Pemuda tampan itu mengusap pelan punggung tangan perempuan manis dalam genggamannya. Mereka berjalan melewati koridor sekolah yang sudah ramai oleh siswa dan siswi.
"Makin lengket aja mereka. Gemes." Ucap salah seorang dari siswa siswi yang menyaksikan Kai dan Krystal melewati mereka.
"Kapal gue itu. Duh, jadi diabetes kalo gue disuguhin momen gini terus tiap hari." Timpal yang lain. Krystal dan Kai hanya pura-pura tidak mendengar ocehan shipper-shippernya.
"Hilih. Dasar sampah. Masa dukung yang kayak gitu. Mending Kai sama Jennie." Sindir fans Kai yang ingin Kai sama Jennie. (Awas war)
"Bacot aja lo. Mata lo picek apa gimana. Yang gak pasti lo dukung. Halu gak usah ketinggian. Jatoh sakit." Sahut shipper Kaistal.
Jadilah mereka adu bacot di koridor sekolah. Untung saja Kai dan Krystal sudah tidak disana.
Sesampainya di kelas Krystal, Kai mengantarkan perempuan manis itu hingga ke mejanya.
"Nanti istirahat aku jemput." Krystal mengangguk lalu tersenyum manis. Kai tidak tahan untuk tidak mengecup pipi milik Krystal. Mereka berdua tidak peduli dengan teman-teman kelas Krystal yang sudah datang.
"Masih pagi ini. Dasar manusia tak tau tempat." Sindir Suho, teman sekelas Krystal. Si manis itu hanya terkekeh lalu menyuruh Kai kembali ke kelasnya.
"Sirik aja lo sama gue." Ucap Krystal saat Kai sudah pergi.
"Gak guna sirik sama lo." Balas Suho.
"Muka lo noh keliatan siriknya. Sana minta jatah sama Irene. Biasanya lo juga nyosor kan ke Irene." Suho menatap Krystal tajam. Karena Krystal berujar dengan nada tinggi yang sengaja dan seluruh teman kelasnya mendengar. Hancur sudah reputasi Suho yang kalem.
"Ya gak usah teriak juga setan. Awas lo ya." Decak Suho kesal. Membuat Krystal terbahak dan merasa puas sudah membuat Suho emosi pagi-pagi.
°
°
°
Krystal tersenyum cerah ketika melihat sosok pemuda tampan yang kini berjalan menghampirinya. la langsung saja berdiri lalu berlari kecil untuk menghamburkan dirinya ke pelukan hangat pemuda dengan kulit eksotis tersebut.
"Kangen." Cicitnya di dada Kai. Pemuda tampan itu terkekeh lalu membalas pelukan perempuan manis tersebut.
"Padahal baru tadi pagi ketemu. Udah kangen aja." Kai menarik pelan kedua pipi Krystal hingga yang lebih muda mempout lucu.
"Kai, aku laper" Ucap Krystal dengan puppy eyesnya.
Kai kembali terkekeh melihat tingkah imut dan manja Krystal kepadanya. Mereka tidak mempedulikan seluruh pasang mata siswa-siswi lain yang memperhatikan keduanya. Siapa yang tidak akan menjadikan mereka tontonan, jika itu dilakukan di lapangan basket indoor yang masih banyak siswa dan siswi. Kelas Krystal sedang jam olahraga dan kebetulan ia sudah selesai gilirannya. Jadi Krystal bisa duduk manis di pinggir lapangan basket. Sedangkan Kai, ia bolos. Dan lebih memilih menemui Krystal daripada masuk kelas.
Cup
Kai berhasil mencuri satu kecupan dari bibir plum milik krystal dengan surai coklat itu. Pipinya memanas. Kai kemudian menarik pelan tangan Krystal lalu membawanya kabur dari lapangan basket indoor. Ingat kan jika Krystal masih jam olahraga? Dasar makhluk sesat si Kai ini.
°
°
°
Setelah sampai di kantin, Kai meminta Krystal untuk menunggu dan dia pergi ke stan makanan lalu memesankan makanan kesukaan Krystal yang sudah ia dekati selama tiga minggu itu. Mereka bukan sepasang kekasih. Kai meletakkan satu nasi goreng seafood dan satu jus jeruk di depan Krystal.
"Makan yang banyak. Biar gak kurus." Ucapnya lalu mulai menyuapi perempuan manis tersebut.
"Nanti gendut. Kai gak suka." Lirih Krystal dengan wajah sendu. Kai menarik gemas pucuk hidung Krystal lalu tersenyum.
"Tetap suka. Kamu bakal makin cantik kalo berisi dan pipinya makin chubby." Sahut Kai. Krystal mendongak dan menatap Kai dengan berkaca- kaca.
"Sayang Kai." Ucapnya lalu ia tersenyum malu- malu.
"Heum. Nanti pulang bareng Amber, ya? Aku ada jadwal latihan soalnya." Tangan Kai terulur untuk mengusap pelan pipi milik Krystal dan menatap perempuan manis itu dengan tatapan hangat.
"Jadi batal ya pergi nontonnya?" Lirih Krystal kecewa.
"Lain kali kita bisa nonton kok." Bujuk Kai.
"Ok. Nanti jangan deket-deket sama yang lain, ya." Pesan Krystal.
"Siap."
Siapa sangka seorang brandal seperti Kai bisa luluh karena seorang perempuan manis seperti Krystal. Meskipun mereka belum ada status, namun sudah mengumbar kemesraan dimana-mana. Membuat shipper-shippernya jejeritan dan haternya garuk-garuk dinding.
Tapi, siapa yang tahu kebenaran di balik kemesraan tersebut. Karena Kai belum juga menjadikan Krystal kekasih resminya.
°
°
°
Sehun mendecak kesal saat Kai memasuki markas gengnya. Sedangkan Chanyeol hanya menatapnya datar.
"Ngapain lo berdua liat gue kayak gitu?" Tanya pemuda berkulit tan itu kepada teman seperbrandalannya.
"Ck. Gak usah pura-pura gak tau lo bangsat." Decak Sehun kesal.
"Krystal?" Tanya Kai.
"Darenya udah kelar harusnya minggu lalu. Ngapain masih lo lanjut?" Timpal Chanyeol.
"Oh. Pengen aja. Kalo dia udah beneran sayang, gue tinggal." Kai berucap tanpa beban. (Duh Kai akhlak nya dimana?)
la mengambil satu batang rokok milik Sehun lalu menyulutnya. la mengepulkan asapnya di udara lalu tertawa sendiri. Membuat Sehun dan Chanyeol semakin geram.
"Bangsat. Kalo lo beneran gak suka sama dia, tinggalin sekarang. Nyesel gue ngasih dare ke lo." Geram Chanyeol.
"Gue emang gak suka. Tapi lebih gak suka kalo lo deketin dia pas gue tinggal." Sahut Kai menatap lurus ke arah Sehun.
"Kalo sampe lo bikin dia sakit hati, lo liat aja nanti." Sinis Sehun lalu berjalan keluar dari markasnya.
"Tobat Kim! Gak cukup Irene aja yang lo sakitin? Inget, karma nunggu lo." Chanyeol menepuk pelan bahu temannya itu lalu pergi menyusul Sehun.
°
°
°
Krystal membaringkan tubuhnya di sofa panjang mansion Amber dengan menjadikan paha Amber sebagai bantalnya.
"Irene gimana?" Cicit Krystal menatap lurus ke manik cokelat milik sahabatnya.
"Udah mendingan. Nanti malam kita ngumpul tempat Irene." Krystal mengangguk setuju.
"Kai belum tau kan kamu sama Irene kenal?" Tanya Amber. Krystal menggeleng.
"Ck. Liat aja nanti. Gue bikin itu manusia brengsek nyesel udah nyakitin Irene." Ucap Amber berapi-api.
"Kamu gapapa kalo pura-pura bersikap manis deket dia? Jadi pasangan goals sekolah lagi. Kalo kamu gak nyaman, mending udahan aja. Irene juga gak mau kan kamu bales dendam." Amber berujar pelan.
"Gapapa. Aku bakal bikin dia bertekuk lutut dan menyesali perbuatannya sama Irene." Tegas Krystal. la tidak terima saat ingat sahabatnya dipermainkan oleh Kai. (Mampus Kao Kai)
"Krystal" Panggil Amber.
"Heum?"
"Kalo kamu yang jatuh duluan gimana?" Krystal bangkit lalu duduk menghadap Amber.
"Gak akan. Aku gak bakal jatuh ke tangan pemuda brengsek kayak dia." Ujar Krystal dengan yakin. Tapi Amber tidak benar-benar yakin dengan kalimat sahabatnya tersebut.
°
°
°
Sehun mendengus ketika melihat Kai yang melebarkan tangannya ketika Krystal berlari kecil menuju ke arah Kai. Kemudian momen yang Sehun tidak suka terjadi, Krystal menduselkan hidungnya di ceruk leher Kai dan memeluk Kai dengan erat. Hei, ini masih koridor sekolah dan masih pagi. Yang suka, berteriak senang. Yang tidak suka hanya mendecih pelan. Salah satunya Sehun. (Ngenes amat)
Kai mengusak pelan surai Krystal lalu menautkan jemari mereka satu sama lain.
"Ayo aku antar ke kelas." Ucapnya tanpa peduli dengan tatapan tajam yang diberikan Sehun di belakangnya.
"Lo duluan aja ke kelas." Ujarnya ke Sehun lalu berjalan menuju kelas Krystal.
"Dasar brengsek." Umpat Sehun
"Bubar lo semua!" Teriaknya kepada siswa-siswa yang sedang mengagumi kemesraan Kai dan Krystal
°
°
°
"Berhenti sekarang, Krystal. Gak perlu balas dendam ke Kai." Irene mengusap pelan tangan sahabatnya.
"Tapi."
"Gue gapapa. Udah ada Suho." Potong Irene sebelum Krystal berujar.
"Beneran gapapa? Ok. Kalo nanti dia nembak gue, bakal gue tolak." Ucap Krystal dengan tidak terlalu yakin.
Cklek
Krystal memasuki mansionnya. la kaget ketika sudah ada Pemuda tampan yang tadi ia bicarakan dengan Irene di ruang tamu mansionnya. Tengah menonton sendirian. Kai tersenyum ketika sadar Krystal mendekat ke arahnya. la membiarkan layar di depannya sibuk sendiri.
"I miss you." Ucap Kai kepada Krystal yang sudah ada dalam pelukannya. Krystal mendongak untuk bertemu tatap dengan Kai.
"Kok gak bilang mau mampir? Udah lama?" Tanya perempuan manis itu.
"Belum lama. Mau ngasih kejutan. Kaget gak?" Kai menduselkan hidungnya ke hidung Krystal.
"Berhasil. Kamu udah makan? Mau ikut makan malam sama keluarga aku?"
"Kita dinner diluar gimana? Aku pengen berduaan sama kamu." Sahut Kai masih dengan mata mereka yang saling menatap satu sama lain. Krystal mengangguk.
"Aku siap-siap dulu ya. Tunggu disini." Lalu Krystal berjalan ke lantai dua menuju kamarnya. Sedangkan Kai kembali memusatkan perhatiannya ke layar datar di depannya. Ini sudah memasuki dua bulan kedekatan Kai dan Krystal. Hari ini Kai sudah memutuskan untuk menjadikan Krystal kekasihnya. la sudah benar-benar jatuh ke dalam pesona perempuan manis itu. (Aduh ga tega sama Kai)
°
°
°
la dan dua teman gengnya sudah menyiapkan seluruh yang ia perlukan di lapangan sekolah. Siswa-siswi lain sudah berkumpul untuk menunggu momen pangeran sekolah mereka menembak most wanted and cutest girl di sekolah mereka.
"Lo gak ada rencana aneh-aneh kan Kim?" Selidik Sehun yang memastikan jika Kai tidak sedang berencana aneh-aneh kepada Krystal. Perempuan manis yang ia kagumi.
"Santai. Gue udah gak berniat jahatin dia kok. Gue udah bener-bener suka sama dia." Sahut Kai. (Duhhhhhhh)
"Awas aja kalo sampe lo nyakitin Krystal." Peringat Sehun kembali.
Lalu ia berjalan ke pinggir lapangan ketika melihat Krystal sudah datang dengan dua sahabatnya, Amber dan Suho. Kenapa tidak ada Irene? Karena beda sekolah. Dan Kai tidak tahu jika Krystal sahabat dekat Irene.
Krystal berjalan ke arah lingkaran di tengah lapangan yang sudah disiapkan oleh Kai. Setelah Krystal berada tepat di hadapannya, Kai berlutut di depan perempuan manis itu.
"Aku gak bisa berkata romantis kayak penyair, tapi Krystal kamu mau jadi keka--"
"Gue gak bisa jadi pacar lo." Potong Krystal sebelum Kai menyelesaikan kalimatnya. (Kaiii i'm sorry :') )
Seluruh pasang mata yang menyaksikan mereka auto kaget. Tak terkecuali Kai, Sehun dan Chanyeol.
"Ma-maksud kamu?" Tanya Kai tidak percaya.
"Gue gak suka sama lo. Niat gue deketin lo cuma buat balas dendam karena udah nyakitin sahabat gue, Irene." Lalu Krystal menjatuhkan buket bunga mawar merah yang tadi diberikan Kai kepadanya.
"Dan satu lagi, gak usah sok suka sama gue. Gue tau lo deketin gue cuma karena dare dari temen-temen lo dan mau naklukin gue trus lo tinggal. Kayak yang lo lakuin ke sahabat gue." Sinis Krystal menatap Kai dengan wajah angkuhnya. (Kebayang muka jutek nya Krystal)
Hei, ayolah. Kai tidak benar-benar sejahat itu. Karena niatnya ingin mempermainkan Krystal sudah terkubur dalam dan berganti menjadi sayang dan cinta yang tulus untuk perempuan manis di depannya ini. Kai masih diam. la mengingat kembali kalimat Chanyeol yang mengatakan karma menunggunya. Sedangkan Krystal sudah berbalik dan pergi meninggalkan lapangan bersama kedua sahabatnya. Chanyeol menepuk bahu sahabatnya itu pelan. Untuk menguatkan.
"Kayak gini ya yang dirasain Irene?" Lirihnya.
"Mending lo jelasin sama dia kalo lo beneran suka." Saran Sehun. Meskipun dia sendiri ingin Krystal bersamanya, bukan bersama Kai.
"Tapi sorot matanya penuh kebencian." Sahut Kai. Ia menunduk dalam di tengah lapangan. Kedua sahabatnya hanya bisa menguatkan. Krystal menangis terisak di dalam salah satu bilik toilet. la memukul pelan dada kirinya yang berdenyut sakit ketika mengingat kembali apa yang telah ia ucapkan kepada Kai tadi di lapangan.
"Maaf. Hiks. Maaf." Isaknya seorang diri. Amber yang tadi berniat mencarinya - setelah Krystal ijin ke toilet namun tidak kembali - mengurungkan niatnya mengetuk pintu toilet dimana Krystal berada.
°
°
°
Ini sudah satu minggu sejak kejadian Krystal menolak Kai. Reputasi Kai sebagai pangeran sekolah turun drastis. Fansnya banyak yang berpaling dan membencinya ketika mendengar penjelasan Krystal waktu itu di lapangan. Kai yang biasanya sering bolos kelas, sekarang semakin jarang masuk sekolah. Kedua sahabatnya pun heran. Mereka tidak tahu jika Kai kini sedang menyesali perbuatannya di masa lalu hingga membuat Krystal membencinya.
Tok tok tok Tok tok tok
Pintu kamar itu diketuk dari luar, namun Kai tetap tidak bergeming sedikit pun.
"Nak, ada teman kamu di luar." Ucap Mama Kim.
Tidak ada sahutan dari Kai.
"Namanya Irene." Lanjut Mama Kim. Kai menoleh sekilas ke pintu kamar. Lalu ia berdiri untuk berjalan keluar.
Cklek
"Suruh dia pulang, Ma." Ujar Kai yang wajahnya sudah kusut dan berantakan. Mama Kai menatap anaknya miris dan sedih.
"Kamu jangan gini, ya. Ayo temui dulu." Kai menggeleng pelan. Lalu kembali menutup dan mengunci pintu kamarnya. Dan meletakkan kunci tersebut di atas nakas. Mama Kim hanya menghela nafas pasrah.
"Kai lagi tidur. Kalo ada pesan, bilang ke tante aja. Nanti disampaikan." Ucap Mama Kai kepada Irene. Sedikit berbohong.
"Tolong bilang ke Kai, tante. Aku udah maafin dia dan ikhlasin dia sama Krystal. Satu lagi, Krystal gak benar-benar benci dia." Pesan Irene lalu pamit kepada Mama Kim.
°
°
°
"Krystal, gak ada salahnya lo jadian sama Kai. Gue ikhlas kok." Irene memeluk sahabatnya itu lalu menepuk pelan punggungnya. Irene langsung ke mansion Krystal setelah kembali dari mansion keluarga Kim. Irene sudah tahu dari Amber jika Krystal suka dengan Kai dan menangis sendirian di toilet tempo hari karena mempermalukan Kai di tengah lapangan.
"Ta-tapi..gue udah bikin malu dia di depan satu sekolahan. Udah satu minggu dia ngilang dan gak sekolah lagi." Cicit Krystal dalam pelukan Irene.
"Coba gue tanya sekarang, lo suka kan sama Kai?" Tanya Irene.
Krystal diam, ia berpikir sejenak. Ingin menjawab iya, tapi lidahnya kelu. Ingin menggeleng , tapi tidak bisa.
"Kalo diam, berarti iya. Sekarang lo samperin Kai. Dia butuh lo. Selama gue kenal dia, dia belom pernah sejatuh dan sefrustasi itu pas tau orang yang mau dia permainkan mempermainkannya balik. Itu tandanya dia beneran sayang sama lo. Dan gak berniat jahat." Irene mencoba meyakinkan sahabatnya tersebut.
"Mungkin dia frustasi karena gue bikin malu di tengah lapangan?" Ujar Krystal seperti bertanya dan tidak terlalu yakin.
"Gak. Dia frustasi karena merasa bersalah, karena udah berniat mempermainkan lo sebelumnya. Bukan karena lo mempermalukan dia. Tapi karena lo nolak perasaan dia." Sahut Irene. "Tadi gue ke mansionnya. Cuma ketemu Mamanya. Kayaknya Kai bener-bener down." Lanjut Irene.
"Beneran? Dia gak ngelakuin hal aneh kan?" Panik Krystal. Irene tersenyum sendiri ketika melihat wajah panik sahabatnya.
"Ck. Samperin sana. Gak usah mikirin gue. Gue udah aman sama Suho." (Hiyyaa)
Krystal mengangguk kemudian berdiri lalu beranjak ke kamar mandi untuk mencuci muka.
°
°
°
Tok tok Tok tok Tok tok
"Kai, ada yang nyariin kamu." Kembali Mama Kim mengetuk pintu kamar putra semata wayangnya. Pesan Irene sudah ia sampaikan, namun putranya tetap tidak bergeming. Rasa bersalahnya terlalu besar.
"Suruh pulang, Ma." Balas Kai dari dalam kamar.
Hening
"Biar aku aja, Ma." Ucap Krystal berdiri di samping Mama Kim.
lya, tadi Mama Kim memintanya manggil Mama saja. Mama Kim membuka pintu kamar yang terkunci itu dengan kunci cadangan. Lalu membiarkan Krystal masuk ke kamar Kai.
"Ma, Kai gak mau ketemu siapa-siapa. Jangan paksa Kai" Ujar pemuda Kim itu ketika mendengar langkah kaki yang mendekatinya.
"Kalo ketemu aku?" Balas Krystal yang kini sudah berada di pinggir ranjang Kai. Kai berbaring memunggunginya. Otomatis Kai berbalik dan menatapnya tak percaya.
"Krystal?"
"Kalo gak mau ketemu aku, aku pamit." Ucap Krystal lalu berbalik untuk berjalan ke pintu keluar. Kai otomatis bangkit lalu meloncat dari ranjangnya untuk menghampiri Krystal dan menahannya. la melingkarkan dua lengan besarnya di pinggang ramping milik Krystal dari belakang dan menumpukan dagunya di bahu Krystal
"Jangan pergi." Lirihnya. Krystal tersenyum. Satu tangannya terangkat untuk mengusap pipi kanan Kai. Kemudian ia melepaskan lengan pemuda Kai itu dari pinggangnya dan berbalik.
Krystal menatap lekat setiap inchi wajah Kai begitupun sebaliknya.
"Maaf." Kata itu keluar dari mulut Krystal dengan pelan.
"Aku yang salah. Aku yang minta maaf. Makasih udah datang." Sahut Kai. la menyampirkan poni Krystal ke belakang lalu mencium kening Krystal lama.
"Aku beneran sayang sama kamu." Lanjut Kai dengan manik mereka yang saling menatap.
"Aku tau." Balas Krystal. "Karena itu datang kesini." Lanjutnya.
"Saranghae, Krystal. You are mine, from now on."
"Nado saranghae, Kai. Yes, im yours." Balas Krystal
°
°
°
Sehun melebarkan matanya ketika melihat Kai dan Krystal berjalan ke arahnya dengan bergandengan tangan. Diulangi, bergandengan tangan dan wajah yang tersenyum cerah. Sehun menepuk bahu Chanyeol yang sibuk dengan ponselnya.
"Itu beneran Kai dan Krystal?" Tanya Sehun dengan jarinya menunjuk kepada Kai. Chanyeol menoleh.
"Menurut lo? Mata lo gak lagi sakit kan. Udah jelas itu Kai dan Krystal." Sahut Chanyeol yang masih belum menyadari sesuatu.
"Hah? Apa tadi lo bilang? Kai dan Krystal?" Sehun menggeplak kepala sahabatnya itu.
"Bacot!" Geram Sehun. Lalu ia berjalan ke arah Kai dan juga Krystal
"Salah lagi gue." Gumam Chanyeol. (Yang sabar ya caplang. Ciee yg bentar lagi wamil 😃🥲😢😣😭🤧)
•••END•••
ns 172.70.178.54da2