10909Please respect copyright.PENANAf3oHeqFD9a
10909Please respect copyright.PENANAWBvYib4by8
Malam minggu itu Cita benar-benar menginap dirumah Nada. Sejak Andi pulang Cita hanya terdiam saja. Untungnya Nada tidak terlalu banyak tanya. Meskipun sebenarnya penasaran dengan apa yang terjadi pada Cita dan Andi, tapi dia memilih untuk tidak memaksa Cita untuk cerita. Dia yakin kalau Cita sudah lebih tenang pasti nantinya akan cerita juga. Mereka memang bukanlah sahabat dekat. Mereka baru dekat sejak Cita mulai menapaki jalannya menjadi selebgram. Tapi sejak saat itu, Cita dan Nada sudah menjadi cukup dekat dan bahkan sering curhat, meskipun curhatnya masih seputaran suka duka menjadi selebgram.10909Please respect copyright.PENANATxFw2I0xZ7
10909Please respect copyright.PENANAE5njhPowoS
Sore harinya Nada yang sudah mandi menyibukan diri dengan memasak makan malam untuknya dan Cita. Sementara Cita tadi sebenarnya sudah disuruh mandi oleh Nada, tapi sepertinya Cita masih malas-malasan. Cita memang sedang tidak mood untuk melakukan apapun. Dia yang tadinya sudah mulai berpikir untuk bicara dengan Andi, langsung hancur moodnya gara-gara kelakuan Andi tadi siang. Bukan hanya sekedar ribut dengannya, tapi Andi dengan tidak sopannya masuk begitu saja kerumah Nada, tanpa mengucapkan salam atau menegur Nada sama sekali, malah langsung bertanya yang tidak-tidak pada Cita. Hal itu justru membuat Cita makin kesal dengan suaminya, karena dia jadi merasa tak enak kepada Nada.10909Please respect copyright.PENANAbftnwCLK4C
10909Please respect copyright.PENANAz3ufjzdkVd
10909Please respect copyright.PENANAdiSS0ZCF4k
“Cita, mandi dulu sana gih, udah mau magrib ini lho” ucap Nada menyadarkan Cita dari lamunannya.10909Please respect copyright.PENANAqaYS6S7V45
10909Please respect copyright.PENANAtlskqzHjXH
“Eh iya mbak, maaf ya aku lagi banyak pikiran” jawab Cita.10909Please respect copyright.PENANACG2pC8EeH9
10909Please respect copyright.PENANA7TE3GXlh2R
“Iya aku ngerti kok. Tapi mending kamu mandi deh, siapa tau badanmu jadi seger pikiran kamu juga ikutan fresh. Abis itu baru kita makan”10909Please respect copyright.PENANAIJK6jDxwVd
10909Please respect copyright.PENANAI82BstvFbe
“Iya mbak”10909Please respect copyright.PENANAWmeFtmp4Ly
10909Please respect copyright.PENANAVkDJTCTLNi
10909Please respect copyright.PENANAx4fa3NcfAq
Tak ingin membantah, Citapun menuruti kata-kata Nada. Bagaimanapun juga dia merasa tak enak pada Nada. Sudah tadi sikap suaminya seperti itu, masih juga dia harus merepotkan Nada seperti sekarang. Dia tidak ingin membuat Nada yang sudah baik padanya itu menjadi marah dan jengkel.10909Please respect copyright.PENANAtyqB46YmDM
10909Please respect copyright.PENANA1guWItYVl7
Setelah mandi, memang pikiran Cita terasa lebih ringan dari sebelumnya. Meskipun tidak serta merta bisa melupakan kekesalannya pada Andi, tapi paling tidak pikiran Cita sudah tidak sesumpek tadi. Selanjutnya dia dan Nadapun makan malam bersama. Belum terlalu malam sebenarnya, tapi memang kebiasaan Nada yang makan jam segini, katanya biar tidak mudah gemuk. Citapun ikut saja.10909Please respect copyright.PENANAvldw3IocM6
10909Please respect copyright.PENANAJbcRbKaVLl
Setelah selesai makan malam Cita sempat membantu Nada membereskan sisa-sisa makanan dan piring kotor mereka. Setelah itu barulah mereka bersantai diruang tengah rumah Nada sambil menonton tv. Awalnya mereka hanya ngobrol ringan, hanya membahas soal kelakuan follower mereka yang kebanyakan pria itu, yang ternyata kelakuannya mirip-mirip saja. Setelah itu, karena didorong rasa penasaran, Nada mulai bertanya perihal masalah Cita dan Andi.10909Please respect copyright.PENANAg3eDrKKLYu
10909Please respect copyright.PENANAojh0JXpN3g
10909Please respect copyright.PENANACTM0ho9li8
“Hmm Cit, ini maaf lho sebelumnya. Sebenarnya, kamu sama mas Andi itu kenapa sih? Ini kalau boleh tau lho ya, kalau kamu nggak mau cerita ya nggak papa” ucap Nada.10909Please respect copyright.PENANACEScVfREhC
10909Please respect copyright.PENANA9jucJqv2Xm
“Hmm, soal itu..” Cita masih nampak ragu. Dia sebenarnya memang ingin sekali cerita, ingin sekali berbagi apa yang dia rasakan, supaya paling tidak beban pikirannya berkurang. Tapi hal yang sedang dialami Cita dan Andi adalah masalah yang sangat pribadi, dia ragu untuk membaginya dengan Nada.10909Please respect copyright.PENANAq1OR7qVlFp
10909Please respect copyright.PENANAs5ozJ881FR
“Kalau emang kamunya nggak mau cerita ya nggak papa Cit, aku nggak maksa kok. Tapi kalau kamu ingin berbagi, aku siap buat dengerin. Kalau kamu perlu saran dariku, aku juga siap kok” ucap Nada.10909Please respect copyright.PENANAdryN2UnmU1
10909Please respect copyright.PENANAG8mKkOdvaP
10909Please respect copyright.PENANAkVrohswria
Cita masih terdiam. Dia masih berpikir. Apa seharusnya dia menceritakan hal itu kepada Nada atau tidak. Karena meskipun sudah cukup dekat, tapi pada dasarnya belum terlalu lama dia mengenal Nada sedekat ini. Dia juga belum benar-benar tahu Nada itu seperti apa. Tapi Cita mulai berpikir, dan dia yakin kalau Nada itu orangnya baik. Dan dia memang benar-benar butuh teman untuk berbagi. Akhirnya setelah menimbang-nimbang, diapun memutuskan untuk bercerita pada Nada saja.10909Please respect copyright.PENANAIw9ldDQ3zY
10909Please respect copyright.PENANA9XMof7asLO
10909Please respect copyright.PENANA4QoS7qX71j
“Hmm, baik mbak, aku bakal cerita sama mbak Nada. Tapi aku minta tolong, mbak jangan bilang ke siapa-siapa ya, soalnya ini pribadi banget mbak sifatnya” ucap Cita.10909Please respect copyright.PENANAal30SvIbrI
10909Please respect copyright.PENANA4Ybrs6YMAh
“Iya Cit, kamu tenang aja. Kamu tau aku kan? Aku bukan tipe perempuan ember yang suka menggosip. Apalagi kalau itu soal masalah pribadi temanku sendiri” jawab Nada berusaha meyakinkan Cita.10909Please respect copyright.PENANAHaa6NzvATm
10909Please respect copyright.PENANAPBdaZegNCF
“Iya mbak, aku percaya sama mbak Nada” ucap Cita tersenyum. “Jadi gini ceritanya mbak, sebenarnya aku sendiri masih belum tau apa yang ngebuat mas Andi jadi berubah sikap sama aku”10909Please respect copyright.PENANAeiRpNE4J0D
10909Please respect copyright.PENANAd4Hr618J32
“Berubah sikap?” tanya Nada.10909Please respect copyright.PENANAhy83s3ZX19
10909Please respect copyright.PENANAhNMlMIlCbt
“Iya mbak. Hmm, jadi, beberapa waktu yang lalu, mas Andi tiba-tiba aja berubah. Sikapnya jadi kasar banget sama aku” jawab Cita.10909Please respect copyright.PENANAulreuF6ZA6
10909Please respect copyright.PENANARVoZeF2PqB
“Maaf Cit, maksudnya kasar gimana? Mas Andi ngasarin kamunya itu maksudnya main tangan? Kamu dipukulin gitu?” tanya Nada mencoba menebak-nebak.10909Please respect copyright.PENANA194GJbxYBL
10909Please respect copyright.PENANAbHajWUTrbk
“Bukan gitu sih mbak” jawab Cita.10909Please respect copyright.PENANADXeO69Zg6Q
10909Please respect copyright.PENANAm4cIlJ7PbR
“Ooh bukan? Lha terus apa dong?” tanya Nada yang makin penasaran.10909Please respect copyright.PENANAU6mjYnevML
10909Please respect copyright.PENANAb8CQjL4OXG
“Hmm, itu mbak. Aduh gimana ya ceritanya, aku kok jadi malu gini mbak”10909Please respect copyright.PENANA0mATLorepe
10909Please respect copyright.PENANARWYpbt4D5S
“Lho emang ada apa sih Cit? kok sampai malu gitu?”10909Please respect copyright.PENANAOL5Hh880NY
10909Please respect copyright.PENANAhtOLEFl4bH
“Hmm, tapi mbak Nada jangan ketawa lho ya?”10909Please respect copyright.PENANAnrVUgs846t
10909Please respect copyright.PENANAQzLes9PG3q
“Loh loh, ketawa? Kenapa gitu Cit?” Nada malah jadi bingung dengan permintaan Cita.10909Please respect copyright.PENANA4Zue3qBiRu
10909Please respect copyright.PENANAWg3u96DxNm
“Hmm, gini lho mbak. Aduuh, gimana ya.. jadi, mas Andi itu tiba-tiba jadi kasar waktu, hmm, diranjang” jawab Cita ragu-ragu.10909Please respect copyright.PENANA3XS9CzOh0v
10909Please respect copyright.PENANAtKPl1B7g8c
“Kasar diranjang? Maksudnya?” tanya Nada yang belum begitu mengerti maksud Cita.10909Please respect copyright.PENANA4ZYaOfCf8t
10909Please respect copyright.PENANAbQTNQUPpmY
“Yaa maksudku, kasar mbak. Jadi dia memperlakukanku dengan kasar, nggak lembut lagi. Kayak dia itu sedang, hmm, sedang.. kayak sedang memperkosaku gitu mbak” ucap Cita dengan menundukan wajahnya, malu berterus terang pada Nada.10909Please respect copyright.PENANAMbPNreDvSo
10909Please respect copyright.PENANANW8a1JOEoC
“Apa? Memperkosa? Kok bisa gitu Cit?” tanya Nada saking kagetnya mendengar pengakuan Cita.10909Please respect copyright.PENANACwmXLqvhz8
10909Please respect copyright.PENANA5LWCKVJoT1
“Iya mbak. Aku juga nggak tau kenapa mas Andi jadi gitu. Padahal selama ini dia selalu memperlakukanku dengan lembut. Tapi waktu itu, dia jadi berubah mbak, jadi kasar gitu, malah jadi bikin akunya kesakitan gitu mbak” jawab Cita menjelaskan dengan malu-malu.10909Please respect copyright.PENANAqMYfocAeUz
10909Please respect copyright.PENANAmaOOgytuVN
“Hmm gitu. Terus? Apa kamunya nggak ngomong sama mas Andi?”10909Please respect copyright.PENANATUucBxKPyg
10909Please respect copyright.PENANAy2tosTuZru
“Udah mbak. Waktu itu dia udah minta maaf, dan janji nggak bakal ngulangin hal itu lagi”10909Please respect copyright.PENANAoFQmcpnRWP
10909Please respect copyright.PENANAJWlRtDK0Ez
“Ooh berarti udah beres dong? Tapi kok tadi marahan lagi?”10909Please respect copyright.PENANAEwRTSEfb4u
10909Please respect copyright.PENANAm8FVAtqziB
“Iya mbak, soalnya beberapa hari yang lalu mas Andi mengulanginya lagi”10909Please respect copyright.PENANATB7ZM3gf3G
10909Please respect copyright.PENANAWoxEuqzzQW
“Loh? Diulangi lagi?”10909Please respect copyright.PENANAhJBeWw73Kz
10909Please respect copyright.PENANADyB2tXufTE
“Iya, dia kayak udah lupa gitu mbak ama janjinya. Udah gitu, dia malah memperlakukanku lebih kasar dari sebelumnya. Aku tuh jadi ngerasa kayak mas Andi tuh cuma pengen nikmatin tubuhku aja, nggak ada rasa sayang sama sekali yang aku rasain waktu itu mbak”10909Please respect copyright.PENANAxMB6qFmbA8
10909Please respect copyright.PENANAHOGo2mprLv
“Emang kamu nggak ngelawan Cit? maksudku, kamu pasrah aja diperlakukan kayak gitu?”10909Please respect copyright.PENANAgPM5hn4qbp
10909Please respect copyright.PENANA6NiFFuAO1m
“Udah mbak, aku udah coba buat ngelawan. Tapi ya gimana mbak, aku nggak berdaya menghadapinya, sampai aku capek ngelawan, meronta, tetep aja mas Andi kasar sama aku. Dia kayak udah gelap mata gitu mbak. Aku bener-bener dikasarinya malem itu” jawab Cita sedikit terisak mengingat kejadian malam itu.10909Please respect copyright.PENANAB3UUzfR2uk
10909Please respect copyright.PENANAP7MequEZir
“Ya ampun, kok bisa kayak gitu sih mas Andi?”10909Please respect copyright.PENANAb3TWN2gmUb
10909Please respect copyright.PENANAKKSrnzu7XS
“Aku juga nggak tau mbak kenapa dia bisa kayak gitu”10909Please respect copyright.PENANAYjYatXFPAC
10909Please respect copyright.PENANAv0OngG5P6V
“Hmm, sebelumnya, kalian sempat ada masalah nggak Cit? yang kira-kira bisa jadi penyebab mas Andi kayak gitu?”10909Please respect copyright.PENANA7pEsMffhF4
10909Please respect copyright.PENANAW0BOUZu72N
“Aku rasa sih nggak ada mbak. Selama kami menikah, hampir nggak ada masalah besar dalam hubungan kami. Soalnya kami selalu biasakan untuk saling terbuka soal apapun. Jadi kalau ada masalah kecil, biasanya udah langsung bisa kami selesain gitu mbak”10909Please respect copyright.PENANAANNIu7Ax0l
10909Please respect copyright.PENANAw3rok5rhfC
“Hmm, gitu ya.. apa mungkin, mas Andi nyimpen sesuatu yang nggak kamu tau ya Cit?”10909Please respect copyright.PENANAzzYKS3zrW7
10909Please respect copyright.PENANAS8gqx5Kpz8
“Ya kalau itu sih mungkin aja mbak, aku juga nggak tau. Lagian aku udah terlanjur marah sama mas Andi. Pertama, aku nggak suka dikasarin. Kedua, aku marah karena dia udah ngelanggar janjinya itu”10909Please respect copyright.PENANAseSJ85KxrD
10909Please respect copyright.PENANAa0qJINtRq5
“Ya iya sih Cit, perempuan mana sih yang mau dikasarin kayak gitu. Aku juga kalau diposisi kamu juga bakal marah kali Cit, apalagi kalau dia ngelanggar janjinya gitu”10909Please respect copyright.PENANAurB7md7Azo
10909Please respect copyright.PENANAe6ng0pbXlV
“Ya itu dia mbak. Yang bikin aku makin jengkel, aku ngerasa mas Andi jadi nggak peka gitu”10909Please respect copyright.PENANAid5hFD72ev
10909Please respect copyright.PENANAgGc9sNR1w5
“Nggak peka gimana maksudnya?”10909Please respect copyright.PENANAMMvb7DeBfK
10909Please respect copyright.PENANAtoKiIMK5bA
“Ya nggak peka mbak. Waktu itu kan aku yang udah capek ngelawan kan cuma pasrah aja, tapi waktu itu aku sempet nangis lho. Cuma mas Andi nggak menyadari, malah makin kasar sama aku. Dan yang bikin aku makin jengkel, setelah dia menuntaskan nafsunya, dan baru tau kalau aku nangis, dia malah nanya kenapa aku nangis”10909Please respect copyright.PENANAWnqL8uEOPe
10909Please respect copyright.PENANAq7zmM4C8GC
“Hah? Masa gitu?”10909Please respect copyright.PENANAx2wbDfGBGQ
10909Please respect copyright.PENANAFxY3d2nTfA
“Iya mbak. Dia malah ngiranya aku diem karena aku menikmati, padahal kan aku lagi nahan sakit. Masa ya dia nggak bisa bedain aku kesakitan apa keenakan? Kan nggak peka itu namanya” ucap Cita dengan kesal.10909Please respect copyright.PENANAppeRcZLNMh
10909Please respect copyright.PENANATtXXGoudLu
“Ya ampun. Kenapa ya mas Andi bisa sampai segitunya sama kamu Cit?”10909Please respect copyright.PENANAPRHZw68uwE
10909Please respect copyright.PENANAqVuYZFBkAI
“Nggak tau mbak. Dan jujur aja, sebenarnya hari ini aku sempat mikir buat maafin mas Andi, dan ngajak bicara dia baik-baik soal kenapa dia bisa jadi kayak gitu. Tapi tiba-tiba aja mas Andi tadi kesini, dan yah, seperti yang mbak Nada lihat sendiri kan, sikapnya jadi kayak gitu” ucap Cita. Nada hanya menganggukan kepalanya.10909Please respect copyright.PENANAaPQwxzpTG6
10909Please respect copyright.PENANAjPdt0Scqnz
“Aku jadi marah lagi sama dia mbak, ditambah, aku jadi nggak enak sama mbak Nada karena mas Andi sama sekali nggak negur mbak Nada tadi, malah nggak sopan kayak gitu. Maaf ya mbak”10909Please respect copyright.PENANA1xLwxUW2o4
10909Please respect copyright.PENANABztiW2moxQ
“Iya Cit nggak papa. Aku tadi sebenarnya juga kaget banget. Aku emang belum tau sih mas Andi itu orangnya seperti apa, tapi setauku sejak kita kenal dekat ini, dia itu pria yang baik. Aku juga sempat agak marah tadi sebenarnya, tapi karena nggak mau bikin situasi makin kacau, aku milih diam aja tadi” jawab Nada.10909Please respect copyright.PENANATZZgU5UT2G
10909Please respect copyright.PENANAnI7HZPUdgM
“Duh mbak, aku jadi makin ngerasa nggak enak nih sama mbak Nada. Aku beneran minta maaf atas sikap mas Andi tadi mbak”10909Please respect copyright.PENANAD2oMlzhAsE
10909Please respect copyright.PENANAp2J0gEqRMQ
“Iya iya aku bisa ngerti kok Cit. apalagi setelah kamu cerita tadi itu. Tapi aku sekarang jadi penasaran Cit”10909Please respect copyright.PENANAdWfRaMJGyq
10909Please respect copyright.PENANAO2qvDqSqt6
“Penasaran apa mbak?”10909Please respect copyright.PENANAK3uL9C8Xkd
10909Please respect copyright.PENANAu7yNQcuPT9
“Ya penasaran kenapa mas Andi bisa sampai kayak gitu. Kok bisa dia kayak gitu ke kamu ya? Dia mikir apa sih, sampai bisa merkosa istri sendiri gitu? Padahal kalau minta baik-baik kan bisa?”10909Please respect copyright.PENANAqhUKXpFDBI
10909Please respect copyright.PENANAOQ3rpehqMS
“Ya itu dia mbak yang aku juga bingung. Selama ini sih hubungan kami nggak pernah ada masalah. Dia juga nggak pernah ngebahas soal hubungan ranjang kami, karena kami udah sama-sama puas. Aku bener-bener bingung kenapa dia jadi sekasar itu sama aku”10909Please respect copyright.PENANAkRpzhKi3cX
10909Please respect copyright.PENANAqgpuWYqtTX
“Hmm, atau mungkin dia pengen nyoba sesuatu yang baru kali ya Cit?”10909Please respect copyright.PENANAQtckbTOxLv
10909Please respect copyright.PENANADgtqMUcl6J
“Ya kalaupun pengen nyoba yang baru, harusnya kan dia ngomong dulu sama aku mbak”10909Please respect copyright.PENANAdv18ixlAAv
10909Please respect copyright.PENANAIztRMIT6hP
“Emang kalau dia ngomong bakal kamu turutin?”10909Please respect copyright.PENANAxtVUgHdRcM
10909Please respect copyright.PENANA0DKoNmv0R2
“Ya nggak juga sih mbak. Tapi kan harusnya dia tau, setelah yang pertama kali merkosa aku itu, dia kan harusnya tau kalau aku nggak suka digituin. Tapi kok malah diulangi lagi, malahan lebih kasar lagi”10909Please respect copyright.PENANApaRTMnySYI
10909Please respect copyright.PENANAB5ZuupVuMK
10909Please respect copyright.PENANAJdzLyVtaqo
Nada terdiam sambil memikirkan sesuatu. Citapun ikut terdiam, juga dengan pikirannya sendiri. Intinya mereka sama-sama berpikir, apakah yang membuat Andi jadi berubah seperti itu.10909Please respect copyright.PENANAf2JVTLdgQl
10909Please respect copyright.PENANAQK6wDdZR0s
10909Please respect copyright.PENANApFs8b4BBsw
“Hmm Cit, mungkin memang ada yang disembunyiin mas Andi dari kamu deh, yang ngebuat dia jadi bersikap kayak gitu ke kamu” ucap Nada.10909Please respect copyright.PENANATnDyNxK6zW
10909Please respect copyright.PENANAgDcN4ujI7c
“Yaa aku mikirnya sih gitu mbak, tapi apa ya?”10909Please respect copyright.PENANAekgOhoUl8G
10909Please respect copyright.PENANAFW40VBMIXz
“Entahlah Cit. kita cuma bisa nebak-nebak aja sih. Kalau pengen tau jawaban yang sebenarnya, ya harus tanya langsung sama mas Andi”10909Please respect copyright.PENANAHNDSVj7Cut
10909Please respect copyright.PENANAJ7gvLIaKe5
“Ah enggaklah mbak, males aku…”10909Please respect copyright.PENANAkpjRdttPF1
10909Please respect copyright.PENANAJOV6vKMnlm
“Ya nggak sekarang juga kali Cit. tapi nanti, kalau kalian udah baikan. Gimanapun juga kamu harus tetep tanya Cit. bukan apa-apa, takutnya mas Andi bisa aja ngulangin hal itu lagi. Kita nggak bisa ngejamin kan mas Andi nggak bakal kayak gitu lagi apalagi dia udah pernah ngingkarin janjinya itu”10909Please respect copyright.PENANAQYXHtAUAxi
10909Please respect copyright.PENANA9S8Ostd7ys
“Iya juga sih mbak”10909Please respect copyright.PENANAfid6w5WTpJ
10909Please respect copyright.PENANAmsbWiSOZP9
“Nah, dengan kamu tau apa yang ngebuat mas Andi jadi kayak gitu, nanti kan bisa dicari jalan keluarnya, biar dia nggak ngasarin kamu lagi”10909Please respect copyright.PENANAZCEgKr5xBb
10909Please respect copyright.PENANAScwwurgQSH
“Hmm, bener sih mbak. Tapi untuk saat ini, rasanya aku masih males ngomong sama dia mbak”10909Please respect copyright.PENANA5C6zpCcrjg
10909Please respect copyright.PENANA7Kxn1CnjMx
“Yaudah, turunin tensi dulu. Kalau kamu emang belum bisa baikan sama mas Andi, ya jangan dipaksain”10909Please respect copyright.PENANAoBNBTVYxsa
10909Please respect copyright.PENANAmFQrAqlGp6
“Iya mbak. Tapi maaf ya mbak, aku jadi ngerepotin mbak Nada gini”10909Please respect copyright.PENANAZzy9THJAPr
10909Please respect copyright.PENANAtRZ6wF32v7
“Halah ngomong apa tho kamu itu? Nggak ada istilahnya aku repot, orang sama temen sendiri gini kok”10909Please respect copyright.PENANAs0oTR94KTl
10909Please respect copyright.PENANArZrWv9OgNS
“Ya tetep aja mbak. Apalagi sekarang mbak Nada jadi tau urusan rumah tanggaku, aku malu mbak”10909Please respect copyright.PENANAN1R52lcPPG
10909Please respect copyright.PENANARRIcS1IYUe
“Udah nggak usah ngerasa kayak gitu. Aku janji bakal bantuin kamu sebisanya, dan yang pasti aku nggak bakal cerita semua ini ke orang lain, aku akan jaga rahasia ini Cit”10909Please respect copyright.PENANAzEIBahpHIb
10909Please respect copyright.PENANAyIJExUF26p
“Iya mbak, makasih banget ya mbak. Aku percaya sama mbak Nada”10909Please respect copyright.PENANA4tT58yadA5
10909Please respect copyright.PENANAYT2dGgp4YS
10909Please respect copyright.PENANAmA3Vw5SjlM
Nada hanya menjawab dengan anggukan dan senyuman. Setelah bercerita, Cita merasakan beban pikirannya mulai terasa lebih ringan. Dia merasa senang karena ada teman untuk berbagi. Memang sekarang masalahnya belum selesai, karena masalah itu hanya bisa selesai jika dibicarakan dengan Andi, dan untuk saat ini Cita masih benar-benar malas untuk bicara dengan Andi. Tapi paling tidak, Cita tak lagi menanggung beban itu sendirian. Dan dia juga yakin kalau Nada akan membantunya, meskipun hanya sekedar saran. Tapi itu sudah jauh lebih baik daripada semua harus dia pikirkan sendirian.10909Please respect copyright.PENANAvKMDas74DS
10909Please respect copyright.PENANALOp64o5MQb
Sementara itu, Nada jadi ikut penasaran dengan apa yang terjadi pada rumah tangga Cita dan Andi. Meskipun belum lama saling kenal dekat, tapi memang Nada melihat Andi sebagai lelaki yang baik dan sopan. Sama sekali tak pernah terbayangkan olehnya Andi bisa berlaku sekasar itu pada Cita. Dia benar-benar jadi penasaran sekarang, sebenarnya apa yang membuat Andi berubah. Dia benar-benar tak mengira Andi yang sesopan itu bisa-bisanya ‘memperkosa’ istrinya sendiri.10909Please respect copyright.PENANAzZ05MqRLGe
10909Please respect copyright.PENANAmBVmJ1e36q
Apa mungkin Andi sedang menginginkan variasi dalam hubungan seksualnya dengan Cita? Ah tapi rasanya tidak mungkin. Kalau memang seperti itu, seharusnya dia bilang dulu ke Cita, agar Cita juga bisa ikut menikmatinya. Lagian kalau dari ceritanya Cita, sepertinya Andi tidak sedang memainkan peran, tapi benar-benar memperkosanya. Lalu apa yang membuat Andi berubah menjadi seperti itu? Batin Nada.10909Please respect copyright.PENANAeMp4dZ7Vyq
10909Please respect copyright.PENANARLiA7SmzUs
Tiba-tiba Nada malah sedang membayangkan bagaimana ekspresi Cita ketika sedang diperkosa oleh Andi. Nada melihat Cita yang berwajah ayu dan kalem ini, membayangkan Cita berteriak dan merintih menahan sakit ketika sedang dikasari oleh Andi. Apalagi kata Cita, sebelumnya mereka selalu bersetubuh dengan lembut, penuh kasih sayang. Pastinya dengan perubahan Andi yang mendadak akan memberikan terapi kejut yang luar biasa kepada Cita. Berbeda dengan dia dan suaminya yang kadang memang melakukan permainan ranjang mereka dengan lebih kasar, tapi itupun sudah dibahas dan disepakati sebelumnya, sehingga sama-sama menikmati.10909Please respect copyright.PENANAvBrFnRhi8g
10909Please respect copyright.PENANAVvh8EayK4y
Kalau dari cerita Cita, memang Cita mengatakan kalau dirinya sempat melawan tapi tak bisa mengalahkan Andi yang sudah dikuasai nafsunya. Yang pada akhirnya Cita hanya pasrah saja menahan rasa sakit akibat perbuatan Andi. Tapi Nada berpikir, mungkin ada akhirnya Cita jadi gampang pasrah karena itu adalah Andi, suaminya sendiri. Tentu akan beda ceritanya kalau yang melakukan itu adalah pria lain. Pastinya Cita tidak akan gampang pasrah, namun mungkin rasa sakit yang akan dialaminya akan jadi lebih menyiksanya.10909Please respect copyright.PENANASbONqdOCrI
10909Please respect copyright.PENANAYMfhCaZXHt
Ah aku kok jadi mikir gini sih? Nggak nggak. Jangan sampailah Cita mengalami hal seperti itu. Batin Nada sambil menggelengkan kepalanya.10909Please respect copyright.PENANAgFEdHI18Wa
10909Please respect copyright.PENANAmXFNg2VoK0
10909Please respect copyright.PENANADVoeUaeZ6h
“Mbak, mbak Nada kenapa?” tanya Cita yang heran melihat Nada menggeleng-gelengkan kepalanya.10909Please respect copyright.PENANAZoVGXbvjk0
10909Please respect copyright.PENANAk9IZPPKkIp
“Eh, nggak kok Cit, nggak papa” jawab Nada.10909Please respect copyright.PENANAYsZSfFDjLk
10909Please respect copyright.PENANAFe1FAuAhIH
“Beneran mbak?” tanya Cita, yang tidak yakin dengan jawaban Nada.10909Please respect copyright.PENANAlEXZ7B8Xha
10909Please respect copyright.PENANAm9E20SpkXd
“Iya bener aku nggak papa. Hmm, jadi selanjutnya gimana Cit?”10909Please respect copyright.PENANACbTP2Iwyw3
10909Please respect copyright.PENANAso8FelHLJ4
“Maksudnya mbak?”10909Please respect copyright.PENANAQl2D3KSGRO
10909Please respect copyright.PENANAKB2XyYQvHZ
“Ya selanjutnya, kamu sama mas Andi mau seperti apa? Nggak mungkin kan kamu bakal nginap disini terus? Jangan salah sangka dulu Cit, bukannya aku keberatan kamu nginap disini, tapi kan kamu punya anak yang nggak bisa kamu tinggal gitu aja” ucap Nada.10909Please respect copyright.PENANAklAJYktjUC
10909Please respect copyright.PENANAvAYvxkFFAu
“Iya juga sih mbak. Tapi aku masih bingung harus gimana mbak. Meskipun anakku sekarang bisa diurus sama ibu mertuaku, tapi aku masih kepikiran juga” jawab Cita yang memang benar-benar bingung harus bagaimana.10909Please respect copyright.PENANANHUwx0HTL8
10909Please respect copyright.PENANA9WbDdiyzlv
“Hmm, yaudah, kalau gitu yang penting kamu tenangin pikiran dulu. Tapi kalau bisa, secepatnya kamu besok pulang. Sekali lagi bukannya aku keberatan lho Cit, tapi itu semua demi anakmu”10909Please respect copyright.PENANAdvoQoP7hmq
10909Please respect copyright.PENANA6YhdfT5HLh
“Iya mbak aku ngerti kok. Insyaallah aku besok pagi pulang mbak. Yang jelas aku sekarang makasih banget sama mbak Nada yang udah ngasih aku tumpangan. Aku nggak tau harus gimana ngebalesnya mbak”10909Please respect copyright.PENANAtnCOwvxRQ1
10909Please respect copyright.PENANAR0OWTFwFI6
“Halah udah, nggak usah mikir ngebales-ngebales segala. Kita kan teman, jadi harus saling bantu lah sesama teman”10909Please respect copyright.PENANA0AYpPe4nPK
10909Please respect copyright.PENANAFEtjmCFlY3
“Iya mbak, pokoknya makasih banget ya”10909Please respect copyright.PENANAaKiUEHCpny
10909Please respect copyright.PENANAx7LW0j7nEj
“Iya sama-sama”10909Please respect copyright.PENANArmP4C5tFp9
10909Please respect copyright.PENANAMs4CjsuWZj
10909Please respect copyright.PENANAx3Jt4x7Xpw
Setelah itu mereka tak lagi membahas permasalahan rumah tangga Cita. Nada juga merasa tak enak kalau mau tahu lebih jauh lagi tentang permasalahan mereka. Yang jelas dia sudah tahu kenapa Cita ribut dengan Andi. Meskipun belum tahu pokok permasalahannya, karena Cita sendiri saja belum tahu. Tapi itu saja sudah cukup untuk Nada, karena dia memang bukan tipe perempuan yang suka kepo dengan urusan rumah tangga orang lain10909Please respect copyright.PENANA4PM97FElRG
10909Please respect copyright.PENANAwuGPOpHQu4
Diapun tak merasa kerepotan jika Cita harus menginap dirumahnya, karena dia jadi ada teman selama ditinggal suaminya malam ini. Dia sebenarnya juga sama sekali tidak keberatan kalau nantinya Cita mau menginap lagi, tapi karena Cita memiliki anak yang juga harus dia urus, dia tidak ingin Cita tinggal lama-lama dirumahnya, karena diapun tidak ingin disalahkan kalau nantinya masalah antara Cita dan Andi jadi melebar kemana-mana.10909Please respect copyright.PENANAIMWKbjiZRw
10909Please respect copyright.PENANAdO9G9rkbCW
Malam itupun mereka menyudahi acara curhat Cita. Mereka akhirnya memutuskan untuk istirahat saja. Cita dipersilahkan tidur disalah satu kamar yang ada dirumah Nada, sedangkan Nada sendiri masuk kekamarnya untuk istirahat.10909Please respect copyright.PENANAmzwva1nFqB
10909Please respect copyright.PENANAmeoGpN1vX3
Didalam kamar, Cita tak langsung tidur. Dia masih memikirkan tentang masalah rumah tangganya. Sama seperti Nada, dia benar-benar penasaran dengan apa yang menyebabkan Andi bisa berubah seperti itu kepadanya. 2 kali Andi menyetubuhinya dengan kasar. Dan saat itu terjadi, Cita benar-benar tidak mengenal sosok Andi. Benar-benar tidak ada rasa sayang dan cita dari sentuhan-sentuhan Andi. Yang ada hanya nafsu saja. 2 kali itu Cita merasa seperti hanya menjadi obyek pemuas nafsu Andi. Tidak lebih dari itu.10909Please respect copyright.PENANA3JDCoMZm74
10909Please respect copyright.PENANAUUiRVFLL2d
Tentu saja, sebagai seorang istri dia tidak terima dengan perlakuan Andi kepadanya. Apalagi sejak menikah, Andi selalu memperlakukannya dengan baik, termasuk urusan ranjang. Kelembutan dan kasih sayang Andi saat menyentuhnya membuat Cita memasrahkan dirinya seutuhnya pada suaminya itu. Dia selalu berusaha sebaik mungkin untuk bisa melayani Andi, memuaskan Andi.10909Please respect copyright.PENANAvN1dNqDst1
10909Please respect copyright.PENANAMengLu5xA3
Tapi apa yang terjadi beberapa hari lalu benar-benar membuatnya marah kepada Andi. Lebih daripada itu, dia juga jadi merasa takut. Paling tidak, Andi telah menunjukan sisi lain yang dia miliki, entah apapun yang membuatnya jadi seperti itu. Cita takut, suatu saat Andi bisa menjadi sekasar itu, atau mungkin lebih kasar lagi dalam menyentuh dan menggaulinya. Cita benar-benar tidak bisa menikmatinya. Yang ada hanyalah rasa sakit, baik itu ditubuh maupun hatinya.10909Please respect copyright.PENANAvn6WeuDRY4
10909Please respect copyright.PENANAg6nKfPWyFp
Cita berharap Andi bisa benar-benar berubah, seperti dulu lagi yang memperlakukannya dengan penuh rasa cinta. Hal yang membuat hati Cita luluh dan menyerahkan diri sepenuhnya pada suaminya itu. Dia ingin semua kembali seperti dulu. Dan kalau bisa, dia ingin Andi bisa berterus terang kenapa dia bisa berubah menjadi seperti itu. Paling tidak mereka bisa mencari solusinya bersama-sama.10909Please respect copyright.PENANAeXf90IcM4D
10909Please respect copyright.PENANAnxwC7u2c9b
Tapi untuk saat ini, Cita belum benar-benar bisa memaafkan Andi. Dia butuh waktu, yang entah sampai kapan. Yang pasti dia ingin semuanya membaik seperti sedia kala, meskipun tidak bisa untuk saat ini. Cita sadar, semuanya bukan hanya tentang dia dan Andi saja, tapi juga mengenai anak mereka. Mungkin akan lebih simpel kalau mereka belum punya anak seperti Nada dan suaminya, keputusan apapun hanya akan berdampak pada mereka berdua saja. Tapi dengan adanya anak mereka, Cita juga harus memikirkan tentang anaknya juga.10909Please respect copyright.PENANAqbbOj2xn7h
10909Please respect copyright.PENANAA0HXzDSulG
Ah kenapa semua jadi gini sih? Sebenarnya apa yang terjadi sama kamu mas? Apa yang bikin kamu jadi kayak gini? Apa kamu nggak mikirin perasaanku dan juga anak kita? Ya Tuhan, apapun yang sedang terjadi sekarang, semoga semuanya bisa cepat selesai. Nak, mama kangen sama kamu. Semoga masalah ini bisa cepet selesai dan kita bisa hidup bahagia kayak dulu lagi. Batin Cita. Dengan air mata yang mulai menetes dipipinya, dia memeluk erat gulingnya hingga akhirnya terpejam dan terbuai kealam mimpinya.10909Please respect copyright.PENANAc5Ulr8Sp8i
10909Please respect copyright.PENANAuAAZaU2JPk
*10909Please respect copyright.PENANArG9WePscdB
*10909Please respect copyright.PENANAxFIV70eIpB
*10909Please respect copyright.PENANAR9PGLFhFf2
*10909Please respect copyright.PENANA7vi83ALHwk
10909Please respect copyright.PENANAvK7GUpoZRr
Saat Cita menginap dirumah Nada, Andi lebih banyak merenung dirumahnya. Tapi bukan merenungi kesalahannya, karena Andi masih tidak tahu apa yang menjadi kesalahannya. Dia malah tidak habis pikir dengan sikap Cita kepadanya. Dia langsung pergi dari rumah Nada saat dibentak Cita karena dia merasa kecewa dengan sikap istrinya itu. Dia seperti tidak mengenal Cita yang seperti itu. Belum pernah Cita membentaknya seperti itu.10909Please respect copyright.PENANAQZOc96kxsY
10909Please respect copyright.PENANAOoIIxVcfYE
Dia berpikir, pasti ada yang sudah merubah Cita menjadi seperti itu. Tadinya, dia memang berpikir semua itu berawal dari kesalahannya yang berpikiran terlalu jauh hanya karena mendengar gumaman dari pak Bowo, bosnya. Dia sempat menyesalinya. Tapi melihat sikap Cita siang itu, dia jadi berpikir kalau mungkin saja ada yang mempengaruhi Cita.10909Please respect copyright.PENANAL4F5RDDuK2
10909Please respect copyright.PENANAXuJsTYopXT
Pikirannya jadi melayang pada teman-teman baru Cita, yaitu Nada, Salim si fotografer dan juga Robi si banci salon. Salah satu, atau mungkin mereka semua pasti sudah memberikan pengaruh yang buruk kepada Cita sehingga sikapnya yang selama ini kalem jadi berubah. Begitulah yang ada dipikiran Andi sekarang.10909Please respect copyright.PENANAfNkziR5BK7
10909Please respect copyright.PENANA4RjAsFEgfv
Dia jadi geram, merasa kalau dia sudah lepas kontrol pada istrinya. Dia berpikir, seharusnya dia lebih ketat lagi mengatur istrinya, tidak membiarkannya terlalu dekat dengan orang lain yang bisa memberikan pengaruh buruk pada istrinya. Dia sangat percaya pada Cita karena sudah mengenal Cita dari dulu, tapi tentu saja dia tidak bisa percaya dengan orang lain, terutama Salim dan Robi yang memang dia belum pernah ketemu.10909Please respect copyright.PENANAaBKsq12raa
10909Please respect copyright.PENANAtGkadFwy2v
Hingga keesokan harinya ketika Cita pulang, mereka juga masih diam-diaman. Cita hanya ngobrol dengan ibunya saja, dan lebih banyak menemani anaknya bermain. Bahkan malah harinya Cita memilih untuk tidur bersama dengan anak dan ibunya. Dan hal itu membuat Andi semakin geram. Ingin rasanya dia menegur Cita saat itu juga, tapi dia tak enak dengan ibunya. Bagaimanapun Andi tidak ingin ibunya sampai kepikiran dengan masalah rumah tangganya.10909Please respect copyright.PENANARTnh9ayUq6
10909Please respect copyright.PENANAFBIYggDS90
Keesokan harinya, kembali Cita berangkat kerja sendiri, tidak mau diantar oleh Andi. Dikantorpun Andi tidak bisa fokus untuk kerja. Beruntung hari ini tidak ada pak Bowo karena dipanggil untuk rapat dikantor pusat. Jadi untuk beberapa hari ini, Andi bisa aman dari bosnya itu. Tapi ternyata sikap Andi ini disadari oleh teman-temannya, meskipun tidak ada yang berani menanyakan. Kecuali ada seorang temannya yang memang sejak awal memperhatikan Andi, sejak pertama kali dia dipanggil pak Bowo karena pekerjaannya yang berantakan.10909Please respect copyright.PENANA8MOMObV4A8
10909Please respect copyright.PENANAYbhIYs3CTw
10909Please respect copyright.PENANASkc15o5RD5
“Mas Andi, mau makan siang bareng nggak?”10909Please respect copyright.PENANAiSwhmoOVqV
10909Please respect copyright.PENANAUOp0F9TzYl
“Eh kamu Is. Hmm, nggak deh, kamu duluan aja” jawab Andi.10909Please respect copyright.PENANAG168qXsCWv
10909Please respect copyright.PENANAnwlpVMxBlg
“Mas Andi kenapa sih? Kok Isna perhatiin hari ini kusut banget, nggak fokus gitu kerjanya?” tanya teman Andi yang bernama Isna itu.10909Please respect copyright.PENANAK95pb1HZCY
10909Please respect copyright.PENANASYnEhNZHuF
“Hmm, nggak ada apa-apa kok Is, cuma masalah kecil aja”10909Please respect copyright.PENANAhv95nwezwq
10909Please respect copyright.PENANAYy9dP6bF9O
“Yakin cuma masalah kecil? Mau cerita sama Isna?”10909Please respect copyright.PENANACvVT6iy3JF
10909Please respect copyright.PENANAGnnZJWFsyw
10909Please respect copyright.PENANAkSiXJXQw8X
Andi tak segera menjawab. Dia sebenarnya tidak ingin masalah rumah tangganya diumbar kemana-mana. Apalagi dikantor ini sebenarnya Andi juga tidak punya teman yang benar-benar dekat. Semua orang dikantor ini dikenalnya, tapi ya hanya sebatas rekan kerja saja. Bahkan Andi tidak hapal betul suami atau istri dari rekan-rekannya, meskipun kantor mereka sering mengadakan acara yang mengundang serta keluarganya.10909Please respect copyright.PENANAg08BlGi5Ny
10909Please respect copyright.PENANAMgsLqzz0fu
10909Please respect copyright.PENANAaThjJSrLOC
“Yaudah yuk sambil makan aja, kali aja mas Andi mau cerita. Kalau nggak mau juga nggak papa kok, yang penting kita makan siang aja dulu mas” ajak Isna lagi.10909Please respect copyright.PENANAFJ6AWJQcph
10909Please respect copyright.PENANAGW8OccVxpg
“Yaudah ayuk”10909Please respect copyright.PENANAso1iKjmHcj
10909Please respect copyright.PENANAr4dr0agpWU
10909Please respect copyright.PENANAN0217FlEf7
Akhirnya Andipun menyanggupi ajakan makan siang Isna. Meskipun ini hari senin dan cukup banyak pekerjaan, tapi karena bos mereka tidak ada jadi Andi dan Isna pergi untuk makan siang berdua, sedangkan teman-temannya yang lain tetap berada dikantor, makan siangnya gantian karena banyaknya nasabah hari ini. Melihat Andi dan Isna yang pergi tidak ada satupun yang berani menegur, karena mereka, terutama Isna termasuk dekat dengan pak Bowo.10909Please respect copyright.PENANAk7ImnG7Ez6
10909Please respect copyright.PENANAtnS0b5oyFE
Andi dan Isna kemudian mencari tempat makan yang agak jauh dari kantor mereka. Mereka sengaja mencari yang agak sepi karena Isna merasa mungkin Andi perlu untuk refresing, meski belum mengetahui masalah apa yang sedang dihadapi oleh Andi. Saat makan siangpun Andi masih lebih banyak diam, Isna yang lebih banyak cerita. Cerita yang tidak terlalu penting, hanya untuk mencairkan suasana saja, daripada hanya diam.10909Please respect copyright.PENANA1jY2LvhrKS
10909Please respect copyright.PENANAyIWhu45Jnl
10909Please respect copyright.PENANAqVHTG4LcCF
“Jadi, mas Andi sebenarnya ada masalah apa sih?” tanya Isna yang nampaknya masih penasaran dengan Andi.10909Please respect copyright.PENANAU8SXUyPL5G
10909Please respect copyright.PENANA0J9UAbeNCf
10909Please respect copyright.PENANAAM4Tp7FTel
Andi hanya menatap Isna. Dia masih ragu, haruskan cerita masalahnya itu kepada Isna.10909Please respect copyright.PENANA6HTECiXNJw
10909Please respect copyright.PENANAyxz0MgfXml
10909Please respect copyright.PENANABmu86brDYy
“Masalah rumah tangga ya mas?” tanya Isna mencoba menebak.10909Please respect copyright.PENANADB46Vr1Nf1
10909Please respect copyright.PENANASPJmbsNqKH
10909Please respect copyright.PENANAmiZlg5ia7V
Karena memang tebakannya tepat, Andipun mengangguk.10909Please respect copyright.PENANAGkZmq8fPku
10909Please respect copyright.PENANAMoJsLDdVC0
10909Please respect copyright.PENANAlivddTuG1S
“Kalau mas emang butuh temen curhat, sama Isna aja nggak papa. Kali aja kan Isna bisa ngasih pendapat dari sudut pandang cewek. Aku kan juga udah nikah mas, jadi mungkin bisa ngasih pendapat juga sebagai seorang istri” ucap Isna.10909Please respect copyright.PENANAIJ8K6FI1N3
10909Please respect copyright.PENANA05Mo4MzIsu
10909Please respect copyright.PENANA8nE933JEbi
Sejenak Andi berpikir, ada benarnya juga ucapan Isna. Selama ini dia hanya memikirkan sendiri masalahnya, dan mengambilnya dari sudut pandangnya sendiri. Kira-kira seperti apa pandangan seorang cewek tentang masalahnya ini? Apakah dengan cerita sama Isna bisa sedikit memperjelas malasah yang dia hadapi, karena ada pandangan dari sudut pandang cewek dan seorang istri? Batin Andi.10909Please respect copyright.PENANASyJUAmPC6h
10909Please respect copyright.PENANAeFYyhaXX1h
10909Please respect copyright.PENANAGrY85LCF5i
“Hmm, tapi kamu nggak bocor kan Is?” tanya Andi.10909Please respect copyright.PENANAqaqeW9rCvf
10909Please respect copyright.PENANAAWqUFD8uR6
“Haha tenang aja mas. Mas Andi bisa percaya sama Isna kok” ucap Isna sambil menaikan kedua tangannya, lalu jari-jarinya membentuk huruf V.10909Please respect copyright.PENANAk3bl36jdEm
10909Please respect copyright.PENANA5umAwloIMk
“Hmm, aku emang lagi ada masalah sama istriku Is” ucap Andi.10909Please respect copyright.PENANANf0mtA8BS3
10909Please respect copyright.PENANAaVBj7KxKy2
“Masalah apa mas?”10909Please respect copyright.PENANAubrDgOttD4
10909Please respect copyright.PENANA7mcZmVAKEX
“Dia tuh, akhir-akhir ini sikapnya jadi berubah. Kemarin aja dia sempat bentak aku”10909Please respect copyright.PENANAlYj5qLg7ti
10909Please respect copyright.PENANALvUZasIkiF
“Ngebentak? Serius mas? Perasaan, istrinya mas Andi orangnya kalem gitu deh”10909Please respect copyright.PENANASPQZU3co93
10909Please respect copyright.PENANAPOyvSw7a85
“Ya makanya itu Is, baru kemarin itu juga dia bentak aku”10909Please respect copyright.PENANA6YcUc6HAJ1
10909Please respect copyright.PENANAGGnmWexKjG
“Emang sebelumnya ada apa sih mas kok sampai dia bentak gitu?”10909Please respect copyright.PENANAERKERlnKbw
10909Please respect copyright.PENANAfSHaPJyF0c
“Hmm, yaa intinya ada satu masalah yang bikin jadi kayak gini Is” jawab Andi yang masih ragu untuk menceritakan semuanya ke Isna.10909Please respect copyright.PENANA0WzSueLYLD
10909Please respect copyright.PENANAfTRqKNOULE
Isnapun tersenyum. “Gini deh mas, kayaknya mas Andi kudu cerita semua dari awal deh, dan mas Andi kudu jujur sama Isna. Kalau nggak, nantinya Isna bisa salah tangkap dan salah ngasih tanggapan. Yang seharusnya mas Andi nggak salah, malah jadi salah dimata Isna, ataupun sebaliknya. Itu kalau emang mas Andi bener-bener pengen curhat sama Isna lho”10909Please respect copyright.PENANAtBkyOZGmGF
10909Please respect copyright.PENANAppOP165V4G
10909Please respect copyright.PENANA53HCbiIQlR
Andi terdiam. Diapun mengiyakan perkataan Isna barusan. Memang, semua ada runutannya. Kalau ceritanya sepotong-sepotong, pasti Isna akan salah mengambil kesimpulan. Dan bisa saja dia salah menanggapinya, bahkan bisa-bisa menyalahkan Andi.10909Please respect copyright.PENANAw357utrLaz
10909Please respect copyright.PENANACgcl8rxmij
Tapi untuk jujur mengatakan sebabnya dari awal, Andi juga ragu, karena itu artinya harus membawa-bawa nama pak Bowo, dan bahkan menceritakan apa yang menjadi urusan ranjang dirinya dengan Cita. Tentu saja hal yang tabu bagi Andi menceritakan urusan seprivat itu kepada orang lain. Tapi masalahnya, dia sudah terlanjur cerita ke Isna.10909Please respect copyright.PENANAQIC5b63R36
10909Please respect copyright.PENANAJGkXWF6cu4
Andi mencoba untuk mencari cara agar tidak perlu menceritakan yang sebenarnya, tapi membuat sebuah gambaran yang bisa menjelaskan bagaimana hubungannya dengan Cita saat ini. Tapi dasarnya tidak punya bakat mengarang, Andi jadi tidak bisa membuat cerita. Cukup lama dia diam, akhirnya dia benar-benar menyerah karena tidak sanggup membuat cerita lain yang bisa menggambarkan kejadian antara dirinya dengan Cita.10909Please respect copyright.PENANAOd5ecMk0eT
10909Please respect copyright.PENANATYGjz2K8nz
10909Please respect copyright.PENANAsfzRIQuh97
“Tapi Is, aku minta kamu bener-bener jaga rahasia ini ya, karena ini menyangkut orang yang sama-sama kita kenal” ucap Andi.10909Please respect copyright.PENANA1Uil7UBMRr
10909Please respect copyright.PENANAblGgcFi6I9
10909Please respect copyright.PENANADjg60hR4tK
Isna sempat bingung dengan ucapan Andi, dia bahkan menggaruk kepalanya yang tertutup oleh jilbab itu. Tapi diapun kemudian tersenyum dan mengangguk.10909Please respect copyright.PENANASVRWpqM1Uy
10909Please respect copyright.PENANAcyNc0x2KwG
10909Please respect copyright.PENANAjjA6SB20l6
“Semuanya berawal dari waktu foto istriku viral Is, kamu tau itu kan?”10909Please respect copyright.PENANATiecjPukzi
10909Please respect copyright.PENANAz4gISmpuoH
“Ooh itu, iya tau kok mas. Terus?”10909Please respect copyright.PENANAZ7NTaMLFYK
10909Please respect copyright.PENANA4EPAqCwiBJ
“Nah, suatu hari waktu aku mau ngadep pak Bowo, aku lihat dia diruangannya lagi liatin foto-foto di instagramnya istriku”10909Please respect copyright.PENANAJcsiqKVFJy
10909Please respect copyright.PENANAgd8unV5ZOx
Isna mengerutkan dahinya, masih belum mengerti arah pembicaraan Andi. “Terus, masalahnya apa mas?”10909Please respect copyright.PENANA2pU5fKhCdq
10909Please respect copyright.PENANAguD8jyhFVM
“Ya waktu itu, aku denger dia ngomong sendiri gitu, kayak mengagumi foto-foto istriku”10909Please respect copyright.PENANAP8kjbDivNp
10909Please respect copyright.PENANA3igps2ShYi
“Haha, ya kan wajar mas. Cita kan emang cantik, wajar kan pak Bowo mengaguminya?”10909Please respect copyright.PENANA9GrYdfUWxb
10909Please respect copyright.PENANAfmZeIT52MP
“Bukan gitu Is. Kalau cuma sekedar gitu sih, aku juga masih bisa maklum”10909Please respect copyright.PENANAhLrvbf9G5G
10909Please respect copyright.PENANALVhrgbDCtb
“Lha terus, emang ada apa lagi mas?”10909Please respect copyright.PENANAhMWqGDWCfR
10909Please respect copyright.PENANA1k7uyXeCuZ
10909Please respect copyright.PENANAI45JrDAanq
Andi terdiam sebentar. Lalu dia menceritakan apa yang diucapkan pak Bowo waktu itu kepada Isna, tentang pak Bowo yang berandai-andai bisa menyetubuhi Cita. Sontak Isna terkejut mendengar cerita Andi itu.10909Please respect copyright.PENANA13f5vtQeM6
10909Please respect copyright.PENANAsPj1zGGmTP
10909Please respect copyright.PENANAP2ZHkMnOY2
“Serius mas pak Bowo kayak gitu?”10909Please respect copyright.PENANAozE9JrmtSs
10909Please respect copyright.PENANA2fJwJPk34z
“Iya Is. Dan disitu aku marah banget, tapi aku juga nggak berani buat marah langsung ke pak Bowo. Itu bukan cuma sekali Is, beberapa hari kemudian aku denger lagi pak Bowo bilang gitu dan lebih parah lagi, yang terus bikin aku makin marah”10909Please respect copyright.PENANAQaHcqL7i0N
10909Please respect copyright.PENANAVT1bWngvzr
“Hmm, terus, mas Andi ngapain?”10909Please respect copyright.PENANA8a5ScqzdY8
10909Please respect copyright.PENANA2UEsFhGJ6b
“Yaa aku ngerasa, pak Bowo nggak boleh nyentuh istriku. Aku pemilik sahnya, cuma aku yang boleh nyentuh Cita. Tapi, terusnya, aku jadi salah bertindak”10909Please respect copyright.PENANALHFGVwU5lX
10909Please respect copyright.PENANAzz7ohiDj0j
“Salah bertindak gimana? Mas Andi ngelabrak pak Bowo?”10909Please respect copyright.PENANAHc69mIagn8
10909Please respect copyright.PENANAkpCMUPhWN0
“Bukan”10909Please respect copyright.PENANAjCoYeYjaP5
10909Please respect copyright.PENANA4PYb4T5KPU
“Lha terus?”10909Please respect copyright.PENANAwYT2UqfiGv
10909Please respect copyright.PENANAgnh4hLuYMG
10909Please respect copyright.PENANA3ECCQYtspA
Andi menghela nafas panjangnya, kemudian perlahan dia ceritakan kalau dia melampiaskan kekesalannya itu dengan cara ‘memperkosa’ istrinya sendiri. Kembali Isna dibuat terkejut oleh pengakuan Andi, sampai-sampai dia menutup mulut dengan kedua tangannya.10909Please respect copyright.PENANANbfzxiSsX2
10909Please respect copyright.PENANAHvx8kzcWXP
10909Please respect copyright.PENANAFHzFE019VC
“Setelah itu aku sempat menyesal. Ya yang terus aku dipanggil sama pak Bowo gara-gara kerjaanku yang berantakan itu. Nggak lama kemudian aku minta maaf sama Cita, masalah selesai dan kami berdamai” ucap Andi.10909Please respect copyright.PENANAVPbKpo5TJl
10909Please respect copyright.PENANAIldqicSA2T
10909Please respect copyright.PENANAOxwuwafakp
Akhirnya Isna jadi tahu kenapa waktu itu Andi tidak fokus pada pekerjaanya sehingga pekerjaannya jadi berantakan bahkan sampai dipanggil oleh pak Bowo. “Ya berarti masalahnya udah kelar dong mas?”10909Please respect copyright.PENANAO2RcsK4Wtf
10909Please respect copyright.PENANAeDg5xQ1Psk
10909Please respect copyright.PENANAabIpE3k7qe
“Iya Is, tapi kemudian ada masalah baru lagi”10909Please respect copyright.PENANArZDgRCrs0Y
10909Please respect copyright.PENANAPLSujqLm9X
“Walah, ada apa lagi mas? Sama pak Bowo lagi?”10909Please respect copyright.PENANAfC3ZxVFZGr
10909Please respect copyright.PENANAK88GwMxnSm
“Bukan Is, kali ini sama orang lain”10909Please respect copyright.PENANAmt11Hi2toA
10909Please respect copyright.PENANAyhwUkNqx36
“Siapa lagi mas?”10909Please respect copyright.PENANAG0byRkCD9W
10909Please respect copyright.PENANAkkzn9rMO9Q
10909Please respect copyright.PENANAg3YzmMWTMQ
Andipun kemudian menceritakan tentang bagaimana awalnya dia dan Cita mengikuti sesi hunting foto lalu berkenalan dengan beberapa fotografer, salah satunya Salim. Lalu dia bercerita juga tentang Nada yang kemudian mengajak Cita untuk jadi model di salah satu salon bridal dikota ini, yang kemudan berkenalan dengan seorang banci salon bernama Robi.10909Please respect copyright.PENANADkcVUfb6Wv
10909Please respect copyright.PENANAwDKHV1vX2A
Isna hanya diam saja mendengarkan cerita Andi yang semakin lancar. Dengan begitu mengalir kemudian Andi bercerita tentang apa yang terjadi dimalam ‘perkosaan’ keduanya kepada Cita. Dan bagaimana kemudian mereka terlibat perang dingin, saling diam hingga berhari-hari. Lalu dia cerita juga saat mencari Cita kerumah Nada yang sebelumnya pergi tanpa ijin darinya, lalu mereka ribut disana.10909Please respect copyright.PENANAv4Xva19xbc
10909Please respect copyright.PENANA5epPnFD9qR
Setelah itu Andi menceritakan tentang apa yang dia pikirkan, tentang kemungkinan Cita sudah dipengaruhi oleh teman-teman barunya itu. Selesai Andi bercerita, Isna masih diam mencerna semua cerita Andi.10909Please respect copyright.PENANAdAexQKFeqs
10909Please respect copyright.PENANAWA4meYAaRW
10909Please respect copyright.PENANAiu6jECZhFW
“Hmm, kalau menurut Isna sih, soal kejadian pertama, itu murni salah mas Andi. Karena meskipun mas Andi dengar pak Bowo ngomong seperti itu, tapi nyatanya pak Bowo nggak ngapa-ngapain kan?”10909Please respect copyright.PENANAjG8jEoGTE5
10909Please respect copyright.PENANAzb0csxoW6d
“Iya sih Is, setahuku pak Bowo nggak ngapa-ngapain, bahkan nggak pernah ngehubungin Cita juga”10909Please respect copyright.PENANAomnaYmnAwg
10909Please respect copyright.PENANAEkdBP4U9Tz
“Nah itu dia, jadi untuk yang itu sepenuhnya salah mas Andi”10909Please respect copyright.PENANAFOF9gP8wsU
10909Please respect copyright.PENANAjS6lXCguPF
“Kalau yang kedua?”10909Please respect copyright.PENANA1XtBbMTZpw
10909Please respect copyright.PENANAAb54q6hKdp
“Kalau yang itu, Isna juga belum bisa nyimpulin mas. Mas Andi juga salah karena udah kasar sama Cita. Tapi sikap kasar Cita ke mas Andi itu mungkin juga ada penyebabnya. Mungkin aja bener apa yang mas Andi bilang kalau ada sesuatu yang mempengaruhi Cita”10909Please respect copyright.PENANAuh8UuM61DG
10909Please respect copyright.PENANA4Q9GkkGqtl
“Apa menurutmu salah satu dari mereka? Atau malah ketiga-tiganya?”10909Please respect copyright.PENANAIiDua5Jz6T
10909Please respect copyright.PENANAiZhY2CQGE0
“Yaa bisa aja sih mas. Semua kemungkinan itu bisa aja terjadi. Tapi mungkin juga ada sebab lainnya”10909Please respect copyright.PENANAgLOwnBGvsO
10909Please respect copyright.PENANAFR05JGfWSe
“Sebab lainnya itu apa Is?”10909Please respect copyright.PENANAV6rnaSgI0t
10909Please respect copyright.PENANAiNujjuN5HX
“Hmm, bisa jadi karena Cita sekarang udah ngerasa terkenal, udah jadi selebgram, udah punya banyak fans, jadi dia ngerasa nggak mau terlalu dikekang sama mas Andi”10909Please respect copyright.PENANAMhuFHGraN4
10909Please respect copyright.PENANAbf3lAY6UzM
“Gitu ya?”10909Please respect copyright.PENANAYzmzhwbF9R
10909Please respect copyright.PENANAFVTtEOyhjo
“Yaa itu masih kemungkinan lho mas, bukan berarti emang bener begitu”10909Please respect copyright.PENANA5k2sEw9uBm
10909Please respect copyright.PENANA8MR6S29nzM
“Terus, aku harus gimana Is?”10909Please respect copyright.PENANAqFzuNly0HG
10909Please respect copyright.PENANAzcp8mG91jJ
10909Please respect copyright.PENANA0BG4CL7G7W
Kali ini giliran Isna yang diam tak langsung menjawab pertanyaan Andi. Dia terlihat sedang berpikir, sementara Andi tak sabar menunggu jawaban dari Isna.10909Please respect copyright.PENANARMucViHQRJ
10909Please respect copyright.PENANAdcfZ5Rw0Ex
10909Please respect copyright.PENANAkuIcAkMdHM
“Kalau menurutku, mas Andi harus cari tahu dulu, apa yang sebenarnya ngebuat Cita jadi berubah kayak gitu, jangan buru-buru marahin dia mas”10909Please respect copyright.PENANAJt1klNQG6r
10909Please respect copyright.PENANA62z2JVbRGP
“Hmm, tapi cara nyari tahunya gimana?”10909Please respect copyright.PENANAOUE2PS35aa
10909Please respect copyright.PENANAZF32Qw5fY9
“Gini aja, mas Andi baik-baikin Cita dulu. Ngalah aja dulu mas, minta maaf sama dia, coba bersikap manis. Intinya apa yang dia mau, turutin aja dulu”10909Please respect copyright.PENANAw8cx7OSDXM
10909Please respect copyright.PENANAn0qMBY7H0K
“Ah masa gitu sih Is? Aku kan nggak sepenuhnya salah”10909Please respect copyright.PENANAOub2K5SwJd
10909Please respect copyright.PENANAzZlzR2WKIw
“Ya emang sih, tapi kan mas Andi ada salah juga sama dia, karena udah kasar sama dia. Jadi mas Andi harus minta maaf dulu. Intinya mas, ambil hatinya Cita, biar Cita bisa menerima mas lagi dan bisa semakin terbuka sama mas Andi”10909Please respect copyright.PENANAx2eusmNlVz
10909Please respect copyright.PENANAeI0zM5kEdt
“Hmm, terus?”10909Please respect copyright.PENANAgxyrpzaQOr
10909Please respect copyright.PENANAkz2PwxT5kr
“Nah, kalau udah baikan, baru tuh mas korek-korek info soal dia. Tapi jangan ditanyain langsung mas”10909Please respect copyright.PENANAAimZP5oVqC
10909Please respect copyright.PENANApaO36alVYZ
“Lha gimana mau tahu kalau nggak ditanya langsung?”10909Please respect copyright.PENANAUcOTYLVfOp
10909Please respect copyright.PENANAvRs2l9pcmJ
“Iih mas Andi gimana sih? Masa ya nggak tahu caranya?” perlahan Isna jadi kesal juga dengan sikap Andi yang terlalu polos itu.10909Please respect copyright.PENANAhDESTlFG1f
10909Please respect copyright.PENANAbinSX5SsTy
“Lha ya emang nggak tahu. Jadi aku harus gimana sih?”10909Please respect copyright.PENANAHZgdF037DX
10909Please respect copyright.PENANAkXuNfhPrr9
“Udah itu nanti aja mas Isna kasih tahunya. Yang penting sekarang mas gimana caranya mas Andi bisa baikan lagi sama Cita, ambil hatinya Cita mas”10909Please respect copyright.PENANAmVu3WOOPEr
10909Please respect copyright.PENANAHtK2BIuw2j
“Hmm iya deh, nanti aku minta maaf ke dia kalau gitu”10909Please respect copyright.PENANArt4NLeIXEJ
10909Please respect copyright.PENANA3zI71D0Npm
“Inget lho mas, intinya mas Andi ngalah. Apapun yang dikomplain sama Cita, turutin aja, ngalah aja jangan malah dilawan, entar malah ribut lagi, jadi berabe entarnya”10909Please respect copyright.PENANATHNbDg819K
10909Please respect copyright.PENANAh4fVkDzn0B
“Iya iya. Yaudah yuk balik lagi ke kantor”10909Please respect copyright.PENANAYcYFZGrish
10909Please respect copyright.PENANAZmuVYCt43X
“Iya, ayok. Tapi bayarin makan siangnya ya, hehe”10909Please respect copyright.PENANAX4eK24RtlK
10909Please respect copyright.PENANAaUVb27qcgd
“Huh, kirain tadi ngajakin mau nraktir, ujung-ujungnya minta ditraktir juga”10909Please respect copyright.PENANAJTILsEL5tw
10909Please respect copyright.PENANAOfBowQhrII
“Ya tadinya sih mau nraktir mas. Tapi kan jadinya mas Andi curhat dan aku kasih banyak saran, jadi mas Andi dong yang harus bayarin, haha”10909Please respect copyright.PENANAU0mbYzXjJf
10909Please respect copyright.PENANAUnRC7QKcxo
“Dasar. Yaudah kalau gitu”10909Please respect copyright.PENANARh3vbtfJ6l
10909Please respect copyright.PENANAtlfpYt6uD5
“Lagian, dimana-mana mah cowoknya yang bayarin makan ceweknya mas”10909Please respect copyright.PENANA4gzDzAbChp
10909Please respect copyright.PENANAUB9PIoZTcS
“Yee, emang aku cowokmu?”10909Please respect copyright.PENANAu7t2A0GkTR
10909Please respect copyright.PENANAkxkiTwkTIR
“Emang mas Andi nggak mau jadi cowoknya Isna?” goda Isna.10909Please respect copyright.PENANAkF3WIotbZi
10909Please respect copyright.PENANA82rTPrVWPm
“Haha, kayaknya kamu lagi jablay ya Is? Suamimu udah berapa lama belum pulang? Haha”10909Please respect copyright.PENANACieZ0NuDLF
10909Please respect copyright.PENANAf1M6yq82fn
“Haha sialan, malah ngeledek. Nah gitu dong mas, senyum, ketawa, jangan manyun aja bawaannya”10909Please respect copyright.PENANAw6ashOfhDx
10909Please respect copyright.PENANAPNfyShizdl
“Haha yaudahlah, yuk cabut”10909Please respect copyright.PENANAMgNUSzAQub
10909Please respect copyright.PENANA9ytc1uIZwb
*10909Please respect copyright.PENANAIIdwL119Vf
*10909Please respect copyright.PENANAu7n1LUSRrW
*10909Please respect copyright.PENANAYnDRBDqB2n
*10909Please respect copyright.PENANAll4qJVTVkd
10909Please respect copyright.PENANAAe8bXJpyfk
Sore harinya waktu pulang kantor, Andi sengaja membawa sekotak martabak manis kesukaan Cita. Dia ingin meminta maaf pada istrinya itu, tapi bukan semata-mata minta maaf, melainkan mengikuti saran dari Isna untuk mengambil hatinya Cita agar bisa mencari tahu apa yang membuat Cita berubah.10909Please respect copyright.PENANAEGg3h61gV8
10909Please respect copyright.PENANAIEio7MMzLR
Namun ternyata semua tidak berjalan semulus apa yang dia pikirkan dan rencanakan. Cita masih bersikap dingin kepadanya, dan masih saja tidur bersama dengan anak dan ibunya. Bahkan, martabak yang dibeli Andi tak sedikitpun disentuh oleh Cita. Andi marah, sangat marah. Dia sudah berusaha menurunkan egonya, berusaha mengalah demi minta maaf kepada Cita, tapi apa yang dia dapat sungguh diluar dugaannya.10909Please respect copyright.PENANAnF8CCIGHnF
10909Please respect copyright.PENANAdOTd0gmeeJ
Malam itu juga dia langsung mengubungi Isna menceritakan apa yang terjadi, namun Isna meminta agar Andi menahan diri dulu dan baru besok menceritakannya secara langsung. Akhirnya malam itu Andi hanya bisa menyimpan kekesalan dan amarahnya sendirian.10909Please respect copyright.PENANAchGeXca0aD
10909Please respect copyright.PENANAXEUkoInMF4
10909Please respect copyright.PENANA63kGkuB1xN
“Aku kurang apa sih Is? Aku udah coba ngalah lho, udah aku beliin makanan yang dia suka, udah bersikap manis didepannya, tapi dia malah nyuekin aku. Sedikitpun nggak disentuh martabak itu. Sedikitpun nggak ada dia ngomong apapun ke aku!”10909Please respect copyright.PENANAghO9KUelp2
10909Please respect copyright.PENANAjP2U8MIYA4
10909Please respect copyright.PENANAKZxlZ1II1D
Andi langsung menumpahkan segala kekesalannya kepada Isna setibanya mereka ditempat makan siang seperti kemarin. Bahkan pelayan yang mau memberikan daftar menupun sampai terkejut dan tidak jadi memberikannya kalau saja Isna tidak segera memanggilnya.10909Please respect copyright.PENANAIEuq0x0GFH
10909Please respect copyright.PENANAea8TmLrUpm
Isna memang tak langsung menanggapi kemarahan Andi, dia memesan makan dulu untuk mereka berdua. Dia tak tahu Andi mau makan apa, dia asal pesan saja. Setelah pelayan itu pergi, barulah Isna melayani kekesalan Andi.10909Please respect copyright.PENANAOhiclYRlRj
10909Please respect copyright.PENANAye70IvJSLP
10909Please respect copyright.PENANAAWkwhF2Zvz
“Kamu tuh lho mas, sabar dulu dong, baru juga nyampe udah mencak-mencak gitu”10909Please respect copyright.PENANAoGSho2BY9a
10909Please respect copyright.PENANAE6zb6fiEFU
“Yaa abis gimana Is, aku udah coba ikutin saran kamu kemarin, tapi sikap Cita malah kayak gitu”10909Please respect copyright.PENANAtuTBXkPcsp
10909Please respect copyright.PENANAWXV1byl6ct
10909Please respect copyright.PENANAt9Qkn1s7vG
Andi masih terlihat begitu emosi. Emosi yang dia tahan-tahan dari semalam, ditambah lagi seharian tadi pekerjaan membuatnya semakin stres.10909Please respect copyright.PENANAQRKXRt5uWm
10909Please respect copyright.PENANAGp6C5btpAI
10909Please respect copyright.PENANAhqvU4JUtE7
“Mas, sebelumnya Isna mau nanya dulu deh. Apa ada sesuatu yang belum mas Andi ceritain sama Isna?”10909Please respect copyright.PENANAPjLfCzRJ9y
10909Please respect copyright.PENANA9ZmToEtdmm
“Sesuatu apa Is? Aku udah cerita semuanya ke kamu kemarin”10909Please respect copyright.PENANArpoCPHw5p6
10909Please respect copyright.PENANAEVRxybRQSq
“Yaa apa gitu, Isna juga nggak tahu mas. Cuma, sepertinya ada sesuatu yang mungkin bikin Cita segitu marahnya sama mas Andi”10909Please respect copyright.PENANAL4wnHQkIcY
10909Please respect copyright.PENANAj3dtRiCX2M
“Dia marah sama aku? Harusnya kan aku yang marah sama dia Is. Apa alasan dia marah sama aku? Karena sikapku? Aku bersikap seperti itu karena aku ini suaminya, aku harus melindunginya! Dia bukannya menghargai sikapku itu malah nyuekin aku!”10909Please respect copyright.PENANA5GnRCTQJkv
10909Please respect copyright.PENANAye8YUtXkUj
10909Please respect copyright.PENANAI87VPnooGp
Isna tidak buru-buru menanggapi ocehan Andi yang belum juga surut itu. Terlebih lagi makanan yang mereka pesan tak lama kemudian sudah datang. Dengan perasaan kesal yang teramat langsung saja Andi menyantap makanan didepannya dengan lahap. Hal itu membuat Isna menahan tawa juga karena saking gelinya.10909Please respect copyright.PENANAeqhm0fDwrH
10909Please respect copyright.PENANAJ2hDQCFgYi
10909Please respect copyright.PENANAYGI5sbQ2PK
“Laper juga ya mas marah-marah gitu?” goda Isna.10909Please respect copyright.PENANAWoCP0hpp4Z
10909Please respect copyright.PENANAa7Om5fquht
“Berisik” jawab Andi yang mulutnya masih penuh makanan.10909Please respect copyright.PENANAnxvK1w4ekP
10909Please respect copyright.PENANAU64mc5vfQR
10909Please respect copyright.PENANAe30gosWaV3
Bukannya tersinggung Isna malah makin kencang tertawa. Tapi dia tak lagi menggoda Andi, membiarkan pria itu menghabiskan makanannya terlebih dahulu. Karena diapun sebenarnya juga sudah sangat lapar karena tidak sarapan tadi pagi.10909Please respect copyright.PENANAXH2m0M6K4i
10909Please respect copyright.PENANAMVM8LEhtbk
Setelah makanan mereka habis, kembali Andi meluapkan kekesalannya kepada Isna. Dia benar-benar tidak habis pikir dengan sikap Cita. Hal itu semakin menguatkan keyakinannya kalau memang ada seseorang yang sudah memberikan pengaruh buruk kepada istrinya, sehingga bersikap sedemikian dingin kepadanya.10909Please respect copyright.PENANAHN900syT17
10909Please respect copyright.PENANAVfIu4RSBy1
10909Please respect copyright.PENANAzbnCjjBweX
“Aku harus cari tahu tentang orang-orang itu lebih jauh lagi Is” ucap Andi.10909Please respect copyright.PENANAYDgp7cKmi2
10909Please respect copyright.PENANA8zn31ZI9eY
“Siapa?”10909Please respect copyright.PENANAGBfZKzVjjh
10909Please respect copyright.PENANAV0ksS2H0jV
“Ya itu, si Nada, si Salim sama si bencong salon itu”10909Please respect copyright.PENANAHbOcxoFrYF
10909Please respect copyright.PENANAgCGZz3f4zY
“Terus, mau nyari tahunya gimana kalau mas Andi aja masih marahan sama Cita?”10909Please respect copyright.PENANAbTmO6TCjZU
10909Please respect copyright.PENANAneunTrKJr6
“Aku cari tahu sendiri aja”10909Please respect copyright.PENANA3z1l431WWv
10909Please respect copyright.PENANAat1wsC0fM3
“Iya, tapi caranya gimana? Kalau sama Nada, okelah mas udah tahu orangnya. Terus yang 2 orang lagi mau gimana?”10909Please respect copyright.PENANApcO10MpsSI
10909Please respect copyright.PENANAglGWsH8mTN
10909Please respect copyright.PENANAsnTnru1seL
Andi diam. Dia bingung harus melakukan apa. Karena benar apa yang dibilang oleh Isna, dia memang belum mengenal 2 orang lainnya. Dengan Salim dia sudah pernah ketemu, sudah pernah ngobrol juga, tapi hanya obrolan sebatas kamera dan potret memotret saja saat mereka hunting foto. Dan saat itu, Andi tidak meminta kontak dari satupun orang yang ada disitu. Sedangkan dengan Robi, Andi malah sama sekali belum pernah ketemu, hanya pernah melihat dari foto yang ditunjukan oleh Cita saja.10909Please respect copyright.PENANAbIopFxEVi7
10909Please respect copyright.PENANAPgnLatnr57
10909Please respect copyright.PENANALzxVXN14dx
“Entahlah Is, aku nggak tahu” jawab Andi melemah.10909Please respect copyright.PENANAZg7nDJd7oj
10909Please respect copyright.PENANANt35W5Zo40
“Udah mas tenang dulu, kamu itu cuma lagi emosi aja” sahut Isna dengan santainya.10909Please respect copyright.PENANA37AFzAYgkx
10909Please respect copyright.PENANAg49WZ4QdvA
“Ya terus aku harus gimana lagi Is? Saranmu udah aku lakuin lho, tapi Cita malah kayak gitu”10909Please respect copyright.PENANAj1ONWfE6lG
10909Please respect copyright.PENANA4B7NU6B9Lo
“Kasih waktu dulu buat Cita mas. Mungkin dia emang masih marah ke kamu, entah karena apa”10909Please respect copyright.PENANAOK6GBfH0Hu
10909Please respect copyright.PENANAVbUqeagOfg
“Ya tapi kasih waktu sampai kapan? Yang ada aku jadi makin kesal kalau begini caranya!”10909Please respect copyright.PENANA36Isy4dmDP
10909Please respect copyright.PENANA21Q6WPg6bO
“Kalau sampai kapannya Isna juga nggak tahu mas. Tapi mas Andi harus tetep bersikap manis sama Cita, baik-baikin dia terus. Entar kan pasti luluh juga dia”10909Please respect copyright.PENANA582DkEvc3b
10909Please respect copyright.PENANAsS6wBANRuA
“Haduuh Is, mau sampai kapan? Orang udah baik kalau dicuekin terus ya kesel lah!”10909Please respect copyright.PENANAmHlwokwpBv
10909Please respect copyright.PENANA5W1ENcoPlH
“Ya jangan nyerah dulu dong mas, kan baru sekali. Jangan gara-gara kemarin terus mas berubah sikap didepan dia, entar dia kira mas Andi nggak serius lagi minta maafnya, jadi makin kacau kan?”10909Please respect copyright.PENANAVOyeIg99zr
10909Please respect copyright.PENANAGRfmGWzXAk
10909Please respect copyright.PENANA1RRDAlOlEa
Andi hanya mendengus kesal saja. Tapi apa yang dibilang Isna memang ada benarnya, pikir Andi.10909Please respect copyright.PENANA92q4ml7WnL
10909Please respect copyright.PENANAr6IU66CetW
10909Please respect copyright.PENANACGX4qN0uPH
“Tiap orang beda-beda sih mas, tapi namanya orang kesel ya nggak semuanya bisa langsung luluh cuma karena sekali dibaikin. Mas Andi harus berusaha terus, baik-baikin dia. Cewek memang kayak gitu mas. Aku aja nih ya, pernah marahan sama suamiku. Ya kayak gitu, lama marahannya. Tapi karena ngelihat suamiku tulus minta maaf, lama-lama aku luluh juga, meskipun sebenarnya aku yang salah”10909Please respect copyright.PENANAbSok8xY7SN
10909Please respect copyright.PENANAKmtpyFQLTL
“Emang gitu ya Is?”10909Please respect copyright.PENANAIFwczs5OL3
10909Please respect copyright.PENANAIFCOLK83Gl
“Iya mas. Mas tahu kan, ada yang bilang kalau cewek itu selalu benar. Itu nggak sepenuhnya salah lho mas. Perasaan cewek itu, meskipun sedikit, tapi ada kalanya dia nggak mau disalahin. Tapi buat maafin pasangannya, cewek biasanya ngelihat dulu keseriusan dari pasangannya itu. Kalau cuma sekali aja mas Andi udah nyerah, gimana mau dapet maaf dari Cita?”10909Please respect copyright.PENANAqYXAEjr6qa
10909Please respect copyright.PENANAxMnq3vzFPw
10909Please respect copyright.PENANAkEvZAxu3Gc
Andipun mengangguk. Dia memang tidak begitu memahami karakter wanita. Dia hanya mengenal sedikit wanita dengan sangat baik. Hanya ibu dan istrinya saja. Selebihnya dia hanya sekedar tahu wanita dari luarnya saja, tidak benar-benar mengetahui sampai sifat-sifat mereka. Kali ini dia merasa beruntung karena menurutnya, dia mendapat banyak masukan yang bagus dari Isna.10909Please respect copyright.PENANAm0iGB2p1zX
10909Please respect copyright.PENANAlU8dqapEzh
10909Please respect copyright.PENANAsNXdjXEXej
“Mas Andi ada kontaknya orang-orang itu?” tanya Isna.10909Please respect copyright.PENANANm7dIgdY6j
10909Please respect copyright.PENANAq455qpyP09
“Siapa?”10909Please respect copyright.PENANAleeiJeuW4A
10909Please respect copyright.PENANAx2JlqXjXk6
“Ya mereka, Nada, Salim sama si bencong salon itu”10909Please respect copyright.PENANAy2vXPuegbH
10909Please respect copyright.PENANAEdly0eRsjn
“Hmm, kalau Nada ada sih, kalau yang lain nggak ada. Kenapa emang?”10909Please respect copyright.PENANAYlEuuqJh8j
10909Please respect copyright.PENANASjr6IMwWHA
“Yaudah sini aku minta mas”10909Please respect copyright.PENANAauXR0qynJR
10909Please respect copyright.PENANACR92660z6W
“Buat apa?”10909Please respect copyright.PENANAtn4HsO26K1
10909Please respect copyright.PENANAzG6pz8nKDW
“Biar Isna bisa bantuin dikit-dikit”10909Please respect copyright.PENANAyd4pQRNUji
10909Please respect copyright.PENANA2NHV4LulZc
“Bantuin gimana?”10909Please respect copyright.PENANAKsME2nJ0WC
10909Please respect copyright.PENANA1AFcjyQLdF
“Udahlah, yang penting mas Andi kasih aja dulu kontaknya Nada ke Isna, nanti biar Isna yang urus deh”10909Please respect copyright.PENANAYR1ocQQP0U
10909Please respect copyright.PENANAUhWPuTiPB2
“Urus gimana sih Is? Jangan macem-macem ah”10909Please respect copyright.PENANAdCvrxqvGDq
10909Please respect copyright.PENANAqjchmQcU0O
“Yee siapa yang mau macem-macem? Mau dibantuin nggak?”10909Please respect copyright.PENANAMeENkIWUZu
10909Please respect copyright.PENANA3diI5NRMto
“Yaa mau, tapi kamu mau ngapain?”10909Please respect copyright.PENANAQapK4mvjxf
10909Please respect copyright.PENANAhUIhzNupiF
“Udah mas Andi tenang aja, pokoknya terima beres. Ini urusan cewek mas. Yakin deh kalau udah jadi urusan cewek gini bakalan lebih mudah”10909Please respect copyright.PENANAlclfXdDnhZ
10909Please respect copyright.PENANAOEjnRfsmkl
“Hmm, yaudah deh kalau gitu, tapi bener ya kamu nggak bakal macem-macem?”10909Please respect copyright.PENANAVsMOMzafh2
10909Please respect copyright.PENANALx24gFNB74
“Mas Andi percaya aja sama Isna”10909Please respect copyright.PENANAwCSvdX6NBK
10909Please respect copyright.PENANANehqRxyuuz
10909Please respect copyright.PENANA84jewyhflb
Meskipun Andi tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh Isna, tapi dia tetap memberikan nomer hp Nada yang waktu itu sempat menghubunginya untuk memintakan ijin Cita menginap dirumahnya.10909Please respect copyright.PENANALDDWQDZy7I
10909Please respect copyright.PENANAxwOpKb61ne
10909Please respect copyright.PENANAfL55XSVFcT
“Oke deh, udah Isna simpen” ucap Isna setelah menerima nomer hp Nada.10909Please respect copyright.PENANAtRuRYL9cia
10909Please respect copyright.PENANAgWuq03VNUv
“Makasih ya Is, aku nggak tahu kamu mau ngapain dengan nomer itu, tapi yang jelas aku makasih banget kamu udah bantuin aku”10909Please respect copyright.PENANA22ObdwZ1KF
10909Please respect copyright.PENANAqsFVrtKXDc
“Iya mas, santai aja, asal makan siangku dibayarin terus ya, hehe”10909Please respect copyright.PENANAaO2MFBq5Co
10909Please respect copyright.PENANAwS6FXeIFf3
“Hehe, gampang kalau soal itu”10909Please respect copyright.PENANAGWDJY1E9c8
10909Please respect copyright.PENANAwjk7zb45hD
10909Please respect copyright.PENANA8dglcvvK8d
Andi tidak tahu bagaimana Isna akan membantunya, tapi kalau memang bisa membuat rumah tangganya dengan Cita membaik lagi, terutama bisa mengembalikan Cita seperti yang dulu lagi, dia tak mau ambil pusing apa yang akan dilakukan Isna.10909Please respect copyright.PENANAJlDVOzrYmU
10909Please respect copyright.PENANAgV7dziWqRt
Sementara itu Isna sendiri tersenyum melihat Andi yang sudah mulai tenang. Terlebih lagi, Andi sudah mulai dan semakin percaya kepadanya dengan memberikan nomer Nada kepadanya. Nampaknya dia sudah merencanakan sesuatu untuk membantu rekan kerjanya itu.10909Please respect copyright.PENANADtEx7qCR4Q
10909Please respect copyright.PENANAB3ZrAhXYDe
*10909Please respect copyright.PENANAcUwRlBqVlW
*10909Please respect copyright.PENANAL4QrG8KYGG
*10909Please respect copyright.PENANAWeazL7pt7Q
*10909Please respect copyright.PENANAwi9UsNgYWL
*10909Please respect copyright.PENANA8siLZeQesX