Edisi kangen Hyunjin 🤧
Hyunjin itu gila. Semua penghuni sekolah tahu. Dari murid junior, teman seangkatan, senior, guru tetap, guru magang, staf kantor sekolah, pegawai kantin, satpam, penjaga malam sekolah, hingga pedagang kaki lima di depan sekolah juga tahu seberapa tingkat kewarasan seorang Hwang Hyunjin. Kata mereka 'tak ada 1%'. Nyaris tak ada malahan. Tapi segila-gilanya Hyunjin, ada yang yang jauh lebih gila lagi.
Jika Hyunjin masih mengantongi 1%, maka Lee Taeri bisa saja jauh lebih parah. Lee Taeri? Siapa dia? Lee Taeri, si manis yang baru tiga bulan duduk dibangku SMA. Si manis yang lebih gila dari si gila Hyunjin. Lebih gila karena bisa-bisanya mengencani si gila Hyunjin dan meninggalkan kekasih jeniusnya, Han Jisung.
Sebenarnya Taeri tidak gila kok. Hanya kelakuan ajaib kekasih barunya yang membuat ia dipandang sama gilanya bahkan lebih gila dari Hyunjin. Memang siapa yang mau mengencani siswa segila Hyunjin, selain Lee Taeri? Mau dibayar berapapun tak akan ada yang mau! Bagi Hyunjin, ia tak pernah lebih gila saat bertemu dengan Taeri satu tahun yang lalu di rumah Jisung. Saat itu Jisung mengenalkan Taeri sebagai kekasihnya. Dan setelah pulang ke rumah, Hyunjin seperti kesetanan menyusun rencana untuk merebut si manis Taeri dari sepupunya sendiri. (Berdosa sekali oknum Hwang ini)
Dan tepat setelah acara penerimaan siswa baru, Taeri berhasil direbut Hyunjin dari Jisung. Gila memang. Tapi tak mengherankan lagi karna itu Hyunjin. Tapi yang mengherankan, kenapa si manis Taeri bisa-bisanya menerima Hyunjin dan meninggalkan si jenius Jisung. Lebih gila mana?
°
°
°
Harusnya pagi ini Taeri masih bisa menikmati matahari pagi dan udara segar dengan senyum manisnya seperti biasa saat melewati gerbang sekolah. Tapi ia lupa, jika kekasihnya bukanalah orang yang suka kedamaian. Dari jarak tiga meter, ia bisa melihat kekasihnya sedang berkejar-kejaran dengan Seungmin, si ketua osis, di halaman sekolah.Â
Sebenarnya Taeri ingin mengabaikan tingkah gila kekasihnya dan duduk manis di kelasnya menunggu bel berbunyi, namun sepertinya Hyunjin tak ingin membiarkan Taeri hidup tenang satu hari saja. Hyunjin berlari kencang dengan menarik tangan kanan Taeri yang berusaha susah payah mengikuti langkahnya. Sementara Seungmin yang berlari di belakang Taeri, sedikit tertinggal jauh dari mereka berdua.Â
"Sssttt!" Hyunjin membekap mulut Taeri dengan tangannya. Sementara Taeri memandang jengah Hyunjin yang menghimpitnya di lorong kantin yang jarang sekali di kunjungi siswa-siswi lain. Ia yakin, disinilah tempat Hyunjin dan geng nya bolos.Â
Terdengar langkah kaki tergesa yang mereka yakini milik Seungmin berlari menjauh. Setelah memastikan Seungmin sudah benar-benar pergi, Hyunjin menoleh pada kekasihnya.
"Sedang apa kau disini?" Tanya Hyunjin dengan kening mengerut.
Taeri merotasikan matanya mendengar pertanyaan konyol Hyunjin. Ingin marah, tapi buang-buang tenaga. Jadi Taeri memilih bersabar saja.
"Sudah kan acara kucing-kucingannya? Aku mau kembali ke kelas" ucap Taeri.
"Tunggu!" Hyunjin menahan lengan Taeri sebelum cewek manis itu pergi.Â
"Apa lagi? Lima menit lagi bel!" Taeri mendesah tak sabaran.Â
"Nih!" Hyunjin mengulurkan kotak makanan biru yang Hyunjin bawa entah sejak kapan.
"Kau kan ada latihan Voli. Makan itu sebelum mulai latihan!" Lanjut Hyunjin seakan mengerti raut bingung Taeri.Â
"Kau membawanya dari rumah?" Hati Taeri menghangat. la tak menyangka si pembuat onar ini bisa perhatian juga padanya. Manis sekali.
"Bukan!" Balas Hyunjin. Bahkan kini Hyunjin sudah membaringkan badannya di deretan kursi yang Taeri yakin, ditata sedemikian rupa oleh geng Hyunjin untuk dijadikan tempat bolos mereka.Â
"Lalu? Kau membelinya diluar?" Tanya Taeri penasaran.Â
"Aku mencurinya dari Seungmin tadi" ucap Hyunjin tanpa beban.
Oh, jika boleh, ingin sekali Taeri membuang manusia alien ini ke segitiga bermuda. Jika bukan kekasihnya, ia akan memukul kepala 4D itu dengan bekal Seungmin di tangan Taeri.
"Ku kembalikan pada Seungmin!" Ucap Taeri dengan gigi yang menggertak (?) menahan emosi.Â
"Terserah mu" gumam Hyunjin. Sepertinya lelaki itu mulai mengantuk. Bahkan Hyunjin tak memperdulikan langkah kaki Taeri yang menghentak-hentak menjauh darinya. Tidur lebih penting untuk sekarang.
°
°
°
"Taeri!" Panggil Yuna yang kini tengah berlari menyusul Taeri yang masih duduk di kursi penonton. Latihan Voli belum dimulai. Bahkan pelatih mereka baru mengabari jika latihan di undur satu jam lagi karena pelatih Park Jihyo masih mengikuti rapat dengan guru-guru yang lain.Â
"Apa?" Balas Taeri lemas.Â
"Nih!" Yuna mengulurkan sebuah paperbag coklat yang entah berisi apa. Yang jelas, paperbag itu terlihat berat.Â
"Apa ini?" Taeri mengambil paperbag coklat itu dari tangan Yuna. Saat itu pula indra penciumannya menemukan bau yang sangat menggoda dari dalam paperbag. Oh, Taeri bahkan sudah hampir pingsan setelah lari pemanasan karena perutnya yang kosong. la menyesal, sok sekali mengembalikan kotak makan yang dicuri Hyunjin pada Seungmin lagi. Sepertinya ia harus meminta maaf pada Hyunjin nantinya.Â
"Dari kekasih mu!" Yuna tersenyum jahil pada sahabatnya yang kini pipinya semakin memerah.
"Mana Hyunjin oppa?" Tanya Taeri yang tak bisa menyembunyikan rona merah di pipinya.Â
Dasar alien, sebentar-sebentar menyebalkan, sebentar-sebentar membuat jantungan!Â
"Menunggu mu di markas, katanya" balas Yuna.Â
"Cih! Bukannya memberikan nya sendiri, malah ke markas kumuhnya!" Decak Taeri untuk menyembunyıkan malunya.Â
"Sudahlah, cepat makan! Sebelum ku curi makanan mu!" Ancam Yuna. Matanya berkilat tajam menatap kotak bekal yang tadi ia bawa. Tau begitu, ia makan saja tadi!
°
°
°
"Lama sekali sih?!" Protes Hyunjin saat Taeri berjalan riang ke arahnya yang berdiri di depan pintu gerbang sekolah.Â
"Tadi pelatih Jihyo ikut rapat, makanya latihannya juga mundur" balas Taeri. Moodnya yang tadi sangat bagus saat melihat kekasihnya yang masih menunggunya di depan pintu gerbang, kini memburuk setelah mendengar nada tak sabaran Hyunjin. Tipikal Hyunjin sekali.Â
"Ck!" Decak Hyunjin. Hyunjin berjalan terlebih dahulu di depan Taeri dan disusul si manis itu dengan kaki yang menghentak-hentak kesal. Oh, sepertinya Taeri lupa jika kakinya terluka saat latihan tadi.Â
"Nih!" Hyunjin melemparkan sekantung kecil berwarna coklat kepada kekasihnya. Untung saja Taeri refleks menangkapnya.Â
"Apa ini?" Tanya Taeri lengkap dengan bibir mengerucutnya, masih sebal di juteki Hyunjin.
"Lain kali, perhatikan langkah mu! Atau ku acak-acak gudang peralatan Voli dan lapangannya sekaligus!" Ancam Hyunjin
Ooh.. Hyunjin sedang perhatian pada Taeri?. Taeri tersenyum teramat lebar. Walau pacarnya gila, pembuat onar, dan suka sekali seenaknya, tapi Taeri tau banyak tentang sikap positif Hyunjin yang hanya ia saja yang bisa terjemahkan. (Ihhhhh mauuu)
Sret!Â
"Terimakasih Hyunjin Oppa!" Ucap Taeri setelah sekilas memeluk kekasih tampannya yang jauh lebih tampan saat tidak kumat gilanya.Â
"Aish! Baju ku jadi bau keringat mu!" Sangar Hyunjin kemudian kembali berjalan diikuti langkah ringan kekasihnya.
Taeri yakin, saat Hyunjin menyentaknya adalah cara Hyunjin untuk menyembunyikan malunya.Â
Aah.. imutnya!
•••TBC•••
Ceritanya bakalan di sambung terus sampai ada kabarnya Hyunjin entah di bubble atau di Instagram :'(
ns 172.71.254.6da2