7253Please respect copyright.PENANAyU44JgPGWu
7253Please respect copyright.PENANAaYUTzOnrET
Cita pulang kerumah dengan tergesa-gesa. Begitu dia turun dari motor dia buru-buru masuk kekamar. Sebisa mungkin dia ingin menyembunyikan wajahnya dari ibu mertuanya. Tapi ibu mertuanya sudah terlanjur melihatnya tadi. Dan diapun mengikuti Cita yang masuk kekamarnya. Terlihat Cita mengambil sebuah tas, membuka lemari lalu mengambil beberapa helai pakaiannya dan dimasukan kedalam tas itu.7253Please respect copyright.PENANAu0pEiCDqqs
7253Please respect copyright.PENANAi7eSu6V4TO
7253Please respect copyright.PENANAgIb6GFNuzN
“Loh nak kamu mau kemana? Ada apa nak?” tanya ibu mertuanya. Dia menebak, ada sebuah masalah besar sehingga Cita bersikap seperti itu.7253Please respect copyright.PENANAsaIFFDmgzm
7253Please respect copyright.PENANAwjlOdGtWWm
7253Please respect copyright.PENANAgRjch8he2W
Tapi Cita tak segera menjawabnya. Dia masih terus mengemasi baju-bajunya. Kalau tadi dia menahan tangisnya, sekarang sudah tidak lagi. Dia menangis sejadi-jadinya sambil terus mengemasi bajunya. Sudah kepalang tanggung, ibu mertuanya juga sudah kadung melihat Cita menangis.7253Please respect copyright.PENANA8vTBrhjUSX
7253Please respect copyright.PENANA5S1WusFu54
7253Please respect copyright.PENANADwUpU1A6P4
“Cita, kamu kenapa nak? Ada apa? Bilang sama ibu” ucap ibu mertuanya, masih berusaha mencari tahu apa yang terjadi pada Cita.7253Please respect copyright.PENANAs56OKZA8zC
7253Please respect copyright.PENANA7kdmM6SWDV
7253Please respect copyright.PENANA15Edf71oyq
Cita masih terdiam. Dia masih terus menangis. Bahkan setelah selesai mengemasi barang-barangnya, tangisnya belum reda juga. Dia sudah mau beranjak pergi dari kamar sebelum ditahan oleh ibu mertuanya.7253Please respect copyright.PENANAPwQkLOFdP9
7253Please respect copyright.PENANAz92jrZOZZk
7253Please respect copyright.PENANAthvwKWhtzN
“Cita, kamu mau kemana nak?” tanya ibu mertuanya lagi, dan Cita masih tidak menjawabnya.7253Please respect copyright.PENANACZx1GV7bW4
7253Please respect copyright.PENANAHxgIoHSTUt
“CITA!” bentak ibu mertuanya, yang sudah tak sabar dengan sikap Cita. Bukan karena marah kepada Cita, tapi justru khawatir.7253Please respect copyright.PENANA7pDCiQ7paE
7253Please respect copyright.PENANAV5wBoV8P7R
“Cita, hiks, Cita mau pergi dulu bu”7253Please respect copyright.PENANA6lJno6quup
7253Please respect copyright.PENANApt0MzGrjJv
“Mau pergi kemana? Ini ada apa sebenarnya?”7253Please respect copyright.PENANAVPiY0Nc050
7253Please respect copyright.PENANABnzX0bANJX
“Mas Andi bu, hiks, mas Andi…”7253Please respect copyright.PENANA00hpmSTrX5
7253Please respect copyright.PENANAR3ObD6cBGt
“Andi kenapa nak?”7253Please respect copyright.PENANABngS2ndu6J
7253Please respect copyright.PENANALC8idXtwak
“Mas Andi selingkuh bu…”7253Please respect copyright.PENANAyHlzm2Rofv
7253Please respect copyright.PENANA17FmcOJwJn
“Astaga…”7253Please respect copyright.PENANAF1zKds6As9
7253Please respect copyright.PENANAkMaljnqKUp
7253Please respect copyright.PENANABAdlK612IY
Dia sama sekali tidak mengira, tapi kemudian mengerti kenapa Cita bersikap seperti ini, dan ingin minggat dari rumah. Siapa juga yang tidak kecewa, setelah berkali-kali dituduh selingkuh, bahkan sampai ditampar agar mengakuinya, tapi ternyata justru yang menuduh itulah yang sebenarnya sudah selingkuh.7253Please respect copyright.PENANAccHJvzf8Ul
7253Please respect copyright.PENANAzYzbTk8lDx
Ibu mertua Cita pun masih terdiam, tapi dia masih menahan tubuh Cita agar tak pergi. Dia ingin menahan, ingin menghibur, atau apalah, yang penting Cita tidak pergi dari rumah. Tapi dia sendiri bingung tak tahu harus ngomong apa.7253Please respect copyright.PENANA0rE59AVwy2
7253Please respect copyright.PENANAKJsIJEpTaR
7253Please respect copyright.PENANAnsVkCvRskz
“Bu, lepasin Cita. Cita mau pergi” ucap Cita sambil berusaha melepaskan tangan ibu mertuanya.7253Please respect copyright.PENANA4q6m9l92pp
7253Please respect copyright.PENANAH5akdLs3wO
“Kamu mau kemana? Kasihan anak kamu nak” tahan ibu mertuanya.7253Please respect copyright.PENANAKSK2U1z7Bl
7253Please respect copyright.PENANAzKZAHelSVH
7253Please respect copyright.PENANAKqz0P45vMC
Sesaat Cita terdiam, karena seolah baru tersadar akan anaknya. Sedari tadi, dia tidak kepikiran hal itu. Dia terlanjur kecewa, terlanjur marah, setelah apa yang dia lihat tadi. Yang ada dalam pikirannya hanyalah dia ingin secepatnya pergi dari Andi, dan dia harus meninggalkan rumah ini secepatnya. Satu hal yang sama sekali tidak terpikir oleh Cita tadi, adalah anaknya.7253Please respect copyright.PENANAx8f0QxJJGY
7253Please respect copyright.PENANAf2t5c3vVT6
7253Please respect copyright.PENANAHOqbIWbdhb
“Kasihan anak kamu nak. Kamu jangan pergi” bujuk ibu mertuanya.7253Please respect copyright.PENANASRQtuGaHkP
7253Please respect copyright.PENANAjT0U9fuyzr
7253Please respect copyright.PENANAu8dqii5fQ0
Cita masih terdiam. Dia bimbang, haruskah dia pergi? Haruskah dia menghindari Andi? Lalu bagimana dengan anaknya? Tegakah dia harus meninggalkan buah hatinya? Tapi perasaan Cita benar-benar sedang kacau, membuat otaknya benar-benar tak bisa berpikir jernih. Dia bingung harus bagaimana. Tapi, hal terbesar yang ada dikepalanya saat ini adalah Andi, apa yang diperbuat oleh Andi, dan keinginannya untuk tidak melihat Andi lagi, paling tidak untuk sementara waktu.7253Please respect copyright.PENANAEbjfFVOvA0
7253Please respect copyright.PENANAHjKzW5LHWz
7253Please respect copyright.PENANAw7YfOxUbLV
“Bu, Cita mau nenangin diri dulu. Cita mau pergi sebentar” ucap Cita, kali ini dengan agak lirih disela-sela tangisannya.7253Please respect copyright.PENANAlwXnKFHt05
7253Please respect copyright.PENANAtX9cTZbgYY
“Kamu mau kemana? Terus anak kamu gimana?” tanya ibu mertuanya, membuat Cita terdiam sebentar, kebingungan.7253Please respect copyright.PENANAeCABYha9gj
7253Please respect copyright.PENANAWJOCk1Ai8y
7253Please respect copyright.PENANACnBVhYJ7Md
Kemana? Aku harus kemana? Aku harus pergi kemana? Aku tak punya siapa-siapa disini? Apa aku harus pulang kerumah orang tuaku? Apa aku bawa sekalian saja anakku? Bagaimana ini? Batin Cita.7253Please respect copyright.PENANAGtRsYx7DR2
7253Please respect copyright.PENANAL9CLKMP37Z
7253Please respect copyright.PENANAhBuUwoRJlv
“Ini udah mau malem lho, kamu jangan pergi sekarang nak” bujuk ibu mertuanya lagi.7253Please respect copyright.PENANAtIKxcsYQ7A
7253Please respect copyright.PENANALjAVt5JrJp
7253Please respect copyright.PENANAYBZaoXXWvN
Tapi kemudian, ada satu hal yang terpikirkan oleh Cita. Diapun mengusap air matanya, lalu menatap ibu mertuanya.7253Please respect copyright.PENANAXTysmvsw4x
7253Please respect copyright.PENANAmnATGa2nbn
7253Please respect copyright.PENANA8ESdk7Lo62
“Bu, mohon beri Cita waktu sebentar. Cita mau kerumah mbak Nada, Cita butuh sendiri dulu, Cita nggak mau ketemu mas Andi dulu”7253Please respect copyright.PENANAaWFS1JXy05
7253Please respect copyright.PENANAbMrBfe6Ky8
“Tapi nak…”7253Please respect copyright.PENANA0YwaRb6yK1
7253Please respect copyright.PENANAI5aWpca7MN
“Cita mohon bu, kasih Cita waktu sebentar aja”7253Please respect copyright.PENANA6jvaxKZ16d
7253Please respect copyright.PENANAb7jdJHWa8v
“Bener kamu ketempat Nada?”7253Please respect copyright.PENANAHMlXApY32w
7253Please respect copyright.PENANAZjWOCWNr29
“Iya bu”7253Please respect copyright.PENANAv3amV6NVyf
7253Please respect copyright.PENANATxAsSjI07B
Ibu mertuanya menghela nafas panjang. “Baiklah kalau itu mau kamu. Biar anak kamu disini saja sama ibu”7253Please respect copyright.PENANAUGEzAc7SIE
7253Please respect copyright.PENANARA9mnEGtGc
“Tapi bu…”7253Please respect copyright.PENANAr3tWEbmBMK
7253Please respect copyright.PENANAIQnl6fV8Nk
“Sudah, kalaupun kamu bawa dia malah nggak akan sempat kamu urus. Biar dia sama ibu. Asal kamu jangan kemana-mana lagi, cuma kerumah Nada. Tapi cepatlah pulang nak, kasihan anak kamu”7253Please respect copyright.PENANA4s6tmmzUBV
7253Please respect copyright.PENANAiUeQ8fSsSP
7253Please respect copyright.PENANAnRt6LF7wok
Cita terdiam. Awalnya dia ingin membawa anaknya sekalian untuk pergi kerumah Nada. Tapi, Cita membenarkan kata-kata ibu mertuanya. Sanggupkah dia, sempatkah dia mengurus anaknya dalam suasana hati seperti itu? Meskipun ada Nada yang mungkin bisa membantunya, tapi apakah semudah itu? Karena Nada sudah dia acuhkan cukup lama. Bahkan, mungkinkah Nada mau menerima kehadirannya nanti? Bisa jadi Nada malah menolaknya. Setelah berpikir sesaat, Cita merasa kalau memang lebih baik anaknya bersama dengan ibu mertuanya saja dulu. Kalaupun Nada nanti menolak kehadirannya, dia juga masih bingung mau kemana lagi. Akhirnya Citapun mengangguk.7253Please respect copyright.PENANAZbpt7gRihr
7253Please respect copyright.PENANAc08xBUi6xy
7253Please respect copyright.PENANAf05PHZHL9A
“Baik bu, saya titip dia dulu bu”7253Please respect copyright.PENANApQkyXnJwOl
7253Please respect copyright.PENANATonzG5jHe9
“Iya, tapi, segeralah pulang nak”7253Please respect copyright.PENANAxqq6FFulIY
7253Please respect copyright.PENANAVKeUnvLlrA
7253Please respect copyright.PENANAeLB2IMqi2b
Cita hanya mengangguk, mencium tangan lalu memeluk ibu mertuanya, setelah itu dia beranjak pergi. Ibu mertuanya tak lagi menahan, meskipun dia berat untuk membiarkan Cita pergi. Tapi dia tahu Cita butuh waktu sebentar untuk menenangkan diri. Sebagai pihak yang selama ini dipersalahkan oleh Andi, tapi ternyata justru Andi yang selingkuh. Sudah pasti perasaan Cita sangat sakit saat ini.7253Please respect copyright.PENANAWAWlP5iAFF
7253Please respect copyright.PENANAvuw4IpxlkZ
Akhirnya Cita pergi meninggalkan rumahnya. Dia membawa motornya dengan sembrono, tidak seperti biasanya. Beruntung, dia tidak sampai celaka meskipun harus membuat pengendara lainnya memaki-maki. Cita tidak peduli, saat ini dia ingin secepatnya pergi kerumah Nada. Dia butuh orang, untuk berbagi bebannya, untuk menumpahkan rasa sakit dihatinya, untuk tempatnya menangis. Dan satu-satunya orang yang terpikir dikepala Cita adalah Nada.7253Please respect copyright.PENANATjgwH8At9i
7253Please respect copyright.PENANAKKfAv0p6lw
Dia tak peduli bagaimana nanti reaksi Nada saat melihatnya. Dia tak peduli jika Nada marah padanya setelah cukup lama dia acuhkan. Dia hanya berharap Nada tak menolak kehadirannya, karena saat ini dia benar-benar membutuhkan Nada. Dia masih belum memikirkan mau kemana lagi perginya kalau sampai Nada nanti menolaknya.7253Please respect copyright.PENANAqsoNkCqTms
7253Please respect copyright.PENANAdquoFxPN8y
Akhirnya Cita sampai dirumah Nada dengan selamat. Buru-buru dia turun dari motor dan menuju ke pintu rumah Nada. Dengan tak sabar dia gedor-gedor rumah Nada karena dia tahu ada orang didalam. Berkali-kali dia menggedor dengan kasar, hingga terdengar suara kesal dari dalam rumah. Suara seorang pria.7253Please respect copyright.PENANAvg1rUZ4wbc
7253Please respect copyright.PENANAs29EBP6Y9F
7253Please respect copyright.PENANADM7aaZJ9BZ
“Iya iya bentar. Siapa sih gedor-gedor pintu!” ucap pria itu dari dalam dengan sangat kesal.7253Please respect copyright.PENANAsWn9kvV7Df
7253Please respect copyright.PENANA0VEXr8mMqA
“Loh Cita?” ucap lelaki itu ketika membuka pintu.7253Please respect copyright.PENANAWuDTTltjST
7253Please respect copyright.PENANAyjXd1NsEwa
7253Please respect copyright.PENANAwqBbWBSitn
Kemarahannya karena terusik gedoran pintu tadi menghilang seketika, berganti dengan rasa kaget karena melihat Cita berdiri disitu. Bukan Citanya yang membuat pria itu kaget, tapi kondisi Cita saat ini. Cita menangis sesenggukan, dan ditangannya membawa tas yang cukup besar.7253Please respect copyright.PENANAtnHLyTIKZ1
7253Please respect copyright.PENANAmQBcVakZe4
7253Please respect copyright.PENANApGllwQTZap
“Hiks mas Gun, mbak Nada ada?” tanya Cita sambil sesenggukan.7253Please respect copyright.PENANACpb8uhKTfk
7253Please respect copyright.PENANAGdisxeVUqS
“Siapa pah?” belum sempat pria itu menjawab, suara Nada terdengar dan dia melangkah mendekat.7253Please respect copyright.PENANARxer17XWqS
7253Please respect copyright.PENANAzlazWp4qpe
“Loh, Cita?” ucap Nada yang juga terkejut melihat kondisi Cita saat ini.7253Please respect copyright.PENANAbDpuKsubHo
7253Please respect copyright.PENANAB43PTkcZph
“Mbak Nadaaaaa…” Cita langsung merangsek masuk dan segera memeluk Nada sambil menumpahkan tangisannya.7253Please respect copyright.PENANALW9Hd1kJ9Q
7253Please respect copyright.PENANApopp65iafh
*7253Please respect copyright.PENANAyZ5C7A5fCZ
*7253Please respect copyright.PENANATbo5JxkLYM
*7253Please respect copyright.PENANAp072pSCkHr
*7253Please respect copyright.PENANAYwN7YgcGyd
7253Please respect copyright.PENANAvQ24U0tRof
Sementara itu, selang satu jam kemudian Andi pulang kerumah dengan senyum terkembang diwajahnya. Dia baru saja tuntas melampiaskan nafsunya kepada Isna. Yang membuat dia senang adalah dari siang hingga petang ini, dia bisa bercinta dengan Isna sampai 3 ronde. Ini pertama kalinya Andi bisa seperti itu. Dulu waktu masih masa bulan madunya dengan Cita saja, paling pol dia hanya bisa sampai 2 ronde saja.7253Please respect copyright.PENANAyvjJxGh1jv
7253Please respect copyright.PENANAhTtlZ3OVhc
Andi merasa sangat puas. Dia berasa bangga, merasa begitu gagah dihadapan Isna tadi. Meskipun sebenarnya, Isna belum sepenuhnya puas, karena tetap saja Andi tidak bertahan lama. Tapi paling tidak, sudah tidak sesingkat dulu, dan Andi bisa melakukannya lebih dari sekali. Bagi wanita lain, mungkin sudah cukup terpuaskan oleh Andi, tapi tidak bagi Isna. Tapi Andi tidak tahu itu, dan dia tidak peduli. Yang penting, dia merasa sangat bangga hari ini, dan tak sabar untuk kembali mengulanginya dengan Isna. Kalau tidak diingatkan Isna kalau dia harus pulang malam ini, mungkin dia akan menginap dirumah Isna.7253Please respect copyright.PENANAVcKMVfkBmo
7253Please respect copyright.PENANAlR71jfZxQA
Sampai dirumahnya, Andi terheran karena dia tidak melihat motor Cita. Tumben Cita tidak berada dirumah jam segini. Biasanya sangat jarang Cita keluar sampai jam segini, apalagi setelah dia sempat melarangnya untuk bertemu dengan Nada dan yang lainnya saat itu. Tiba-tiba saja Andi berpikir kalau Cita pasti ketempat salah satu dari tiga orang yang masuk daftar blacklistnya. Dan tiba-tiba Andi tersenyum, merasa amat senang, karena dia mengira sebentar lagi akan bisa membuktikan kalau istrinya benar-benar selingkuh.7253Please respect copyright.PENANA1BS1NBYFi0
7253Please respect copyright.PENANAmUOsvqQKpC
Diapun masuk kedalam rumah, langsung masuk kekamar. Terlihat pintu lemari masih terbuka dan dia melihat tumpukan baju Cita agak sedikit berantakan. Dan Andi menyadari kalau ada yang tidak beres, seperti ada baju yang tidak ada ditempatnya, padahal seingat dia tadi masih ada. Diapun segera keluar menemui ibunya untuk menanyakan keberadaan Cita.7253Please respect copyright.PENANAGUeUgf58IA
7253Please respect copyright.PENANAMIMIEHBMNE
7253Please respect copyright.PENANAdEEMTp1psv
“Bu, ibuu..” panggil Andi. Tak lama kemudian ibunya keluar dari kamar.7253Please respect copyright.PENANALTeqoE7RnS
7253Please respect copyright.PENANAFxER3KgW8y
“Kenapa Di?”7253Please respect copyright.PENANAXvZaweZ4so
7253Please respect copyright.PENANApNReXxE2Db
“Cita mana bu?”7253Please respect copyright.PENANANWNtCSBtXu
7253Please respect copyright.PENANA09HExFIJ4E
“Cita kerumah Nada”7253Please respect copyright.PENANA6tSJ8Rwsa9
7253Please respect copyright.PENANA4ZiE8MiDgG
7253Please respect copyright.PENANAtXviZMdCK7
Mendengar jawaban dari ibunya, senyum Andi makin melebar. Dia seperti merasa mendapatkan sesuatu yang luar biasa. Seperti nelayan yang mendapatkan ikan super besar. Seperti seorang yang baru saja menang lotre miliyaran rupiah.7253Please respect copyright.PENANACyWderxy8U
7253Please respect copyright.PENANAXJGJtbMHLA
7253Please respect copyright.PENANAe2sPbQe5Bd
“Hahaha terbukti sekarang, hahaha. Bu aku pergi dulu” ucap Andi buru-buru mau pergi.7253Please respect copyright.PENANA1jocoonrEU
7253Please respect copyright.PENANAvjMnBsDr7f
“Tunggu Di, kamu mau kemana?”7253Please respect copyright.PENANASkjcOLVsn2
7253Please respect copyright.PENANAF1dJFdi2nQ
“Mau ngebuktiin semua kesalahan Cita bu” ucap Andi tanpa mempedulikan ibunya.7253Please respect copyright.PENANAi2HCwB4KSD
7253Please respect copyright.PENANAjiPZdrqQ8A
“Andi tunggu dulu, ibu mau bicara”7253Please respect copyright.PENANAf6pA8QslPR
7253Please respect copyright.PENANA4Uyonk6chB
“Nanti bu, Andi nggak mau kehilangan kesempatan ini”7253Please respect copyright.PENANAAL2bTR2YHy
7253Please respect copyright.PENANAI0oKd9T44C
“Andi, tunggu…”7253Please respect copyright.PENANApOMoeLH2Z1
7253Please respect copyright.PENANALxxxSXzbdR
7253Please respect copyright.PENANAKUedGNQU7U
Dia tak bisa menghentikan Andi yang begitu bersemangat. Andi langsung masuk mobil dan segera menuju kerumah Nada. Sepanjang perjalanan dia tersenyum, bahkan tertawa penuh kemenangan. Semua yang dia lakukan kepada Cita sepertinya benar-benar terbayarkan malam ini. Dia puas, sangat puas, karena setelah sekian lama akhirnya akan segera membuktikan kalau dugaannya kepada Cita itu benar adanya. Dia akan segera membuktikan, kalau Cita benar-benar selingkuh karena telah melanggar larangannya.7253Please respect copyright.PENANA7VVgZLMhuI
7253Please respect copyright.PENANAeQYd6eoHyU
Begitu sampai didepan rumah Nada, tawa Andi makin lebar saat melihat motornya Cita ada disitu. Makin bersemangat dia. Bermacam kata sudah dia siapkan untuk menjatuhkan Cita. Kali ini Andi yakin, Cita tidak akan mampu menyangkalnya. Semua sudah jelas, Cita telah melanggar janjinya untuk tidak menemui Nada. Andi merasa diatas angin sekarang. Dengan pongah dia berjalan menuju rumah Nada.7253Please respect copyright.PENANAkzzGM8kdic
7253Please respect copyright.PENANAwc8L6VUXpx
Pintu rumah Nada tidak tertutup sempurna, dan dari situ Andi bisa mendengar suara Cita yang ada didalam rumah. Tanpa mengetuk, Andi membuka pintu itu dan berjalan masuk. Dia tersenyum lebar melihat Cita benar-benar didalam, sedang menangis dalam pelukan Nada. Baik Cita maupun Nada tak menyadari kalau Andi sudah berdiri disitu, karena posisi mereka agak menyerong membelakangi Andi.7253Please respect copyright.PENANAHAxbCkJhYm
7253Please respect copyright.PENANAS9uvhIy8BC
7253Please respect copyright.PENANAOGXUGTwtXa
“Sudah terbukti semua Cita, kamu sudah melanggar janjimu!” bentak Andi begitu bersemangat.7253Please respect copyright.PENANAa4INYExZLM
7253Please respect copyright.PENANAH6l2Jn69DG
7253Please respect copyright.PENANAfSIHjuBtJe
Cita dan Nada terlonjak kaget dan melihat kearah Andi yang sedang beracak pinggang dengan pongahnya. Terlihat Andi menatap sinis kearah Cita dan Nada.7253Please respect copyright.PENANA9GO78bIcr7
7253Please respect copyright.PENANAzv8yR4l2Fs
7253Please respect copyright.PENANAX2r67Y9qOf
“Ngapain kamu kesini?” ucap Cita juga dengan membentak.7253Please respect copyright.PENANAHP7UZ3OplM
7253Please respect copyright.PENANAOHPsBIiblp
“Ngapain? Hahaha, untuk ngebuktiin kalau kamu benar-benar selingkuh dibelakangku. Kamu udah janji sama aku nggak akan nemuin dia, dan sekali aja ketemu itu artinya kamu mengakui kalau kamu sudah selingkuh, hahaha. Kenapa? Udah kegatelan kamu? Memekmu udah kangen sama kontol bajingan-bajingan itu?”7253Please respect copyright.PENANAGrDqvgTZPd
7253Please respect copyright.PENANA7gvhAFlQVb
“Jaga bicaramu!”7253Please respect copyright.PENANArk0oVQzr3b
7253Please respect copyright.PENANAmmZGjUJZ1R
“Hahaha buat apa lagi kujaga hah? Memang kamu udah kangen sama kontol mereka kan? Sampai-sampai saking nggak tahannya kamu nemuin si pelacur Nada ini? Mau ngapain? Ngajakin pelacur ini buat ngentot bareng-bareng sama mereka?”7253Please respect copyright.PENANAlSty5bWby4
7253Please respect copyright.PENANAMimxYxBRE1
7253Please respect copyright.PENANAV13XSQ9GC6
Mendengar ucapan kasar Andi itu, Cita dan Nadapun terlihat sangat emosi. Namun, belum sempat mereka mengatakan apapun, tiba-tiba pintu salah satu kamar terbuka dan muncul suami Nada dengan penuh emosi.7253Please respect copyright.PENANAhW7tEPlEWT
7253Please respect copyright.PENANA2cy9TFjcDv
7253Please respect copyright.PENANACI2aMA9qIy
“Bangsat!!!” buuughhh.7253Please respect copyright.PENANAbviWjIjWbP
7253Please respect copyright.PENANAaFey6fKG47
7253Please respect copyright.PENANAg8CGerCFXf
Sebuah pukulan telak mendarat diwajah Andi yang tak siap menerima serangan. Andi bahkan sampai terjerembab tersungkur kebelakang saking kuatnya pukulan suami Nada.7253Please respect copyright.PENANAMg33z8HNSS
7253Please respect copyright.PENANAiB6wSqmsAb
7253Please respect copyright.PENANAumt097KFe6
“Berani-beraninya bilang istriku pelacur, mau mati kamu hah?!” ucap suami Nada penuh emosi dan bersiap untuk memukul Andi lagi.7253Please respect copyright.PENANAH10i2ZA4V3
7253Please respect copyright.PENANABYaEMbV0ch
“Pah udah pah” ucap Nada seraya menahan suaminya.7253Please respect copyright.PENANAnxVQ3HHJM1
7253Please respect copyright.PENANAIJJopASo74
“Udah apaan mah? Dia udah ngehina kamu. Cowok ini kudu diajarin tata krama, mulutnya harus dikasih pelajaran!” jawab suaminya masih dengan penuh emosi, tapi tubuhnya terus ditahan Nada sekuat tenaga.7253Please respect copyright.PENANAljhKQQ18cI
7253Please respect copyright.PENANAVsRXeHHArf
7253Please respect copyright.PENANAEox8zu9Twx
Melihat itu Andi segera bangkit sambil memegangi wajahnya yang terkena pukulan tadi. Tapi dia malah tersenyum, menyeringai.7253Please respect copyright.PENANAx79M4Y6y8S
7253Please respect copyright.PENANAgVnnqsFnIx
7253Please respect copyright.PENANAxzhZG2lIpv
“Hahaha, kenapa marah? Apa kamu nggak tahu, kalau selama ini dibelakangmu, istrimu itu…”7253Please respect copyright.PENANAEuwn5fSlcF
7253Please respect copyright.PENANAajMgFqCOqH
“Cukup!” bentak Cita memotong ucapan Andi. Dia lalu berdiri sambil memegang hpnya, lalu menghampiri Andi.7253Please respect copyright.PENANAUYUagF3kWh
7253Please respect copyright.PENANAPGMfBWVxLs
“Jadi, dengan aku ketemu mbak Nada kamu mau bilang kalau aku selingkuh?”7253Please respect copyright.PENANAQSZKrWeLcH
7253Please respect copyright.PENANAkUuD1RmT4i
“Hahaha, udah jelas kan semuanya?”7253Please respect copyright.PENANAkGpw1yB1Hc
7253Please respect copyright.PENANAH9NPL0gvXY
“Kalau hanya dengan aku nemuin mbak Nada kamu bisa bilang kalau aku selingkuh, lalu ini apa?”7253Please respect copyright.PENANAdGLLYHh6rd
7253Please respect copyright.PENANA4qhe0ViVAX
7253Please respect copyright.PENANAXtuL2nFJRS
Cita kemudian menunjukan hpnya didepan muka Andi dengan tangan yang agak gemetar karena menahan emosi. Andi yang tadi tersenyum penuh kemenangan mendadak mukanya berubah keruh. Dia sangat terkejut, matanya terbelalak dengan apa yang dia lihat dari hp Cita. Sebuah foto yang memperlihatkan dirinya sedang bersama Isna. Foto itu adalah foto tadi siang, didepan rumah Isna.7253Please respect copyright.PENANAS7M1ajbEXA
7253Please respect copyright.PENANAPKWrju00L4
7253Please respect copyright.PENANAzHJTsX7eWp
“Terus, ini juga. Ini apa namanya?”7253Please respect copyright.PENANAGterrchMx4
7253Please respect copyright.PENANAr2izQXvvnp
7253Please respect copyright.PENANARqbklflpgV
Cita menggeser layar dihpnya, menampilkan foto lainnya. Dan Andi makin terkejut melihat foto itu. Jelas-jelas difoto itu, terlihat dirinya sedang berciuman bibir dengan Isna. Masih ditempat yang sama, rumah Isna. Itu adalah momen sesaat sebelum mereka masuk kedalam rumah Isna.7253Please respect copyright.PENANAOyGVMFPKk9
7253Please respect copyright.PENANAZTDXwFUUfz
7253Please respect copyright.PENANA2uC9TqMud3
“Ka.. kamu dapat foto itu darimana?” tanya Andi. Nadanya sudah benar-benar berbeda, dari yang tadi penuh kesombongan, menjadi begitu ketakutan.7253Please respect copyright.PENANAohmKFQ40Iw
7253Please respect copyright.PENANAPDLjaIu3k2
“Darimana? Aku ambil sendiri foto-foto ini. Aku lihat dengan mata kepalaku sendiri. Bukan kata orang lain, bukan dari orang lain. Aku lihat sendiri” ucap Cita penuh emosi.7253Please respect copyright.PENANA25Bkr69BSu
7253Please respect copyright.PENANAxjz8zsfPbE
“Aku lihat semuanya, sejak dari mall, sampai kedepan rumah perempuan itu. Sampai kalian berdua masuk, berjam-jam aku tunggu dan kalian tidak keluar juga. Semua itu, apa namanya?” kembali pertanyaan retoris Cita tak bisa dijawab oleh Andi.7253Please respect copyright.PENANAT5a8yxjl1o
7253Please respect copyright.PENANAFxjESqRRVr
7253Please respect copyright.PENANAsW4T2f7eFs
Andi benar-benar tak menyangka akan jadi seperti ini. Padahal dia datang kesini untuk membuktikan bahwa Cita sudah selingkuh. Dia datang kesini untuk menyalahkan Cita, untuk menyudutkannya, tapi kenyataannya berbanding 180 derajat. Hanya dalam hitungan menit, dia kini berubah jadi pesakitan, jadi pihak yang bersalah, dengan bukti yang sudah tak terbantahkan lagi.7253Please respect copyright.PENANAJikbNWw8mP
7253Please respect copyright.PENANASdJT2OAbdV
7253Please respect copyright.PENANALp9grDPmIp
“Selama ini kamu nuduh aku udah selingkuh. Kamu bahkan berkali-kali nampar aku biar aku ngaku. Kamu ngelarang aku buat ketemu mbak Nada, yang kamu pikir udah bikin aku selingkuh dari kamu. Tapi nyatanya apa? Sekarang siapa yang sebenarnya selingkuh?” ucap Cita keluar dengan lancar dari mulutnya. Seolah-olah dia sedang melontarkan semua kekesalan dan amarah yang dia pendam selama ini.7253Please respect copyright.PENANAYzpBVUp5IG
7253Please respect copyright.PENANAWC8SycP6dI
“Kamu ngelakuin itu semua untuk apa? Untuk nutupin perbuatan kamu sendiri kan? Kamu nyalahin aku, nyiksa aku, ngekang aku, supaya aku nggak sempat tahu kalau kamu selingkuh, gitu kan?”7253Please respect copyright.PENANAfzyoA6HJlY
7253Please respect copyright.PENANAxmSxZMZF7v
7253Please respect copyright.PENANAYQLo5XQ7Ep
Kembali Andi hanya terdiam. Dia kehabisan kata-kata. Tidak semua yang dikatakan oleh Cita kepadanya itu benar. Andi tidak menuduh Cita selingkuh demi menutupi perselingkuhannya. Semua itu bermula dari semua prasangka buruk Andi pada Cita. Dan nyatanya, dia baru benar-benar selingkuh dengan Isna setelah yakin kalau Cita bena-benar selingkuh dibelakangnya, meskipun itu masih sebuah prasangka tanpa adanya bukti.7253Please respect copyright.PENANARvM8azYCqO
7253Please respect copyright.PENANA6B0duECkWQ
Tapi tetap saja, posisi Andi sekarang tidak punya nilai tawar. Tidak punya pembelaan sama sekali. Karena nyatanya, dia memang benar-benar berselingkuh dengan Isna. Bukti yang dimiliki oleh Cita terlalu kuat untuk bisa dia bantah. Foto-foto yang sangat jelas memperlihatkan apa yang dia lakukan dengan Isna. Dan itu benar-benar mereka, Andi dan Isna, bukan foto editan.7253Please respect copyright.PENANACuqACevCZq
7253Please respect copyright.PENANAwtqoQVzE5t
7253Please respect copyright.PENANAaLhDxIhqht
“Kalaupun memang benar aku selingkuh, lalu kamu mau apa? Menuntut cerai? Dengan menuduhku selingkuh? Silahkan! Tunjukin semua bukti yang kamu punya, karena aku punya bukti yang jauh lebih kuat, untuk memperlihatkan siapa yang sebenarnya salah diantara kita!”7253Please respect copyright.PENANAQbp8y3GUNh
7253Please respect copyright.PENANAumhWmqr1wN
7253Please respect copyright.PENANATB797QxQ6B
Kembali Andi terdiam. Nyatanya, dia memang tidak memiliki bukti sekuat yang dimiliki Cita. Jangankan yang sekuat itu, dia bahkan tidak punya bukti apapun. Hanya bermodalkan cerita bahwa Cita selingkuh karena telah melanggar janjinya agar tidak ketemu dengan Nada, siapa yang bakal percaya? Yang ada orang-orang akan menertawakannya dan menganggapnya gila.7253Please respect copyright.PENANAAUVEg3RtPx
7253Please respect copyright.PENANAOOhAXX4Txk
Dan lagi, Andi baru sadar satu hal. Kalau memang Cita benar telah berselingkuh dibelakangnya, lalu selanjutnya apa? Cerai? Bahkan Andi belum memikirkan sampai kesana. Yang dia pikirkan hanyalah bagaimana membuktikan kalau Cita selingkuh. Lebih jauh dari itu, dia belum benar-benar memikirkannya.7253Please respect copyright.PENANAMJcDUWSNMV
7253Please respect copyright.PENANAgSALxcXSmM
7253Please respect copyright.PENANAIqCdwo1Eq7
“Sekarang lebih baik kamu pergi dari sini. Aku sudah muak sama kamu. Aku nggak mau melihatmu lagi!”7253Please respect copyright.PENANATptyuNuO0e
7253Please respect copyright.PENANAWuJ6nn2Bw9
7253Please respect copyright.PENANAsBV4B0uHo3
Andi masih terpaku. Tak bisa bicara apapun. Tak bisa menjawab semua omongan Cita. Dia sudah kalah. Kalah oleh dirinya sendiri. Kalah oleh prasangkanya sendiri. Dan bahkan, posisinya sekarang sudah berbalik. Dia yang salah. Dia yang sudah berselingkuh. Dan semua itu terbukti.7253Please respect copyright.PENANAFQR412d2nA
7253Please respect copyright.PENANANQLjILhzvP
Tanpa sempat mengatakan apapun, Andi berbalik. Berjalan dengan tatapan kosong, penuh dengan keputus-asaan.7253Please respect copyright.PENANA6QWVNM4ODs
7253Please respect copyright.PENANAGPhMoF3Zta
Nada dan suaminya yang sedari tadi melihat itu juga hanya terdiam saja. Emosi suami Nada sebenarnya masih ada, bahkan bertambah. Bukan hanya karena Andi sudah menyebut istrinya pelacur. Tapi suami Nada ikut kesal kepada Andi setelah mendengar semua ucapan Cita. Dia kesal dengan semua kebodohan Andi, yang menurutnya sangatlah konyol. Meskipun dia belum tahu cerita selengkapnya, tapi sudah tergambar olehnya tentang masalah itu.7253Please respect copyright.PENANA6aBKKsscbU
7253Please respect copyright.PENANAXgU8bTrRG4
Sepenginggal Andi, Cita langsung ambruk duduk bersimpuh. Dan kembali tangisnya pecah. Nada yang sedari tadi memegangi suaminya, langsung menghampiri Cita dan memeluknya. Dia menatap suaminya, meminta pertolongan, dan kemudian mereka berdua mengangkat tubuh Cita untuk didudukan di sofa lagi. Nada memeluk Cita yang masih menangis, sedangkan suaminya duduk tak jauh dari mereka.7253Please respect copyright.PENANAq6s4JCpe9O
7253Please respect copyright.PENANAlIBw0gq8w6
7253Please respect copyright.PENANAQ0WHQBqrwC
“Mbak Nada, mas Gunawan, maafin Cita, hiks…”7253Please respect copyright.PENANA0uqiEgPPJf
7253Please respect copyright.PENANAPw0Sgn63fp
“Ssttt, udah Cit, udah…” ucap Nada. Dia sendiri masih bingung bagaimana harus menghibur Cita, dia hanya terus memeluk dan membelai punggung Cita untuk sedikit menenangkannya.7253Please respect copyright.PENANAsNeof1Uq27
7253Please respect copyright.PENANAx8OsA4WYZp
*7253Please respect copyright.PENANAPe0Wwxkyxn
*7253Please respect copyright.PENANAzerq9aWQKr
*7253Please respect copyright.PENANAlVxwEXO4US
*7253Please respect copyright.PENANAgqkEvDwW7S
7253Please respect copyright.PENANAWR4ebAGD4T
Dengan pikiran yang kacau, Andi mengemudikan mobilnya tak tentu arah. Rasa sakit diwajahnya akibat dipukul Gunawan tadi sudah tak lagi dia rasakan. Kini dia benar-benar merasa menjadi seorang pecundang. Dia tadinya sudah begitu bahagia, merasa detik-detik kemenangan akan segera dia dapatkan. Tapi nyatanya, semua berbalik telak memukul mundur dirinya. Ibaratnya kalau dalam sepak bola, sudah unggul 1-0 dari awal babak 1, tapi masuk injury time babak 2 malah kebobolan 2 gol. Sakit.7253Please respect copyright.PENANAIXWjyDNYaR
7253Please respect copyright.PENANAX7Zn0pHVL1
Andi mulai berpikir, dari awal mula yang membuat semuanya kini berubah. Berawal dari tanpa sengaja dia mendengar pak Bowo bergumam membayangkan istrinya. Sejak itu muncul pikiran aneh dikepalanya. Dia justru membayangkan bagaimana kalau pak Bowo benar-benar akan merebut istrinya. Itu yang kemudian membuat Andi merasa terancam, dan menyetubuhi Cita dengan kasar, demi menandai kalau Cita adalah miliknya, hanya miliknya.7253Please respect copyright.PENANA8J3mt3vjjb
7253Please respect copyright.PENANA8TetbHdKyo
Tapi apa benar kalau aku menyalahkan pak Bowo? Buktinya sampai sekarang pak Bowo nggak pernah menyentuh Cita, bahkan untuk sekedar menemui dan bicara sama Cita saja kayaknya juga nggak pernah. Kayaknya apa yang dilakukan pak Bowo itu masih terbilang wajar. Mungkin banyak cowok lain diluar sana yang mikir sama kayak pak Bowo waktu lihat fotonya Cita. Batin Andi.7253Please respect copyright.PENANAUKEYErl4ls
7253Please respect copyright.PENANAcHUU5acIJR
Dia kemudian memikirkan soal Nada, Robi dan Salim. Andi begitu membabi buta mencurigai mereka bertiga. Dia mencurigai Robi dan Salim sudah menikmati tubuh istrinya, dengan Nada yang menjadi orang yang menjerumuskan Cita. Tapi Cita benar, dia tak pernah bisa membuktikan kalau mereka sudah menjerumuskan Cita.7253Please respect copyright.PENANAUw04JG6mIa
7253Please respect copyright.PENANA5gX3eM4tEw
Aku memang nggak punya bukti apapun. Waktu Cita pergi sama mereka, mungkin aja sih disitu mereka ngentotin Cita. Tapi aku sama sekali nggak ada bukti. Kalau aku lihat dari IG nya si Robi dan Nada, memang ada acara foto-foto disana, dan itu dengan banyak banget orang. Apa iya orang sebanyak itu pesta sex? Batin Andi.7253Please respect copyright.PENANA6KKLl8vsHo
7253Please respect copyright.PENANAZqzUV3yg2P
Meskipun kemungkinan itu tetap ada, tapi Andi menepisnya untuk saat ini, karena dia memang tak punya bukti apapun. Semua hanya prasangkanya. Ketika tahu kalau Cita pergi dengan mereka bertiga, Andi sudah langsung berpikir kalau Cita selingkuh. Dan rasa kesal dan amarahnya itu dia lampiaskan dengan Isna.7253Please respect copyright.PENANAa6ZcB59dZe
7253Please respect copyright.PENANAqYoRgeqCIi
Isna. Iya, Isna. Kalau aja aku nggak pernah cerita semaunya sama Isna. Kalau aja dia nggak merayuku, aku nggak akan pernah selingkuh sama Isna. Benar. Dia yang merayuku. Aku nggak pernah punya pikiran apa-apa ke dia sebelumnya. Tapi dia yang udah ngebuat aku selingkuh. Benar, ini semua salah Isna. Batin Andi lagi.7253Please respect copyright.PENANA6VIFnLP6hR
7253Please respect copyright.PENANAm7Gxrq9H1q
Amarahnya kini berganti sasaran. Dia kembali teringat waktu mengamuk dirumah Isna saat tahu Cita pergi dengan Nada dan yang lainnya. Dia mencoba mengingat dengan rinci kejadian saat itu. Dan memang benar, dia ingat betul Isnalah yang membujuknya untuk berselingkuh, demi membalas perbuatan Cita, yang bahkan sampai sekarang tidak bisa dia buktikan sama sekali. Isnalah yang telah menghasutnya agar berselingkuh, hingga akhirnya hubungan badan mereka berlanjut hingga tadi siang.7253Please respect copyright.PENANAMgRbLKyeih
7253Please respect copyright.PENANALJ3jHlXhlZ
Iya, benar. Semua ini salah Isna. Aku harus kesana sekarang. Batin Andi.7253Please respect copyright.PENANANKV4EUa0VZ
7253Please respect copyright.PENANAtyWTsoZMOh
Setelah berputar-putar dengan segala pemikirannya, diapun mengarahkan mobilnya kerumah Isna. Dia ingin membuat perhitungan dengan Isna yang telah membuatnya berselingkuh. Dia tak tahu apa yang akan dilakukannya pada Isna nanti. Tapi dia hanya ingin melepaskan beban atas kesalahan yang dia lakukan. Dia ingin melempar bola panas ini pada Isna, yang dia anggap sebagai sebab utama semua kejadian ini. Mulai dari pada akhirnya justru dia yang berselingkuh, juga termasuk kejadian hari ini, dimana akhirnya Cita mendapatkan bukti kongkret foto-foto perselingkuhannya dengan Isna tanpa bisa dia bantah sedikitpun.7253Please respect copyright.PENANANEPItDEbW6
7253Please respect copyright.PENANAiwIxXcvoCI
Sampai didepan rumah Isna, Andipun segera turun. Dengan penuh emosi dia menggedor-gedor rumah Isna. Dia tak peduli jika kegaduhan yang dia buat ini akan menarik perhatian orang-orang disekitar rumah Isna. Dia hanya ingin segera menemui Isna, menumpahkan segala kesalahan pada wanita selingkuhannya itu.7253Please respect copyright.PENANAeS1sPL2uLl
7253Please respect copyright.PENANAkwQo7VURpX
7253Please respect copyright.PENANA5WMd8Eo6DD
“Mas Andi? Ngapain sih malem-malem gedor-gedor kayak gitu? Masih kurang yang tadi? Isna capek mas” ucap Isna begitu membuka pintu dan mengetahui Andi yang ada disitu. Dia kesal karena tadi sudah sempat tertidur, tapi terganggu oleh suara gaduh yang dibuat Andi.7253Please respect copyright.PENANAUtTpjyjxOv
7253Please respect copyright.PENANAvjKuGCqq4b
“Ini semua salah kamu Is, salah kamu!” bentak Andi memaki Isna, membuat Isna terkejut tak mengerti apa maksud Andi.7253Please respect copyright.PENANAyRTzkbaqXC
7253Please respect copyright.PENANA2XpGmUKS3k
“Kamu ngomong apa sih? Salah apaan? Emang aku bikin salah apa?” sahut Isna tak kalah keras dengan suara Andi tadi. Dia tersulut emosinya, karena selain Andi mengganggu ketenangan tidurnya, tahu-tahu Andi melayangkan tuduhan kepadanya.7253Please respect copyright.PENANAJEdMQSZDY9
7253Please respect copyright.PENANAnP4ueY2enF
“Cita tahu kalau kita selingkuh. Ini semua gara-gara kamu!”7253Please respect copyright.PENANAT5ks9D3zWC
7253Please respect copyright.PENANATpS2GWIIyu
“Loh, kok gara-gara aku?”7253Please respect copyright.PENANAuYkjZHy3I6
7253Please respect copyright.PENANAVffhxP927l
“Iya! Jelas ini semua gara-gara kamu! Kalau kamu nggak ngerayu aku, kalau kamu nggak ngehasut aku waktu itu, aku nggak bakal selingkuh sama kamu. Aku nggak bakal ketahuan oleh Cita. Semua ini gara-gar…”7253Please respect copyright.PENANAwdq4VK5akA
7253Please respect copyright.PENANALILc1RaiY7
“Heh! Seenaknya kamu nuduh aku! Siapa juga yang…”7253Please respect copyright.PENANAmy9L3ai6nM
7253Please respect copyright.PENANAl39O8aKHN3
“Jelas ini salah kamu! Kamu nggak inget, dulu kamu yang udah ngerayu aku buat ngentot sama kamu?! Setelah kamu puas, kamu ketagihan, dan minta terus supaya aku ngentotin kamu! Semua ini gara-gara kamu! Semua salah kamu!” maki Andi makin membabi buta.7253Please respect copyright.PENANABrjQRXFCOp
7253Please respect copyright.PENANA5pJGHnEi0i
“Apa? Dasar laki-laki nggak berguna!”7253Please respect copyright.PENANAPlwMpuTBHF
7253Please respect copyright.PENANAPW8q8z09fE
“Apa katamu! Kamu yang nggak berguna! Kamu ngerayu laki-laki lain karena kamu ditinggal terus sama suamimu! Kamu jablay. Kamu pelacur, wanita jalang, wanita murahan yang ngerayu cowok lain, yang ngasihin memeknya gitu aja demi kepuasan kamu!”7253Please respect copyright.PENANAvlJu6YRrtf
7253Please respect copyright.PENANAvpp3JoAfaT
“Bangsat kamu Di! Kamu nggak nyadar kalau kamu itu lemah? Kamu itu pecundang! Asal kamu tahu ya, aku nggak pernah puas sama kamu! Kontolmu kecil! Goyang dikit udah keluar! Aku sama sekali nggak pernah puas sama kamu, nggak pernah!”7253Please respect copyright.PENANA96XE81BqBi
7253Please respect copyright.PENANArtq9p9TCtK
“Apa kamu bilang?!”7253Please respect copyright.PENANAt2FEO3lOx6
7253Please respect copyright.PENANA57WpAjyzqM
“Asal kamu tahu, apa yang aku kasih ke kamu itu kemarin bukan pelumas, itu obat pembesar kontol! Kontolmu itu nggak guna sama sekali. Kalau aku jadi Cita, udah dari dulu aku nyari kontol lain yang bisa muasin aku! Sekarang kamu tahu kan, kenapa Cita selingkuh dari kamu? Karena kamu nggak bisa muasin perempuan! Kamu lemah! Kamu pencundang Di!”7253Please respect copyright.PENANAaabJzdvkkM
7253Please respect copyright.PENANAwgF3rdfUhc
“Bangsat kamu Is!”7253Please respect copyright.PENANA65VF98gXOL
7253Please respect copyright.PENANA4jI4saz3gI
7253Please respect copyright.PENANAF9CYccyKxE
Buuuggghhh… sebuah pukulan telak mendarat diwajah Isna hingga membuatnya tersungkur dilantai. Bukan tamparan, tapi benar-benar sebuah pukulan yang penuh dengan emosi.7253Please respect copyright.PENANADipLiVBvOI
7253Please respect copyright.PENANA7b3JLod9Tx
Melihat Isna yang tersungkur, bukannya membuat Andi kasihan, dia malah menghampiri dan menduduki tubuh Isna. Dia jambak rambut Isna, lalu diangkat hingga wajah mereka cukup dekat.7253Please respect copyright.PENANATh6pvemZ6B
7253Please respect copyright.PENANAQ5iNbUEJp9
7253Please respect copyright.PENANAFNIsZuf4d3
“Lihat sendiri kan! Kamu itu benar-benar nggak berguna Di! Kontolmu nggak berguna, nggak bisa muasin perempuan manapun! Dan kamu baru aja mukul aku, kamu itu pecundang! Mana ada lelaki sejati yang mukul perempuan!”7253Please respect copyright.PENANAloVGcHSgMq
7253Please respect copyright.PENANA5SG9RkB2M0
“Aku bukan pecundang!”7253Please respect copyright.PENANArIBsZ54sli
7253Please respect copyright.PENANAxYO0bijMpn
7253Please respect copyright.PENANAhrf6vh6481
Buuuggghhh… sebuah pukulan mendarat lagi diwajah Isna.7253Please respect copyright.PENANADoYzTs8ZYF
7253Please respect copyright.PENANAFwCJUJDOcs
7253Please respect copyright.PENANAEzJuQqlGWj
“Kamu pecundang paling menyedihkan yang pernah aku tahu” ucap Isna dengan lirih, karena rasa sakit yang dia rasakan akibat 2 kali pukulan Andi diwajahnya, hingga diujung bibirnya terlihat berdarah.7253Please respect copyright.PENANAIo1TnSmeFG
7253Please respect copyright.PENANAXmnluOhhJt
“Bangsat! Aku bukan pecundang! Aku laki-laki sejati!”7253Please respect copyright.PENANAZ44n3RCU3R
7253Please respect copyright.PENANAk5a9du6dfC
7253Please respect copyright.PENANAn4sozwU1O6
Buuuggghhh… kembali sebuah pukulan mendatar telak diwajah Isna tanpa sedikitpun perlawanan, membuat Isna tak berdaya, bahkan terlihat kesadarannya mulai menipis.7253Please respect copyright.PENANA2pZHX7vISP
7253Please respect copyright.PENANAWrhjVsZWcQ
7253Please respect copyright.PENANAqsDq1xEI7o
“Woy apa-apaan ini!!! Lepasin dia!!!”7253Please respect copyright.PENANA0vVG5oaNqO
7253Please respect copyright.PENANAmdWI0gpqDl
7253Please respect copyright.PENANA23xHJy5ZTe
Tiba-tiba terdengar suara teriakan dari arah jalan. Andi menoleh, ternyata ada 2 orang sekuriti yang berlari kearahnya. Kedua sekuriti komplek itu tadinya sedang patroli keliling. Saat dekat dengan rumah Isna, mereka mendengar keributan akibat pertengkaran Andi dan Isna. Tadinya mereka sempat tertawa mendengar ucapan Isna yang menghina kejantanan Andi. Tapi kemudian begitu sampai didepan rumah Isna, mereka terkejut karena Andi sudah dalam posisi menduduki Isna dan memukulnya.7253Please respect copyright.PENANA53KP3xIbuY
7253Please respect copyright.PENANA9Y3ZcVxIyq
7253Please respect copyright.PENANAPg5kafRAjD
“Bangsat! Beraninya sama perempuan! Nih terima!”7253Please respect copyright.PENANARbcUA1E66G
7253Please respect copyright.PENANAujGAnDnk8L
7253Please respect copyright.PENANAFMaUItKT55
Seorang dari sekuriti itu menarik kerah baju belakang Andi hingga tubuh Isna terlepas dari cengkramannya. Tanpa banyak bicara kedua sekuriti itu menghujani Andi dengan pukulan. Andi tak bisa melawan, bahkan untuk melindungi diri sudah terlambat. Pukulan dari kedua sekuriti itu terlalu kuat untuk ditahan oleh Andi, hingga akhirnya berkali-kali pukulan dan tendangan mendarat disekujur tubuh dan wajah Andi.7253Please respect copyright.PENANAOQhfj5HbxQ
7253Please respect copyright.PENANAeEDL6teLCP
7253Please respect copyright.PENANAVqlMM0hQYy
“Jo udah Jo, bisa mampus nih orang nanti”7253Please respect copyright.PENANAqZwpWxJs9T
7253Please respect copyright.PENANATHK4uS7Mfa
“Haash haash entar dulu Ton, belum puas aku”7253Please respect copyright.PENANAgE862fIl4d
7253Please respect copyright.PENANALM7tTsUzsc
“Udah, dia udah babak belur. Mending kita tolongin mbak Isna dulu”7253Please respect copyright.PENANAAcj7K8aYzN
7253Please respect copyright.PENANAnnM8p65WYv
7253Please respect copyright.PENANALxlGZpOjFC
Mereka berduapun melihat Isna yang kondisinya sudah hampir tak sadarkan diri. Merekapun cepat-cepat menolong Isna. Mereka menghubungi teman mereka dulu untuk datang kerumah ini mengurus Andi. Setelah teman mereka datang, mereka segera membawa Isna ke rumah sakit, sedangkan temannya tadi membawa Andi ke kantor polisi.7253Please respect copyright.PENANAd6rJY9joQ0
7253Please respect copyright.PENANAk387QZRHop
*7253Please respect copyright.PENANAv2P6QiOSQN
*7253Please respect copyright.PENANAbXP30i6CQN
*7253Please respect copyright.PENANAktttNUm7el
*7253Please respect copyright.PENANAgTna3Eo2aM
7253Please respect copyright.PENANApoMHAtmUjx
Tak jauh dari rumah Isna, didalam sebuah mobil yang diparkirkan dipinggir jalan komplek, pak Bowo terlihat tertawa puas dengan apa yang dia lihat. Bukan hanya saat ini, tapi sejak tadi ketika dirumah Nada.7253Please respect copyright.PENANA4fJFEk9x1X
7253Please respect copyright.PENANATqQDMa6o9k
Dari tadi siang, pak Bowo memang sudah mengikuti Cita. Dia tahu kalau Cita berada disekitar rumah Isna untuk membuntuti Andi. Dia sudah bisa menebak kemana Andi dan Isna akan pergi setelah dari mall tadi. Setelah cukup lama menunggu Cita yang hanya terdiam saja ditempatnya, kemudian dia ikuti ketika Cita pulang kerumahnya, lalu pergi kerumah Nada. Pak Bowo menunggu didekat rumah Nada, dia memarkirkan mobilnya didepan rumah sebelah rumah Nada. Dia menunggu kedatangan Andi.7253Please respect copyright.PENANAcpvHWMSbY9
7253Please respect copyright.PENANA9bw5YDbMpP
Sebelumnya, dari Isna dia tahu tentang perjanjian Andi dengan Cita yang melarang untuk menemui Nada. Dia yakin sekali kalau Andi tahu Cita ada dirumah Nada, Andi pasti mendatanginya. Dan rupanya dugaannya tepat sekali. Andi datang kerumah Nada, lalu terjadilah keributan tadi.7253Please respect copyright.PENANAB7suWGJIpD
7253Please respect copyright.PENANAyKWDa62mPY
Pak Bowo yang berada tak jauh dari rumah itu, bisa mendengar dengan jelas keributan antara Andi dengan Cita, meski keributan itu terjadi didalam rumah. Dia tertawa terbahak-bahak mendengar semuanya. Lebih puas lagi ketika melihat Andi tak bisa apa-apa waktu Cita memperlihatkan bukti foto yang Cita ambil tadi kepada Andi. Melihat wajah Andi yang seperti orang bodoh ketika berjalan meninggalkan rumah Nada, membuat kepuasannya berlipat-lipat.7253Please respect copyright.PENANAN17TBa0qZi
7253Please respect copyright.PENANACN6j1b0FsT
Setelah itu dia mengikuti kemana Andi pergi. Tadinya dia sudah jengkel dan berniat pulang saja karena Andi hanya berputar-putar tak jelas. Tapi saat mobil Andi mengarah kerumah Isna, pak Bowo kembali mengikutinya.7253Please respect copyright.PENANAonzkfsMmCk
7253Please respect copyright.PENANA7fgTe5755n
Tadinya pak Bowo pikir kalau Andi kerumah Isna untuk melampiaskan rasa frustasinya. Dia menyangka malam ini Andi akan bercinta lagi dengan Isna, karena itulah dia sudah menyiapkan hpnya untuk memfoto kedatangan Andi kerumah Isna. Bisa dia buat jadi bahan untuk mengajak Cita bertemu, lalu makin mempengaruhi Cita, agar Andi bisa makin buruk dimata Cita.7253Please respect copyright.PENANAObxgf04X1O
7253Please respect copyright.PENANAQNGQmiOTJ8
Tapi ternyata yang terjadi diluar malah perkiraannya. Andi justru marah-marah ke Isna, bahkan sampai memukulinya. Pak Bowo sempat mau turun dari mobil karena khawatir Isna kenapa kenapa, apalagi Andi terlihat begitu kalap memukul Isna. Tapi dia mengurungkan niatnya ketika melihat 2 orang sekuriti berjalan mendekati rumah Isna.7253Please respect copyright.PENANASr0uXx1Kei
7253Please respect copyright.PENANA53sYPPyy9Z
Dan akhirnya diapun hanya menjadi penonton ketika Andi gantian dihajar habis-habisan oleh kedua orang sekuriti itu. Dia tersenyum, semakin puas dengan apa yang terjadi hari ini. Semua benar-benar terjadi diluar rencananya. Tapi bagi pak Bowo itu adalah hal yang sangat bagus. Dia merasa bahwa rencananya telah berjalan beberapa langkah lebih maju daripada yang seharusnya. Terlebih lagi tadi dia mendengar sekuriti akan membawa Andi ke kantor polisi. Makin besarlah peluangnya untuk segera mendapatkan Cita.7253Please respect copyright.PENANAKh8rP0Z3vq
7253Please respect copyright.PENANAfJp7tDjivw
Hahaha, Andi Andi. Memang benar kata Isna, kamu itu pecundang Di. Pecundang sejati. Kamu benar-benar bodoh dan tidak berguna. Sekarang, istirahatlah dengan tenang di penjara. Biar aku yang menggantikan posisimu untuk sementara ini. Dan aku janji sama kamu, aku akan memuaskan istrimu itu. Dan aku akan membuat Cita nggak akan pernah bisa lepas dariku, dan membuang kamu untuk selama-lamanya, hahaha.7253Please respect copyright.PENANALa3NIBiqIm
7253Please respect copyright.PENANA2vcBuXbI3q
*7253Please respect copyright.PENANAnFE5bbLQD9
*7253Please respect copyright.PENANAJRTd8XbKLG
*7253Please respect copyright.PENANAF3LBk1p5T1
*7253Please respect copyright.PENANA9UNO8wft4m
7253Please respect copyright.PENANAn3ECYaYZYg
Sementara itu dirumah Nada, dia baru saja melepas kepergian suaminya. Malam ini suaminya harus mengejar kereta karena harus berangkat lagi ketempat kerjanya di Jakarta. Tadi waktu Andi datang, Gunawan memang sedang bersiap-siap dikamarnya sambil membiarkan Cita ditenangkan oleh Nada. Tapi persiapannya terganggu dengan kedatangan Andi, yang juga membuatnya emosi karena telah menyebut istrinya sebagai pelacur.7253Please respect copyright.PENANAhJ9pOrMocS
7253Please respect copyright.PENANAjVXNSD8rcm
Sepeninggal Andi tadi, setelah tangisan Cita cukup mereda, Cita akhirnya menceritakan semuanya. Mulai dari kenapa dia sampai menjauhi Nada, Robi dan Salim yang merupakan permintaan Andi. Kelakuan kasar Andi ketika memaksanya mengaku kalau dia sudah selingkuh. Juga ancaman Andi bahwa jika dia menemui Nada dan yang lainnya, itu membuktikan bahwa dirinya itu selingkuh.7253Please respect copyright.PENANAC8nrbYP0O4
7253Please respect copyright.PENANAgaCnWGAktm
Lalu Cita juga cerita tentang apa yang terjadi hari ini, dimana dia memergoki Andi jalan dengan Isna. Lalu bagaimana dia mengikuti Andi hingga berhasil mengetahui kalau Andi ternyata yang sebenarnya selingkuh, dan dia sempat mengambil beberapa foto sebagai bukti perselingkuhan Andi dan Isna, hingga bagaimana dia sampai terpikir untuk menemui Nada malam ini.7253Please respect copyright.PENANAg26kUxe02y
7253Please respect copyright.PENANATjCCmswJZa
Nada yang sebenarnya sudah mengetahui tentang peristiwa hari ini tidak terlalu kaget. Tapi dia tetap berusaha bersikap biasa, dan berpura-pura kaget seperti halnya Gunawan.7253Please respect copyright.PENANAMewnkzzTVm
7253Please respect copyright.PENANAG7rtUkxqL8
Mendengar semua itu, Nada dan Gunawan hanya bisa bersimpati pada Cita. Mereka berusaha menghibur Cita sebisanya. Bahkan Gunawan sempat ragu untuk berangkat ke Jakarta, karena dia jadi ikut khawatir dengan kondisi Cita. Tapi karena ada pekerjaan penting yang harus dikerjakan Gunawan, mau tak mau dia harus berangkat malam ini juga. Apalagi Nada juga sudah meyakinkannya kalau dia baik-baik saja.7253Please respect copyright.PENANA8MC6n5oyOq
7253Please respect copyright.PENANAjMnMZhRDvx
7253Please respect copyright.PENANA4tnHSUzM55
“Nanti aku hubungi Robi dan mas Salim kalau butuh apa-apa. Papa tenang aja, aku nggak papa kok, papa tetep berangkat aja” ucap Nada tadi. Akhirnya Gunawan tetap berangkat meskipun Nada tak jadi mengantarnya meningat kondisi Cita yang seperti itu.7253Please respect copyright.PENANA5bRRkTOAiU
7253Please respect copyright.PENANAiNqiY9MCdN
7253Please respect copyright.PENANANL7rHMDpu6
Dan kini, Nada masih terus berusaha menghibur Cita. Dia sama sekali tak memikirkan soal Cita yang mengacuhkannya beberapa waktu belakangan ini. Dia memang sempat khawatir dan berpikir macam-macam karena Cita tak pernah sekalipun membalas pesannya ataupun mengangkat telponnya. Tapi setelah mendengar semua penjelasan Cita, dia maklum, bahkan menyalahkan Andi atas semua yang terjadi.7253Please respect copyright.PENANAgUTSfTsXpy
7253Please respect copyright.PENANAqZFJTOybiI
Tak berapa lama kemudian terdengar hp Nada berdering. Dilihatnya, ternyata ada telpon dari pak Bowo.7253Please respect copyright.PENANAcJFo31jlGX
7253Please respect copyright.PENANAyGGc5rH2sP
7253Please respect copyright.PENANAdUVaByie1r
“Cit, sebentar ya, aku angkat telpon dulu” ucap Nada, dan hanya dijawab dengan anggukan oleh Cita.7253Please respect copyright.PENANAGgd6kiZ1Lp
7253Please respect copyright.PENANAxP7HDE7kgE
7253Please respect copyright.PENANATLY36Zvfm1
Nada mengambil hpnya dan berjalan keluar, ke teras rumah. Dia tak ingin Cita tahu kalau yang menelpon adalah pak Bowo.7253Please respect copyright.PENANAmZcimysmSc
7253Please respect copyright.PENANALDzaVWOJtI
7253Please respect copyright.PENANA0a97AewEhn
“Halo pak”7253Please respect copyright.PENANArgUpRvKS6C
7253Please respect copyright.PENANAmnwWz22PXu
“Halo sayang. Suami kamu udah berangkat kan?”7253Please respect copyright.PENANAwVk98HESyz
7253Please respect copyright.PENANAHptauaxbik
“Hmm, iya pak”7253Please respect copyright.PENANAPEjg0nSZlB
7253Please respect copyright.PENANAf12it4jOqp
“Kalau gitu aku jemput kerumahmu ya. Aku lagi sange nih sayang. Lumayan kan malem minggu bisa kita habiskan bareng-bareng, hehehe”7253Please respect copyright.PENANAxb4dlmuT1Q
7253Please respect copyright.PENANAk53l6ajrBX
“Aduh pak, jangan malam ini deh”7253Please respect copyright.PENANATh31JZWSEb
7253Please respect copyright.PENANAm8vQNrdqGD
“Loh kenapa? Kan suami kamu udah berangkat, bebas dong kita? Kamu juga nggak lagi halangan kan?”7253Please respect copyright.PENANAodLXIikJfc
7253Please respect copyright.PENANAn6LWrXPvIw
“Iya pak, tapi dirumahku, lagi ada, saudaraku pak”7253Please respect copyright.PENANA2DaNUVZHWc
7253Please respect copyright.PENANAS73ZgfIweG
“Saudara?”7253Please respect copyright.PENANAqWZ7VGco9j
7253Please respect copyright.PENANAa0sMyNCTZA
“Iya pak, hmm, sepupuku lagi disini. Dia mau nginap disini. Nggak mungkin aku tinggalin dia pak. Lagian aku nggak mau dia curiga kalau pak Bowo nanti dateng kesini”7253Please respect copyright.PENANAFjTTYD2WcM
7253Please respect copyright.PENANAhsbloHS2gd
“Aduuh, tapi gimana dong Nad? Aku udah sange berat nih”7253Please respect copyright.PENANAcBp2VTPNNW
7253Please respect copyright.PENANA4GAYCPjNiJ
“Pak, pliss, aku mohon pak, aku nggak bisa malam ini. Pak Bowo kan bisa ngajak yang lain”7253Please respect copyright.PENANAse0f7NihkR
7253Please respect copyright.PENANAn2Ru75q2ZE
“Tapi aku maunya sama kamu Nad, aku udah kangen sama memek kamu”7253Please respect copyright.PENANAetDekNLRIf
7253Please respect copyright.PENANAMMzGu6UaX0
“Pak, pliss jangan malem ini”7253Please respect copyright.PENANA5WWI2bMJYE
7253Please respect copyright.PENANAoFkQ2zJx7i
“Emang kamu nggak kangen kontolku Nad?”7253Please respect copyright.PENANAOOs2umTfbe
7253Please respect copyright.PENANACc4VTVXOi3
“Ii.. iya kangen.. tapi nggak malam ini pak, aku bener-bener nggak bisa”7253Please respect copyright.PENANAh3Vurjg6kC
7253Please respect copyright.PENANAR4VBch3urg
“Hhmm, ya udah deh, kalau gitu aku sama Gina aja”7253Please respect copyright.PENANA9tmLXlfsc3
7253Please respect copyright.PENANAEp3tC5wPHA
“Iya pak, makasih udah mau ngerti. Lain kali aku pasti layanin pak Bowo, tapi malem ini aku bener-bener nggak bisa”7253Please respect copyright.PENANA0f2Ymb0Kl3
7253Please respect copyright.PENANAX2LvgEDmhG
“Iya iya. Eh, ngomong-ngomong sepupu kamu itu cowok apa cewek? Udah umur berapa dia? Udah nikah belum? Apa masih perawan?”7253Please respect copyright.PENANAyBC3VIm1ii
7253Please respect copyright.PENANAyOeos3G23s
“Emang kenapa pak?”7253Please respect copyright.PENANARXbLFqQqWs
7253Please respect copyright.PENANAQdWZrmQ03h
“Ya siapa tahu bisa bantuin kamu”7253Please respect copyright.PENANAyvGkv7cNdu
7253Please respect copyright.PENANA4rfju1M6e9
“Maksudnya?”7253Please respect copyright.PENANAJz9HZg7RWp
7253Please respect copyright.PENANAf3jb7un8gY
“Ya bantuin kamu buat muasin kontolku. Bukannya kamu selama ini kewalahan ngelayanin aku? Hahaha”7253Please respect copyright.PENANAdbLi8In1nI
7253Please respect copyright.PENANAPoZZPsk4VG
“Paak, pliss jangan macem-macem deh pak”7253Please respect copyright.PENANAEGwi8jkZ9L
7253Please respect copyright.PENANAfbz0J9cn4q
“Loh kenapa emang? Kamu keberatan kalau aku pengen ngentot sama sepupumu juga? Emang kamu mau ngelawan aku? Udah siap sama resikonya?”7253Please respect copyright.PENANAQea4ZU6mxY
7253Please respect copyright.PENANAmlgS29Xu4A
“Pak, jangan gitu lah pak. Pak Bowo kan udah dapetin aku, apa masih kurang?”7253Please respect copyright.PENANA8xfsTHnTii
7253Please respect copyright.PENANAHDNHxLbxcH
7253Please respect copyright.PENANAOyM9vjcd1e
“Jelas lah, kamu aja selalu kepayahan gitu ngadepin aku”7253Please respect copyright.PENANALFyFH92ob2
7253Please respect copyright.PENANA2mObALcflv
“Pak jangan lah pak, lagian, hmm, sepupuku ini cowok pak”7253Please respect copyright.PENANA15eL8u8aXx
7253Please respect copyright.PENANAImGNzeJxmg
“Cowok? Wah, jangan-jangan kamu mau ngentot sama sepupumu ya malam ini? Sampai nggak mau nemenin aku?”7253Please respect copyright.PENANAi1VW1gjxl4
7253Please respect copyright.PENANAPwoUfaF8gi
“Pak. Iih, yaa nggak gitu juga”7253Please respect copyright.PENANAXYDS4nNQcN
7253Please respect copyright.PENANADxRZ4Jt4JP
“Hahaha Nada Nada. Ya udah, kamu nikmatin aja waktumu sama sepupumu itu sekarang. Tapi lain kali, aku nggak mau tahu ya, kalau suamimu udah nggak dirumah, aku tetap bakal jemput kamu, mau ada orang tuamu sekalipun. Lain kali kamu harus mau layanin aku, nggak ada kata nggak bisa. Ini terakhir kali aku kasih kamu kelonggaran”7253Please respect copyright.PENANAwN0BidHIla
7253Please respect copyright.PENANAMcFXo3kH0d
“Ii.. iya pak”7253Please respect copyright.PENANAuVnyfcN2hm
7253Please respect copyright.PENANAF0DNuL9yFh
7253Please respect copyright.PENANA95RcvK9Lax
Tanpa menjawab lagi pak Bowo memutus sambungan telpon. Nada bernafas lega, karena pak Bowo tak sampai memaksanya malam ini. Bisa kacau kalau sampai pak Bowo datang kesini sementara disini masih ada Cita. Nada masih tidak siap kalau skandalnya ini diketahui oleh orang lain, selain Gina. Apalagi pak Bowo juga mengincar Cita. Dengan kondisi Cita yang sedang rapuh seperti ini, dia akan sangat yakin pak Bowo tanpa kesulitan bisa mendapatkan Cita. Karena itulah, dia berupaya keras agar pak Bowo tidak sampai kesini. Dan dia sangat lega upayanya berhasil.7253Please respect copyright.PENANACjcCB0BFLk
7253Please respect copyright.PENANAwJFTgcDvfh
Sementara itu, pak Bowo hanya tertawa setelah menutup telponnya. Dia tentu tahu kalau Nada berbohong, karena dia tahu kalau yang ada dirumah Nada sekarang adalah Cita. Padahal bisa saja dia memaksa untuk tetap kesana, sekaligus menjerat Cita malam ini juga. Tapi pak Bowo tidak ingin buru-buru. Dia ingin melakukan sesuatu yang lain untuk bisa mendapatkan Cita.7253Please respect copyright.PENANACxhO3IRuP3
7253Please respect copyright.PENANADbrSjYBL42
Dia hanya harus bersabar sedikit untuk bisa benar-benar mendapatkan Cita seutuhnya. Semua kondisi yang ada sekarang sudah sangat mendukung rencana jahatnya pada Cita. Lagipula, malam ini memang bukan jatah Nada untuk menemani malam minggu birahinya. Sebelumnya, dia mendapatkan telpon dari seseorang yang sudah menunggu dirumahnya. Kini dengan senyum terkembang, pak Bowo mengarahkan mobilnya untuk pulang. Kepuasan yang dia dapatkan seharian ini, akan membuatnya makin bersemangat melewati malam ini dengan wanita yang sudah menunggu di rumahnya.7253Please respect copyright.PENANAYTyAnc26LN
7253Please respect copyright.PENANArJyLz5LnHp
*7253Please respect copyright.PENANAiJBuIDwtSm
*7253Please respect copyright.PENANA1Yac1uaMII
*7253Please respect copyright.PENANAQR9F9hJEOJ
*7253Please respect copyright.PENANAk2ii9vckut
*7253Please respect copyright.PENANA9PWMkgx8i6