquPKNZv
5863Please respect copyright.PENANAvMFQ0gn3Iz
5863Please respect copyright.PENANAnLn89yKEXF
“Selamat pagi bu Warni, selamat pagi Putra” sapa penjaga itu.5863Please respect copyright.PENANAsq8Bgcyfng
5863Please respect copyright.PENANAxLUZnDmYtJ
“Selamat pagi om Galih” balas ibu mertua Cita.5863Please respect copyright.PENANAIF6PEyU40f
5863Please respect copyright.PENANAd4nzra2aIQ
“Mau jemput mas Andi bu?” tanya penjaga itu.5863Please respect copyright.PENANAXd4lbzg9Ml
5863Please respect copyright.PENANAysFARG12eD
“Iya mas, kan hari ini dia keluar” jawab ibu Andi sambil tersenyum.5863Please respect copyright.PENANATR08bBsMpR
5863Please respect copyright.PENANAVCsdkketup
“Iya bu, silahkan ditunggu disana dulu” ucap penjaga itu sambil menunjuk kekursi tunggu. “Mas Andi kayaknya tadi lagi siap-siap, mungkin bentar lagi keluar” lanjutnya.5863Please respect copyright.PENANASugPTxYnWy
5863Please respect copyright.PENANAv0fTWicEUz
“Makasih mas”5863Please respect copyright.PENANAWaIvhoHlkP
5863Please respect copyright.PENANA3YbQOng4Ei
5863Please respect copyright.PENANAv8wu0sIAwi
Ibu Andi dan Putra kemudian menuju ke kursi tempat menunggu seperti yang ditunjuk oleh penjaga tadi. Mereka berdua memang menuju ke lapas, tempat Andi dipenjara. Dan hari ini, Andi dibebaskan. Belum waktunya memang, tapi ada sesuatu yang bisa membuat Andi bebas hari ini, yang Andi belum mau menceritakan apa sebabnya kepada ibunya.5863Please respect copyright.PENANAniNImefeP6
5863Please respect copyright.PENANAY5Lh10AQaz
Sekitar 15 menit mereka menunggu. Tak terasa karena tingkah Putra cukup menghibur disitu. Mereka juga didatangi dan disapa beberapa orang petugas disitu yang memang sudah merasa cukup akrab dengan mereka, terutama Putra. Tak berapa lama kemudian, Andi keluar dengan membawa sebuah tas ransel kecil.5863Please respect copyright.PENANARAAUFFAlBw
5863Please respect copyright.PENANA2gHG2KZ5OL
Penampilan Andi terlihat cukup segar dan rapi. Tubuhnya juga terlihat lebih berisi, karena selama didalam penjara ini cukup banyak kegiatan yang dia lakukan. Dia tersenyum melihat ibu dan anaknya sudah menunggunya, namun agak kecewa karena tidak ada Cita yang ikut menjemputnya. Tapi dia segera menghampiri ibunya, mencium tangannya lalu memeluknya. Kemudian dia menggendong, memeluk dan menciumi Putra yang tertawa-tawa dan terlihat geli diciumi oleh ayahnya.5863Please respect copyright.PENANA1JauvKRyqJ
5863Please respect copyright.PENANA04YuxqMYJr
5863Please respect copyright.PENANATTGL25QMFe
“Sehat Di?” tanya ibunya.5863Please respect copyright.PENANABjcCwBLT82
5863Please respect copyright.PENANARf268bm64T
“Alhamdulillah, seperti yang ibu lihat” jawab Andi sambil tersenyum.5863Please respect copyright.PENANAbXiGS0KIPE
5863Please respect copyright.PENANArcdfQ3N4jp
“Yaudah, yuk pulang” ajak ibunya.5863Please respect copyright.PENANAeu5MJT4sQa
5863Please respect copyright.PENANAYpLhjocYng
“Iya bu, ayo”5863Please respect copyright.PENANAxe6QC0sv1J
5863Please respect copyright.PENANARlXUnPcI26
5863Please respect copyright.PENANAwxZQxcpbaj
Setelah bersalaman dengan para petugas lapas dan berpamitan, juga sempat mendapat sedikit wajangan dan nasehat dari para petugas lapas, merekapun akhirnya meninggalkan tempat yang sudah beberapa bulan menjadi tempat tinggal Andi itu.5863Please respect copyright.PENANAOXpvv2THGM
5863Please respect copyright.PENANABZQEHD27qI
Sesaat, Andi berbalik dan menatap lapas itu. Dia tersenyum, mengingat apa yang selama ini dia alami disana.5863Please respect copyright.PENANAGKfD8OtApX
5863Please respect copyright.PENANA7ZAmGd5CiN
Saat pertama kali masuk kesini, Andi memang sudah ketakutan. Cerita dari polisi yang mengatarnya benar-benar membuatnya takut. Apalagi dia dipenjara karena kasus kekerasan pada seorang perempuan. Dan kabar bahwa pelaku kekerasan terhadap perempuan akan mendapatkan perlakuan buruk seperti kekerasan fisik atau kekerasan seksual sangat menghantuinya.5863Please respect copyright.PENANAAtHCdqfXNn
5863Please respect copyright.PENANAe4z9eZBl4h
Dan memang benar, hari-hari pertama didalam penjara itu, Andi sempat mengalami ‘ospek’ dari para napi senior. Beberapa kali dia mendapatkan pukulan diwajah dan tubuhnya. Namun nasibnya itu terselamatkan beberapa minggu setelahnya, saat ada seorang narapidana masuk ke lapas ini. Narapidana itu begitu masuk langsung disegani oleh para napi lainnya, karena dia termasuk salah satu preman yang menguasai hampir semua lahan parkir dikota ini.5863Please respect copyright.PENANA2tgj9t2dhL
5863Please respect copyright.PENANAmMJEXznIWH
Hanya lahan parkir, memang. Tapi dikota kecil seperti ini, keberadaan preman seperti dirinya tentu saja sangatlah disegani. Apalagi meskipun statusnya adalah seorang preman, bukan berarti dia seenaknya saja sering melakukan kejahatan. Kalau anak buahnya, memang iya. Tapi kalau dia, jarang sekali. Dia ditangkap dan dipenjara karena kasus penganiayaan terhadap seorang pejabat dikota ini. Sebenarnya bukan sepenuhnya salah dia, karena memang pejabat itu terlalu arogan, hingga membuat mereka adu mulut, dan si preman itu lepas kendali hingga memukulnya. Hanya sekali pukul sebenarnya, tapi berhadapan dengan orang yang sok berkuasa, tentu akan jadi panjang masalahnya, hingga akhirnya preman itu berakhir dipenjara.5863Please respect copyright.PENANApb9aWm2Pgi
5863Please respect copyright.PENANAxzwg8MUIJI
Hari pertama preman itu berada didalam penjara, dia melihat seseorang memukuli Andi. Karena merasa familiar dengan Andi, diapun menghentikan aksi itu dan menyuruh napi yang memukul Andi pergi. Meskipun statusnya napi senior, tapi karena mengenal siapa preman bertubuh tinggi besar itu, napi itu takut juga dan akhirnya pergi.5863Please respect copyright.PENANAnOoMqn0jOS
5863Please respect copyright.PENANAtRErygL5Hv
Dan ternyata benar, napi itu mengenal Andi sebagai orang yang bekerja di bank tak jauh dari tempat dia biasa nongkrong. Andipun juga mengenalnya karena cukup sering bertemu dengan preman itu, bahkan beberapa kali membelikan preman itu rokok ataupun minuman. Akhirnya merekapun berkenalan dan saling tukar cerita. Preman itu sempat tertawa mendengar sebab kenapa Andi dipenjara, tapi tidak sampai melakukan pemukulan seperti napi-napi lainnya. Bahkan sejak saat itu dia berteman dengan Andi. Dan karena pertemanannya dengan si preman, akhirnya Andi terbebas dari bullyan didalam penjara.5863Please respect copyright.PENANA5hURtWGLlo
5863Please respect copyright.PENANAf6raWh7vw1
Selanjutnya, hari-hari Andi didalam penjara diisi dengan mengikuti berbagai kegiatan yang disiapkan oleh para sipir. Kegiatan-kegiatan itu beberapa ada yang menguras fisik. Bagi Andi, tak ubahnya seperti sebuah latihan fisik, yang pada akhirnya sekarang membentuk tubuhnya menjadi lebih berotot.5863Please respect copyright.PENANAaX26m2XIPA
5863Please respect copyright.PENANAN933OuLmcD
5863Please respect copyright.PENANAYM2MV4U27r
“Di, kenapa?” tanya ibunya saat melihat Andi melamun, yang membuyarkan lamunannya.5863Please respect copyright.PENANAi0pz3k0Y2F
5863Please respect copyright.PENANALQG6anjwAV
“Ah nggak kok bu, cuma keinget aja hari-hari disini, hehe” jawab Andi.5863Please respect copyright.PENANABbzRjphFkU
5863Please respect copyright.PENANApa3GnlFV0q
“Emangnya kenapa? Kamu bilang kamu baik-baik aja dipenjara? Udah nggak pernah dipukuli lagi kan?” tanya ibunya. Dia baru tahu kalau Andi pernah dipukuli saat Andi cerita, tapi pemukulan itu sudah lama berlalu.5863Please respect copyright.PENANA1djkJ2hf6T
5863Please respect copyright.PENANAS7o9jQJtr4
“Nggak kok bu, emang udah nggak pernah dipukulin sejak Andi deket sama Toni” jawab Andi.5863Please respect copyright.PENANAWzehKAJ2jO
5863Please respect copyright.PENANA6woLF5WBna
“Ooh. Lha terus yang kamu inget-inget tadi apa emangnya?”5863Please respect copyright.PENANApE14yDKiGn
5863Please respect copyright.PENANAdtb2k0tic1
“Ya temen-temen Andi disitu, terus sipir-sipirnya juga. Sama kegiatan-kegiatan Andi selama didalam bu. Yaudah, mending kita pulang aja bu sekarang” ucap Andi.5863Please respect copyright.PENANAzXAx4Wph42
5863Please respect copyright.PENANAT45FneIaBF
5863Please respect copyright.PENANACrpTi75eqB
Ibunya mengangguk, dan merekapun mencegat taksi yang mangkal disekitar situ. Dalam perjalanan pulang, nampak mereka tertawa-tawa mendengar celotahan Putra. Anak itu nampak senang sekali karena ayahnya sudah akan pulang. Putra memang masih belum mengerti tentang penjara, yang dia tahu, ayahnya di lapas itu sedang bekerja. Dan saat ini, hari ini, ayahnya akan pulang. Dia senang karena bisa bermain lagi setiap hari ayahnya.5863Please respect copyright.PENANAZ10HMZKpLy
5863Please respect copyright.PENANAlvpTYbM7sY
Perjalanan hari itu terasa lancar dan akhirnya mereka sampai dirumah. Terlihat pintu rumah tertutup rapat. Andi sempat mengecek garasi, dan ternyata motor Cita juga tidak ada.5863Please respect copyright.PENANAYWDvNj2y7K
5863Please respect copyright.PENANAZUKRe3a1KT
5863Please respect copyright.PENANA5CGTHxX5WP
“Cita lagi keluar bu” ucap Andi.5863Please respect copyright.PENANAkH5x48E8rm
5863Please respect copyright.PENANARwGwdW2wcc
“Loh, tadi dia bilang mau istirahat katanya” jawab ibunya.5863Please respect copyright.PENANAZ5drqM4tR5
5863Please respect copyright.PENANAFRd7vpIo9H
“Coba itu tanya dia lagi dimana”5863Please respect copyright.PENANAhZzStuUJNF
5863Please respect copyright.PENANAbAbIcVOZeE
“Bentar ya”5863Please respect copyright.PENANAJx2VZ3vrCI
5863Please respect copyright.PENANAwguyvRK3XC
5863Please respect copyright.PENANABaIf5ko1XV
Ibu Andi lalu mencoba menghubungi Cita. Setelah berbicara beberapa saat melalui telpon, dia menghampiri Andi.5863Please respect copyright.PENANADbu9y8ZUZ8
5863Please respect copyright.PENANAm1iErJKcgz
5863Please respect copyright.PENANA3bVm7DxeIF
“Cita lagi dirumah Nada”5863Please respect copyright.PENANABRjDDUEstz
5863Please respect copyright.PENANAdRj8dif2dY
“Ooh gitu. Yaudah biar Andi susul kesana bu”5863Please respect copyright.PENANATrIWy9dMZH
5863Please respect copyright.PENANA1ZQ28YHqH9
“Kamu nggak istirahat dulu?”5863Please respect copyright.PENANAqhymheWQ6r
5863Please respect copyright.PENANANOpvhlpucH
“Nggak bu, Andi udah kangen banget sama Cita, Andi pengen cepet-cepet ketemu dia, hehe”5863Please respect copyright.PENANAV31dFDYdk1
5863Please respect copyright.PENANA6emmmV0yH0
“Hmm nak, apa nggak sebaiknya ditunggu dirumah aja? Dia, mungkin, hmm…” ibunya terlihat ragu untuk menceritakan apa yang dia tahu, apa yang dia pikirkan, kepada Andi.5863Please respect copyright.PENANAJ2wqX9lJcA
5863Please respect copyright.PENANA5WK35nZVml
5863Please respect copyright.PENANAasU8XAuQL6
Melihat ibunya yang sepertinya ragu untuk bercerita, Andi tersenyum lalu memeluk ibunya. Ibunya tentu heran dengan sikap Andi ini. Kemudian Andi melepaskan pelukannya dan masih tetap tersenyum pada ibunya.5863Please respect copyright.PENANAc58EbdejPG
5863Please respect copyright.PENANASaceWwdiWS
5863Please respect copyright.PENANAqfNBV50LR6
“Bu, ibu tenang aja. Andi udah tahu semuanya” ucap Andi dengan tenang.5863Please respect copyright.PENANAoc8207iv8y
5863Please respect copyright.PENANAxR0oeh5AgW
“Maksud kamu?”5863Please respect copyright.PENANAQhHfBpQHvX
5863Please respect copyright.PENANAIZiwSJBk19
“Semuanya bu, Andi udah tahu. Dan ibu nggak usah khawatir, Andi akan nemuin Cita, dan bawa Cita pulang lagi kerumah ini. Andi akan membawa Cita pulang baik-baik, dan Andi akan mencoba membawa Cita pulang dengan tersenyum” jawab Andi, masih tenang dan tersenyum.5863Please respect copyright.PENANAIHXBPzdpiA
5863Please respect copyright.PENANANaXfSLNyTx
5863Please respect copyright.PENANA9SJ2OghPuW
Ibunya sebenarnya belum begitu paham maksud Andi, tapi melihat senyum dan ketenangan Andi, dia sedikit bernafas lega, dan berharap semuanya akan baik-baik saja. Diapun akhirnya mengangguk dan memberi ijin Andi untuk menjemput Cita.5863Please respect copyright.PENANAVyj5eMRQvm
5863Please respect copyright.PENANAGsqJTdciZF
Setelah mendapat ijin dari ibunya, Andi segera menuju mobilnya. Memanaskan mesinnya sebentar, karena mobilnya sudah jarang sekali digunakan, karena baik Cita maupun ibunya tidak ada yang bisa mengendarainya. Mereka hanya sesekali saja menyalakannya untuk memanaskan mesin mobil itu. Setelah dirasa cukup, barulah Andi memacu mobilnya dengan santai menuju rumah Nada.5863Please respect copyright.PENANA4h25iEGysQ
5863Please respect copyright.PENANAfsHQUIGuBT
5863Please respect copyright.PENANABAtwvtPpyb
“Tunggulan istriku sayang, aku akan menjemputmu. Aku akan membawamu pulang, dan kita akan memulai semuanya lagi, dari awal.”5863Please respect copyright.PENANAnGH2kS54Cp
5863Please respect copyright.PENANA2wIRRWTUU0
*5863Please respect copyright.PENANAd57E5T79kC
*5863Please respect copyright.PENANASABN9yJoJv
*5863Please respect copyright.PENANA0QmzsOGOU1
*5863Please respect copyright.PENANAUB2rBpNW8f
5863Please respect copyright.PENANACdftISg4ZS
Beberapa saat sebelumnya5863Please respect copyright.PENANAIu6QFkJCYD
5863Please respect copyright.PENANAh8X9l4fO3S
Meskipun sudah memantapkan hatinya, tetap saja dada Cita berdebar kencang selama perjalanan menuju rumah Nada. Dalam hati dia berharap yang ada dirumah hanyalah Nada, tidak perlu ada Gunawan, sehingga dia bisa lebih bebas bercerita. Jadi meskipun nantinya Nada akan menghakiminya, dia akan lebih siap, ketimbang kalau disitu ada Gunawan juga.5863Please respect copyright.PENANA95X0vuGI4h
5863Please respect copyright.PENANAPu4g43KqXX
Semakin dekat dengan rumah Nada membuat perasaan Cita makin tak karuan, detak jantungnya juga terasa makin kencang. Dia sedikit mengurangi kecepatan motornya, sambil berpikir, benarkah keputusannya untuk bercerita pada Nada. Kalau misalnya dia mengurungkan niatnya, maka masih belum terlambat untuk putar balik dan pulang kerumahnya.5863Please respect copyright.PENANAhyy2FxiW4t
5863Please respect copyright.PENANAm54WiMGJTj
Tapi, pulang kerumah hanya akan membuat batinnya makin tersiksa. Bebannya juga tidak akan berkurang. Dia memang butuh tempat berbagi. Apalagi sudah 4 hari lamanya pak Bowo yang katanya mau mencari informasi soal orang misterius yang mengirimkan dm kepadanya, belum ada kabarnya sama sekali, dan tentu saja Cita enggan untuk menghubungi dan bertanya terlebih dahulu karena dia sudah meminta pak Bowo untuk tak lagi menemuinya.5863Please respect copyright.PENANA1NSJJ5F0eP
5863Please respect copyright.PENANAW5gEogxD8U
Akhirnya, Cita sampai juga dirumah Nada. Dia parkirkan motornya dihalaman rumah Nada. Rumah itu terlihat sepi, tapi dia tahu kalau Nada ada dirumah. Dia berdiri mematung sebentar, lalu menarik nafas panjang dan menghembuskannya lagi, untuk sekali lagi memantapkan hatinya. Perlahan dia melangkah mendekati pintu rumah Nada.5863Please respect copyright.PENANASbsWCAPyq0
5863Please respect copyright.PENANAvfDpkRq8uM
Tok tok tok5863Please respect copyright.PENANAMyUCT6JS6v
5863Please respect copyright.PENANAlHFxqtTlYn
Dia ketuk perlahan pintu rumah itu, namun tak ada jawaban dari dalam. Sekali lagi dia ketuk dengan agak keras, tapi masih belum ada juga jawaban dari dalam. Dia sempat berpikir, apakah sebenarnya Nada tidak ada dirumah? Tapi mobilnya ada, terparkir ditempat biasanya.5863Please respect copyright.PENANA3D20a4eDST
5863Please respect copyright.PENANAPzCgzDUNZT
Tok tok tok5863Please respect copyright.PENANAREcbnio5Ri
5863Please respect copyright.PENANAoP1Q0CLQhj
Sekali lagi Cita mengetuk pintu rumah Nada. Masih juga belum ada jawaban. Lalu pikiran Cita jadi ragu. Ragu apakah memang Nada tidak ada dirumah. Apakah Nada sedang pergi dengan orang lain? Dan juga perasaan ragu, apakah dengan tidak adanya Nada itu tandanya dia memang tidak diperbolehkan untuk menceritakan apa yang menjadi beban pikirannya kepada orang lain?5863Please respect copyright.PENANAQoyAoVonjI
5863Please respect copyright.PENANAcxQJUp92Hv
Cita menghela nafas panjangnya. Mungkin memang benar, dia tak harus menceritakan hal itu kepada orang lain. Lalu dia memutuskan untuk sekali lagi mengetuk pintu rumah ini, kalau memang benar-benar tidak ada jawaban, tidak ada orang dirumah, maka dia akan pulang. Menyimpan semua beban pikirannya itu seorang diri, entah sampai kapan.5863Please respect copyright.PENANAZLYEvLXIxc
5863Please respect copyright.PENANATAUHxA1zTe
Tok tok tok5863Please respect copyright.PENANAsIW24XDsVa
5863Please respect copyright.PENANA8kgGgQSoVv
Tak ada jawaban, dan membuat Cita tertunduk lesu. Dia sudah putus asa, sudah mengira bahwa memang dia harus menanggung beban pikirannya ini seorang diri. Perlahan air matanya turun, menetes membasahi pipinya. Dia sudah akan beranjak meninggalkan rumah ini, ketika tiba-tiba terdengar handle pintu bergerak, dan tak lama kemudian pintu terbuka.5863Please respect copyright.PENANAfavXLMJnte
5863Please respect copyright.PENANA3Jh1PurL1w
5863Please respect copyright.PENANA8WLTYM4vZB
“Cita?”5863Please respect copyright.PENANAv0aIxGQZCO
5863Please respect copyright.PENANAfen0e9GPx2
“Mbak Nadaaaa… hiks…”5863Please respect copyright.PENANAws6uhYKCX9
5863Please respect copyright.PENANAkOYwkOWb9Q
5863Please respect copyright.PENANAVFhzfnMRG8
Begitu pintu terbuka, Cita langsung saja menghambur memeluk Nada. Dipeluknya sahabatnya itu erat-erat. Nada, tentu saja sangat terkejut. Pertama, dia terkejut sekaligus lega karena ternyata yang datang adalah Cita, bukan pak Bowo seperti yang dia takutkan. Lalu, dia terkejut dengan tingkah Cita, yang datang-datang langsung menangis dan menghambur kearahnya, memeluknya erat-erat. Memang belum jelas apa masalahnya, tapi Nada menebak bahwa tingkah Cita yang menangis dan langsung memeluknya ini pasti ada kaitannya dengan pak Bowo.5863Please respect copyright.PENANAx0J9XpRuQd
5863Please respect copyright.PENANAQKeQEGLcf9
Apakah Cita kesini ada hubungannya dengan pak Bowo? Apa dia mau cerita sama aku? Batin Nada.5863Please respect copyright.PENANAvfopMrzr2R
5863Please respect copyright.PENANA7gkkGTJmgc
Akhirnya Nada menari tubuh Cita yang masih terus memeluknya kedalam rumah, sambil sedikit menutup pintu rumahnya. Dia membawa Cita keruang tengah tempatnya duduk melamun tadi. Sesampainya disana dia mengajak Cita duduk. Tanpa melepas pelukannya, Citapun ikut duduk. Dia masih terus menangis dipelukan Nada. Nada membiarkannya, sembari membalas pelukan Cita, sesekali membelai punggung dan kepala sahabatnya itu. Dia membiarkan Cita menangis menumpahkan semuanya, baru nanti dia akan bertanya apa masalahnya.5863Please respect copyright.PENANA52zXADNHcw
5863Please respect copyright.PENANAxXTh0OZz2G
Cukup lama Cita menangis hingga Nada merasa tangisan Cita mulai mereda. Pelukan Citapun sudah mulai renggang. Akhirnya Nada bisa menatap wajah Cita, dan dengan lembut dia bantu untuk mengusap air mata dipipi Cita.5863Please respect copyright.PENANAizF0VQ3RuA
5863Please respect copyright.PENANAKTaKuCWk4T
5863Please respect copyright.PENANA3gYzh6gO6B
“Ada apa Cit? Kamu lagi ada masalah?” tanya Nada dengan lembut.5863Please respect copyright.PENANAlhRjD0NsH4
5863Please respect copyright.PENANAm7OdciJCTW
Cita menganggukan kepalanya. “Iya mbak”5863Please respect copyright.PENANAyqu5nf7iHy
5863Please respect copyright.PENANAC2mURQSTD2
5863Please respect copyright.PENANAkY993hr8d3
Nada tersenyum melepaskan pelukan Cita. Dia bangkit untuk mengambilkan air minum untuk Cita. Dia tak ingin buru-buru bertanya. Selain karena untuk memberikan waktu kepada Cita untuk menata hatinya setelah menangis, dia sendiri juga ingin mempersiapkan dirinya sendiri. Jika memang Cita akan bercerita tentang pak Bowo, maka dia juga bertekad akan menceritakan apa yang terjadi pada dirinya, yang juga berkaitan dengan pak Bowo. Dia merasa, ini adalah saat yang tepat baginya untuk berbagi, mengingat orang yang akan dia ajak berbagi, mungkin bernasib sama sepertinya. Mungkin.5863Please respect copyright.PENANAlemUYi1ja5
5863Please respect copyright.PENANA229Ayo86Az
5863Please respect copyright.PENANAIHZ1PjJYco
“Nih diminum dulu” ucap Nada sambil memberikan segelas air putih kepada Cita, sambil dia kembali duduk disebelah Cita.5863Please respect copyright.PENANAMwmdH2MDzc
5863Please respect copyright.PENANAX16ldGBe3w
“Makasih mbak” jawab Cita yang sudah mulai tenang, tangisnya sudah berhenti, dan air yang diberikan Nada kepadanya membuatnya sedikit lebih tenang.5863Please respect copyright.PENANA0WKZsRYPk2
5863Please respect copyright.PENANAyuB4Imbqu3
“Jadi kamu lagi ada masalah apa? Sini cerita sama aku” ucap Nada.5863Please respect copyright.PENANAINzRMpEQDF
5863Please respect copyright.PENANAadG7DrtUx3
“Hmm…” Cita hanya bergumam, sambil berpikir. Dia bingung harus memulai ceritanya dari mana.5863Please respect copyright.PENANAIVN9B2ATOs
5863Please respect copyright.PENANA7iTNqzxi1S
5863Please respect copyright.PENANAKBCDeVoh6J
Dia kembali dihinggapi rasa ragu. Tapi dia tahu, dia sudah tak mungkin mundur lagi dan membatalkan semuanya. Dia sudah terlanjur sampai disini, bahkan sudah menangis dipelukan Nada. Meskipun dia tahu Nada tak akan memaksanya bila memang dia akan membatalkan, tapi Nada juga pasti akan sangat penasaran dibuatnya. Dia akan menceritakannya, hanya bingung harus memulai dari mana.5863Please respect copyright.PENANAv0OgnuLvSN
5863Please respect copyright.PENANAR7WEakfQiE
Nada sendiri mencoba tersenyum melihat Cita. Dia tahu sahabatnya itu masih bingung, karena jika dia dalam posisi yang sama, dia juga pasti seperti itu. Dan dia memang tidak ingin memaksa Cita. Dia akan membiarkan, dan berharap Cita memulai ceritanya, karena nanti dia juga akan bercerita kepada Cita, tentang semua yang dia alami, semuanya.5863Please respect copyright.PENANAXORwbB0uNk
5863Please respect copyright.PENANAaKtopIOnnN
5863Please respect copyright.PENANAFzhrmH4ezl
“Mbak, hmm, sebenarnya aku malu untuk menceritakannya, tapi, hmm, cuma mbak yang aku punya. Cuma mbak Nada yang bisa aku percaya, jadi aku mohon mbak, apapun yang aku ceritakan, mbak jangan cerita ke siapa-siapa ya” ucap Cita.5863Please respect copyright.PENANAWw3etCRSbe
5863Please respect copyright.PENANAmoWLeDmVBR
5863Please respect copyright.PENANAbQ4G5WEmeH
Untuk sesaat, hati Nada terasa sakit mendengar ucapan Cita. Betapa Cita begitu mempercayainya, tapi dia ingat apa yang dia lakukan. Memang, secara langsung dia tak menjerumuskan Cita, tapi mengetahui sahabatnya sedang diincar oleh seorang penjahat kelamin, dia hanya bisa diam saja, tak bisa berbuat apapun termasuk memperingatkan Cita, hanya demi menyelamatkan harga dirinya sendiri. Tapi Nada berusaha untuk menyembunyikan hal itu saat ini, lalu diapun tersenyum dan mengangguk.5863Please respect copyright.PENANAqE6ixXoLjS
5863Please respect copyright.PENANAVDamckozfS
5863Please respect copyright.PENANAeBUsNuv7Wp
“Apapun cerita kamu, akan aku dengarkan. Apapun masalah kamu, aku nggak akan ceritain kesiapapun” ucap Nada.5863Please respect copyright.PENANA9KXRtajcxA
5863Please respect copyright.PENANADd0J8Gh1Yv
Citapun tersenyum mendengarnya. “Ini semua, tentang, hmm, tentang… tentang aku sama pak Bowo” ucap Cita sambil menunduk, malu.5863Please respect copyright.PENANAWle3YT2QAb
5863Please respect copyright.PENANARzBHpZIhYB
“Pak Bowo?”5863Please respect copyright.PENANAxtpk82hSrj
5863Please respect copyright.PENANAjitdO3vdJc
Cita mengangguk. “Iya mbak. Sebenarnya, hmm, sebenarnya, aku sama pak Bowo, hmm, kami ada, hmm… ada sesuatu”5863Please respect copyright.PENANAyR8mLkCzC2
5863Please respect copyright.PENANA9qFspFmuKC
“Sesuatu?”5863Please respect copyright.PENANAFQrdRTEoTF
5863Please respect copyright.PENANADRA8IOCYWl
5863Please respect copyright.PENANALiDqwzrdWw
Cita kembali mengangguk, tapi tak langsung meneruskan ceritanya. Dia sedang berusaha memilih kata-kata apa yang harus dia sampaikan ke Nada. Nada yang melihat sahabatnya kembali ragu, memegang tangan Cita dan menggenggamnya. Dia ingin meyakinkan sahabatnya itu, kalau Cita bisa bercerita apapun kepadanya.5863Please respect copyright.PENANA06JYqz1IhR
5863Please respect copyright.PENANA8Br1hH0oes
Citapun kemudian menghela nafasnya panjang-panjang. Diapun akhirnya mulai bercerita dari awal bagaimana pak Bowo bisa masuk dalam kehidupannya. Dari sejak ketika Andi dipenjara, dia cerita bagaimana pak Bowo menawarkan bantuan untuk mengurusi semuanya, yang berkaitan dengan pekerjaan dan pengunduran diri Andi, serta bantuan untuk mengurus semua hal yang berhubungan dengan itu.5863Please respect copyright.PENANAl2cyeV1lOq
5863Please respect copyright.PENANAl2DrqcWpgs
Lalu setelah itu, dia bercerita bagaimana dia dan pak Bowo bisa mulai akrab, dari yang tadinya pak Bowo hanya sekedar main kerumahnya untuk urusan Andi, sampai akhirnya pak Bowo sering kesana untuk lebih banyak bermain dengan Putra. Dia juga bercerita saat pak Bowo mulai mengajaknya dan Putra pergi keluar, ke waterpark dikota sebelah.5863Please respect copyright.PENANAjY1gtGz8rE
5863Please respect copyright.PENANAEy9VdT1xGT
Nada hanya diam saja mendengarkan, sambil tangannya tak lepas menggenggam tangan Cita. Cita sempat berhenti cerita saat ibu mertuanya menelpon. Hanya sebentar, dia memberi tahu kalau sedang berada dirumah Nada. Setelah itu, kembali Cita melanjutkan ceritanya.5863Please respect copyright.PENANAIInyvscQmY
5863Please respect copyright.PENANAVRINPnKwtu
Cita kemudian bercerita setelah kepergian mereka ke waterpark itu dia dan pak Bowo makin dekat. Bahkan ketika dirumah, Cita mulai berani menemui pak Bowo tanpa memakai jilbabnya karena sudah merasa makin nyaman dengan pak Bowo. Bahkan lama-lama, pakaiannya juga tak terlalu diperhatikan ketika ada pak Bowo disana, termasuk ketika dia hanya memakai daster yang bisa dibilang cukup tipis, atau ketika dia hanya memakai tanktop dan yoga pants yang cukup ketat.5863Please respect copyright.PENANA7KMN75Yv8F
5863Please respect copyright.PENANAMoYhq6inLY
Cita lalu menceritakan pak Bowo mengajak dia dan Putra untuk keluar lagi, ke taman kota. Dia bahkan menceritakan apa saja yang dia bicarakan dengan pak Bowo. Tidak terlalu mirip benar dengan obrolan mereka waktu itu, tapi intinya sama. Semakin lama Cita makin merasa nyaman dengan pak Bowo, bahkan ketika hanya ada dia sendiri dirumah, tak sungkan dia menerima kedatangan pak Bowo, hingga tiba pada saat dia semakin intim dengan pak Bowo.5863Please respect copyright.PENANAI1tSfRCAJt
5863Please respect copyright.PENANAh20ei2esW3
Cita menceritakan kepada Nada, bagaimana mereka mulai berani saling berpelukan saat hanya berdua saja dirumah. Bahkan ketika pak Bowo mulai berani mencium keningnya, dan dia membiarkannya saja. Dia cerita kepada Nada, bagaimana didalam hatinya mulai muncul rasa suka kepada pak Bowo. Apalagi dengan adanya pak Bowo, dia jadi merasa makin nyaman, dia merasa ada yang melindunginya, dan juga menasehatinya.5863Please respect copyright.PENANA0sFFyk3OvB
5863Please respect copyright.PENANAVGHQ20ZIHo
Saat terdiam mendengarkan cerita Cita, dalam hatinya Nada mencibir pak Bowo, betapa lelaki itu begitu cerdik dalam memanfaatkan kondisi hati dan perasaan Cita, mencari celah untuk bisa memasukinya, dan pada akhirnya dia berhasil mendapatkan hati Cita. Dia mengakui, bahwa apa yang dilakukan pak Bowo itu, bahkan jika kepada dirinya yang sedang tidak ada masalah dengan suaminya sekalipun, bisa saja membuatnya luluh. Apalagi dengan bertindak seolah tak menginginkan tubuh Cita, tentu saja itu membuat Cita makin simpati kepadanya.5863Please respect copyright.PENANAB5ni0C8Xbv
5863Please respect copyright.PENANA8CStQfjLh4
Cita melanjutkan ceritanya kembali, dan kali ini sambil meminta maaf kepada Nada karena saat itu berbohong kepada ibu mertuanya dengan membawa-bawa namanya. Dia cerita apa adanya kepada Nada bahwa saat itu dia pergi bersama dengan pak Bowo ke villa diluar kota. Cita bercerita dengan menundukan kepala karena malu, dan juga takut melihat reaksi Nada. Dia takut Nada marah karena hal itu, padahal sebenarnya Nada sudah tahu sebelumnya. Tapi Nada memilih untuk tetap diam mendengarkan lanjutan cerita dari Cita.5863Please respect copyright.PENANA3O1l5rnWsp
5863Please respect copyright.PENANA2tcDORBc8o
5863Please respect copyright.PENANA1X3eJUdLoR
“Jadi, aku bener-bener minta maaf mbak, waktu itu pakai nama mbak Nada segala” ucap Cita.5863Please respect copyright.PENANAG237WFsBt0
5863Please respect copyright.PENANARkknx0tOYi
“Kok kamu bohong sama ibu mertuamu Cit? Apa disuruh sama pak Bowo?”5863Please respect copyright.PENANABjaBR7uOlS
5863Please respect copyright.PENANAG5aQnjSuhm
Cita menggeleng. “Nggak mbak, aku yang kepikiran buat seperti itu. Pak Bowo juga waktu itu kaget waktu tahu aku bohong sama ibu”5863Please respect copyright.PENANAE9ZrYiIfhh
5863Please respect copyright.PENANANmF235dlpJ
“Hmm, jadi emang kamu sendiri yang kepengen pergi?”5863Please respect copyright.PENANAB8zyM6wnUp
5863Please respect copyright.PENANATheMRrQb70
Cita mengangguk. “Iya mbak. Sebenarnya, aku pengen refreshing, aku capek, penat sama semua yang aku hadapi mbak. Dan karena waktu itu, hmm, aku juga udah ngerasa nyaman banget sama dia” jawab Cita.5863Please respect copyright.PENANALSADYHywNI
5863Please respect copyright.PENANAMWz1e0cA4h
5863Please respect copyright.PENANA7qfrhRxR7X
Kemudian Cita melanjutkan ceritanya, namun kali ini beberapa kali terputus, karena dia makin ragu dan tidak yakin untuk cerita sejujur-jujurnya pada Nada. Tapi dia juga kembali menyadari, bahwa dia sudah terlanjur memulai, maka dia harus menceritakan semuanya sampai tuntas, sepahit apapun itu.5863Please respect copyright.PENANAoCSgRrvy4v
5863Please respect copyright.PENANAcOCQo5F8Vt
5863Please respect copyright.PENANAbx9xDaX2Fn
“Dan malam itu, aku, sama dia… kami… hmm, kami…” ucap Cita terputus, dia benar-benar merasa ragu. “Kami, gituan mbak” sambungnya, pada akhirnya.5863Please respect copyright.PENANAAul5Dhd0jU
5863Please respect copyright.PENANAjgqfu5EyJO
5863Please respect copyright.PENANAfAyz1NeM3f
Kali ini air mata tak tertahankan lagi dari matanya. Perasaan malu, dan rasa bersalah yang kembali muncul, dan segala yang dia rasakan tercurah dari air mata itu. Nada langsung meraih tubuh Cita, memeluknya. Nada membiarkan Cita untuk menangis dulu sebelum melanjutkan ceritanya.5863Please respect copyright.PENANAiIMa0YE4hv
5863Please respect copyright.PENANAOgvYGeRDR0
5863Please respect copyright.PENANASDNdYthyEo
“Malam itu kami melakukannya cuma sekali mbak, terusnya kami tidur” sambung Cita, masih disela-sela tangisnya.5863Please respect copyright.PENANAdspXbtooEM
5863Please respect copyright.PENANAyhCVnrZCHZ
5863Please respect copyright.PENANAGpnyCz8xx9
Diapun diam sebentar, lalu setelah sedikit bisa menguasai dirinya, dia kembali melanjutkan. Dia bercerita tentang keesokan harinya, dimana dia dan pak Bowo masih sama-sama canggung, namun kemudian mereka kembali mengulangi persetubuhan itu. Cita menyebutnya dengan melakukan hal yang lebih gila lagi.5863Please respect copyright.PENANAXSyCIoJXdF
5863Please respect copyright.PENANAUdMmO0NGla
5863Please respect copyright.PENANAof53zZfwqw
“Aku melakukan dan mengalami banyak hal yang belum pernah aku lakukan sebelumnya sama mas Andi mbak. Waktu itu, aku sama sekali nggak merasa jijik, aku sama sekali nggak merasa aneh. Justru, waktu itu aku merasa, entahlah, seperti keenakan” ucap Cita.5863Please respect copyright.PENANAl2ozN49m8a
5863Please respect copyright.PENANAkslI9UZNc8
“Kami melakukannya cukup lama, dan aku benar-benar capek nggak bertenaga mbak. Sampai mandi, pakai baju, dan jalan ke mobil pas mau pulang aja harus dia papah” lanjutnya.5863Please respect copyright.PENANA4Rl1lbLfDG
5863Please respect copyright.PENANAM00dDAoPUY
5863Please respect copyright.PENANAxrqxq7UvrW
Setelah itu kemudian dia menceritakan semua yang terjadi setelah peristiwa di villa itu. Sampai pada akhirnya, dia ngobrol dengan ibu mertuanya, dan terbukalah matanya yang selama ini dibutakan oleh cinta semu.5863Please respect copyright.PENANAljNvwAHoea
5863Please respect copyright.PENANAmqwygw6fNV
5863Please respect copyright.PENANAXKYGq9X3Lp
“Saat itu aku baru merasa sangat jijik mbak. Aku merasa hina, sangat kotor, apalagi aku melakukannya bukan dengan suamiku” ucap Cita dan tangisnya kembali pecah dipelukan Nada.5863Please respect copyright.PENANAA9T6JLJkkG
5863Please respect copyright.PENANA5hox2MoU4L
5863Please respect copyright.PENANAGxWwheJh70
Nada hanya diam. Dia memang sudah bisa menebak, tapi tetap saja dia syok mendengar cerita itu langsung dari mulut Cita. Dia merasa iba dengan apa yang terjadi pada Cita. Namun dia bisa sedikit memakluminya, mengingat saat itu suasana hati Cita sedang kacau, dan pak Bowo masuk disaat yang tepat, dengan cara yang tepat, yang akhirnya membuat Cita rela menyerahkan hati dan tubuhnya. Dan yang jelas, dia jadi sangat marah kepada pak Bowo.5863Please respect copyright.PENANAN092sZJXWG
5863Please respect copyright.PENANAyw26xMy7DH
5863Please respect copyright.PENANA7dJRY8ohpa
“Aku udah mikir masak-masak, dan aku udah putusin untuk menghentikan itu semua. Aku udah nggak mau lagi ketemu sama dia mbak. Tapi…”5863Please respect copyright.PENANAYyPD7M0pM8
5863Please respect copyright.PENANAO0McIy03GU
“Tapi apa Cit?”5863Please respect copyright.PENANA6ULkz1KkTW
5863Please respect copyright.PENANAUhePCsAAHR
5863Please respect copyright.PENANASMJe33UzJo
Cita tak menjawab. Dia lalu mengambil hpnya, lalu membuka instagramnya. Diapun memperlihatkan dm yang mengirim foto-foto dirinya dengan pak Bowo kepada Nada. Dan langsung saja mata Nada terbelalak melihatnya, terutama saat membaca tulisan-tulisan di dm itu.5863Please respect copyright.PENANAkTRfeqPFti
5863Please respect copyright.PENANAXhlPASh47w
5863Please respect copyright.PENANARkDZH5Arp0
“Astaga, jadi ini yang dimaksud sama pak Bowo?” ucap Nada, dan tentu saja itu membuat Cita jadi bingung.5863Please respect copyright.PENANAVq24RO6D98
5863Please respect copyright.PENANAb34S5o2tXP
“Maksud mbak Nada?” tanya Cita.5863Please respect copyright.PENANA9cbF3CuUNX
5863Please respect copyright.PENANAWciqgkMWK8
5863Please respect copyright.PENANAzW61Rhq2uD
Nada mengembalikan hp itu kepada Cita. Dia menghela nafasnya panjang-panjang. Kini saatnya dia yang bercerita kepada Cita.5863Please respect copyright.PENANAsErFHmVqvi
5863Please respect copyright.PENANArt9HUGlFLT
5863Please respect copyright.PENANAUmu7EbyACa
“Sebelumnya aku minta maaf Cit. Aku juga mau cerita sesuatu sama kamu, dan aku akan ceritakan semuanya. Aku nggak tahu setelah ini kamu bisa maafin aku atau nggak, tapi paling nggak, kamu harus tahu yang sebenarnya” ucap Nada.5863Please respect copyright.PENANACKfvOpJQcf
5863Please respect copyright.PENANAzVGMNmFeOs
5863Please respect copyright.PENANAZG4b9mWIsB
Cita benar-benar kebingungan dengan ucapan Nada, tapi dia diam saja menunggu Nada bercerita.5863Please respect copyright.PENANAX67mQGCCU7
5863Please respect copyright.PENANAlKN0LKxYWs
5863Please respect copyright.PENANAPp2IUCcmjh
“Sebenarnya, hampir semua yang kamu ceritain diawal tadi, aku sudah tahu Cit” ucap Nada.5863Please respect copyright.PENANAhaIWVSJUxr
5863Please respect copyright.PENANAKYt82NpCVp
“Hah? Maksudnya?” tanya Cita yang sangat kaget mendengar ucapan Nada.5863Please respect copyright.PENANAkmnIiFSmQH
5863Please respect copyright.PENANA16Aj3EopZq
5863Please respect copyright.PENANArPxoeyqD4W
Nada kemudian bercerita dari awal, dari pertemuan dia dengan pak Bowo. Lalu dia menceritakan ajakan pak Bowo kerumahnya, yang waktu itu katanya ingin mengajaknya pemotretan. Dan pada akhirnya, dia menceritakan bagaimana akhirnya dia berhasil ditaklukan pak Bowo dengan bantuan Gina, dan yang pasti dengan obat perangsang. Nada menceritakan dengan detail apa yang dia ingat, karena sebagian dia memang lupa saat berada dibawah pengaruh obat perangsang itu.5863Please respect copyright.PENANAGzoYM4NB81
5863Please respect copyright.PENANAbRp7GbdCaF
Jelas Cita sangat terkejut mendengar cerita Nada itu, sampai-sampai dia menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Nada kemudian bercerita tentang hari-hari selanjutnya bagaimana dia menjadi budak seks pak Bowo. Dia juga bilang sama sekali tak bisa menolak pak Bowo karena diancam menggunakan foto dan video persetubuhannya.5863Please respect copyright.PENANAhWPeKftbyl
5863Please respect copyright.PENANAnYPjAkZVPT
5863Please respect copyright.PENANATejZEoAdt0
“Kalau saja aku mau lapor polisi, aku nggak bisa menuntut pak Bowo merkosa aku, karena di video itu sama sekali nggak kelihatan aku sedang diperkosa. Waktu itu aku berada dibawah pengaruh obat perangsang Cit” ucap Nada.5863Please respect copyright.PENANAnIEIy7qjgj
5863Please respect copyright.PENANAXlXWcan0sT
5863Please respect copyright.PENANAKcYftQ0sCB
Cita yang masih terkejut, hanya diam saja. Nada lalu melanjutkan ceritanya bahwa akhirnya dia tahu kalau pak Bowo sebenarnya mengincar Cita. Dia hanya menjadikan Nada mangsa untuk digunakan sebagai alat agar bisa membantunya mendapatkan Cita. Tapi semua rencana itu berubah saat pada akhirnya Andi dipenjara. Pada akhirnya pak Bowo sama sekali tak melibatkan Nada dalam rencananya mendapatkan Cita.5863Please respect copyright.PENANAPvpA0Id2TH
5863Please respect copyright.PENANAsoNMrdhPHw
5863Please respect copyright.PENANAGBlW5x0doi
“Dia cuma minta aku untuk diam, dan nggak mengganggunya selagi dia mendekati kamu. Jujur saja, aku ingin sekali membantumu Cit. Aku ingin sekali memperingatkan kamu, tapi aku nggak berani, aku takut dia nyebarin foto dan videoku” ucap Nada yang juga mulai menangis.5863Please respect copyright.PENANAKXNS4Qlbpa
5863Please respect copyright.PENANAiEL2S21BY1
“Aku minta maaf sama kamu, karena aku lebih mementingkan diri sendiri daripada menyelamatkan kamu dari dia”5863Please respect copyright.PENANA8eFgOYMaje
5863Please respect copyright.PENANAV5BAdMwyc2
5863Please respect copyright.PENANAJ8jGLQV7Ub
Cita masih terdiam. Tapi bukan berarti dia sedang marah pada Nada. Dia justru juga iba kepada Nada. Dia tak menyangka, ternyata pak Bowo yang dia kenal selama ini hanyalah sebuah kepalsuan. Ternyata pak Bowo yang sebenarnya adalah seorang predator yang bisa melakukan apa saja untuk mendapatkan wanita yang dia incar.5863Please respect copyright.PENANAG06BPt789P
5863Please respect copyright.PENANAPO1hlmmuiX
Dia merasa kasihan kepada Nada yang harus mengalami itu semua. Dan dia bisa memaklumi kenapa Nada ketakutan, bahkan hanya untuk sekedar mengingatkannya. Karena kalau dia berada didalam posisi Nada, mungkin dia juga akan melakukan hal yang sama. Dia tahu itu sangat berat untuk Nada, dan tentunya Nada pasti akan sangat sakit hati dengan apa yang terjadi. Sudah kehilangan kehormatannya sebagai istri, lalu hanya bisa diam saja saat sahabatnya juga diincar oleh pria yang sama.5863Please respect copyright.PENANAt65Ey63erz
5863Please respect copyright.PENANAJtoDefeh4O
5863Please respect copyright.PENANAYQDwHe7OKk
“Dan beberapa hari yang lalu, pak Bowo datang kesini, setelah sekian lama dia nggak menemui ataupun menghubungiku sama sekali. Dia datang dengan penuh emosi. Dia menuduhku yang aku sendiri nggak tahu maksudnya. Dia sampai menggeledah rumah ini, membuat semuanya berantakan, mencari bukti bahwa aku yang bersalah”5863Please respect copyright.PENANAgUFi8VmPQd
5863Please respect copyright.PENANA8VBWLxISLF
“Dan pada akhirnya, dia, memperkosa aku dengan brutal”5863Please respect copyright.PENANAtdG9QnP7hr
5863Please respect copyright.PENANAZmI4kH7Cic
5863Please respect copyright.PENANA3YOOtr4p6M
Kembali Cita terkejut setengah mati. Nada menceritakan peristiwa yang dia alami 4 hari yang lalu. Termasuk juga ancaman yang diberikan pak Bowo jika lelaki itu berhasil membuktikan bahwa dia bersalah. Hal yang selama 4 hari ini dia pikirkan terus, karena dia sama sekali tak tahu menahu apa yang dituduhkan oleh pak Bowo itu.5863Please respect copyright.PENANAz8HDJ0lhcz
5863Please respect copyright.PENANAM79GYzhzeV
5863Please respect copyright.PENANAmYzqy8xMfb
“Dan aku baru tahu apa maksud pak Bowo waktu kamu ngasih lihat itu tadi” ucap Nada mengakhiri ceritanya.5863Please respect copyright.PENANAni6p91Wmpy
5863Please respect copyright.PENANAWpaMbVb0Cl
“Jadi waktu itu pak Bowo kesini mbak?”5863Please respect copyright.PENANAjuelplU46E
5863Please respect copyright.PENANA3LKMVq77xY
“Iya. Dia nuduh aku yang melakukannya. Padahal, jangankan mengikuti kalian, untuk datang kerumahmu waktu ada dia aja aku nggak berani, karena dia udah melarangku, dan yaah, dengan mengancam akan menyebar foto dan videoku kalau aku nekat”5863Please respect copyright.PENANArXNMubonbl
5863Please respect copyright.PENANAgFvhltq9Y5
5863Please respect copyright.PENANAHxJXpdgltt
Mereka berdua kemudian berpelukan sambil kembali menangis. Saling mengasihani satu sama lain, mengingat nasib buruk yang menimpa mereka. Namun Cita merasa, bahwa nasib Nada jelas lebih buruk darinya. Karena tujuan utama pak Bowo jelas-jelas adalah dirinya, tapi membuat Nada harus terseret menjadi korban juga. Bahkan entah sudah berapa kali Nada terpaksa melayani nafsu pak Bowo, sedangkan dirinya baru 2 kali saja.5863Please respect copyright.PENANA9JSm7gpWWn
5863Please respect copyright.PENANA92xUu49Vnt
Sekian lama mereka saling peluk dan menangis, hingga tangisan merekapun akhirnya mulai reda. Tapi mereka masih terdiam, sibuk dengan pikirannya masing-masing. Tapi yang jelas, mereka sama-sama mengutuk pak Bowo untuk apa yang telah dilakukan oleh pria itu selama ini.5863Please respect copyright.PENANArNu1sRXrhY
5863Please respect copyright.PENANA3WsGtQ3ymv
5863Please respect copyright.PENANAxyT5Y8gryR
“Cit” ucap Nada memecah keheningan.5863Please respect copyright.PENANAvZzDlsnxwn
5863Please respect copyright.PENANAR8UdiP0cvq
“Iya mbak?”5863Please respect copyright.PENANA2ShIuhuSwz
5863Please respect copyright.PENANA7mYs9Oytvm
“Kamu, mau maafin aku?”5863Please respect copyright.PENANAkxQG85lQIr
5863Please respect copyright.PENANAJ7j6pzfWXf
Cita menggenggam tangan Nada. “Mbak, aku tahu dan bisa mengerti posisimu. Seandainya aku ada diposisimu, mungkin aku juga akan melakukan hal yang sama. Jadi nggak ada alasan aku untuk marah sama kamu mbak. Justru, aku yang harusnya minta maaf sama mbak Nada”5863Please respect copyright.PENANA4dSNY0W5ez
5863Please respect copyright.PENANA5sGTGoaKLA
“Loh kok gitu?”5863Please respect copyright.PENANA7coKr5wwBz
5863Please respect copyright.PENANAQTAw147ENi
“Iya. Karena sebenarnya target utamanya kan aku, tapi malah mbak Nada jadinya ikut kebawa-bawa juga. Jadi secara nggak langsung, aku yang salah sama mbak”5863Please respect copyright.PENANATB6o7tBtbd
5863Please respect copyright.PENANA7O9jroetfI
“Nggak Cit, kamu nggak salah. Yang salah ya jelas dia. Apapun ceritanya, dialah yang bersalah”5863Please respect copyright.PENANA7d2cNo6UaY
5863Please respect copyright.PENANAyTgcq43QNm
“Terus gimana dong mbak?”5863Please respect copyright.PENANAAFUUblC4mT
5863Please respect copyright.PENANAkWHMNnD3bk
“Aku juga nggak tahu Cit. Aku berharap dia nggak pernah muncul lagi dihadapanku, dihadapan kita. Jujur, aku masih takut dengan semua ancamannya kepadaku. Meskipun 4 hari ini sama sekali nggak ada kesini lagi, tapi, yaa yang jelas aku masih takut Cit” ucap Nada.5863Please respect copyright.PENANACqyhi9pETB
5863Please respect copyright.PENANAh4QrJ1q3gu
5863Please respect copyright.PENANAdwhczu9AFR
Cita dan Nada sama-sama terdiam. Mereka bingung apa yang harus dilakukan setelah ini. Tapi yang jelas, mereka berdua memiliki keinginan yang sama, sama-sama berharap tidak akan pernah bertemu pak Bowo lagi, dalam keadaan apapun.5863Please respect copyright.PENANAWXtMmNV6Jq
5863Please respect copyright.PENANA5pOBJFvXov
5863Please respect copyright.PENANAvYNWEPOFKB
“Kalian berdua nggak perlu takut, nggak perlu khawatir lagi sekarang” ucap seseorang tiba-tiba yang mengagetkan Cita dan Nada, membuat mereka berdua serempak menoleh ke sumber suara.5863Please respect copyright.PENANAXsQHMiVdCY
5863Please respect copyright.PENANAG8pgShrs3P
“Mas Andi!!” pekik mereka bersamaan.5863Please respect copyright.PENANA6td00aPl8U
5863Please respect copyright.PENANAfgczyy8Xgf
5863Please respect copyright.PENANAHM1Lwqm0J6
Namun hanya Cita yang kemudian bergerak. Dia beranjak bangkit dari duduknya, menghambur kearah Andi. Dia bermaksud untuk bersimpuh, berlutut dikaki Andi, memohon pengampunan dari suaminya, atas apa yang telah dia lakukan selama Andi berada didalam penjara. Namun Andi menahan tubuh Cita, lalu mengangkatnya dan langsung memeluknya.5863Please respect copyright.PENANAcDTGFxkYs1
5863Please respect copyright.PENANAJ3h8owm4PG
5863Please respect copyright.PENANAw3moStKD2J
“Hiks hiks… mas, hiks hiks, maafin Cita maas…”5863Please respect copyright.PENANAeki1TKG3p1
5863Please respect copyright.PENANAGcNhdGJPx4
5863Please respect copyright.PENANAUYuA0jb3fW
Tangis Cita tak terbendung lagi dalam pelukan Andi. Dia memeluk suaminya itu sangat erat. Berulang kali kata maaf terucap dari bibirnya disela-sela tangisannya. Andi membalas memeluk Cita tak kalah erat. Kerinduannya begitu besar kepada istrinya itu. Cukup lama Cita memeluk Andi dan terus menangis, sambil terus saja mengucapkan kata maaf.5863Please respect copyright.PENANAoDQNSsRnki
5863Please respect copyright.PENANACUnfoR3IdJ
Andi yang tadinya berusaha untuk tetap tegar dan tersenyum, lama kelamaan luluh juga. Terlihat air mata mulai menetes membasahi pipinya. Nada yang masih diam tak beranjak dari kursinya, juga ikut menangis melihat Cita dan Andi. Dia tak tahu apa yang akan terjadi, tapi dia memiliki firasat yang baik untuk hal ini.5863Please respect copyright.PENANAVbVzLFLf21
5863Please respect copyright.PENANAKBMT0lbzP5
5863Please respect copyright.PENANALswPKrvKr7
“Udah sayang, udah” ucap Andi sambil membelai-belai punggung dan kepala Cita.5863Please respect copyright.PENANA1YJ63wCf8p
5863Please respect copyright.PENANA53XVCZvxSr
5863Please respect copyright.PENANAZFl0tpPNcH
Masih dalam posisi berpelukan, Andi sedikit mendorong tubuh Cita, mengajaknya untuk kembali duduk. Dalam posisi dudukpun, Cita belum mau melepaskan pelukannya pada Andi. Tangisnya juga belum mereka. Kata maaf juga masih belum berhenti terucap dari bibirnya.5863Please respect copyright.PENANAaiqDWnTN5d
5863Please respect copyright.PENANAgaXiFkdrRz
Setelah cukup lama, akhirnya tangisan Cita berhenti, tapi dia masih memeluk suaminya. Nada sempat akan bangkit untuk mengambilkan minum untuk Andi, tapi Andi melarangnya dan memintanya untuk tetap duduk disitu.5863Please respect copyright.PENANA9ipqv9Uzu2
5863Please respect copyright.PENANATfVRUM4VMI
5863Please respect copyright.PENANABQlBjnPkvb
“Mas Andi, udah lama datangnya?” tanya Nada.5863Please respect copyright.PENANAyhJHzZzlUb
5863Please respect copyright.PENANAJ3fJqjxamL
“Yaa lumayan Nad, abisnya pintu nggak kamu tutup rapat gitu, udah gitu kalian lagi asyik cerita” jawab Andi.5863Please respect copyright.PENANApcayXzP4KD
5863Please respect copyright.PENANAE52pry2x5h
“Jadi, mas Andi denger semuanya tadi?” tanya Cita, masih dalam pelukan Andi.5863Please respect copyright.PENANAkPCDVys2Pb
5863Please respect copyright.PENANAf6u8orbRlk
“Nggak semua sih, tapi ya cukup banyak yang aku dengerin dari kamu mah” jawab Andi.5863Please respect copyright.PENANAuk2W1Ufpka
5863Please respect copyright.PENANAbYQnoZq0wL
5863Please respect copyright.PENANAOh3Qgd5J9z
Mendengar Andi masih memanggilnya dengan sebutan mah, kembali membuat air matanya menetes, meski tak sampai menangis sesenggukan seperti tadi. Padahal jika memang sudah cukup banyak yang didengar Andi, berarti dia sudah tahu tentang perselingkuhannya dengan pak Bowo, tapi Andi masih bersikap lembut kepadanya, dan masih memanggilnya mah.5863Please respect copyright.PENANAQGAPkbTpXF
5863Please respect copyright.PENANAPsmt34sOIu
Apakah itu artinya mas Andi memaafkan aku? Batin Cita.5863Please respect copyright.PENANAxpgpFNpb1c
5863Please respect copyright.PENANAmGYSZA03UK
5863Please respect copyright.PENANAd8Tr201K2d
“Dan sebenarnya, aku sudah tahu semuanya, sejak beberapa hari yang lalu” ucap Andi.5863Please respect copyright.PENANAsTIaBAzSiK
5863Please respect copyright.PENANAeQj7HgLfgf
5863Please respect copyright.PENANAiwCReQkpwA
Ucapannya itu sukses membuat Nada maupun Cita terkejut. Cita bahkan langsung bangkit dari pelukan Andi.5863Please respect copyright.PENANAcwTF1BLCZM
5863Please respect copyright.PENANAKbxtgywFGQ
5863Please respect copyright.PENANACOofmKWYv0
“Tahu semuanya? Maksud mas Andi?”5863Please respect copyright.PENANAMcOInJmSNV
5863Please respect copyright.PENANAx4DsqKKvLY
“Iya, tahu semuanya. Mulai dari apa yang direncanakan pak Bowo, apa yang terjadi pada Nada, apa yang terjadi pada kamu mah, termasuk dm yang dikirimkan ke kamu” jawab Andi.5863Please respect copyright.PENANAEDpOKe1J5i
5863Please respect copyright.PENANAqpLbAUxwm9
“Dm? Darimana mas Andi tahu semuanya?” tanya Cita.5863Please respect copyright.PENANANRLGNKEC8c
5863Please respect copyright.PENANAfsqjAAFpcR
“Dari si pengirim dm itu” jawab Andi sambil tersenyum.5863Please respect copyright.PENANAMcknSTCO8B
5863Please respect copyright.PENANAO88LFYaVp1
“Isna”5863Please respect copyright.PENANAmNUjd5FVuI
5863Please respect copyright.PENANA7KFeE9HUve
*5863Please respect copyright.PENANAfbhmf09XZV
*5863Please respect copyright.PENANAuGSNy1MrTb
*5863Please respect copyright.PENANABgFJTxt8np
*5863Please respect copyright.PENANAqpss1T4n4M
*5863Please respect copyright.PENANAsFkMF9k3Cq