*Love part 2*
Hyunjin benar-benar sudah tidak waras, pasalnya Hyunjin dengan tidak tahu malunya mulai gencar mendekai Rona, Sudah terhitung tiga hari Hyunjin melakukan nya.
"Astaga, ya Tuhan... Hyunjin!" Pekik ibu Hyunjin saat Hyunjin dengan percaya dirinya memperlihatkan seorang gadis manis yang sedang memegang plushie di layar ponselnya."Dia itu calon istriku, kepala batu sekali, sih" Ucap Hyunjin, masalahnya ibunya : Irene tidak percaya sama sekali bahwa itu adalah calon menantunya.
"Sekali lagi berbicara seperti itu ibu bersumpah akan memukul kepala kotor mu itu" Irene awalnya sangat bersemangat saat Hyunjin bicara padanya bahwa ia memiliki calon istri. Siapa yang tidak bahagia saat kau tau anakmu yang sudah hampir berusia kepala tiga dan yang selalu menjomblo seumur hidup akhirnya memberi tahu dengan tiba- tiba bahwa ia sudah memiliki calon istri. Tapi harapan Irene pupus sudah saat Hyunjin menunjukan wajah calon istrinya di layar ponsel tersebut. Irene rasa Hyunjin sudah gila akibat terlalu lama sendiri. Mana percaya ia kalau gambar anak manis yang Hyunjin tunjukan adalah calon istrinya. Irene Benar-benar tak habis pikir.
"Dia memang calon ist- aduh!! ini benar- benar sakit" Ucap Hyunjin mengaduh saat ibunya dengan sepenuh hati memukul kepalanya. Terserah ibunya saja lah. Lihat saja Hyunjin akan membuat ibunya tercengang saat berhasil membawa Rona kerumahnya.
Hyunjin tak sadar jika ia tengah tersenyum dan itu menambah pemikiran ibunya bahwa Hyunjin sudah benar-benar gila.
"dasar gila."
•••••
Setelah sesi perbaku-hantaman Hyunjin dengan Changbin, pria tampan berbibir sexy tersebut mulai menstalk seluruh data milik Rona, mulai dari alamat, sekolah dan lainnya Hyunjin pun sudah tau.
Hei! Hyunjin ini bukan orang sembarangan omong- omong, ia adalah seorang pemilik perusahaan yang berhasil ia bangun di usia yang cukup muda karna kepintaran otaknya. Namanya sudah tak asing lagi di dunia bisnis.Kaya raya? Tolong, pertanyaan bodoh macam apa itu, tentu kalian tau jawaban nya kan.
Bukan nya Hyunjin sombong tapi itu memang kenyataan nya. Sekarang atau tepatnya pagi ini Hyunjin sudah berada di depan gerbang rumah Rona. Tak ada kapok-kapoknya Hyunjin rupanya. Dapat dilihat Changbin sedang berjalan kearah gerbang untuk mengetahui kira-kira siapa orang sialan yang sudah bertamu di pagi hari ini.
"HOI PAK TUA! APA YANG SEDANG KAU LAKUKAN DISINI?!" Sialan, Changbin benar-benar orang paling keparat di seluruh dunia bagi Hyunjin.
Setelah ia berteriak tetangga dari samping kanan, kiri dan depan rumah Rona menatap lansung Hyunjin. Astaga orang tampan baru saja di permalukan.
"Yak! Aku bukan pak tua, bedebah" Ucap Hyunjin yang benar-benar sangat kesal.Dasar anak kuliahan yang tidak tau sopan santun.
"Pergilah! Aku tak akan merestui kalian" Ucapnya pada Hyunjin. Changbin rasanya ingin menangis saja saat mengetahui bahwa adiknya disukai oleh Hyunjin. Gilaa...usia mereka bahkan sangat berbeda jauh. Hyunjin berumur 27 tahun sedangkan Rona 15 tahun. Bahkan Hyunjin lebih tua dari pada Changbin.
"Oppa, kenapa sih kau berisik sekali pagi- pagi" omel Rona pada Changbin, rupanya Rona baru saja bangun tidur terlihat ia masih menggunakan piyamanya sambil mengucek matanya. Lagi-lagi Hyunjin dibuat gagal fokus karna Rona.
Mengapa sih saat bertemu Rona, Hyunjin jadi sering tersenyum, padahal dulu ia tak seperti ini.
"Huh? Ahjushhi?" Rona bingung mengapa ada Hyunjin dirumah nya. Mengapa Hyunjin tau rumah Rona? Setahu Rona mereka hanya bertukar chat saja dan Rona tidak pernah memberi tahu alamat rumahnya pada Hyunjin.
"Hai Rona.. apakabar?" Tanya Hyunjin pada Rona. Rona terpana saat melihat Hyunjin, pria itu sangat tampan seperti artist drakor yang sering Rona tonton.Tipe idaman Rona sekali.
"a-aku baik, ka-kau sendiri ahjusshi?" Tanya Rona, Rona benar-benar gugup saat ini, pipinya nya bahkan tak dapat berhenti merona saat melihat Hyunjin, kini ia merasa ada kupu-kupu terbang yang menggelitik perutnya.
"Aku akan selalu baik-baik saja selama melihatmu" Benar-benar mulut sampah Hyunjin.
Ron yang di goda oleh Hyunjin makin malu, ia menundukan kepalanya guna menghindari tatapan hanyut Hyunjin. Rona biasanya akan menghujat temannya yang pacaran, apalagi jika sudah memasuki tahap saling menggombal. Tapi saat Rona merasakan posisi temannya ia merasa senang dan malu.Jadi ini yang mereka rasakan? Maafkan Rona yang sering menghujat kalian, teman.
Changbin yang mendengar omongan sampah Hyunjin hanya mengerinyitkan wajah nya lalu memasang ekspresi muntah, Itu terdengar menjijikan bagi Changbin.
"Ewhh..menjijikan sialan" Umpat Changbin, ia tak tahan untuk tidak menghujat. Ia mengabaikan ekspresi kesal Hyunjin.
"kau kenapa masih di sini sih, kunyuk sialan" Ucapnya kesal, Hyunjin memberikan tatapan membunuh pada Changbin. Biasanya trik ini sangat ampuh untuk orang sejenis Changbin. Berani kau ya pada Hyunjin.
"yak bodoh! Ini rumah ku, terserah padaku lah" Hyunjin sempat tercengang beberapa detik saat tatapan membunuhnya ternyata tak ampuh pada Changbin. Baru saja Hyunjin akan menjawab sebelum Rona tiba-tiba bersuara.
"ish.. kalian ini! kenapa selalu bertengkar sih?!" Ucap Rona, kali ini ia benar-benar marah. Mereka berdua: Changbin dan Hyunjin bukan nya takut malah gemas sendiri pada Rona. Persis seperti bayi besar yang mengomel.
•••••
Disini Hyunjin sekarang, ia sudah berada di dalam rumah Rona, tempat yang sudah calon istrinya tempati sedari kecil. Hyunjin tepatnya kini berada di meja makan keluarga Lee. Di meja makan terdapat kedua orang tua Rona.
"Nak... siapa nama mu?" Tanya ramah ibu Rona, Lee Seulgi pada Hyunjin. la memiliki senyum manis seperti Rona. Bisa dilihat Changbin sedang berbisik pada ayahnya sambil melirik Hyunjin sinis.
Hyunjin yakin pasti si Changbin tengah membicarakan hal yang tidak-tidak pada ayahnya;Lee Chanyeol.
Ingin rasanya Hyunjin menyiramkan wajah Changbin menggunakan air gelas yang berada di genggamannya, tapi apa daya Hyunjin tak mampu melakukan nya. Bisa-bisa ia diusir dari sini dan kehilangan kesempatan berharganya untuk mendapatkan hati orangtua Rona.
Astaga...kini ayah Rona pun menatap Hyunjin penuh intimidasi bukti bahwa kini ayah Rona telah teracuni oleh omong kosong yang Changbin lontarkan.
"Namaku Hwang Hyunjin, panggil saja calon menantu mu." Ucap Hyunjin dengan segala kelemasan mulutnya. Chanyeol, Seulgi dan Rona tersedak mendengar omongan Hyunjin. Untung Changbin sekarang sudah terbiasa, jadi ia melanjutkan makannya dengan hikmat.
Bisakah Hyunjin tidak membuat Rona malu saja barang sebentar? Rona menjadi dua kali lipat lebih malu saat orangtuanya tau.
"Kan aku sudah bilang bahwa orang ini sudah gila." Ucap Changbin kalem sambil menyuapkan sesendok nasi goreng kedalam mulutnya.
"Sebentar," Ucap ibu Rona memasang wajah bingung.
"Apakah kau anak dari Hwang Irene?" Tanya ibu Rona.
"Iya, aku anaknya" Jawab Hyunjin sekenannya.
"ASTAGA CHANYEOL! HYUNJIN ADALAH ANAK IRENE YANG AKAN KITA JODOHKAN PADA RONA"
•••••
Kini kedekatan Hyunjin dan Rona makin bertambah. Hyunjin kemana-mana selalu bersama Rona, bahkan Rona sering berkunjung ke kantor Hyunjin hanya untuk sekedar memberi bekal buatannya pada Hyunjin dan dengan senang hati Hyunjin menerima bekal dari calon istri tercinta.
Setelah kedekatan Hyunjin dengan Rona berjalan empat bulan Hyunjin pun akhirnya membuat status mereka menjadi sepasang kekasih. Lagi pula Rona juga sangat menyukai Hyunjin, tak peduli seberapa jauh perbedaan usia mereka. Toh mereka juga yang merasakan.
Saat memperkenalkan Rona pada kedua orangtua nya, Irene memukul kepala Hyunjin, lagi dan kali ini menggunakan sepatu hak Irene dan berkata bahwa Hyunjin telah mengancam Rona untuk menjadi kekasihnya.
"Anak manis... apakah ahjusshi itu memaksamu untuk menjadi kekasihnya" Ucap Irene lembut sambil mengusap surai Rona penuh sayang.
"Jangan takut nak untuk berbicara, katakan saja. Tak apa" Tambah Suho selaku ayah Hyunjin.
Tentu saja Suho tidak akan percaya jika anak manis dihadapan nya ini adalah kekasih Hyunjin. Dan Hyunjin hanya memutarkan bola matanya sembari mengusap kepalanya yang berdenyut. Rona yang di tanya seperti itu pun hanya tersenyum dan langsung memeluk lengan Hyunjin.
"Hehehe..aku benar-benar kekasih Hyunjin Oppa" ucap Rona.
Hyunjin menyuruh Felix untuk berhenti manggilnya ahjusshi. Rona sih hanya menurut saja.
"Kan sudah pernah aku bilang, aku akan membawa calon istriku. Salah sendiri tidak percaya." Ucap Hyunjin.
Irene membelalakan matanya, begitu pula dengan Suho. Setelah mendengar langsung klarifikasi dari Rona, Irene pun langsung memeluk Rona dengan erat, bibirnya mencium permukaan pipi Rona dengan gemas. la bahagia mendapat menantu seperti Rona.
Hyunjin berjanji jika nanti umur Rona sudah matang ia akan langsung melamar Rona. Sekarang biarkan Hyunjin dan Rona memulai perjalanan kisah cinta pertama mereka sampai menuju altar nanti.
•••END•••
ns 172.70.131.95da2