"Jangan berjalan sendirian selepas tengah malam! Kau akan bertemu dengannya dan tidak akan melihat mentari untuk keesokan harinya"copyright protection6PENANAhJT1pWtdZO
Entah sejak kapan, kalimat itu mulai menjadi trend di daerah kekuasaan kerajaan Neanthal. Setiap penduduk tahu dan bahkan membisikkan kalimat itu pada anak-anak mereka tiap malam. copyright protection6PENANAAJADqw1zLh
Beberapa orang berkata itu hanyalah urban legend. Kisah horror yang di karang-karang oleh para orang tua agar anak gadis mereka tidak berlaku nakal dan berkeliaran di jalanan. copyright protection6PENANAOrrKwTe1vP
Namun seminggu lalu, setelah 3 mayat ditemukan terbujur kaku di tengah jalan dengan bekas cekikan, robekan memanjang dari bibir hingga ke pipi dan jari-jari yang terpotong, tidak ada lagi yang meragukan kalimat itu. copyright protection6PENANApGTVkkVBEm
Polisi sudah bergerak, namun pelakunya masih belum terungkap. Yang bisa mereka lakukan adalah mengimbau para penduduk untuk tidak berkeliaran lewat tengah malam.copyright protection6PENANALt8XohK7Fh
Desas-desus mulai berkembang seiring dengan lebih seringnya lagi mayat yang ditemukan. Katanya ada psikopat gila yang hidup di antara mereka. Katanya mereka yang mati dibunuh sebenarnya adalah mata-mata musuh. Katanya, katanya, katanya. Hingga sebuah kalimat baru dibicarakan sebegitu seringnya hingga menjadi trend lain. copyright protection6PENANAvTAwHq57Sv
"Jika kau berwajah cantik, kau tidak akan selamat. Laki-laki atau perempuan, perbanyak berdoa dan kurangi keluar rumah! "copyright protection6PENANAILZV2dRdBW
•••••copyright protection6PENANAhKmkJMnfCT
"...begitulah kesimpulan yang telah tim kepolisian dapatkan"copyright protection6PENANAh7N01v6oxL
Taeyong bergidik memandangi lembaran foto korban yang dijajarkan seorang detektif kepolisian didepan meja persidangan kerajaan sebagai laporan pada sang raja.copyright protection6PENANAMPa8XG3WeM
Sang pangeran mahkota menatap ke sekeliling. Dapat dilihatnya para menteri dan petinggi kerajaan juga memandangi foto-foto itu dengan wajah ngeri dan ketakutan. copyright protection6PENANAV7lnsASt91
Bagaimana tidak, setelah sebulan, ada dua belas mayat yang ditemukan di pinggir jalan. Laki-laki dan perempuan. Persamaan mereka hanyalah cara mereka dibunuh dan wajah mereka yang semuanya diatas rata-rata (good looking :) ).copyright protection6PENANAjAi3XyG3ep
"Dan pelakunya tidak meninggalkan jejak apapun?" Sang raja membuka suara. Kekhawatiran terlihat jelas di wajahnya.copyright protection6PENANAqae8aNsMaA
"maaf, tapi pembunuhan ini sangat bersih. Tidak ada sidik jari atau apapun yang merujuk pada pelaku" Detektif kepolisian menunduk malu. "kami terus berusaha menyelidikinya. Tapi untuk saat ini prioritas kami adalah mencegah jatuhnya korban tambahan". Dia mencuri pandang pada Taeyong. "terutama dari keluarga kerajaan"copyright protection6PENANAHRSpCgJdqk
"Kenapa?" Taeyong mengerjap. "Apa menurut kepolisian aku termasuk salah satu target pembunuhan? "copyright protection6PENANAcnkpSwmPgx
"Seperti yang anda tahu, Yang Mulia" sang detektif menunjuk foto-foto itu lagi. "Desas-desus yang beredar itu benar. Para korban memiliki kesamaan, mereka semua berwajah diatas rata-rata. Jeno dan kakaknya, Sungchan, untuk contohnya. "Dia menunjuk salah satu foto. "mereka adalah model ternama" Dia menunjuk foto lain. "Minho, penyanyi kafe. Mark, pebasket. Jiyeon dan Hyunjae, pasangan pebisnis. Kakak beradik Chaeyeon dan Chaeryeong. Midam, programer"copyright protection6PENANA9F99JJXmrb
Taeyong memandangi foto-foto itu lagi. "kurasa aku tidak akan menjadi target"copyright protection6PENANAGdAs63l5wi
"Yang Mulia--"copyright protection6PENANAPhrPmZNYgZ
"Kepolisian menyembunyikan sesuatu, kan?" Taeyong memandang sang detektif. "Ada persamaan lain dari pada korban yang tidak dibeberkan kepada publik"copyright protection6PENANAdcbh0HhvEC
Sang detektif mengangguk. "Benar, Yang Mulia. Kami menyembunyikannya dari publik agar tidak ada pembunuhan tiruan yang akan mempersulit penyelidikan"copyright protection6PENANADEHo0fZC9I
Taeyong menatap sang detektif. "Kau tidak perlu mengkhawatirkanku, kalau begitu"copyright protection6PENANAwc2CQOCsny
Sang raja mengernyit. "Kenapa? Tidak ada salahnya waspada, Taeyong. Kau adalah pangeran mahkota. Kurasa kepolisian harus mengirim orang untuk menjagamu saat kamu keluar istana"copyright protection6PENANA7KRN287pDr
"Ayah" Taeyong menunjuk salah satu foto. "Aku mengenal Jeno dan kakaknya. Juga Mark dan Chaeyeon. Dan pebisnis Jiyeon, siapa yang tidak mengetahuinya? Aku mungkin tidak kenal korban lainnya, tapi apakah tidak ada yang melihat sebuah pola?" Taeyong mengetuk-ngetuk meja, dan mendengus saat para menteri dan sang raja nampak tak paham. "Mereka semua bermarga Lee. Iya kan, detektif? "copyright protection6PENANA250WmuxGHX
Sang detektif mengangguk. "benar, Yang Mulia. Para korban-meski tidak semua berhubungan darah- memiliki marga yang sama"copyright protection6PENANAEiudrMbEPt
"Margaku Jung. Jadi kepolisian tidak perlu mengkhawatirkan ku, kan? "copyright protection6PENANAftVFc1zdri
"Taeyong tunggu" Sang raja menyadari sesuatu. "Tunanganmu--"copyright protection6PENANACRngtF6psm
Taeyong mengangguk. "Kalau pola pembunuhan ini berlanjut, tunanganku akan ada dalam bahaya. Dia bermarga Lee dan berwajah diatas rata-rata. Dan jika terjadi sesuatu padanya, aku akan mengirim seluruh anggota kepolisian kepada algojo"copyright protection6PENANAvI91dvslBW
Sang raja berdehem. "Kirim orang dari kepolisian untuk melindungi tunangan putra mahkota. Kau sudah dengar apa yang dikatakan Taeyong tadi"copyright protection6PENANAYljE5isJ6f
Sang detektif mengerjap, kemudian mengangguk cepat-cepat. "baik, yang Mulia. Perintah anda akan segera dilaksanakan"copyright protection6PENANAshjdK4ZpFJ
•••••copyright protection6PENANAmDNbtbygDs
"TAEYOOOONG!"copyright protection6PENANAeIVSFOezXp
"Tunggu--nona Joohyun!"copyright protection6PENANAUqm6sT8f20
Perempuan yang berlarian di sepanjang koridor istana itu membalik badan, menatap salah satu pelayan yang mengejarnya. "Apa?" Joohyun merengut. "Kemana Taeyong?"copyright protection6PENANAF7zRlUvJEl
"Yang Mulia sedang belajar memanah di halaman belakang, nona"copyright protection6PENANAxHXFafhADA
Joohyun mendesis kesal. "Aku sudah jauh-jauh naik tangga dan ternyata dia di halaman? Kenapa sih istana ini luas sekali?!" rutuknya (namanya juga istana ya pasti luas)copyright protection6PENANAl4Zf6GVEPY
"Eh perlu saya panggilkan, nona?" Sang pelayan nampak salah tingkah. Dia kan dari tadi sudah mengejar perempuan itu untuk memberi tahu nya agar tidak usah naik tangga karena sang pangeran ada di halaman, namun di abaikan (yang waras sabar)copyright protection6PENANA1JpAS9q7IE
"Boleh. Tolong ya" Joohyun tersenyum.copyright protection6PENANAiG9Vk7tbzh
"Aku akan di kamar biasa, suruh saja dia ke sana"copyright protection6PENANAezQDacmw3t
"Baik, nona" Sang pelayan buru-buru berlalu untuk melaksanakan perintahnya.copyright protection6PENANAuM1ixU0Vy4
Joohyun memandangi hingga sang pelayan tak terlihat lagi, sebelum kembali menyusuri koridor istana. Dia berbelok ke salah satu sudut dan berdiam lama di situ. "Kurasa tidak sopan mengintai tunangan pangeran mahkota sampai sebegitu nya, kan?" Joohyun tersenyum saat sosok yang sejak tadi mengikuti nya terkaget.copyright protection6PENANA2aJkvRPlfX
Sosok yang mengikutinya itu berpenampilan sama seperti pelayan kerajaan yang lain yang mondar-mandir di sekitar koridor, namun Joohyun sudah merasa bahwa ia diawasi sejak menginjakkan kaki keluar dari rumah.copyright protection6PENANA0P26qiXj8S
"Siapa kau? Polisi?"copyright protection6PENANAsGjknpHtkC
"Saya inspektur Lee Chaeyeong dari Divisi satu" sosok itu menunjukkan kartu identitas Kepolisian nya.copyright protection6PENANAoJc0aVzAsu
Joohyun terkekeh. "Ternyata aku sepenting itu ya, sampai kepolisian mengirim seorang inspektur untuk melindungi ku" Dia bersidekap. "Aku tidak mau diawasi"copyright protection6PENANAdjk1fcEgG7
"Ini untuk keselamatan anda sendiri, nona"copyright protection6PENANAKy4HObRMCw
"Keselamatanku?" Joohyun memutar bola mata malas dan tertawa dalam hati. "Baik. Silakan ikuti aku kemana-mana. Tapi kuharap kau tidak berdiri di depan pintu kamar saat aku dan Taeyong ada di dalamnya" Joohyun tersenyum jahil, lanjut berjalan di koridor hingga mencapai satu ruangan. "Atau kau akan mendengar sesuatu"copyright protection6PENANAEqdWQrawL8
Wajah sang inspektur memerah dan Joohyun terbahak copyright protection6PENANAJMcx6PTqAH
•••••copyright protection6PENANAcK4s5DlbzP
"Kenapa, sayang?"copyright protection6PENANANECNQIDfJD
Joohyun merengut memandangi Taeyong yang masih menenteng alat panah nya ke dalam kamar. "Kamu kan, yang menyuruh orang kepolisian mengikutiku kemana-mana?"copyright protection6PENANAFeo6dosW1b
Taeyong tertawa, menaruh alat panah dan busurnya di lantai kemudian mendekati Joohyun dan memeluknya. "Aku merindukanmu" (ew)copyright protection6PENANADBZvPYl2XH
"Jangan peluk-peluk. Aku masih marah" Joohyun menggeliat (kayak cacing. G) berusaha melepaskan diri dan merengut menatap Taeyong.copyright protection6PENANAdkaDVS4SAN
"Oh ayolah. Ini untuk keselamatanmu juga"copyright protection6PENANAHhphmh3wSv
Joohyun nyaris memutar bola mata. "Aku tidak akan menjadi target, Taeyong. Kupastikan itu"copyright protection6PENANAAvrt6LCggF
"Kamu tidak tahu, tapi para korban memiliki banyak kesamaan denganmu"copyright protection6PENANAiGzk6coDKA
Tidak mungkin aku tidak tahu. Batin Joohyun. "Terserahlah. Tapi rasanya aku tidak punya privasi lagi. Bahkan di istana ini saja aku masih diikuti"copyright protection6PENANAeVqF3XVuTu
"Aku akan melarang mereka mengikutimu jika kamu sedang di sini. Bagaimana?" Tawar Taeyong. Joohyun mempertimbangkan hal ini sebentar, sebelum kemudian mengangguk. "Sekarang boleh aku peluk?"copyright protection6PENANAxKGROsJMlm
"Kamu cuma mau peluk?" Joohyun tersenyum jahil. "Sayang sekali, padahal hari ini aku pakai parfum baru, lho" (hmmm memancing)copyright protection6PENANAP8vbRBeSpG
Taeyong menyeringai. "Berarti boleh cium-cium?"copyright protection6PENANAA2XH924NvI
Joohyun mengendikkan bahu dan memasang wajah polos. "Aku kan tidak pakai parfum di bibir. Apa yang mau kamu cium?"copyright protection6PENANAG4JRWSMeG4
"Astaga" Taeyong tertawa rendah (?) tangannya bekerja meloloskan satu persatu kancing baju tunangannya. "Joohyun ku nakal, ya" (ok skip)copyright protection6PENANAEB6B0cww6k
(bisa²nya tulis ka yang beginian)copyright protection6PENANANX3AqTfIip
•••••copyright protection6PENANAwhRnsnOJWJ
"Inspektur-- siapa tadi namamu?"copyright protection6PENANALaDBexajWo
"Inspektur Lee Chaeyeong, nona"copyright protection6PENANAlqmRbp00Or
"Nah, itu" Joohyun mengangguk-angguk. "inspektur, mau mampir ke rumahku?"copyright protection6PENANATksOlzrNNo
Sang inspektur mengerjap "maaf saya hanya ditugaskan untuk menjaga anda"copyright protection6PENANARyddn8wqr4
"Setidaknya bisakah kau mengecek kan kondisi rumahku dulu? Orang tuaku sedang keluar kota. Bisa saja ada sesuatu, kan?" Joohyun tersenyum. "Lagipula dengan keadaan seperti ini, jika ada yang menyerang, aku tidak bisa membela diri" Joohyun menunjuk kakinya, mengisyaratkan cara berjalannya sedikit pincang.copyright protection6PENANA3nQKtsJidh
Perempuan itu membuka pintu rumahnya dan membiarkan sang inspektur masuk duluan untuk mengecek ruangan-ruangan di dalamnya. "Tolong cek kamarku dulu, aku mau ganti baju"copyright protection6PENANALL5CxFRelc
Chaeyeong mengangguk, masuk ke dalam ruangan di sebelah kanan dan keluar lagi tak lama kemudian. "Aman, nona"copyright protection6PENANAKo649dKmcy
Joohyun mengangguk, masuk ke dalam kamar dan membiarkan sang inspektur berjaga di luar.copyright protection6PENANAxlmYSJnJtL
Perempuan itu terkekeh kecil saat membuka laci nakasnya, mengambil sarung tangan dan sebuah stun gun. "Seorang Lee yang berwajah di atas rata-rata?" Dia tertawa pelan, bersembunyi di balik pintu dan kemudian menjerit, berusaha membuat suaranya terdengar panik dan ketakutan.copyright protection6PENANAPKcx2qJ2i9
Sesuai dugaan, sang inspektur yang khawatir mendengar jeritannya langsung menyerbu masuk ke dalam ruangan, tak menyadari Joohyun yang bersembunyi di bali pintu dan menyetrumnya dengan stun gun hingga ambruk.copyright protection6PENANAwZPsDZSqgB
"Mengirim seorang Lee yang berwajah diatas rata-rata untuk menjadi pengawalku? Kepolisian sepertinya berbaik hati mencarikanku korban" Dia terbahak, menyeret tubuh sang inspektur ke ruangan sebelah.copyright protection6PENANAbIj8EEQFw3
Di sana ia menjajarkan plastik besar di lantai sebelum membaringkan tubuh sang inspektur, melilitkan kawat di lehernya dan mencekik nya kuat.copyright protection6PENANA0qWzahwYSZ
Sang inspektur tersedak bangun, terkejut menatap Joohyun. "Kau--!"copyright protection6PENANANqFoCadOnz
"Ups" Joohyun terkekeh. "Sudah bangun ya? Padahal lebih baik jika kau masih tak sadarkan diri, lho. Sakitnya lebih tidak terasa" Dia tersenyum, menarik kawat yang melingkar di leher wanita itu kuat-kuat dan baru berhenti saat napas tersenggalnya berhenti.copyright protection6PENANAxafDWcmYL8
Perempuan itu dengan cepat mengambil pisau dan menoreh bibir hingga pipinya, sebelum menelanjangi wanita itu dan menggantikan bajunya.copyright protection6PENANA0cY1hiWGIE
Sambil bersenandung, dia mengoleskan peroxyde ke seluruh tubuh sang inspektur agar tidak ada DNA yang bisa terdeteksi, kemudian memakaikannya baju lain.copyright protection6PENANAIWqqjGaoob
"Selesai" Joohyun menepukkan tangannya bangga. "Tinggal bakar bajunya dan buang mayatnya di pinggir jalan utama"copyright protection6PENANAmMhGFHjHPt
•••••copyright protection6PENANAhbf9wpaCD6
"Permisi, saya dari kepolisian"copyright protection6PENANA1i9Pzz2KRp
Joohyun menguap lebar kemudian tersenyum sopan pada seorang detektif polisi yang berdiri di depan pintunya. "Ya?"copyright protection6PENANAL3EOM2GoXw
"Saya ingin menanyakan alibi anda pada kemarin malam pukul delapan. Dimana dan apa yang anda lakukan?"copyright protection6PENANAlSTNH3Yxm9
Joohyun nampak berpikir sebentar. "Aku pulang dari istana lalu masuk rumah, berganti baju dan tidur"copyright protection6PENANAUbi53LD2kd
"Apa ada saksi yang bisa membenarkan ucapan anda?"copyright protection6PENANAMLzqNWizHS
"Penjagaku, inspektur Chaeyeong atau siapa itu namanya. Kau bisa tanya dia. Kepolisian mengirimnya untuk menjagaku"copyright protection6PENANACsK9lvuB8H
"Masalahnya, nona" Sang detektif nampak putus asa. "Dia lah yang kami temukan tewas pagi ini di pinggir jalan utama"copyright protection6PENANAc1XfwZ31WS
"Hah?!" Joohyun membelalak, terlihat kaget dengan meyakinkan. "Bagaimana bisa? Setelah mengantar ku dia langsung pulang. Kapan? Kenapa dia tewas?"copyright protection6PENANAkwWn0hynZi
"Dugaan kami, ini sama seperti sebelum-sebelumnya. Ini pembunuhan ke tiga belas untuk sebulan ini"copyright protection6PENANAfvP9NepH1Q
"Astaga...." Joohyun menggigiti kukunya. "Kenapa dia bisa sampai terbunuh..."copyright protection6PENANA1n9A1Mj3rT
"Maaf, nona. Karena tidak ada saksi, alibi anda tidak bisa dibuktikan"copyright protection6PENANAa0Rmiz7vhx
Joohyun merengut. "Kau menuduhku membunuhnya? Kau bilang ini sama seperti pembunuhan sebelum-sebelumnya. Alibiku dapat dibuktikan di semua kejadian sebelumnya!"copyright protection6PENANAwm58Q6MDRK
"Bukan begitu, tuan. Hanya saja kami--"copyright protection6PENANATnmcMqO9Lc
"Lepaskan dia, detektif"copyright protection6PENANAhw4fOWyYRj
Baik Joohyun dan sang detektif kepolisian menoleh ke asal suara, dan nona manis itu tersenyum miring.copyright protection6PENANABMpaY9dRlN
"Pangeran mahkota Taeyong"Sang detektif membungkuk padanya.copyright protection6PENANAgmsIDjP1Ro
"Apa kau tahu siapa dia, detektif?" Taeyeon merangkul pinggang Joohyun yang mati-matian menahan senyum. "Kau menuduh tunanganku, calon ratumu, sebagai pembunuh hanya karena alibi nya untuk tadi malam tidak dapat dibuktikan?"copyright protection6PENANA0dceYjiO7N
"Bukan begitu, pangeran. Saya--" Sang detektif menelan ludah melihat tatapan Taeyong padanya, kemudian membungkuk, "saya salah. Maafkan saya, Yang Mulia, Nona Joohyun"copyright protection6PENANA8EgesFwRcL
"Pergilah" copyright protection6PENANAOjzHTPo5Te
"Taeyong--!" Joohyun memeluk tunangannya erat. "Aku takut sekalipun penjagaku terbunuh, bagaimana kalau sebenarnya pembunuhnya dekat denganku semalam? Aku takut kalau aku korban selanjutnya--"copyright protection6PENANAAgKt3BSb2n
"Ssh tenang ya?" Taeyong mengalir helaian coklat tunangannya. "Kamu akan aman, aku janji" Taeyong menggenggam tangan Joohyun dan mengecupnya. "Tidak ada yang akan terjadi padamu"copyright protection6PENANAVlhuNd6M7r
Joohyun mengangguk, menyeka air matanya dengan punggung tangan sebelum menyadari luka di tangannya.copyright protection6PENANAgwdSY8urKl
Deg...copyright protection6PENANAo8Yud5sSgt
Sialan, Joohyun membatin. Aku tidak melihat luka ini semalam-- Apa dia berhasil melukaiku? Bagaimana kalau ada serpihan kulitku di kuku nya? Mati aku jika mereka menyelidiki kuku wanita itu.copyright protection6PENANA70qpuz2kDp
"Aku menginap, ya?" Taeyong menawarkan. "Atau kamu mau tidur di istana sampai orang tua mu kembali?"copyright protection6PENANAPH2wZ26fxx
"Aku ke istana saja. Kurasa lebih aman di sana. Kamu akan melindungi ku, kan?"copyright protection6PENANAgUdRzhnF6i
"Tentu saja, sayang. Tentu saja"copyright protection6PENANAvAmjRDmnIQ
•••••copyright protection6PENANA8R6bEZzNS7
Joohyun gelisah. Sedari tadi perempuan itu berjalan mondar-mandir di dalam kamar.copyright protection6PENANAAFjKw65Nll
"Bodoh, Joohyun bodoh!" Dia merutuki dirinya sendiri. Bagaimana bisa dia tidak melihat luka itu semalam?copyright protection6PENANA01yzSEFA8d
"Apa aku harus kabur?" Joohyun memikirkan. Dia bisa kamu dari wilayah kerajaan dan memulai hidup baru di tempat lain dengan identitas palsu.copyright protection6PENANAhI8j32ZK30
Joohyun melihat beberapa pelayan sedang bergerombol membicarakan sesuatu dan bergosip. Joohyun dengan sengaja lewat di dekat mereka, berusaha mendengarkan.copyright protection6PENANA18fTiCDQzB
"Kasihan sekali korbannya, ya? Pembunuhnya memang tidak punya hatii!"copyright protection6PENANAX7U2vqnQbL
"Benar, untuk apa sampai merobek mulut dan memotong jari tangan semua korban? Kurasa pembunuhnya gila"copyright protection6PENANAGmTuA2Oh6P
Joohyun mengerjap mendengarkan. Jari tangan korban dipotong... Dia tidak pernah melakukannya. Dia memang merobek mulut semua korbannya, namun tidak pernah memotong jarinya. Jika buka dia, siapa yang melakukannya? Apa setelah Joohyun membuang mayat semalam, ada yang datang dan merusak mayat? Mungkin orang gila yang mempunyai kelainan, Joohyun meyakinkan dirinya sendiri.copyright protection6PENANALQiuMBDRSS
Joohyun memutuskan kembali ke kamar Taeyong. Oke, abaikan dulu tentang siapa yang merusak mayat korban. Setidaknya semua jari korban dipotong, jadi sekalipun ada serpihan kulitnya di kuku sang inspektur semalam, tidak ada yang akan mengetahuinya. Joohyun menghela napas lega, dia mungkin harus berterima kasih pada orang itu.copyright protection6PENANAT2nOOJIGSx
"Astaga, aku gelisah sekali sampai berkeringat" Joohyun memutuskan untuk mandi. Dia menggunakan kamar mandi di kamar itu dan keluar sambil bersenandung, kemudian menepuk dahinya sendiri. "Ah iya. Aku lupa membawa baju ganti. Apa ku pinjam punya Taeyong saja?" copyright protection6PENANAk5i7xNFTRK
Dia membuka lemari pakaian besar milik Taeyong dan mulai memilih pakaian, sebelum didengarnya pintu kamar terbuka dan seseorang mengalungkan lengan di pinggangnya. "Taeyong?"copyright protection6PENANA5UPWiwFzRx
"Hm" Taeyong berdehem, menaruh dagunya di bahu Joohyun.copyright protection6PENANAIXLJKcTgYW
Joohyun melanjutkan mencari pakaian yang sekiranya pas di tubuhnya, sebelum lengannya menyenggol kotak hingga jatuh terbalik. "Oh astaga. Maaf. Kuharap isinya bukan perhiasan atau barang lain yang bisa rusak" Dia mengambil kotak itu dan tercekat melihat isinya.copyright protection6PENANAmpO3zhp5mf
Puluhan potongan jari yang masih segar, seperti diawetkan.copyright protection6PENANAzbNzAsSjNu
"Kamu suka, Joohyun?"copyright protection6PENANAhGfZXnZKKV
ns54.85.57.0da2