10908Please respect copyright.PENANAVr8GAKMTuV
10908Please respect copyright.PENANACy9F8RUuTY
Malam minggu itu Cita benar-benar menginap dirumah Nada. Sejak Andi pulang Cita hanya terdiam saja. Untungnya Nada tidak terlalu banyak tanya. Meskipun sebenarnya penasaran dengan apa yang terjadi pada Cita dan Andi, tapi dia memilih untuk tidak memaksa Cita untuk cerita. Dia yakin kalau Cita sudah lebih tenang pasti nantinya akan cerita juga. Mereka memang bukanlah sahabat dekat. Mereka baru dekat sejak Cita mulai menapaki jalannya menjadi selebgram. Tapi sejak saat itu, Cita dan Nada sudah menjadi cukup dekat dan bahkan sering curhat, meskipun curhatnya masih seputaran suka duka menjadi selebgram.10908Please respect copyright.PENANAIbgug7JnOf
10908Please respect copyright.PENANA1ark3AHneu
Sore harinya Nada yang sudah mandi menyibukan diri dengan memasak makan malam untuknya dan Cita. Sementara Cita tadi sebenarnya sudah disuruh mandi oleh Nada, tapi sepertinya Cita masih malas-malasan. Cita memang sedang tidak mood untuk melakukan apapun. Dia yang tadinya sudah mulai berpikir untuk bicara dengan Andi, langsung hancur moodnya gara-gara kelakuan Andi tadi siang. Bukan hanya sekedar ribut dengannya, tapi Andi dengan tidak sopannya masuk begitu saja kerumah Nada, tanpa mengucapkan salam atau menegur Nada sama sekali, malah langsung bertanya yang tidak-tidak pada Cita. Hal itu justru membuat Cita makin kesal dengan suaminya, karena dia jadi merasa tak enak kepada Nada.10908Please respect copyright.PENANAWDUTNzWIRO
10908Please respect copyright.PENANAsJcOApX2pA
10908Please respect copyright.PENANAzZ6SikUPvD
“Cita, mandi dulu sana gih, udah mau magrib ini lho” ucap Nada menyadarkan Cita dari lamunannya.10908Please respect copyright.PENANAHP2wXHEfXQ
10908Please respect copyright.PENANA9cEhyEIldz
“Eh iya mbak, maaf ya aku lagi banyak pikiran” jawab Cita.10908Please respect copyright.PENANABLV5wJp4Sl
10908Please respect copyright.PENANA8Cx0yr285H
“Iya aku ngerti kok. Tapi mending kamu mandi deh, siapa tau badanmu jadi seger pikiran kamu juga ikutan fresh. Abis itu baru kita makan”10908Please respect copyright.PENANAQjv7ZYnyuo
10908Please respect copyright.PENANAxgTxxeX9Ig
“Iya mbak”10908Please respect copyright.PENANAFLicmMMcwU
10908Please respect copyright.PENANA61A5pX04G3
10908Please respect copyright.PENANAIIn66OpPPL
Tak ingin membantah, Citapun menuruti kata-kata Nada. Bagaimanapun juga dia merasa tak enak pada Nada. Sudah tadi sikap suaminya seperti itu, masih juga dia harus merepotkan Nada seperti sekarang. Dia tidak ingin membuat Nada yang sudah baik padanya itu menjadi marah dan jengkel.10908Please respect copyright.PENANA1awL84xSS3
10908Please respect copyright.PENANAI3fuhi01L5
Setelah mandi, memang pikiran Cita terasa lebih ringan dari sebelumnya. Meskipun tidak serta merta bisa melupakan kekesalannya pada Andi, tapi paling tidak pikiran Cita sudah tidak sesumpek tadi. Selanjutnya dia dan Nadapun makan malam bersama. Belum terlalu malam sebenarnya, tapi memang kebiasaan Nada yang makan jam segini, katanya biar tidak mudah gemuk. Citapun ikut saja.10908Please respect copyright.PENANAbPLsykCfdy
10908Please respect copyright.PENANAcZNjYCIPkB
Setelah selesai makan malam Cita sempat membantu Nada membereskan sisa-sisa makanan dan piring kotor mereka. Setelah itu barulah mereka bersantai diruang tengah rumah Nada sambil menonton tv. Awalnya mereka hanya ngobrol ringan, hanya membahas soal kelakuan follower mereka yang kebanyakan pria itu, yang ternyata kelakuannya mirip-mirip saja. Setelah itu, karena didorong rasa penasaran, Nada mulai bertanya perihal masalah Cita dan Andi.10908Please respect copyright.PENANA4tFL8waabn
10908Please respect copyright.PENANAxxWBb9cmGm
10908Please respect copyright.PENANAZLB6qhCN9Q
“Hmm Cit, ini maaf lho sebelumnya. Sebenarnya, kamu sama mas Andi itu kenapa sih? Ini kalau boleh tau lho ya, kalau kamu nggak mau cerita ya nggak papa” ucap Nada.10908Please respect copyright.PENANAjuvzEaccyE
10908Please respect copyright.PENANAjreshcy5tz
“Hmm, soal itu..” Cita masih nampak ragu. Dia sebenarnya memang ingin sekali cerita, ingin sekali berbagi apa yang dia rasakan, supaya paling tidak beban pikirannya berkurang. Tapi hal yang sedang dialami Cita dan Andi adalah masalah yang sangat pribadi, dia ragu untuk membaginya dengan Nada.10908Please respect copyright.PENANAp9RuGcp9XY
10908Please respect copyright.PENANAbdzgF7R7Or
“Kalau emang kamunya nggak mau cerita ya nggak papa Cit, aku nggak maksa kok. Tapi kalau kamu ingin berbagi, aku siap buat dengerin. Kalau kamu perlu saran dariku, aku juga siap kok” ucap Nada.10908Please respect copyright.PENANAohU2Evt8Sr
10908Please respect copyright.PENANA80y0MUO5LC
10908Please respect copyright.PENANAEdWFJsZLhq
Cita masih terdiam. Dia masih berpikir. Apa seharusnya dia menceritakan hal itu kepada Nada atau tidak. Karena meskipun sudah cukup dekat, tapi pada dasarnya belum terlalu lama dia mengenal Nada sedekat ini. Dia juga belum benar-benar tahu Nada itu seperti apa. Tapi Cita mulai berpikir, dan dia yakin kalau Nada itu orangnya baik. Dan dia memang benar-benar butuh teman untuk berbagi. Akhirnya setelah menimbang-nimbang, diapun memutuskan untuk bercerita pada Nada saja.10908Please respect copyright.PENANArjf5mdVBtY
10908Please respect copyright.PENANAQpfQGA1vyL
10908Please respect copyright.PENANA5t1CGJKKF2
“Hmm, baik mbak, aku bakal cerita sama mbak Nada. Tapi aku minta tolong, mbak jangan bilang ke siapa-siapa ya, soalnya ini pribadi banget mbak sifatnya” ucap Cita.10908Please respect copyright.PENANAceyPEtOp3V
10908Please respect copyright.PENANAcnO06DLgLL
“Iya Cit, kamu tenang aja. Kamu tau aku kan? Aku bukan tipe perempuan ember yang suka menggosip. Apalagi kalau itu soal masalah pribadi temanku sendiri” jawab Nada berusaha meyakinkan Cita.10908Please respect copyright.PENANAgEyjnkIo1Q
10908Please respect copyright.PENANAc0N3A3DyVL
“Iya mbak, aku percaya sama mbak Nada” ucap Cita tersenyum. “Jadi gini ceritanya mbak, sebenarnya aku sendiri masih belum tau apa yang ngebuat mas Andi jadi berubah sikap sama aku”10908Please respect copyright.PENANA4qSvS2mHJz
10908Please respect copyright.PENANAnDRts6oxYW
“Berubah sikap?” tanya Nada.10908Please respect copyright.PENANABs9FJ8Pj0T
10908Please respect copyright.PENANAAGtGpFhrGD
“Iya mbak. Hmm, jadi, beberapa waktu yang lalu, mas Andi tiba-tiba aja berubah. Sikapnya jadi kasar banget sama aku” jawab Cita.10908Please respect copyright.PENANAa8zPLdETVS
10908Please respect copyright.PENANAnV2DstnOVg
“Maaf Cit, maksudnya kasar gimana? Mas Andi ngasarin kamunya itu maksudnya main tangan? Kamu dipukulin gitu?” tanya Nada mencoba menebak-nebak.10908Please respect copyright.PENANABVXL3C3CAD
10908Please respect copyright.PENANAHDJ3Uk0VeX
“Bukan gitu sih mbak” jawab Cita.10908Please respect copyright.PENANA5WmdYDnzaw
10908Please respect copyright.PENANAxFFMZa5eel
“Ooh bukan? Lha terus apa dong?” tanya Nada yang makin penasaran.10908Please respect copyright.PENANAnro9OcEEjz
10908Please respect copyright.PENANAm1GBwfPsUF
“Hmm, itu mbak. Aduh gimana ya ceritanya, aku kok jadi malu gini mbak”10908Please respect copyright.PENANApwXME4xMPk
10908Please respect copyright.PENANAJs766Xfda5
“Lho emang ada apa sih Cit? kok sampai malu gitu?”10908Please respect copyright.PENANAps49IDFML4
10908Please respect copyright.PENANARN9ccKMEFl
“Hmm, tapi mbak Nada jangan ketawa lho ya?”10908Please respect copyright.PENANA1kVGp7O2gC
10908Please respect copyright.PENANAcWsIdF94wJ
“Loh loh, ketawa? Kenapa gitu Cit?” Nada malah jadi bingung dengan permintaan Cita.10908Please respect copyright.PENANA2a5aBr58PA
10908Please respect copyright.PENANAn17dwp30xH
“Hmm, gini lho mbak. Aduuh, gimana ya.. jadi, mas Andi itu tiba-tiba jadi kasar waktu, hmm, diranjang” jawab Cita ragu-ragu.10908Please respect copyright.PENANAXdKZwpezyi
10908Please respect copyright.PENANAFX5YTP8KUJ
“Kasar diranjang? Maksudnya?” tanya Nada yang belum begitu mengerti maksud Cita.10908Please respect copyright.PENANAOYlz6s2gPL
10908Please respect copyright.PENANAig5LKQEmYg
“Yaa maksudku, kasar mbak. Jadi dia memperlakukanku dengan kasar, nggak lembut lagi. Kayak dia itu sedang, hmm, sedang.. kayak sedang memperkosaku gitu mbak” ucap Cita dengan menundukan wajahnya, malu berterus terang pada Nada.10908Please respect copyright.PENANARq58ydF6SN
10908Please respect copyright.PENANA5QOH2aB3pS
“Apa? Memperkosa? Kok bisa gitu Cit?” tanya Nada saking kagetnya mendengar pengakuan Cita.10908Please respect copyright.PENANAvKpafpfqSI
10908Please respect copyright.PENANATmz8iT4gYv
“Iya mbak. Aku juga nggak tau kenapa mas Andi jadi gitu. Padahal selama ini dia selalu memperlakukanku dengan lembut. Tapi waktu itu, dia jadi berubah mbak, jadi kasar gitu, malah jadi bikin akunya kesakitan gitu mbak” jawab Cita menjelaskan dengan malu-malu.10908Please respect copyright.PENANAwZqmoVouyJ
10908Please respect copyright.PENANAA7lTiZ4ekR
“Hmm gitu. Terus? Apa kamunya nggak ngomong sama mas Andi?”10908Please respect copyright.PENANAKpR9fYKeSu
10908Please respect copyright.PENANAcBk1CUhabs
“Udah mbak. Waktu itu dia udah minta maaf, dan janji nggak bakal ngulangin hal itu lagi”10908Please respect copyright.PENANAMxRK34MZo0
10908Please respect copyright.PENANACtzxkhPI8z
“Ooh berarti udah beres dong? Tapi kok tadi marahan lagi?”10908Please respect copyright.PENANADtiVayCwNN
10908Please respect copyright.PENANAESqqnkVoIW
“Iya mbak, soalnya beberapa hari yang lalu mas Andi mengulanginya lagi”10908Please respect copyright.PENANAjpKpy7yQfi
10908Please respect copyright.PENANAQwt4x7T2RS
“Loh? Diulangi lagi?”10908Please respect copyright.PENANAwRoqt9YBAH
10908Please respect copyright.PENANAz922t2Vvmm
“Iya, dia kayak udah lupa gitu mbak ama janjinya. Udah gitu, dia malah memperlakukanku lebih kasar dari sebelumnya. Aku tuh jadi ngerasa kayak mas Andi tuh cuma pengen nikmatin tubuhku aja, nggak ada rasa sayang sama sekali yang aku rasain waktu itu mbak”10908Please respect copyright.PENANAAxY1XuHVwf
10908Please respect copyright.PENANAi2hOFYFjir
“Emang kamu nggak ngelawan Cit? maksudku, kamu pasrah aja diperlakukan kayak gitu?”10908Please respect copyright.PENANAVJIMCYgxFG
10908Please respect copyright.PENANAvLJkKke1g6
“Udah mbak, aku udah coba buat ngelawan. Tapi ya gimana mbak, aku nggak berdaya menghadapinya, sampai aku capek ngelawan, meronta, tetep aja mas Andi kasar sama aku. Dia kayak udah gelap mata gitu mbak. Aku bener-bener dikasarinya malem itu” jawab Cita sedikit terisak mengingat kejadian malam itu.10908Please respect copyright.PENANADpIf0nkAwM
10908Please respect copyright.PENANA9YzOTDbUm0
“Ya ampun, kok bisa kayak gitu sih mas Andi?”10908Please respect copyright.PENANAv3XGCc0nyB
10908Please respect copyright.PENANA0xKOcPX4ql
“Aku juga nggak tau mbak kenapa dia bisa kayak gitu”10908Please respect copyright.PENANAbYYVOdDRc0
10908Please respect copyright.PENANA3R5tvldczH
“Hmm, sebelumnya, kalian sempat ada masalah nggak Cit? yang kira-kira bisa jadi penyebab mas Andi kayak gitu?”10908Please respect copyright.PENANAH8UyU2jivH
10908Please respect copyright.PENANAdolOgEwBNc
“Aku rasa sih nggak ada mbak. Selama kami menikah, hampir nggak ada masalah besar dalam hubungan kami. Soalnya kami selalu biasakan untuk saling terbuka soal apapun. Jadi kalau ada masalah kecil, biasanya udah langsung bisa kami selesain gitu mbak”10908Please respect copyright.PENANA8Kheq2iwze
10908Please respect copyright.PENANASVgwGj7yHE
“Hmm, gitu ya.. apa mungkin, mas Andi nyimpen sesuatu yang nggak kamu tau ya Cit?”10908Please respect copyright.PENANAV5lG9fHvBE
10908Please respect copyright.PENANAN8GnTBijTb
“Ya kalau itu sih mungkin aja mbak, aku juga nggak tau. Lagian aku udah terlanjur marah sama mas Andi. Pertama, aku nggak suka dikasarin. Kedua, aku marah karena dia udah ngelanggar janjinya itu”10908Please respect copyright.PENANA1KrPLHWegB
10908Please respect copyright.PENANAHYwaJGd1ak
“Ya iya sih Cit, perempuan mana sih yang mau dikasarin kayak gitu. Aku juga kalau diposisi kamu juga bakal marah kali Cit, apalagi kalau dia ngelanggar janjinya gitu”10908Please respect copyright.PENANAN0cujRuUyK
10908Please respect copyright.PENANAm1YFKy5vUA
“Ya itu dia mbak. Yang bikin aku makin jengkel, aku ngerasa mas Andi jadi nggak peka gitu”10908Please respect copyright.PENANAcgeuDaFekA
10908Please respect copyright.PENANA8YTC9WCirH
“Nggak peka gimana maksudnya?”10908Please respect copyright.PENANAqrrtcDekMo
10908Please respect copyright.PENANAfBMNitIdXe
“Ya nggak peka mbak. Waktu itu kan aku yang udah capek ngelawan kan cuma pasrah aja, tapi waktu itu aku sempet nangis lho. Cuma mas Andi nggak menyadari, malah makin kasar sama aku. Dan yang bikin aku makin jengkel, setelah dia menuntaskan nafsunya, dan baru tau kalau aku nangis, dia malah nanya kenapa aku nangis”10908Please respect copyright.PENANAVVPt8WKxqI
10908Please respect copyright.PENANA1bN7um4C1X
“Hah? Masa gitu?”10908Please respect copyright.PENANA1srg0wUnnv
10908Please respect copyright.PENANALVOxl7Xy1p
“Iya mbak. Dia malah ngiranya aku diem karena aku menikmati, padahal kan aku lagi nahan sakit. Masa ya dia nggak bisa bedain aku kesakitan apa keenakan? Kan nggak peka itu namanya” ucap Cita dengan kesal.10908Please respect copyright.PENANAZExGVvrHmA
10908Please respect copyright.PENANAbOcOjXwE7z
“Ya ampun. Kenapa ya mas Andi bisa sampai segitunya sama kamu Cit?”10908Please respect copyright.PENANAkS9zV6aLEa
10908Please respect copyright.PENANADwgOPvrmtr
“Nggak tau mbak. Dan jujur aja, sebenarnya hari ini aku sempat mikir buat maafin mas Andi, dan ngajak bicara dia baik-baik soal kenapa dia bisa jadi kayak gitu. Tapi tiba-tiba aja mas Andi tadi kesini, dan yah, seperti yang mbak Nada lihat sendiri kan, sikapnya jadi kayak gitu” ucap Cita. Nada hanya menganggukan kepalanya.10908Please respect copyright.PENANAn2Zv8UpaSf
10908Please respect copyright.PENANAT8diOV0cJk
“Aku jadi marah lagi sama dia mbak, ditambah, aku jadi nggak enak sama mbak Nada karena mas Andi sama sekali nggak negur mbak Nada tadi, malah nggak sopan kayak gitu. Maaf ya mbak”10908Please respect copyright.PENANAD0SRzTWRnj
10908Please respect copyright.PENANANq2SP9wfhI
“Iya Cit nggak papa. Aku tadi sebenarnya juga kaget banget. Aku emang belum tau sih mas Andi itu orangnya seperti apa, tapi setauku sejak kita kenal dekat ini, dia itu pria yang baik. Aku juga sempat agak marah tadi sebenarnya, tapi karena nggak mau bikin situasi makin kacau, aku milih diam aja tadi” jawab Nada.10908Please respect copyright.PENANAEPLFBeSXjM
10908Please respect copyright.PENANAXVD2ByQ9ud
“Duh mbak, aku jadi makin ngerasa nggak enak nih sama mbak Nada. Aku beneran minta maaf atas sikap mas Andi tadi mbak”10908Please respect copyright.PENANARWN5WWYxrB
10908Please respect copyright.PENANAHzTQRgOLqv
“Iya iya aku bisa ngerti kok Cit. apalagi setelah kamu cerita tadi itu. Tapi aku sekarang jadi penasaran Cit”10908Please respect copyright.PENANAVhAQxr2H5L
10908Please respect copyright.PENANAeLS3NwSHbI
“Penasaran apa mbak?”10908Please respect copyright.PENANAxRpKausJUS
10908Please respect copyright.PENANAEf5S1IHjQH
“Ya penasaran kenapa mas Andi bisa sampai kayak gitu. Kok bisa dia kayak gitu ke kamu ya? Dia mikir apa sih, sampai bisa merkosa istri sendiri gitu? Padahal kalau minta baik-baik kan bisa?”10908Please respect copyright.PENANAgq5tCUYhhS
10908Please respect copyright.PENANAvU7Grrq29k
“Ya itu dia mbak yang aku juga bingung. Selama ini sih hubungan kami nggak pernah ada masalah. Dia juga nggak pernah ngebahas soal hubungan ranjang kami, karena kami udah sama-sama puas. Aku bener-bener bingung kenapa dia jadi sekasar itu sama aku”10908Please respect copyright.PENANAx6Acj37SRH
10908Please respect copyright.PENANACHHVj7obNc
“Hmm, atau mungkin dia pengen nyoba sesuatu yang baru kali ya Cit?”10908Please respect copyright.PENANAOkQ3xmTgf5
10908Please respect copyright.PENANAIw4lnP9fRe
“Ya kalaupun pengen nyoba yang baru, harusnya kan dia ngomong dulu sama aku mbak”10908Please respect copyright.PENANAuIjFZluhZW
10908Please respect copyright.PENANAcrKb8qGU3h
“Emang kalau dia ngomong bakal kamu turutin?”10908Please respect copyright.PENANAHtz80jfQkc
10908Please respect copyright.PENANAxPxBW6kwnm
“Ya nggak juga sih mbak. Tapi kan harusnya dia tau, setelah yang pertama kali merkosa aku itu, dia kan harusnya tau kalau aku nggak suka digituin. Tapi kok malah diulangi lagi, malahan lebih kasar lagi”10908Please respect copyright.PENANAM3Ixl5S2nu
10908Please respect copyright.PENANAxByqiyAbvi
10908Please respect copyright.PENANArkW19wbCtC
Nada terdiam sambil memikirkan sesuatu. Citapun ikut terdiam, juga dengan pikirannya sendiri. Intinya mereka sama-sama berpikir, apakah yang membuat Andi jadi berubah seperti itu.10908Please respect copyright.PENANA3sEuYJNLgp
10908Please respect copyright.PENANAUBCKS7Kb9r
10908Please respect copyright.PENANAeDuaHLJwMM
“Hmm Cit, mungkin memang ada yang disembunyiin mas Andi dari kamu deh, yang ngebuat dia jadi bersikap kayak gitu ke kamu” ucap Nada.10908Please respect copyright.PENANADiELzbNTKr
10908Please respect copyright.PENANA6yU3D3zRP8
“Yaa aku mikirnya sih gitu mbak, tapi apa ya?”10908Please respect copyright.PENANAzcQ7CtrWI0
10908Please respect copyright.PENANApzaCZ3P9LA
“Entahlah Cit. kita cuma bisa nebak-nebak aja sih. Kalau pengen tau jawaban yang sebenarnya, ya harus tanya langsung sama mas Andi”10908Please respect copyright.PENANAsv1GJjSff7
10908Please respect copyright.PENANAb1dbOdLllN
“Ah enggaklah mbak, males aku…”10908Please respect copyright.PENANAgTYRuCRbOQ
10908Please respect copyright.PENANANb7T7GQHPE
“Ya nggak sekarang juga kali Cit. tapi nanti, kalau kalian udah baikan. Gimanapun juga kamu harus tetep tanya Cit. bukan apa-apa, takutnya mas Andi bisa aja ngulangin hal itu lagi. Kita nggak bisa ngejamin kan mas Andi nggak bakal kayak gitu lagi apalagi dia udah pernah ngingkarin janjinya itu”10908Please respect copyright.PENANAPUm1J2HF5B
10908Please respect copyright.PENANASiCkmGF3E8
“Iya juga sih mbak”10908Please respect copyright.PENANAl8m0VrH7eY
10908Please respect copyright.PENANAMHu0VUwJPE
“Nah, dengan kamu tau apa yang ngebuat mas Andi jadi kayak gitu, nanti kan bisa dicari jalan keluarnya, biar dia nggak ngasarin kamu lagi”10908Please respect copyright.PENANAHuKBloIPrI
10908Please respect copyright.PENANARytvxLQoUO
“Hmm, bener sih mbak. Tapi untuk saat ini, rasanya aku masih males ngomong sama dia mbak”10908Please respect copyright.PENANAkpAXaGBAEW
10908Please respect copyright.PENANAKspxvgI1NS
“Yaudah, turunin tensi dulu. Kalau kamu emang belum bisa baikan sama mas Andi, ya jangan dipaksain”10908Please respect copyright.PENANAky32UhB9o0
10908Please respect copyright.PENANA7mVTr6sNMt
“Iya mbak. Tapi maaf ya mbak, aku jadi ngerepotin mbak Nada gini”10908Please respect copyright.PENANAWJDxRcYrMw
10908Please respect copyright.PENANAywXNLMzQcd
“Halah ngomong apa tho kamu itu? Nggak ada istilahnya aku repot, orang sama temen sendiri gini kok”10908Please respect copyright.PENANAAaKqDetw79
10908Please respect copyright.PENANAvVuccfulk5
“Ya tetep aja mbak. Apalagi sekarang mbak Nada jadi tau urusan rumah tanggaku, aku malu mbak”10908Please respect copyright.PENANAXQeSbuBGJJ
10908Please respect copyright.PENANAfgbgNr7UAu
“Udah nggak usah ngerasa kayak gitu. Aku janji bakal bantuin kamu sebisanya, dan yang pasti aku nggak bakal cerita semua ini ke orang lain, aku akan jaga rahasia ini Cit”10908Please respect copyright.PENANA3OCNTU4Qef
10908Please respect copyright.PENANAzp5tnLHjlo
“Iya mbak, makasih banget ya mbak. Aku percaya sama mbak Nada”10908Please respect copyright.PENANAw8QxdVDfU1
10908Please respect copyright.PENANAxaec62kjFV
10908Please respect copyright.PENANAYJahUlSN1Z
Nada hanya menjawab dengan anggukan dan senyuman. Setelah bercerita, Cita merasakan beban pikirannya mulai terasa lebih ringan. Dia merasa senang karena ada teman untuk berbagi. Memang sekarang masalahnya belum selesai, karena masalah itu hanya bisa selesai jika dibicarakan dengan Andi, dan untuk saat ini Cita masih benar-benar malas untuk bicara dengan Andi. Tapi paling tidak, Cita tak lagi menanggung beban itu sendirian. Dan dia juga yakin kalau Nada akan membantunya, meskipun hanya sekedar saran. Tapi itu sudah jauh lebih baik daripada semua harus dia pikirkan sendirian.10908Please respect copyright.PENANA0CX5jWAaCD
10908Please respect copyright.PENANAdz6CdAsoJG
Sementara itu, Nada jadi ikut penasaran dengan apa yang terjadi pada rumah tangga Cita dan Andi. Meskipun belum lama saling kenal dekat, tapi memang Nada melihat Andi sebagai lelaki yang baik dan sopan. Sama sekali tak pernah terbayangkan olehnya Andi bisa berlaku sekasar itu pada Cita. Dia benar-benar jadi penasaran sekarang, sebenarnya apa yang membuat Andi berubah. Dia benar-benar tak mengira Andi yang sesopan itu bisa-bisanya ‘memperkosa’ istrinya sendiri.10908Please respect copyright.PENANAkZ2eecrWjy
10908Please respect copyright.PENANAI2laEx0IHC
Apa mungkin Andi sedang menginginkan variasi dalam hubungan seksualnya dengan Cita? Ah tapi rasanya tidak mungkin. Kalau memang seperti itu, seharusnya dia bilang dulu ke Cita, agar Cita juga bisa ikut menikmatinya. Lagian kalau dari ceritanya Cita, sepertinya Andi tidak sedang memainkan peran, tapi benar-benar memperkosanya. Lalu apa yang membuat Andi berubah menjadi seperti itu? Batin Nada.10908Please respect copyright.PENANAwYPqb6YShd
10908Please respect copyright.PENANAXlnuaOdvWd
Tiba-tiba Nada malah sedang membayangkan bagaimana ekspresi Cita ketika sedang diperkosa oleh Andi. Nada melihat Cita yang berwajah ayu dan kalem ini, membayangkan Cita berteriak dan merintih menahan sakit ketika sedang dikasari oleh Andi. Apalagi kata Cita, sebelumnya mereka selalu bersetubuh dengan lembut, penuh kasih sayang. Pastinya dengan perubahan Andi yang mendadak akan memberikan terapi kejut yang luar biasa kepada Cita. Berbeda dengan dia dan suaminya yang kadang memang melakukan permainan ranjang mereka dengan lebih kasar, tapi itupun sudah dibahas dan disepakati sebelumnya, sehingga sama-sama menikmati.10908Please respect copyright.PENANAhRpCjlloXs
10908Please respect copyright.PENANAttf6BGAirV
Kalau dari cerita Cita, memang Cita mengatakan kalau dirinya sempat melawan tapi tak bisa mengalahkan Andi yang sudah dikuasai nafsunya. Yang pada akhirnya Cita hanya pasrah saja menahan rasa sakit akibat perbuatan Andi. Tapi Nada berpikir, mungkin ada akhirnya Cita jadi gampang pasrah karena itu adalah Andi, suaminya sendiri. Tentu akan beda ceritanya kalau yang melakukan itu adalah pria lain. Pastinya Cita tidak akan gampang pasrah, namun mungkin rasa sakit yang akan dialaminya akan jadi lebih menyiksanya.10908Please respect copyright.PENANAIHd7acnxIK
10908Please respect copyright.PENANAi4Z1YLQrrS
Ah aku kok jadi mikir gini sih? Nggak nggak. Jangan sampailah Cita mengalami hal seperti itu. Batin Nada sambil menggelengkan kepalanya.10908Please respect copyright.PENANAwyC1HjgCqY
10908Please respect copyright.PENANAnCZ2jVDXND
10908Please respect copyright.PENANALON4SlpJBT
“Mbak, mbak Nada kenapa?” tanya Cita yang heran melihat Nada menggeleng-gelengkan kepalanya.10908Please respect copyright.PENANAO8t7AMebxv
10908Please respect copyright.PENANA1JqZFTRZ8z
“Eh, nggak kok Cit, nggak papa” jawab Nada.10908Please respect copyright.PENANARd26Mg4vgc
10908Please respect copyright.PENANAsUQVXSDNO9
“Beneran mbak?” tanya Cita, yang tidak yakin dengan jawaban Nada.10908Please respect copyright.PENANAnHKmocYQs4
10908Please respect copyright.PENANAWnYqYmrCi3
“Iya bener aku nggak papa. Hmm, jadi selanjutnya gimana Cit?”10908Please respect copyright.PENANAocumZdkKPR
10908Please respect copyright.PENANATl9hxFoU7b
“Maksudnya mbak?”10908Please respect copyright.PENANAkpqiclaCUK
10908Please respect copyright.PENANAFbpHE5zFjQ
“Ya selanjutnya, kamu sama mas Andi mau seperti apa? Nggak mungkin kan kamu bakal nginap disini terus? Jangan salah sangka dulu Cit, bukannya aku keberatan kamu nginap disini, tapi kan kamu punya anak yang nggak bisa kamu tinggal gitu aja” ucap Nada.10908Please respect copyright.PENANAdEsRdXOxOH
10908Please respect copyright.PENANAvoHicRuM5O
“Iya juga sih mbak. Tapi aku masih bingung harus gimana mbak. Meskipun anakku sekarang bisa diurus sama ibu mertuaku, tapi aku masih kepikiran juga” jawab Cita yang memang benar-benar bingung harus bagaimana.10908Please respect copyright.PENANAqBOHPcYWl6
10908Please respect copyright.PENANAYKBv9RA4vR
“Hmm, yaudah, kalau gitu yang penting kamu tenangin pikiran dulu. Tapi kalau bisa, secepatnya kamu besok pulang. Sekali lagi bukannya aku keberatan lho Cit, tapi itu semua demi anakmu”10908Please respect copyright.PENANAJ6RJYq5Q52
10908Please respect copyright.PENANAoewFQGNbyn
“Iya mbak aku ngerti kok. Insyaallah aku besok pagi pulang mbak. Yang jelas aku sekarang makasih banget sama mbak Nada yang udah ngasih aku tumpangan. Aku nggak tau harus gimana ngebalesnya mbak”10908Please respect copyright.PENANAQ1vuueYHxw
10908Please respect copyright.PENANAokrvv6uSV5
“Halah udah, nggak usah mikir ngebales-ngebales segala. Kita kan teman, jadi harus saling bantu lah sesama teman”10908Please respect copyright.PENANAPNUgh3EuHy
10908Please respect copyright.PENANAWGIUHXtCfK
“Iya mbak, pokoknya makasih banget ya”10908Please respect copyright.PENANAPPbnI99YOl
10908Please respect copyright.PENANACPcXnnXsp0
“Iya sama-sama”10908Please respect copyright.PENANAIjbKSUWQJj
10908Please respect copyright.PENANAl6MyBJGURF
10908Please respect copyright.PENANAVxaP42djxD
Setelah itu mereka tak lagi membahas permasalahan rumah tangga Cita. Nada juga merasa tak enak kalau mau tahu lebih jauh lagi tentang permasalahan mereka. Yang jelas dia sudah tahu kenapa Cita ribut dengan Andi. Meskipun belum tahu pokok permasalahannya, karena Cita sendiri saja belum tahu. Tapi itu saja sudah cukup untuk Nada, karena dia memang bukan tipe perempuan yang suka kepo dengan urusan rumah tangga orang lain10908Please respect copyright.PENANANynybhuSWv
10908Please respect copyright.PENANAKDpb8v5BqA
Diapun tak merasa kerepotan jika Cita harus menginap dirumahnya, karena dia jadi ada teman selama ditinggal suaminya malam ini. Dia sebenarnya juga sama sekali tidak keberatan kalau nantinya Cita mau menginap lagi, tapi karena Cita memiliki anak yang juga harus dia urus, dia tidak ingin Cita tinggal lama-lama dirumahnya, karena diapun tidak ingin disalahkan kalau nantinya masalah antara Cita dan Andi jadi melebar kemana-mana.10908Please respect copyright.PENANACQXqcW1jjV
10908Please respect copyright.PENANAxNPnWJgK1d
Malam itupun mereka menyudahi acara curhat Cita. Mereka akhirnya memutuskan untuk istirahat saja. Cita dipersilahkan tidur disalah satu kamar yang ada dirumah Nada, sedangkan Nada sendiri masuk kekamarnya untuk istirahat.10908Please respect copyright.PENANAI51NXl2EwQ
10908Please respect copyright.PENANATYm40ahEqY
Didalam kamar, Cita tak langsung tidur. Dia masih memikirkan tentang masalah rumah tangganya. Sama seperti Nada, dia benar-benar penasaran dengan apa yang menyebabkan Andi bisa berubah seperti itu kepadanya. 2 kali Andi menyetubuhinya dengan kasar. Dan saat itu terjadi, Cita benar-benar tidak mengenal sosok Andi. Benar-benar tidak ada rasa sayang dan cita dari sentuhan-sentuhan Andi. Yang ada hanya nafsu saja. 2 kali itu Cita merasa seperti hanya menjadi obyek pemuas nafsu Andi. Tidak lebih dari itu.10908Please respect copyright.PENANADDufinQ0nS
10908Please respect copyright.PENANAA8DfGVdFN6
Tentu saja, sebagai seorang istri dia tidak terima dengan perlakuan Andi kepadanya. Apalagi sejak menikah, Andi selalu memperlakukannya dengan baik, termasuk urusan ranjang. Kelembutan dan kasih sayang Andi saat menyentuhnya membuat Cita memasrahkan dirinya seutuhnya pada suaminya itu. Dia selalu berusaha sebaik mungkin untuk bisa melayani Andi, memuaskan Andi.10908Please respect copyright.PENANA20GMrINrW2
10908Please respect copyright.PENANACI4RaipQqQ
Tapi apa yang terjadi beberapa hari lalu benar-benar membuatnya marah kepada Andi. Lebih daripada itu, dia juga jadi merasa takut. Paling tidak, Andi telah menunjukan sisi lain yang dia miliki, entah apapun yang membuatnya jadi seperti itu. Cita takut, suatu saat Andi bisa menjadi sekasar itu, atau mungkin lebih kasar lagi dalam menyentuh dan menggaulinya. Cita benar-benar tidak bisa menikmatinya. Yang ada hanyalah rasa sakit, baik itu ditubuh maupun hatinya.10908Please respect copyright.PENANATFrgcRM1bS
10908Please respect copyright.PENANAxREUaMMJdM
Cita berharap Andi bisa benar-benar berubah, seperti dulu lagi yang memperlakukannya dengan penuh rasa cinta. Hal yang membuat hati Cita luluh dan menyerahkan diri sepenuhnya pada suaminya itu. Dia ingin semua kembali seperti dulu. Dan kalau bisa, dia ingin Andi bisa berterus terang kenapa dia bisa berubah menjadi seperti itu. Paling tidak mereka bisa mencari solusinya bersama-sama.10908Please respect copyright.PENANArXf662iwn9
10908Please respect copyright.PENANA2vid72DIWp
Tapi untuk saat ini, Cita belum benar-benar bisa memaafkan Andi. Dia butuh waktu, yang entah sampai kapan. Yang pasti dia ingin semuanya membaik seperti sedia kala, meskipun tidak bisa untuk saat ini. Cita sadar, semuanya bukan hanya tentang dia dan Andi saja, tapi juga mengenai anak mereka. Mungkin akan lebih simpel kalau mereka belum punya anak seperti Nada dan suaminya, keputusan apapun hanya akan berdampak pada mereka berdua saja. Tapi dengan adanya anak mereka, Cita juga harus memikirkan tentang anaknya juga.10908Please respect copyright.PENANAOvzXLjeKIK
10908Please respect copyright.PENANATlxFugP1NO
Ah kenapa semua jadi gini sih? Sebenarnya apa yang terjadi sama kamu mas? Apa yang bikin kamu jadi kayak gini? Apa kamu nggak mikirin perasaanku dan juga anak kita? Ya Tuhan, apapun yang sedang terjadi sekarang, semoga semuanya bisa cepat selesai. Nak, mama kangen sama kamu. Semoga masalah ini bisa cepet selesai dan kita bisa hidup bahagia kayak dulu lagi. Batin Cita. Dengan air mata yang mulai menetes dipipinya, dia memeluk erat gulingnya hingga akhirnya terpejam dan terbuai kealam mimpinya.10908Please respect copyright.PENANAvrqLU8lvZx
10908Please respect copyright.PENANAzg9zVBawoC
*10908Please respect copyright.PENANASce3jqWIQE
*10908Please respect copyright.PENANAZ2aGTuNth8
*10908Please respect copyright.PENANASNwx5bwcYh
*10908Please respect copyright.PENANA1z5LsS6P86
10908Please respect copyright.PENANA5DVXRUmL5W
Saat Cita menginap dirumah Nada, Andi lebih banyak merenung dirumahnya. Tapi bukan merenungi kesalahannya, karena Andi masih tidak tahu apa yang menjadi kesalahannya. Dia malah tidak habis pikir dengan sikap Cita kepadanya. Dia langsung pergi dari rumah Nada saat dibentak Cita karena dia merasa kecewa dengan sikap istrinya itu. Dia seperti tidak mengenal Cita yang seperti itu. Belum pernah Cita membentaknya seperti itu.10908Please respect copyright.PENANAgujWyOT2Js
10908Please respect copyright.PENANATxYWS9MqcG
Dia berpikir, pasti ada yang sudah merubah Cita menjadi seperti itu. Tadinya, dia memang berpikir semua itu berawal dari kesalahannya yang berpikiran terlalu jauh hanya karena mendengar gumaman dari pak Bowo, bosnya. Dia sempat menyesalinya. Tapi melihat sikap Cita siang itu, dia jadi berpikir kalau mungkin saja ada yang mempengaruhi Cita.10908Please respect copyright.PENANABRiFuJwqCz
10908Please respect copyright.PENANAzezsFLSXVd
Pikirannya jadi melayang pada teman-teman baru Cita, yaitu Nada, Salim si fotografer dan juga Robi si banci salon. Salah satu, atau mungkin mereka semua pasti sudah memberikan pengaruh yang buruk kepada Cita sehingga sikapnya yang selama ini kalem jadi berubah. Begitulah yang ada dipikiran Andi sekarang.10908Please respect copyright.PENANAoRgJLZJtpQ
10908Please respect copyright.PENANA20lkOFPqUi
Dia jadi geram, merasa kalau dia sudah lepas kontrol pada istrinya. Dia berpikir, seharusnya dia lebih ketat lagi mengatur istrinya, tidak membiarkannya terlalu dekat dengan orang lain yang bisa memberikan pengaruh buruk pada istrinya. Dia sangat percaya pada Cita karena sudah mengenal Cita dari dulu, tapi tentu saja dia tidak bisa percaya dengan orang lain, terutama Salim dan Robi yang memang dia belum pernah ketemu.10908Please respect copyright.PENANAUUYRatFyTq
10908Please respect copyright.PENANAjrdUBBsUZT
Hingga keesokan harinya ketika Cita pulang, mereka juga masih diam-diaman. Cita hanya ngobrol dengan ibunya saja, dan lebih banyak menemani anaknya bermain. Bahkan malah harinya Cita memilih untuk tidur bersama dengan anak dan ibunya. Dan hal itu membuat Andi semakin geram. Ingin rasanya dia menegur Cita saat itu juga, tapi dia tak enak dengan ibunya. Bagaimanapun Andi tidak ingin ibunya sampai kepikiran dengan masalah rumah tangganya.10908Please respect copyright.PENANA9vlfEUngo2
10908Please respect copyright.PENANAOXX8fxXai6
Keesokan harinya, kembali Cita berangkat kerja sendiri, tidak mau diantar oleh Andi. Dikantorpun Andi tidak bisa fokus untuk kerja. Beruntung hari ini tidak ada pak Bowo karena dipanggil untuk rapat dikantor pusat. Jadi untuk beberapa hari ini, Andi bisa aman dari bosnya itu. Tapi ternyata sikap Andi ini disadari oleh teman-temannya, meskipun tidak ada yang berani menanyakan. Kecuali ada seorang temannya yang memang sejak awal memperhatikan Andi, sejak pertama kali dia dipanggil pak Bowo karena pekerjaannya yang berantakan.10908Please respect copyright.PENANAXMvFEVLl0k
10908Please respect copyright.PENANA9Z3pNvnmzp
10908Please respect copyright.PENANARnH0EzaQMB
“Mas Andi, mau makan siang bareng nggak?”10908Please respect copyright.PENANALMhGvWprg1
10908Please respect copyright.PENANAXeumAS5Wqc
“Eh kamu Is. Hmm, nggak deh, kamu duluan aja” jawab Andi.10908Please respect copyright.PENANAQPouIR3e63
10908Please respect copyright.PENANAALsPpugU5Z
“Mas Andi kenapa sih? Kok Isna perhatiin hari ini kusut banget, nggak fokus gitu kerjanya?” tanya teman Andi yang bernama Isna itu.10908Please respect copyright.PENANADhj7tu6faK
10908Please respect copyright.PENANAASE9o9RiXl
“Hmm, nggak ada apa-apa kok Is, cuma masalah kecil aja”10908Please respect copyright.PENANAcoqFJlOSNk
10908Please respect copyright.PENANAl0eoHf2lyG
“Yakin cuma masalah kecil? Mau cerita sama Isna?”10908Please respect copyright.PENANAP89kN1xo8g
10908Please respect copyright.PENANAbnJInxeduE
10908Please respect copyright.PENANA8hZgeKFaW2
Andi tak segera menjawab. Dia sebenarnya tidak ingin masalah rumah tangganya diumbar kemana-mana. Apalagi dikantor ini sebenarnya Andi juga tidak punya teman yang benar-benar dekat. Semua orang dikantor ini dikenalnya, tapi ya hanya sebatas rekan kerja saja. Bahkan Andi tidak hapal betul suami atau istri dari rekan-rekannya, meskipun kantor mereka sering mengadakan acara yang mengundang serta keluarganya.10908Please respect copyright.PENANA7xeSJv0wKU
10908Please respect copyright.PENANA49I227n2PM
10908Please respect copyright.PENANAAdPsKT3Tei
“Yaudah yuk sambil makan aja, kali aja mas Andi mau cerita. Kalau nggak mau juga nggak papa kok, yang penting kita makan siang aja dulu mas” ajak Isna lagi.10908Please respect copyright.PENANAxQ6zR0PJdT
10908Please respect copyright.PENANAEngyePEp6t
“Yaudah ayuk”10908Please respect copyright.PENANA2bj2l5kZPs
10908Please respect copyright.PENANARppVSNP3mJ
10908Please respect copyright.PENANAPvOm1AxtHL
Akhirnya Andipun menyanggupi ajakan makan siang Isna. Meskipun ini hari senin dan cukup banyak pekerjaan, tapi karena bos mereka tidak ada jadi Andi dan Isna pergi untuk makan siang berdua, sedangkan teman-temannya yang lain tetap berada dikantor, makan siangnya gantian karena banyaknya nasabah hari ini. Melihat Andi dan Isna yang pergi tidak ada satupun yang berani menegur, karena mereka, terutama Isna termasuk dekat dengan pak Bowo.10908Please respect copyright.PENANATdok8RfNcv
10908Please respect copyright.PENANAi4tfkcYxha
Andi dan Isna kemudian mencari tempat makan yang agak jauh dari kantor mereka. Mereka sengaja mencari yang agak sepi karena Isna merasa mungkin Andi perlu untuk refresing, meski belum mengetahui masalah apa yang sedang dihadapi oleh Andi. Saat makan siangpun Andi masih lebih banyak diam, Isna yang lebih banyak cerita. Cerita yang tidak terlalu penting, hanya untuk mencairkan suasana saja, daripada hanya diam.10908Please respect copyright.PENANAFbO0NnkeEZ
10908Please respect copyright.PENANAXZoj2rfmo7
10908Please respect copyright.PENANAS9hkZehLxc
“Jadi, mas Andi sebenarnya ada masalah apa sih?” tanya Isna yang nampaknya masih penasaran dengan Andi.10908Please respect copyright.PENANAvPkoL0FHyV
10908Please respect copyright.PENANAXGL7ldQzvb
10908Please respect copyright.PENANAKbnvvVavQj
Andi hanya menatap Isna. Dia masih ragu, haruskan cerita masalahnya itu kepada Isna.10908Please respect copyright.PENANAxSi64fbloS
10908Please respect copyright.PENANAY7xFW63FSY
10908Please respect copyright.PENANAIJTK6TRJJe
“Masalah rumah tangga ya mas?” tanya Isna mencoba menebak.10908Please respect copyright.PENANATDFjvKHZiX
10908Please respect copyright.PENANA0tkHeKrUyD
10908Please respect copyright.PENANAIUHbMN2BNR
Karena memang tebakannya tepat, Andipun mengangguk.10908Please respect copyright.PENANAeBA32CDcln
10908Please respect copyright.PENANA1AKQ8Rrl1w
10908Please respect copyright.PENANAYh7HL4qfJ3
“Kalau mas emang butuh temen curhat, sama Isna aja nggak papa. Kali aja kan Isna bisa ngasih pendapat dari sudut pandang cewek. Aku kan juga udah nikah mas, jadi mungkin bisa ngasih pendapat juga sebagai seorang istri” ucap Isna.10908Please respect copyright.PENANArHqLp8DfXU
10908Please respect copyright.PENANAz96DojdAhp
10908Please respect copyright.PENANAtHz01WMP6W
Sejenak Andi berpikir, ada benarnya juga ucapan Isna. Selama ini dia hanya memikirkan sendiri masalahnya, dan mengambilnya dari sudut pandangnya sendiri. Kira-kira seperti apa pandangan seorang cewek tentang masalahnya ini? Apakah dengan cerita sama Isna bisa sedikit memperjelas malasah yang dia hadapi, karena ada pandangan dari sudut pandang cewek dan seorang istri? Batin Andi.10908Please respect copyright.PENANA74OBcAQFDJ
10908Please respect copyright.PENANARYDToxIXPe
10908Please respect copyright.PENANAtBxR4xBahA
“Hmm, tapi kamu nggak bocor kan Is?” tanya Andi.10908Please respect copyright.PENANAksJTgMXyaP
10908Please respect copyright.PENANAz5SltH9bfF
“Haha tenang aja mas. Mas Andi bisa percaya sama Isna kok” ucap Isna sambil menaikan kedua tangannya, lalu jari-jarinya membentuk huruf V.10908Please respect copyright.PENANAmKrPtafrQT
10908Please respect copyright.PENANAWCuDCiqiPZ
“Hmm, aku emang lagi ada masalah sama istriku Is” ucap Andi.10908Please respect copyright.PENANAuLpEO2PAlB
10908Please respect copyright.PENANAqKL5cY9auN
“Masalah apa mas?”10908Please respect copyright.PENANA3LKPDFd8Sq
10908Please respect copyright.PENANAMC4yqOe0u7
“Dia tuh, akhir-akhir ini sikapnya jadi berubah. Kemarin aja dia sempat bentak aku”10908Please respect copyright.PENANACX88rvW2hj
10908Please respect copyright.PENANAnfMRMFWPEM
“Ngebentak? Serius mas? Perasaan, istrinya mas Andi orangnya kalem gitu deh”10908Please respect copyright.PENANA8r1MR8E6bE
10908Please respect copyright.PENANAf6PScXW8y5
“Ya makanya itu Is, baru kemarin itu juga dia bentak aku”10908Please respect copyright.PENANAAlMuzPKBMx
10908Please respect copyright.PENANAiZAOJZYx9X
“Emang sebelumnya ada apa sih mas kok sampai dia bentak gitu?”10908Please respect copyright.PENANAVJWzCtgzhV
10908Please respect copyright.PENANAFElyNF7WmT
“Hmm, yaa intinya ada satu masalah yang bikin jadi kayak gini Is” jawab Andi yang masih ragu untuk menceritakan semuanya ke Isna.10908Please respect copyright.PENANAlHMDRJEpbC
10908Please respect copyright.PENANAwyLwX41xDX
Isnapun tersenyum. “Gini deh mas, kayaknya mas Andi kudu cerita semua dari awal deh, dan mas Andi kudu jujur sama Isna. Kalau nggak, nantinya Isna bisa salah tangkap dan salah ngasih tanggapan. Yang seharusnya mas Andi nggak salah, malah jadi salah dimata Isna, ataupun sebaliknya. Itu kalau emang mas Andi bener-bener pengen curhat sama Isna lho”10908Please respect copyright.PENANAUd20FUQV51
10908Please respect copyright.PENANAoYtFynswss
10908Please respect copyright.PENANAM1p0oxI09r
Andi terdiam. Diapun mengiyakan perkataan Isna barusan. Memang, semua ada runutannya. Kalau ceritanya sepotong-sepotong, pasti Isna akan salah mengambil kesimpulan. Dan bisa saja dia salah menanggapinya, bahkan bisa-bisa menyalahkan Andi.10908Please respect copyright.PENANADdbvACUPTH
10908Please respect copyright.PENANAIeP5SnvCPm
Tapi untuk jujur mengatakan sebabnya dari awal, Andi juga ragu, karena itu artinya harus membawa-bawa nama pak Bowo, dan bahkan menceritakan apa yang menjadi urusan ranjang dirinya dengan Cita. Tentu saja hal yang tabu bagi Andi menceritakan urusan seprivat itu kepada orang lain. Tapi masalahnya, dia sudah terlanjur cerita ke Isna.10908Please respect copyright.PENANAYJVX8PVbCW
10908Please respect copyright.PENANACUbjwzt0oN
Andi mencoba untuk mencari cara agar tidak perlu menceritakan yang sebenarnya, tapi membuat sebuah gambaran yang bisa menjelaskan bagaimana hubungannya dengan Cita saat ini. Tapi dasarnya tidak punya bakat mengarang, Andi jadi tidak bisa membuat cerita. Cukup lama dia diam, akhirnya dia benar-benar menyerah karena tidak sanggup membuat cerita lain yang bisa menggambarkan kejadian antara dirinya dengan Cita.10908Please respect copyright.PENANAGbuG7R4q1B
10908Please respect copyright.PENANAsdqcJzrSmB
10908Please respect copyright.PENANAqwXJ5SnLjd
“Tapi Is, aku minta kamu bener-bener jaga rahasia ini ya, karena ini menyangkut orang yang sama-sama kita kenal” ucap Andi.10908Please respect copyright.PENANAQQ9rx7XKGk
10908Please respect copyright.PENANA3mpeYlRCbB
10908Please respect copyright.PENANAekfnup70Kz
Isna sempat bingung dengan ucapan Andi, dia bahkan menggaruk kepalanya yang tertutup oleh jilbab itu. Tapi diapun kemudian tersenyum dan mengangguk.10908Please respect copyright.PENANAYhaYTa9QwY
10908Please respect copyright.PENANAqldfi5uDEF
10908Please respect copyright.PENANAqEJjmA9IiB
“Semuanya berawal dari waktu foto istriku viral Is, kamu tau itu kan?”10908Please respect copyright.PENANAKBfkbGzQko
10908Please respect copyright.PENANAXKQPzhYWaY
“Ooh itu, iya tau kok mas. Terus?”10908Please respect copyright.PENANAYHl03b91rg
10908Please respect copyright.PENANAmF0VPIp8BI
“Nah, suatu hari waktu aku mau ngadep pak Bowo, aku lihat dia diruangannya lagi liatin foto-foto di instagramnya istriku”10908Please respect copyright.PENANAkvb8M5dpoL
10908Please respect copyright.PENANAu2ExM0BUUD
Isna mengerutkan dahinya, masih belum mengerti arah pembicaraan Andi. “Terus, masalahnya apa mas?”10908Please respect copyright.PENANA6uR5agz7AA
10908Please respect copyright.PENANA4URrIL2qeH
“Ya waktu itu, aku denger dia ngomong sendiri gitu, kayak mengagumi foto-foto istriku”10908Please respect copyright.PENANAXwwCiFF19a
10908Please respect copyright.PENANAJqZ1rHhDMN
“Haha, ya kan wajar mas. Cita kan emang cantik, wajar kan pak Bowo mengaguminya?”10908Please respect copyright.PENANAHN9N2gpoWp
10908Please respect copyright.PENANA6sUggPExMc
“Bukan gitu Is. Kalau cuma sekedar gitu sih, aku juga masih bisa maklum”10908Please respect copyright.PENANAW1hMnWf7xg
10908Please respect copyright.PENANAEiB8njKm3G
“Lha terus, emang ada apa lagi mas?”10908Please respect copyright.PENANAqBNyXa6YjN
10908Please respect copyright.PENANA6R1zmCLqy8
10908Please respect copyright.PENANAR40ZtrSvCU
Andi terdiam sebentar. Lalu dia menceritakan apa yang diucapkan pak Bowo waktu itu kepada Isna, tentang pak Bowo yang berandai-andai bisa menyetubuhi Cita. Sontak Isna terkejut mendengar cerita Andi itu.10908Please respect copyright.PENANAEKhtvie4Us
10908Please respect copyright.PENANAV238AQykNI
10908Please respect copyright.PENANAIEqk2hE8qH
“Serius mas pak Bowo kayak gitu?”10908Please respect copyright.PENANAp7JRrtTBv4
10908Please respect copyright.PENANAO4xuPwRuss
“Iya Is. Dan disitu aku marah banget, tapi aku juga nggak berani buat marah langsung ke pak Bowo. Itu bukan cuma sekali Is, beberapa hari kemudian aku denger lagi pak Bowo bilang gitu dan lebih parah lagi, yang terus bikin aku makin marah”10908Please respect copyright.PENANAhcbpuMrruv
10908Please respect copyright.PENANAY2W5ylV7qG
“Hmm, terus, mas Andi ngapain?”10908Please respect copyright.PENANA5as2eqKqrh
10908Please respect copyright.PENANA4mt92tnKru
“Yaa aku ngerasa, pak Bowo nggak boleh nyentuh istriku. Aku pemilik sahnya, cuma aku yang boleh nyentuh Cita. Tapi, terusnya, aku jadi salah bertindak”10908Please respect copyright.PENANAWgd2YoZi3D
10908Please respect copyright.PENANAXyZJiQdEnX
“Salah bertindak gimana? Mas Andi ngelabrak pak Bowo?”10908Please respect copyright.PENANAR6ztCCde3M
10908Please respect copyright.PENANAd2vvCK3MxV
“Bukan”10908Please respect copyright.PENANA6prUIDSUST
10908Please respect copyright.PENANA9e9XFxWIVs
“Lha terus?”10908Please respect copyright.PENANAjlcjUCtMsr
10908Please respect copyright.PENANAUVUVHXUKPS
10908Please respect copyright.PENANA8B86BYCsbo
Andi menghela nafas panjangnya, kemudian perlahan dia ceritakan kalau dia melampiaskan kekesalannya itu dengan cara ‘memperkosa’ istrinya sendiri. Kembali Isna dibuat terkejut oleh pengakuan Andi, sampai-sampai dia menutup mulut dengan kedua tangannya.10908Please respect copyright.PENANAkglh5qhDEg
10908Please respect copyright.PENANAD7Dipq1nMB
10908Please respect copyright.PENANA8RKhOylos8
“Setelah itu aku sempat menyesal. Ya yang terus aku dipanggil sama pak Bowo gara-gara kerjaanku yang berantakan itu. Nggak lama kemudian aku minta maaf sama Cita, masalah selesai dan kami berdamai” ucap Andi.10908Please respect copyright.PENANAELvUeAbtXk
10908Please respect copyright.PENANApko8uFSUQP
10908Please respect copyright.PENANA5ZWccfRIll
Akhirnya Isna jadi tahu kenapa waktu itu Andi tidak fokus pada pekerjaanya sehingga pekerjaannya jadi berantakan bahkan sampai dipanggil oleh pak Bowo. “Ya berarti masalahnya udah kelar dong mas?”10908Please respect copyright.PENANAI4auQTOpzx
10908Please respect copyright.PENANAFWYFyo0ano
10908Please respect copyright.PENANAIXzVETCtwU
“Iya Is, tapi kemudian ada masalah baru lagi”10908Please respect copyright.PENANAoZ6BaKKrRe
10908Please respect copyright.PENANAd2UPnCvTQ8
“Walah, ada apa lagi mas? Sama pak Bowo lagi?”10908Please respect copyright.PENANAO4sqFkwSXu
10908Please respect copyright.PENANAoNxXCLrvnK
“Bukan Is, kali ini sama orang lain”10908Please respect copyright.PENANAE0GgatijjO
10908Please respect copyright.PENANA4pY9DvFvVe
“Siapa lagi mas?”10908Please respect copyright.PENANAR7M25oG0BP
10908Please respect copyright.PENANA2Uj5x2jHRU
10908Please respect copyright.PENANAEQvhFwZIhU
Andipun kemudian menceritakan tentang bagaimana awalnya dia dan Cita mengikuti sesi hunting foto lalu berkenalan dengan beberapa fotografer, salah satunya Salim. Lalu dia bercerita juga tentang Nada yang kemudian mengajak Cita untuk jadi model di salah satu salon bridal dikota ini, yang kemudan berkenalan dengan seorang banci salon bernama Robi.10908Please respect copyright.PENANA1cYj59hJVG
10908Please respect copyright.PENANAxb7oObfwI3
Isna hanya diam saja mendengarkan cerita Andi yang semakin lancar. Dengan begitu mengalir kemudian Andi bercerita tentang apa yang terjadi dimalam ‘perkosaan’ keduanya kepada Cita. Dan bagaimana kemudian mereka terlibat perang dingin, saling diam hingga berhari-hari. Lalu dia cerita juga saat mencari Cita kerumah Nada yang sebelumnya pergi tanpa ijin darinya, lalu mereka ribut disana.10908Please respect copyright.PENANAPlCNLnKqVD
10908Please respect copyright.PENANAh162GI5bwI
Setelah itu Andi menceritakan tentang apa yang dia pikirkan, tentang kemungkinan Cita sudah dipengaruhi oleh teman-teman barunya itu. Selesai Andi bercerita, Isna masih diam mencerna semua cerita Andi.10908Please respect copyright.PENANANRrzoqHngy
10908Please respect copyright.PENANAhFtL1bWgyS
10908Please respect copyright.PENANAJm3AYFY9bt
“Hmm, kalau menurut Isna sih, soal kejadian pertama, itu murni salah mas Andi. Karena meskipun mas Andi dengar pak Bowo ngomong seperti itu, tapi nyatanya pak Bowo nggak ngapa-ngapain kan?”10908Please respect copyright.PENANAiLTJCkA3qA
10908Please respect copyright.PENANA1tkz3tVjVU
“Iya sih Is, setahuku pak Bowo nggak ngapa-ngapain, bahkan nggak pernah ngehubungin Cita juga”10908Please respect copyright.PENANAEjD93Il1pS
10908Please respect copyright.PENANA67AQKFKNmZ
“Nah itu dia, jadi untuk yang itu sepenuhnya salah mas Andi”10908Please respect copyright.PENANAjRQ42GWpRP
10908Please respect copyright.PENANAWlC9oZcjUb
“Kalau yang kedua?”10908Please respect copyright.PENANAAW0yqhnmva
10908Please respect copyright.PENANAa7PYv1B35p
“Kalau yang itu, Isna juga belum bisa nyimpulin mas. Mas Andi juga salah karena udah kasar sama Cita. Tapi sikap kasar Cita ke mas Andi itu mungkin juga ada penyebabnya. Mungkin aja bener apa yang mas Andi bilang kalau ada sesuatu yang mempengaruhi Cita”10908Please respect copyright.PENANAFthjz8Ruh2
10908Please respect copyright.PENANAYAmyGCasYu
“Apa menurutmu salah satu dari mereka? Atau malah ketiga-tiganya?”10908Please respect copyright.PENANAv7cuanPjg5
10908Please respect copyright.PENANAbR5TsVeSLj
“Yaa bisa aja sih mas. Semua kemungkinan itu bisa aja terjadi. Tapi mungkin juga ada sebab lainnya”10908Please respect copyright.PENANApT8dQD9wQn
10908Please respect copyright.PENANAFoxQmftzE4
“Sebab lainnya itu apa Is?”10908Please respect copyright.PENANA81GcrhrP3h
10908Please respect copyright.PENANAtLW6CqZMc4
“Hmm, bisa jadi karena Cita sekarang udah ngerasa terkenal, udah jadi selebgram, udah punya banyak fans, jadi dia ngerasa nggak mau terlalu dikekang sama mas Andi”10908Please respect copyright.PENANAp3ZwoMTsFk
10908Please respect copyright.PENANAtOPpSJjnBt
“Gitu ya?”10908Please respect copyright.PENANAipJL9PKS0o
10908Please respect copyright.PENANAp2UJctUzjK
“Yaa itu masih kemungkinan lho mas, bukan berarti emang bener begitu”10908Please respect copyright.PENANA1IvXJupokq
10908Please respect copyright.PENANAN12zodIDhy
“Terus, aku harus gimana Is?”10908Please respect copyright.PENANAkyH1cVnPBH
10908Please respect copyright.PENANAO2N8z4rQI1
10908Please respect copyright.PENANAiV042T7Eem
Kali ini giliran Isna yang diam tak langsung menjawab pertanyaan Andi. Dia terlihat sedang berpikir, sementara Andi tak sabar menunggu jawaban dari Isna.10908Please respect copyright.PENANAsLrtHywUMM
10908Please respect copyright.PENANA0LrObHPrXP
10908Please respect copyright.PENANAhO5rRQF5T5
“Kalau menurutku, mas Andi harus cari tahu dulu, apa yang sebenarnya ngebuat Cita jadi berubah kayak gitu, jangan buru-buru marahin dia mas”10908Please respect copyright.PENANAkKW4eEYWKM
10908Please respect copyright.PENANAZHAMWpIXkz
“Hmm, tapi cara nyari tahunya gimana?”10908Please respect copyright.PENANAeDHOapOaDR
10908Please respect copyright.PENANAKS9Ok1W86R
“Gini aja, mas Andi baik-baikin Cita dulu. Ngalah aja dulu mas, minta maaf sama dia, coba bersikap manis. Intinya apa yang dia mau, turutin aja dulu”10908Please respect copyright.PENANAz6wJJYRZfA
10908Please respect copyright.PENANAhfFP3vg8LA
“Ah masa gitu sih Is? Aku kan nggak sepenuhnya salah”10908Please respect copyright.PENANAJQGww8ZaWy
10908Please respect copyright.PENANAwLnB52VsBf
“Ya emang sih, tapi kan mas Andi ada salah juga sama dia, karena udah kasar sama dia. Jadi mas Andi harus minta maaf dulu. Intinya mas, ambil hatinya Cita, biar Cita bisa menerima mas lagi dan bisa semakin terbuka sama mas Andi”10908Please respect copyright.PENANAOelthcCbes
10908Please respect copyright.PENANAAkQkd1JVyb
“Hmm, terus?”10908Please respect copyright.PENANAeILC7DIRov
10908Please respect copyright.PENANAX6oDG0QRu0
“Nah, kalau udah baikan, baru tuh mas korek-korek info soal dia. Tapi jangan ditanyain langsung mas”10908Please respect copyright.PENANAdm8jH0Ubkg
10908Please respect copyright.PENANA1uBBUVd3g9
“Lha gimana mau tahu kalau nggak ditanya langsung?”10908Please respect copyright.PENANAFgGw4wB3Y3
10908Please respect copyright.PENANAHOXw5JDIww
“Iih mas Andi gimana sih? Masa ya nggak tahu caranya?” perlahan Isna jadi kesal juga dengan sikap Andi yang terlalu polos itu.10908Please respect copyright.PENANAgKgLBk2dvf
10908Please respect copyright.PENANAELziHWlKZ5
“Lha ya emang nggak tahu. Jadi aku harus gimana sih?”10908Please respect copyright.PENANAnjmMC48Oy6
10908Please respect copyright.PENANAsz8laVGoFe
“Udah itu nanti aja mas Isna kasih tahunya. Yang penting sekarang mas gimana caranya mas Andi bisa baikan lagi sama Cita, ambil hatinya Cita mas”10908Please respect copyright.PENANAGzNH1AE8FV
10908Please respect copyright.PENANAoDviUkScH3
“Hmm iya deh, nanti aku minta maaf ke dia kalau gitu”10908Please respect copyright.PENANAJZLyiSuQaB
10908Please respect copyright.PENANAYvFPrNAI4U
“Inget lho mas, intinya mas Andi ngalah. Apapun yang dikomplain sama Cita, turutin aja, ngalah aja jangan malah dilawan, entar malah ribut lagi, jadi berabe entarnya”10908Please respect copyright.PENANAshLFl6peXb
10908Please respect copyright.PENANAWbt00CYkMG
“Iya iya. Yaudah yuk balik lagi ke kantor”10908Please respect copyright.PENANAm2vRLmgD9h
10908Please respect copyright.PENANAWKDsKIrP6T
“Iya, ayok. Tapi bayarin makan siangnya ya, hehe”10908Please respect copyright.PENANAu88mKOsO4J
10908Please respect copyright.PENANAxz8xBXKnz5
“Huh, kirain tadi ngajakin mau nraktir, ujung-ujungnya minta ditraktir juga”10908Please respect copyright.PENANADf2GS57WQD
10908Please respect copyright.PENANADuTyUMVg49
“Ya tadinya sih mau nraktir mas. Tapi kan jadinya mas Andi curhat dan aku kasih banyak saran, jadi mas Andi dong yang harus bayarin, haha”10908Please respect copyright.PENANAxpDNO9xEJc
10908Please respect copyright.PENANAO0lPcGhEIM
“Dasar. Yaudah kalau gitu”10908Please respect copyright.PENANAq57m4GzZDs
10908Please respect copyright.PENANA2tRxjJ3oy7
“Lagian, dimana-mana mah cowoknya yang bayarin makan ceweknya mas”10908Please respect copyright.PENANADVBONlyo8z
10908Please respect copyright.PENANAjL7031hdFL
“Yee, emang aku cowokmu?”10908Please respect copyright.PENANAssQuskRIAi
10908Please respect copyright.PENANAoK0HZaKiK0
“Emang mas Andi nggak mau jadi cowoknya Isna?” goda Isna.10908Please respect copyright.PENANAFucqNpWWea
10908Please respect copyright.PENANAUQwhmqmDjQ
“Haha, kayaknya kamu lagi jablay ya Is? Suamimu udah berapa lama belum pulang? Haha”10908Please respect copyright.PENANAR6dMtfykrB
10908Please respect copyright.PENANAmgMO2KsOSv
“Haha sialan, malah ngeledek. Nah gitu dong mas, senyum, ketawa, jangan manyun aja bawaannya”10908Please respect copyright.PENANATovY4qeeZz
10908Please respect copyright.PENANAeuJpZT0HxL
“Haha yaudahlah, yuk cabut”10908Please respect copyright.PENANAoPF4wVJJFP
10908Please respect copyright.PENANAF2m7URrM4l
*10908Please respect copyright.PENANAi99rafP0sd
*10908Please respect copyright.PENANA7zp9ZB4mCJ
*10908Please respect copyright.PENANAnU3BszBXgg
*10908Please respect copyright.PENANAHUQcXV2e7Y
10908Please respect copyright.PENANA0nvZkQG4h2
Sore harinya waktu pulang kantor, Andi sengaja membawa sekotak martabak manis kesukaan Cita. Dia ingin meminta maaf pada istrinya itu, tapi bukan semata-mata minta maaf, melainkan mengikuti saran dari Isna untuk mengambil hatinya Cita agar bisa mencari tahu apa yang membuat Cita berubah.10908Please respect copyright.PENANANfPBo58VuG
10908Please respect copyright.PENANAZLA7PiH8AU
Namun ternyata semua tidak berjalan semulus apa yang dia pikirkan dan rencanakan. Cita masih bersikap dingin kepadanya, dan masih saja tidur bersama dengan anak dan ibunya. Bahkan, martabak yang dibeli Andi tak sedikitpun disentuh oleh Cita. Andi marah, sangat marah. Dia sudah berusaha menurunkan egonya, berusaha mengalah demi minta maaf kepada Cita, tapi apa yang dia dapat sungguh diluar dugaannya.10908Please respect copyright.PENANAyKOBH0qSLW
10908Please respect copyright.PENANAvEgORXKeoC
Malam itu juga dia langsung mengubungi Isna menceritakan apa yang terjadi, namun Isna meminta agar Andi menahan diri dulu dan baru besok menceritakannya secara langsung. Akhirnya malam itu Andi hanya bisa menyimpan kekesalan dan amarahnya sendirian.10908Please respect copyright.PENANAGan4V8d43C
10908Please respect copyright.PENANAHfx9bD3VKp
10908Please respect copyright.PENANAaRWwdPRfeL
“Aku kurang apa sih Is? Aku udah coba ngalah lho, udah aku beliin makanan yang dia suka, udah bersikap manis didepannya, tapi dia malah nyuekin aku. Sedikitpun nggak disentuh martabak itu. Sedikitpun nggak ada dia ngomong apapun ke aku!”10908Please respect copyright.PENANAzZlL7jLY7v
10908Please respect copyright.PENANAFJdXJhksZQ
10908Please respect copyright.PENANAo7TLlgn4h2
Andi langsung menumpahkan segala kekesalannya kepada Isna setibanya mereka ditempat makan siang seperti kemarin. Bahkan pelayan yang mau memberikan daftar menupun sampai terkejut dan tidak jadi memberikannya kalau saja Isna tidak segera memanggilnya.10908Please respect copyright.PENANAwy36kwC4zq
10908Please respect copyright.PENANA2MVa6nfmw7
Isna memang tak langsung menanggapi kemarahan Andi, dia memesan makan dulu untuk mereka berdua. Dia tak tahu Andi mau makan apa, dia asal pesan saja. Setelah pelayan itu pergi, barulah Isna melayani kekesalan Andi.10908Please respect copyright.PENANAwKumdvAKBW
10908Please respect copyright.PENANALwkliqx4QJ
10908Please respect copyright.PENANAAWaz8p6vKF
“Kamu tuh lho mas, sabar dulu dong, baru juga nyampe udah mencak-mencak gitu”10908Please respect copyright.PENANAs9CwFsZfn8
10908Please respect copyright.PENANAx8GjTVqVCh
“Yaa abis gimana Is, aku udah coba ikutin saran kamu kemarin, tapi sikap Cita malah kayak gitu”10908Please respect copyright.PENANAVe3rC4oUvk
10908Please respect copyright.PENANAEQcKiCtqyo
10908Please respect copyright.PENANAFG5zd8kvfg
Andi masih terlihat begitu emosi. Emosi yang dia tahan-tahan dari semalam, ditambah lagi seharian tadi pekerjaan membuatnya semakin stres.10908Please respect copyright.PENANA9aPejD8Nvn
10908Please respect copyright.PENANAK7hTT5jrZW
10908Please respect copyright.PENANAId9nHcr6FU
“Mas, sebelumnya Isna mau nanya dulu deh. Apa ada sesuatu yang belum mas Andi ceritain sama Isna?”10908Please respect copyright.PENANAh23HOLdgjd
10908Please respect copyright.PENANAfa0YYx2dAQ
“Sesuatu apa Is? Aku udah cerita semuanya ke kamu kemarin”10908Please respect copyright.PENANAuCXJtY4zbD
10908Please respect copyright.PENANAaZ35BDB9VD
“Yaa apa gitu, Isna juga nggak tahu mas. Cuma, sepertinya ada sesuatu yang mungkin bikin Cita segitu marahnya sama mas Andi”10908Please respect copyright.PENANAxR3g94Ufkx
10908Please respect copyright.PENANACCFK9x7LjK
“Dia marah sama aku? Harusnya kan aku yang marah sama dia Is. Apa alasan dia marah sama aku? Karena sikapku? Aku bersikap seperti itu karena aku ini suaminya, aku harus melindunginya! Dia bukannya menghargai sikapku itu malah nyuekin aku!”10908Please respect copyright.PENANAsnlLbKit7U
10908Please respect copyright.PENANAT0SixMy7vB
10908Please respect copyright.PENANAdK1jyvQUaC
Isna tidak buru-buru menanggapi ocehan Andi yang belum juga surut itu. Terlebih lagi makanan yang mereka pesan tak lama kemudian sudah datang. Dengan perasaan kesal yang teramat langsung saja Andi menyantap makanan didepannya dengan lahap. Hal itu membuat Isna menahan tawa juga karena saking gelinya.10908Please respect copyright.PENANAkLLj1EHw2C
10908Please respect copyright.PENANASOSFWKLU2K
10908Please respect copyright.PENANADBdTJJVoPc
“Laper juga ya mas marah-marah gitu?” goda Isna.10908Please respect copyright.PENANAS0t7bwyecX
10908Please respect copyright.PENANAZR4zP2XsNz
“Berisik” jawab Andi yang mulutnya masih penuh makanan.10908Please respect copyright.PENANAay7IjGQmqu
10908Please respect copyright.PENANADVaMCo8KXa
10908Please respect copyright.PENANATdfrr1a2WQ
Bukannya tersinggung Isna malah makin kencang tertawa. Tapi dia tak lagi menggoda Andi, membiarkan pria itu menghabiskan makanannya terlebih dahulu. Karena diapun sebenarnya juga sudah sangat lapar karena tidak sarapan tadi pagi.10908Please respect copyright.PENANAGuDIDorGtf
10908Please respect copyright.PENANAFEBGnwbIo5
Setelah makanan mereka habis, kembali Andi meluapkan kekesalannya kepada Isna. Dia benar-benar tidak habis pikir dengan sikap Cita. Hal itu semakin menguatkan keyakinannya kalau memang ada seseorang yang sudah memberikan pengaruh buruk kepada istrinya, sehingga bersikap sedemikian dingin kepadanya.10908Please respect copyright.PENANAlVDFuyC6f9
10908Please respect copyright.PENANAxvMKLqjH7O
10908Please respect copyright.PENANAJFLC20AWih
“Aku harus cari tahu tentang orang-orang itu lebih jauh lagi Is” ucap Andi.10908Please respect copyright.PENANA01ppms3D8M
10908Please respect copyright.PENANASBQUp0j9Jx
“Siapa?”10908Please respect copyright.PENANARml9Z03E8g
10908Please respect copyright.PENANAqFMcJCxF5P
“Ya itu, si Nada, si Salim sama si bencong salon itu”10908Please respect copyright.PENANAY3ARt192Yo
10908Please respect copyright.PENANARRNe1vv3jN
“Terus, mau nyari tahunya gimana kalau mas Andi aja masih marahan sama Cita?”10908Please respect copyright.PENANAYzXFzjB72N
10908Please respect copyright.PENANAVB03D1Tm70
“Aku cari tahu sendiri aja”10908Please respect copyright.PENANA3yX5CfqIde
10908Please respect copyright.PENANAmmE21I9ask
“Iya, tapi caranya gimana? Kalau sama Nada, okelah mas udah tahu orangnya. Terus yang 2 orang lagi mau gimana?”10908Please respect copyright.PENANAtcgkmxIDSw
10908Please respect copyright.PENANAZRarEnMtar
10908Please respect copyright.PENANANvrhQqBCkG
Andi diam. Dia bingung harus melakukan apa. Karena benar apa yang dibilang oleh Isna, dia memang belum mengenal 2 orang lainnya. Dengan Salim dia sudah pernah ketemu, sudah pernah ngobrol juga, tapi hanya obrolan sebatas kamera dan potret memotret saja saat mereka hunting foto. Dan saat itu, Andi tidak meminta kontak dari satupun orang yang ada disitu. Sedangkan dengan Robi, Andi malah sama sekali belum pernah ketemu, hanya pernah melihat dari foto yang ditunjukan oleh Cita saja.10908Please respect copyright.PENANA7SAnKYvdDu
10908Please respect copyright.PENANAqP8NEqVDZB
10908Please respect copyright.PENANA3kKYswRgS2
“Entahlah Is, aku nggak tahu” jawab Andi melemah.10908Please respect copyright.PENANAIGPliIcGwT
10908Please respect copyright.PENANApJy4ZV8v0n
“Udah mas tenang dulu, kamu itu cuma lagi emosi aja” sahut Isna dengan santainya.10908Please respect copyright.PENANApNn0Q0WFai
10908Please respect copyright.PENANAFIvVo6VleY
“Ya terus aku harus gimana lagi Is? Saranmu udah aku lakuin lho, tapi Cita malah kayak gitu”10908Please respect copyright.PENANAonEMNhOWMJ
10908Please respect copyright.PENANASA7k77UzRA
“Kasih waktu dulu buat Cita mas. Mungkin dia emang masih marah ke kamu, entah karena apa”10908Please respect copyright.PENANAKTRbOFnVpY
10908Please respect copyright.PENANAaRB8msPBPH
“Ya tapi kasih waktu sampai kapan? Yang ada aku jadi makin kesal kalau begini caranya!”10908Please respect copyright.PENANAjVobXrsJlu
10908Please respect copyright.PENANAQsswIrIsZc
“Kalau sampai kapannya Isna juga nggak tahu mas. Tapi mas Andi harus tetep bersikap manis sama Cita, baik-baikin dia terus. Entar kan pasti luluh juga dia”10908Please respect copyright.PENANACAQBHzPWzs
10908Please respect copyright.PENANAnZeEyyLsFf
“Haduuh Is, mau sampai kapan? Orang udah baik kalau dicuekin terus ya kesel lah!”10908Please respect copyright.PENANAZ7AjlbDcIi
10908Please respect copyright.PENANAYm3kuQq13r
“Ya jangan nyerah dulu dong mas, kan baru sekali. Jangan gara-gara kemarin terus mas berubah sikap didepan dia, entar dia kira mas Andi nggak serius lagi minta maafnya, jadi makin kacau kan?”10908Please respect copyright.PENANAokZNdRGL4c
10908Please respect copyright.PENANAUU0DA6C09x
10908Please respect copyright.PENANA56FiOIKWDM
Andi hanya mendengus kesal saja. Tapi apa yang dibilang Isna memang ada benarnya, pikir Andi.10908Please respect copyright.PENANA2q4QukE85F
10908Please respect copyright.PENANA3amOtMlFNH
10908Please respect copyright.PENANALP4QCfzrRG
“Tiap orang beda-beda sih mas, tapi namanya orang kesel ya nggak semuanya bisa langsung luluh cuma karena sekali dibaikin. Mas Andi harus berusaha terus, baik-baikin dia. Cewek memang kayak gitu mas. Aku aja nih ya, pernah marahan sama suamiku. Ya kayak gitu, lama marahannya. Tapi karena ngelihat suamiku tulus minta maaf, lama-lama aku luluh juga, meskipun sebenarnya aku yang salah”10908Please respect copyright.PENANAwzqVNtLVuD
10908Please respect copyright.PENANAx6mi0Bo3GA
“Emang gitu ya Is?”10908Please respect copyright.PENANAvQbeNa9eCM
10908Please respect copyright.PENANAldlNh55In8
“Iya mas. Mas tahu kan, ada yang bilang kalau cewek itu selalu benar. Itu nggak sepenuhnya salah lho mas. Perasaan cewek itu, meskipun sedikit, tapi ada kalanya dia nggak mau disalahin. Tapi buat maafin pasangannya, cewek biasanya ngelihat dulu keseriusan dari pasangannya itu. Kalau cuma sekali aja mas Andi udah nyerah, gimana mau dapet maaf dari Cita?”10908Please respect copyright.PENANAeFNbXpzp5i
10908Please respect copyright.PENANALkp3MjOuV6
10908Please respect copyright.PENANAu6npDcXFDZ
Andipun mengangguk. Dia memang tidak begitu memahami karakter wanita. Dia hanya mengenal sedikit wanita dengan sangat baik. Hanya ibu dan istrinya saja. Selebihnya dia hanya sekedar tahu wanita dari luarnya saja, tidak benar-benar mengetahui sampai sifat-sifat mereka. Kali ini dia merasa beruntung karena menurutnya, dia mendapat banyak masukan yang bagus dari Isna.10908Please respect copyright.PENANA0hfDtfdPCC
10908Please respect copyright.PENANAPWcbf0eFLe
10908Please respect copyright.PENANAErM9Y63qZA
“Mas Andi ada kontaknya orang-orang itu?” tanya Isna.10908Please respect copyright.PENANArELtx9nZfS
10908Please respect copyright.PENANAJk0l6VnRHA
“Siapa?”10908Please respect copyright.PENANAU1ty5hKcuS
10908Please respect copyright.PENANAheaZDFP4gT
“Ya mereka, Nada, Salim sama si bencong salon itu”10908Please respect copyright.PENANA7DzvG8gN0I
10908Please respect copyright.PENANA7zzXMo2HiI
“Hmm, kalau Nada ada sih, kalau yang lain nggak ada. Kenapa emang?”10908Please respect copyright.PENANAx3XghJCZ8t
10908Please respect copyright.PENANA9CIjVbNage
“Yaudah sini aku minta mas”10908Please respect copyright.PENANAguy3W376ZI
10908Please respect copyright.PENANAoO2bYOrTyC
“Buat apa?”10908Please respect copyright.PENANAjFIEdULjH7
10908Please respect copyright.PENANAG2Kzjp5Cvn
“Biar Isna bisa bantuin dikit-dikit”10908Please respect copyright.PENANA4rgKdoDXGU
10908Please respect copyright.PENANANBHL84MFYj
“Bantuin gimana?”10908Please respect copyright.PENANA0BXiIcAAXz
10908Please respect copyright.PENANAlDLayk9sep
“Udahlah, yang penting mas Andi kasih aja dulu kontaknya Nada ke Isna, nanti biar Isna yang urus deh”10908Please respect copyright.PENANAHhdPun95fd
10908Please respect copyright.PENANAxuObvzBLSX
“Urus gimana sih Is? Jangan macem-macem ah”10908Please respect copyright.PENANA6etOTmwzBP
10908Please respect copyright.PENANAkprDShzn6j
“Yee siapa yang mau macem-macem? Mau dibantuin nggak?”10908Please respect copyright.PENANABGPvrcyjC1
10908Please respect copyright.PENANAOdh7BPb6W7
“Yaa mau, tapi kamu mau ngapain?”10908Please respect copyright.PENANAV8VWyNQW82
10908Please respect copyright.PENANAEL3tHmNK30
“Udah mas Andi tenang aja, pokoknya terima beres. Ini urusan cewek mas. Yakin deh kalau udah jadi urusan cewek gini bakalan lebih mudah”10908Please respect copyright.PENANAb1W44R1wTD
10908Please respect copyright.PENANAB6ZNcfepW7
“Hmm, yaudah deh kalau gitu, tapi bener ya kamu nggak bakal macem-macem?”10908Please respect copyright.PENANAJzKDZEelvG
10908Please respect copyright.PENANAMCEphPTYGI
“Mas Andi percaya aja sama Isna”10908Please respect copyright.PENANAmSNY77e62Y
10908Please respect copyright.PENANAjNcefQ7jmV
10908Please respect copyright.PENANAuYrTrbRdDu
Meskipun Andi tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh Isna, tapi dia tetap memberikan nomer hp Nada yang waktu itu sempat menghubunginya untuk memintakan ijin Cita menginap dirumahnya.10908Please respect copyright.PENANAGkuyArjQjA
10908Please respect copyright.PENANARMtV1UWoST
10908Please respect copyright.PENANAWK0O3Duu9k
“Oke deh, udah Isna simpen” ucap Isna setelah menerima nomer hp Nada.10908Please respect copyright.PENANA0PXHg9L2cb
10908Please respect copyright.PENANAZGMs4VqpiW
“Makasih ya Is, aku nggak tahu kamu mau ngapain dengan nomer itu, tapi yang jelas aku makasih banget kamu udah bantuin aku”10908Please respect copyright.PENANAjUjI07yPB9
10908Please respect copyright.PENANAv8VLs3dX2G
“Iya mas, santai aja, asal makan siangku dibayarin terus ya, hehe”10908Please respect copyright.PENANA0AHtN2anL3
10908Please respect copyright.PENANA2zOFaSgO8Z
“Hehe, gampang kalau soal itu”10908Please respect copyright.PENANASpu2B2YhkU
10908Please respect copyright.PENANAdVLgT0OGT0
10908Please respect copyright.PENANAQI45zI8uzn
Andi tidak tahu bagaimana Isna akan membantunya, tapi kalau memang bisa membuat rumah tangganya dengan Cita membaik lagi, terutama bisa mengembalikan Cita seperti yang dulu lagi, dia tak mau ambil pusing apa yang akan dilakukan Isna.10908Please respect copyright.PENANAjDT3BmK2Ef
10908Please respect copyright.PENANAS0xW99me7y
Sementara itu Isna sendiri tersenyum melihat Andi yang sudah mulai tenang. Terlebih lagi, Andi sudah mulai dan semakin percaya kepadanya dengan memberikan nomer Nada kepadanya. Nampaknya dia sudah merencanakan sesuatu untuk membantu rekan kerjanya itu.10908Please respect copyright.PENANAXLdXkjtPmD
10908Please respect copyright.PENANAjKxtuH3vK0
*10908Please respect copyright.PENANAd7GfMkbrgf
*10908Please respect copyright.PENANAweEX7bu0S4
*10908Please respect copyright.PENANAZjZrA5dLza
*10908Please respect copyright.PENANADlbL25soKo
*10908Please respect copyright.PENANADJaGrUhr5K