11328Please respect copyright.PENANAPOY88E2bgS
11328Please respect copyright.PENANAx49Iukeoy9
Nada langsung mengarahkan mobilnya menuju rumah pak Bowo. Tapi dia harus sedikit bersabar, karena malam minggu ini cukup macet jalanan. Namun sampai dirumah pak Bowo, Nada makin khawatir, karena tidak ada mobil pak Bowo disitu, dan rumahnya juga sepi, bahkan lampu rumahnya tidak menyala.11328Please respect copyright.PENANAGojZLPNQHr
11328Please respect copyright.PENANA4fZ9R5vTlR
11328Please respect copyright.PENANAUdAgPQMCUg
Mereka nggak disini. Apa mereka beneran keluar kota? Tapi kemana? Dan kenapa pada nggak bisa dihubungi? Duuh, Cita, kamu kemana? Apa yang terjadi sama kamu?11328Please respect copyright.PENANAqCVQJFAqGh
11328Please respect copyright.PENANAP8IEOTAFuD
*11328Please respect copyright.PENANA6pB5TZV08D
*11328Please respect copyright.PENANAvkJiqsYinS
*11328Please respect copyright.PENANAcRQO8UP3wr
*11328Please respect copyright.PENANAajTfFm2n2u
11328Please respect copyright.PENANAjJcXJHXXzy
Beberapa jam sebelumnya11328Please respect copyright.PENANAmHKRJ2Nq6m
11328Please respect copyright.PENANAqSrayxZmTb
Siang itu akhirnya Cita berangkat hanya berdua saja dengan pak Bowo. Tadi saat Cita sedang bersiap-siap pak Bowo sempat pulang untuk bersiap-siap juga. Waktu dia kembali, Cita sudah menunggu didepan rumah dengan membawa sebuah travel bag kecil dan juga tas jinjingnya. Akhirnya merekapun berangkat. Dalam perjalanan mereka asyik ngobrol, sepertinya Cita terlihat bersemangat untuk kali ini.11328Please respect copyright.PENANA6HwTJgzz4w
11328Please respect copyright.PENANANTwRseMt5E
11328Please respect copyright.PENANAsRA5XJR8Vp
“Kamu tadi udah ijin ibu kan Cit?”11328Please respect copyright.PENANALTfMj34uRQ
11328Please respect copyright.PENANA1MUwiLns4W
“Udah kok pak, kenapa emang?”11328Please respect copyright.PENANAqm1EjIKaGT
11328Please respect copyright.PENANAkUwSe20ESc
“Ya nggak, aku nggak mau aja dibilangin bawa kabur anak orang, haha”11328Please respect copyright.PENANAuhF2fVYM8f
11328Please respect copyright.PENANA0VTgN7apzS
“Haha segitunya amat sih. Ya pasti aku ijin lah sama ibu”11328Please respect copyright.PENANA6b5chEVwnD
11328Please respect copyright.PENANAd4qNxkA9Us
“Emang kamu ngomong gimana sama ibu kok diijinin?”11328Please respect copyright.PENANAi2VmvHKDwI
11328Please respect copyright.PENANAg5JX5h489D
“Aku bilang mau keluar kota buat pemotretan sama mbak Nada, sama kayak yang dulu itu”11328Please respect copyright.PENANAIX28WPbnI4
11328Please respect copyright.PENANAET1hCuTiC1
“Loh, kok bilang sama Nada? Kenapa mesti bohong?”11328Please respect copyright.PENANATC4gIXPJjp
11328Please respect copyright.PENANAAxmDsWC2Sh
“Lha emang kalau ngomong cuma berdua sama pak Bowo, bakal diijinin?”11328Please respect copyright.PENANACjoWL50oWv
11328Please respect copyright.PENANA3uPhRFANAO
“Yaa, nggak tahu sih, haha. Jadi sebenarnya, kamu itu ngebet pengen pemotretan apa ngebet pengen jalan sama aku? Haha”11328Please respect copyright.PENANAHH4SdyZ7HW
11328Please respect copyright.PENANAL3PwBOxnfv
“Iihh apaan sih” jawab Nada malu-malu, bahkan sekilas pak Bowo melihat wajah Cita merona.11328Please respect copyright.PENANACJ1hhcnOl8
11328Please respect copyright.PENANAKNHdjx40Ro
11328Please respect copyright.PENANABNlGSJvKsY
Pak Bowo tak lagi berusaha untuk menggoda Cita. Tapi dalam hati dia senang. Tujuannya masih sama, yaitu mendapatkan Cita. Dan sekarang mereka sedang dalam perjalanan menuju luar kota, hanya berduaan saja. Tapi bukan hanya itu yang membuatnya senang. Dia merasa, Cita mulai ada sesuatu padanya. Kalau tidak, tak mungkin Cita akan sampai membohongi ibu mertuanya hanya untuk bisa pergi seperti saat ini. Cita pasti akan menolak, atau mungkin akan menunggu sampai ibu mertua dan anaknya pulang, lalu mereka pergi bersama-sama.11328Please respect copyright.PENANAN9simWXGgk
11328Please respect copyright.PENANA5fiXrOZjAN
Dalam perjalanan mereka sempat singgah disebuah rumah makan untuk mengisi perut, lalu kembali melanjutkan perjalanan. Kalau tadi mereka sempat bungkam, setelah makan siang ini perjalanan mereka kembali diisi dengan obrolan ringan. Pak Bowo juga tak lagi membahas yang tadi atau berusaha menggoda Cita, dia lebih banyak mendengarkan Cita bercerita tentang pekerjaan dan teman-teman kantornya.11328Please respect copyright.PENANAShVBCAtryG
11328Please respect copyright.PENANAgraQNWfCxz
Karena ini adalah hari sabtu, dan ternyata lokasi yang dituju pak Bowo itu searah dengan sebuah lokasi wisata, maka perjalanan jadi tidak terlalu lancar karena mereka terjebak macet dibeberapa titik. Akhirnya setelah 2 jam perjalanan mereka sampai juga divilla itu. Villanya tidak terlalu besar, namun terlihat nyaman. Kondisi udaranya juga sejuk. Hamparan hijau tanaman teh disekitar villa memanjakan mata mereka. Setelah turun dari mobil merekapun masuk kevilla.11328Please respect copyright.PENANALtvDIk6Rgi
11328Please respect copyright.PENANA72g57r1MVa
11328Please respect copyright.PENANA2tZkAZtoZw
“Bagus juga pak villanya, nyaman kayaknya” ucap Cita melihat-lihat kondisi dalam villa.11328Please respect copyright.PENANAoEZp1zeYwq
11328Please respect copyright.PENANA8YE18pWlc8
“Ya emang nyaman kok. Oh iya, disini ada 3 kamar, kamu pilih aja mau nempatin yang mana. Kamarnya sama aja kok” ucap pak Bowo.11328Please respect copyright.PENANAmPHdQB43U0
11328Please respect copyright.PENANASncKSMJSIp
11328Please respect copyright.PENANAgsAmvWZpK0
Cita mengangguk, kemudian dia masuk kesalah satu kamar. Pak Bowo juga masuk kekamar lainnya. Setelah merapikan barang-barangnya, mereka keluar dari kamar masing-masing hampir bersamaan. Terlihat juga pak Bowo sudah membawa kameranya.11328Please respect copyright.PENANAx1HXxEI05H
11328Please respect copyright.PENANArVXHC0qUbp
11328Please respect copyright.PENANABFCvYtnfI3
“Mau foto-foto sekarang pak?” tanya Cita.11328Please respect copyright.PENANAMBD5L8uhZ0
11328Please respect copyright.PENANAMGQoEYNr9P
“Eh nggak sih, aku mau kesamping fotoin pemandangan. Emang kamu nggak capek? Nggak pengen istirahat dulu?”11328Please respect copyright.PENANAwbhEaaRH31
11328Please respect copyright.PENANALl1uR1xIRl
“Nggak sih pak, nanti aja sekalian istirahatnya. Aku juga pengen lihat pemandangan sekitar”11328Please respect copyright.PENANAsPcjCltD6l
11328Please respect copyright.PENANA92JhPwh46j
11328Please respect copyright.PENANAdJqxfRDTT2
Mereka berdua kemudian menuju kesamping villa. Dan dari samping ternyata pemandangannya cukup bagus. Cita terlihat senang sekali. Berkali-kali dia rentangkan kedua tangannya sambil menghirup udara segar ini dalam-dalam. Pak Bowo yang melihat itu, merasa sayang untuk melewatkan momen itu. Dia beberapa kali memotret tanpa Cita sadari. Tapi beberapa saat kemudian, Cita baru sadar kalau dia sedang dipotret oleh pak Bowo. Dan diapun langsung berpose tanpa disuruh.11328Please respect copyright.PENANAqzo77DT0qG
11328Please respect copyright.PENANANred85bGR4
11328Please respect copyright.PENANAALc5yaLbxY
“Pemandangannya disini bagus ya pak?”11328Please respect copyright.PENANAnvZG1Ls3iC
11328Please respect copyright.PENANAvXkK4u05dk
“Iya Cit, pemandangan bagus, udara juga sejuk. Kalau malem juga bagus lho, dari sini kita bisa lihat lampu-lampu kota dibawah sana”11328Please respect copyright.PENANAerJZUCO9Zy
11328Please respect copyright.PENANAK0o3wL5yZ6
“Oh ya?”11328Please respect copyright.PENANAicEz52FAIL
11328Please respect copyright.PENANAksG7hkRcMA
“Iya, lihat aja entar malem”11328Please respect copyright.PENANAtGC0DuDn9f
11328Please respect copyright.PENANAbrNMfWedmP
*11328Please respect copyright.PENANAFcq42ARcpx
*11328Please respect copyright.PENANAYHbTVD8xQT
*11328Please respect copyright.PENANAmsknM1nBYc
*11328Please respect copyright.PENANAoQoukwbNEO
11328Please respect copyright.PENANAOihtSWUOgj
Hari beranjak petang. Cita dan pak Bowo sudah sama-sama mandi dan berganti baju. Pak Bowo terlihat santai dengan memakai celana jeans dan kaos yang memperlihatkan perutnya yang agak membuncit itu. Cita juga terlihat memakai kaos yang ditutup dengan cardigan, celana jeans yang agak ketat dan jilbab simpel. Cita juga hanya memoles bedak tipis diwajahnya, tanpa memakai lipstik, juga membiarkan alisnya tak dipoles karena memang sudah cukup tebal alami.11328Please respect copyright.PENANAft8JxgBX23
11328Please respect copyright.PENANAEBo3zXOxRI
11328Please respect copyright.PENANA8wPwRIMoEj
“Kita cari makan yuk Cit”11328Please respect copyright.PENANAmmLIvdJcXD
11328Please respect copyright.PENANAS02wBlEbH1
“Ayo pak. Mau makan dimana?”11328Please respect copyright.PENANAY4ZIRyP1BH
11328Please respect copyright.PENANAVGs1iehyg3
“Disekitar sini banyak kok tempat makan. Kamu pengen makan apa?”11328Please respect copyright.PENANAxwVkQ7xJ3A
11328Please respect copyright.PENANAUCwehAmquk
“Hmm, terakhir aku pergi ke daerah kayak gini sih pernah makan sate kelinci pak, disini ada nggak ya?”11328Please respect copyright.PENANA5jhcVaSKoR
11328Please respect copyright.PENANAKnBYR3CWhi
“Wah banyak kalau disini. Kamu mau?”11328Please respect copyright.PENANAK9SxlfdgNc
11328Please respect copyright.PENANABBfhwtSUmm
11328Please respect copyright.PENANA83T8pVbgdk
Cita mengangguk. Akhirnya mereka pergi mencari warung sate kelinci tak jauh dari villa. Pak Bowo memilih warung yang memiliki view pemandangan kota dibawahnya. Sambil makan, mereka bisa melihat cahaya lampu kota yang terlihat indah dari tempat itu. Karena tak membawa kamera, pak Bowo mengabadikan momen itu dengan kamera hpnya. Tapi sialnya, karena teledor hp yang dia pegang lepas dari tangannya, dan masuk ke gelasnya yang masih berisi penuh dengan teh panas.11328Please respect copyright.PENANA1Ccq032d1F
11328Please respect copyright.PENANAY3nqRyOCIn
11328Please respect copyright.PENANAvnl8IdS8tP
“Yaaah siaaal, malah nyemplung”11328Please respect copyright.PENANAUo25xW0OB7
11328Please respect copyright.PENANA8ehmntXs34
“Hahaha ya ampun pak, gimana sih bisa nyemplung gitu”11328Please respect copyright.PENANArelkalcY8C
11328Please respect copyright.PENANAyFFUpAbseX
11328Please respect copyright.PENANAIOREXU2ZgK
Pak Bowo dengan hati-hati mengambil hpnya. Dia langsung meletakan hpnya dimeja karena memang masih terasa agak panas gara-gara kena teh panas tadi. Dan sialnya, hp pak Bowo bukanlah hp yang tahan air. Apalagi, hpnya baru saja masuk air panas. Akhirnya hp itupun langsung mati.11328Please respect copyright.PENANA2SLGbDXpiC
11328Please respect copyright.PENANAqfDWOyKXs1
11328Please respect copyright.PENANAW1WJKuTRe0
“Mati Cit, haha” ucap pak Bowo yang malah tertawa melihat hpnya mati.11328Please respect copyright.PENANASzsidfEsiD
11328Please respect copyright.PENANAXe270enr5i
“Hihihi kasian” Cita hanya cekikikan. Sebenarnya dia merasa tak enak karena sempat keceplosan tertawa tadi, tapi ternyata pak Bowonya sendiri juga tertawa.11328Please respect copyright.PENANAAv5Sux19w3
11328Please respect copyright.PENANAsNaTGLiz6Q
“Wah sayang padahal bagus lho foto-fotonya tadi” ucap pak Bowo.11328Please respect copyright.PENANAn3U4k7WSDG
11328Please respect copyright.PENANAPPz5ZfMBGf
“Yaudah pakai hpku aja pak, tapi jangan dicemplungin juga ya, hehe”11328Please respect copyright.PENANArFOKL4F8ee
11328Please respect copyright.PENANAe5Kuaq7vzO
“Haha yaudah mana sini?”11328Please respect copyright.PENANAY5uJxKt7cZ
11328Please respect copyright.PENANA2DBErCjs60
11328Please respect copyright.PENANAgX3UrdMa0i
Cita mengambil hpnya. Tapi sebelum menyerahkan pada pak Bowo, dia sempat akan membuka kunci dan membuka kamera, tapi ternyata hp itu juga mati.11328Please respect copyright.PENANAP0rBCgtQdd
11328Please respect copyright.PENANAZGyRlTgJ5w
11328Please respect copyright.PENANANvTsbG1kAw
“Eh kok mati ya? Astaga, aku lupa ngecharge tadi pak, abis batreinya”11328Please respect copyright.PENANAnrlj0vTLIq
11328Please respect copyright.PENANAkPcQx3h20U
“Haha yaudah kalau gitu, berarti emang nggak boleh ambil foto dari sini Cit, hehe”11328Please respect copyright.PENANARJ61MemiPp
11328Please respect copyright.PENANAqVPNAafpqV
“Yaah kan sayang pak backgroundnya bagus loh padahal” ucap Cita agak memanyunkan bibirnya.11328Please respect copyright.PENANAhb5WXy5BAU
11328Please respect copyright.PENANA9yTqH1UCS8
“Udah tenang aja, entar divilla lebih bagus viewnya Cit. Kalau disini masih agak kehalang bukit itu, entar kalau divilla nggak kehalang, lebih keren lah” hibur pak Bowo.11328Please respect copyright.PENANAEklROhUiAO
11328Please respect copyright.PENANATCncrB88Hg
“Beneran?”11328Please respect copyright.PENANAK8VCqvLsEv
11328Please respect copyright.PENANALOtFtaTPUZ
“Iya”11328Please respect copyright.PENANA6IPpYlv55J
11328Please respect copyright.PENANAaaBa3BL4UW
“Hmm yaudah deh”11328Please respect copyright.PENANAwxBf3Ls754
11328Please respect copyright.PENANAbNabbxMpPe
11328Please respect copyright.PENANAjmL0CYmJE6
Akhirnya mereka kembali melanjutkan makan malamnya. Setelah habis, mereka masih sempat duduk-duduk disitu sebentar menikmati suasana. Hawa yang dingin membuat keduanya duduk berdekatan, mepet. Tapi tak sampai saling peluk, karena baik Cita maupun pak Bowo terlihat sama-sama canggung. Meskipun sudah sering melakukan dirumah Cita, tapi ditempat umum seperti ini mereka masih canggung, meskipun mungkin tak ada yang kenal mereka.11328Please respect copyright.PENANA0tkFkrGxV4
11328Please respect copyright.PENANAgKc1SCMv5W
11328Please respect copyright.PENANAEZ7cs9NbCZ
“Pak, balik aja yuk” ucap Cita setelah cukup lama mereka hanya terdiam.11328Please respect copyright.PENANAZliETrCDfD
11328Please respect copyright.PENANAdvvTee03US
“Iya, daripada cuma diem disini, hehe” jawab pak Bowo, dan Citapun tersenyum mendengarnya.11328Please respect copyright.PENANA57qlu0zQ9o
11328Please respect copyright.PENANAJBZ1ZJV9rI
11328Please respect copyright.PENANA55a6zYNuN3
Akhirnya mereka pulang. Sampai divilla pak Bowo langsung menyimpan hpnya yang sudah mati kena teh panas itu dan langsung mengambil kamera, sedangkan Cita masuk kekamar untuk mencharge hpnya, lalu keluar lagi. Pak Bowo kemudian mengajak Cita kebagian samping villa seperti tadi siang, kali ini untuk melihat pemandangan lampu kota yang ada dibawah sana.11328Please respect copyright.PENANAyKOHz7ABSf
11328Please respect copyright.PENANAotxUboolTN
11328Please respect copyright.PENANAD38rDaa43o
“Waah beneran ternyata, lebih keren dari sini pak, lebih kelihatan semuanya” ucap Cita.11328Please respect copyright.PENANAC1IsOsfz9w
11328Please respect copyright.PENANAQJas8SLqaZ
11328Please respect copyright.PENANAZDDOOKeMNO
Pak Bowo tak menjawab, hanya tersenyum dan membiarkan Cita menikmati pemandangan yang ada. Dia sesekali mengambil foto Cita dari belakang. Sadar dirinya sedang difoto, Citapun berbalik dan melakukan berbagai pose. Kadang pose lucu yang membuat pak Bowo tak bisa menahan tawanya.11328Please respect copyright.PENANAVV4qDsUXkp
11328Please respect copyright.PENANA6XL1proKOG
*11328Please respect copyright.PENANAT7O5FhiC5g
*11328Please respect copyright.PENANAq5DVIWiucl
*11328Please respect copyright.PENANAGk6CXdVVJ2
*11328Please respect copyright.PENANAj9YNuoZkyd
11328Please respect copyright.PENANAOJm2we4o4Z
Sudah puas dengan berfoto-foto, sekarang Cita dan pak Bowo sudah duduk-duduk diruang tengah villa ini. Tv menyala, tapi tak terlalu mereka perhatikan. Mereka lebih banyak ngobrol dan tentu saja, posisinya berdekatan, bahkan tangan pak Bowo sudah merangkul pundak Cita, sedangkan tangan Cita juga merangkul pinggang pak Bowo.11328Please respect copyright.PENANAppw0cf6vFL
11328Please respect copyright.PENANAL9RelH7ISX
11328Please respect copyright.PENANAQiEQXjAKe6
“Dulu waktu kamu pergi sama Nada dan yang lain itu, abis foto-foto acaranya apaan?”11328Please respect copyright.PENANA1zajY2w4td
11328Please respect copyright.PENANApPS8wAr6Jn
“Hmm, dulu sih acaranya sendiri-sendiri pak. Ada yang cuma diem divilla, ada juga yang keluar jalan-jalan. Waktu itu sih aku sama mbak Nada dan yang lainnya jalan-jalan, karena nggak jauh dari situ ada taman bunga yang meskipun malam tapi tetep ramai, soalnya dipakein lampu warna-warni gitu pak jadi bagus banget”11328Please respect copyright.PENANArSnx0AK1aG
11328Please respect copyright.PENANA62tGDNR8IL
“Ooh gitu. Tapi sayang ya, disekitar sini nggak ada kayak gitu. Ada tempat wisata juga kalau jam segini udah tutup, baru ramai juga besok”11328Please respect copyright.PENANAMxJVW4oGh6
11328Please respect copyright.PENANA3xU5qJyvKB
“Iya sih, tapi nggak papa pak”11328Please respect copyright.PENANAnBeEKkJy2t
11328Please respect copyright.PENANA7Gd6npkSP6
“Beneran nggak papa? Kan kamu kesini pengen refreshing? Tapi kita malah cuma duduk-duduk doang disini”11328Please respect copyright.PENANA8uABao3zop
11328Please respect copyright.PENANAQxJFCHuDbq
“Iya nggak papa. Ini juga udah lebih fresh kok, paling nggak udah dapet udara seger pak. Lha lagian mau jalan kemana coba? Udah malem kan, mau lihat pemandangan juga gelap, item semua”11328Please respect copyright.PENANAt69bVkSW0d
11328Please respect copyright.PENANAPhkOG7PVkd
“Seitem aku ya Cit? Hehe” canda pak Bowo.11328Please respect copyright.PENANAajg2qDbJnl
11328Please respect copyright.PENANA7SLdYu1iEg
“Haha iya, pak Bowo item, haha”11328Please respect copyright.PENANAorybBLXBg8
11328Please respect copyright.PENANARLyASF7Vr2
“Biarin, kan item manis. Item-item gini banyak yang suka lho, haha”11328Please respect copyright.PENANADdZPGZFoey
11328Please respect copyright.PENANA3efbJIzSbR
“Haha pede amat. Emang siapa yang suka coba?”11328Please respect copyright.PENANA3PYa9agBAC
11328Please respect copyright.PENANAn7YJBYFpzY
“Nih salah satunya, yang lagi melukin aku, hahaha”11328Please respect copyright.PENANAWSdMDvev03
11328Please respect copyright.PENANAqCp2qyUVTH
“Iihh apaan sih” ucap Cita sambil mencubit pinggang pak Bowo.11328Please respect copyright.PENANA9UFIN4Mo0k
11328Please respect copyright.PENANABTj6ExgOoA
11328Please respect copyright.PENANAANym0tjSjf
Cita tersipu mendengar ucapan pak Bowo. Dia tahu pak Bowo bercanda, tapi mendengar candaan itu justru ada desiran dalam dadanya.11328Please respect copyright.PENANAdV6Ke6J8uV
11328Please respect copyright.PENANAOek6pFOvG7
Aku suka pak Bowo? Mungkinkah? Batin Cita.11328Please respect copyright.PENANATP6fwJDDL1
11328Please respect copyright.PENANAhqfAInnOZi
Dia jadi mengingat-ingat semua momen kebersamaan dengan pak Bowo, baik itu yang hanya berdua seperti ini, ataupun saat ada Putra juga. Memang Cita harus mengakui, bahwa selama berada disamping pak Bowo dia merasakan ketenangan, kenyamanan, dan juga kehangatan. Apalagi sikap pak Bowo yang selama ini tak pernah kurang ajar kepadanya. Bahkan lelaki itu sering mengingatkan Cita agar selalu berhati-hati menanggapi teman-temannya dikantor yang masih saja ada yang terus menggodanya.11328Please respect copyright.PENANA0cmVWTAL4W
11328Please respect copyright.PENANAGR6R4qmGJ5
Sama dia aku jadi ngerasa tenang, nyaman, dan juga aman. Dia begitu dewasa, nasehatnya nggak pernah nyalahin aku, nggak pernah nyudutin aku. Dan dia juga bisa deket banget sama Putra, yang nggak semua orang bisa melakukan itu. Yang dibisikan pak Bowo waktu itu, apa bener-bener mewakili perasaan hatinya ya? Batin Cita lagi.11328Please respect copyright.PENANA5JoBUcZs8W
11328Please respect copyright.PENANAibchdgMgfz
Dia kembali teringat momen ketika pak Bowo pamit pulang dari rumahnya, waktu itu pak Bowo memeluk erat tubuhnya dan mencium keningnya. Lalu Cita mendengar bisikan lirih pak Bowo, yang menyatakan pria itu menyayanginya. Cita tak sempat berkata apa-apa karena pak Bowo buru-buru melepas pelukannya dan beranjak pergi.11328Please respect copyright.PENANADywELAXFYo
11328Please respect copyright.PENANADwjKtUdece
Setelah itu, pak Bowo juga tak lagi membahas apa yang dia bisikan waktu itu. Meskipun Cita jadi penasaran untuk menanyakannya, tapi Cita menahan diri. Apalagi sikap pak Bowo setelahnya, seperti sedang membuktikan diri bahwa lelaki itu memang menyayanginya. Pak Bowo memang tak lagi mengatakannya, tapi Cita bisa merasakan itu dari semua sikap pak Bowo. Cita menilai, sikap-sikap pak Bowo itu juga tidak berlebihan, bukan untuk mencari perhatian.11328Please respect copyright.PENANAbRr7kuWlJx
11328Please respect copyright.PENANA2V1hzqeqP8
Ditambah lagi, sering sekali ketika pak Bowo singgah kerumahnya, hal pertama yang ditanyakan adalah keberadaan Putra. Kalau Putra ada, maka lelaki itu akan langsung menghabiskan waktunya bersama anak yang baru berumur 2 tahun itu. Putra juga terlihat sangat senang kalau ada pak Bowo. Dan sejak akrab dengan pak Bowo, Putra bahkan tak pernah lagi menanyakan ayah kandungnya, Andi, yang sudah lama tak pulang.11328Please respect copyright.PENANAxnOVYKNNQd
11328Please respect copyright.PENANAfONyaUubQR
Benarkah dia memang menyayangiku dan Putra? Dilihat dari sikapnya, aku ngerasa emang begitu. Dia begitu melindungi kami, mengayomi kami. Hal yang sudah lama tidak aku dan Putra rasakan. Dan yang paling penting, dia tak pernah kurang ajar kepadaku.11328Please respect copyright.PENANAZwOuGaI6IW
11328Please respect copyright.PENANAKySrP8UQkE
11328Please respect copyright.PENANAd3pi9gME1z
“Cit, kok malah bengong sih?” tanya pak Bowo membuyarkan lamunan Cita.11328Please respect copyright.PENANAMGRlagG5DJ
11328Please respect copyright.PENANA09K01q7ZMy
“Eh nggak kok pak, hehe”11328Please respect copyright.PENANAotFXPnN5Az
11328Please respect copyright.PENANA6jMCTRV5kh
“Mikirin apa?”11328Please respect copyright.PENANAdxehsR9uH9
11328Please respect copyright.PENANAsCuXZ9Fpfy
11328Please respect copyright.PENANAoNByIw2ajL
Cita hanya menggeleng, namum mempererat pelukannya pada pak Bowo. Pak Bowo membalas pelukannya. Cita sedikit memejamkan mata, dia merasa nyaman sekali dipeluk seperti ini. Dan juga dia merasakan kehangatan, ditengah-tengah dinginnya udara pegunungan malam ini.11328Please respect copyright.PENANAUcI2EPqj9P
11328Please respect copyright.PENANAszkuBs9c7c
Cukup lama sepasang insan berbeda umur cukup jauh ini berpelukan dalam diam. Cita masih memikirkan tentang apa saja yang sudah dilewati dengan pak Bowo, sambil sesekali bibirnya tersenyum kecil. Pak Bowo sendiri, malam ini dia tak memikirkan hal yang lain sama sekali selain merasa makin nyaman dengan Cita.11328Please respect copyright.PENANA0kUvR4dGIC
11328Please respect copyright.PENANADvfWBP6VD5
Meskipun sebenarnya kondisi malam ini adalah kondisi yang sangat ideal yang dia harapkan dari Cita. Mereka sedang berada jauh dari rumah masing-masing. Berada disebuah villa dikawasan pegunungan, hawa malam yang cukup dingin. Duduk hanya berduaan, sambil berpelukan. Hanya butuh satu momen kunci untuk bisa membuat tujuan awalnya tercapai. Tapi entah kenapa, pak Bowo belum ingin melakukannya saat ini.11328Please respect copyright.PENANAjHi0zu9nE8
11328Please respect copyright.PENANAYZXI5kHhmD
Dia masih ingin lebih lama menikmati momen ini. Berpelukan dengan Cita seperti ini membuat dia merasa nyaman sekali. Perasaan seperti ini sudah lama sekali dia tidak merasakannya. Dia coba mengingat-ingat, tapi gagal. Dia lupa kapan terakhir kali merasakan seperti ini. Sudah terlalu lama.11328Please respect copyright.PENANAFlBJbnfPpn
11328Please respect copyright.PENANAEktTE1YWox
11328Please respect copyright.PENANAh8JQW4Cmb6
“Cit…”11328Please respect copyright.PENANAGutE5jsnDA
11328Please respect copyright.PENANA5M9oqgrSbD
“Pak…”11328Please respect copyright.PENANAG3ITOGxQxr
11328Please respect copyright.PENANAheMVPvBkJa
11328Please respect copyright.PENANA6p0riRtHE7
Setelah lama terdiam, mereka saling memanggil, bersamaan. Tapi kemudian mereka terdiam lagi. Agak sedikit merenggangkan pelukan, lalu mereka bertatapan. Cita menatap mata pak Bowo dalam-dalam. Dia melihat tatapan mata pak Bowo membuatnya merasakan lagi ketenangan, tidak ada yang lain.11328Please respect copyright.PENANADugnqqeNtD
11328Please respect copyright.PENANAxHkzZflAZU
Pak Bowo sendiri juga sedang menatap mata Cita dalam-dalam. Tidak ada tatapan penuh nafsu dan ingin menguasai wanita, seperti yang selama ini sering dia perlihatkan pada wanita-wanita incarannya.11328Please respect copyright.PENANAg87wUXgz8X
11328Please respect copyright.PENANAs31agpCFe1
Tangan kanan pak Bowo mulai membelai wajah Cita yang lembut dan halus. Cita tak merespon apapun selain diam. Mereka masih saling bertatapan, hingga tanpa mereka sadari jarak wajah mereka kian lama kian dekat. Tak seperti sebelumnya yang Cita langsung menutup mata ketika jarak wajah mereka sedekat ini, dia masih membuka matanya yang mulai sayu, menatap mata pak Bowo. Namun perasaan Cita jadi sama seperti waktu itu. Dia deg-degan. Detak jantungnya makin terasa kencang. Dan kali inipun, bayangan akan apa yang akan terjadi selanjutnya, masih sama dengan yang dulu, hingga perlahan bibir tipisnya sedikit terbuka. Entah kenapa, ada satu sisi hatinya yang berharap, bayangannya ini terjadi, tidak seperti itu yang pak Bowo malah mencium keningnya. Untuk itulah, sampai saat ini masih terbuka matanya.11328Please respect copyright.PENANA0Vsa6OtvTM
11328Please respect copyright.PENANAatF4X6snqq
11328Please respect copyright.PENANAjkjUdXP6iG
Cup…11328Please respect copyright.PENANASHn7UZeexv
11328Please respect copyright.PENANATe986x1lac
11328Please respect copyright.PENANAZjlQbLrCLQ
Hingga akhirnya, bibir mereka benar-benar bersentuhan, dan saat itu pula Cita langsung memejamkan matanya. Diam. Bibir mereka hanya bertemu, saling menyentuh, tanpa bergerak sedikitpun. Cukup lama kedua bibir itu bersentuhan, tanpa ada yang mau mulai untuk mengakhiri.11328Please respect copyright.PENANASnKaRMJIYF
11328Please respect copyright.PENANAPzfFIwz6Fo
Cita hanya terpejam merasakan hangatnya bibir pak Bowo. Entah bagaimana dia merasakan, pak Bowo menciumnya, sedang menyampaikan perasaannya. Perasaan sayang, perasaan ingin melindungi, ingin mengayomi, ingin membahagiakan.11328Please respect copyright.PENANA5r9NTTpEUI
11328Please respect copyright.PENANAIwgJPryuzG
Pak Bowo sendiri juga terpejam menikmati sentuhan bibir mereka. Nafasnyapun masih teratur. Dalam kecupan itu dia juga merasakan ada semacam penerimaan dari Cita. Dia seperti merasakan Cita juga menyampaikan perasaan padanya. Perasaan ingin disayang, ingin kelembutan, kehangatan, dan ingin dibahagiakan.11328Please respect copyright.PENANAuxDmiEsKhR
11328Please respect copyright.PENANAXtJg4eDZU8
Setelah hampir setengah menit, akhirnya mereka sama-sama bergerak mundur dan kedua bibir itu saling terlepas, bersamaan. Cita sudah membuka matanya, kembali menatap pak Bowo yang juga sudah tidak lagi terpejam. Senyum simpul terbit diwajah mereka, tapi tak lama karena Cita langsung menunduk tersipu, dan pak Bowopun langsung memeluk tubuhnya.11328Please respect copyright.PENANAgdV5aAZHxz
11328Please respect copyright.PENANAjw6ZbvRsTX
11328Please respect copyright.PENANA4gzypw39Hf
“Cita…”11328Please respect copyright.PENANA1apuWX1T9I
11328Please respect copyright.PENANARUha5puyZw
“Iya pak?”11328Please respect copyright.PENANAeEvB2tDA1m
11328Please respect copyright.PENANAaKZpAZf88T
“Maaf kalau ini salah, tapi…” ucapan pak Bowo seperti terhenti oleh sesuatu, keraguan, ketidak yakinan. Tapi…11328Please respect copyright.PENANApcXdd3pdtx
11328Please respect copyright.PENANAX0QAZkzSvd
“Aku sayang sama kamu” bisik pak Bowo lirih pada akhirnya.11328Please respect copyright.PENANAhMG1SG1jeN
11328Please respect copyright.PENANA2RcAihZ56A
11328Please respect copyright.PENANAa5PtJ3VA2z
Cita tak langsung menjawabnya. Dia melepas pelukan pak Bowo, lalu menatap wajah lelaki yang baru saja terang-terangan mengungkapkan perasaan kepadanya itu. Dia menatap lekat mata pak Bowo, ingin benar-benar meyakinkan apakah ucapan pak Bowo barusan itu benar atau tidak. Dia ingin melihat apakah ada kebohongan di mata pak Bowo. Tapi, Cita justru mendapati tatapan yang teduh dan tulus, tidak nampak ada kebohongan disana. Sorot matanya dalam dan tegas, menandakan dia berkata apa adanya. Wajah Cita kembali merona, agak menghangat dengan pengakuan pak Bowo itu, tapi kali ini, dia tidak menunduk atau memalingkan wajahnya. Dia bertahan untuk menatap wajah pria itu.11328Please respect copyright.PENANALXAAPM7RsJ
11328Please respect copyright.PENANAL3CutihwN1
“Aku…” ucap Cita terpotong, mengambil waktu sejenak sebelum melanjutkan. Dia kembali menatap pak Bowo sebelum menjawab, untuk sekedar meyakinkan, bahwa jawaban yang keluar dari mulutnya adalah jawaban yang paling tepat. “Aku…” belum sempat Cita meneruskan ucapannya, jari pak Bowo langsung menempel dibibirnya, meminta Cita untuk tidak melanjutkan ucapannya. Citapun terdiam, dan mereka bertatapan lagi.11328Please respect copyright.PENANAtwwJCXddB7
11328Please respect copyright.PENANAYyN9Gu5NQp
Dan kembali, mereka berdua berciuman. Kali ini tidak hanya bersentuhan, tapi juga ada sedikit gerakan memagut dari pak Bowo. Sedangkan Cita hanya terdiam menikmati pagutan pak Bowo. Dia terpejam, membiarkan lelaki itu melakukan apapun kepada bibirnya. Bahkan, Cita jadi makin erat memeluk pak Bowo.11328Please respect copyright.PENANAvb6iVIPKbm
11328Please respect copyright.PENANAQB3R3jZgvg
Ciuman dari bibir pak Bowo mendatangkan sesuatu pada perasaan Cita. Dia serasa dibawa terbang keawang-awang. Bibirnya yang sudah cukup lama tidak dipagut selembut ini oleh Andi membuatnya termangu sesaat, namun kemudian meleleh. Sesuatu dari alam bawah sadarnya bangkit. Dia butuh ini. Dia butuh sentuhan seperti ini. Dia butuh ciuman ini.11328Please respect copyright.PENANAwxnwHrbG5y
11328Please respect copyright.PENANA46r5V5nO5v
Cita memiliki prinsip, hanya akan membiarkan bibirnya disentuh oleh bibir pria yang dia sayangi, dan Andi adalah satu-satunya orang yang melakukan itu selama ini. Malam ini, pintu hatinya telah terketuk, terbuka untuk menerima rasa sayang dari orang lain, yang perlahan mulai berbalas dengan rasa sayang darinya. Dan pada akhirnya, Citapun tak hanya diam. Dia mulai membalas apa yang dilakukan oleh pak Bowo. Dia mulai menggerakan bibirnya, memagut bibir yang sedang memagutnya, dengan sama-sama lembutnya.11328Please respect copyright.PENANA5eC7zVnG2Q
11328Please respect copyright.PENANAx9l6qZpoHG
Rasa nyaman, rasa tenang, dan rasa sayang, menyelimuti ciuman mereka berdua. Tubuh mereka kini sudah saling memepet dengan erat. Kedua tangan pak Bowo melingkar erat ditubuh Cita, dan Citapun membalas pelukan pak Bowo juga dengan erat.11328Please respect copyright.PENANAS0SQXV8Af0
11328Please respect copyright.PENANAvm7A4o8jWR
Cukup lama mereka saling cium dan berpelukan erat, sampai akhirnya pak Bowo mengakhiri dengan menarik wajahnya. Cita perlahan membuka kembali matanya, dan melihat wajah pak Bowo yang tersenyum gembira. Reflek, Citapun membalas senyuman itu. Tak ayal wajahnyapun langsung merona merah. Beberapa detik mereka saling pandang, lalu Cita menolehkan sedikit wajahnya sambil tersenyum. Malu atau bahagia? Atau keduanya?11328Please respect copyright.PENANA3anEGYGGcW
11328Please respect copyright.PENANAiyA78y5NRd
11328Please respect copyright.PENANAZv1UbTofoq
“Istirahat aja ya Cit, udah malem” ucap pak Bowo dengan suara agak serak.11328Please respect copyright.PENANAm4iDdjHlFn
11328Please respect copyright.PENANAgLnIyczJoI
11328Please respect copyright.PENANAYCDrA9vwfb
Cita tak menjawab, hanya menganggukan kepala. Pak Bowo kemudian berdiri terlebih dahulu, lalu menarik Cita untuk juga berdiri. Pak Bowo merangkul Cita dan membimbingnya berjalan kekamarnya. Setelah pintu kamar terbuka, pak Bowo melepas rangkulannya, membiarkan Cita untuk masuk kekamarnya.11328Please respect copyright.PENANANMNSghDvyV
11328Please respect copyright.PENANAT14GKY8WCG
Cita masuk kedalam kamarnya, lalu berbalik menatap pak Bowo. Tangannya memegang handle pintu, tapi tak segera menutupnya, malah cuma diam berdiri disitu. Pak Bowopun juga tak bergerak menjauh, masih menatap Cita.11328Please respect copyright.PENANAeB4ew65rVC
11328Please respect copyright.PENANAiF6trC9r8H
Dada Cita berdetak cukup kencang, lebih kencang daripada saat berciuman dengan pak Bowo tadi. Cita tak mengerti apa yang dia rasakan saat ini, tapi sebenarnya, dia merasa sedikit kecewa saat tadi pak Bowo menghentikan ciumannya dan malah menyuruhnya untuk beristirahat.11328Please respect copyright.PENANAXbPpzz23BQ
11328Please respect copyright.PENANApGBqXUCW1k
Ada sesuatu didalam diri Cita yang menginginkan lebih. Apalagi, itu tadi adalah sentuhan intim pertama yang dia rasakan dari seorang pria dewasa setelah beberapa bulan. Setelah Andi tak lagi menyentuhnya, itu tadi adalah interaksi paling intim yang dia rasakan, selain pelukan dan kecupan pak Bowo dikeningnya sebelum ini.11328Please respect copyright.PENANAN9GbZKbbZU
11328Please respect copyright.PENANA93e90wasqK
Hingga pada akhirnya, Cita melepaskan pegangannya dari handle pintu. Pak Bowo melihat itu. Dia tahu itu adalah kode, kode bahwa Cita menginginkan sesuatu yang lebih. Dia tahu Cita hanya akan berani memberikan kode seperti itu. Cita tak akan berani mengatakan langsung kalau dia ingin, dia tidak seperti itu.11328Please respect copyright.PENANAQLtcAjVZAk
11328Please respect copyright.PENANAOoBBIon9PP
Setelah diam beberapa saat, pak Bowo akhirnya melangkah masuk. Dia berdiri tepat didepan Cita. Tangannya kemudian memegang handle pintu, lalu perlahan menutupnya. Kini, Cita berada didalam kamar yang tertutup, hanya berdua dengan pak Bowo. Dan jelas, detak jantungnya makin terasa cepat. Dia tak tahu, bahwa pak Bowo juga merasakan hal yang sama.11328Please respect copyright.PENANAzz5GejLwEb
11328Please respect copyright.PENANAhdd5xrCQlk
Hanya terdiam saja untuk beberapa detik, akhirnya pak Bowo mengambil inisiatif. Dia memeluk Cita. Cita tak melawan, dan tangannyapun melingkar ditubuh pak Bowo. Sejurus kemudian, mereka kembali berciuman bibir. Kali ini terasa berbeda, mereka sudah langsung saling memagut, saling melumat, meskipun masih sama-sama melakukannya dengan lembut.11328Please respect copyright.PENANAuXpl6C1n5t
11328Please respect copyright.PENANArcfYlyZ9Yg
Perlahan, sambil tetap berciuman, pak Bowo sedikit demi sedikit mendorong tubuh Cita. Merekapun bergerak mundur perlahan, mendekati tempat tidur yang seharusnya malam ini hanya akan digunakan oleh Cita sendirian. Sampai disamping tempat tidur, mereka masih terus berciuman, sambil berpelukan. Mereka menikmatinya, seolah tak ada yang ingin mengakhirinya.11328Please respect copyright.PENANAyEg51sxhUs
11328Please respect copyright.PENANAuqSmU4KurA
Perlahan-lahan pak Bowo membimbing tubuh Cita hingga terduduk diranjang. Mereka duduk berhadapan dan masih terus berciuman, namun pelukannya sudah mulai merenggang. Desah nafas mereka sudah mulai tak normal, keduanya mulai terbakar api birahi. Suasana yang dingin terasa sedikit menghangat hanya dari ciuman ini.11328Please respect copyright.PENANAIeXDZhB7JP
11328Please respect copyright.PENANABVv0bJm0LM
Pak Bowo kemudian melepas ciuman mereka, lalu menatap Cita dengan nafas yang mulai memburu. Citapun kemudian membuka matanya untuk menatap pak Bowo. Nafasnya juga sedikit memburu. Senyum tipis terkembang dibibirnya saat melihat pak Bowo tersenyum padanya. Mereka hanya diam, saling tatap, tak ada satupun kata terucap. Masing-masing dengan pikirannya sendiri-sendiri.11328Please respect copyright.PENANA7f2ZGcdCoo
11328Please respect copyright.PENANAulCuigN4N8
Kedua tangan pak Bowo bergerak ke pundak Cita. Salah satu tangannya sesekali membelai pipi Cita, yang hanya diam saja menerimanya. Bahkan terlihat pipi Cita makin merona mendapatkan perlakuan yang menurutnya cukup romantis itu. Kemudian tangan pak Bowo turun lagi ke pundak Cita. Perlahan tangan itu memegang cardigan yang dipakai oleh Cita, lalu menatap mata wanita itu. “Boleh?” tanya pak Bowo dengan suara lirih.11328Please respect copyright.PENANAnstxn6TLbF
11328Please respect copyright.PENANApHd29tXVvX
Cita tahu maksud pak Bowo, dan diapun mengangguk pelan. Perlahan pak Bowo menarik cardigan itu hingga lepas meninggalkan tubuh Cita, yang masih terbungkus kaos lengan pendek yang cukup ketat.11328Please respect copyright.PENANATbMy39YvY6
11328Please respect copyright.PENANAv86APy6KFU
Perlahan pak Bowo kembali mengarahkan wajahnya mendekat ke wajah Cita. Dan kali ini ternyata Cita tidak hanya menunggu, tapi dia juga maju menyambut wajah pak Bowo. Keduanya kembali berciuman, berpagutan, saling lumat. Kedua tangan Cita merangkul leher pak Bowo, dan sesekali mengusap kepala pak Bowo. Sedangkan tangan pak Bowo berada dipunggung Cita, mengelusnya membuat desiran-desiran geli bagi Cita.11328Please respect copyright.PENANAEizvzEbzpq
11328Please respect copyright.PENANAWXQZPwGRhm
Pak Bowo sedikit demi sedikit mendorong tubuh Cita hingga akhirnya rebah diranjang. Rangkulan Cita dilehernya membuat otomatis tubuh pak Bowo sedikit menindih Cita, meskipun pak Bowo masih berusaha menahan agar tidak membuat Cita terbebani oleh berat tubuhnya. Ciuman mereka terus berlanjut, dan bahkan ketika pak Bowo memancing untuk menggunakan lidah, Cita meladeninya.11328Please respect copyright.PENANAdROfv9jaWd
11328Please respect copyright.PENANAo7w537wDVx
11328Please respect copyright.PENANAdSpfOmWz8r
“Hhemm… slurrpphh… hhmmpphh…”11328Please respect copyright.PENANASxkMsgEAUN
11328Please respect copyright.PENANAfPuvnwkHRo
11328Please respect copyright.PENANAZ7pyKdPGUh
Suara desahan dan pagutan mulai terdengar dari keduanya. Cita membalas setiap apa yang dilakukan oleh bibir pak Bowo. Bagi pak Bowo, Cita bukanlah seorang yang ahli berciuman. Terasa sekali, meskipun sudah meladeninya, tapi masih terasa agak kaku, beda sekali dengan Isna ataupun Gina yang sudah lama menjadi pelampiasan nafsunya. Bahkan dengan Nada saja, Cita masih kalah untuk soal ciuman. Tapi, justru pak Bowo lebih menikmatinya, karena saat ini bukan hanya nafsu saja yang bermain dalam dirinya, tapi ada sedikit perasaan yang ambil bagian.11328Please respect copyright.PENANApnPWo2EGzD
11328Please respect copyright.PENANAxcuwPpm5i3
Sedangkan bagi Cita, permainan bibir pak Bowo benar-benar menghanyutkan untuknya. Dia tak punya pengalaman ciuman selain dengan Andi. Makanya ciuman yang diberikan oleh pak Bowo ini berhasil membangkitkan dirinya untuk mulai meladeni, membalasnya. Dia hanya melakukannya sesuai naluri, tidak pakai teknik macam-macam, ini itu, hanya sebatas naluri wanitanya saja.11328Please respect copyright.PENANAED51Avjc0Y
11328Please respect copyright.PENANAv2SJb27jF4
Detak jantung Cita makin cepat saat dia merasakan tangan pak Bowo mulai bergerak menyentuh pundaknya, lalu perlahan turun menuju kearah dadanya. Pelan sekali gerakan tangan itu. Semakin dekat kedada, makin kencang debaran Cita. Dan dia benar-benar tersentak saat tangan pak Bowo sudah tepat mendarat disalah satu buah dadanya, hingga diapun menghentikan ciuman mereka.11328Please respect copyright.PENANAG69XFRX3Yq
11328Please respect copyright.PENANAuz6aLd4MIj
Pak Bowo sedikit mengangkat wajahnya untuk menatap Cita yang terlihat masih terkejut itu. Tangan pak Bowo bisa dengan jelas merasakan debaran jantung Cita yang begitu cepat, karena kaos yang dipakai Cita memang cukup ketat dan tipis. Namun, sepertinya tidak ada penolakan dari Cita. Dia sama sekali tak menghalangi tangan pak Bowo. Jangankan menghalangi, menyentuhnya saja tidak.11328Please respect copyright.PENANAf3OmzJlFQc
11328Please respect copyright.PENANAJvkThnBNMt
11328Please respect copyright.PENANAdyFMrFTnD1
“Boleh sayang?” tanya pak Bowo kembali dengan suara lirih.11328Please respect copyright.PENANAXjhIU0vKNJ
11328Please respect copyright.PENANAls9PstLQD3
11328Please respect copyright.PENANAhVLW8XpwQQ
Cita tak langsung menjawab, dia masih menatap mata pak Bowo. Tangan pak Bowopun tak bergerak sama sekali didadanya, masih menunggu jawaban dari Cita. Namun sesaat kemudian, Cita mengangguk perlahan. “Pelan-pelan ya pak” ucapnya sangat lirih, lebih terdengar sebagai sebuah desahan. Pak Bowo mengangguk, lalu mulai meremas payudara Cita perlahan.11328Please respect copyright.PENANAopXdE0jNmT
11328Please respect copyright.PENANAO2tZqYBN06
11328Please respect copyright.PENANAdOM0VSpLJn
“Aaahhsssshhh…”11328Please respect copyright.PENANAesuB7DbqpM
11328Please respect copyright.PENANATGGjm8njeq
11328Please respect copyright.PENANAAgGvBtzs6K
Cita mendesah. Disaat yang bersamaan, tubuhnya bergetar. Sentuhan dan remasan lembut dari tangan pak Bowo dipayudaranya seperti sebuah sengatan yang terasa disekujur tubuhnya. Sentuhan pertama yang dia dapatkan setelah terakhir kali Andi melakukannya sekitar 3 bulan yang lalu. Pak Bowo sempat menghentikan remasannya karena melihat reaksi tubuh Cita. Namun saat Cita menatapnya, dia kembali meremas payudara mungil itu dengan lembut.11328Please respect copyright.PENANAs0aOqqEvKK
11328Please respect copyright.PENANAkXx4yqoC6r
11328Please respect copyright.PENANACehu5YaVyA
“Aaaaahhhhhh paaakkhhh…” kembali Cita mendesah. Tapi tak bertahan lama karena pak Bowo langsung mencium Cita, yang langsung mendapat balasan dari Cita.11328Please respect copyright.PENANAI87pURfIcB
11328Please respect copyright.PENANAAbrUer2eCY
11328Please respect copyright.PENANAsM3bbW1z9c
Cita kembali terpejam menikmati apa yang dilakukan oleh pejantannya itu. Dia merasa remasan lembut itu membangkitkan sesuatu dalam dirinya, yang membuatnya mulai aktif menciumi bibir pak Bowo. Bukan hanya sekedar meladeni, kali ini dia yang memulai perang lidah diantara keduanya. Lidah mereka saling lilit, saling hisap. Masih saja pak Bowo merasa kalau ciuman dan lumatan Cita tak sehebat wanita lain yang pernah bersamanya, tapi sekali lagi, dia sangat menikmatinya.11328Please respect copyright.PENANAGwR2jJznS3
11328Please respect copyright.PENANACOYtPiB6F2
Tangan pak Bowo berpindah-pindah, dari payudara kiri ke kanan, kembali lagi dan dilakukan seterusnya. Cita makin hanyut dengan permainan itu. Tubuhnya juga makin sering bergetar dan menggelinjang. Kedua tangannya masih merangkul kepala pak Bowo, kadang sampai meremas rambutnya juga.11328Please respect copyright.PENANAi2jAVh8vSM
11328Please respect copyright.PENANAtGJAMwRNAT
Perlahan Cita merasakan tangan pak Bowo tak lagi meremas payudaranya. Tangan itu bergerak turun, menyurusi perutnya. Lalu tangan itu menyelinap masuk didalam kaosnya. Cita dapat merasakan telapak tangan pak Bowo berada diperutnya. Sedikit demi sedikit, dengan sangat pelan, tangan itu naik, hingga berhenti tepat dibawah bh nya. Disitu tangan pak Bowo mengusap-usap, membelai dengan lembut, membuat Cita makin hanyut.11328Please respect copyright.PENANABUtIaxaY2C
11328Please respect copyright.PENANA7MtBIUo8Ir
Kemudian jari-jari pak Bowo mulai menelusup kebalik bh Cita, membuat tubuh Cita kembali tersentak dan sedikit menggelinjang. Ciuman mereka kembali terlepas, dan mereka kembali saling tatap. Pak Bowo tak menanyakan apapun, tapi dari tatapannya, terlihat jelas kalau dia sedang meminta ijin kepada Cita. Cita, dengan ekspresi malu-malu, perlahan menganggukan kepala, memberikan ijin kepada pak Bowo untuk mengakses tubuhnya lebih jauh lagi.11328Please respect copyright.PENANAu5UVpyPQe9
11328Please respect copyright.PENANAucpvBvRnSM
11328Please respect copyright.PENANA2uAe1EIw0y
“Aaaaaaaaahhhhhh…”11328Please respect copyright.PENANAWnXfFNkIkI
11328Please respect copyright.PENANAC2On830WNo
11328Please respect copyright.PENANAQmb8Jt1IBu
Kembali Cita mendesah, agak lebih panjang dari sebelumnya, saat telapak tangan pak Bowo sepenuhnya berada dibalik bh nya, bersentuhan langsung dengan kulit payudaranya. Tubuhnya tanpa bisa dia tahan lagi kembali bergetar dan menggelinjang. Dia sampai memejamkan lagi kedua matanya. Sentuhan yang terasa sangat nikmat baginya.11328Please respect copyright.PENANACeiBoLCq2t
11328Please respect copyright.PENANAUhkLnjwMQE
11328Please respect copyright.PENANA0Ex3J3untO
“Aaahh… hmmpphhh aaahhh…”11328Please respect copyright.PENANA4ToMQx0pl5
11328Please respect copyright.PENANAZ9YcnXG3J9
11328Please respect copyright.PENANAaqqmTYgk8m
Desahan Cita mulai diinterupsi oleh ciuman pak Bowo. Tangan pak Bowo yang kini sudah menyentuh langsung payudara Cita tanpa halangan mulai meremas. Jarinya mencari-cari puting susu Cita yang mungil, namun sudah mulai tegang, pertanda birahi Cita sudah naik dan mulai menguasai dirinya.11328Please respect copyright.PENANA0DwO5vhyMJ
11328Please respect copyright.PENANAfoR9xWNxzn
Tangan pak Bowo makin aktif merangsang payudara Cita, bergantian kiri dan kanan. Gerakan tangan itu membuat bh Cita agak terangkat, meskipun masih tertutup oleh kaosnya yang itupun sudah agak terangkat karena gerakan tangan pak Bowo, yang membuat perutnya yang putih dan rata itu terlihat.11328Please respect copyright.PENANAPe3lo9KAjG
11328Please respect copyright.PENANAHOb7cvJnSq
Cukup lama pak Bowo memainkan kedua payudara Cita, hingga membuat nafas wanita yang merupakan istri dari mantan anak buahnya itu tersengal-sengal. Diapun menghentikan remasan itu karena merasa agak tak nyaman dengan kaos dan bh Cita. Masih dengan berciuman, tangan pak Bowo perlahan-lahan mulai mengangkat kaos Cita, bermaksud untuk melepaskannya. Ketika kaos itu sudah terangkat hingga ke leher, barulah dia menghentikan ciumannya.11328Please respect copyright.PENANAPzFtBMy21q
11328Please respect copyright.PENANAfcvDKzIO1I
Cita kemudian menatap pak Bowo. Dia sudah tahu kalau pak Bowo meminta ijin kepadanya, meskipun tanpa mengucap apapun. Dan reaksinya selanjutnya adalah diapun mengangkat kedua tangannya, memberikan ijin kepada pak Bowo untuk melepaskan kaos dari tubuhnya. Pak Bowo langsung tanggap. Kaos itu ditarik keatas hingga terlepas. Akibat melepaskan kaos itu, membuat jilbab Cita jadi berantakan, tidak pada posisi yang tepat. Hingga akhirnya Cita sendirilah yang menarik lepas jilbabnya.11328Please respect copyright.PENANAcrBOgauwkz
11328Please respect copyright.PENANAiL22pep04R
Keduanya sempat saling tatap, kemudian tersenyum. Cita sedikit menolehkan wajahnya kesamping, karena merasa malu. Sedangkan pak Bowo sedikit mengangkat tubuhnya, agar bisa lebih leluasa menatap tubuh mungil yang tergolek dibawahnya itu. Terlihat tubuh Cita yang ramping, putih mulus, hanya tertutup bh saja. Itupun bh itu tidak menutup sempurna karena kelakuan tangan pak Bowo tadi.11328Please respect copyright.PENANAKLz1Bh0FHO
11328Please respect copyright.PENANAORR1zwULZc
Pak Bowo menggerakan tangannya kebalik punggung Cita, berusaha untuk melepaskan bh itu. Cita reflek mengangkat punggungnya, sebagai ijin kepada pak Bowo. Cita masih menghindari menatap pak Bowo, ketika bh yang dia pakai sudah terlepas. Reflek saja tangannya langsung tersilang didadanya, menutup kedua payudaranya yang sudah terbuka. Pak Bowo tersenyum, kemudian perlahan dia raih tangan Cita, kemudian ditarik agar sepasang gundukan empuk itu kembali terpampang.11328Please respect copyright.PENANAAR5gOZeUt0
11328Please respect copyright.PENANA8hQ58GviMR
Mata pak Bowo nanar menatap sepasang payudara Cita. Kedua payudara itu tak seberapa besar, namun terlihat masih kencang. Putih mulus, dengan puting kecoklatan yang sedang mengeras.11328Please respect copyright.PENANAKySbKdLLG4
11328Please respect copyright.PENANAJDf3A2AvEC
Kembali Cita menyilangkan kedua tangannya menutupi payudaranya. “Pak, jangan dilihatin gitu, malu” ucap Cita masih tak menatap pak Bowo.11328Please respect copyright.PENANAkVfuDcjRw1
11328Please respect copyright.PENANAhkcuO5TS8g
11328Please respect copyright.PENANArxhjgo2KC0
“Maaf Cit, tapi, aku nggak bisa kalau nggak ngelihat. Benar-benar indah” jawab pak Bowo.11328Please respect copyright.PENANAexlzt5wdKA
11328Please respect copyright.PENANAAC614bWkad
11328Please respect copyright.PENANAgA9q46F387
Terang saja jawaban pak Bowo membuat Cita senang, hingga bibirnya sedikit menyunggingkan senyum. Siapa yang tidak senang dipuji? Apalagi pujian pak Bowo tadi terdengar tulus. “Indah apanya? Kecil gini” ucap Cita lirih dan sedikit bergetar.11328Please respect copyright.PENANA0WFyghNiCY
11328Please respect copyright.PENANAbXGk9lMUEB
11328Please respect copyright.PENANAic21k0kaki
“Bagiku, ini benar-benar indah Cit” jawab pak Bowo yang mulai mendekatkan wajahnya didada Cita.11328Please respect copyright.PENANAfA1L35faZl
11328Please respect copyright.PENANAvO4FpMFamP
11328Please respect copyright.PENANAWAXdUIBTPE
Perlahan pak Bowo kembali menarik tangan Cita, membuat kedua payudaranya kembali terlihat. Cita perlahan mulai berani melihat kearah pak Bowo, melihat apa yang sedang dilakukan oleh lelaki itu. Pak Bowo melirik Cita, tersenyum sesaat sebelum bibirnya mendarat dipayudara Cita.11328Please respect copyright.PENANAF7nfZangIx
11328Please respect copyright.PENANAXlpKDMQ105
11328Please respect copyright.PENANAQJOYRTHmWC
“Aaahhhh…”11328Please respect copyright.PENANAqxVlWjRXCe
11328Please respect copyright.PENANA8kWIciNEhs
11328Please respect copyright.PENANA6r3dHBZqlf
Desahan Cita bersamaan dengan tubuhnya sedikit terangkat, saat kulit payudaranya mendapatkan ciuman dari pak Bowo. Terasa geli bagi Cita, namun ada nikmatnya juga. Pak Bowo tak berhenti hanya sekali saja. Dia mengulangi ciuman-ciumannya, ditempat yang berbeda-beda. Ciuman lembut itu pada akhirnya mendarat hampir diseluruh permukaan sepasang payudara Cita, tanpa menyentuh bagian putingnya.11328Please respect copyright.PENANAm1SRw60lyG
11328Please respect copyright.PENANAkmkmb98vER
11328Please respect copyright.PENANAEiWfTbn4vT
“Aaaaahhhhh…”11328Please respect copyright.PENANAJZv6IuQWQZ
11328Please respect copyright.PENANAQBuuDU7eJf
11328Please respect copyright.PENANASHp6AJ7I60
Desahan panjang akhirnya terdengar dari mulut Cita saat bibir pak Bowo mendarat disalah satu putingnya. Bukan hanya menyentuh, mencium, tapi juga sedikit mengulumnya, sedikit menghisapnya, dan ujung lidah pak Bowo juga sedikit menjilatnya. Tubuh Cita bergetar tak karuan, tapi itu belum berakhir.11328Please respect copyright.PENANAO6GnCHt0U0
11328Please respect copyright.PENANABRN9GLcLCE
Tanpa jeda pak Bowo terus mencumbui sepasang payudara Cita, namun kini lebih banyak memainkan puting Cita bergantian kiri dan kanan. Saat mulutnya mencumbu puting yang kanan, yang kiri akan dipilin dengan lembut menggunakan jarinya, begitu pula sebaliknya. Cita sudah semakin tak tahan. Tubuhnya makin dikuasai oleh nafsu birahinya. Desahannya makin sering dan makin keras. Tak ada rasa khawatir akan terdengar orang lain, karena memang hanya mereka berdua divilla ini. Tubuhnyapun makin tak karuan bergetar, menggelinjang.11328Please respect copyright.PENANA0X5ykN79BV
11328Please respect copyright.PENANAXWch2GCIzu
Kaki Cita juga mulai bergerak tak beraturan. Dia merasakan geli diarea kewanitaannya, tapi dia tak bisa melakukan apapun disana. Saat ingin merapatkan kakinya, terhalang oleh pak Bowo. Saat ingin menggapai dengan tangannya, sama saja, terhalang tubuh lelaki itu. Akhirnya pinggulnya jadi bergerak tak terkendali, naik turun.11328Please respect copyright.PENANAv4EcLDuAfg
11328Please respect copyright.PENANAbbQG7hArlO
Mengetahui apa yang sedang dialami Cita, tangan pak Bowo mengambil inisiatif. Dia mulai menyentuh celana Cita. Masih sambil mencumbui payudara Cita, dia mulai melepaskan kancing celana panjang itu, lalu menurunkan resletingnya. Tangannya masuk menelusup, tapi tidak sampai mengarah ke daerah vagina Cita, hanya mengelus dibagian atasnya. Namun itu sudah cukup untuk membuat Cita makin blingsatan. Hingga akhirnya dia malah mengangkat pinggulnya saat dirasakan tangan pak Bowo menarik turun celana panjangnya.11328Please respect copyright.PENANAoMo82ggcQT
11328Please respect copyright.PENANA8egNnbgv9M
Kini, Cita tergolek diatas ranjang hanya dengan celana dalam membalut tubuhnya, sedang ditindih oleh pria lain yang bukan suaminya, dimana pria itu sedang mencumbui payudaranya, dan tangan pria itu mulai aktif bergerak disekitar vaginanya. Tangan pak Bowo memang belum menyentuh vagina Cita yang masih terlindung celana dalam itu, hanya mengusap-usap daerah disekitarnya, tapi itu sangat cukup membuat Cita makin lupa diri, makin dikuasai oleh birahinya.11328Please respect copyright.PENANALIUbmIiZ1q
11328Please respect copyright.PENANAvXluusRaij
Cita begitu menikmati cumbuan dari pak Bowo, hingga dia tak sadar lelaki itu melepaskan satu persatu pakaiannya. Hingga akhirnya mereka berdua dalam keadaan seimbang sekarang, hanya memakai celana dalam saja. Cita baru menyadari saat tangannya hendak memeluk pak Bowo. Dia merasakan punggung pak Bowo tak terlindung lagi oleh bajunya, dia menyentuh langsung kulit punggung pak Bowo.11328Please respect copyright.PENANANHHf1W38E7
11328Please respect copyright.PENANA20oggaCee6
Cita membuka matanya, dan sedikit terkejut saat melihat pak Bowo yang hanya tinggal memakai celana dalam saja. Tapi itu hanya sebentar, saat kemudian pak Bowo kembali membuatnya melayang dengan cumbuan dipayudaranya.11328Please respect copyright.PENANA4cYPKmhYot
11328Please respect copyright.PENANAEiu0aq8Avu
Pak Bowo mulai meningkatkan perbuatannya, melangkah ketahap yang lebih jauh. Dia menindih tubuh Cita, menciumi kembali bibir Cita yang mendapat balasan yang tak kalah ganas dari Cita. Nafsu Cita makin menggelora ketika dia merasakan sesuatu yang keras menggesek aera kewanitaannya. Tak hanya sekali, tapi benda keras itu beberapa kali menggeseknya.11328Please respect copyright.PENANAjhO5JqKMwa
11328Please respect copyright.PENANATiVFLvM55f
Cita tentu tahu benda apa itu. Batang kejantanan pak Bowo yang masih tertutup celana dalamnya, menggesek bibir kemaluannya, yang juga masih tertutup oleh celana dalam. Cita tak mampu berpikir apa-apa lagi saat ini, dia hanya bisa merasakan sesuatu yang sangat nikmat yang timbul dari dalam dirinya.11328Please respect copyright.PENANAJuR0UsD3Cu
11328Please respect copyright.PENANA0eMKu8s85b
11328Please respect copyright.PENANAUZHKtg7mn9
“Ssshhh aaahhh hhmphh paakhh aahhh sshhh hmm…” desahan Cita kerap terdengar saat bibirnya terlepas dari ciuman pak Bowo, yang sesekali berpindah sasaran ke telinga dan leher Cita.11328Please respect copyright.PENANAhgxoNdefLh
11328Please respect copyright.PENANAmL7AQjj0CR
“Ssluurpp aahh sayaang, kamu cantik banget.. kamu sempurna..” puji-puji pak Bowo makin melambungkan Cita.11328Please respect copyright.PENANAGZiHvMvSxS
11328Please respect copyright.PENANAg9f6Gj9i3y
“Aahh paakkhh hmmphhh aahhh…” Cita tak mampu menjawab apapun, hanya desahan yang terus terdengar saat bibirnya terbebas dari lumatan pak Bowo.11328Please respect copyright.PENANAmsWdIrQC81
11328Please respect copyright.PENANAAfBMAgRPRI
11328Please respect copyright.PENANAjQ4ZyL4ihu
Cukup lama pak Bowo melakukan petting, dengan menggesekan kedua kemaluan mereka yang masing-masing masih tertutup celana dalam. Gerakan ini mampu membuat Cita yang sudah hampir 3 bulan tak disentuh Andi jadi blingsatan. Bahkan Cita mulai membalas gerakan pak Bowo dengan menggerakan pinggulnya, mengejar saat pinggul pak Bowo terlihat akan menjauhinya.11328Please respect copyright.PENANAPJfIaVyiM9
11328Please respect copyright.PENANAndRofvNSob
11328Please respect copyright.PENANAPsxOSkDkJa
“Aaahh sssssshhhhhh…”11328Please respect copyright.PENANAaXfIokbLaN
11328Please respect copyright.PENANAa39aQCe86n
11328Please respect copyright.PENANAMiTq3t3jih
Tiba-tiba Cita mendesah dan mendesis panjang. Tubuhnya mengejang, memeluk erat tubuh pak Bowo. Beberapa kali tubuhnya mengejat dalam pelukan pak Bowo. Dia baru saja mendapatkan sesuatu yang sudah 3 bulan tak dirasakan. Sesuatu yang sangat nikmat. Orgasme. Yang dia dapat dari gesekan antar kelamin mereka yang masih terhalang 2 kain celana dalam.11328Please respect copyright.PENANAdtBNT0xJ4W
11328Please respect copyright.PENANAIGgeqQCpEC
Pak Bowo menghentikan gerakannya, membiarkan Cita menikmati orgasme pertamanya. Dia hanya mengecup kening Cita beberapa kali, sambil tetap memeluk Cita. Nafas Cita nampak tersengal-sengal.11328Please respect copyright.PENANAniU2oLTUoW
11328Please respect copyright.PENANAJVR0jb8F4H
Beberapa saat kemudian, nafas Cita berangsur normal. Pelukannya ditubuh pak Bowo mulai mengendur, kemudian dia terlentang pasrah dibawah tubuh pak Bowo. Dia membuka matanya, dan terlihat pak Bowo menatapnya dengan tersenyum. Cita tersenyum saat melihatnya, tatapan pak Bowo terasa teduh baginya, bukan sebuah tatapan penuh nafsu dari seorang lelaki yang siap menyantap korbannya, tapi tatapan bahagia karena telah berhasil membuat wanitanya terpuaskan sesaat.11328Please respect copyright.PENANAQooLC5pK0G
11328Please respect copyright.PENANAJjDLYvjGFe
Namun tak lama, Cita langsung mengalihkan pandangannya lagi. Dia malu. Dia memalingkan wajahnya kesamping. Tapi pak Bowo masih mau melihat wajah Cita, dia dengan lembut menarik wajah Cita hingga menatapnya lagi. Tak ada kata yang terucap, hanya kemudian pak Bowo mengecup bibir Cita dengan lembut.11328Please respect copyright.PENANAb2taD2yAo6
11328Please respect copyright.PENANAEuHabc00Vk
Perlahan pak Bowo mengulangi gerakannya tadi. Dia kembali menggesekan kemaluannya dikemaluan Cita. Cita sedikit meringis menahan geli, namun selanjutnya kembali mereka berciuman lagi dengan panas. Cita kembali memeluk tubuh pak Bowo, bahkan kedua kakinya melingkar memeluk pinggang pak Bowo, sambil membalas gerakan pinggang lelaki itu.11328Please respect copyright.PENANA5fSjkjVxhE
11328Please respect copyright.PENANAvLCkkpD3Dq
Keduanya kembali bercumbu, saling memberikan rangsangan dan kenikmatan. Kedua kelamin itu masih terus saling bergesekan, membuat celana dalam Cita makin terlihat basah oleh cairan dari vaginanya.11328Please respect copyright.PENANAy4Tejsb5Rc
11328Please respect copyright.PENANApTzUNTuFK7
Masih dalam posisi itu, perlahan pak Bowo menurunkan celana dalamnya pelan-pelan, hingga kemudian terlepas dari kakinya. Penis pak Bowo yang sudah sangat tegang itu kini terbebas tak terhalang oleh apapun. Cita belum menyadari hal itu, dia masih terpejam menikmati rasa nikmat yang menjalar disekujur tubuhnya.11328Please respect copyright.PENANAakM5SvjZrc
11328Please respect copyright.PENANAOpKPgWSon3
11328Please respect copyright.PENANABtxvhqLcjz
“Aaakkhhh…”11328Please respect copyright.PENANAeTJg7uCOjv
11328Please respect copyright.PENANAUdG8jUWkPS
11328Please respect copyright.PENANA1GEYtQiwQs
Cita tersentak sampai membuka matanya, saat dia merasakan ada sedikit gerakan tusukan didaerah vaginanya. Dia melirik kebawah, dan begitu terkejut saat melihat batang berurat yang sudah berdiri tegak itu. Dia agak merasa jeri melihat penis pak Bowo, penis pria dewasa pertama selain milik Andi yang dia lihat secara langsung.11328Please respect copyright.PENANAcl4I8z5Byc
11328Please respect copyright.PENANAxJ3TXBhzmV
11328Please respect copyright.PENANAXZSgZLwQXE
“Gede bangeet…” tanpa sadar Cita berbisik lirih, tapi pak Bowo bisa mendengarnya, dan itu membuat pak Bowo tersenyum.11328Please respect copyright.PENANAtWLptfNVD2
11328Please respect copyright.PENANAznFPSwy8uo
“Aaaaahhhhh…” kembali Cita mendesah saat pak Bowo kembali mengarahkan penisnya kedaerah kewanitaan Cita yang masih tertutup celana dalam itu.11328Please respect copyright.PENANAPlNNIzpHNT
11328Please respect copyright.PENANABYyQwsPunu
11328Please respect copyright.PENANAUxF2dvuUQH
Pak Bowo tak hanya menggesek saja sekarang, tapi beberapa kali melakukan gerakan tusukan yang mengarah kebibir vagina Cita. Setiap tusukan direspon dengan pekikan dan gelinjangan dari Cita.11328Please respect copyright.PENANAwJQMqlcZbx
11328Please respect copyright.PENANARPQW5XJst7
Cita sendiri merasakan sensasi lain, yang jelas lebih nikmat. Dia kembali terpejam, meresapi apa yang sedang dia nikmati saat ini. Rangsangan demi rangsangan yang diberikan pak Bowo membuatnya kembali terbang melayang. Ciuman pak Bowo dibibir, telinga dan lehernya. Remasan lembut tangan pak Bowo dikedua payudaranya. Gesekan dan tusukan penis pak Bowo diselangkangannya. Semua membuat Cita makin hilang kendali atas dirinya sendiri.11328Please respect copyright.PENANAGSzjudoReS
11328Please respect copyright.PENANAEe8nmzqgeO
Hingga disatu titik, Cita mengangkat pantatnya saat terasa celana dalamnya ditarik turun. Dia seperti tak menyadari hal itu, tubuhnya bergerak dengan sendirinya. Akalnya sedang tertutup oleh nafsu birahinya, hingga tak sadar kalau celana dalamnya sudah teronggok dilantai kamar. Kini, kedua insan beda jenis itu telah telanjang bulat, tanpa sehelai benangpun menutupi tubuh keduanya.11328Please respect copyright.PENANAGjkXJzw6OP
11328Please respect copyright.PENANAMly7AhrcCD
11328Please respect copyright.PENANAU9KptLXqAU
“Aaaaakkkhhh paaakkhhh…”11328Please respect copyright.PENANAm630EVvUo8
11328Please respect copyright.PENANA0gtJ2eb9cU
11328Please respect copyright.PENANANpHdv842sk
Kembali, Cita tersentak dan memekik, menghentikan semuanya. Dia merasa, bibir vaginanya yang telah polos tak tertutup apapun, mendapatkan kontak dengan ujung penis pak Bowo. Tiba-tiba, rasa ragu menyelimuti hati Cita. Separuh kesadarannya kembali, belum sepenuhnya dia menguasai diri. Tapi itu cukup untuk menghentikan percumbuan mereka berdua.11328Please respect copyright.PENANAnB83CLmu10
11328Please respect copyright.PENANAP55fUShxnX
Pak Bowopun terdiam, menghentikan semua yang dia lakukan. Dia mengangkat wajahnya, menjaga jarak dari wajah Cita. Tangannya juga bergeser, melepaskan genggaman dan remasan dipayudara Cita. Tapi, ujung penisnya masih berada didaerah kemaluan Cita.11328Please respect copyright.PENANAft9T3nOJMI
11328Please respect copyright.PENANAFB0AGZKmJH
Mereka saling menatap. Jelas terlihat kegamangan diwajah Cita. Terpancar keraguan dari sepasang mata jernihnya. Sedang pak Bowo, dari sudut pandang Cita, tatapannya masih seperti tadi, menyiratkan keteduhan yang membuat hatinya sedikit tenang. Tidak terlihat menyala-nyala penuh nafsu untuk segera menyetubuhinya, meskipun kini kondisinya sudah bisa dibilang dalam kendali pak Bowo. Ya atau tidak, seharusnya tidak berpengaruh terhadap apa yang akan dilakukan oleh pak Bowo selanjutnya. Namun nyatanya, pak Bowo berhenti, menatap Cita, memohon ijin.11328Please respect copyright.PENANA4e6HZqHiQf
11328Please respect copyright.PENANAofLKXoHu1A
11328Please respect copyright.PENANA0KX9qOHa36
“Bolehkah sayang?” tanya pak Bowo lirih, setelah hampir semenit mereka terdiam dan bertahan dalam posisi itu.11328Please respect copyright.PENANAWjLpOCn5M5
11328Please respect copyright.PENANAU4kvgYPi0a
11328Please respect copyright.PENANAK8E6bVqvfo
Cita tak langsung menjawab. Tak pula menggeleng atau mengangguk. Dia masih diliputi oleh rasa ragunya. Mengijinkan atau tidak. Menerima atau menolak.11328Please respect copyright.PENANA1fXIyMX36g
11328Please respect copyright.PENANAoMNFtT5iZV
Jangan Cita, jangan kasih ijin. Tolak dia, jangan biarkan dia memasukimu. Jangan biarkan dia menghancurkan kehormatan dan kesetiaanmu.11328Please respect copyright.PENANAGXimc1Gde2
11328Please respect copyright.PENANAxRZeMadRbk
Satu sisi dari hati Cita menolaknya. Masih terpikir olehnya, bahwa dia saat ini masihlah istri orang, istri Andi. Dan lelaki yang barusan meminta ijin itu adalah orang lain.11328Please respect copyright.PENANAP2NuaNyRAX
11328Please respect copyright.PENANASBD2DH31PZ
Sudahlah Cita, kasih dia masuk. Biarkan dia memberimu kenikmatan yang kamu rindukan. Bukankah kamu rindu akan rasa itu? Ini kesempatan buatmu Cita.11328Please respect copyright.PENANA1N3boyFyHm
11328Please respect copyright.PENANAm4jlhsDfMR
Satu sisi lagi, yang merupakan nafsu birahinya, menginginkan hal itu terjadi. Rasa kerinduan setelah 3 bulan tak merasakan, membuat ingin kembali merasakan hal itu.11328Please respect copyright.PENANAnOyrSBBRf6
11328Please respect copyright.PENANAr40sCK0xxv
Jangan Cita. Ingat, kamu masih jadi istri orang. Jaga kehormatan dan kesetiaanmu Cita. Jangan biarkan pria ini merusaknya, jangan biarkan pria ini menghancurkannya.11328Please respect copyright.PENANAODjKuuYlvQ
11328Please respect copyright.PENANA9XGLLG8qSw
Kehormatan? Kesetiaan? Buat apa Cita? Kamu tidak ingat suamimu sendiri sudah menuduhmu berselingkuh? Apa kamu lupa betapa dia bersikeras menuduhmu telah membuang kehormatan dan kesetiaanmu. Lakukan Cita, ini adalah balasan untuk semua itu.11328Please respect copyright.PENANAJ9hgwLWxNW
11328Please respect copyright.PENANAFbgZTBkAPD
Kembali batin Cita berperang, yang membuatnya makin gamang dan belum mampu memutuskan. Sedangkan pak Bowo sendiri, nampak masih terlihat sabar menunggu jawaban Cita.11328Please respect copyright.PENANAEu4ls2flXe
11328Please respect copyright.PENANAsgl71P26Qi
Jangan Cita, jangan. Apa bedanya kalau melakukan hal itu? Itu sama saja membuktikan kalau tuduhan suamimu benar adanya. Cepat tolak dia, mumpung masih ada kesempatan!11328Please respect copyright.PENANANgoNRrZDi3
11328Please respect copyright.PENANAhkJ916CVKL
Lakukan Cita. Ringankanlah beban suamimu. Dia sudah menuduhmu, tapi kamu tak melakukan apapun. Lakukan apa yang dituduhkan suamimu kepada kamu, agar bebannya terkurang. Cepat anggukan kepalamu Cita, dan biarkan dia memasukimu.11328Please respect copyright.PENANABF7Z295dGt
11328Please respect copyright.PENANArdPXpwBfJq
11328Please respect copyright.PENANAhhebtOxnSk
“Ssshhh aaahh paaakk…” Cita mendesah saat ujung penis pak Bowo yang menempel dibibir vaginanya sedikit bergerak. Bukan karena pak Bowo ingin menggoda atau mempengaruhi Cita, tapi dia sedang mengubah posisinya karena merasa sedikit pegal. Tapi gerakan pelan itu, karena berada diarea paling sensitif, tak ayal membuat Cita kegelian hingga sampai mendesah.11328Please respect copyright.PENANAhDyhpLesex
11328Please respect copyright.PENANAeQkiBN3WV5
Cita, cepat tolak. Pria itu sedang menggodamu, sedang memaksamu untuk mengijinkannya. Cepat gelengkan kepalamu, sebelum semua terlambat.11328Please respect copyright.PENANAxIVkde15D0
11328Please respect copyright.PENANAcjfp8Sj1eT
Oouh Cita, kamu rasakan itu kan? Betapa nikmatnya. Padahal itu baru gesekan, coba bayangkan rasanya jika benda itu memasukimu. Lihatlah penis itu. Besar, panjang. Betapa nikmatnya jika memenuhi vaginamu Cita. Apa kamu tidak ingin merasakan batang kokoh dan perkasa itu? Ayo, cepat anggukan kepalamu.11328Please respect copyright.PENANAbBMWA4wyHO
11328Please respect copyright.PENANA3P4pbKZMWL
Cita benar-benar gamang, bingung, ragu. Namun, gerakan kecil dari pak Bowo tadi, rupanya berefek besar pada tubuh Cita, yang berujung pada keputusannya. Rasa geli yang nikmat hanya dari sebuah gesekan saja, mengundang rasa keingintahuannya untuk merasakan yang lebih lagi, dan perlahan, kepalanyapun bergerak. Mengangguk.11328Please respect copyright.PENANASoL1wigJx4
11328Please respect copyright.PENANAqQJA2lmJeB
Pak Bowo tersenyum sumringah melihat anggukan Cita. Sebuah ijin yang dia nantikan dengan sabar sedari tadi, akhirnya dia dapatkan. Tanpa sadar, Cita membalas senyuman itu.11328Please respect copyright.PENANAZtbbWhDXxU
11328Please respect copyright.PENANAAOzAVXHfhg
11328Please respect copyright.PENANAz2HJEQVplI
“Eemmmhhh… sssshhhh…”11328Please respect copyright.PENANAUkAgHIDodG
11328Please respect copyright.PENANAtAqO0n3pT4
11328Please respect copyright.PENANApfKgaCOyao
Cita menahan desahan dan desisannya, saat penis pak Bowo mulai bergerak kembali. Kali ini, bukan hanya sekedar menggesek, tapi mulai menekan bibir vagina Cita. Kepala penisnya mulai menyeruak, memaksa bibir vagina Cita untuk membuka, membuat Cita kembali meringis.11328Please respect copyright.PENANAfArTga59BO
11328Please respect copyright.PENANARTttPIS1PU
11328Please respect copyright.PENANAsfWPKAJttW
“Aaaaahhhhh…”11328Please respect copyright.PENANA2nBn2Zry7p
11328Please respect copyright.PENANABzW27ZVdKL
11328Please respect copyright.PENANAIzlNXMEnEH
Akhirnya Cita mendesah panjang saat kepala penis itu berhasil memasuki vaginanya. Terasa sedikit sakit, ngilu, karena bibir vaginanya dipaksa terbuka lebih lebar dari biasanya ketika dimasuki oleh Andi.11328Please respect copyright.PENANA9WXCuw75PO
11328Please respect copyright.PENANAWuZcYb9z4y
Cita, sudah, hentikan. Tahan. Suruh pria itu mencabutnya. Cepat Cita, belum terlambat untuk mengakhirinya. Masih ada kesempatan sebelum kamu masuk kelubang yang kamu tidak akan bisa keluar setelah memasukinya. Cepat hentikan Cita!11328Please respect copyright.PENANAQ3HGsRPItb
11328Please respect copyright.PENANAwISR47bceN
Kembali suara hati Cita memintanya untuk berhenti, meskipun kepala penis itu sudah berhasil masuk kebibir vaginanya.11328Please respect copyright.PENANAS7ln42q8WB
11328Please respect copyright.PENANAMBfv3wmHk5
Sudah terlambat Cita, sudah masuk. Kamu sudah terlanjur basah, nyemplung saja sekalian. Lihat betapa nikmatnya penis itu, padahal baru masuk sedikit. Bayangkan kenikmatan seperti apa yang akan kamu dapat kalau penis itu sudah masuk semua, bergerak keluar masuk, menggesek setiap jengkal dinding vaginamu. Biarkan Cita, biarkan dirimu merasakan kenikmatan itu.11328Please respect copyright.PENANAEtBHGLTamK
11328Please respect copyright.PENANAiekLSNMHZ1
Cita menatap pak Bowo yang sedang menghentikan gerakannya, yang sedang memberikan waktu kepada Cita untuk membiasakan diri dengan penisnya. Dia tahu, dari cerita Isna, bahwa penisnya lebih besar dari Andi. Dan jika Cita tak pernah merasakan penis lain, itu berarti penis ini adalah yang terbesar yang memasukinya.11328Please respect copyright.PENANAj95yTPtBr9
11328Please respect copyright.PENANAuSBiL4WMMr
Cita menatap pak Bowo dalam-dalam. Pak Bowo sendiri tidak bisa mengartikan maksud dari tatapan Cita itu. Apakah meminta untuk berhenti, atau meminta untuk meneruskan, pak Bowo benar-benar tak tahu. Tapi akhirnya, dia berspekulasi. Biarlah nanti dia akan tahu jawabannya, jika dia melakukan itu.11328Please respect copyright.PENANAhiqvaJ3QCs
11328Please respect copyright.PENANAPYfUYdkRGz
11328Please respect copyright.PENANA0KSKz4OLPk
“Aaaaaahhhhhhh…”11328Please respect copyright.PENANABvDfy6wdGb
11328Please respect copyright.PENANAmPjbZWXcFa
11328Please respect copyright.PENANAkf4kYov9hN
Kembali Cita mendesah saat pak Bowo mendorong pelan penisnya untuk masuk lebih dalam lagi. Terasa dinding vagina Cita begitu ketat menghimpit batang penisnya. Cita sampai terpejam lagi, meringis saat mili demi mili penis itu makin dalam memasuki lubang vaginanya. Lubang yang meskipun sudah sangat basah itu, tetap saja masih begitu sempit untuk penis pak Bowo, hingga membuat keduanya sama-sama merasakan ngilu dialat kelamin mereka.11328Please respect copyright.PENANANrh49XWWDJ
11328Please respect copyright.PENANAAXJbaILLcS
Namun pak Bowo tak berhenti, karena tak merasa ada penolakan dari Cita. Dia merasa vagina Cita yang begitu ketat itu bukanlah reaksi penolakan, namun karena memang vagina Cita belum terbiasa dengan ukuran penisnya itu. Dinding vagina Cita yang berkedut justru menambah sensasi kenikmatan luar biasa bagi pak Bowo.11328Please respect copyright.PENANAvDzqRtYB8A
11328Please respect copyright.PENANA3pd9fmR67n
11328Please respect copyright.PENANAZ8r9uKuKov
“Aaakkhhh paaaakkkhh…”11328Please respect copyright.PENANAciG4s0s4u6
11328Please respect copyright.PENANAcP4LsTDCex
11328Please respect copyright.PENANA7uGrqYScIE
Pak Bowo agak terkejut saat Cita menjerit agak keras. Diapun menghentikan gerakannya. Sebagian besar penisnya telah memasuki vagina Cita, yang membuat wanita itu mengernyit kesakitan. Tanpa Cita mengatakan apapun, pak Bowo mengambil kesimpulan, bahwa dititik inilah biasanya penis Andi memasukinya. Sedangkan penis pak Bowo, masih menyisakan sedikit bagian yang belum masuk kevagina Cita.11328Please respect copyright.PENANAREc4Q0K4ka
11328Please respect copyright.PENANAAIo2Coj4uT
Akhirnya pak Bowo mendiamkan dulu penisnya, merasakan pijatan lembut dari kedutan didinding vagina Cita. Cita sendiri memang merasa vaginanya begitu penuh. Dan memang sampai dititik itulah biasanya penis Andi memasukinya. Saat ini penis pak Bowo sudah mencapai titik itu, apalagi dengan ukuran yang lebih besar, membuat Cita sedikit kepayahan menahan sakit dan ngilu, meski tak dia pungkiri, kenikmatan yang luar biasa mulai terbit disitu.11328Please respect copyright.PENANARRcuPCIPFQ
11328Please respect copyright.PENANAsGJJ1a3VlR
Cita kemudian membuka matanya, menatap pak Bowo. Dia tahu, masih ada bagian penis pak Bowo yang belum masuk, dan ingin masuk sepenuhnya. Diapun kemudian berbisik lirih kepada pak Bowo, “Pelan-pelan…”11328Please respect copyright.PENANAUtNJbV86NY
11328Please respect copyright.PENANARpnFtb5PXy
Pak Bowo hanya tersenyum, lalu mengangguk. Dia mengerti, Cita memberinya ijin untuk memasukan seluruh batangnya. Namun bagian itu, belum pernah dimasuki oleh Andi, karena itulah, dia memahami ketakutan Cita, kekhawatirannya jika nanti akan terasa sakit. Hal itu terasa sekali baginya dari kedutan didinding vagina Cita. Untuk itulah, pak Bowo kemudian mencium bibir Cita dengan lembut, yang kemudian dibalas oleh Cita.11328Please respect copyright.PENANAfGgW2tk5CZ
11328Please respect copyright.PENANAMlsqYbSeL0
11328Please respect copyright.PENANAL7ejFGszG4
“Eeeemmpphhh…”11328Please respect copyright.PENANATeDQeneQxB
11328Please respect copyright.PENANAjW1KYEA6kO
11328Please respect copyright.PENANAK3RCVf38Fq
Pekikan keras Cita tertahan oleh ciuman pak Bowo saat tiba-tiba pak Bowo menyentakan penisnya, yang membuatnya masuk seluruhnya kedalam vagina Cita. Sentakan yang sebenarnya tidak terlalu keras. Pak Bowo berusaha untuk melakukannya selembut mungkin. Namun bagian lubang itu terlalu sempit, memaksa pak Bowo untuk sedikit menghentak.11328Please respect copyright.PENANA3Ut1yoCrKX
11328Please respect copyright.PENANAU3biElN2Yw
Dan bagi Cita, itu terasa sakit, ngilu, hingga membuat air matanya meleleh. Dia memeluk erat tubuh pak Bowo, sambil menghisap dalam-dalam bibir lelaki itu. Sedangkan pak Bowo, hanya mendiamkan saja penis itu didalam vagina Cita, dimana dia merasakan kedutan dinding vagina Cita makin terasa. Penisnya sendiri, selain merasakan kenikmatan yang luar biasa, tapi terasa agak ngilu juga.11328Please respect copyright.PENANAxvcyacZ9uR
11328Please respect copyright.PENANA7fYuM2rYnX
Beberapa saat mereka hanya terdiam dalam posisi itu tanpa bergerak sedikitpun, hingga pak Bowo merasakan kedutan vagina Cita berangsur berkurang. Hisapan Cita dibibirnya juga tidak sekuat tadi. Dia merasakan vagina Cita mulai bisa menerima penisnya, sudah mulai beradaptasi.11328Please respect copyright.PENANA9KkdWOeJ8f
11328Please respect copyright.PENANAkTIWq35cZI
11328Please respect copyright.PENANAC5RX69p8ai
“Eeemmhhhh…”11328Please respect copyright.PENANAmNlDp5Az6q
11328Please respect copyright.PENANAB2uQZoe2wS
11328Please respect copyright.PENANATQ5dBrBMwf
Cita melenguh dalam ciuman pak Bowo saat pak Bowo menarik perlahan penisnya, lalu mendorong lagi dengan gerakan yang pelan. Cita masih merasa agak sedikit ngilu, sehingga belum melepaskan pelukannya ditubuh pak Bowo, dan masih terus melumat bibir pak Bowo untuk menyalurkan apa yang sedang dia rasakan.11328Please respect copyright.PENANA7Hcdx5vM7v
11328Please respect copyright.PENANAxBAQLDlwtW
Beberapa kali pak Bowo mengulangi gerakannya, hingga tubuh Cita terasa jadi lebih rileks, tidak setegang tadi. Namun pak Bowo masih melakukan gerakan tarik-dorong itu dengan tempo sangat pelan. Selain agar membuat Cita nyaman, dia sendiri juga sangat menikmati setiap gesekan kemaluan mereka berdua.11328Please respect copyright.PENANAR4EhJBi1fR
11328Please respect copyright.PENANACVhtGrD8E4
11328Please respect copyright.PENANAAUYGFpZocC
“Eemmhh aahhh paaakkhhh…”11328Please respect copyright.PENANAj0RUNmaWz3
11328Please respect copyright.PENANAJviAjZk3mG
11328Please respect copyright.PENANAILP1CV2WyV
Cita mulai mendesah saat bibirnya terlepas dari ciuman pak Bowo. Namun saat mendengar desahan itu, tiba-tiba gerakan pak Bowo berhenti. Citapun yang tadinya terpejam, membuka matanya, bertanya-tanya kenapa pak Bowo berhenti, padahal dia sudah mulai merasa nyaman.11328Please respect copyright.PENANAmohtkuMoz5
11328Please respect copyright.PENANAZdkUsXfa1J
11328Please respect copyright.PENANATtothw7DvZ
“Boleh aku minta sesuatu sayang?” tanya pak Bowo lirih.11328Please respect copyright.PENANAVbNrTijrfn
11328Please respect copyright.PENANABk9imo8a1c
“Apa paakhh?” jawab Cita setengah berbisik.11328Please respect copyright.PENANA9avKzvnQku
11328Please respect copyright.PENANADhQVZF5yp6
“Jangan panggil pak. Panggilah apapun, tapi jangan pak” jawab pak Bowo, juga dengan berbisik.11328Please respect copyright.PENANAZCbXSqnUq2
11328Please respect copyright.PENANAlul8ILsIYk
11328Please respect copyright.PENANAbiEKoGcAOU
Cita hanya mengangguk, dijawab senyuman oleh pak Bowo, yang kemudian kembali mendorong penisnya memasuki vagina Cita.11328Please respect copyright.PENANAvyQxZUvlcG
11328Please respect copyright.PENANAKPSXIQ6G5y
11328Please respect copyright.PENANADD642JPx5L
“Aaahhh… uuuhhhh…” kembali Cita melenguh.11328Please respect copyright.PENANAMq9kzkg4TD
11328Please respect copyright.PENANAcXF4RZT1HH
11328Please respect copyright.PENANAXqGRa7rt3L
Dia memeluk tubuh pak Bowo lagi, makin erat. Setiap gerakan dorongan dari penis pak Bowo, membuat tubuhnya bergetar-getar. Dia merasakan sebuah kenikmatan, yang selama ini belum pernah dia rasakan. Kenikmatan yang jauh lebih hebat daripada yang selama ini dia dapatkan dari Andi. Mungkin, setara dengan kenikmatan yang dia dapat saat untuk pertama kalinya menikmati seks setelah menjadi istri Andi. Dari gadis yang tak pernah merasakan nikmatnya peraduan antar kelamin, menjadi wanita sepenuhnya saat dihantarkan pada kenikmatan persetubuhan.11328Please respect copyright.PENANAhuNgDMbG6V
11328Please respect copyright.PENANABlBGGuRMVB
Dan kali ini, dia kembali merasakan sensasi baru, yang lebih nikmat. Vaginanya terasa lebih penuh. Lubangnya ditembus lebih dalam daripada biasanya. Dinding vaginanya terasa digelitik oleh urat yang ada dibatang penis pak Bowo. Sensasi geli dan nikmat campur jadi satu. Sakit dan ngilu sudah hilang. Gelinjangan, desahan dan erangan telah cukup mewakili betapa dia menikmati persetubuhan ini.11328Please respect copyright.PENANAXIdMnIbv4W
11328Please respect copyright.PENANAGgzGyVhF6R
11328Please respect copyright.PENANAy7moB89Rwf
“Aaahhh… hemmhhh ouuhhh… aahh… aahhh…”11328Please respect copyright.PENANAgwAH8bpUrU
11328Please respect copyright.PENANAEMYuAFohs9
“Aaahh Cita sayaangg… aaahh nikmat sayaang…”11328Please respect copyright.PENANAmkUfIlV60c
11328Please respect copyright.PENANA0SnYWWzXwH
“Heemmhh… aahhh… sshhh… uuhh…”11328Please respect copyright.PENANAkfk1dJIvMy
11328Please respect copyright.PENANAlDYM4Eb4tp
11328Please respect copyright.PENANANoezHWx5Ue
Desahan demi desahan, erangan demi erangan terus terdengar dari keduanya. Cita tak mampu mengucapkan apapun selain bibirnya yang terus mendesah. Sejak dulu, dia memang tak pernah terlalu heboh saat berhubungan badan. Dia tipe wanita pendiam saat bercinta. Tak pernah mengeluarkan kata apapun selain hanya desahan saja.11328Please respect copyright.PENANADoJMNhRSov
11328Please respect copyright.PENANA6fnyRC8HtA
Sedangkan bagi pak Bowo, yang biasanya begitu vulgar saat bercinta, kali ini juga seperti kehabisan kata-kata untuk melukiskan kenikmatan yang dia rasakan. Dia seperti tak tahu harus mengucapkan apa, selain yang dia ucapkan tadi.11328Please respect copyright.PENANA3dFRVqkHEp
11328Please respect copyright.PENANAe7sVMozRwC
11328Please respect copyright.PENANAM7MOER9VJe
“Aaahhh… hhmmphhh… sshhh… aaaaaaaaahhhhsss…”11328Please respect copyright.PENANAHvFn0OEHUu
11328Please respect copyright.PENANA4cuol4JTZB
11328Please respect copyright.PENANA4k5iii5eqb
Cita mendesah panjang. Tubuhnya menggelinjang, mengejang, dan mengejat-ngejat. Dia memeluk erat tubuh pak Bowo. Dia telah sampai dipuncak kenikmatannya. Dia kembali orgasme. Orgasme pertamanya dari penetrasi penis pak Bowo, penis orang lain, bukan penis suaminya. Dan kembali, dia tak mengucapkan apapun selain desahan panjang untuk mengekspresikan kenikmatan itu. Kenikmatan yang jauh lebih nikmat daripada yang pernah dia rasakan selama ini.11328Please respect copyright.PENANAHzGF03C3bX
11328Please respect copyright.PENANA0gjReoSExh
Pak Bowo terdiam, baik mulut maupun gerakannya. Dia menahan gerakannya, saat penisnya terasa hangat disiram oleh cairan cinta Cita. Dia hanya membalas pelukan Cita, memberinya kesempatan untuk meresapi setiap kenikmatan yang didapat. Sesekali, dia menciumi kening Cita.11328Please respect copyright.PENANAWtplbshn5q
11328Please respect copyright.PENANAr2eX1dFSzz
Hampir setengah menit mereka terdiam, saat kemudian pak Bowo kembali menggerakan penisnya maju mundur. Cita hanya pasrah, membiarkan lelaki itu bergerak sesuka hatinya. Dia telah lemas oleh orgasmenya tadi. Orgasme yang cukup cepat, karena memang dia sudah terlalu lama tidak merasakannya, dan juga penis pak Bowo yang terlalu nikmat baginya.11328Please respect copyright.PENANAIS5WgcyeZR
11328Please respect copyright.PENANAXpoW0RXhln
Namun, perlahan-lahan Cita mulai membalas gerakan pak Bowo, meskipun hanya dengan gerakan pelan dipinggulnya. Apalagi pak Bowo mulai sedikit menaikan tempo gerakannya.11328Please respect copyright.PENANA3UIyLb18rl
11328Please respect copyright.PENANAZOi0cMUVW0
11328Please respect copyright.PENANA1O0w4u2Qcu
“Aaahhh… sshhh… uughhh… aaaahhh…”11328Please respect copyright.PENANAYCsnU8DHQr
11328Please respect copyright.PENANA2jpOotpaLK
11328Please respect copyright.PENANAG4ToVUnwTJ
Desahan Cita juga makin keras terdengar, seiring pertambahan tempo genjotan pak Bowo. Sementara pak Bowo sambil terus memaju-mundurkan penisnya, juga mulai menciumi Cita. Bibir, pipi, telinga, leher, hingga sepasang buah dadanya, mendapat giliran serbuan dari bibir dan lidah pak Bowo.11328Please respect copyright.PENANAhf2gEpytbY
11328Please respect copyright.PENANAHxuCJWJddW
Cita makin melayang. Pergulatan batinnya sudah tak ada lagi. Nafsu birahinya menang telak, menguasi tubuhnya sepenuhnya.11328Please respect copyright.PENANAv44W1PklhB
11328Please respect copyright.PENANAFwyMRhhxfD
11328Please respect copyright.PENANAxotlTGfDKo
“Oohhh… aaahh… hhhmmmppp… aaaaaaaahhhhhh…”11328Please respect copyright.PENANAv2nFCWA7Hj
11328Please respect copyright.PENANA0jH6vG1s8i
11328Please respect copyright.PENANAcm9MdAMUCD
Kembali Cita menggelinjang disertai desahan panjang. Dia kembali orgasme, dengan mudahnya. Penis pak Bowo terlalu nikmat untuknya. Pertahanannya benar-benar tak berdaya. Dia benar-benar takluk.11328Please respect copyright.PENANArXV91ghBLb
11328Please respect copyright.PENANAuNs9w9RdVf
Pak Bowo sendiri juga kembali menghentikan gerakannya, meskipun saat ini dia merasa ujung orgasmenya juga mulai mendekat. Sama halnya seperti dia bagi Cita, Cita baginya juga terlalu nikmat. Cita berbeda, sangat berbeda dengan perempuan lain yang pernah dia nikmati, bahkan termasuk istrinya sendiri saat dulu dia perawani. Pak Bowo selalu bisa bertahan lama, tanpa bantuan obat apapun. Kali ini, dia merasa lemah terhadap tubuh Cita.11328Please respect copyright.PENANA42CHYla1xK
11328Please respect copyright.PENANANvPEMGwQCY
Setelah merasa cukup memberikan waktu kepada Cita, kembali pak Bowo bergerak. Kali ini, tidak terlalu mendapat perlawanan dari Cita yang sudah lemas. Hanya saja, kedutan didinding vagina Cita masih bisa dia rasakan memijat-mijat batang penisnya.11328Please respect copyright.PENANAoLTcgBO0nq
11328Please respect copyright.PENANAzk5QLtHIRw
Plok plok plok plok plok11328Please respect copyright.PENANAtlrUdX1Cea
Plok plok plok plok plok11328Please respect copyright.PENANACE8YERY0Xx
11328Please respect copyright.PENANAyl62W6R6wm
11328Please respect copyright.PENANAvNdlEVMrGM
“Aahh aahh aahh aahh aahh…”11328Please respect copyright.PENANAFatlS3u860
11328Please respect copyright.PENANALZx2asNL8U
11328Please respect copyright.PENANAOheOJkAtDR
Suara benturan pinggulnya dengan pinggul Cita makin sering terdengar karena dia melakukan gerakan cepat. Seiring dengan desahan Cita yang terdengar pendek dan kerap, seirama dengan gerakan pak Bowo.11328Please respect copyright.PENANA7nJmuSIXwC
11328Please respect copyright.PENANAVwXneSTlSH
Gerakan cepat dari pak Bowo yang berbeda dengan yang awal-awal tadi, ternyata kembali memberikan sensari baru kepada Cita. Cepat, kerap, tapi baginya tetap terasa lembut. Dan itu membuatnya makin tak bisa menahan diri.11328Please respect copyright.PENANAaML11X1J9P
11328Please respect copyright.PENANAJYLJxBhaLo
11328Please respect copyright.PENANA7Z6eHui0Fw
“Aaahhh aaahhh aaahhh… akhuuu… oohhh aaaaaaahhhhhh…”11328Please respect copyright.PENANAnkszLA3PH4
11328Please respect copyright.PENANACtRq0jEvuZ
11328Please respect copyright.PENANARO9ChvbqfD
Kembali Cita menggelinjang hebat dalam desahan panjangnya. Dia kembali orgasme.11328Please respect copyright.PENANAXB6diBwSCZ
11328Please respect copyright.PENANAlFDc5RgLMv
11328Please respect copyright.PENANAkmVGFndL4B
“Aaakkhhh…”11328Please respect copyright.PENANAzFWluhtiLr
11328Please respect copyright.PENANAZcwQVibX8I
11328Please respect copyright.PENANA0hv2GIBSsZ
Cita memekik karena disela orgasmenya, tiba-tiba pak Bowo mencabut penisnya.11328Please respect copyright.PENANAzx89Rercoy
11328Please respect copyright.PENANA6gyFcmZqIj
11328Please respect copyright.PENANAPtaz1pOLDs
“Oouuugghhhh aaaaaahhhhh…”11328Please respect copyright.PENANAsMxnzsuvsN
11328Please respect copyright.PENANAetPi1ZEKBg
11328Please respect copyright.PENANAwK2dps9iSW
Croot croot croot croot croot11328Please respect copyright.PENANAKJS25inkor
11328Please respect copyright.PENANAij7aQledqZ
11328Please respect copyright.PENANAueuz4wueyr
Pak Bowopun mendesah panjang saat beberapa kali penisnya menyemburkan sperma hangat diperut Cita. Sebagian bahkan sampai mengenai payudara Cita. Diurutnya penisnya untuk mengeluarkan sisa-sisa spermanya, hingga badannya beberapa kali bergetar.11328Please respect copyright.PENANAfApQhGU5xU
11328Please respect copyright.PENANAwWR3zEy24g
Nikmat, sangat nikmat dia rasakan. Sampai-sampai kepalanya menengadah, saking nikmatnya. Beberapa saat kemudian, dia melihat tubuh Cita yang terlentang pasrah dihadapannya. Cairan kental putihnya terlihat membasahi perut dan payudara Cita. Sedangkan Cita sendiri tak bergerak, dengan kepala tertoleh kesamping, mata terpejam dan nafas terengah-engah.11328Please respect copyright.PENANAfEPIB9WQJW
11328Please respect copyright.PENANAORyv2vScPM
Pak Bowo kemudian menjatuhkan tubuhnya disamping tubuh Cita. Dia mengecup kening Cita, lalu merengkuh tubuh Cita kedalam pelukannya. Dia tak peduli spermanya yang berada diperut Cita menempel juga ditubuhnya. Dia hanya ingin memeluk Cita, mengungkapkan rasa bahagia dan terima kasihnya.11328Please respect copyright.PENANA1B9spxnl2q
11328Please respect copyright.PENANAhGmAtKzVpT
Cita membalas pelukan pak Bowo. Dia sudah membuka matanya, tersenyum saat beberapa kali menerima pelukan pak Bowo. Matanya terlihat berkaca-kaca, air mata terlihat menggenang disudut matanya, lalu perlahan menetes.11328Please respect copyright.PENANAah9MWontF2
11328Please respect copyright.PENANACsRALokXjr
11328Please respect copyright.PENANAfEEGovJ96z
“Terima kasih, sayang” ucap pak Bowo dengan lirih, sebelum kembali mencium kening Cita, cukup lama.11328Please respect copyright.PENANA9pgUDK1eJk
11328Please respect copyright.PENANAbhFtfOySko
“Terima kasih juga, mas”11328Please respect copyright.PENANAFnBPmiwzWC
11328Please respect copyright.PENANAUooFAIRiar
*11328Please respect copyright.PENANAUbgQpQVHRc
*11328Please respect copyright.PENANACBgw8u6ddx
*11328Please respect copyright.PENANAfHvTAMarC2
*11328Please respect copyright.PENANARERuUd6tQZ
*11328Please respect copyright.PENANALl6TW4E1CX