5174Please respect copyright.PENANAsokZWkNnNm
5174Please respect copyright.PENANA97qCf36IR3
“Mau kemana lagi pa?”5174Please respect copyright.PENANALbBoFNDyDC
5174Please respect copyright.PENANApGgIh2ZRaI
“Ada urusan sama temen kantor”5174Please respect copyright.PENANA1BPjom3yeM
5174Please respect copyright.PENANAN3n4cDEUx5
“Lagi?”5174Please respect copyright.PENANAYikc92rWlU
5174Please respect copyright.PENANAEgqtDjnN0o
“Iya. Udah deh ah nggak usah banyak nanya, bawel amat. Ini urusan kantor”5174Please respect copyright.PENANAcuYirwCVbw
5174Please respect copyright.PENANAXVDYT4PuVy
5174Please respect copyright.PENANAApKj8Tdl1N
Dengan wajah kesal Andi pergi meninggalkan Cita. Sama seperti minggu lalu, hari sabtu ini lagi-lagi Andi pergi dengan alasan untuk menemui teman kantornya. Bedanya kalau minggu lalu dia perginya siang hari, saat ini pagi-pagi dia sudah rapi dan bersiap pergi. Cita yang mencoba menanyakannya baik-baik sempat merasa tersinggung juga dengan jawaban menyebalkan dari Andi, tapi dia tahan emosinya itu.5174Please respect copyright.PENANAnP5ZuWjshh
5174Please respect copyright.PENANA5jsrVKcqUD
Setelah Andi pergi, Cita masih sempat bermain dengan anaknya, ditemani oleh ibu mertuanya. Mereka sambil ngobrol juga, tapi tidak membahas sedikitpun soal Andi. Cita tahu sebenarnya ibu mertuanya ingin sekali membantunya, membantu agar masalah rumah tangga antara dirinya dengan Andi bisa cepat selesai dan kembali harmonis seperti dulu lagi. Tapi Cita menghargai keputusan ibu mertuanya yang memilih untuk diam dan memberikan kesempatan kepadanya untuk menyelesaikan sendiri masalahnya.5174Please respect copyright.PENANAKbleerwcdI
5174Please respect copyright.PENANALOy2Cbp0QS
Siang hari, Citapun bersiap-siap untuk pergi keluar. Dia menggunakan pakaian sesopan mungkin, tapi tidak terlihat berlebihan. Dia memakai kaos lengan pendek namun ditutup oleh sweater tebal lengan panjang yang longgar, celana panjang yang juga tidak terlalu ketat, lalu dibalut dengan jilbab simpel. Model jilbab berwarna merah itu dia ikatkan dileher sehingga tidak sampai menutup bagian dadanya. Tapi itu tidak terlalu dia permasalahkan, karena dia merasa buah dadanya yang tidak terlalu besar sudah tersamarkan berkat sweater tebal dan longgar yang dia pakai.5174Please respect copyright.PENANAXMqD4LHns3
5174Please respect copyright.PENANAEdrqLTEVSa
5174Please respect copyright.PENANAg3M6nhaPI9
“Kamu mau kemana nak?” tanya ibu mertuanya saat Cita keluar dari kamarnya dan melihat penampilan Cita yang sudah rapi itu.5174Please respect copyright.PENANAvMcHrItPOr
5174Please respect copyright.PENANA3E6xmv9WBM
“Cita mau keluar bentar bu ketemu sama temen” jawab Cita.5174Please respect copyright.PENANAHRcZCSJT7Z
5174Please respect copyright.PENANAYAxNljSxRN
“Siapa? Nada?”5174Please respect copyright.PENANAsA7zA1mE9h
5174Please respect copyright.PENANA37uNaX8p82
“Bukan kok bu, kan temen Cita bukan cuma mbak Nada. Cita cuma bentar kok bu”5174Please respect copyright.PENANAHTeAuZ0hX2
5174Please respect copyright.PENANAm1yCr6rRf7
“Yaudah hati-hati ya kalau begitu”5174Please respect copyright.PENANA70DifSPWp1
5174Please respect copyright.PENANAP1gjVDAMjM
“Iya bu, pamit dulu”5174Please respect copyright.PENANA81BBN5m3zu
5174Please respect copyright.PENANAbVtrsBTDPa
5174Please respect copyright.PENANAnP0nCk2MhD
Cita mencium tangan ibu mertuanya lalu menyiapkan motor maticnya. Setelah memanasinya sebentar Citapun meninggalkan rumahnya. Cita menuju ke sebuah kafe yang berada didalam satu-satunya pusat perbelanjaan dikota ini. Setelah memarkirkan motornya, dia menuju ke kafe itu. Dia sempat melihat ke sekeliling, tapi orang yang janjian dengannya belum datang. Akhirnya dia memilih salah satu tempat duduk yang dekat dengan jendela agar bisa bebas melihat keluar dan kemudian memesan minuman.5174Please respect copyright.PENANA8kcpZz4DZm
5174Please respect copyright.PENANAbphQw4ODUt
Sambil menunggu pesanannya datang Cita hanya terdiam melamun. Dia sebenarnya masih belum terlalu yakin bertemu dengan orang yang minggu lalu menelponnya, yang tak lain adalah pak Bowo. Tapi rasa penasaran yang sangat besar terhadap apa yang ingin dikatakan pak Bowo, juga demi menjawab pertanyaan dalam kepalanya tentang Andi membuatnya akhirnya berada disini sekarang.5174Please respect copyright.PENANAR199aVlkjK
5174Please respect copyright.PENANAF0O6Yi1v8m
5174Please respect copyright.PENANAPuZbBBmErp
“Mbak Cita?” lamunan Cita dikagetkan oleh suara seseorang. Cita melihat kearahnya, ternyata pak Bowo baru saja sampai.5174Please respect copyright.PENANA5UyrrRlo4d
5174Please respect copyright.PENANABTBAeuqBtU
“Eh iya pak Bowo, silahkan duduk” jawab Cita.5174Please respect copyright.PENANAmJRfk07vzz
5174Please respect copyright.PENANAUNbMGheUR1
“Makasih mbak. Lama ya nunggunya? Maaf tadi saya ada perlu sebentar sebelum kesini” ucap pak Bowo sambil duduk.5174Please respect copyright.PENANARJ9rufeHvw
5174Please respect copyright.PENANAVj6TShGYvf
“Oh nggak kok pak, saya juga baru bentar”5174Please respect copyright.PENANAGpr7hBNTlA
5174Please respect copyright.PENANA1cvemKsuvZ
5174Please respect copyright.PENANA9ndRbdbaaW
Obrolan mereka terpotong oleh seorang pelayan yang datang membawa pesanan Cita, sekaligus mencatat pesanan pak Bowo yang baru saja datang. Mereka masih nampak diam, Cita nampak bingung harus ngomong apa, karena memang dia berharap pak Bowo yang memulai pembicaraan dengan menceritakan tentang masalah Andi dikantor. Namun pak Bowo juga terlihat masih diam. Sampai akhirnya pelayan datang membawakan pesanan pak Bowo.5174Please respect copyright.PENANAqVDpLm9o2U
5174Please respect copyright.PENANA65tV7RrdlD
5174Please respect copyright.PENANA1sCIy8mvu4
“Hmm, maaf mbak, saya orangnya kurang bisa basa-basi, jadi langsung ke intinya saja ya?” tanya pak Bowo.5174Please respect copyright.PENANAZ29RKyGHpY
5174Please respect copyright.PENANAqbZFl2vhfc
“Iya pak, silakan” jawab Cita, yang memang mengharapkan seperti itu. Dia juga bingung kalau harus berbasa-basi dengan pak Bowo, karena ini baru pertama kalinya mereka ngobrol berdua seperti ini.5174Please respect copyright.PENANAL2y2pPHh0P
5174Please respect copyright.PENANAqTOya6Jtjo
“Ini soal Andi, suami mbak Cita. Terus terang, sudah agak lama saya perhatiin dia karena menurut saya kinerjanya jadi agak berubah” ucap pak Bowo.5174Please respect copyright.PENANA8Tc7P1yy9g
5174Please respect copyright.PENANAQR4BoKVVmj
“Maksudnya berubah seperti apa pak?” tanya Cita.5174Please respect copyright.PENANAIDgKFDZUVf
5174Please respect copyright.PENANAC4obWjAnJq
“Hmm, dia jadi sering nggak fokus mbak. Akibatnya kerjaannya sering nggak bener. Terlalu aneh karena Andi termasuk sudah sangat menguasai pekerjaannya itu. Saya pernah panggil dia untuk meminta penjelasan soal itu, dia bilang dia sedang ada masalah rumah tangga” ucap pak Bowo terhenti karena dia mulai menyeruput kopinya. Sedangkan Cita masih diam mendengarkan cerita pak Bowo.5174Please respect copyright.PENANALitsODHcWQ
5174Please respect copyright.PENANASsHA1k96TX
“Saya sebenarnya paling anti mencampuri urusan orang, apalagi urusan rumah tangganya. Karena itu waktu itu saya kasih Andi waktu untuk menyelesaikan masalahnya. Dan saya minta dia buat bersikap seprofesional mungkin, dengan tidak mencampur adukan masalah pribadi sama kerjaan” lanjut pak Bowo.5174Please respect copyright.PENANADY0PmmGEzv
5174Please respect copyright.PENANAVOzERvZf7i
5174Please respect copyright.PENANA6F0eZgDI6U
Cita jadi teringat saat pertama kali rumah tangganya mulai bermasalah. Itu adalah ketika pertama kalinya Andi tiba-tiba menyetubuhinya dengan kasar.5174Please respect copyright.PENANAkaalf3geAV
5174Please respect copyright.PENANAVZKrj4gwbU
5174Please respect copyright.PENANAhrDH3QPVDH
“Setelah itu Andi memang kembali seperti biasa, kerjaannya udah bener lagi seperti sebelum-sebelumnya. Waktu itu saya anggap masalah beres dan saya jadi kurang merhatiin dia lagi. Tapi nggak sampai 2 minggu setelah itu, dia mulai bermasalah lagi, dan itu lebih parah dari sebelumnya mbak, kerjaannya makin awut-awutan” ucap pak Bowo.5174Please respect copyright.PENANAc3zC5sqWcf
5174Please respect copyright.PENANAzuwfeUx8Jk
5174Please respect copyright.PENANAFnzMhryMrp
Cita masih diam. Dia kemudian menyangkutkan hal itu dengan masalah mereka, yang tak lain adalah setelah Andi sempat meminta maaf, tapi tiba-tiba Andi kembali menyetubuhinya dengan kasar lagi.5174Please respect copyright.PENANA8AbN3JvAEa
5174Please respect copyright.PENANAsmnX0a1La7
5174Please respect copyright.PENANAATbusP9yjK
“Waktu saya panggil lagi, Andi bilang hal yang sama, ada masalah sama rumah tangganya. Dan sayapun juga masih tetap kasih nasehat yang sama, karena saya nggak mau terlalu ikut campur urusan rumah tangga orang. Dan memang, dia sempat bagus lagi kerjaannya. Tapi…” pak Bowo memotong omongannya sendiri, sambil menyeruput kopinya lagi.5174Please respect copyright.PENANAeTJXaKExLv
5174Please respect copyright.PENANAdjPz4Dk67W
“Tapi apa pak?” tanya Cita dengan tak sabar.5174Please respect copyright.PENANAFplTX4y9mS
5174Please respect copyright.PENANAvyh01tukOq
“Ya, dia jadi kayak gitu lagi. Disitu saya jadi mulai penasaran mbak. Saya mulai terusik buat nyari tahu, apa sebenarnya yang terjadi sama Andi. Bukannya saya mau ikut campur masalah kalian, tapi saya nggak bisa diam kalau pekerjaan anak buah saya berantakan, karena itu imbasnya ke semua orang, nggak cuma saya, tapi ke karyawan lain. Mbak Cita pasti paham maksud saya kan?”5174Please respect copyright.PENANAaHbzZncYTi
5174Please respect copyright.PENANA0DHHB34rkk
“Hmm, iya pak saya paham. Karena kalau kerjaan ada yang nggak beres, orang di pusat tahunya itu yang nggak beres kantornya, dan kepalanya pasti yang jadi sasaran pertama buat diperiksa” jawab Cita.5174Please respect copyright.PENANAQs6bxYnnBn
5174Please respect copyright.PENANASfHsvuubrF
“Betul mbak, itu maksud saya”5174Please respect copyright.PENANA3TFdJcAB8S
5174Please respect copyright.PENANA9Hjm2iBZAN
“Jadi, hmm, pak Bowo mulai nyari tahu soal mas Andi?”5174Please respect copyright.PENANAaMoK55sjSm
5174Please respect copyright.PENANAhb0JmVG9DU
“Iya mbak, tapi itu saya lakukan sebisa mungkin hanya untuk sekedar tahu, bukan untuk ikut campur” jawab pak Bowo.5174Please respect copyright.PENANAXimrvhUGwq
5174Please respect copyright.PENANAGChINlTbIC
“Lalu, hmm, apa yang pak Bowo dapat?” tanya Cita penasaran.5174Please respect copyright.PENANAPkIh83GQiT
5174Please respect copyright.PENANA2UOB31zLNv
“Di awalnya saya cuma nanya-nanya ke anak buah saya yang lain, temen-temen kantor Andi, karena siapa tahu saja ada yang pernah diajak curhat oleh Andi. Tapi ternyata mereka juga tidak tahu apa-apa, karena memang Andi ini orangnya tertutup banget kalau dikantor, terutama soal kehidupan pribadinya. Waktu saya mau mulai buat nyari tahu tentang keluarga Andi, saya batalkan karena kerjaan Andi sempat bener lagi. Jadi saya rasa nggak perlu sampai nyari tahu kearah situ”5174Please respect copyright.PENANAEnzTKjgqOz
5174Please respect copyright.PENANAEjFVWzXyRJ
“Tapi yang bikin saya agak pusing, sikap Andi jadi terlalu sering berubah. Kadang dia bisa sangat fokus sama kerjaan, kadang nggak ada fokusnya sama sekali. Saya jadi nggak bisa cuma diam aja mbak, kalau seperti itu terus takutnya malah mempengaruhi kerjaan teman-temannya juga, karena pernah waktu mau tutup buku teman-temannya harus bantuin dia ngejar progres pekerjaan yang tertinggal cukup banyak”5174Please respect copyright.PENANAZ8EfKVDvqi
5174Please respect copyright.PENANA3Iio9lrnmI
5174Please respect copyright.PENANApUUQl8jpl0
Cita masih diam mendengarkan. Sebenarnya dia sudah tak sabar dan ingin agar pak Bowo secepatnya mengatakan apa yang sudah dia tahu. Tapi Cita tak mau terkesan memaksa pak Bowo, takutnya pak Bowo malah tersinggung dan malah tidak jadi menceritakan hal itu kepadanya.5174Please respect copyright.PENANAbrsGt5zLGV
5174Please respect copyright.PENANAsADQFyGr5F
5174Please respect copyright.PENANAY5LzGgdshE
“Akhirnya saya benar-benar mulai mencari tahu tentang Andi. Yaa, bisa dibilang menyelidiki lah. Dan saya sudah punya niatan untuk, maaf, sedikit campur tangan urusan pribadi Andi, termasuk urusan rumah tangganya”5174Please respect copyright.PENANAe5ZvK73CG4
5174Please respect copyright.PENANA9zg7P4uM2d
“Tapi sebelumnya, maaf kalau saya lancang, tapi saya cuma ingin memastikan, apakah rumah tangga mbak Cita dengan Andi baik-baik saja?” tanya pak Bowo.5174Please respect copyright.PENANA1oL5WzrWkd
5174Please respect copyright.PENANAsJu1HIZO9c
5174Please respect copyright.PENANAejOLr8Z9e7
Cita agak terkejut dengan pertanyaan itu. Meskipun sebelumnya waktu menelponnya minggu lalu pak Bowo sudah bilang ada yang mau ditanyakan, Cita tak menyangka pak Bowo langsung bertanya seperti itu. Dan sekarang, Cita bingung. Dia ragu apakah harus berterus terang pada pak Bowo kalau rumah tangganya sedang bermasalah, atau menutupinya.5174Please respect copyright.PENANAVKRQDghpNd
5174Please respect copyright.PENANAqkypWlUCgg
Cita masih berpikir, kalau masalah rumah tangganya adalah aib yang sebisa mungkin tidak diketahui oleh banyak orang. Tapi dia juga berpikir, mungkin saja pak Bowo sudah tahu setelah menyelidiki Andi, meskipun pastinya tidak tahu persis apa masalah yang dihadapi Cita dan Andi.5174Please respect copyright.PENANAYVYlETvLIy
5174Please respect copyright.PENANAwbDFAmtbAV
5174Please respect copyright.PENANAtX1hP1rb64
“Mbak Cita, kalau memang ada permasalahan, mbak Cita nggak perlu cerita dengan detail apa masalahnya, saya rasa itu rahasia keluarga mbak Cita dan saya nggak berhak tahu. Saya cuma ingin tahu saja, apakah rumah tangga mbak Cita baik-baik saja” ucap pak Bowo melihat Cita yang ragu-ragu.5174Please respect copyright.PENANAbdgVdzFrr6
5174Please respect copyright.PENANAS15GhSHixv
“Hmm, sebenarnya, memang iya pak, kami sedang bermasalah. Dan maaf pak, seperti apa masalahnya saya rasa saya nggak bisa ngasih tahu pak Bowo” jawab Cita.5174Please respect copyright.PENANAIAW8ExK6Ud
5174Please respect copyright.PENANAQCa7CPb7xZ
“Iya mbak, nggak papa, saya ngerti kok. Saya sendiri juga akan keberatan cerita soal rumah tangga saya kepada orang lain, kecuali sama orang yang bener-bener bisa saya percayai” ucap pak Bowo.5174Please respect copyright.PENANALrhKXqQx3p
5174Please respect copyright.PENANAWQirpWOJx3
“Makasih pengertiannya pak. Lalu, hmm, lanjutanya gimana pak?”5174Please respect copyright.PENANA95Pfwoi6xm
5174Please respect copyright.PENANAHRPA6ntADv
“Hmm, begini. Mohon maaf sebelumnya, saya harap mbak Cita nggak buru-buru mengambil kesimpulan, karena apa yang saya katakan ini saya juga belum yakin. Maksudnya, ini masih dugaan saya saja, saya belum bisa benar-benar membuktikannya” ucap pak Bowo.5174Please respect copyright.PENANAGV2a90AtKs
5174Please respect copyright.PENANATu0XlF6A9C
5174Please respect copyright.PENANAB4omUBz2Gu
Mendengar itu saja dada Cita sudah berdebar keras. Dia berandai-andai, apa yang mau dikatakan selanjutnya oleh pak Bowo. Dan salah satu yang dia pikirkan adalah, mungkinkah Andi sedang berselingkuh dengan wanita lain? Lalu Cita mengaitkannya dengan sikap Andi yang justru menuduhnya berselingkuh. Apakah tuduhan itu hanya akal-akalan Andi saja untuk menutupi apa yang sudah dia lakukan, bahwa sebenarnya justru dialah yang sudah selingkuh?5174Please respect copyright.PENANAMFXLDVYiam
5174Please respect copyright.PENANAE8ZO8tAuZZ
5174Please respect copyright.PENANA0QNhTcvbtu
“Saya curiga, Andi dekat sama orang lain mbak” ucap pak Bowo, yang bagi Cita bagaikan petir disiang bolong.5174Please respect copyright.PENANADxiqAGHZWS
5174Please respect copyright.PENANAKavXee5yGg
5174Please respect copyright.PENANAmXELLvYJ0a
Cita jelas tak bisa menyembunyikan kekagetannya didepan pak Bowo. Tapi setelah beberapa saat, Cita akhirnya bisa menguasai dirinya dan berusaha sabar, berusaha tidak langsung emosi.5174Please respect copyright.PENANA8ZRVUytksR
5174Please respect copyright.PENANAH0sprEOIK4
5174Please respect copyright.PENANAHiAyK5eyGY
“Apa yang membuat pak Bowo curiga seperti itu?”5174Please respect copyright.PENANAaiKZNMG4SD
5174Please respect copyright.PENANAEkOtHUQ2f6
“Beberapa minggu terakhir saya perhatikan, Andi dekat banget sama salah satu anak buah saya dikantor. Kenapa saya curiga, karena seperti yang saya bilang sebelumnya, Andi orangnya tertutup banget dikantor. Bahkan dia jarang bergaul dekat dengan teman-temannya. Makanya melihat kedekatan Andi dengan wanita itu, saya langsung menaruh curiga”5174Please respect copyright.PENANAv2ULT16vnl
5174Please respect copyright.PENANA8LHSOkw2rB
“Kedekatan seperti apa yang pak Bowo lihat dari mereka?”5174Please respect copyright.PENANA2PSPmNSi8t
5174Please respect copyright.PENANAYuxxhGrNtC
“Hmm, setahu saya, mereka kerap makan siang bareng diluar, hanya berdua. Dan beberapa kali, mereka agak telat baliknya lagi kekantor”5174Please respect copyright.PENANAk3Ro6AI8sa
5174Please respect copyright.PENANADdzfYoWIv3
“Hmm, bisa aja mereka cuma makan siang kan pak? Dan mungkin, sambil cerita-cerita aja?”5174Please respect copyright.PENANAprd7sLk0Bw
5174Please respect copyright.PENANAUPGIzuCkwB
“Iya mbak, bisa saja seperti itu. Semua kemungkinan bisa aja terjadi, makanya saya bilang kan tadi, saya sendiri juga belum yakin soal gudaan saya ini, belum benar-benar bisa membuktikannya”5174Please respect copyright.PENANApcz7lb8QZd
5174Please respect copyright.PENANA3hry518iwf
5174Please respect copyright.PENANAgf4RaEoA3K
Cita terdiam dan menunduk memikirkan kata-kata pak Bowo tadi. Diapun berpikir dan makin yakin jika Andi memang ada apa-apanya dibelakangnya. Kemungkinan besarnya, memang Andi selingkuh, lalu justru menuduh Citalah yang selingkuh untuk menutupi perbuatannya itu.5174Please respect copyright.PENANAj8jDDYBQmi
5174Please respect copyright.PENANAVjtwA4j3Vt
Pak Bowo sendiri juga masih terdiam, memberikan waktu kepada Cita untuk berpikir. Dia tidak ingin buru-buru melanjutkan ceritanya. Dia ingin mengetahui dulu bagaimana reaksi Cita. Dan saat ini dia cukup puas, karena hasilnya sudah seperti yang dia harapkan. Dia memang merencanakan, untuk pelan-pelan saja memberi tahu Cita, pelan-pelan menggiring Cita sampai pada saatnya nanti Cita tahu kalau ternyata Andi memang benar-benar selingkuh dengan Isna.5174Please respect copyright.PENANAi6eyadtjY8
5174Please respect copyright.PENANA0Tv572IL1V
Cia masih terdiam, sekarang wajahnya mengarah keluar. Melihat lalu lalang orang yang lewat didepan kafe ini. Tapi pikirannya masih tentang Andi. Dia yang dari kemarin-kemarin mencoba untuk berpikir positif dan selalu berhasil mengusir prasangka buruk kepada Andi, kini jadi tidak bisa. Dia jadi mulai menduga-duga, seperti dugaan dari pak Bowo.5174Please respect copyright.PENANAEhi2ETTzRW
5174Please respect copyright.PENANAVfl4xDiwkD
Sesaat kemudian, mata Cita tiba-tiba terfokus pada satu titik. Dia terbelalak, kaget. Dia yang dari tadi mencoba tenang setelah mendengar cerita dari pak Bowo, tiba-tiba kehilangan ketenangannya itu. Terlihat dari nafasnya yang mulai memburu.5174Please respect copyright.PENANA7BZ1QJhdZk
5174Please respect copyright.PENANA6XRMX3F3hH
5174Please respect copyright.PENANAZ6aVQEbStW
“Itu kan…” ucap Cita perlahan, tapi cukup untuk didengar oleh pak Bowo. Apalagi tangan Cita bergerak menunjuk kearah luar, dan diikuti oleh tatapan pak Bowo. Pak Bowo juga agak kaget dengan apa yang dia lihat.5174Please respect copyright.PENANAUILszTF30h
5174Please respect copyright.PENANABpvK3brtxE
5174Please respect copyright.PENANAG29gsJAFT0
Dari arah yang ditunjuk oleh Cita, terlihat Andi, suaminya, sedang berjalan begitu mesra dengan seorang wanita berjilbab. Tangan Andi bahkan terlihat memeluk pinggang wanita itu, dan wanita itu nampaknya tak canggung untuk bersikap manja kepada Andi. Mereka terlihat berjalan kearah pintu keluar, dengan kondisi baik wanita itu maupun Andi sama-sama menenteng plastik belanjaan.5174Please respect copyright.PENANA9WyMQ6IKgF
5174Please respect copyright.PENANAi1kxGnSIx0
5174Please respect copyright.PENANALYOemMzYhw
“Itu Isna, wanita yang saya ceritakan tadi mbak” ucap pak Bowo.5174Please respect copyright.PENANAZjnRYvvuoW
5174Please respect copyright.PENANAQWPmIeWspf
5174Please respect copyright.PENANAqVclFPJPQH
Tiba-tiba saja Cita langsung berdiri dan hendak pergi dari tempat itu. Tapi dia ditahan oleh pak Bowo, tangannya dipegang pak Bowo.5174Please respect copyright.PENANA0i7elbdt6s
5174Please respect copyright.PENANAo8K7zgAOMu
5174Please respect copyright.PENANAd7Lc1K4yQ5
“Mbak Cita mau kemana? Sabar dulu mbak” ucap pak Bowo.5174Please respect copyright.PENANAP98nUGXBkZ
5174Please respect copyright.PENANAtArlnYmBwy
“Saya mau ngikutin mereka pak. Saya mau cari tahu sendiri kebenarannya” ucap Cita berusaha menarik tangannya, tapi masih ditahan oleh pak Bowo.5174Please respect copyright.PENANAzmU13oWyua
5174Please respect copyright.PENANAOtNNr1pRYx
“Baik kalau gitu, saya antar” ucap pak Bowo.5174Please respect copyright.PENANASDHCNKtIwy
5174Please respect copyright.PENANA8EEFKAyi68
“Nggak usah pak, saya sendiri aja, saya bawa motor”5174Please respect copyright.PENANA2YBksMNAsm
5174Please respect copyright.PENANACXGhD9Ynih
“Tapi mbak…”5174Please respect copyright.PENANAh4urRtnbYw
5174Please respect copyright.PENANAf2iBIyxntX
“Biar saya sendiri aja pak, maaf tapi tolong lepaskan tangan saya” ucap Cita sambil mengibaskan tangannya, dan akhirnya berhasil lepas dari pak Bowo.5174Please respect copyright.PENANA25CBqSF6im
5174Please respect copyright.PENANAi3ilp6R0Fq
5174Please respect copyright.PENANAkdmDOqre4J
Tanpa menunggu lagi Cita langsung pergi dari situ, sementara pak Bowo kembali duduk dikursinya. Dia memang tidak ada niat untuk mengantarkan Cita.5174Please respect copyright.PENANA78aDAKfxjr
5174Please respect copyright.PENANAO6kcbIEPIN
Setelah Cita pergi, pak Bowo senyum-senyum sendiri. Situasinya ternyata berjalan lebih cepat daripada apa yang dia rencanakan. Sejak awal dia memang sudah mengatur rencana. Dia akan menemui Cita, lalu memberi tahu Cita tentang Andi, seperti yang tadi dia ceritakan. Kemudian selanjutnya dia akan meminta agar Isna mengajak pergi Andi, bersamaan dengan pak Bowo mengajak ketemuan Cita untuk kedua kalinya dengan dalih sudah memiliki bukti yang lebih kuat.5174Please respect copyright.PENANAoYGJjb3o5j
5174Please respect copyright.PENANA0ZcFk3p1Xx
Tapi ternyata, justru hari ini mereka melihat langsung Andi jalan dengan Isna dan terlihat sangat mesra. Pak Bowo sempat terkejut karena sebenarnya dia belum sempat bilang apa-apa ke Isna. Selain karena seharusnya memang belum waktunya, dia juga sedang sibuk menikmati mangsa barunya, Nada. Tapi apa yang terjadi sekarang ini justru menguntungkan untuknya.5174Please respect copyright.PENANAEfGQaDKmoN
5174Please respect copyright.PENANAQBvRZ7fw0X
Haha, bagus Is, belum sempat aku suruh kamu malah udah jalan sama Andi. Kalau gitu aku udah nggak perlu lagi foto-foto ini. Batin pak Bowo sambil membuka galeri foto di hpnya, dan mulai menghapusnya satu persatu.5174Please respect copyright.PENANAWoPRRo25fH
5174Please respect copyright.PENANAD0WFoNfgu1
Foto-foto itu adalah foto ketika Cita ditolong dan dibonceng Agus saat dia berangkat kerja sendiri dan motornya mogok ditengah jalan. Waktu itu pak Bowo kebetulan lewat disitu, dan melihat hal itu sebagai sebuah peluang. Rencananya dia akan memberikan foto-foto itu kepada Isna untuk diperlihatkan kepada Andi. Dengan begitu Andi akan semakin curiga kalau Isna benar-benar selingkuh, meskipun bukan dengan orang-orang yang awalnya sudah dia curigai. Dia berharap hal itu akan semakin membuat Andi marah dan menambah keretakan rumah tangga mereka.5174Please respect copyright.PENANAgdOlmLQi6I
5174Please respect copyright.PENANAwtMA8Mn4od
Tapi sepertinya hal itu sudah tidak perlu lagi, karena dengan Cita melihat bagaimana mesranya Andi dan Isna tadi, sudah pasti suasana rumah tangga Cita dan Andi akan makin memanas. Pak Bowo sudah memperkirakan setelah ini mereka berdua akan bertengkar hebat. Dan hanya tinggal menunggu waktu saja untuk pak Bowo mendekati Cita, mencari kesempatan dalam kesempitan, untuk mendapatkan yang sempit-sempit. Setelah beberapa saat dan menghabiskan minumannya, pak Bowo membayar minuman dia dan Cita lalu pergi meninggalkan kafe ini dengan senyum lebar diwajahnya.5174Please respect copyright.PENANAQ2FvhRVooT
5174Please respect copyright.PENANAkJBT1vqARY
Sementara itu, tak jauh dari tempat duduk Cita dan pak Bowo tadi, sebenarnya ada seseorang yang mengamati bahkan mendengarkan pembicaraan mereka sejak awal. Orang itu tak lain adalah Nada. Nada juga bahkan melihat Andi yang tadi berjalan mesra dengan Isna.5174Please respect copyright.PENANAHkeO5hs4Gu
5174Please respect copyright.PENANAYnLDNvLYxa
Sejak awal, Nada memang sudah curiga sejak minggu lalu waktu pak Bowo menelpon Cita. Meskipun pak Bowo tidak cerita apa-apa, tapi Nada mendengar pembicaraan pak Bowo waktu itu. Dan dia jadi sangat yakin, bahwa pak Bowo mengincar Cita. Karena itulah sejak saat itu, hampir tiap hari Nada mengawasi Cita dari jauh.5174Please respect copyright.PENANAodn33gtUEf
5174Please respect copyright.PENANA9W7uYjmqW5
Termasuk hari ini, dia sudah cukup lama menunggu disekitar rumah Cita. Dan begitu Cita keluar dari rumah, dia langsung mengikutinya. Cita yang sudah sampai di kafe ini dan sempat melamun, memudahkan Nada untuk masuk kesini dan mencari tempat duduk didekat Cita tanpa diketahui oleh Cita. Dan akhirnya dia bisa mendengar semuanya.5174Please respect copyright.PENANAn8LIodTzsg
5174Please respect copyright.PENANAHajX8MWNyd
Pak Bowo ngajak Cita kesini untuk memberi tahu soal mas Andi yang deket sama perempuan lain. Dan tadi, kami semua lihat mas Andi jalan sama perempuan yang bernama Isna itu. Apa ini cuma kebetulan, atau sudah diatur oleh pak Bowo? Batin Nada.5174Please respect copyright.PENANAzZVBGLC3XM
5174Please respect copyright.PENANA99GCYWUQYn
Dia mencoba untuk memikirkan kemungkinannya, dan dia yakin kalau semua ini sudah diatur oleh pak Bowo, mengingat sekarang dia sudah tahu kalau pak Bowo itu orangnya cukup licik.5174Please respect copyright.PENANAV2XBdZ0ngO
5174Please respect copyright.PENANAR4985zkWKu
Jadi, Isna itu anak buahnya pak Bowo, sekantor sama mas Andi. Tapi apa bener ya? Atau jangan-jangan itu karangan pak Bowo aja, seperti waktu dia bilang ke aku kalau Gina itu dari luar kota, nyatanya Gina itu orang sini juga. Hmm, kayaknya aku harus cari tahu soal si Isna ini deh. Tapi gimana caranya ya? Batin Nada.5174Please respect copyright.PENANAsQLOgCk3vc
5174Please respect copyright.PENANA9fDEkXcXfU
Oh iya, kalau dia bener-bener anak buah pak Bowo, mending aku nanya ke Gina aja, dia kan juga anak buah pak Bowo dulunya, siapa tahu dia kenal sama Isna. Baiklah, aku harus nemuin Gina sekarang. Batin Nada lagi.5174Please respect copyright.PENANAugqofdLfZn
5174Please respect copyright.PENANAv0pfQa01u3
Akhirnya Nadapun pergi meninggalkan kafe itu. Sebenarnya dia sangat ingin mengikuti Cita lagi, penasaran juga dia kepada Andi, apakah Andi benar-benar selingkuh, meskipun dia juga sudah lihat sendiri tadi. Sekaligus, dia ingin tahu bagaimana reaksi Cita, karena takutnya Cita akan lepas kendali begitu memastikan Andi selingkuh. Tapi setelah dipikir-pikir lagi, Nada pikir Cita tidak akan seperti itu, sehingga dia berniat untuk mencari tahu tentang Isna saja, dengan cara bertanya pak Gina.5174Please respect copyright.PENANAgIC08PlNCp
5174Please respect copyright.PENANAzieBW81IZi
Tapi bukan hal yang mudah mencari Gina. Nada tidak tahu dimana persisnya Gina tinggal. Dia juga tidak punya nomer telpon Gina. Dia hanya berbekal ingatannya saat pak Bowo mengatakan daerah tempat tinggal Gina, dan diapun mengarahkan mobilnya kedaerah itu. Sampai disanapun dia bertanya pada beberapa orang yang ditemui, dan dia beruntung karena tak lama kemudian dia berhasil menemukan rumah Gina. Lebih beruntung lagi, karena Gina ada dirumahnya.5174Please respect copyright.PENANAe6INPjM5ao
5174Please respect copyright.PENANApPqMO2l9xx
5174Please respect copyright.PENANABwHUXYAK0j
“Loh, Nada?” ucap Gina terkejut saat membuka pintu rumah dan melihat Nada berdiri disitu.5174Please respect copyright.PENANAAa9qJ2ENTN
5174Please respect copyright.PENANARXLXKHlnfB
“Hai Gin” sapa Nada.5174Please respect copyright.PENANAWOeEusNg8h
5174Please respect copyright.PENANA0SiQ9RxaAS
5174Please respect copyright.PENANAw1IkVAD5ep
Gina terdiam, selain kaget dia juga terlihat takut, merasa bersalah. Bagaimanapun, waktu itu Gina juga ikut andil dalam menjebak Nada sehingga sekarang menjadi budak nafsu pak Bowo. Gina berpikir kalau Nada sengaja mencarinya sampai kesini karena marah dan tak terima. Dia takut Nada akan membalas dendam padanya. Dan jika terjadi keributan disini, otomatis para tetangga akan datang kesini, dan pada akhirnya akan tahu tentang aib dirinya, yang selama ini selalu ditutupinya.5174Please respect copyright.PENANAPcGyd4k0Lt
5174Please respect copyright.PENANAHDqVIomcJy
5174Please respect copyright.PENANA203DAK8Y9S
“Ka.. kamu mau apa kesini Nad? Kalau soal yang kemarin, itu.. itu aku disuruh sama pak Bowo, aku nggak pu…”5174Please respect copyright.PENANA7myb2jkDUR
5174Please respect copyright.PENANAY2uFkqFx8i
“Bukan itu Gin, aku kesini bukan untuk bicarain masalah itu” potong Nada.5174Please respect copyright.PENANAxm93NZ2PsK
5174Please respect copyright.PENANAmJGRWgOz4O
“Hmm, terus?”5174Please respect copyright.PENANAF8lDYFBxTa
5174Please respect copyright.PENANAU2r5F0yE18
“Boleh aku masuk dulu?”5174Please respect copyright.PENANASssqB24gIZ
5174Please respect copyright.PENANAqhmrsFx11r
“Oh iya maaf maaf. Silakan masuk”5174Please respect copyright.PENANAaf2NVrkACr
5174Please respect copyright.PENANAfxmzP7xIoH
5174Please respect copyright.PENANAPGOFuqcPt1
Gina mempersilahkan Nada masuk kedalam rumah. Meskipun belum mengetahui tujuan Nada datang kesini, tapi dia lega karena ternyata Nada kesini bukan untuk membicarakan soal peristiwa itu. Tapi dia tetap yakin kalau Nada kesini tetap ada hubungannya dengan pak Bowo, karena tidak ada hal lain lagi yang akan membuat mereka berdua berurusan selain urusan dengan pak Bowo.5174Please respect copyright.PENANA7hJRuQrQpz
5174Please respect copyright.PENANAhQoMsywHVr
5174Please respect copyright.PENANATXe4SB1eF1
“Kamu sendirian dirumah?” tanya Nada ketika Gina membawakan minum untuknya.5174Please respect copyright.PENANAihbEEkwQSl
5174Please respect copyright.PENANA8sbTgNa7nO
“Iya, suamiku lagi ditoko. Anakku juga tadi dibawa jalan-jalan sama kakeknya” jawab Gina.5174Please respect copyright.PENANAe5NqB70NGD
5174Please respect copyright.PENANAOMzBmDX4ag
“Toko?”5174Please respect copyright.PENANAKUTnpTrh4r
5174Please respect copyright.PENANAEKhHqozHMS
“Iya. Hmm, kamu punya toko handphone, kecil-kecilan sih, tapi ya lumayan lah” jawab Gina.5174Please respect copyright.PENANAp6jVbZsjvY
5174Please respect copyright.PENANA7pa9xuMwjo
“Ooh baguslah kalau gitu, jadi kita bisa lebih bebas ngobrolnya” ucap Nada.5174Please respect copyright.PENANAU0yUXdbskn
5174Please respect copyright.PENANA7V6VUFFwXT
“Jadi ada perlu apa kamu sampai kesini Nad? Dan, darimana kamu tahu rumahku?” tanya Gina.5174Please respect copyright.PENANAEDh6Gz9RRr
5174Please respect copyright.PENANAWKZg1UT8RE
“Aku tahu dari pak Bowo. Dia cuma bilang aja kamu tinggal didaerah sini, tadi aku juga nanya-nanya kok sampai ketemu rumahmu ini”5174Please respect copyright.PENANAb8xrtL8VhS
5174Please respect copyright.PENANA5S2M3whk8u
“Ooh gitu”5174Please respect copyright.PENANA1QyO1uLdQS
5174Please respect copyright.PENANAe6bjDJbqai
“Iya. Dan aku kesini, memang ada hubungannya sama pak Bowo”5174Please respect copyright.PENANAwsVHFWL0vO
5174Please respect copyright.PENANAtsKOUjnaa4
“Ya, aku udah bisa nebak sih. Tapi kamu bilang, kamu kesini bukan untuk ngomongin yang kemarin, kalau begitu soal apa?”5174Please respect copyright.PENANAKzoZiVHySM
5174Please respect copyright.PENANAwBvJb9aaPb
“Hmm, kamu kenal sama yang namanya Isna?”5174Please respect copyright.PENANA4MWXSM7lca
5174Please respect copyright.PENANA66pSr68dbA
“Isna?”5174Please respect copyright.PENANAnfW6qXWJcL
5174Please respect copyright.PENANAH2OWPUtT6g
“Iya, Isna, yang katanya sekantor sama pak Bowo. Kamu kenal?”5174Please respect copyright.PENANAf8D9iom69H
5174Please respect copyright.PENANAsqdhS2wvAP
“Darimana kamu tahu Isna? Dan ada apa kamu nanya soal Isna?” tanya Gina.5174Please respect copyright.PENANARLQqbDnpYe
5174Please respect copyright.PENANA5jFkDt5gQ5
“Nanti aku ceritain. Tapi kamu kenal sama dia?”5174Please respect copyright.PENANAOl5EG5iQfP
5174Please respect copyright.PENANADHgNWH42dY
“Iya, aku kenal sama pelacur itu” jawab Gina agak sewot.5174Please respect copyright.PENANAPCbX39CeYr
5174Please respect copyright.PENANAIZRwxIjpHR
“Pelacur? Lho dia bukannya anak buah pak Bowo?”5174Please respect copyright.PENANAevBcoDYGhH
5174Please respect copyright.PENANAxgC5c3Pz6Q
“Memang, dia memang anak buah pak Bowo. Kenapa aku sebut pelacur, ya karena dia itu, hmm, ya sama kayak kita lah, budaknya si brengsek Bowo. Tapi, dia lebih parah”5174Please respect copyright.PENANAQzDcJrp3ts
5174Please respect copyright.PENANAuJfPaoQfsg
“Lebih parah gimana?”5174Please respect copyright.PENANAqfShG1ljE8
5174Please respect copyright.PENANAMPlY0eBONj
5174Please respect copyright.PENANAFjOSj0LOG0
Gina menarik nafas agak panjang, sebelum akhirnya mulai bercerita.5174Please respect copyright.PENANAhYyFIuGMUF
5174Please respect copyright.PENANAhhqynOX58p
5174Please respect copyright.PENANATUzg8HUzLR
“Isna itu, adalah orang yang dulu ngejebak aku Nad. Waktu itu aku baru masuk kerja dibank itu sebagai teller. Semua berjalan baik-baik aja, sampai suatu hari Isna ngajak aku buat kerumah pak Bowo. Dia bilang sih, ada urusan kerjaan sehingga harus nemuin pak Bowo, dan aku diminta menemaninya. Karena posisinya aku masih junior, masih baru, ya aku nurut aja. Dan aku pikir waktu itu, biar bisa lebih dekat sama atasan, ya kamu tahu lah apa maksudku”5174Please respect copyright.PENANAOs6rhDviB9
5174Please respect copyright.PENANAh29OezcVyM
5174Please respect copyright.PENANA0QpAEdawg0
Nada mengangguk. Seorang karyawan baru, ketika bisa dekat dengan atasannya, paling tidak dia akan sedikit merasa ‘aman’. Kalaupun dia melakukan kesalahan dalam pekerjaannya, mungkin dia bisa mendapat sedikit kelonggaran dari atasannya.5174Please respect copyright.PENANAOv6ziaZMbK
5174Please respect copyright.PENANAPULgKL8Cvn
5174Please respect copyright.PENANAqFTnNQvIGZ
“Tapi ternyata, itu semua cuma akal-akalan aja Nad. Aku dikasih obat perangsang, sama kayak kamu kemarin itu, sampai akhirnya hari itu aku diperawanin sama pak Bowo. Aku marah banget, tapi aku nggak bisa apa-apa. Aku nggak bisa laporin dia ke polisi dengan tuduhan pemerkosaan, karena dia ada bukti rekaman video. Dan di video itu, memang tidak terlihat seperti pemerkosaan, wajar karena aku dalam pengaruh obat perangsang dosis tinggi” ucap Gina.5174Please respect copyright.PENANAmpcMMuNFVi
5174Please respect copyright.PENANAc9jlQKJwLj
“Dan sejak itu, dengan ancaman video itu akhirnya aku jadi budaknya pak Bowo. Hampir setiap kesempatan aku harus melayani pak Bowo. Nggak jarang aku melakukan itu bareng sama Isna juga. Dan aku, bukan satu-satunya cewek yang dijebak pak Bowo dengan bantuan Isna, aku hanya salah satunya saja”5174Please respect copyright.PENANA57vb8Y4KML
5174Please respect copyright.PENANApCjKPYi5yV
5174Please respect copyright.PENANAoOHXZPBaFz
Nada kembali mengangguk. Dan dia semakin yakin, bahwa kedekatan Andi dengan Isna yang dia lihat tadi bukan kedekatan biasa. Semua itu sudah direncanakan oleh pak Bowo untuk bisa mendapatkan Cita.5174Please respect copyright.PENANAayXt9a3ihE
5174Please respect copyright.PENANASWMhRnXJ9X
Nada juga merasa prihatin dengan nasib Gina yang ternyata lebih parah darinya. Kalau dia dijebak pak Bowo dalam posisi dia sudah menikah, kalau Gina ternyata kehilangan keperawanannya oleh pak Bowo.5174Please respect copyright.PENANA8OBLvQLmgR
5174Please respect copyright.PENANAsoMHttO5IG
5174Please respect copyright.PENANArEMR1Q5n9o
“Terus terang aja Nad, sejak aku menikah aku udah jarang banget dipanggil untuk melayani pak Bowo. Aku pikir, dia sudah mendapatkan korban baru, sehingga nggak butuh aku lagi. Dan aku juga nggak peduli sama hal itu, karena aku bisa sedikit terbebas dari pak Bowo, sampai kemarin itu aku dihubungi pak Bowo buat bantuin dia buat jebak kamu. Dan, maaf soal itu Nad, aku nggak punya pilihan buat nolak, kamu tahu itu kan?”5174Please respect copyright.PENANA9TtcuiLAxs
5174Please respect copyright.PENANA6lPh637ZaU
“Iya, aku ngerti kok”5174Please respect copyright.PENANAodnMsbYli4
5174Please respect copyright.PENANArzbvzqY5pb
“Terus, untuk apa kamu nanyain soal Isna? Dan gimana kamu bisa tahu Isna?”5174Please respect copyright.PENANAAI9uHFkVoq
5174Please respect copyright.PENANA6lnpf4pIPX
“Kamu kenal sama Cita?” tanya Nada.5174Please respect copyright.PENANAgkO7CY1Dvd
5174Please respect copyright.PENANA4s4fufRO1K
“Cita? Cita siapa?”5174Please respect copyright.PENANAzY0KdZN7QP
5174Please respect copyright.PENANAKnFipWGqhO
“Cita, selebgram yang kemarin terkenal karena fotonya nyebar waktu banjir beberapa bulan yang lalu”5174Please respect copyright.PENANAEQ7BZEaDmJ
5174Please respect copyright.PENANADmVTiFqnrg
“Hmm, oh iya iya, aku tahu. Kenapa dengan Cita?”5174Please respect copyright.PENANAZXwhNY2lXt
5174Please respect copyright.PENANArA95cHHuRg
“Cita itu istrinya Andi, kamu tahu Andi juga kan?”5174Please respect copyright.PENANAqIRrDt6ioi
5174Please respect copyright.PENANA8TnZ3A9Ux8
“Mas Andi yang kerja se bank sama pak Bowo?”5174Please respect copyright.PENANAqAbRidxA5H
5174Please respect copyright.PENANACXMNEgtQXM
“Iya”5174Please respect copyright.PENANApl21ad1Xr6
5174Please respect copyright.PENANAscVfcABIPL
“Hmm, jangan bilang kalau Cita itu istrinya mas Andi, dan pak Bowo berniat mendapatkan si Cita itu?”5174Please respect copyright.PENANAPgo59HF6WF
5174Please respect copyright.PENANAgSqxZNU3OA
5174Please respect copyright.PENANAfYls1Zcb9y
Nada mengangguk. Dia kemudian menceritakan apa yang dia tahu. Tentang Cita yang merupakan istri dari Andi. Kemudian waktu pak Bowo menelpon Cita, pertemuan mereka hari ini, sampai pada saat mereka sama-sama melihat Andi jalan sama Isna. Juga termasuk kemungkinan yang dipikirkan Nada menebak rencana busuk pak Bowo kepada Cita.5174Please respect copyright.PENANAnMK2ifOdMm
5174Please respect copyright.PENANAiYv699h7e0
5174Please respect copyright.PENANAznV4SCFANg
“Apa yang kami lihat tadi, menurutku itu bukan kebetulan Gin, itu pasti udah direncanain sama pak Bowo”5174Please respect copyright.PENANAHVbI6DtLcL
5174Please respect copyright.PENANACqPe9RIOjE
“Iya, aku sependapat sama kamu Nad. Pak Bowo itu orangnya licik banget. Nggak mungkin itu semua cuma kebetulan. Isna juga pasti mau bantuin pak Bowo, dan kemungkinan bukan karena diancam, pasti Isna sendiri yang doyan”5174Please respect copyright.PENANAyK5Q4cGA5E
5174Please respect copyright.PENANARCAbX5tgj4
“Kok gitu?”5174Please respect copyright.PENANAL04bDzwYIl
5174Please respect copyright.PENANAjntFfoITkK
“Hmm, seingatku, mas Andi itu orangnya lumayan lah, meskipun pendiam gitu. Isna itu jablay Nad, suaminya nggak ada disini. Meskipun pasti udah sering ngentot sama pak Bowo, tapi aku yakin Isna juga mau-mau aja ngentot sama mas Andi. Dan pak Bowo tahu sifat Isna itu, makanya itu pasti dimanfaatin pak Bowo buat bisa dapetin istrinya mas Andi”5174Please respect copyright.PENANAGVubm3GutO
5174Please respect copyright.PENANAdqiKeNDIdU
“Hmm, kalau gitu berarti emang Cita dalam bahaya”5174Please respect copyright.PENANAiXQEF23B3B
5174Please respect copyright.PENANAp2MR8bbWYf
“Iya Nad. Dan yang aku tahu, pak Bowo nggak pernah gagal dapetin buruannya. Kamu harus peringatin temenmu itu Nad”5174Please respect copyright.PENANAg9g3dPTOll
5174Please respect copyright.PENANAO9jq5TJu8g
“Itu yang aku pikirin Gin, tapi gimana caranya? Aku yakin, sebenarnya pak Bowo tahu kalau aku dan Cita itu temenan. Dan bisa jadi, pak Bowo ngejebak aku itu karena tujuan dia yang sebenarnya adalah Cita. Nantinya, dia akan manfaatin aku untuk memuluskan rencananya itu. Dan kamu tahu kan, kemungkinannya aku juga nggak akan bisa nolak keinginan pak Bowo?”5174Please respect copyright.PENANA4cTIlpPJoj
5174Please respect copyright.PENANAq8HSNbjKb9
“Waah, kalau gitu ceritanya sih ya susah. Tapi, apa pak Bowo udah pernah ngomongin ini sama kamu?”5174Please respect copyright.PENANAZd0s98NKgY
5174Please respect copyright.PENANAzwcRWNDEuc
“Belum Gin. Aku tahu sih, sempet curi dengar waktu pak Bowo nelpon Cita. Tapi aku yakin suatu saat nanti aku akan diminta buat bantuin dia”5174Please respect copyright.PENANAvXWhSRQ2Jk
5174Please respect copyright.PENANAKv12cZjQ87
5174Please respect copyright.PENANAU96ASxYNL3
Gina terdiam sebentar, terlihat sedang memikirkan sesuatu. Dan tiba-tiba saja raut mukanya berubah, menjadi terlihat bersedih. Nada melihat perubahan itu jadi terheran-heran.5174Please respect copyright.PENANAJhb3Yv8utM
5174Please respect copyright.PENANAsREaumBM01
5174Please respect copyright.PENANAot8ZLZRxd6
“Gin, kamu kenapa?” tanya Nada. Gina menatapnya tajam.5174Please respect copyright.PENANAny2TjltNye
5174Please respect copyright.PENANA1q2mqAvMjU
“Nad, kamu harus membuat pilihan yang benar”5174Please respect copyright.PENANAiPJsPazMBX
5174Please respect copyright.PENANARvALbtJv3E
“Maksud kamu?”5174Please respect copyright.PENANAik7qiBHh9l
5174Please respect copyright.PENANA41Dpiipg2o
Gina menghela nafas panjang sebelum berbicara. “Dulu, aku pernah berada diposisi seperti kamu sekarang ini”5174Please respect copyright.PENANA6rvMs07vyA
5174Please respect copyright.PENANALT2z8E4YPL
“Diposisiku? Maksudnya?”5174Please respect copyright.PENANA5zRLcx5ur6
5174Please respect copyright.PENANAxADT1O5SE2
“Dulu, aku pernah diminta pak Bowo buat bantuin dia ngejebak seseorang. Dan orang itu adalah sahabatku dari kecil Nad. Waktu itu aku dilema, antara bantuin pak Bowo atau nggak. Masalahnya, aku diancam pak Bowo pakai video persetubuhan kami, dan yang lebih parah, waktu itu aku udah mau nikah sama suamiku” ucap Gina, yang perlahan terlihat matanya mulai berkaca-kaca.5174Please respect copyright.PENANAat0hEf5r5G
5174Please respect copyright.PENANApceo4Y6ksC
“Akhirnya, aku lebih memilih untuk menyelamatkan harga diriku. Aku nggak mau pernikahanku gagal, dan aku terpaksa bantuin pak Bowo. Dan kamu tahu, akhirnya sahabatku itu diperawani oleh pak Bowo. Sayangnya, sahabatku nggak terima dengan apa yang aku lakuin. Dia bener-bener benci sama aku, dia nggak mau ngerti posisiku yang ngelakuin itu dengan terpaksa. Akhirnya nggak lama setelah itu dia pindah entah kemana, dan sampai sekarang aku lost kontak sama dia” ucap Gina yang mulai menangis.5174Please respect copyright.PENANAieKabNDdGW
5174Please respect copyright.PENANAFmAWmaEBv9
“Kamu harus berpikir matang-matang Nad, mana yang mau kamu pilih? Menyelamatkan kehormatanmu sebagai istri, atau kehilangan sahabatmu”5174Please respect copyright.PENANAe6WDvJbXqK
5174Please respect copyright.PENANA5MGzCjwjky
5174Please respect copyright.PENANAVolJUHf5eQ
Nada sampai tercenung. Dia tak bisa berkata apa-apa. Hanya bisa membayangkan saja bagaimana rasanya Gina waktu itu, yang mungkin akan terjadi padanya sebentar lagi. Tidak jauh didepannya, dia akan segera dihadapkan pada sebuah persimpangan, dimana kedua jalan itu bisa mengantarnya pada masalah besar. Mau mundur ataupun balik arah, sudah tidak bisa lagi.5174Please respect copyright.PENANALSwEW9uo6e
5174Please respect copyright.PENANAEAXec38pI6
Nada harus membuat keputusan yang paling tepat, karena kedua pilihan tidak ada yang menguntungkan. Mau memperingatkan Cita dengan taruhan pak Bowo menyebarkan videonya yang membuatnya malu, atau mempertahankan kehormatannya tapi menjerumuskan Cita? Saat ini, dia bagai makan buah simalakama. Dimakan mati keracunan, tak dimakan mati kelaparan. Sama-sama bikin mati, hanya cara mana yang akan dia pilih?5174Please respect copyright.PENANAHvzfC6Rvqp
5174Please respect copyright.PENANADUe71SuDAe
*5174Please respect copyright.PENANASy5eKDmkbx
*5174Please respect copyright.PENANAKcpVr8Sqhi
*5174Please respect copyright.PENANAu818X5ulWF
*5174Please respect copyright.PENANAXPMKXXoCk1
*5174Please respect copyright.PENANAsyBxTcHlJD