5165Please respect copyright.PENANAImHImONQZe
5165Please respect copyright.PENANAA6K8esnE7x
“Loh kamu mau kemana Cit?” tanya Nada saat melihat pagi ini Cita sudah rapi.5165Please respect copyright.PENANA5t2R8lK8UR
5165Please respect copyright.PENANAWrog93JLBJ
“Aku mau pulang mbak” jawab Cita.5165Please respect copyright.PENANAB96OnH3zsp
5165Please respect copyright.PENANAK5OvsHm5DW
“Pulang? Katanya, kemarin kamu bilang mau disini dulu sementara waktu? Kamu bilang nggak mau ketemu mas Andi dulu?”5165Please respect copyright.PENANACHHrv7PA5v
5165Please respect copyright.PENANA7rTT4vdzlJ
“Iya mbak, tapi tadi ibu mertuaku telpon ada yang datang nyariin aku”5165Please respect copyright.PENANAsD9DTwdify
5165Please respect copyright.PENANAP38sVIOpSG
“Ooh siapa emang?”5165Please respect copyright.PENANANZhIapgpW6
5165Please respect copyright.PENANAYrDncYpvp4
“Pak Bowo, atasannya mas Andi”5165Please respect copyright.PENANAwkC0nukpWs
5165Please respect copyright.PENANA2wA655S0kK
“Pak Bowo?” Nada kaget mendengar nama pak Bowo disebut Cita.5165Please respect copyright.PENANAjmrriu4Zj9
5165Please respect copyright.PENANAK7EXONLTiR
5165Please respect copyright.PENANAoxwxDASRNp
Dia tak menyangka pak Bowo bisa-bisanya datang dan mencari Cita dirumahnya, padahal mereka kemarin baru saja ketemuan. Dalam benak Nada dia bertanya-tanya, untuk apa pak Bowo datang kerumah Cita? Apalagi memang mencari Cita, bukan Andi. Apakah pak Bowo senekat itu untuk usahanya bisa mendapatkan Cita? Nada benar-benar tak habis pikir dengan pria yang juga telah menaklukan dirinya itu.5165Please respect copyright.PENANAZqEdvfNvkS
5165Please respect copyright.PENANAvgHIzvGGie
5165Please respect copyright.PENANA8VIAOkae38
“Iya mbak. Aku permisi dulu ya kalau gitu”5165Please respect copyright.PENANAd0bbSEadFa
5165Please respect copyright.PENANALC32IQEpOM
“Eh tunggu dulu Cit”5165Please respect copyright.PENANA8hXZRERdSV
5165Please respect copyright.PENANARjBwPbpJkD
“Ada apa atasannya mas Andi nyariin kamu Cit? kok bukan nyari mas Andi?”5165Please respect copyright.PENANAjeO5aJbvGf
5165Please respect copyright.PENANAsXYGDJ8ov7
“Aku juga nggak tahu sih mbak, tapi katanya penting gitu, aku disuruh cepet-cepet pulang”5165Please respect copyright.PENANAJuc5jgLbxl
5165Please respect copyright.PENANA0lkbdOMcNu
“Yaudah kalau gitu aku anterin aja ya?”5165Please respect copyright.PENANAmWPfn5HK4H
5165Please respect copyright.PENANAMZo9s7Exkh
“Nggak usah mbak aku sendiri aja”5165Please respect copyright.PENANAUGSGqE08AH
5165Please respect copyright.PENANAgq72FfV2qE
“Udah nggak papa aku anterin. Kamu kayaknya masih lemes gitu lho”5165Please respect copyright.PENANAOopln0HkOE
5165Please respect copyright.PENANAH1BTTZS7JU
“Tapi mbak…”5165Please respect copyright.PENANAU9tqXcELEb
5165Please respect copyright.PENANA8R2oEljvHI
“Udah nggak papa. Tunggu bentar ya aku ganti baju dulu”5165Please respect copyright.PENANAVIpxdQnLMN
5165Please respect copyright.PENANAyqNNBjrhep
5165Please respect copyright.PENANAYQYA7BPJyh
Tanpa menunggu jawaban Cita Nada langsung masuk ke kamarnya untuk berganti baju dan memakai jilbabnya. Kondisi Cita memang terlihat masih lemas. Ini karena dia semalam tidak bisa tidur, terus kepikiran masalah rumah tangganya dengan Andi. Setelah selesai curhat dengan Nada semalam Cita masih terus menangis. Nada yang berusaha menghibur Cita malah ketiduran duluan.5165Please respect copyright.PENANACLSpb8GB8g
5165Please respect copyright.PENANAgByGpA5tPp
Setelah Nada selesai berdandan diapun keluar dari kamarnya. Dia memanasi sebentar mobilnya lalu mengajak Cita berangkat. Sebenarnya, ada sebab lain kenapa Nada ngotot mengantar Cita. Dia penasaran kenapa pak Bowo datang kerumah Cita tapi bukannya mencari Andi yang anak buahnya, malah mencari Cita. Dia ingin tahu apa yang akan diperbuat pak Bowo disana. Meskipun sebenarnya dia juga agak-agak takut kalau saja pak Bowo nanti begitu melihatnya malah akan berbuat macam-macam, minimal membongkar skandalnya.5165Please respect copyright.PENANArqPQvMZZhv
5165Please respect copyright.PENANApEmviVL2Cm
Sesampainya dirumah Cita, mereka berdua melihat sebuah mobil terparkir didepan. Nada tahu itu mobil pak Bowo. Tapi yang membuat dia dan Cita agak heran, tidak ada mobil Andi terparkir disana. Mereka mulai berpikir, kemanakah Andi? Dan apakah pak Bowo datang kesini ada hubungannya dengan Andi? Tak ingin berlama-lama merekapun masuk kedalam rumah, dan sudah ada pak Bowo disana nampak ngobrol dengan ibu mertua Cita diruang tamu itu.5165Please respect copyright.PENANANwC7HtCGjR
5165Please respect copyright.PENANAkX48A9MDWL
5165Please respect copyright.PENANArjPqtgbnrC
“Maaf pak Bowo, sudah lama menunggu?” tanya Cita.5165Please respect copyright.PENANA0czuZy8788
5165Please respect copyright.PENANACsPFhiUEal
“Ah belum kok mbak. Saya nggak tahu kalau mbak Cita nggak ada dirumah, makanya nggak nelpon dulu tadi”5165Please respect copyright.PENANAJ1c6gIgtQB
5165Please respect copyright.PENANAJbdhxWuM1X
“Iya pak maaf, saya semalam menginap dirumah mbak Nada ini” jawab Cita sambil menunjuk kearah Nada yang duduk disampingnya. Pak Bowo menatap Nada sambil tersenyum seperti orang yang tidak saling kenal. Dalam hati Nada dia memaki kesal pada pak Bowo karena dia menganggap pak Bowo jago sekali aktingnya.5165Please respect copyright.PENANAufTTya3rel
5165Please respect copyright.PENANAcXzBLu9NJi
“Jadi ada apa pak, kok tiba-tiba datang kemari? Apa ada hal yang penting?” tanya Cita.5165Please respect copyright.PENANAM5cFAQKTRl
5165Please respect copyright.PENANAk5FcT3iv9M
“Ini soal Andi mbak” jawab pak Bowo.5165Please respect copyright.PENANAEmm55n2A5A
5165Please respect copyright.PENANAUqUm8ZtaMV
“Ada apa dengan mas Andi pak?”5165Please respect copyright.PENANAbxXmCYuuuT
5165Please respect copyright.PENANA1bnI8DhF85
5165Please respect copyright.PENANAB1CleA0THu
Pak Bowo tak langsung menjawabnya. Dia menatap kearah Nada, lalu kearah Cita lagi, seperti mempertanyakan keberadaan Nada disini. Cita mengerti maksud pak Bowo, dan untungnya Nada sudah tahu permasalahan rumah tangganya itu, jadi Cita merasa tidak masalah kalau Nada tetep disitu dan ikut mendengar apa yang mau disampaikan oleh pak Bowo.5165Please respect copyright.PENANAy3RCdAAo74
5165Please respect copyright.PENANA84aghQ4G3e
5165Please respect copyright.PENANAg3CGt3j3nx
“Nggak papa pak, mbak Nada ini sahabat saya. Dia juga sudah banyak tahu soal ini” ucap Cita perlahan, agak lirih dibagian akhir sambil menatap ibu mertuanya. Dia merasa tidak enak dengan ibu mertuanya karena belum cerita sepenuhnya padanya. Namun dia merasa lega waktu ibu mertuanya tersenyum dan mengangguk, tanda tidak apa-apa.5165Please respect copyright.PENANA6LuyzNetcc
5165Please respect copyright.PENANAVulD0jDqZV
“Hmm, jadi nggak papa ya, saya ceritakan sekarang?” tanya pak Bowo.5165Please respect copyright.PENANAlE7b3KOggN
5165Please respect copyright.PENANAiWc2Ls5xm1
“Iya pak nggak papa” jawab Cita.5165Please respect copyright.PENANAx9dslrVRJF
5165Please respect copyright.PENANAJPFa0EjDjI
“Jadi gini mbak Cita, ibu, dan mbak Nada. Tadi saya dapat kabar dari salah seorang teman saya yang kebetulan bertugas di polres”5165Please respect copyright.PENANAcbk8Pjofvi
5165Please respect copyright.PENANAsvkklweaeF
“Po.. polres?” tanya Cita terkejut. Ibu mertuanya dan juga Nadapun terlihat terkejut.5165Please respect copyright.PENANAjSpxTSqb9P
5165Please respect copyright.PENANAiIDNp0bxMA
“Iya mbak. Hmm, saat ini Andi sedang ditahan dipolres” ucap pak Bowo.5165Please respect copyright.PENANAGppo47FYq6
5165Please respect copyright.PENANAnIzaTWCbtm
“Apa pak? Ditahan? Bapak nggak salah orang kan? Itu mas Andi suami saya?”5165Please respect copyright.PENANATjrsLlr1v1
5165Please respect copyright.PENANAg2Neq78VKn
“Betul mbak. Tadinya juga saya nggak percaya, tapi teman saya itu bilang kalau yang ditahan itu namanya Andi Bahtiar, dan kerja dibank yang sama dengan saya” jawab pak Bowo.5165Please respect copyright.PENANAybsPgOtyZD
5165Please respect copyright.PENANAf13Sll9hEp
5165Please respect copyright.PENANA2NbHHV7jI1
Mendengar itu makin terkejutlah mereka semua, karena Andi Bahtiar memanglah nama panjang dari Andi, suami Cita.5165Please respect copyright.PENANAwOovjRamCF
5165Please respect copyright.PENANAdARjA6T4TN
5165Please respect copyright.PENANAzpG0ZPkNQK
“Ke.. kenapa mas Andi sampai bisa ditahan?”5165Please respect copyright.PENANAcxMrhkNX8D
5165Please respect copyright.PENANA756P1btI6u
“Menurut info dari teman saya, Andi ditahan karena semalam melakukan tindak penganiayaan kepada…” pak Bowo menahan ucapannya, lalu melihat kearah ibu mertua Cita dan Nada, lalu menatap Cita, seolah meminta persetujuan kepada Cita untuk melanjutkan ucapannya.5165Please respect copyright.PENANAQSTvHMF1C6
5165Please respect copyright.PENANADMjfS8hQ6A
“Kenapa siapa pak?” tanya Cita makin penasaran.5165Please respect copyright.PENANA8YdK5OouTT
5165Please respect copyright.PENANAaVy7WiLvT9
“Kenapa, Isna”5165Please respect copyright.PENANAsnwaZyl4xu
5165Please respect copyright.PENANAdXV0Tonm18
*5165Please respect copyright.PENANAkTezVxcUH7
*5165Please respect copyright.PENANAnaVultyaqA
*5165Please respect copyright.PENANAuWe8yC2e8W
*5165Please respect copyright.PENANAp7xLQ7z6Lf
5165Please respect copyright.PENANADhCFkl8471
Setelah sekitar setengah jam mereka ngobrol disitu yang isinya pak Bowo menceritakan sebab musabab kenapa Andi sampai bisa dipenjara, mereka kemudian memutuskan untuk menemui Andi. Sebenarnya pak Bowo saja yang mau kesana, tapi kemudian Cita memaksa untuk ikut. Nada juga diminta ikut menemani Cita sedangkan ibu mertua Cita tetap dirumah untuk menjaga anak Cita. Lagipula ibu mertua Cita sepertinya syok sekali mendengar kalau anaknya telah ditahan karena memukuli seorang wanita, yang tak lain adalah selingkuhannya sendiri.5165Please respect copyright.PENANAS49cg7TM1g
5165Please respect copyright.PENANAKJfhU8WD41
Tak berapa lama kemudian mereka sampai dikantor polisi. Pak Bowo melapor ke petugas jaga untuk menyampaikan maksud kedatangannya. Lalu petugas itu membawa masuk mereka bertiga dan memintanya menunggu diruang tunggu. Tak lama kemudian mereka bertiga dipanggil untuk masuk kesebuah ruangan. Terlihat Andi sudah duduk disitu dengan tangan terborgol. Kondisinya memprihatinkan, wajahnya babak belur, terlihat begitu lemas. Apalagi melihat siapa yang datang, dia langsung menunduk.5165Please respect copyright.PENANApUKPxBh9kj
5165Please respect copyright.PENANAjBfC3mi9Zn
Cita hanya bisa diam menutup mulut dengan kedua tangannya, sedangkan Nada memeluknya dari samping. Melihat Cita yang sepertinya belum mau bicara dengan Andi, pak Bowo langsung maju untuk duduk didepan Andi. Andi melirik sebentar, saat tahu yang duduk didepannya pak Bowo, dia kembali menunduk lagi.5165Please respect copyright.PENANA72zoIZm1GS
5165Please respect copyright.PENANAFiF0F8sn8p
5165Please respect copyright.PENANAnOxf7zbCGS
“Di, kamu baik-baik aja?” tanya pak Bowo.5165Please respect copyright.PENANAsQpcsStaEO
5165Please respect copyright.PENANAcq12vMEk6k
5165Please respect copyright.PENANA06qhMUArzx
Andi tak menjawab, hanya mengangguk lemah. Jawaban yang sebenarnya jauh dari kondisinya saat ini. Secara fisik, dia masih merasa kesakitan setelah semalam dihajar sekuriti komplek Isna. Wajahnya masih terlihat benjol-benjol, menyedihkan. Hatinyapun juga terasa sakit. Banyak yang membuatnya seperti itu, diantaranya yang paling besar adalah penyesalan, terutama kepada Cita.5165Please respect copyright.PENANAqL2uR57JV3
5165Please respect copyright.PENANAjwO8X457Sn
Semalam dia setengah sadar dibawa oleh sekuriti komplek kesini. Begitu dia sadar, dia sedang diperiksa oleh dokter, tak lama kemudian dia dimintai keterangan oleh polisi. Andi sama sekali tak menyangkal bahwa dirinya memukuli Isna. Dia hanya bilang penyebabnya adalah pertengkaran mereka tanpa merinci isi pertengkarannya.5165Please respect copyright.PENANAwVVGHwLuCE
5165Please respect copyright.PENANAh5vFul6rfF
Setelah diperiksa dia dibawa masuk kedalam sel. Disitulah dia merenung, meningat kembali awal mulai semua bisa jadi seperti ini. Mulai dari prasangka buruknya kepada Cita, hingga jalan salah yang dia ambil. Juga keegoisannya selama ini, kengototannya menuduh Cita selingkuh, yang kemudian membawanya kepada perselingkuhan dengan Isna. Dan semalam, kata-kata Isna terus terngiang dikepala Andi, bahwa dia adalah seorang pecundang.5165Please respect copyright.PENANA1M7WoXjrGq
5165Please respect copyright.PENANAKKg5a6ZVYa
Tentu saja harga dirinya sebagai seorang lelaki hancur disebut seperti itu oleh Isna. Apalagi Isna blak-blakan soal minyak yang diberikan kemarin bukanlah pelumas melainkan obat untuk memperbesar penis. Juga mengingat kata-kata Isna bahwa kalaupun benar Cita selingkuh, itu semua karena Andi yang mungkin tidak pernah bisa memuaskan Cita. Dia yang tadinya bersikeras menyangkal, mulai mengakui kalau dirinya memang pecundang.5165Please respect copyright.PENANAB3R2xtqovh
5165Please respect copyright.PENANA78oDZhO51L
5165Please respect copyright.PENANA12081hc0t5
“Aku nggak tahu apa yang terjadi antara kamu sama Isna, tapi apa betul kamu melakukan pemukulan kepadanya?” tanya pak Bowo lagi.5165Please respect copyright.PENANAsVKkEzpTrU
5165Please respect copyright.PENANAWrqXAotioV
5165Please respect copyright.PENANAegGmm4d4L3
Dan kembali Andi hanya mengangguk.5165Please respect copyright.PENANASzUDkPP8bo
5165Please respect copyright.PENANAUuC1cgSuUD
5165Please respect copyright.PENANAewZAFday7q
“Kenapa?”5165Please respect copyright.PENANA6Nevovdw41
5165Please respect copyright.PENANAqOlvgnLQEE
5165Please respect copyright.PENANApMpjeDyoW5
Andi tak langsung menjawab. Dia bingung untuk mengatakannya, sementara kepada polisi saja dia tidak menjelaskan semuanya. Pak Bowo dalam hatinya tertawa lebar melihat kondisi Andi. Dia bertanya seperti itu cuma sekedar sandiwara saja, karena memang dia tahu persis apa yang terjadi semalam dirumah Isna.5165Please respect copyright.PENANA7AVDqvcBAi
5165Please respect copyright.PENANAqmyyx2Bdyo
5165Please respect copyright.PENANAKBJDnCrHLl
“Yaudah kalau kamu masih belum mau cerita ke aku. Tapi inget Di, aku ini atasan kalian, aku bertanggung jawab atas kalian berdua, jadi aku berhak tahu apa yang terjadi. Aku harap lain kali kamu bisa ceritain semua ke aku, mengerti?”5165Please respect copyright.PENANAc1SALgpSOt
5165Please respect copyright.PENANAqVu7Ya8mT4
5165Please respect copyright.PENANAbLwldfEysi
Lagi-lagi Andi hanya mengangguk. Melihat itu pak Bowo berdiri dan menghampiri Cita yang masih dipeluk Nada.5165Please respect copyright.PENANAY3uFuxxCvk
5165Please respect copyright.PENANARNaiTy3CTA
5165Please respect copyright.PENANAJ9jFUQEasw
“Mbak Cita ada yang mau dibicarain sama Andi? Kalau iya biar saya sama mbak Nada nunggu diluar aja. Mungkin kalau sama mbak Cita dia mau cerita” ucap pak Bowo.5165Please respect copyright.PENANAUTNxcL7HeK
5165Please respect copyright.PENANAJbf0DKnQJR
5165Please respect copyright.PENANAMq5mZYSOKr
Cita nampaknya ragu, karena kejadian semalam dia masih enggan bertemu dengan Andi. Kalau saja dia tidak diberitahu pak Bowo soal ini tadi, dia tidak akan menemui Andi hari ini. Tapi akhirnya Cita mengangguk. Melihat itu pak Bowo mengajak Nada menunggu diluar. Pak Bowo sebelumnya juga menghampiri petugas jaga untuk meminta waktu tambahan kalau saja Cita dan Andi membutuhkannya. Setelah itu barulah dia dan Nada keluar.5165Please respect copyright.PENANAbEKW9EUsHn
5165Please respect copyright.PENANAcnR50VNXVl
Sepeninggal pak Bowo dan Nada, Cita dengan langkah ragu menghampiri Andi. Dia kemudian duduk dikursi yang tadi diduduki pak Bowo. Tahu Cita duduk didepannya, Andi hanya bisa menundukan kepalanya. Dia merasa sangat malu kepada istrinya itu. Dia merasa sangat bersalah dan sangat menyesal. Dia sudah menuduh Cita tanpa ada bukti nyata. Lalu dia yang justru terbukti melakukan apa yang dia tuduhkan kepada Cita. Dan sekarang, dia harus meringkuk dibalik jeruji besi gara-gara emosi dan kebodohannya.5165Please respect copyright.PENANAGkKwN1RDwf
5165Please respect copyright.PENANAUzuxtjKpuL
5165Please respect copyright.PENANAFU5UlS66Fp
“Ada yang mau kamu jelasin?” tanya Cita dengan dingin.5165Please respect copyright.PENANAlnVTv7BKAX
5165Please respect copyright.PENANAikJwQOaH4j
5165Please respect copyright.PENANAsKhFOC40nm
Andi tak langsung menjawab. Dia masih dalam posisi seperti tadi. Duduk menunduk, tanpa berani menatap wajah Cita. Seandainya Andi mau menatap Cita, maka dia akan melihat raut wajah yang penuh dengan amarah dan kekecewaan. Amarah, sisa pertengakaran mereka semalam soal perselingkuhan Andi. Kecewa, karena selain soal perselingkuhan itu, Andi yang dia kenal baik dan lembut selama ini ternyata berbuat hal seperti ini hingga harus mempertanggung jawabkan perbuatannya dipenjara. Meskipun dia sendiri pernah ditampar oleh Andi, tapi dia tak menyangka Andi bisa melakukan hal itu kepada orang lain.5165Please respect copyright.PENANAWK54WF6jbr
5165Please respect copyright.PENANAPGrgm46wvX
5165Please respect copyright.PENANA0ynol9WB0K
“Mukulin perempuan? Kamu tuh mikir apa sih mas? Kamu nggak inget istrimu ini perempuan? Kamu nggak inget ibu kamu itu perempuan juga? Bisa-bisanya kamu mukulin perempuan?” akhirnya amarah Cita terluapkan.5165Please respect copyright.PENANAV037U9g59N
5165Please respect copyright.PENANATEEqrMINJF
“Aa.. aku mau minta maaf…” ucap Andi. Suaranya agak parau.5165Please respect copyright.PENANAPfRxcUiqrC
5165Please respect copyright.PENANA8LON4PWvRU
“Buat apa minta maaf???” potong Cita.5165Please respect copyright.PENANAgRJnfxYO4j
5165Please respect copyright.PENANAumGyERlU04
5165Please respect copyright.PENANAV9MnvKjWa3
Dia begitu emosi. Kalau semalam sudah mulai reda setelah menceritakan semuanya kepada Nada, juga sampai lelah dia menangis, hari ini emosinya pada Andi memuncak lagi. Tapi kemudian dia terdiam, membiarkan Andi untuk bicara.5165Please respect copyright.PENANAksxxqUfM0b
5165Please respect copyright.PENANAaQyZOwI8DZ
5165Please respect copyright.PENANA4x97xQd4jO
“Aku mau minta maaf, untuk semuanya..”5165Please respect copyright.PENANAJUF6boF7Ke
5165Please respect copyright.PENANA4jssaBTKRE
5165Please respect copyright.PENANAVBULzSBPpx
Tak ada sahutan dari Cita.5165Please respect copyright.PENANA6LZ1YMM4rW
5165Please respect copyright.PENANAbqj8hj33RT
5165Please respect copyright.PENANAXPqqH4EiN3
“Dari awal, soal tuduhan ke kamu kalau kamu selingkuh. Aku akuin, itu cuma prasangkaku saja, aku sama sekali nggak punya bukti. Semua berawal dari rasa tidak ingin kehilangan kamu, tapi semua itu justru membutakanku, membuatku sama sekali tidak bisa berprasangka baik sama kamu, bahkan, membuatku tidak bisa percaya lagi sama kamu” lanjut Andi.5165Please respect copyright.PENANAes3or63ejw
5165Please respect copyright.PENANAsJhXu7LNoy
5165Please respect copyright.PENANAo4yof4ge5c
Cita terdiam. Dia tahu Andi masih ingin melanjutkan ceritanya.5165Please respect copyright.PENANAjaaaeuUmQl
5165Please respect copyright.PENANAezlMkIAOiQ
5165Please respect copyright.PENANAecJwN2Lxsl
“Sampai kejadian waktu kamu pergi sama Nada, Robi dan Salim. Disitu aku benar-benar yakin kalau kamu selingkuh. Dan akhirnya, hari itu juga, aku.. aku, selingkuh dengan Isna, sebagai balas dendam dari apa yang sudah kamu perbuat. Tapi kamu benar, aku tidak punya bukti apapun, bahkan aku yang melakukannya”5165Please respect copyright.PENANAaXXqZb7Q7L
5165Please respect copyright.PENANAf9X9TN47o2
5165Please respect copyright.PENANAkr04fzMgPY
Cita masih terdiam. Mendengar pengakuan Andi, tentu saja membuatnya makin marah, apalagi apa yang dilakukan Andi adalah dengan dalih untuk membalas dendam untuk apa yang sudah dia lakukan, padahal dia sama sekali tidak melakukan itu. Dia sangat marah, tapi dia menahannya untuk tetap diam.5165Please respect copyright.PENANAQWq2KvV8Gc
5165Please respect copyright.PENANAcgQH67ml4X
5165Please respect copyright.PENANAsQyWymr30J
“Setelah kejadian itu, aku udah nggak mau nyentuh kamu lagi, karena aku pikir tubuhmu sudah kotor. Padahal, justru aku sendirilah yang kotor. Tapi aku sudah terlanjur dibutakan oleh rasa cemburuku, dan perselingkuhanku dengan Isna terus berlanjut”5165Please respect copyright.PENANA4K2K5phckd
5165Please respect copyright.PENANAqZqq5wQR9H
5165Please respect copyright.PENANAhDrhd4J3yx
Makin emosi Cita mendengarnya, terlebih karena suaminya sendiri sudah menganggapnya kotor. Siapa yang tidak akan terluka hatinya saat pasangannya memberikan cap sehina itu kepada dirinya? Padahal setelah dia ditampar dan dipaksa selingkuh itu, dia sudah menuruti apapun yang diinginkan oleh Andi.5165Please respect copyright.PENANACUUnZvszU3
5165Please respect copyright.PENANAPciA6CDu3k
5165Please respect copyright.PENANAVznAHrmEBB
“Apa kamu mencintainya mas?” tanya Cita. Suaranya agak bergetar, antara menahan amarah dan ingin menangis.5165Please respect copyright.PENANAJXXFcyF7g1
5165Please respect copyright.PENANAm7OBKIFzm4
5165Please respect copyright.PENANADNg4rsihcv
Andi memberanikan diri untuk menatap Cita, tapi hanya sebentar, dia menunduk lagi.5165Please respect copyright.PENANAFLkk11itsU
5165Please respect copyright.PENANAPyt98LNZuB
5165Please respect copyright.PENANAU7c7S0cC1h
“Apa kamu mencintai Isna?” ulang Cita.5165Please respect copyright.PENANAMjGctZnO8b
5165Please respect copyright.PENANAfutMSu3lUz
Andi menggeleng. “Aku tidak mencintainya. Aku hanya merasa nyaman bersamanya, waktu itu. Karena aku merasa, dia adalah pendengar yang baik dari semua keluhanku”5165Please respect copyright.PENANA24tJI0Ry9R
5165Please respect copyright.PENANAdzRfTgks1I
“Lalu kenapa kamu tega melakukan itu kepadanya?”5165Please respect copyright.PENANA8wqBIO4c9x
5165Please respect copyright.PENANAccY9dS2FwS
“Ak.. aku.. aku marah sama dia, karena merasa semua ini adalah kesalahannya. Aku masih terlalu egois untuk mengakui bahwa akulah yang salah. Aku mencari kambing hitam, dan Isna adalah satu-satunya yang muncul dikepalaku. Jadi, semalam, setelah dari rumah Nada, aku kesana. Kami cekcok, dan akhirnya aku hilang kendali”5165Please respect copyright.PENANAl5XemKLKli
5165Please respect copyright.PENANAcHWGVtQgIo
5165Please respect copyright.PENANAtS340vMMMK
Andi tak sepenuhnya jujur mengatakan apa yang membuat mereka cekcok. Memang benar, Andi menyalahkan Isna untuk masalah yang dia hadapi dengan Cita. Tapi sampai sekarangpun, Andi masih malu untuk menceritakan apa yang sebenarnya membuatnya sangat emosi hingga tega memukul Isna. Dia malu mengakui bahwa dia adalah pria lemah, pecundang sejati, seperti yang dibilang Isna semalam. Dia malu mengakuinya, bahkan kepada istrinya sendiri.5165Please respect copyright.PENANA5095zkkWGW
5165Please respect copyright.PENANAwS1MOWPK24
5165Please respect copyright.PENANAVN79N8EVst
“Kamu benar-benar membuat kami kecewa mas. Bukan cuma aku, tapi juga ibu, dan Putra” ucap Cita, kali ini dia sudah tak mampu menahan air matanya.5165Please respect copyright.PENANA1FvyJidd3k
5165Please respect copyright.PENANAQ8WOVTA34S
“Maaf. Cuma itu yang bisa kubilang. Dari semalam aku berpikir, dan aku sadar bahwa akulah yang sebenarnya jadi sumber semua masalah ini. Aku tahu, mungkin kalian nggak akan pernah maafin aku. Aku sudah siap dengan semua resikonya” jawab Andi.5165Please respect copyright.PENANATKViqmM5XD
5165Please respect copyright.PENANATnhbECngBr
5165Please respect copyright.PENANAjIWAzTJnQt
Mereka kemudian saling diam untuk beberapa saat. Andi tak tahu lagi harus ngomong apa, karena yang ingin dia katakan pada Cita sudah dia sampaikan semuanya. Sementara itu Cita sebenarnya ingin mengeluarkan emosinya, memarahi Andi. Tapi dia sadar sedang dimana dia sekarang, dan dia tak ingin membuat keributan lain lagi ditempat ini, karena itulah dia memilih untuk tetap diam.5165Please respect copyright.PENANAYohaAczsfL
5165Please respect copyright.PENANAu6GGuD78j1
Cukup lama mereka cuma diam sampai seorang petugas menghampiri Cita. Dia memberikan kode kepada Cita bahwa waktu menjenguk Andi sudah selesai, bahkan sebenarnya sudah lewat, tapi karena permintaan dari pak Bowo tadi petugas itu sedikit memberikan tambahan waktu kepada Cita. Cita mengerti kode dari petugas itupun mengangguk.5165Please respect copyright.PENANA0JUJ6egUR1
5165Please respect copyright.PENANAMD4rRAs3ZQ
5165Please respect copyright.PENANAPVfb1a8XA3
“Yaudah, aku pulang dulu, jam jenguknya udah abis” ucap Cita sambil menyeka air matanya. Dia berdiri, diikuti oleh tatapan dari Andi.5165Please respect copyright.PENANAOk7rrkIGmY
5165Please respect copyright.PENANAKjjx90tkJX
“Cit..” panggil Andi waktu Cita baru saja berbalik akan melangkah keluar. Cita mengurungkan langkahnya, lalu berbalik lagi menatap Andi.5165Please respect copyright.PENANAeWHWPsC1yD
5165Please respect copyright.PENANAVWux7olduD
“Apa kamu mau memaafkanku?” tanya Andi.5165Please respect copyright.PENANACtQtvemhj8
5165Please respect copyright.PENANAarZSqpkH90
5165Please respect copyright.PENANALRdRPsrKT8
Cita terdiam. Dalam hati, dia masih belum bisa memaafkan apa yang sudah dilakukan oleh Andi. Tidak segampang itu. Dia butuh waktu untuk memikirkan segalanya.5165Please respect copyright.PENANAKY32azqNhx
5165Please respect copyright.PENANAmF6r6CX8i7
5165Please respect copyright.PENANANxM9zB50iN
“Aku nggak tahu mas”5165Please respect copyright.PENANAEE2O029Hbm
5165Please respect copyright.PENANAawF9HBowsR
*5165Please respect copyright.PENANAiSa09KGNic
*5165Please respect copyright.PENANAVipuSAGfha
*5165Please respect copyright.PENANAwK9rM3q1OU
*5165Please respect copyright.PENANAnlJRqXpJL2
5165Please respect copyright.PENANA365GkrCjwY
Dalam perjalanan pulang, mereka bertiga juga masih diam saja, sibuk dengan pikiran masing-masing. Pak Bowo memikirkan bagaimana langkah selanjutnya untuk mendapatkan Cita. Dia mulai menyusun strategi untuk bisa lebih dekat dengan Cita. Kali ini dia memutuskan, ingin menaklukan Cita berbeda dengan korban-korbannya terdahulu.5165Please respect copyright.PENANAAtn4wLhdqL
5165Please respect copyright.PENANAZ5iwqzzBTN
Dia merasa tak perlu memakai bantuan obat perangsang, seperti terakhir dia gunakan kepada Nada. Kondisi Cita yang sedang rapuh itu akan dia manfaatkan. Pak Bowo yakin, saat ini ada lobang besar menganga dihati Cita, dan dia akan berusaha untuk memasukinya perlahan. Dia sangat yakin, dengan pendekatan yang tepat nantinya Cita akan bisa jatuh kedalam pelukannya.5165Please respect copyright.PENANAfz0aDB1qwi
5165Please respect copyright.PENANAJcAQPg2h2h
Cita sendiri juga terdiam. Dia memikirkan prahara yang menimpa rumah tangganya, sampai juga ke kasus yang dihadapi oleh Andi. Dia tak menyangka rumah tangganya akan mendapatkan cobaan seperti ini. Dan memang, dia merasa sangat pusing memikirkannya. Memikirkan bagaimana nanti nasib pernikahannya dengan Andi. Kalau saat ini mereka masih belum punya anak, mungkin akan lebih gampang menghadapi apa yang akan terjadi nanti. Tapi mereka sudah punya anak, dan itu yang menjadi pikiran Cita.5165Please respect copyright.PENANAbazAhP2cgA
5165Please respect copyright.PENANAzAGZFiASEJ
Apa aku harus bercerai dari mas Andi? Tapi bagaimana dengan anakku? Kasihan sekali kalau dia harus tumbuh tanpa mendapat kasih sayang yang utuh dari kedua orang tuanya. Tapi, aku juga berat untuk terus bersama mas Andi, setelah semua yang dia lakukan selama ini. Aku harus bagaimana? Batin Cita.5165Please respect copyright.PENANA96DqQUUdGm
5165Please respect copyright.PENANAyjWEqm8d0Q
Sesampainya dirumah Cita, setelah Cita dan Nada turun pak Bowo langsung pergi. Dia mengatakan tidak bisa mampir karena masih ada urusan lain. Selepas pak Bowo pergi Cita dan Nada langsung masuk kedalam rumah. Ibu mertua Cita menunggu didalam. Terlihat dia masih menangis, masih syok dengan apa yang terjadi, bahwa anaknya saat ini harus berada didalam penjara.5165Please respect copyright.PENANAFaMaSkrKVU
5165Please respect copyright.PENANArcf1tvn5te
Begitu Cita dan Nada masuk langsung saja mereka diberondong bermacam pertanyaan oleh ibu mertua Cita. Cita lebih banyak diam, akhirnya Nada yang menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Tidak semua memang bisa dijawab oleh Nada, hanya sekedar apa yang dia lihat tadi saja waktu menjenguk Andi. Nada juga tak tahu perihal pembicaraan Andi dengan Cita.5165Please respect copyright.PENANA03PezmkVTr
5165Please respect copyright.PENANAwUu8ehQuN3
Hari itu Nada memutuskan untuk menginap dirumah ini. Dia merasa dirinya akan diperlukan bantuannya. Kondisi Cita dan ibu mertuanya saat ini mungkin akan membuat mereka tidak bisa melakukan pekerjaan rumah mereka, bahkan untuk mengurus anak Citapun mungkin juga akan sulit. Dia pamit sebentar untuk pulang mengambil baju ganti lalu kembali lagi kerumah ini.5165Please respect copyright.PENANArdefBbgcIW
5165Please respect copyright.PENANA4RY3ONt74l
Saat Nada pulang, Cita berdiam diri didalam kamar. Bermacam perasaan berkecamuk didalam hatinya. Marah, sedih, kecewa, semua campur jadi satu. Tapi yang pasti dia benar-benar tak habis pikir, kenapa suaminya bisa berbuat seperti itu. Andi yang selama ini dia kenal bukanlah orang yang tadi dia lihat didalam penjara. Andi adalah pria yang baik dan santun. Dia tidak pernah terlibat keributan apapun, bahkan cenderung menghindari masalah. Itulah yang mungkin membuat Andi dimata orang lain menjadi pribadi yang agak tertutup dan kurang bergaul.5165Please respect copyright.PENANAx7FdePgBod
5165Please respect copyright.PENANANrg8jdSzFB
Tapi apa yang dilakukan Andi kepada Isna benar-benar diluar perkiraan siapapun yang mengenalnya, bahkan termasuk Cita dan ibunya sendiri. Tak heran mereka berdua adalah orang yang paling syok mendengar berita ini. Terlebih bagi Cita, yang tadi sempat bicara dengan Andi. Pengakuan Andi membuatnya makin marah. Dia marah dengan keegoisan dan kebodohan Andi. Dia bingung, apa yang sudah merasuki akal dan pikiran suaminya itu sehingga bisa-bisanya berbuat seperti itu.5165Please respect copyright.PENANAbKuKlD5EYP
5165Please respect copyright.PENANA8MCKkUaiJm
*5165Please respect copyright.PENANAhYJuS5EbCj
*5165Please respect copyright.PENANA7A1gJSBxYy
*5165Please respect copyright.PENANAI2T6Ot5hbM
*5165Please respect copyright.PENANAkHfIgd1dmu
5165Please respect copyright.PENANAHF8vSIpPwL
Seminggu sudah Andi dipenjara, hari ini dia dipindahkan ke lapas. Sebelumnya dia memang berada di penjara dikantor polisi untuk bisa mendapat perawatan luka-lukanya akibat dihajar oleh satpam komplek Isna, juga dia masih dimintai keterangan oleh polisi. Kemarin dihari terakhirnya disana ibunya sempat datang menjenguk sendirian tanpa Cita. Dia menerima luapan amarah dari sang ibu yang sangat kecewa terharap apa yang dia lakukan.5165Please respect copyright.PENANAsElQ0RpHsH
5165Please respect copyright.PENANAcGFXZEQQ3g
Melalui ibunya dia juga berpesan kepada Cita. Dia meminta maaf lagi atas semua yang terjadi terutama ketidak percayaannya dan juga prasangka-prasangka buruknya kepada Cita selama ini. Dia tahu Cita belum memaafkannya, karena jika sudah pasti Cita akan datang bersama dengan ibunya menjenguknya.5165Please respect copyright.PENANAnPd2GCKFIZ
5165Please respect copyright.PENANA8yzMgBSNqC
Selama berada didalam tahanan membuat Andi kembali merenungi semua kesalahannya. Dia yang tadinya menyalahkan Cita, Nada, bahkan sampai menyalahkan Isna, barulah sadar semua berpangkal pada dirinya sendiri. Bahkan semua yang diucapkan Isna termasuk saran yang diberikan kepadanya, itu bermula dari kengototannya bahwa Citalah yang bersalah.5165Please respect copyright.PENANAb6vpewzlGO
5165Please respect copyright.PENANABknAgjJ7kD
Termasuk juga perselingkuhan yang dia lakukan dengan Isna. Andi ingat, Isna sempat mempertanyakan apakah dia yakin Cita benar-benar selingkuh atau tidak, dan dia dengan yakin menjawab iya. Lalu Isna menawari, dan dia menerima. Jika saja saat itu dia menolak, maka semua ini tidak akan pernah terjadi. Tapi bagaimanapun juga semua sudah terjadi, dan yang tersisa tinggalah penyesalan.5165Please respect copyright.PENANAii2dPPXraQ
5165Please respect copyright.PENANARCDtHfto2y
Selama ditahan di penjara polres Andi mendapatkan perlakuan yang baik. Para petugas bersikap cukup ramah kepadanya. Namun dia sudah mendengar, kalau di lapas semuanya berbeda. Dia cukup ngeri juga menghadapi hari ini. Terlebih kalau mengingat kasusnya, dipenjara karena menganiaya seorang wanita. Kalau sampai para tahanan yang lain tahu hal itu, dia sudah harus bersiap untuk menerima apa yang akan terjadi nanti, meskipun dia berharap tidak akan terjadi apa-apa kepadanya.5165Please respect copyright.PENANA6yj8eJdsOh
5165Please respect copyright.PENANA9ozzJbDkrK
Andi teringat obrolannya dengan salah seorang polisi waktu dia masih ditahan dipolres, dan itulah yang membuatnya takut menghadapi hari ini.5165Please respect copyright.PENANAxU46K7fxW5
5165Please respect copyright.PENANAFf6U01hAgz
5165Please respect copyright.PENANAEWyt4Do7Fn
“Besok kamu dipindah ke lapas” ucap polisi itu.5165Please respect copyright.PENANABTibcWCGjB
5165Please respect copyright.PENANA3v9tnvp8dm
“Iya pak, makasih”5165Please respect copyright.PENANAfu3QPKsWsJ
5165Please respect copyright.PENANA8Tw5mXEtRG
“Kamu siap-siap aja disana, mungkin kamu akan dapat sambutan dan perlakuan yang tidak enak”5165Please respect copyright.PENANAQ0D41plJiv
5165Please respect copyright.PENANAJakdlsqnEr
“Maksudnya gimana pak?”5165Please respect copyright.PENANApkjpLajmmP
5165Please respect copyright.PENANAI3uSFyHtf9
“Disana itu beda mas, isinya para tahanan. Emang ada sih yang sebenernya orang baik, atau yang udah insaf dan jadi orang baik, tapi masih banyak juga yang masih punya jiwa kriminal. Apa lagi kalau mereka tahu apa kasusmu sampai bisa ditahan”5165Please respect copyright.PENANAurzJzg1uqN
5165Please respect copyright.PENANAryew6E80UR
“Hmm, emang kenapa dengan kasus saya pak?”5165Please respect copyright.PENANAyeHbnKid4Q
5165Please respect copyright.PENANAwFNfhDQ0hx
“Kamu masih belum ngerti juga? Kamu itu ditahan karena menganiaya perempuan. Orang-orang di lapas sana paling nggak suka sama orang yang ditahan karena kasus yang berhubungan dengan perempuan, seperti menganiaya atau memperkosa. Buat mereka apa yang kamu lakuin itu cemen, dan kamu bakal dianggap banci. Jadi, bisa aja disana kamu mendapatkan perlakuan yang benar-benar tidak enak”5165Please respect copyright.PENANAnfrc2sh4aN
5165Please respect copyright.PENANAp4jtSs3aLj
5165Please respect copyright.PENANA1MobUqdD94
Dapat informasi seperti itu tentu saja membuat Andi khawatir dan takut.5165Please respect copyright.PENANAmzKs6xeNoQ
5165Please respect copyright.PENANA3Qby15oNL8
5165Please respect copyright.PENANA5434Kv4hHs
“Emang perlakuannya seperti apa pak?”5165Please respect copyright.PENANAjfU8nr4CLd
5165Please respect copyright.PENANAtIeoaKzchT
“Aku juga nggak tahu pastinya kayak gimana, tapi denger-denger sih, dipukulin itu udah biasa. Terus disuruh-suruh kayak jongos juga. Dan kalau misalnya ada yang maniak disana, ya bisa sampai disodomi, katanya sih gitu”5165Please respect copyright.PENANANNj9WdN0kX
5165Please respect copyright.PENANA3Piy8wgoPt
5165Please respect copyright.PENANAQcKNyYdG8C
What? Disodomi? Kata-kata dari polisi itu sukses membuat Andi tidak bisa tidur semalaman. Kalau dipukuli atau disuruh-suruh, mungkin dia lebih siap menerimanya. Tapi disodomi?5165Please respect copyright.PENANAm1hwBRCBvh
5165Please respect copyright.PENANAtuPeTVqnEO
*5165Please respect copyright.PENANAJdu53QtFSP
*5165Please respect copyright.PENANAm4QsxNEr3G
*5165Please respect copyright.PENANAnr5QTFzMed
*5165Please respect copyright.PENANAgticaQB9wx
5165Please respect copyright.PENANAq17rkSN27R
Sementara itu, selama seminggu ini pikiran Cita begitu kalut. Dia sampai memutuskan untuk mengambil cuti demi bisa menenangkan dirinya. Dan karena atasannya sudah mendengar tentang apa yang menimpa Andi, maka diapun memberikan ijin kepada Cita. Dikota kecil ini, kabar seperti itu memang bisa dengan cepat menyebar.5165Please respect copyright.PENANASzKF7UCZFv
5165Please respect copyright.PENANAu14YFuLVJ5
Selama seminggu ini Cita hanya menghabiskan waktunya dirumah, tidak kemana-mana sama sekali. Beberapa kali teman kantornya datang menjenguk, memberikan dukungan dan semangat untuknya. Para tetangga juga beberapa kali ada yang datang, menyampaikan rasa simpatiknya kepada Cita. Pak Bowo pernah sekali datang, untuk menyampaikan perkembangan dari Andi. Sedangkan Nada juga beberapa kali datang bahkan pernah menginap dirumah Cita juga.5165Please respect copyright.PENANA5CJNPqVLKa
5165Please respect copyright.PENANAj31U69wacu
Meskipun mendapat dukungan dari teman-teman dan sahabatnya, tidak serta merta membuat Cita bisa melupakan masalahnya. Dia masih memikirkan bagaimana kelanjutan hubungan rumah tangganya dengan Andi. Setelah semua yang dilakukan Andi, memang sulit bagi Cita untuk memaafkannya.5165Please respect copyright.PENANAP5RABJaCVS
5165Please respect copyright.PENANAbL4miB6p86
Satu sisi, Cita tidak ingin lagi bersama Andi. Dia marah. Merasa dibohongi, dikhianati dan juga direndahkan. Tapi disisi lain, dia juga sulit untuk berpisah dengan Andi. Yang menjadi pikirannya saat ini adalah anak mereka. Jika saja mereka belum memiliki anak, mungkin akan lebih mudah untuk mengambil keputusan berpisah. Tapi karena sudah ada anak, Cita harus memikirkan soal anaknya juga.5165Please respect copyright.PENANAMqEq0QMst6
5165Please respect copyright.PENANAKqrYqzqIr9
Selama ini, Putra, anaknya, memang lebih dekat dengan sang nenek, ketimbang dengan orang tuanya. Karena Andi dan Cita sama-sama bekerja, maka selama ini Putra diasuh oleh neneknya. Hanya beberapa bulan setelah lahir saja lah, Cita selalu bersama dengan Putra. Setelah merasa Putra bisa ditinggal, dia kembali bekerja karena memang cuti melahirkan yang dia dapatkan sudah habis.5165Please respect copyright.PENANAPqnRdVTAmg
5165Please respect copyright.PENANAmBEtYHICfJ
Meskipun secara jam kerja, Cita lebih sedikit daripada Andi, tapi baru sekarang Cita merasa kalau waktunya dengan sang anak sangat kurang sekali. Dia memang masih memiliki waktu untuk bersama dengan anaknya, kadang dari ibu mertuanya dia juga tahu bagaimana perkembangan anaknya. Tapi kini Cita merasa ada yang kurang. Dia ingin sekali mengamati perkembangan putranya langsung, dan merawat sendiri putranya itu.5165Please respect copyright.PENANAL0dEqmigzC
5165Please respect copyright.PENANAKYRleagAVv
Ditambah lagi, setelah dirinya terkenal, dia jadi sering keluar untuk melakukan pemotretan, meskipun itu hanya kerumah Nada atau ke salon Robi. Paling jauh, waktu dirinya diajak keluar kota oleh Salim yang saat itu bersama dengan Robi dan Nada juga. Tapi itu cukup membuat waktunya untuk bersama anaknya jadi makin berkurang. Dia sempat terpikir untuk keluar dari pekerjaannya, dan dia sempat curhatkan ini ke Nada.5165Please respect copyright.PENANA9pq0dnPZKR
5165Please respect copyright.PENANAW10TTHeag1
5165Please respect copyright.PENANAiEXVV7k781
“Apa sebaiknya aku keluar dari kerjaan aja ya mbak?”5165Please respect copyright.PENANA7lIKwdrlVj
5165Please respect copyright.PENANAmhT2EtgcV1
“Lho emang kenapa Cit?”5165Please respect copyright.PENANA8OpAVVOUP6
5165Please respect copyright.PENANAxqvjNG8ITW
“Biar aku punya lebih banyak waktu dengan Putra. Kasihan dia mbak, selama ini lebih sering sama neneknya. Sementara papa mamanya sibuk kerja. Udah gitu, aku kan jadi makin kurang waktunya setelah sering pemotretan”5165Please respect copyright.PENANAa2EyrZvrOK
5165Please respect copyright.PENANAZYtNDod7d7
“Hmm, ya itu sih terserah sama kamu Cit. tapi kamu juga harus mikirin mateng-mateng lho, jangan sampai menyesal setelah ambil keputusan”5165Please respect copyright.PENANAk3XpASRryU
5165Please respect copyright.PENANAbIEqceF3IG
“Maksudnya mbak?”5165Please respect copyright.PENANArzQNqTGNij
5165Please respect copyright.PENANAMPwudJh16a
“Gini. Kamu kan PNS, apa nggak sayang kamu lepasin kerjaan kamu itu? Terus, maaf, ini kalau lho ya, semoga aja sih nggak. Kalau nantinya kamu memutuskan untuk berpisah sama mas Andi, terus kamu berhenti kerja juga, gimana kamu mau menafkahi Putra? Apa cukup dari hasil endorse?”5165Please respect copyright.PENANAp07d2r6urk
5165Please respect copyright.PENANAiApN4KwxGc
5165Please respect copyright.PENANAiL5tTIhs32
Cita terdiam mendengarkan jawaban Nada. Memang benar yang dikatakan Nada. Posisinya saat ini sebagai PNS memang rasanya sayang untuk dilepaskan. Apalagi kalau melihat jaman sekarang betapa sulitnya mencari pekerjaan. Ditambah lagi begitu banyak orang berlomba-lomba untuk menjadi PNS, bahkan ada yang berani keluar uang sampai mungkin ratusan juta untuk itu.5165Please respect copyright.PENANATer4PLmF1C
5165Please respect copyright.PENANAlqY5QLwzKR
Lalu soal kemungkinan nantinya Cita mengambil keputusan untuk berpisah dengan Andi. Kemungkinan besar hak asuh Putra bisa jatuh ketangannya, dan itu memang yang dia harapkan. Tapi kalau dia sudah tidak punya pekerjaan, bagaimana dia bisa menghidupi anaknya? Mungkin penghasilan dari endorse yang selama ini dia terima bisa saja cukup, tapi siapa yang menjamin dia akan selamanya mendapatkan banyak job? Pekerjaan itu memang menjanjikan, tapi tidak ada yang bisa menjamin. Bisa saja suatu saat ada orang lain yang lebih terkenal dari dia, lalu mereka yang selama ini mengendorsenya beralih ke orang lain.5165Please respect copyright.PENANAaacGbUpkIg
5165Please respect copyright.PENANAiOcf6U8QjB
5165Please respect copyright.PENANAfR1pQ3Ybjf
“Maaf lho Cit kalau ucapanku tadi menyinggung, itu cuma kalau aja lho. Aku sih berharap nggak sampai terjadi seperti itu” ucap Nada yang merasa tak enak karena Cita jadi melamun setelah mendengar ucapannya tadi.5165Please respect copyright.PENANAM4lsoZymfU
5165Please respect copyright.PENANAzmp3iZ4vNF
“Iya mbak aku ngerti kok, nggak papa. Dan aku pikir, kata-kata mbak Nada emang ada benernya juga. Terus, aku harus gimana mbak? Aku bingung” ucap Cita.5165Please respect copyright.PENANA8dBkp48ksK
5165Please respect copyright.PENANABoo8Kwy6ow
“Aku nggak bisa memberi banyak masukan Cit, karena aku nggak pernah ngerasain apa yang kamu rasain. Pokoknya, apapun keputusan yang kamu ambil, aku sebagai sahabat akan mendukungnya. Semoga keputusan yang kamu ambil adalah yang terbaik untuk semuanya” jawab Nada, tersenyum memeluk Cita.5165Please respect copyright.PENANALDEoH2nVHw
5165Please respect copyright.PENANAULy84sfUO3
5165Please respect copyright.PENANAxTXRQsABMB
Citapun mengangguk. Memang semua keputusan ada ditangannya. Apapun kata orang, pada akhirnya dialah yang akan mengambil keputusan itu. Dan dia juga memaklumi kenapa Nada tidak bisa memberikan banyak saran kepadanya. Dia berpikir, mungkin Nada juga takut kalau nantinya malah memberikan saran yang salah dan justru akan disesali di kemudian hari. Tapi dia bersyukur, karena Nada menjamin akan selalu mendukung keputusannya, apapun itu. Paling tidak, ada 1 orang yang sudah pasti berada dipihaknya. Yang lain, Cita belum tahu, tapi dukungan dari Nada sudah terasa cukup baginya.5165Please respect copyright.PENANAGXSohg20ms
5165Please respect copyright.PENANAMHWiWTQra0
Malam minggu ini, Cita sebenarnya berharap Nada akan datang lagi kerumahnya dan menginap disini. Tapi tadi Nada sudah sempat mengabarinya kalau tidak bisa datang karena ada urusan. Cita agak kecewa juga sebenarnya, karena dia ingin malam ini ada teman yang sekedar jadi teman ngobrolnya. Sebenarnya ada ibu mertuanya, tapi dia masih belum bisa cerita selugas waktu dia cerita dengan Nada. Tapi Cita coba untuk memaklumi Nada yang ada urusan lain. Dia tak tahu apa urusan Nada. Seandainya Cita tahu, mungkin pikirannya kepada sahabatnya itu akan segera berubah. Bukan cuma ke Nada, tapi juga ke orang lain, pak Bowo.5165Please respect copyright.PENANAPW6OaQoRFR
5165Please respect copyright.PENANAOc6GzdC9MP
*5165Please respect copyright.PENANA4W8TOaZ7n1
*5165Please respect copyright.PENANAhGTBJCVhDB
*5165Please respect copyright.PENANAxmx1HyoY5t
*5165Please respect copyright.PENANAcVC2T86YLc
5165Please respect copyright.PENANAODKRz5AfF5
Dan disinilah Nada berada sekarang, dirumah pak Bowo. Sebelumnya, Nada memang sempat punya niat untuk malam ini menginap lagi dirumah Cita, karena suaminya tidak pulang lagi minggu ini. Tapi keinginannya terpaksa batal karena tiba-tiba pak Bowo menghubungi dan memintanya untuk datang kerumahnya. Nada sudah tahu apa yang diinginkan pak Bowo, dan Nada juga tahu dia tidak bisa menolaknya.5165Please respect copyright.PENANAtyot38z1fe
5165Please respect copyright.PENANAqCeUgZrUdB
Nada sempat terpikir untuk menanyakan soal Cita kepada pak Bowo, meskipun dia sudah yakin kalau pak Bowo memang punya niat tersembunyi pada Cita. Dia punya banyak pertanyaan kepada pak Bowo. Termasuk apakah sebenarnya pak Bowo sudah tahu kalau dia dan Cita bersahabat. Lalu apa tujuan pak Bowo menjebaknya, apakah murni untuk mendapatkan dirinya, atau dari awal pak Bowo hanya menjadikan Nada sebagai batu loncatan agar nantinya bisa mendapatkan Cita.5165Please respect copyright.PENANAkegcaUt2t5
5165Please respect copyright.PENANAg1Gfz8fB9a
Begitu Nada masuk kerumah pak Bowo, lelaki itu terlihat santai menyiapkan kameranya. Nada jadi bingung, tumben lelaki ini terlihat tidak terlalu antusias dengan kedatangannya. Padahal biasanya kalau dia datang, paling tidak pak Bowo akan memeluk dan menciumnya. Kali ini tidak. Pak Bowo malah mempersilahkan Nada untuk duduk menunggu.5165Please respect copyright.PENANAjJLQgl6yhZ
5165Please respect copyright.PENANAUAP5HwsD6S
5165Please respect copyright.PENANAU50MSgX04k
“Emang mau pemotretan pak?” tanya Nada melihat pak Bowo sibuk dengan kameranya.5165Please respect copyright.PENANALy6WJsUU9o
5165Please respect copyright.PENANASFyKaMssZ6
“Iya” jawab pak Bowo singkat.5165Please respect copyright.PENANAiztJqL5Oy2
5165Please respect copyright.PENANAdIlATTL8Kh
“Ooh, sama siapa?”5165Please respect copyright.PENANAHFoMz3Nu11
5165Please respect copyright.PENANAtkh2wgK39j
“Ya sama kamu lah”5165Please respect copyright.PENANAdMmQhePYER
5165Please respect copyright.PENANAWX7HNPIeWE
“Lho, kok tadi nggak bilang? Aku nggak bawa baju lagi lho pak selain ini”5165Please respect copyright.PENANAuAYbzktefI
5165Please respect copyright.PENANAxRlX3xNeRk
“Hehe, emang siapa yang mau motret kamu pakai baju?”5165Please respect copyright.PENANAOyWPuntd3C
5165Please respect copyright.PENANAVSmL8q1WU6
“Loh, jadi? Ah pak, jangan macem-macem lah, katanya nggak akan lagi motret atau videoin aku?”5165Please respect copyright.PENANAlMqTX4bOmZ
5165Please respect copyright.PENANAfvLLlptRfb
“Sekali ini aja Nad, ini yang terakhir lah. Abis ini nggak ada acara foto-foto lagi, kecuali kamu yang kepengen”5165Please respect copyright.PENANAs6h0UhP1AG
5165Please respect copyright.PENANASU7f31piWu
“Duh pak jangan lah pak”5165Please respect copyright.PENANAUVJomg97f3
5165Please respect copyright.PENANAZ0dMcqVrZg
“Kenapa? Kamu masih takut foto-fotomu kesebar?”5165Please respect copyright.PENANAKOnSJjEpGe
5165Please respect copyright.PENANACmZZfQcA3k
“Ya iyalah, siapa juga yang nggak takut foto telanjangnya kesebar?”5165Please respect copyright.PENANAlARcUPIyOT
5165Please respect copyright.PENANAh1MT23svDq
“Hahaha udah santai aja, ini semua cuma file pribadiku kok. Dan selama ini kan kamu juga udah nurut, jadi nggak perlu takut fotomu kesebar”5165Please respect copyright.PENANArsAdl7VnrJ
5165Please respect copyright.PENANACHPqIKlPVD
“Yaa tapi kan pak…”5165Please respect copyright.PENANACASkKZYKm9
5165Please respect copyright.PENANAEXdIv1gTjt
“Udah udah, nggak usah ngebantah” ucap pak Bowo, lalu dia berdiri dan menuju ke pintu rumah untuk kemudian menguncinya dari dalam.5165Please respect copyright.PENANAxWS1XP6WtY
5165Please respect copyright.PENANAst2O4BIgZ1
“Cuma kita berdua disini, nggak akan ada yang tahu. Gina juga nggak akan buka mulut, kamu tahu kan alasannya?” ucap pak Bowo.5165Please respect copyright.PENANAaxHEBFhKkC
5165Please respect copyright.PENANADO91E30l5V
5165Please respect copyright.PENANAGCM5xTrgpT
Nada hanya mendesah pasrah, tak ada gunanya lagi mendebat lelaki itu, karena ujung-ujungnya dia juga yang akan kalah, tidak ada kekuatan untuk melawan keinginan lelaki yang sudah beberapa kali menikmati tubuhnya itu.5165Please respect copyright.PENANAPzjY91Rkz4
5165Please respect copyright.PENANA4kH9bT0tHd
5165Please respect copyright.PENANA254f0UuM7R
“Nah sekarang kamu siap-siap disana Nad” ucap pak Bowo memberikan perintah.5165Please respect copyright.PENANA6lS0XRarzh
5165Please respect copyright.PENANAZIwmNOYgC3
5165Please respect copyright.PENANAZ9PfbLFWtM
Nada hanya menurut mengikuti perintah pak Bowo. Dia berdiri dan berjalan menuju kursi, yang dulu menjadi tempat pak Bowo pertama kali menaklukannya. Disana Nada hanya duduk saja, memperhatikan pak Bowo yang senyum-senyum melihatnya.5165Please respect copyright.PENANAmOmp4gkTyn
5165Please respect copyright.PENANAc1ViLMdVTx
5165Please respect copyright.PENANAJZ7Axc1Twl
“Kita mulai ya” ucap pak Bowo.5165Please respect copyright.PENANABXa40kB8Fy
5165Please respect copyright.PENANAZWu17VS80a
5165Please respect copyright.PENANAMxtMryKmLV
Kemudian yang terdengar hanyalah suara kamera yang memotret Nada, sambil sesekali pak Bowo memberi instruksi pada Nada untuk melakukan beberapa pose. Semua dilakukan masih dengan Nada memakai pakaian lengkapnya. Awalnya Nada yang terpaksa, akhirnya mulai bisa enjoy dan menganggap ini hanyalah pemotretan biasa seperti yang sudah sering dia lakukan.5165Please respect copyright.PENANApwzlVl1y4x
5165Please respect copyright.PENANA6Q7plhl3YG
5165Please respect copyright.PENANASeKOmSrzk5
“Nah sekarang kamu buka jaket kamu Nad, pelan-pelan aja ya, sambil pose yang sensual” ucap pak Bowo memberi perintah.5165Please respect copyright.PENANAYXHMjypYrT
5165Please respect copyright.PENANAV2rt2rS6zd
5165Please respect copyright.PENANAlPHBz47xgt
Nada menurutinya. Dia buka resleting jaketnya perlahan sekali, sambil melakukan beberapa pose. Kadang dia menatap kearah kamera, kadang menatap kearah lain. Pak Bowo jadi senang karena Nada tak terlalu sulit diarahkan untuk berpose.5165Please respect copyright.PENANAH3NTR9h2JR
5165Please respect copyright.PENANAwUJX0e2IHu
Nada terus melakukan melucuti jaketnya sendiri dengan sangat perlahan. Begitu resleting terbuka sepenuhnya, dia membukanya dengan gerakan yang sangat pelan. Sampai akhirnya jaket itu terbuka dan terlepas dari tubuhnya, yang masih ditutup oleh kaos ketat lengan pendek. Tanpa perlu diperintah, Nada melakukan beberapa pose yang jarang sekali dia lakukan. Dia kadang menyorongkan dadanya kedepan, dengan gestur wajah seolah ingin mencium, kadang berpose layaknya gadis polos.5165Please respect copyright.PENANAKcm8a9ue26
5165Please respect copyright.PENANACiYz7okhOX
5165Please respect copyright.PENANAggsDkL8hye
“Buka kaosnya sayang” pinta pak Bowo. “Eits, jilbabnya biarin aja nggak usah dibuka, kaosmu aja yang dilepas” cegah pak Bowo waktu Nada mau melepaskan jilbabnya.5165Please respect copyright.PENANA2qfsrrGIt3
5165Please respect copyright.PENANA6fqR7M6Lk5
“Lho masak nggak dilepas pak? Susah dong buka kaosnya” protes Nada.5165Please respect copyright.PENANAtXxCB6d0mN
5165Please respect copyright.PENANAkMSt0LdRGm
“Udah nurut aja, pokoknya aku mau kamu tetep pakai jilbabnya” ucap pak Bowo.5165Please respect copyright.PENANAfk3YWskSSy
5165Please respect copyright.PENANA6crioQd5xd
5165Please respect copyright.PENANA7ObZr9AON6
Nada mengalah, karena pak Bowo sudah inginnya seperti itu, tak bisa dia melawannya. Dia memang agak kesulitan melepas kaos ketatnya tanpa melepas jilbabnya. Akibatnya cukup lama kaosnya tertahan dikepalanya karena dia harus mengkondisikan agar jilbabnya tidak ikut terlepas. Hal ini dimanfaatkan untuk memotret payudara Nada yang masih tertutup bh warna hitamnya.5165Please respect copyright.PENANAipz7oskXR2
5165Please respect copyright.PENANACa2M3Y0waL
Akhirnya Nada berhasil melepas kaosnya. Dia kembali merapikan jilbabnya. Lalu dengan arahan dari pak Bowo, dia kembali melakukan pose yang lebih sensual dari tadi. Terlihat wajah Nada agak sedikit merona. Kali ini, bukan seperti dulu saat foto telanjang bersama Gina. Dulu wajah Nada memerah karena pengaruh dari obat perangsang yang diberikan oleh pak Bowo. Kali ini dia merona karena merasa malu.5165Please respect copyright.PENANACROhD6RGvB
5165Please respect copyright.PENANAfvVmiG14N2
Meskipun sudah berkali-kali pak Bowo melihat tubuh telanjangnya, tapi kali ini kasusnya beda. Bukan sekedar dinikmati, tapi juga diabadikan. Ini menjadi momen pertama kalinya Nada difoto seperti ini dalam kondisi sadar sepenuhnya, bukan karena bantuan obat perangsang.5165Please respect copyright.PENANAcXpy3PK2NW
5165Please respect copyright.PENANArmHJ9v2yRk
5165Please respect copyright.PENANAKTYikauT67
“Sekarang kamu berdiri, balik badan terus lepasin celana panjang kamu. Yang lambat ya, kayak tadi” perintah pak Bowo.5165Please respect copyright.PENANAqBf7sskfPW
5165Please respect copyright.PENANAcK1xPHNhP7
5165Please respect copyright.PENANAFyS2ajpCnN
Nada kembali menurutinya. Dia kemudian berbalik membelakangi pak Bowo. Perlahan dia lepaskan celana panjangnya. Dia tahu pose seperti apa yang diinginkan oleh pak Bowo, sehingga dia menunggingkan pantatnya kebelakang.5165Please respect copyright.PENANAhVGCFbXBpZ
5165Please respect copyright.PENANAu7r9Hu0ihI
Perlahan-lahan celana panjang Nada itu turun meninggalkan pinggang dan pantatnya, hingga terlihatlah celana dalam hitam Nada yang modelnya sangat seksi.5165Please respect copyright.PENANAquQbIkPFII
5165Please respect copyright.PENANA6Ue6NEfhlN
Bagian celana dalam itu seperti seutas tali yang hanya menutupi belahan dan lubang anusnya saja, sehingga bongkahan pantatnya yang putih dan montok itu terpampang bebas, menjadi santapan lezat bagi kamera pak Bowo yang terus memotretnya. Untuk beberapa saat, Nada masih menungging. Kadang dia buka kakinya agar sedikit terlihat belahan pantatnya. Kadang dia juga menatap kebelakang kearah kamera, memberikan senyuman yang sungguh nakal.5165Please respect copyright.PENANAupkEl0OSl8
5165Please respect copyright.PENANAAY57eP853V
Wajah Nada makin merona. Dadanya makin kencang berdebar. Rasa malunya makin besar, tapi itu justru menimbulkan sesuatu dalam dirinya. Seperti ada sensasi aneh yang baru kali ini dia rasakan. Dia mulai menikmati sensasi baru itu, dan tak sadar dia menunggu apa perintah pak Bowo selanjutnya.5165Please respect copyright.PENANAajziknQh5z
5165Please respect copyright.PENANA3Z3jcmLqPm
5165Please respect copyright.PENANADx21xAvLCg
“Balik badan Nad, duduk lagi” perintah pak Bowo.5165Please respect copyright.PENANAKr8siNpBJe
5165Please respect copyright.PENANAOI94jLpoOU
5165Please respect copyright.PENANAzspHjzi72O
Tanpa banyak kata Nada melakukan perintah itu. Dia kembali duduk, kali ini dia tanpa diperintah langsung berpose. Pertama-tama, dia berpose seolah malu-malu. Wajahnya terlihat makin menggemaskan dengan pose itu. Lalu pak Bowo mulai menyuruhnya untuk berpose nakal, hingga Nada disuruh untuk berpose sangat vulgar dengan membuka lebar kedua kakinya. Makin nakal dan vulgar dia berpose, debaran dadanya makin terasa kencang. Bahkan beberapa kali dia merasakan vaginanya berdenyut.5165Please respect copyright.PENANApy8C7GDydH
5165Please respect copyright.PENANAEuaTPmNegW
Belum cukup sampai disitu, pak Bowo kemudian menyuruh Nada untuk membuka bhnya. Kembali dengan gerakan yang sangat perlahan, Nada melakukannya. Pak Bowo tak lepas sedetikpun untuk mengambil foto Nada. Hingga akhirnya bh Nada terlepas, dia lalu menutupi sepasang payudara ranumnya dengan kedua tangannya, dan wajahnya terlihat malu-malu makin merona merah.5165Please respect copyright.PENANAP29zmR8Q3n
5165Please respect copyright.PENANACk2turJNhh
Kembali dia disuruh berpose macam-macam oleh pak Bowo, dan dia menurutinya begitu saja. Sudah berbagai pose dia lakukan, dari yang menutupi payudaranya hingga membiarkannya terbuka bebas, bahkan ada pose dimana dia meremas kedua payudaranya sambil ekspresi wajahnya dibuat begitu sensual, menggigit bibir bawahnya seperti orang yang menahan birahinya.5165Please respect copyright.PENANAcuzmCnMYp6
5165Please respect copyright.PENANAzEbA5qx99i
5165Please respect copyright.PENANA2Kh7hKQLEr
“Celana dalam kamu sayang, lepas” perintah pak Bowo.5165Please respect copyright.PENANAVWwOoxVVfR
5165Please respect copyright.PENANAXELXmc5rr2
5165Please respect copyright.PENANAy2FGuZmzOT
Masih dalam posisi duduk, Nada menarik turun celana dalamnya. Setiap momen diabadikan oleh pak Bowo, tidak ada yang terlewat. Hingga akhirnya celana dalam itu benar-benar telepas, Nada kembali melakukan posenya. Sama seperti tadi, diawali dengan wajah yang malu-malu sambil menutup bagian dada dan selangkangannya dengan kedua tangan, hingga dia membuka lebar kedua kakinya yang memperlihatkan belahan vaginanya yang sudah dicukur bersih, sesuai permintaan pak Bowo.5165Please respect copyright.PENANA0NZelcVm6x
5165Please respect copyright.PENANAzktDIxHWL6
Makin lama pak Bowo makin mendekat, dan meminta Nada untuk membuka bibir vagina dengan tangannya sendiri. Begitu bibir vagina Nada terbuka, pak Bowo memfotonya. Dia tersenyum, karena melihat vagina Nada sudah mulai basah, tanpa dia sentuh sama sekali. Nada sendiri makin tak karuan menahan sensasi barunya itu. Dia sendiri juga merasakan vaginanya sudah mulai basah, dan juga gatal.5165Please respect copyright.PENANAvYAoScTzKk
5165Please respect copyright.PENANA06i41gbESc
5165Please respect copyright.PENANA79sW0CCYVd
“Sssshhhh paaakkk…”5165Please respect copyright.PENANAs5AG71LPIV
5165Please respect copyright.PENANAlJvEmLDbwz
5165Please respect copyright.PENANAn77nd1v9XY
Nada mendesah pelan saat kamera pak Bowo sudah sangat dekat dengan vaginanya, mengambil foto close up vagina yang terbuka itu. Pak Bowo hanya meliriknya sebentar sambil tersenyum, lalu kembali memfotonya. Tubuh Nada beberapa kali bergetar menahan sensasi barunya itu, dimana dia sudah terangsang padahal pak Bowo belum menyentuhnya. Dan ini juga bukan karena obat perangsang, karena pak Bowo tidak memberikan apapun padanya sejak datang kesini tadi.5165Please respect copyright.PENANAcxfGUH3iD0
5165Please respect copyright.PENANAFzsXOkRT3q
Gila, kenapa aku jadi horny gini. Aku nggak dikasih apa-apa lho, pak Bowo juga belum nyentuh aku sama sekali. Tapi kenapa rasanya bisa kayak gini? Apa karena aku menyukai hal ini? Ini pertama kalinya aku difoto seperti ini, dan gila, rasanya, ah susah dijelaskan. Batin Nada.5165Please respect copyright.PENANA888HuOOE7D
5165Please respect copyright.PENANAXZaNcH7y0y
Pak Bowo perlahan menjauh lagi, mengambil foto seluruh badan Nada yang saat ini posisinya duduk menyender disofa, dengan kedua kaki mengangkang lebar, dan kedua tangannya berada divaginanya untuk membuka bibir vaginanya. Pemandangan yang sungguh erotis, dimana seorang wanita berpose sedemikian menantang tanpa sehelai benangpun kecuali jilbab yang sudah disingkap untuk memperlihatkan buah dadanya.5165Please respect copyright.PENANA1p3L7V0uSH
5165Please respect copyright.PENANA9ikon9zi27
5165Please respect copyright.PENANAWXb88H3Kr1
“Gimana rasanya sayang? Kamu suka?” tanya pak Bowo ketika menyudahi acara foto telanjang itu dan meletakan kameranya.5165Please respect copyright.PENANA920ArU7wrU
5165Please respect copyright.PENANAyumKrUJOfL
5165Please respect copyright.PENANAwUDLSaSFvm
Nada tidak menjawab, hanya mengangguk lemah, dan menatap pak Bowo dengan pandangan sayu dimatanya. Pak Bowo tersenyum. Dia tahu Nada sudah terangsang. Diapun menghampiri Nada, berdiri tepat didepannya dan beracak pinggang.5165Please respect copyright.PENANATAoRCbqfmx
5165Please respect copyright.PENANAnCDNX7y1Th
5165Please respect copyright.PENANAcTOmsY5wYt
“Kamu nggak kepengen lepasin celanaku Nad? Kontolku tersiksa, udah ngaceng lihat kamu telanjang” ucap pak Bowo.5165Please respect copyright.PENANAdUe564qUvT
5165Please respect copyright.PENANAeFQVqHKjbz
5165Please respect copyright.PENANARtWT43pYVw
Ucapan pak Bowo itu adalah pertanyaan, tapi bagi Nada yang sudah terangsang, ucapan itu seperti perintah. Dengan buru-buru Nada melepaskan celana pak Bowo, menarik turun sekaligus dengan celana dalamnya, hingga mengacunglah penis pak Bowo yang memang sudah mengeras. Nada tak langsung memegang penis itu, memandanginya sesaat, lalu menatap pak Bowo. Tatapan sayu Nada seolah sedang meminta ijin untuk menyentuh penis besar itu. Dan pak Bowopun menjawab dengan anggukan.5165Please respect copyright.PENANAqPgicKno8X
5165Please respect copyright.PENANAqigplCuG7R
5165Please respect copyright.PENANAno0FT05KbB
“Oouhhh slurrpp aahhh… mpphhh aahhh sluurrpphh…”5165Please respect copyright.PENANAenoFKY3puQ
5165Please respect copyright.PENANAH5CP84zGkU
5165Please respect copyright.PENANANH51Z4ofNk
Nada langsung menggenggam penis itu lalu mulai menjilati dan mengulumnya. Nada terlihat begitu bernafsu mengulum penis pak Bowo. Dia melakukannya seperti tanpa ada paksaan sama sekali. Tidak terlihat dia tertekan oleh pak Bowo, semua dilakukan atas keinginannya sendiri. Dia tak habis pikir, kenapa bisa sampai hilang kendali seperti ini, padahal permainan baru saja dimulai, padahal biasanya pak Bowo dulu yang menyentuhnya, pak Bowo dulu yang merangsangnya, hingga dia melakukan itu. Kali ini, dia duluan yang memulai.5165Please respect copyright.PENANApXxXgPSYF9
5165Please respect copyright.PENANALsGzWFNAKV
Kenapa aku jadi gini? Dia bahkan belum menyentuhku, tapi aku, aku pengen sekali menyentuhnya. Aku pengen, aku pengen kontol ini. Aah maafkan aku pa, tapi kali ini aku nggak sanggup menahannya. Batin Nada sambil sesaat teringat suaminya, tapi kemudian dia kembali dikuasai oleh nafsunya.5165Please respect copyright.PENANAv54L6l5lHc
5165Please respect copyright.PENANAy7VEQ7ETRm
Pak Bowo sendiri juga kaget dengan reaksi Nada ini. Tadinya dia memang berencana untuk mengajak Nada foto telanjang untuk membuatnya sedikit terangsang, lalu dia akan mencumbunya seperti biasa. Tapi belum apa-apa, Nada malah sudah seperti ini. Pak Bowo tersenyum puas, dan dia begitu yakin kalau Nada sudah benar-benar jatuh kedalam genggamannya.5165Please respect copyright.PENANACrJiI3tsE0
5165Please respect copyright.PENANA99GSVEeFeM
5165Please respect copyright.PENANAgMkKfuvJYd
“Eemmp sluurpphh aahh hemmphh…”5165Please respect copyright.PENANAdT7cSLvyjK
5165Please respect copyright.PENANAoc17PiYSWp
5165Please respect copyright.PENANAMHiRS39sjp
Nada masih begitu bernafsu mengulum penis pak Bowo. Bagian kepalanya dia masukan kemulutnya, dia emut, dia hisap dan dia jilat. Sementara itu tangannya mengocok batang penis pak Bowo. Pak Bowo sendiri senang bukan main dengan pelayanan dari Nada ini. Sebelumnya Nada melakukan seperti ini waktu pertama kali dia jebak, waktu itu menggunakan obat perangsang. Tapi kali ini, tanpa obat perangsang, membuat rasanya nikmat yang diterima pak Bowo justru makin nikmat.5165Please respect copyright.PENANA6nBz5GyumL
5165Please respect copyright.PENANAxwnYq4PDb9
Cukup lama Nada mengulum penis pak Bowo, bukan hanya kepalanya saja, tapi batangnya juga tak luput dari jilatannya, hingga membuat penis besar itu terlihat basah. Nada menatap sayu pak Bowo, seperti memohon agar lelaki itu segera menyetubuhinya. Tapi pak Bowo tak mau buru-buru. Dia masih ingin melihat, sebinal apa Nada hari ini.5165Please respect copyright.PENANAbNQM1ShgbE
5165Please respect copyright.PENANA3HrNTV2X8q
5165Please respect copyright.PENANAJ9h2PIrptD
“Aauuhh paakkk…”5165Please respect copyright.PENANAJJB7Yodt6A
5165Please respect copyright.PENANAMawWyoP7vD
5165Please respect copyright.PENANAxwLwL0TdRg
Nada sedikit memekik saat pak Bowo mendorongnya hingga setengah rebahan, dengan punggung dan kepalanya menempel disandaran sofa. Pak Bowo langsung berjongkok, dan kini Nada membuka lebar kedua kakinya. Dia berharap pak Bowo segera mengaduk-aduk vaginanya dengan penis besar itu. Tapi sekali lagi, pak Bowo tidak mau buru-buru.5165Please respect copyright.PENANAxJwMxRkYkP
5165Please respect copyright.PENANAUJiuUGBbB0
5165Please respect copyright.PENANA5ra9urcYoB
“Aaaaaasshhhh paaaakkkhhh…”5165Please respect copyright.PENANAVTixGQrT1x
5165Please respect copyright.PENANAXo6fWygKaB
5165Please respect copyright.PENANAbQyCqoO0QX
Tubuh Nada mengejang, lalu bergetar, kemudian mengejang lagi, saat lidah pak Bowo menyusuri belahan bibir vagina Nada. Kaki Nada yang terbuka lebar tiba-tiba jadi lurus dan kaku, bersamaan dengan tubuhnya yang seperti tersengat ketika pak Bowo memainkan lidahnya dibibir vaginanya. Dengan lihai lidah lelaki itu menyapu tiap titik sensitif di bagian kemaluan Nada.5165Please respect copyright.PENANA9dQTMKXOGi
5165Please respect copyright.PENANA79nywVEuly
Tapi pak Bowo sepertinya memang ingin mempermainkan Nada dulu. Waktu lidahnya mengenai klitoris Nada, dia langsung menariknya, menyapukanya kembali dari bawah, menuju klitorisnya, lalu turun lagi. Nada jadi blingsatan. Dia ingin lidah pak Bowo agak lama berada diklitorisnya, tapi yang dilakukan pak Bowo justru sebaliknya.5165Please respect copyright.PENANAVLIBr9xq2s
5165Please respect copyright.PENANAC5zQ6IFqj9
Jilatan pak Bowo yang terasa nanggung ini malah membuat nafsu Nada kian naik tak terkendali. Vaginanya jadi terasa makin gatal ingin digaruk, tapi pak Bowo malah masih terus menggodanya.5165Please respect copyright.PENANAlixGJgUeis
5165Please respect copyright.PENANA0asYZOFzsH
Nada ingin mengambil inisiatif. Dia memengang kepala pak Bowo bermaksud untuk menahannya, tapi malah tangannya ditangkap oleh pak Bowo dan disingkirkan. Nada tak kehilangan akal, dia mengapit kepala pak Bowo dengan kedua kakinya, tapi pak Bowo ternyata sudah menebak itu, dan dia juga dengan cepat menangkap kedua kaki Nada.5165Please respect copyright.PENANA4Ctkrfm7rX
5165Please respect copyright.PENANAG7dUO1CdKv
Pak Bowo mengatur agar tangan dan kaki Nada bisa dia pegangi bersamaan, dan dia kembali melanjutkan jilatannya di vagina Nada. Nada sudah hilang akal, dia sudah merasa sangat terangsang dan ingin segera dimasuki.5165Please respect copyright.PENANADTp2sVMVhK
5165Please respect copyright.PENANACSuLtYy0Bj
5165Please respect copyright.PENANAjC6R0qBIhn
“Aahh paakkhh ooghh udaahh.. paak masukiiin.. aahhh…”5165Please respect copyright.PENANACDzsrr2Qbo
5165Please respect copyright.PENANAoAoDTBfYs3
5165Please respect copyright.PENANAZeBJNJno6i
Pak Bowo tak mempedulikannya. Masih terus dengan membuat Nada makin tersiksa karena jilatan nanggungnya.5165Please respect copyright.PENANAwr2LcyJwkw
5165Please respect copyright.PENANAOHAaOrK5ck
5165Please respect copyright.PENANAZmgbGUQals
“Paaakk pliiiss udaaahh aahhh masukin kontolmu paaakk… memekku gateell.. cepeeet…”5165Please respect copyright.PENANAp5FEiSeiwm
5165Please respect copyright.PENANAsjgdACb77u
5165Please respect copyright.PENANAUW8f8iAqJm
Pinta Nada yang sekali lagi dicuekin oleh pak Bowo. Lelaki ini benar-benar ingin menguji sampai seberapa kebinalan Nada yang hari ini murni karena dia sendiri.5165Please respect copyright.PENANAROhoRlhb7e
5165Please respect copyright.PENANAmJWbm2hqmV
Akhirnya setelah beberapa saat mempermainkan birahi Nada, pak Bowo mulai ‘serius’ menggarap vagina Nada. Lidahnya kini sudah berhenti di klitoris Nada. Dijilati dan dihisapnya klitoris itu. Jari pak Bowo juga mulai masuk mengobok-obok vagina Nada yang sudah sangat basah itu.5165Please respect copyright.PENANASkTa738TkD
5165Please respect copyright.PENANA5YiaZbre6x
5165Please respect copyright.PENANARSfczJC2WX
“Aahhh iyaahh disituuu… aahh terusshh paakkhh aaakkhh enaaakk…”5165Please respect copyright.PENANAWozntA2hxM
5165Please respect copyright.PENANAqKBZoUaulA
5165Please respect copyright.PENANAGQ9Vu3FOiR
Racauan Nada makin tak jelas. Tubuhnya menggelinjang tak karuan. Semua rangsangan dari pak Bowo membawanya semakin tenggelam dalam nafsu birahinya. Diapun merasakan orgasmenya mulai mendekat.5165Please respect copyright.PENANAf69Atyv6OG
5165Please respect copyright.PENANADlUVjCNwwT
5165Please respect copyright.PENANAAobbUgMPGE
“Aaahh teruushh paakkhh.. iyaahh teruushhh.. aahhh paakk.. akhuuu… aaaaaaakk paak…”5165Please respect copyright.PENANAmdtY5QScMH
5165Please respect copyright.PENANAWelXzlIb9P
5165Please respect copyright.PENANAvAmioQRSI3
Desahan nikmat Nada berubah menjadi desah penuh kecewa saat pak Bowo tiba-tiba menghentikan lidah dan jarinya bermain di vaginanya. Padahal sebentar lagi dia akan merasakan orgasme, tapi pak Bowo justru berhenti. Pak Bowo sendiri malah tersenyum mengejek kearah Nada, senang karena berhasil mempermainkan birahi wanita itu.5165Please respect copyright.PENANAAzFDYrACVj
5165Please respect copyright.PENANAOkiFnVM6TD
5165Please respect copyright.PENANAtcsCq8nvtS
“Paak Bowo jahaat.. aaaaakkhhhh..” rajuk Nada langsung terhenti saat lidah dan jari pak Bowo kembali menggarap vaginanya.5165Please respect copyright.PENANAVY797gaghl
5165Please respect copyright.PENANA54DPq8ovwT
5165Please respect copyright.PENANAGKCV6n7b7R
Nafsu Nada yang sempat surut tadi kembali naik. Dia memejamkan matanya, sambil memegang kepala pak Bowo, jaga-jaga kalau lelaki itu akan mempermainkannya lagi. Kembali birahi Nada dengan cepat melesat dan dia mulai kembali merasakan orgasmenya mendekat. Kali ini dia menahan desahan, agar pak Bowo tidak tahu kalau dia mau orgasme dan kembali menarik kepalanya. Tapi pak Bowo tentu sudah paham dengan reaksi tubuh Nada. Dia tahu kalau Nada akan orgasme sebentar lagi. Dia menarik jarinya, tapi kepalanya terpaksa tertahan oleh tangan Nada.5165Please respect copyright.PENANAMbYIOD2CBQ
5165Please respect copyright.PENANAlskURcXmXn
5165Please respect copyright.PENANAaHUlP8kSI5
“Aaaaauuuuhhhh paaaakkkhhh..” Nada menjerit keras saat tiba-tiba pak Bowo mencubit keras puting susunya dan bahkan menariknya, membuat dirinya yang tadi larut dalam birahi seperti disadarkan kembali. Dan sekali lagi, Nada gagal mendapatkan orgasmenya.5165Please respect copyright.PENANAqOZ1rr73ys
5165Please respect copyright.PENANA7uoIXjcDI3
“Pak Bowoooo…” rajuk Nada lagi, dan kembali hanya dijawab dengan senyum ejekan dari pak Bowo.5165Please respect copyright.PENANAhZe9wl1lOO
5165Please respect copyright.PENANANmfPgIsMPV
5165Please respect copyright.PENANA1trRSWDlW5
Pak Bowo malah beranjak dari harapan Nada. Nada sempat menahan tubuh pak Bowo, tidak ingin lelaki itu pergi dan menghentikan permainan mereka, karena Nada sudah merasa sangat tanggung. Sudah 2 kali dia gagal orgasme di detik-detik akhir. Tapi dia lega waktu pak Bowo memegang penisnya lalu diarahkan ke vaginanya.5165Please respect copyright.PENANAQzloBFmOKr
5165Please respect copyright.PENANAAhDA2R65gf
Nada membuka lebar kedua kakinya lagi, memberikan jalan kepada pak Bowo untuk segera memasukinya. Penis pak Bowo sudah sampai dibibir vagina Nada yang sudah sangat becek. Digesek-gesekan ujung penis itu, menyapu belahan vagina Nada, membuat wanita itu menggelinjang menahan geli.5165Please respect copyright.PENANA1gwFc9IchF
5165Please respect copyright.PENANAEJF48ZfsGR
5165Please respect copyright.PENANA8RtDSUo3j3
“Paaak masukiiiinn…” pinta Nada memelas dengan tatapan sayu.5165Please respect copyright.PENANAKj04e4ywOG
5165Please respect copyright.PENANAC2uBhlBBT0
“Sabar sayang” jawab pak Bowo yang masih mau menggoda Nada.5165Please respect copyright.PENANAuvVv4MfQSF
5165Please respect copyright.PENANAvAYJNJfpEY
5165Please respect copyright.PENANARSsgHezlhQ
Pak Bowo masih terus menggesekan penisnya, seperti tidak ada keinginan untuk buru-buru melakukan penetrasi. Disisi lain, Nada jadi makin blingsatan. Vaginanya makin geli, makin gatal dan ingin segera digaruk oleh penis pak Bowo yang berurat itu. Tapi lelaki itu malah mempermainkannya.5165Please respect copyright.PENANArtsrVW4Pgi
5165Please respect copyright.PENANA8LZwITZjfP
5165Please respect copyright.PENANAIYfd1Z9upN
“Paak pliiiss.. masukin kontolmu pak.. memekku gatel.. garukin pakai kontolmu paak..” ucap Nada yang sudah tidak peduli lagi dengan ucapannya yang sangat vulgar itu.5165Please respect copyright.PENANApCt1mipDvm
5165Please respect copyright.PENANAsMhWfFNkcl
“Iya, nanti, sabar yaa..”5165Please respect copyright.PENANAm1rtBhjTWM
5165Please respect copyright.PENANAJGmnEZvSRf
5165Please respect copyright.PENANAgltPtcrSH1
Nada sudah seperti kehilangan akal. Dia kesal karena pak Bowo benar-benar telah mempermainkannya. Diapun mengambil tindakan. Dia dorong tubuh pak Bowo dengan agak kasar. Pak Bowo yang tidak siap tersentak kebelakang hingga terbaring dilantai. Tapi belum sempat dia apa-apa Nada sudah menindih tubuhnya.5165Please respect copyright.PENANAee0zP9k4d3
5165Please respect copyright.PENANABsBHo12Y2o
Setelah pak Bowo terlentang dilantai, Nada segera memposisikan dirinya menduduki perut pak Bowo. Dia pegang penis pak Bowo, kemudian dia arahkan ke vaginanya. Digesekan sebentar ujung penis itu, lalu dengan posisi masih dia pegang, perlahan penis itu mulai dimasukan ke bibir vaginanya.5165Please respect copyright.PENANA4aSha9oNqM
5165Please respect copyright.PENANA5yEqeA5jsr
5165Please respect copyright.PENANA3HCINWY6sg
“Aaakkhhh..” desah Nada saat kepala penis pak Bowo mulai membelah bibir vaginanya. Diapun melepaskan penis pak Bowo dan siap untuk menjatuhkan tubuhnya agar penis itu masuk sepenuhnya. Tapi pak Bowo malah tersenyum menyeringai, lalu saat Nada menggerakan tubuhnya turun, bersamaan dengan itu pak Bowo juga menggerakan tubuhnya hingga melorot, dan menyebabkan penis itu terlepas dari vagina Nada.5165Please respect copyright.PENANAzzAkh3B9s8
5165Please respect copyright.PENANAAlF4aXstxe
5165Please respect copyright.PENANAbabIc03sCB
“Aaahh paaaakkkk…” teriak Nada penuh kekecewaan.5165Please respect copyright.PENANAt6UKwkgDeB
5165Please respect copyright.PENANAclWYnBdf55
5165Please respect copyright.PENANA2Zect2cccm
Dia menatap tajam pak Bowo. Tatapan antara marah, kecewa, kesal, dan horny, jadi satu. Sedangkan pak Bowo malah tertawa lebar melihat Nada seperti itu. Dengan mendengus kesal, Nada kembali meraih penis pak Bowo, memegangnya cukup erat, lalu kembali berusaha memasukan penis itu ke vaginanya. Dan kembali, pak Bowo menghindar, membuat Nada makin kesal.5165Please respect copyright.PENANAUhJuVGAibE
5165Please respect copyright.PENANAcSmeA1vvZS
5165Please respect copyright.PENANAbq74DHohn9
“Paaakk.. pliiiss entotin aku.. aku udah nggak tahan pakk.. jangan siksa aku gini..” ucap Nada antara memelas dan frustasi, juga marah.5165Please respect copyright.PENANAdoJSaqftQm
5165Please respect copyright.PENANAdOwi09JZum
“Emangnya kamu itu siapa? Kok minta dientotin sama aku?” Nada melotot mendengar pertanyaan pak Bowo. Tapi dia tahu, jawaban apa yang diinginkan oleh lelaki itu.5165Please respect copyright.PENANAG3LKnkmbfl
5165Please respect copyright.PENANA4WTjSAz93c
“Akhuu.. aaakkhh aku budakmu paak, budak nafsumu.. pliss pak entotin aku..”5165Please respect copyright.PENANAOFLgGNcAtm
5165Please respect copyright.PENANAFEPNrKxaVF
“Loh, budak kok maksa tuannya gimana sih? Lagian kamu kan udah punya suami, kenapa nggak minta dientotin aja sama suami kamu?”5165Please respect copyright.PENANAU4mJ7Jhijr
5165Please respect copyright.PENANAgcC2kmo0gI
5165Please respect copyright.PENANA7MtiTPaEET
Nada sempat bingung menjawabnya. Tapi akalnya sudah tertelan oleh birahinya. Dia tak bisa berpikir panjang lagi. Saat ini dia hanya ingin segera disetubuhi oleh pak Bowo.5165Please respect copyright.PENANA9PM91PV7ao
5165Please respect copyright.PENANAhuyiAuUY3p
5165Please respect copyright.PENANA2ODIf2wG5q
“Bodo amat. Aku nggak peduli. Aku cuma mau kontol ini pak.. cepet pak entotin aku, aku udah nggak tahan. Nada mohon pak, entotin Nada, puasin Nada…”5165Please respect copyright.PENANAuHwzNugj1W
5165Please respect copyright.PENANAsAXOf0kWBs
5165Please respect copyright.PENANAnqH6P1ei3Q
Pak Bowo tersenyum lebar. Dia benar-benar telah berhasil menaklukan Nada, dan itu tanpa bantuan obat perangsang lagi.5165Please respect copyright.PENANAH9SjH7EQ6x
5165Please respect copyright.PENANAmBsGLbpVPT
5165Please respect copyright.PENANAvaNLiBRLSa
“Aaaakkkhhh paaakkkhh.. iyaaahhh entotin akuuuhhh.. aahhh.. aaahhh…”5165Please respect copyright.PENANAssYM7XKsuD
5165Please respect copyright.PENANA5qFgzjY4pG
5165Please respect copyright.PENANATow1aZDaZ6
Nada langsung memekik dan kemudian mendesah saat tiba-tiba saja pak Bowo menancapkan penisnya divagina Nada. Bahkan pak Bowo langsung mempompa penis itu mengaduk-aduk vagina Nada. Nada sendiri langsung ikut menggerakan tubuhnya naik turun menyambut hujaman penis pak Bowo. Dia bergerak begitu liar, melampiaskan semua birahinya saat ini.5165Please respect copyright.PENANAH19OMOyR3t
5165Please respect copyright.PENANApfckxYUZvd
Saat pak Bowo menghentikan gerakannya, Nada masih terus bergerak naik turun. Desahan tak putus keluar dari mulut Nada. Dia sudah benar-benar tenggelam dalam birahinya. Sambil menaik turunkan tubuhnya, dia juga meremas sendiri kedua payudaranya. Sedangkan kedua tangan pak Bowo berada dipinggang Nada, menjaga keseimbangan wanita itu agar tak terjatuh karena gerakannya yang terlalu liar.5165Please respect copyright.PENANAsZawCrFUIr
5165Please respect copyright.PENANA5KyDEqKgDS
5165Please respect copyright.PENANAi5Btzpn2Rp
“Oohhh aahkk… uuugghh.. aahhh enaaakk phaakkhh aahhh..”5165Please respect copyright.PENANAhBO9TaD2u3
5165Please respect copyright.PENANAXIK4nSg6NM
“Apanya yang enak sayang?”5165Please respect copyright.PENANAreXmBiLLX6
5165Please respect copyright.PENANAtnLJBcUrnw
“Aaahh kontolmu enaak paakhh.. aakk penuhh.. memekku penuhhh.. enaaakk…”5165Please respect copyright.PENANATT1mEbYXDt
5165Please respect copyright.PENANAxOvGHi5Vj4
5165Please respect copyright.PENANAlcBdnw2ezS
Tubuh telanjang Nada yang hanya menyisakan jilbabnya yang sudah awut-awutan itu terus bergerak naik turun dengan liar. Bunyi tumbukan kedua kelamin itu terdengar jelas diruangan ini bersahutan dengan desahan Nada yang tiada henti. Gerakan Nada jadi makin cepat, dinding vaginanya terasa oleh pak Bowo makin berdenyut. Wanita itu sebentar lagi akan orgasme.5165Please respect copyright.PENANAHfPLvQh8fv
5165Please respect copyright.PENANAJAHT1M5FI6
5165Please respect copyright.PENANAxbyRZNukyd
“Aaakkhh paakkhh.. akhuu.. oohh aaakkhh.. paakk… aaaaaaaakkkhhhhh…”5165Please respect copyright.PENANAAeDPjsh92f
5165Please respect copyright.PENANAbU6K3oxUlw
5165Please respect copyright.PENANA4rgt79DxhC
Penis pak Bowo tercabut saat Nada orgasme. Tubuh Nada mengejang hebat. Vaginanya menyemburkan cairan bening diatas tubuh pak Bowo. Pak Bowo bisa melihat semburan cairan itu, deras, dan cukup banyak. Dia mendapatkan orgasme yang luar biasa nikmat, hingga tubuhnya bergetar beberapa kali.5165Please respect copyright.PENANA9KCDkfUGeN
5165Please respect copyright.PENANAbB0sCoG1sQ
Beberapa saat kemudian tubuh Nada mulai lemas. Tubuhnya lunglai menimpa tubuh pak Bowo. Tapi itu belumlah selesai. Pak Bowo yang masih diam saja, membuat Nada menggerakan tubuhnya turun, hingga bibir vaginanya menemukan ujung penis pak Bowo. Dengan tangannya dia mengarahkan penis itu masuk lagi ke vaginanya, lalu dia menegakan badannya. Dia menumpukan kedua tangannya dipundak pak Bowo.5165Please respect copyright.PENANAq4HCWPqK9c
5165Please respect copyright.PENANAZ50FytueRg
5165Please respect copyright.PENANAzmyy26c6MF
“Goyang lagi sayang” ucap pak Bowo.5165Please respect copyright.PENANAy6rSIqvCZR
5165Please respect copyright.PENANAvWCgn8QMDX
5165Please respect copyright.PENANA5VjY3FEHVo
Nada mengangguk, mengerti. Pak Bowo kemudian meminta Nada untuk membalikan badannya hingga memunggunginya tanpa membuat penis itu terlepas dari vaginanya. Nada mendesis pelan saat berputar karena dinding vaginanya terasa geli bergesekan dengan penis pak Bowo yang masih kokoh berada didalam vaginanya.5165Please respect copyright.PENANArOI8KCMR3J
5165Please respect copyright.PENANAI1mljn6ANT
Begitu posisinya sudah siap, Nada kembali menaik turunkan tubuhnya. Kali ini kedua tangan Nada bertumpu pada kaki pak Bowo. Sedangkan pak Bowo masih diam saja menikmati pelayanan dari Nada.5165Please respect copyright.PENANAYERQON2XuV
5165Please respect copyright.PENANAy8NIYcR9qs
5165Please respect copyright.PENANAXk99tX6UPn
“Heemphh.. aahhkk.. uugghh aahhhkk.. oouhhhkk..”5165Please respect copyright.PENANAxN0cgpsDA8
5165Please respect copyright.PENANAGPDhOtPse4
5165Please respect copyright.PENANAI0ZoYkfSjV
Desahan Nada kembali terus terdengar seiring gerakan sensual tubuhnya diatas tubuh pak Bowo. Penis pak Bowo yang keluar masuk vagina Nada terlihat mulai mengkilap karena cairan dari vagina Nada. Gerakan Nada makin mulus, penis itu makin lancar keluar masuk. Birahi Nada kembali naik tak terkendali, menyebabkan kembali gerakannya menjadi liar.5165Please respect copyright.PENANAprTK5Hmj1Z
5165Please respect copyright.PENANAy2DeIBV36o
5165Please respect copyright.PENANASoebqZnIqZ
“Paaakk oougghh paakkhh.. aku dapeet lagiiiihh.. aaaaakkkhhhh…”5165Please respect copyright.PENANAPp1VEjRrHP
5165Please respect copyright.PENANAWrOZuxFdrk
5165Please respect copyright.PENANAbxiWMWkvoI
Kembali Nada mendesah panjang saat dia merasakan orgasmenya yang kedua. Tubuhnya melenting kebelakang hingga jatuh ditubuh pak Bowo. Nafasnya tersengal-sengal. Dua orgasme berturut-turut dalam waktu singkat ini membuatnya sangat lelah. Meskipun kali ini tak sampai squirt, namun dia terpuaskan. Pak Bowo masih membiarkan Nada mengatur nafasnya, sambil dia dengan lembut membelai dan meremas payudara Nada.5165Please respect copyright.PENANAOLZ4sUhpZ9
5165Please respect copyright.PENANAPiFjyI4jO4
Beberapa saat kemudian, setelah dirasa Nada sudah mulai tenang nafasnya, pak Bowo mendorong tubuh Nada hingga posisinya merangkak. Masih dengan penis yang belum tercabut dari vagina Nada, dia kembali menyetubuhi Nada dengan posisi doggy style.5165Please respect copyright.PENANAv9Ju6bFmMS
5165Please respect copyright.PENANApHcJA48C1p
5165Please respect copyright.PENANAJJ2PAERwMP
“Heemmphh aahh aahhh uuugghh…”5165Please respect copyright.PENANA0ojSp2O5cA
5165Please respect copyright.PENANASvCVJpyKa4
5165Please respect copyright.PENANAeRyIhlsmKH
Nada yang tubuhnya sudah lemas kini hanya bisa mendesah saat pak Bowo menghujami vaginanya dari belakang. Dia menumpukan tubuhnya dikedua lutut dan sikutnya, sementara kepalanya sudah menempel dilantai saking lemasnya. Jilbabnya pun makin tak karuan bentuknya, membuat beberapa helai ramput Nada keluar menutupi wajahnya.5165Please respect copyright.PENANArXZgiIX7rA
5165Please respect copyright.PENANA3QrmjL9PwN
5165Please respect copyright.PENANAHm2aUGB0NQ
“Aaaahhh paakkkhh…”5165Please respect copyright.PENANAGBRs1ITNfa
5165Please respect copyright.PENANABTxrK5Jrzs
5165Please respect copyright.PENANAE2iBNYC2iu
Nada merintih agak keras saat tiba-tiba pak Bowo menarik jilbabnya sehingga kini dia terpaksa agak mendongak. Yang tadinya dia bertumpu pada kedua sikunya, kini kedua tangannya terpaksa lurus karena kepalanya tertarik keatas.5165Please respect copyright.PENANA8ZhD2D6wJg
5165Please respect copyright.PENANAXKUfWkVaWA
5165Please respect copyright.PENANA4WzJYTwGTM
“Masak baru gitu aja udah lemes? Kamu pengen enaknya doang? Nggak mau bikin aku enak hah?” ucap pak Bowo sambil tangan kanannya masih menarik jilbab Nada, sedangkan tangan kirinya meremas payudara Nada dari belakang.5165Please respect copyright.PENANAeMJZwfiPUD
5165Please respect copyright.PENANABYseZdBdfZ
“Iihh.. iyaahh.. aahh aahh maaf paakkh.. ouuhh aku aahh aahh.. aku layani paakkhh..”5165Please respect copyright.PENANAeC6THqlx1g
5165Please respect copyright.PENANA8DtJyIUBLA
5165Please respect copyright.PENANAh28HpqUcH2
Pak Bowo kemudian melepaskan pegangannya di jilbab Nada, tapi Nada berusaha menahan tubuhnya agar tidak terjatuh lagi. Diapun berusaha mengimbangi gerakan pak Bowo dengan memaju mundurkan tubuhnya sesuai dengan ritme tusukan penis pak Bowo.5165Please respect copyright.PENANAgfPSiear1M
5165Please respect copyright.PENANAgvzOc53IDl
Dalam posisi ini, Nada memang tak pernah bisa bertahan lama. Dengan suaminya saja, dia selalu cepat mendapatkan orgasme, apalagi dengan pak Bowo yang punya penis yang lebih besar dan panjang dari suaminya. Dan inilah yang sekarang dirasakan oleh Nada. Sudah 2 kali orgasme tadi tak membuat birahinya surut, dan kini dia sudah makin dekat dengan orgasme ketiganya.5165Please respect copyright.PENANAp0Qzs02ZkS
5165Please respect copyright.PENANAShkGEjm6jS
5165Please respect copyright.PENANARdvl0JCgl8
“Aaakkhh teruss paakk.. sodok memekku paak.. akhuu mau dapeet lagi.. paaaakkhhh aaaaaakkkhhh..”5165Please respect copyright.PENANATfhQi3uZp1
5165Please respect copyright.PENANADOGI9S2hiv
5165Please respect copyright.PENANAMmxWNYqcTJ
Tubuh Nada menegang sekilas, kemudian kelojotan. Dia kembali mendapatkan orgasme yang sangat nikmat. Tapi rupanya pak Bowo kali ini tak membiarkannya istirahat. Pak Bowo malah terus menusuk-nusukan penisnya didalam vagina Nada yang sudah sangat basah, hingga terdengar bunyi kecipak yang cukup jelas.5165Please respect copyright.PENANADDxDCj4HFB
5165Please respect copyright.PENANAxa8r25HVGn
5165Please respect copyright.PENANAe2TKgWzQNy
“Aahh paakkhh udaah duluu.. aahhh paaakkhh..” Nada berusaha untuk menahan gerakan pak Bowo, tapi susah karena posisinya yang kini menungging.5165Please respect copyright.PENANAQaRfo0xMzP
5165Please respect copyright.PENANAVZ4W2OwzoI
“Uuughh diem kamu Nad, layani aja aku..” pak Bowo tak mau tahu, dia terus menyodokan penisnya.5165Please respect copyright.PENANAyOZlNY2csa
5165Please respect copyright.PENANAAtCdu1F1ar
5165Please respect copyright.PENANALxXhjFWGbp
Nada yang sudah sangat lemas makin tak kuat menahan serangan dari pak Bowo. Tubuhnya pun jatuh tengkurap. Penis pak Bowo sempat terlepas, tapi dengan cepat pak Bowo kembali memasukan penisnya kevagina Nada. Dengan menduduki pantat Nada yang tengkurap, pak Bowo kembali menggenjot vagina itu.5165Please respect copyright.PENANA1B65VVEOQb
5165Please respect copyright.PENANAdKvvnnWgWv
5165Please respect copyright.PENANARtrVXpFDDI
“Aaahh paakkhh aaahhh ampuuun…”5165Please respect copyright.PENANAh5BEXjCDqH
5165Please respect copyright.PENANAivaYZdULht
5165Please respect copyright.PENANAmRS8vMCUoM
Nada yang sudah lemas akhirnya hanya bisa pasrah menerima serangan pak Bowo. Tangannya berusaha mencari sesuatu untuk bisa dia remas, meluapkan apa yang dia rasakan. Antara nikmat, geli, ngilu, lelah dan juga tersiksa yang bercampur jadi satu. Tapi dia tak menemukan apapun hingga tangannya terlihat bergerak tak beraturan.5165Please respect copyright.PENANAXGCXqaJ1pF
5165Please respect copyright.PENANApWCVReohIE
Pak Bowo kemudian sedikit menjatuhkan tubuhnya hingga menindih Nada, sambil penisnya terus bergerak mengobok-obok vagina Nada. Dia raih kepala Nada dan ditolehkan sedikit kesamping. Langsung saja dia sambar mulut Nada yang sedari tadi terus mendesah dan mendesis.5165Please respect copyright.PENANAnovHpBplU1
5165Please respect copyright.PENANA5MSmmbDcOs
Nada segera menyambut ciuman pak Bowo dan membalasnya tak kalah ganas. Salah satu tangan Nada berusaha memeluk kepala pak Bowo dengan agak susah payah. Keduanya terlibat ciuman yang begitu ganas dan menggairahkan, sambil tubuh Nada masih dengan pasrah tengkurap disetubuhi pak Bowo dari belakang.5165Please respect copyright.PENANActCypSUhwc
5165Please respect copyright.PENANA6Ncy4PdgQ2
Posisi ini membuat pak Bowo merasakan vagina Nada begitu sempit memijat-mijat penisnya. Sebaliknya, Nada merasakan rongga vaginanya terasa penuh sekali. Ditambah lagi sodokan penis pak Bowo yang makin lama makin cepat dan dalam, membuat Nada tak bisa lagi menahan orgasmenya yang keempat.5165Please respect copyright.PENANAdodjSaYYz4
5165Please respect copyright.PENANAy55rbfEUCB
Tubuh Nada mengejang saat orgasmenya akhirnya datang. Tapi dia tak mendesah seperti tadi karena masih berciuman dengan pak Bowo. Dia malah menciumi pak Bowo makin ganas, sambil tangannya makin erat memeluk kepala pak Bowo.5165Please respect copyright.PENANAmB7tZZiPma
5165Please respect copyright.PENANA6QYcXTqQjp
Setelah itu, pak Bowo mencabut penisnya dan membalikan tubuh Nada hingga terlentang. Dia tak langsung melanjutkan persetubuhan mereka. Dia membiarkan Nada terbaring di lantai yang dingin itu dalam kondisi kelelahan. Tubuh Nada terlihat basah oleh keringatnya. Jilbabnya juga sudah lepek dan makin terbuka hingga ke leher, memperlihatkan rambutnya yang makin banyak keluar dan tak beraturan lagi.5165Please respect copyright.PENANAVo9JjMNDtg
5165Please respect copyright.PENANAGWuGs9216z
Setelah sesaat mengamati kondisi Nada yang begitu lemas bahkan sampai matanya terpejam, pak Bowo kemudian memegang kedua kaki Nada dan membukanya lebar-lebar. Dia posisikan lagi penisnya dibibir vagina Nada yang sudah sangat basah. Nada kembali membuka matanya yang sayu, menatap pak Bowo yang tersenyum kepadanya. Nada yang sudah sangat lemas hanya membalas senyuman itu, sudah pasrah apapun yang akan dilakukan oleh pak Bowo.5165Please respect copyright.PENANAMW8QhOaq7P
5165Please respect copyright.PENANAPapM9jgpmw
5165Please respect copyright.PENANALoLxwe2oVy
“Aaaaaahhhhhh…” desahnya lirih saat penis pak Bowo dengan sangat lancar meluncur masuk langsung semuanya.5165Please respect copyright.PENANAzZ2ZfYCXk2
5165Please respect copyright.PENANAOGIEC3iH1J
5165Please respect copyright.PENANAjcbmVJGGGT
Begitu penisnya masuk pak Bowo langsung menggenjot vagina Nada dengan kencang. Nada sempat membeliak matanya mendapatkan serangan itu, tapi sebelum sempat melakukan apapun dia sudah langsung disergap lagi oleh ciuman pak Bowo. Dan lagi-lagi, Nada membalasnya tak kalah ganas. Tubuhnya masih terasa sangat lemas, dan semakin dibuat lemas oleh sodokan kencang dari pak Bowo.5165Please respect copyright.PENANALKSVUzn20n
5165Please respect copyright.PENANAP7jltHaNse
Kedua tangan Nadapun hanya bisa memeluk erat leher pak Bowo saat mereka masih berciuman. Tubuh Nada melonjak-lonjak mengikuti irama genjotan dari pak Bowo. Meskipun sudah berkali-kali orgasme hingga membuat vaginanya sangat basah dan begitu mudah dimasuki penis besar pak Bowo, tapi apa yang dilakukan pak Bowo sekarang ini tak ayal membuat gairah Nada kembali memuncak.5165Please respect copyright.PENANAbt7rInwpb3
5165Please respect copyright.PENANAi9zEaY6rSL
Pak Bowo kemudian memaksa untuk melepaskan pelukan Nada, bahkan dia langsung mencabut penisnya dari vagina Nada. Nada sempat mau protes, tapi kemudian 2 jari pak Bowo langsung masuk ke vaginanya dan mengocoknya tanpa ampun.5165Please respect copyright.PENANAdKagTjJ96I
5165Please respect copyright.PENANA2tZOkW4gM0
5165Please respect copyright.PENANAF5q5D4EEcC
“Aaakkkhh paakkhh aaahhh teruuusshhhh…”5165Please respect copyright.PENANAfD2bVdxBq7
5165Please respect copyright.PENANAwWbHCq3t6i
5165Please respect copyright.PENANAqDqUZAejUM
Tubuh Nada menggelinjang hebat. Jari pak Bowo terus mengocok vaginanya dengan cepat. Tubuh Nada bahkan sampai terangkat bagian pinggul hingga ke perutnya. Hingga kemudian pak Bowo merasakan dinding vagina Nada berdenyut, dia makin mempercepat kocokannya.5165Please respect copyright.PENANAHVe8hAqPx2
5165Please respect copyright.PENANACp8USllBxS
5165Please respect copyright.PENANAJRqlnTnyZh
“Paaaaaakkkhhhh aaaaaaahhhhhh…”5165Please respect copyright.PENANAj3eQkepYtX
5165Please respect copyright.PENANA6SNK47TPSb
5165Please respect copyright.PENANAiwwDZp9xlR
Kembali semburan cairan bening keluar dari vagina Nada. Masih cukup banyak, dan cukup deras hingga menyembur cukup jauh membasahi lantai rumah pak Bowo. Tubuh Nada menggelepar hebat. Matanya sampai tertutup, tapi mulutnya terbuka lebar. Dia tak bisa menahan gerakan tubuhnya akibat orgasme paling luar biasa yang baru saja dia rasakan.5165Please respect copyright.PENANAiE8D3vYRdB
5165Please respect copyright.PENANAqJt23J0ZKI
Mengetahui Nada sudah orgasme, pak Bowo bukannya diam. Dia tak membiarkan Nada mengontrol dirinya. Segera saja dia tekan tubuh Nada yang masih kelojotan itu, dan dengan cepat dia tancapkan lagi penisnya yang masih berdiri tegak. Nada sudah tak bisa apa-apa lagi, selain hanya mendesah. Pak Bowo kemudian menyergap lagi tubuh Nada dan dengan rakus menciumi bibirnya. Nada hanya berusaha memberikan pelayanan kepada pak Bowo melalui dinding vaginanya yang dia buat bergerak seolah sedang memijat penis besar yang sedang keluar masuk itu.5165Please respect copyright.PENANAiHx4GOa5zK
5165Please respect copyright.PENANAlPLRqHZ8bU
5165Please respect copyright.PENANAGA0WS1CUcn
“Eempphh.. eeemmphhhh.. eeemphhh uugghhh…”5165Please respect copyright.PENANATquMCKVccX
5165Please respect copyright.PENANA3HM0EsfAxx
5165Please respect copyright.PENANAPIfInGgZyf
Desahan tertahan oleh ciuman dari mereka berdua. Nafas mereka sudah sangat memburu, keduanya sedang bersama-sama sedang menuju ke puncak birahinya. Gerakan tubuh pak Bowo yang makin liar dan kencang menghujamkan penisnya kedalam vagina Nada diimbangi oleh gerakan otot dinding vagina Nada.5165Please respect copyright.PENANADAGHQF9VNP
5165Please respect copyright.PENANAQhbKJVFzOi
Pak Bowo makin mengencangkan sodokannya. Sebentar lagi dia akan orgasme. Nada yang merasakan itu sebenarnya agak sedikit terasa linu dan sakit divaginanya, tapi dia sudah tak bisa berbuat apa-apa. Rasa nikmat akibat sodokan penis pak Bowo yang berubah jadi kasar itu lebih dominan dia rasakan, bersamaan dengan orgasme ke sekian yang sebentar lagi akan dia dapatkan.5165Please respect copyright.PENANAW4L0ZJ1mWw
5165Please respect copyright.PENANAcQct0yBGoN
5165Please respect copyright.PENANAvA3r0JldU0
“Aaaaahh Naadaaaaaaa…” desah panjang pak Bowo begitu ciumannya dengan Nada terlepas. Dia makin kasar menghujamkan penisnya divagina Nada, membuat tubuh telanjang wanita itu seperti terlempar-lempar. Pak Bowo mencengkram erat payudara Nada membuat wanita itu meringis kesakitan, tapi juga merasakan nikmat dari vaginanya.5165Please respect copyright.PENANAW5kDpQWLXm
5165Please respect copyright.PENANAXTBW2hfeTX
“Aaaaahhhhh Naaaaaddd.. keluaaaaaaarrr…” erang panjang pak Bowo sambil membenamkan penisnya dalam-dalam divagina Nada, yang tak lama kemudian badannya menegang. Croot crooot crooot crooot crooot…5165Please respect copyright.PENANAbv3wvEHxHJ
5165Please respect copyright.PENANAvUhdzgIrFT
5165Please respect copyright.PENANAZ1FdVBGImh
Beberapa kali penis pak Bowo yang tertanam divagina Nada menyemburkan sperma hangatnya.5165Please respect copyright.PENANATRaSwIwFJI
5165Please respect copyright.PENANA9KufwNntzu
Nada sendiri akhirnya juga mendapatkan lagi orgasmenya bersamaan dengan rahimnya yang disemprot sperma pak Bowo. Dia hanya mendongakan kepala. Kedua mata terbuka lebar begitu juga dengan mulutnya yang membentuk huruf O. Tidak ada suara yang terdengar dari mulut Nada, saking nikmatnya dia mendapatkan orgasme terakhirnya itu.5165Please respect copyright.PENANAbyAGqCe6gp
5165Please respect copyright.PENANA4K0czVHw4C
Setelah beberapa saat mengegang dan menggelinjang, akhirnya tubuh mereka berdua lemas lagi. Pak Bowo jatuh menindih tubuh Nada, sambil dengan lembut dia ciumi kening Nada. Nada sendiri hanya diam memejamkan matanya. Tapi dari bibirnya nampak semburat senyum menandakan betapa puasnya dia hari ini.5165Please respect copyright.PENANAJgAuXxyXxQ
5165Please respect copyright.PENANAjOR7jt6Xmo
Hari ini benar-benar terasa lain oleh Nada. Sudah beberapa kali dia melayani pak Bowo, rasanya baru kali ini rasanya benar-benar nikmat. Mungkin karena dari awal birahinya dipermainkan pak Bowo, mulai dari foto telanjang tadi, hingga saat dirinya dibuat sampai memohon-mohon agar disetubuhi, yang membuat birahi maupun emosinya naik turun, tapi bisa berakhir dengan sangat memuaskan.5165Please respect copyright.PENANAjsE2Dvub0t
5165Please respect copyright.PENANADtGsk2f1i5
Beda dengan sebelumnya, dimana ketika dia dipanggil pak Bowo, datang, bercumbu, lalu bercinta hingga berkali-kali. Memang nikmat dan melelahkan, tapi ada sesuatu yang Nada baru rasakan hari ini, yang belum dia rasakan sejak pertama kali dijebak untuk melayani pak Bowo.5165Please respect copyright.PENANAuwTg3w8ssd
5165Please respect copyright.PENANAgi0rKNcpUk
Hal yang kemudian kembali mengingatkannya pada masa lalunya, saat masih bersama mantan pacarnya dulu. Dulu, ada beberapa kali momen dimana dia bisa dengan sangat mudahnya terangsang bahkan sebelum disentuh oleh pacarnya. Kalau sudah begitu, bisa dipastikan kalau persetubuhan mereka akan berjalan dengan sangat panas dan liar.5165Please respect copyright.PENANAfhwaRwe2b5
5165Please respect copyright.PENANAU6c5UfzBYr
Kalau sudah seperti itu, Nada dan pacarnya sudah tidak peduli lagi dengan waktu, tempat dan kondisi. Mereka akan bercinta habis-habisan dan bisa berkali-kali, hingga kadang vagina Nada jadi ngilu dan berhari-hari dia akan merasa sedikit kesulitan berjalan normal.5165Please respect copyright.PENANAoHO6FY5sMJ
5165Please respect copyright.PENANAS6hDm8YFYc
Hal itu sudah sangat lama tidak dia rasakan, sejak kematian pacarnya. Bersama suaminya, Nada belum pernah merasakan hal itu lagi. Dan kini, pak Bowo kembali membangitkan sisi liar Nada yang dulu, tanpa bantuan obat perangsang.5165Please respect copyright.PENANA737OoUPKkU
5165Please respect copyright.PENANAMOwYxrN7xV
Nada jadi terpikirkan, kalau sudah begitu, dia takut akan semakin sulit lepas dari pak Bowo. Dia takut akan semakin tergantung kepada pak Bowo untuk bisa mendapatkan kenikmatan duniawinya. Dia takut tak bisa lagi merasakan kepuasan dari suaminya, yang sebenarnya sudah beberapa kali dia alami sejak jadi pemuas nafsu pak Bowo. Ada ketakutan pada diri Nada hal ini nantinya akan berdampak buruk pada pernikahannya yang selama ini berjalan baik-baik saja.5165Please respect copyright.PENANADFtv4XUmSq
5165Please respect copyright.PENANARt82BMYRt3
5165Please respect copyright.PENANAWdQ5k1cA72
“Sssshhhh paaakkhh…” lamunan Nada terhenti oleh sentuhan pak Bowo tepat di puting susunya.5165Please respect copyright.PENANAyrn7eQucZy
5165Please respect copyright.PENANAH6nIjOe7rX
“Capek sayang?” tanya pak Bowo. Nada hanya mengangguk sambil menatapnya dengan sayu.5165Please respect copyright.PENANASFrwdk5wzk
5165Please respect copyright.PENANAnwCug6tCea
5165Please respect copyright.PENANAbGZLVANF6m
Pak Bowo langsung mencium bibir Nada, melumat dan mengajaknya bersilat lidah. Nada yang masih lemas hanya bisa membalas semampunya. Namun perlahan, nafsunya kembali bangkit saat tangan pak Bowo mulai aktif meremas payudaranya, dan dilanjutkan dengan usapan nakal di vaginanya.5165Please respect copyright.PENANAdN03AEQfHU
5165Please respect copyright.PENANAlVQHVP3FjU
5165Please respect copyright.PENANAFEfwmbVHtf
“Lanjut lagi ya” ucap pak Bowo. Nada sudah tak mampu menjawab, hanya sedikit membuka bibirnya untuk mengisyaratkan kepada pak Bowo bahwa dirinya bersedia.5165Please respect copyright.PENANALvspVcTlUT
5165Please respect copyright.PENANAQAIFbbl8ko
5165Please respect copyright.PENANASWz1cEbGS2
Merekapun kembali berciuman, bercumbu. Mereka kembali tenggelam dalam gelombang birahinya. Nada seperti mendapatkan tenaga lagi untuk bisa melayani pak Bowo. Dia sudah tak terpikirkan apa-apa lagi. Ketakutannya yang tadi sudah hilang tertutup oleh hawa nafsunya. Bahkan dia sudah lupa tujuannya kemari tadi yang ingin menanyakan tentang rencana pak Bowo kepada Cita. Yang ada sekarang hanyalah Nada mengikuti naluri tubuhnya untuk kembali mereguk kenikmatan bersama dengan pak Bowo.5165Please respect copyright.PENANApeNOEoFKoT
5165Please respect copyright.PENANAKINzD4gJXb
*5165Please respect copyright.PENANAAQWULMdXL4
*5165Please respect copyright.PENANAJfrJtGdatS
*5165Please respect copyright.PENANAJUVdbV2ESr
*5165Please respect copyright.PENANAfr5Km46eWi
*5165Please respect copyright.PENANAQyLzgeWPsw