#29 Pukulan Telak5852Please respect copyright.PENANAKbY1XmAp8H
5852Please respect copyright.PENANAwYszfNDFYm
5852Please respect copyright.PENANAJtm1ZZHrDw
Hari minggu pagi, sekitar jam 9 Cita sudah selesai bersih-bersih rumah. Sebenarnya dia masih malas untuk melakukan apapun, karena sampai saat ini dia masih sangat khawatir dengan dm yang dikirim kepadanya beberapa hari yang lalu. Sebenarnya, dm itu sudah lebih dari seminggu dikirim, tapi memang baru beberapa hari yang lalu dia buka.5852Please respect copyright.PENANAzsYMBQiDJp
5852Please respect copyright.PENANAY3Oqw9esG8
Dia masih kepikiran, siapa yang mengirimnya, dan apa tujuan dari si pengirim itu. Apalagi dia juga sudah sempat membalas untuk menanyakan apa mau orang misterius itu, tapi belum dibalas sampai sekarang. Ditambah lagi, sejak beberapa hari yang lalu, pak Bowo memang tidak lagi muncul dirumah ini. Memang dia yang meminta pak Bowo untuk tak lagi menemuinya, tapi karena pak Bowo bilang akan mencari orang itu dan membuat perhitungan, dan juga menyuruhnya untuk menunggu kabar, membuatnya semakin khawatir.5852Please respect copyright.PENANA8szLuCAxTi
5852Please respect copyright.PENANAPxhKerPXuD
Sampai hari ini, belum ada kabar sama sekali dari pak Bowo. Dia berharap, segera ada kabar dari lelaki itu. Hanya sekedar kabar tentang hasil pencarian orang misterius itu saja, sehingga dirinya bisa tenang. Namun lebih daripada itu, dia sudah benar-benar memutuskan untuk tidak mau bertemu dengan pak Bowo lagi. Dia sudah benar-benar menyesali perbuatannya, meskipun sampai sekarang dia belum bilang apa-apa kepada ibu mertuanya.5852Please respect copyright.PENANA9VRWTWsCSW
5852Please respect copyright.PENANApT4VZvHkar
Ibu mertuanya sendiri tidak lagi membahas hal itu. Melihat Cita yang kadang seperti orang linglung, membuat ibu mertuanya menganggap bahwa Cita masih memikirkan penyesalan atas perselingkuhannya, dan dia memutuskan untuk menunggu Cita merasa lebih baik baru diajak ngobrol masalah itu. Tapi dia tak tahu, apa yang dipikikan Cita ternyata lebih berat daripada itu.5852Please respect copyright.PENANAbUxorZgCMN
5852Please respect copyright.PENANA9HHe384p1Q
Dan pagi ini, terlihat ibu mertua Cita dan juga Putra sudah rapi. Mereka akan pergi hari ini. Sedangkan Cita masih memakai daster rumahan seperti biasa saat sedang mengerjakan pekerjaan rumah tangganya.5852Please respect copyright.PENANARNMEhBSDWw
5852Please respect copyright.PENANAZbBnHePXoW
5852Please respect copyright.PENANAgjNaqcX2f6
“Cit, kamu mau ikut nggak?” tanya ibu mertuanya.5852Please respect copyright.PENANA0cxVZoqzrh
5852Please respect copyright.PENANAluYbLGozpE
“Emang mau kemana bu? Cita kayaknya dirumah aja deh, pengen istirahat” jawab Cita.5852Please respect copyright.PENANAO7AqdiCy9S
5852Please respect copyright.PENANARu5HIORKLf
“Kamu kenapa nak? Kamu sakit?”5852Please respect copyright.PENANAMXAhCKgNeJ
5852Please respect copyright.PENANAFD9HDsJXae
“Hmm, nggak tahu bu, cuma kurang enak badan aja. Mungkin istirahat sebentar nanti juga baikan kok”5852Please respect copyright.PENANAG66tcQS5hx
5852Please respect copyright.PENANA0EgmLM5IT6
“Yaudah kalau gitu, baik-baik dirumah ya. Ibu sama Putra pergi dulu”5852Please respect copyright.PENANARYsU6rtbPq
5852Please respect copyright.PENANAbSLwBijW0m
“Iya bu hati-hati”5852Please respect copyright.PENANA19UAC1zW13
5852Please respect copyright.PENANARtdUgMYNw1
5852Please respect copyright.PENANAXziRrVcwTt
Akhirnya ibu mertuanya hanya pergi berdua dengan Putra. Cita hanya mengantarnya sampai didepan rumah saja, dimana taksi online yang dipesan sudah menunggu. Setelah ibu mertuanya berangkat, Cita masuk lagi kedalam rumah untuk duduk beristirahat sebentar diruang tengah.5852Please respect copyright.PENANAunJoUSFs7u
5852Please respect copyright.PENANAazwbTLKctu
Sebenarnya Cita tidak ikut ajakan ibu mertuanya bukan karena dia ingin istirahat, tapi karena dia ada rencana lain hari ini. Dia ingin menemui seseorang, yang tak lain adalah Nada. Dari kemarin, Cita sudah berpikir masak-masak. Dia rupanya tak kuat menanggung beban ini sendirian. Dia ingin bisa berbagi dengan orang lain. Paling tidak, orang itu mau mendengarnya, meskipun pada akhirnya akan menghakiminya, menyalahkannya, bahkan menghujatnya, dia siap. Yang pasti, dia ingin berbagi.5852Please respect copyright.PENANAF5RfKB9ChX
5852Please respect copyright.PENANAohy7yF4YWR
Seharusnya, memang dia mencurahkan isi hatinya itu kepada ibu mertuanya, orang yang paling dekat dan paling bisa mengerti dia. Terlebih lagi, dengan curhat ke ibu mertuanya, maka aib ini tidak akan menyebar terlalu luas dan hanya diketahui oleh keluarganya saja. Tapi, Cita tidak siap untuk bercerita kepada ibu mertuanya. Dia terlalu takut dan malu, mengingat betapa baik dan sayangnya ibu mertuanya kepadanya.5852Please respect copyright.PENANA8HYBrKpsOV
5852Please respect copyright.PENANA4fGzdbwg8B
Dan akhirnya pilihan Cita jatuh kepada Nada, satu-satunya sahabat yang dia punya dan dia percaya saat ini. Dia merasa tak memiliki teman lain lagi yang bisa diajak cerita mengenai hal ini. Karena sebelumnya, saat dia bermasalah dengan Andi dulu, dengan Nada lah dia bercerita. Meskipun saat itu Gunawan juga sempat ikut mendengar ceritanya, tapi diapun percaya pada Gunawan. Dan bila hari ini ada Gunawan juga dirumah Nada, dia juga sudah siap, karena dia percaya pada mereka berdua.5852Please respect copyright.PENANArIp73vopoF
5852Please respect copyright.PENANARxNvhk0rR7
Akhirnya setelah merasa cukup beristirahat, Cita kemudian mandi. Setelah mengganti baju, dia tak langsung berangkat. Dia kembali duduk diruang tengah. Kembali hatinya terasa bimbang. Haruskah dia menceritakan hal ini kepada Nada? Bagaimana kira-kira reaksi Nada nanti? Apakah Nada akan menertawakannya karena telah benar-benar berselingkuh dan tuduhan Andi menjadi benar adanya? Atau apakah Nada akan bersimpati padanya?5852Please respect copyright.PENANAd6sajSTUgy
5852Please respect copyright.PENANAwwA3HbYtbR
Dan jika ada Gunawan disana, bagaimana pula reaksi Gunawan? Akankah dia juga bersimpati padanya? Atau justru memandangnya sebagai perempuan murahan yang rela memberikan hati dan tubuhnya kepada pria lain demi sebuah kenikmatan duniawi?5852Please respect copyright.PENANACrHomsM9ra
5852Please respect copyright.PENANAk4ia2LrC66
Padahal semalam Cita sudah memantapkan diri untuk menemui Nada, dan kalaupun Gunawan ada disana, dengan dia juga. Dia sudah menyiapkan diri menghadapi apapun reaksi dari mereka. Tapi kini tiba-tiba dia jadi merasa ragu lagi.5852Please respect copyright.PENANA98NxCJsIos
5852Please respect copyright.PENANAqHDifiO6Qm
Setelah berdiam diri disana, setelah mengela nafas yang cukup panjang, kembali Cita memantapkan dirinya, menyiapkan hatinya, untuk apapun yang akan dia terima dari Nada dan Gunawan nanti setelah mendengar ceritanya. Dia siap. Yang terjadi, terjadilah.5852Please respect copyright.PENANAIQBJ2UDkZn
5852Please respect copyright.PENANAPj8OUKV2HB
*5852Please respect copyright.PENANAwlTkEGulxQ
*5852Please respect copyright.PENANAqO2rrJlN86
*5852Please respect copyright.PENANAp5EAYepIlz
*5852Please respect copyright.PENANAJcfipZb8LB
5852Please respect copyright.PENANAZkJoioa2Cu
Sementara itu, ibu mertua Cita telah sampai ditempat tujuannya. Dia memang tak memberi tahu kemana akan pergi kepada Cita. Harapannya, Cita yang terlihat sedang suntuk dan banyak pikiran, mau ikut dengannya. Dan yang pasti, ketika sampai ditempat ini, dia akan sangat terkejut. Mungkin akan senang, atau entah seperti apa. Tapi sayang, dia tidak ikut.5852Please respect copyright.PENANAWsj7aJehx1
5852Please respect copyright.PENANAD4XJ3KGtX3
Setelah membayar ongkos taksi, diapun turun menggendong Putra. Memasuki tempat yang dia tuju, dia disapa oleh seorang penjaga yang sudah cukup mengenalnya dan juga Putra karena sering berkunjung kemari.5852Please respect copyright.PENANA3h52bpFbP9
5852Please respect copyright.PENANArd5XKtFlb0
5852Please respect copyright.PENANA2mFp519FNO
“Selamat pagi bu Warni, selamat pagi Putra” sapa penjaga itu.5852Please respect copyright.PENANAhLFKxqhKaj
5852Please respect copyright.PENANAjXk1XMh68Z
“Selamat pagi om Galih” balas ibu mertua Cita.5852Please respect copyright.PENANAh1AMCxy5tJ
5852Please respect copyright.PENANAreaBIICy63
“Mau jemput mas Andi bu?” tanya penjaga itu.5852Please respect copyright.PENANAXrlCZSztaI
5852Please respect copyright.PENANA26W04aOGxv
“Iya mas, kan hari ini dia keluar” jawab ibu Andi sambil tersenyum.5852Please respect copyright.PENANAZUvSVJtGRL
5852Please respect copyright.PENANA2268JhEVnY
“Iya bu, silahkan ditunggu disana dulu” ucap penjaga itu sambil menunjuk kekursi tunggu. “Mas Andi kayaknya tadi lagi siap-siap, mungkin bentar lagi keluar” lanjutnya.5852Please respect copyright.PENANAK4nwiKwbuh
5852Please respect copyright.PENANATlwNvwbZwJ
“Makasih mas”5852Please respect copyright.PENANAPNQqyFp5Kn
5852Please respect copyright.PENANAprPIh51uxl
5852Please respect copyright.PENANAyalZZsYTui
Ibu Andi dan Putra kemudian menuju ke kursi tempat menunggu seperti yang ditunjuk oleh penjaga tadi. Mereka berdua memang menuju ke lapas, tempat Andi dipenjara. Dan hari ini, Andi dibebaskan. Belum waktunya memang, tapi ada sesuatu yang bisa membuat Andi bebas hari ini, yang Andi belum mau menceritakan apa sebabnya kepada ibunya.5852Please respect copyright.PENANA8iWEM0Y3h4
5852Please respect copyright.PENANAqNnyF3TVKM
Sekitar 15 menit mereka menunggu. Tak terasa karena tingkah Putra cukup menghibur disitu. Mereka juga didatangi dan disapa beberapa orang petugas disitu yang memang sudah merasa cukup akrab dengan mereka, terutama Putra. Tak berapa lama kemudian, Andi keluar dengan membawa sebuah tas ransel kecil.5852Please respect copyright.PENANAK2Fgs6LFfz
5852Please respect copyright.PENANAWWxxgZdywZ
Penampilan Andi terlihat cukup segar dan rapi. Tubuhnya juga terlihat lebih berisi, karena selama didalam penjara ini cukup banyak kegiatan yang dia lakukan. Dia tersenyum melihat ibu dan anaknya sudah menunggunya, namun agak kecewa karena tidak ada Cita yang ikut menjemputnya. Tapi dia segera menghampiri ibunya, mencium tangannya lalu memeluknya. Kemudian dia menggendong, memeluk dan menciumi Putra yang tertawa-tawa dan terlihat geli diciumi oleh ayahnya.5852Please respect copyright.PENANAYrXwV3KXGa
5852Please respect copyright.PENANAe8FanQn227
5852Please respect copyright.PENANAa03lwlRF2P
“Sehat Di?” tanya ibunya.5852Please respect copyright.PENANAFiyz7x0Rsi
5852Please respect copyright.PENANADlV7sg8cjj
“Alhamdulillah, seperti yang ibu lihat” jawab Andi sambil tersenyum.5852Please respect copyright.PENANALCfPVBWU74
5852Please respect copyright.PENANAQ41XofaguZ
“Yaudah, yuk pulang” ajak ibunya.5852Please respect copyright.PENANAcX7oDL8fdq
5852Please respect copyright.PENANAh1XMYqMxDA
“Iya bu, ayo”5852Please respect copyright.PENANAKLmGdqMCvX
5852Please respect copyright.PENANAH9nOnCf45X
5852Please respect copyright.PENANAjoZy7MRzP1
Setelah bersalaman dengan para petugas lapas dan berpamitan, juga sempat mendapat sedikit wajangan dan nasehat dari para petugas lapas, merekapun akhirnya meninggalkan tempat yang sudah beberapa bulan menjadi tempat tinggal Andi itu.5852Please respect copyright.PENANALsJaldUjei
5852Please respect copyright.PENANAXsXma91fFx
Sesaat, Andi berbalik dan menatap lapas itu. Dia tersenyum, mengingat apa yang selama ini dia alami disana.5852Please respect copyright.PENANAE7HYaQXYh6
5852Please respect copyright.PENANAH4eDfXxGDO
Saat pertama kali masuk kesini, Andi memang sudah ketakutan. Cerita dari polisi yang mengatarnya benar-benar membuatnya takut. Apalagi dia dipenjara karena kasus kekerasan pada seorang perempuan. Dan kabar bahwa pelaku kekerasan terhadap perempuan akan mendapatkan perlakuan buruk seperti kekerasan fisik atau kekerasan seksual sangat menghantuinya.5852Please respect copyright.PENANArs6nhgayCu
5852Please respect copyright.PENANAcc4NRtpPyK
Dan memang benar, hari-hari pertama didalam penjara itu, Andi sempat mengalami ‘ospek’ dari para napi senior. Beberapa kali dia mendapatkan pukulan diwajah dan tubuhnya. Namun nasibnya itu terselamatkan beberapa minggu setelahnya, saat ada seorang narapidana masuk ke lapas ini. Narapidana itu begitu masuk langsung disegani oleh para napi lainnya, karena dia termasuk salah satu preman yang menguasai hampir semua lahan parkir dikota ini.5852Please respect copyright.PENANAE5UHgoZRcf
5852Please respect copyright.PENANAImTukAXvMF
Hanya lahan parkir, memang. Tapi dikota kecil seperti ini, keberadaan preman seperti dirinya tentu saja sangatlah disegani. Apalagi meskipun statusnya adalah seorang preman, bukan berarti dia seenaknya saja sering melakukan kejahatan. Kalau anak buahnya, memang iya. Tapi kalau dia, jarang sekali. Dia ditangkap dan dipenjara karena kasus penganiayaan terhadap seorang pejabat dikota ini. Sebenarnya bukan sepenuhnya salah dia, karena memang pejabat itu terlalu arogan, hingga membuat mereka adu mulut, dan si preman itu lepas kendali hingga memukulnya. Hanya sekali pukul sebenarnya, tapi berhadapan dengan orang yang sok berkuasa, tentu akan jadi panjang masalahnya, hingga akhirnya preman itu berakhir dipenjara.5852Please respect copyright.PENANAHyyZefFI6L
5852Please respect copyright.PENANAP8vVtkLr5E
Hari pertama preman itu berada didalam penjara, dia melihat seseorang memukuli Andi. Karena merasa familiar dengan Andi, diapun menghentikan aksi itu dan menyuruh napi yang memukul Andi pergi. Meskipun statusnya napi senior, tapi karena mengenal siapa preman bertubuh tinggi besar itu, napi itu takut juga dan akhirnya pergi.5852Please respect copyright.PENANAjtF5QicZEn
5852Please respect copyright.PENANADn9a13dcva
Dan ternyata benar, napi itu mengenal Andi sebagai orang yang bekerja di bank tak jauh dari tempat dia biasa nongkrong. Andipun juga mengenalnya karena cukup sering bertemu dengan preman itu, bahkan beberapa kali membelikan preman itu rokok ataupun minuman. Akhirnya merekapun berkenalan dan saling tukar cerita. Preman itu sempat tertawa mendengar sebab kenapa Andi dipenjara, tapi tidak sampai melakukan pemukulan seperti napi-napi lainnya. Bahkan sejak saat itu dia berteman dengan Andi. Dan karena pertemanannya dengan si preman, akhirnya Andi terbebas dari bullyan didalam penjara.5852Please respect copyright.PENANAHS60MTVdXy
5852Please respect copyright.PENANAFITDE5CFJE
Selanjutnya, hari-hari Andi didalam penjara diisi dengan mengikuti berbagai kegiatan yang disiapkan oleh para sipir. Kegiatan-kegiatan itu beberapa ada yang menguras fisik. Bagi Andi, tak ubahnya seperti sebuah latihan fisik, yang pada akhirnya sekarang membentuk tubuhnya menjadi lebih berotot.5852Please respect copyright.PENANAXssqCu7jSk
5852Please respect copyright.PENANAIKFAdMO7Tb
5852Please respect copyright.PENANApbBiRZrkML
“Di, kenapa?” tanya ibunya saat melihat Andi melamun, yang membuyarkan lamunannya.5852Please respect copyright.PENANAGsknZwjxlN
5852Please respect copyright.PENANAfVsdeW9kIj
“Ah nggak kok bu, cuma keinget aja hari-hari disini, hehe” jawab Andi.5852Please respect copyright.PENANARxX9FEne4V
5852Please respect copyright.PENANARRkOLFoY9L
“Emangnya kenapa? Kamu bilang kamu baik-baik aja dipenjara? Udah nggak pernah dipukuli lagi kan?” tanya ibunya. Dia baru tahu kalau Andi pernah dipukuli saat Andi cerita, tapi pemukulan itu sudah lama berlalu.5852Please respect copyright.PENANAusf53OEqcz
5852Please respect copyright.PENANA7g0qduXNGW
“Nggak kok bu, emang udah nggak pernah dipukulin sejak Andi deket sama Toni” jawab Andi.5852Please respect copyright.PENANANBZrKNnhwI
5852Please respect copyright.PENANA7yvL75AREQ
“Ooh. Lha terus yang kamu inget-inget tadi apa emangnya?”5852Please respect copyright.PENANAAPhfHZteTm
5852Please respect copyright.PENANADQ6H3J4h7J
“Ya temen-temen Andi disitu, terus sipir-sipirnya juga. Sama kegiatan-kegiatan Andi selama didalam bu. Yaudah, mending kita pulang aja bu sekarang” ucap Andi.5852Please respect copyright.PENANAPVHCilNHzs
5852Please respect copyright.PENANAoxURlSQ6G1
5852Please respect copyright.PENANAdRpeHAFp9X
Ibunya mengangguk, dan merekapun mencegat taksi yang mangkal disekitar situ. Dalam perjalanan pulang, nampak mereka tertawa-tawa mendengar celotahan Putra. Anak itu nampak senang sekali karena ayahnya sudah akan pulang. Putra memang masih belum mengerti tentang penjara, yang dia tahu, ayahnya di lapas itu sedang bekerja. Dan saat ini, hari ini, ayahnya akan pulang. Dia senang karena bisa bermain lagi setiap hari ayahnya.5852Please respect copyright.PENANA6EHwGZq3nI
5852Please respect copyright.PENANAYKXh32BzjK
Perjalanan hari itu terasa lancar dan akhirnya mereka sampai dirumah. Terlihat pintu rumah tertutup rapat. Andi sempat mengecek garasi, dan ternyata motor Cita juga tidak ada.5852Please respect copyright.PENANADQHpphPOI8
5852Please respect copyright.PENANAODtLJyZSiw
5852Please respect copyright.PENANAEUqPq9FPiE
“Cita lagi keluar bu” ucap Andi.5852Please respect copyright.PENANAMATZViCKjA
5852Please respect copyright.PENANAGxxeWq7eMa
“Loh, tadi dia bilang mau istirahat katanya” jawab ibunya.5852Please respect copyright.PENANAKHF1PJs7PT
5852Please respect copyright.PENANApny2Igs8MZ
“Coba itu tanya dia lagi dimana”5852Please respect copyright.PENANAU4mNhxAaJ1
5852Please respect copyright.PENANADlzZE49LKF
“Bentar ya”5852Please respect copyright.PENANAGa2a36vUX1
5852Please respect copyright.PENANAlPLFujiUSw
5852Please respect copyright.PENANA2rCwiNb0YM
Ibu Andi lalu mencoba menghubungi Cita. Setelah berbicara beberapa saat melalui telpon, dia menghampiri Andi.5852Please respect copyright.PENANAXRQkSaFmMn
5852Please respect copyright.PENANAveyjjcAlr5
5852Please respect copyright.PENANAwlRiJEZM4R
“Cita lagi dirumah Nada”5852Please respect copyright.PENANAOSF4xq1HzH
5852Please respect copyright.PENANAsleNj8DrNy
“Ooh gitu. Yaudah biar Andi susul kesana bu”5852Please respect copyright.PENANApH8qOPfb7A
5852Please respect copyright.PENANAYVn9PfkZ1g
“Kamu nggak istirahat dulu?”5852Please respect copyright.PENANA0R8VAYzh80
5852Please respect copyright.PENANAJPJruJIKOU
“Nggak bu, Andi udah kangen banget sama Cita, Andi pengen cepet-cepet ketemu dia, hehe”5852Please respect copyright.PENANAXjPNpo1NCi
5852Please respect copyright.PENANA8DBCgMUzVR
“Hmm nak, apa nggak sebaiknya ditunggu dirumah aja? Dia, mungkin, hmm…” ibunya terlihat ragu untuk menceritakan apa yang dia tahu, apa yang dia pikirkan, kepada Andi.5852Please respect copyright.PENANAmaAWMMzZxt
5852Please respect copyright.PENANAm2XWTWaFFc
5852Please respect copyright.PENANAu2PxufqyOS
Melihat ibunya yang sepertinya ragu untuk bercerita, Andi tersenyum lalu memeluk ibunya. Ibunya tentu heran dengan sikap Andi ini. Kemudian Andi melepaskan pelukannya dan masih tetap tersenyum pada ibunya.5852Please respect copyright.PENANAfJHuXAdP1N
5852Please respect copyright.PENANAFepXVJavwa
5852Please respect copyright.PENANAMQU08ZFvyM
“Bu, ibu tenang aja. Andi udah tahu semuanya” ucap Andi dengan tenang.5852Please respect copyright.PENANAscsV2zmThO
5852Please respect copyright.PENANAuXKBFFcrop
“Maksud kamu?”5852Please respect copyright.PENANAMOVwpGZxR3
5852Please respect copyright.PENANAg4wf5nUGW6
“Semuanya bu, Andi udah tahu. Dan ibu nggak usah khawatir, Andi akan nemuin Cita, dan bawa Cita pulang lagi kerumah ini. Andi akan membawa Cita pulang baik-baik, dan Andi akan mencoba membawa Cita pulang dengan tersenyum” jawab Andi, masih tenang dan tersenyum.5852Please respect copyright.PENANAnh6TrkMJG2
5852Please respect copyright.PENANAYZtyG3bfnR
5852Please respect copyright.PENANAwtDZ3a1yDA
Ibunya sebenarnya belum begitu paham maksud Andi, tapi melihat senyum dan ketenangan Andi, dia sedikit bernafas lega, dan berharap semuanya akan baik-baik saja. Diapun akhirnya mengangguk dan memberi ijin Andi untuk menjemput Cita.5852Please respect copyright.PENANA65LMIzDuqa
5852Please respect copyright.PENANAERUC3Oa0xY
Setelah mendapat ijin dari ibunya, Andi segera menuju mobilnya. Memanaskan mesinnya sebentar, karena mobilnya sudah jarang sekali digunakan, karena baik Cita maupun ibunya tidak ada yang bisa mengendarainya. Mereka hanya sesekali saja menyalakannya untuk memanaskan mesin mobil itu. Setelah dirasa cukup, barulah Andi memacu mobilnya dengan santai menuju rumah Nada.5852Please respect copyright.PENANA7k02rY1vX8
5852Please respect copyright.PENANA1elsUGhaFK
5852Please respect copyright.PENANAe6GP6oQlLb
“Tunggulan istriku sayang, aku akan menjemputmu. Aku akan membawamu pulang, dan kita akan memulai semuanya lagi, dari awal.”5852Please respect copyright.PENANAUC6fE9PFBK
5852Please respect copyright.PENANA8VizfXZu7P
*5852Please respect copyright.PENANADKuAgl6626
*5852Please respect copyright.PENANAJsF5w1v0x3
*5852Please respect copyright.PENANArQbUsFBTqH
*5852Please respect copyright.PENANA5CDywvMUaO
5852Please respect copyright.PENANA7X94Jp2Sq8
Beberapa saat sebelumnya5852Please respect copyright.PENANAoTvHpgrLav
5852Please respect copyright.PENANAokeDiVR0Jz
Meskipun sudah memantapkan hatinya, tetap saja dada Cita berdebar kencang selama perjalanan menuju rumah Nada. Dalam hati dia berharap yang ada dirumah hanyalah Nada, tidak perlu ada Gunawan, sehingga dia bisa lebih bebas bercerita. Jadi meskipun nantinya Nada akan menghakiminya, dia akan lebih siap, ketimbang kalau disitu ada Gunawan juga.5852Please respect copyright.PENANArDr0q6mkFW
5852Please respect copyright.PENANAVFtppGEeJ0
Semakin dekat dengan rumah Nada membuat perasaan Cita makin tak karuan, detak jantungnya juga terasa makin kencang. Dia sedikit mengurangi kecepatan motornya, sambil berpikir, benarkah keputusannya untuk bercerita pada Nada. Kalau misalnya dia mengurungkan niatnya, maka masih belum terlambat untuk putar balik dan pulang kerumahnya.5852Please respect copyright.PENANA5ldFkqKn79
5852Please respect copyright.PENANAV3TbTQ2pvC
Tapi, pulang kerumah hanya akan membuat batinnya makin tersiksa. Bebannya juga tidak akan berkurang. Dia memang butuh tempat berbagi. Apalagi sudah 4 hari lamanya pak Bowo yang katanya mau mencari informasi soal orang misterius yang mengirimkan dm kepadanya, belum ada kabarnya sama sekali, dan tentu saja Cita enggan untuk menghubungi dan bertanya terlebih dahulu karena dia sudah meminta pak Bowo untuk tak lagi menemuinya.5852Please respect copyright.PENANAeA2w9CoV8D
5852Please respect copyright.PENANAQUxixAHvwN
Akhirnya, Cita sampai juga dirumah Nada. Dia parkirkan motornya dihalaman rumah Nada. Rumah itu terlihat sepi, tapi dia tahu kalau Nada ada dirumah. Dia berdiri mematung sebentar, lalu menarik nafas panjang dan menghembuskannya lagi, untuk sekali lagi memantapkan hatinya. Perlahan dia melangkah mendekati pintu rumah Nada.5852Please respect copyright.PENANAVA0cyrCu6V
5852Please respect copyright.PENANAyo7qhzyljv
Tok tok tok5852Please respect copyright.PENANAHmi3Lh7LjU
5852Please respect copyright.PENANAczit8orcQx
Dia ketuk perlahan pintu rumah itu, namun tak ada jawaban dari dalam. Sekali lagi dia ketuk dengan agak keras, tapi masih belum ada juga jawaban dari dalam. Dia sempat berpikir, apakah sebenarnya Nada tidak ada dirumah? Tapi mobilnya ada, terparkir ditempat biasanya.5852Please respect copyright.PENANAz0sD4NmsBL
5852Please respect copyright.PENANAw7B3OQSdjB
Tok tok tok5852Please respect copyright.PENANA12Ldf88m54
5852Please respect copyright.PENANApzyXb4ek6R
Sekali lagi Cita mengetuk pintu rumah Nada. Masih juga belum ada jawaban. Lalu pikiran Cita jadi ragu. Ragu apakah memang Nada tidak ada dirumah. Apakah Nada sedang pergi dengan orang lain? Dan juga perasaan ragu, apakah dengan tidak adanya Nada itu tandanya dia memang tidak diperbolehkan untuk menceritakan apa yang menjadi beban pikirannya kepada orang lain?5852Please respect copyright.PENANANAvGJaIX8I
5852Please respect copyright.PENANA7TSrpAK8oA
Cita menghela nafas panjangnya. Mungkin memang benar, dia tak harus menceritakan hal itu kepada orang lain. Lalu dia memutuskan untuk sekali lagi mengetuk pintu rumah ini, kalau memang benar-benar tidak ada jawaban, tidak ada orang dirumah, maka dia akan pulang. Menyimpan semua beban pikirannya itu seorang diri, entah sampai kapan.5852Please respect copyright.PENANA2oPWMwXsHT
5852Please respect copyright.PENANAIAJx3lEJLb
Tok tok tok5852Please respect copyright.PENANAnpnngJOkjM
5852Please respect copyright.PENANAfxmfMzsaot
Tak ada jawaban, dan membuat Cita tertunduk lesu. Dia sudah putus asa, sudah mengira bahwa memang dia harus menanggung beban pikirannya ini seorang diri. Perlahan air matanya turun, menetes membasahi pipinya. Dia sudah akan beranjak meninggalkan rumah ini, ketika tiba-tiba terdengar handle pintu bergerak, dan tak lama kemudian pintu terbuka.5852Please respect copyright.PENANAB8Zz4zB2ZL
5852Please respect copyright.PENANAdDOPbrpogp
5852Please respect copyright.PENANA4WouqFxpbq
“Cita?”5852Please respect copyright.PENANAtQnIY8q2rg
5852Please respect copyright.PENANAJ99w9ztrq9
“Mbak Nadaaaa… hiks…”5852Please respect copyright.PENANA5brIAx9CMv
5852Please respect copyright.PENANAMZ04j7woMc
5852Please respect copyright.PENANAYuKwpicNNH
Begitu pintu terbuka, Cita langsung saja menghambur memeluk Nada. Dipeluknya sahabatnya itu erat-erat. Nada, tentu saja sangat terkejut. Pertama, dia terkejut sekaligus lega karena ternyata yang datang adalah Cita, bukan pak Bowo seperti yang dia takutkan. Lalu, dia terkejut dengan tingkah Cita, yang datang-datang langsung menangis dan menghambur kearahnya, memeluknya erat-erat. Memang belum jelas apa masalahnya, tapi Nada menebak bahwa tingkah Cita yang menangis dan langsung memeluknya ini pasti ada kaitannya dengan pak Bowo.5852Please respect copyright.PENANAxS7aJhgyVt
5852Please respect copyright.PENANARPNI8E27N3
Apakah Cita kesini ada hubungannya dengan pak Bowo? Apa dia mau cerita sama aku? Batin Nada.5852Please respect copyright.PENANAb7nGqxSFYj
5852Please respect copyright.PENANAQfxZlGVLaR
Akhirnya Nada menari tubuh Cita yang masih terus memeluknya kedalam rumah, sambil sedikit menutup pintu rumahnya. Dia membawa Cita keruang tengah tempatnya duduk melamun tadi. Sesampainya disana dia mengajak Cita duduk. Tanpa melepas pelukannya, Citapun ikut duduk. Dia masih terus menangis dipelukan Nada. Nada membiarkannya, sembari membalas pelukan Cita, sesekali membelai punggung dan kepala sahabatnya itu. Dia membiarkan Cita menangis menumpahkan semuanya, baru nanti dia akan bertanya apa masalahnya.5852Please respect copyright.PENANALlAExAOtdr
5852Please respect copyright.PENANASwNcXV7kiZ
Cukup lama Cita menangis hingga Nada merasa tangisan Cita mulai mereda. Pelukan Citapun sudah mulai renggang. Akhirnya Nada bisa menatap wajah Cita, dan dengan lembut dia bantu untuk mengusap air mata dipipi Cita.5852Please respect copyright.PENANAKYyvFBeH67
5852Please respect copyright.PENANAKNVCDCwZjv
5852Please respect copyright.PENANAcnkh0ZeVTA
“Ada apa Cit? Kamu lagi ada masalah?” tanya Nada dengan lembut.5852Please respect copyright.PENANASns8tPiRRT
5852Please respect copyright.PENANAb2Y4ajN1tO
Cita menganggukan kepalanya. “Iya mbak”5852Please respect copyright.PENANAMIAjAg9JSY
5852Please respect copyright.PENANA9Ypv0YtFI6
5852Please respect copyright.PENANAmQXsR9v6YT
Nada tersenyum melepaskan pelukan Cita. Dia bangkit untuk mengambilkan air minum untuk Cita. Dia tak ingin buru-buru bertanya. Selain karena untuk memberikan waktu kepada Cita untuk menata hatinya setelah menangis, dia sendiri juga ingin mempersiapkan dirinya sendiri. Jika memang Cita akan bercerita tentang pak Bowo, maka dia juga bertekad akan menceritakan apa yang terjadi pada dirinya, yang juga berkaitan dengan pak Bowo. Dia merasa, ini adalah saat yang tepat baginya untuk berbagi, mengingat orang yang akan dia ajak berbagi, mungkin bernasib sama sepertinya. Mungkin.5852Please respect copyright.PENANAYX6b2vafo4
5852Please respect copyright.PENANAVycfdzpael
5852Please respect copyright.PENANAgSeoGEujlR
“Nih diminum dulu” ucap Nada sambil memberikan segelas air putih kepada Cita, sambil dia kembali duduk disebelah Cita.5852Please respect copyright.PENANAISmmiwIQlX
5852Please respect copyright.PENANAJrlV84Y2S0
“Makasih mbak” jawab Cita yang sudah mulai tenang, tangisnya sudah berhenti, dan air yang diberikan Nada kepadanya membuatnya sedikit lebih tenang.5852Please respect copyright.PENANACpwYO7NDXr
5852Please respect copyright.PENANATlE3t4yMZK
“Jadi kamu lagi ada masalah apa? Sini cerita sama aku” ucap Nada.5852Please respect copyright.PENANAqweKcrO07Q
5852Please respect copyright.PENANAhbeJN6ZT6S
“Hmm…” Cita hanya bergumam, sambil berpikir. Dia bingung harus memulai ceritanya dari mana.5852Please respect copyright.PENANASalQExXOIi
5852Please respect copyright.PENANAhF2GENqtHK
5852Please respect copyright.PENANAwLuWR8I20r
Dia kembali dihinggapi rasa ragu. Tapi dia tahu, dia sudah tak mungkin mundur lagi dan membatalkan semuanya. Dia sudah terlanjur sampai disini, bahkan sudah menangis dipelukan Nada. Meskipun dia tahu Nada tak akan memaksanya bila memang dia akan membatalkan, tapi Nada juga pasti akan sangat penasaran dibuatnya. Dia akan menceritakannya, hanya bingung harus memulai dari mana.5852Please respect copyright.PENANAfAvRrb5nnS
5852Please respect copyright.PENANADvVtjW6rUc
Nada sendiri mencoba tersenyum melihat Cita. Dia tahu sahabatnya itu masih bingung, karena jika dia dalam posisi yang sama, dia juga pasti seperti itu. Dan dia memang tidak ingin memaksa Cita. Dia akan membiarkan, dan berharap Cita memulai ceritanya, karena nanti dia juga akan bercerita kepada Cita, tentang semua yang dia alami, semuanya.5852Please respect copyright.PENANAYMuts2r4eb
5852Please respect copyright.PENANAtpsggrdkeY
5852Please respect copyright.PENANA726NDJAg3h
“Mbak, hmm, sebenarnya aku malu untuk menceritakannya, tapi, hmm, cuma mbak yang aku punya. Cuma mbak Nada yang bisa aku percaya, jadi aku mohon mbak, apapun yang aku ceritakan, mbak jangan cerita ke siapa-siapa ya” ucap Cita.5852Please respect copyright.PENANAWRVc4k0auf
5852Please respect copyright.PENANAuqhieSI3S9
5852Please respect copyright.PENANAbWIwTZudad
Untuk sesaat, hati Nada terasa sakit mendengar ucapan Cita. Betapa Cita begitu mempercayainya, tapi dia ingat apa yang dia lakukan. Memang, secara langsung dia tak menjerumuskan Cita, tapi mengetahui sahabatnya sedang diincar oleh seorang penjahat kelamin, dia hanya bisa diam saja, tak bisa berbuat apapun termasuk memperingatkan Cita, hanya demi menyelamatkan harga dirinya sendiri. Tapi Nada berusaha untuk menyembunyikan hal itu saat ini, lalu diapun tersenyum dan mengangguk.5852Please respect copyright.PENANA4o5kR8zduZ
5852Please respect copyright.PENANAim79ERUreb
5852Please respect copyright.PENANARIOQNS04lt
“Apapun cerita kamu, akan aku dengarkan. Apapun masalah kamu, aku nggak akan ceritain kesiapapun” ucap Nada.5852Please respect copyright.PENANAQVLI1IYh4s
5852Please respect copyright.PENANAhxzrbMl93n
Citapun tersenyum mendengarnya. “Ini semua, tentang, hmm, tentang… tentang aku sama pak Bowo” ucap Cita sambil menunduk, malu.5852Please respect copyright.PENANAa3ukQ0BsBo
5852Please respect copyright.PENANAAfYi6juwm3
“Pak Bowo?”5852Please respect copyright.PENANAG4uuyz6Sbk
5852Please respect copyright.PENANA8g2YPYYGnk
Cita mengangguk. “Iya mbak. Sebenarnya, hmm, sebenarnya, aku sama pak Bowo, hmm, kami ada, hmm… ada sesuatu”5852Please respect copyright.PENANABhgb3eINfz
5852Please respect copyright.PENANA0R0vw2QpwZ
“Sesuatu?”5852Please respect copyright.PENANA4EXnMV7rJ0
5852Please respect copyright.PENANArZBme2nvvj
5852Please respect copyright.PENANA7kI1P8bbJh
Cita kembali mengangguk, tapi tak langsung meneruskan ceritanya. Dia sedang berusaha memilih kata-kata apa yang harus dia sampaikan ke Nada. Nada yang melihat sahabatnya kembali ragu, memegang tangan Cita dan menggenggamnya. Dia ingin meyakinkan sahabatnya itu, kalau Cita bisa bercerita apapun kepadanya.5852Please respect copyright.PENANAlLDVxOoTsI
5852Please respect copyright.PENANA06vyas6ryw
Citapun kemudian menghela nafasnya panjang-panjang. Diapun akhirnya mulai bercerita dari awal bagaimana pak Bowo bisa masuk dalam kehidupannya. Dari sejak ketika Andi dipenjara, dia cerita bagaimana pak Bowo menawarkan bantuan untuk mengurusi semuanya, yang berkaitan dengan pekerjaan dan pengunduran diri Andi, serta bantuan untuk mengurus semua hal yang berhubungan dengan itu.5852Please respect copyright.PENANAnTG61Sdb9D
5852Please respect copyright.PENANAPf5wXLqsvp
Lalu setelah itu, dia bercerita bagaimana dia dan pak Bowo bisa mulai akrab, dari yang tadinya pak Bowo hanya sekedar main kerumahnya untuk urusan Andi, sampai akhirnya pak Bowo sering kesana untuk lebih banyak bermain dengan Putra. Dia juga bercerita saat pak Bowo mulai mengajaknya dan Putra pergi keluar, ke waterpark dikota sebelah.5852Please respect copyright.PENANA7vsmdzkinG
5852Please respect copyright.PENANA3qNxfbXIcn
Nada hanya diam saja mendengarkan, sambil tangannya tak lepas menggenggam tangan Cita. Cita sempat berhenti cerita saat ibu mertuanya menelpon. Hanya sebentar, dia memberi tahu kalau sedang berada dirumah Nada. Setelah itu, kembali Cita melanjutkan ceritanya.5852Please respect copyright.PENANACICLiGKgdE
5852Please respect copyright.PENANARG8CjGZ7OQ
Cita kemudian bercerita setelah kepergian mereka ke waterpark itu dia dan pak Bowo makin dekat. Bahkan ketika dirumah, Cita mulai berani menemui pak Bowo tanpa memakai jilbabnya karena sudah merasa makin nyaman dengan pak Bowo. Bahkan lama-lama, pakaiannya juga tak terlalu diperhatikan ketika ada pak Bowo disana, termasuk ketika dia hanya memakai daster yang bisa dibilang cukup tipis, atau ketika dia hanya memakai tanktop dan yoga pants yang cukup ketat.5852Please respect copyright.PENANA4BLNtJOKk7
5852Please respect copyright.PENANAWiqRTioYRP
Cita lalu menceritakan pak Bowo mengajak dia dan Putra untuk keluar lagi, ke taman kota. Dia bahkan menceritakan apa saja yang dia bicarakan dengan pak Bowo. Tidak terlalu mirip benar dengan obrolan mereka waktu itu, tapi intinya sama. Semakin lama Cita makin merasa nyaman dengan pak Bowo, bahkan ketika hanya ada dia sendiri dirumah, tak sungkan dia menerima kedatangan pak Bowo, hingga tiba pada saat dia semakin intim dengan pak Bowo.5852Please respect copyright.PENANAIweAW7RjXD
5852Please respect copyright.PENANAUpt7RS6OHN
Cita menceritakan kepada Nada, bagaimana mereka mulai berani saling berpelukan saat hanya berdua saja dirumah. Bahkan ketika pak Bowo mulai berani mencium keningnya, dan dia membiarkannya saja. Dia cerita kepada Nada, bagaimana didalam hatinya mulai muncul rasa suka kepada pak Bowo. Apalagi dengan adanya pak Bowo, dia jadi merasa makin nyaman, dia merasa ada yang melindunginya, dan juga menasehatinya.5852Please respect copyright.PENANAeGtkVIHjef
5852Please respect copyright.PENANA3FcmVz4j42
Saat terdiam mendengarkan cerita Cita, dalam hatinya Nada mencibir pak Bowo, betapa lelaki itu begitu cerdik dalam memanfaatkan kondisi hati dan perasaan Cita, mencari celah untuk bisa memasukinya, dan pada akhirnya dia berhasil mendapatkan hati Cita. Dia mengakui, bahwa apa yang dilakukan pak Bowo itu, bahkan jika kepada dirinya yang sedang tidak ada masalah dengan suaminya sekalipun, bisa saja membuatnya luluh. Apalagi dengan bertindak seolah tak menginginkan tubuh Cita, tentu saja itu membuat Cita makin simpati kepadanya.5852Please respect copyright.PENANAhPMchWxky6
5852Please respect copyright.PENANAlYzSu7VT3P
Cita melanjutkan ceritanya kembali, dan kali ini sambil meminta maaf kepada Nada karena saat itu berbohong kepada ibu mertuanya dengan membawa-bawa namanya. Dia cerita apa adanya kepada Nada bahwa saat itu dia pergi bersama dengan pak Bowo ke villa diluar kota. Cita bercerita dengan menundukan kepala karena malu, dan juga takut melihat reaksi Nada. Dia takut Nada marah karena hal itu, padahal sebenarnya Nada sudah tahu sebelumnya. Tapi Nada memilih untuk tetap diam mendengarkan lanjutan cerita dari Cita.5852Please respect copyright.PENANA4FtTVHYUH4
5852Please respect copyright.PENANALrlPwCN2Rp
5852Please respect copyright.PENANAu4uM69tf7a
“Jadi, aku bener-bener minta maaf mbak, waktu itu pakai nama mbak Nada segala” ucap Cita.5852Please respect copyright.PENANAGHxSenYxIs
5852Please respect copyright.PENANAO9bI2m8PkN
“Kok kamu bohong sama ibu mertuamu Cit? Apa disuruh sama pak Bowo?”5852Please respect copyright.PENANAKnJwl6Lf0U
5852Please respect copyright.PENANA41rE4yVAiq
Cita menggeleng. “Nggak mbak, aku yang kepikiran buat seperti itu. Pak Bowo juga waktu itu kaget waktu tahu aku bohong sama ibu”5852Please respect copyright.PENANAwOo4Kt9CbA
5852Please respect copyright.PENANACL3csaVTyG
“Hmm, jadi emang kamu sendiri yang kepengen pergi?”5852Please respect copyright.PENANAf05nirFwSd
5852Please respect copyright.PENANA26rP3IEz1y
Cita mengangguk. “Iya mbak. Sebenarnya, aku pengen refreshing, aku capek, penat sama semua yang aku hadapi mbak. Dan karena waktu itu, hmm, aku juga udah ngerasa nyaman banget sama dia” jawab Cita.5852Please respect copyright.PENANAbb3obkJ03d
5852Please respect copyright.PENANAVLrxqTyMh5
5852Please respect copyright.PENANAGEjDMdjDUo
Kemudian Cita melanjutkan ceritanya, namun kali ini beberapa kali terputus, karena dia makin ragu dan tidak yakin untuk cerita sejujur-jujurnya pada Nada. Tapi dia juga kembali menyadari, bahwa dia sudah terlanjur memulai, maka dia harus menceritakan semuanya sampai tuntas, sepahit apapun itu.5852Please respect copyright.PENANAN9VhEZwUxl
5852Please respect copyright.PENANAICroZQEl4q
5852Please respect copyright.PENANA6YiidQh95J
“Dan malam itu, aku, sama dia… kami… hmm, kami…” ucap Cita terputus, dia benar-benar merasa ragu. “Kami, gituan mbak” sambungnya, pada akhirnya.5852Please respect copyright.PENANAZjCskbyjb6
5852Please respect copyright.PENANAVFAHHS1HeG
5852Please respect copyright.PENANAckyrgdsyN3
Kali ini air mata tak tertahankan lagi dari matanya. Perasaan malu, dan rasa bersalah yang kembali muncul, dan segala yang dia rasakan tercurah dari air mata itu. Nada langsung meraih tubuh Cita, memeluknya. Nada membiarkan Cita untuk menangis dulu sebelum melanjutkan ceritanya.5852Please respect copyright.PENANA6AVwzv6HJ4
5852Please respect copyright.PENANAWjDOJqySlj
5852Please respect copyright.PENANAUapiQJo87z
“Malam itu kami melakukannya cuma sekali mbak, terusnya kami tidur” sambung Cita, masih disela-sela tangisnya.5852Please respect copyright.PENANAZjYr8tBg1V
5852Please respect copyright.PENANAucw8U5aQtB
5852Please respect copyright.PENANAiWs5XuVtRR
Diapun diam sebentar, lalu setelah sedikit bisa menguasai dirinya, dia kembali melanjutkan. Dia bercerita tentang keesokan harinya, dimana dia dan pak Bowo masih sama-sama canggung, namun kemudian mereka kembali mengulangi persetubuhan itu. Cita menyebutnya dengan melakukan hal yang lebih gila lagi.5852Please respect copyright.PENANA0dE4kqR1TC
5852Please respect copyright.PENANAUvTVV33rTv
5852Please respect copyright.PENANAXegTyvmKd9
“Aku melakukan dan mengalami banyak hal yang belum pernah aku lakukan sebelumnya sama mas Andi mbak. Waktu itu, aku sama sekali nggak merasa jijik, aku sama sekali nggak merasa aneh. Justru, waktu itu aku merasa, entahlah, seperti keenakan” ucap Cita.5852Please respect copyright.PENANAvBsIa32urE
5852Please respect copyright.PENANA2agc76pPLD
“Kami melakukannya cukup lama, dan aku benar-benar capek nggak bertenaga mbak. Sampai mandi, pakai baju, dan jalan ke mobil pas mau pulang aja harus dia papah” lanjutnya.5852Please respect copyright.PENANAmQHbMMrFCy
5852Please respect copyright.PENANABwU4ZDuHIr
5852Please respect copyright.PENANA9Pf8JQJOvA
Setelah itu kemudian dia menceritakan semua yang terjadi setelah peristiwa di villa itu. Sampai pada akhirnya, dia ngobrol dengan ibu mertuanya, dan terbukalah matanya yang selama ini dibutakan oleh cinta semu.5852Please respect copyright.PENANAN8o21U3p6l
5852Please respect copyright.PENANABA7eAgPofL
5852Please respect copyright.PENANA70Nmuim5u5
“Saat itu aku baru merasa sangat jijik mbak. Aku merasa hina, sangat kotor, apalagi aku melakukannya bukan dengan suamiku” ucap Cita dan tangisnya kembali pecah dipelukan Nada.5852Please respect copyright.PENANAUQ0daSoJdx
5852Please respect copyright.PENANAaDyDM63jG1
5852Please respect copyright.PENANAV5ZAzg6BCZ
Nada hanya diam. Dia memang sudah bisa menebak, tapi tetap saja dia syok mendengar cerita itu langsung dari mulut Cita. Dia merasa iba dengan apa yang terjadi pada Cita. Namun dia bisa sedikit memakluminya, mengingat saat itu suasana hati Cita sedang kacau, dan pak Bowo masuk disaat yang tepat, dengan cara yang tepat, yang akhirnya membuat Cita rela menyerahkan hati dan tubuhnya. Dan yang jelas, dia jadi sangat marah kepada pak Bowo.5852Please respect copyright.PENANAIprzrf0oHZ
5852Please respect copyright.PENANAh5jcalWEuK
5852Please respect copyright.PENANAsEaKuz4YJ9
“Aku udah mikir masak-masak, dan aku udah putusin untuk menghentikan itu semua. Aku udah nggak mau lagi ketemu sama dia mbak. Tapi…”5852Please respect copyright.PENANA9SgFElqQDp
5852Please respect copyright.PENANApUJLhsUXTl
“Tapi apa Cit?”5852Please respect copyright.PENANA1WA77WQBtO
5852Please respect copyright.PENANAy00GYpeQsg
5852Please respect copyright.PENANAhJQj4L7usK
Cita tak menjawab. Dia lalu mengambil hpnya, lalu membuka instagramnya. Diapun memperlihatkan dm yang mengirim foto-foto dirinya dengan pak Bowo kepada Nada. Dan langsung saja mata Nada terbelalak melihatnya, terutama saat membaca tulisan-tulisan di dm itu.5852Please respect copyright.PENANAUjizaBBfYZ
5852Please respect copyright.PENANAVLFvfzydrY
5852Please respect copyright.PENANAJpWa4LOI3o
“Astaga, jadi ini yang dimaksud sama pak Bowo?” ucap Nada, dan tentu saja itu membuat Cita jadi bingung.5852Please respect copyright.PENANAgkfu7sv67b
5852Please respect copyright.PENANAyo0si6q2zl
“Maksud mbak Nada?” tanya Cita.5852Please respect copyright.PENANAxPelQTIStg
5852Please respect copyright.PENANAh3ynUhWz2D
5852Please respect copyright.PENANAfVs9zzqbq5
Nada mengembalikan hp itu kepada Cita. Dia menghela nafasnya panjang-panjang. Kini saatnya dia yang bercerita kepada Cita.5852Please respect copyright.PENANA9ulKgVwH36
5852Please respect copyright.PENANAZhqX0wjvS4
5852Please respect copyright.PENANA9xBrKWIvYo
“Sebelumnya aku minta maaf Cit. Aku juga mau cerita sesuatu sama kamu, dan aku akan ceritakan semuanya. Aku nggak tahu setelah ini kamu bisa maafin aku atau nggak, tapi paling nggak, kamu harus tahu yang sebenarnya” ucap Nada.5852Please respect copyright.PENANAkStTFfTpRJ
5852Please respect copyright.PENANALooKl0UKWe
5852Please respect copyright.PENANA9b2ZFIPTq2
Cita benar-benar kebingungan dengan ucapan Nada, tapi dia diam saja menunggu Nada bercerita.5852Please respect copyright.PENANAnkY8UGL4Ka
5852Please respect copyright.PENANA0bshgL2tz8
5852Please respect copyright.PENANA8R5EqrTskD
“Sebenarnya, hampir semua yang kamu ceritain diawal tadi, aku sudah tahu Cit” ucap Nada.5852Please respect copyright.PENANAA5R4ja7nc2
5852Please respect copyright.PENANA5AomwUPW1h
“Hah? Maksudnya?” tanya Cita yang sangat kaget mendengar ucapan Nada.5852Please respect copyright.PENANAr31ZCh6DXB
5852Please respect copyright.PENANA13uyRw9Y3W
5852Please respect copyright.PENANAq0LvrbNam5
Nada kemudian bercerita dari awal, dari pertemuan dia dengan pak Bowo. Lalu dia menceritakan ajakan pak Bowo kerumahnya, yang waktu itu katanya ingin mengajaknya pemotretan. Dan pada akhirnya, dia menceritakan bagaimana akhirnya dia berhasil ditaklukan pak Bowo dengan bantuan Gina, dan yang pasti dengan obat perangsang. Nada menceritakan dengan detail apa yang dia ingat, karena sebagian dia memang lupa saat berada dibawah pengaruh obat perangsang itu.5852Please respect copyright.PENANAj9FDa0wgoR
5852Please respect copyright.PENANAg9fwLun0GT
Jelas Cita sangat terkejut mendengar cerita Nada itu, sampai-sampai dia menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Nada kemudian bercerita tentang hari-hari selanjutnya bagaimana dia menjadi budak seks pak Bowo. Dia juga bilang sama sekali tak bisa menolak pak Bowo karena diancam menggunakan foto dan video persetubuhannya.5852Please respect copyright.PENANA9ZZlXtcFG4
5852Please respect copyright.PENANAY3Cd3jiAD1
5852Please respect copyright.PENANAoMsxQv4FSt
“Kalau saja aku mau lapor polisi, aku nggak bisa menuntut pak Bowo merkosa aku, karena di video itu sama sekali nggak kelihatan aku sedang diperkosa. Waktu itu aku berada dibawah pengaruh obat perangsang Cit” ucap Nada.5852Please respect copyright.PENANA9O7fGN0oMP
5852Please respect copyright.PENANA49CrtEzVnm
5852Please respect copyright.PENANACZYClLm0jj
Cita yang masih terkejut, hanya diam saja. Nada lalu melanjutkan ceritanya bahwa akhirnya dia tahu kalau pak Bowo sebenarnya mengincar Cita. Dia hanya menjadikan Nada mangsa untuk digunakan sebagai alat agar bisa membantunya mendapatkan Cita. Tapi semua rencana itu berubah saat pada akhirnya Andi dipenjara. Pada akhirnya pak Bowo sama sekali tak melibatkan Nada dalam rencananya mendapatkan Cita.5852Please respect copyright.PENANAC1PaDmBfAJ
5852Please respect copyright.PENANAD4mVJ8pQll
5852Please respect copyright.PENANAwobHrlXJBe
“Dia cuma minta aku untuk diam, dan nggak mengganggunya selagi dia mendekati kamu. Jujur saja, aku ingin sekali membantumu Cit. Aku ingin sekali memperingatkan kamu, tapi aku nggak berani, aku takut dia nyebarin foto dan videoku” ucap Nada yang juga mulai menangis.5852Please respect copyright.PENANA3G4323a16U
5852Please respect copyright.PENANAbcNL7adCil
“Aku minta maaf sama kamu, karena aku lebih mementingkan diri sendiri daripada menyelamatkan kamu dari dia”5852Please respect copyright.PENANAJllSygzxei
5852Please respect copyright.PENANAJAS6UWNpqE
5852Please respect copyright.PENANAzWiXiBN1PG
Cita masih terdiam. Tapi bukan berarti dia sedang marah pada Nada. Dia justru juga iba kepada Nada. Dia tak menyangka, ternyata pak Bowo yang dia kenal selama ini hanyalah sebuah kepalsuan. Ternyata pak Bowo yang sebenarnya adalah seorang predator yang bisa melakukan apa saja untuk mendapatkan wanita yang dia incar.5852Please respect copyright.PENANAw4pNPk9j0n
5852Please respect copyright.PENANAMzJP1VUNVy
Dia merasa kasihan kepada Nada yang harus mengalami itu semua. Dan dia bisa memaklumi kenapa Nada ketakutan, bahkan hanya untuk sekedar mengingatkannya. Karena kalau dia berada didalam posisi Nada, mungkin dia juga akan melakukan hal yang sama. Dia tahu itu sangat berat untuk Nada, dan tentunya Nada pasti akan sangat sakit hati dengan apa yang terjadi. Sudah kehilangan kehormatannya sebagai istri, lalu hanya bisa diam saja saat sahabatnya juga diincar oleh pria yang sama.5852Please respect copyright.PENANA3q1sQANshj
5852Please respect copyright.PENANAhttz7KdpxY
5852Please respect copyright.PENANAe8Svb1phGf
“Dan beberapa hari yang lalu, pak Bowo datang kesini, setelah sekian lama dia nggak menemui ataupun menghubungiku sama sekali. Dia datang dengan penuh emosi. Dia menuduhku yang aku sendiri nggak tahu maksudnya. Dia sampai menggeledah rumah ini, membuat semuanya berantakan, mencari bukti bahwa aku yang bersalah”5852Please respect copyright.PENANAbE2HfRPeay
5852Please respect copyright.PENANAXLWFxhN0Td
“Dan pada akhirnya, dia, memperkosa aku dengan brutal”5852Please respect copyright.PENANALihqzheyYy
5852Please respect copyright.PENANAsssgDQ1oBw
5852Please respect copyright.PENANARX7c6GTpwJ
Kembali Cita terkejut setengah mati. Nada menceritakan peristiwa yang dia alami 4 hari yang lalu. Termasuk juga ancaman yang diberikan pak Bowo jika lelaki itu berhasil membuktikan bahwa dia bersalah. Hal yang selama 4 hari ini dia pikirkan terus, karena dia sama sekali tak tahu menahu apa yang dituduhkan oleh pak Bowo itu.5852Please respect copyright.PENANA8fHdPnwsDI
5852Please respect copyright.PENANAp4QPR3m3yM
5852Please respect copyright.PENANArqybyZ0cnl
“Dan aku baru tahu apa maksud pak Bowo waktu kamu ngasih lihat itu tadi” ucap Nada mengakhiri ceritanya.5852Please respect copyright.PENANAZglTpZkjAN
5852Please respect copyright.PENANAe4HcjxACNF
“Jadi waktu itu pak Bowo kesini mbak?”5852Please respect copyright.PENANA0JqXZDDuC3
5852Please respect copyright.PENANAeY92pVq6AV
“Iya. Dia nuduh aku yang melakukannya. Padahal, jangankan mengikuti kalian, untuk datang kerumahmu waktu ada dia aja aku nggak berani, karena dia udah melarangku, dan yaah, dengan mengancam akan menyebar foto dan videoku kalau aku nekat”5852Please respect copyright.PENANAhLJ7BdYePC
5852Please respect copyright.PENANATCciKij58b
5852Please respect copyright.PENANAeqFTzKgQ6w
Mereka berdua kemudian berpelukan sambil kembali menangis. Saling mengasihani satu sama lain, mengingat nasib buruk yang menimpa mereka. Namun Cita merasa, bahwa nasib Nada jelas lebih buruk darinya. Karena tujuan utama pak Bowo jelas-jelas adalah dirinya, tapi membuat Nada harus terseret menjadi korban juga. Bahkan entah sudah berapa kali Nada terpaksa melayani nafsu pak Bowo, sedangkan dirinya baru 2 kali saja.5852Please respect copyright.PENANASAQ9qqjAm5
5852Please respect copyright.PENANA6ziINn04xL
Sekian lama mereka saling peluk dan menangis, hingga tangisan merekapun akhirnya mulai reda. Tapi mereka masih terdiam, sibuk dengan pikirannya masing-masing. Tapi yang jelas, mereka sama-sama mengutuk pak Bowo untuk apa yang telah dilakukan oleh pria itu selama ini.5852Please respect copyright.PENANAuaOC9SFRYz
5852Please respect copyright.PENANAUT7eKgZt8j
5852Please respect copyright.PENANA6DjXEfhIrk
“Cit” ucap Nada memecah keheningan.5852Please respect copyright.PENANAa6iiOafMey
5852Please respect copyright.PENANAoljPvq1jWx
“Iya mbak?”5852Please respect copyright.PENANATpElggzncO
5852Please respect copyright.PENANAp6mc116rpu
“Kamu, mau maafin aku?”5852Please respect copyright.PENANASI1lmEV4va
5852Please respect copyright.PENANAI6WqXlKRhc
Cita menggenggam tangan Nada. “Mbak, aku tahu dan bisa mengerti posisimu. Seandainya aku ada diposisimu, mungkin aku juga akan melakukan hal yang sama. Jadi nggak ada alasan aku untuk marah sama kamu mbak. Justru, aku yang harusnya minta maaf sama mbak Nada”5852Please respect copyright.PENANAPGPKXCMtud
5852Please respect copyright.PENANA7v4IByaAEf
“Loh kok gitu?”5852Please respect copyright.PENANA10c2VvNtLe
5852Please respect copyright.PENANAe01Vrh3nex
“Iya. Karena sebenarnya target utamanya kan aku, tapi malah mbak Nada jadinya ikut kebawa-bawa juga. Jadi secara nggak langsung, aku yang salah sama mbak”5852Please respect copyright.PENANADBYzSydW7P
5852Please respect copyright.PENANAbPdUYJ68Vx
“Nggak Cit, kamu nggak salah. Yang salah ya jelas dia. Apapun ceritanya, dialah yang bersalah”5852Please respect copyright.PENANAuPGWvS0rNk
5852Please respect copyright.PENANAGXBYrbVX0b
“Terus gimana dong mbak?”5852Please respect copyright.PENANAiAsC5MHu0w
5852Please respect copyright.PENANAyIc8oGIPJj
“Aku juga nggak tahu Cit. Aku berharap dia nggak pernah muncul lagi dihadapanku, dihadapan kita. Jujur, aku masih takut dengan semua ancamannya kepadaku. Meskipun 4 hari ini sama sekali nggak ada kesini lagi, tapi, yaa yang jelas aku masih takut Cit” ucap Nada.5852Please respect copyright.PENANAYjP03eYX9a
5852Please respect copyright.PENANALJwfm7ZYiB
5852Please respect copyright.PENANAGWtKIWuKwg
Cita dan Nada sama-sama terdiam. Mereka bingung apa yang harus dilakukan setelah ini. Tapi yang jelas, mereka berdua memiliki keinginan yang sama, sama-sama berharap tidak akan pernah bertemu pak Bowo lagi, dalam keadaan apapun.5852Please respect copyright.PENANAut1HI9j1e2
5852Please respect copyright.PENANAgNZHBJBBse
5852Please respect copyright.PENANAj5Ie2TFv5x
“Kalian berdua nggak perlu takut, nggak perlu khawatir lagi sekarang” ucap seseorang tiba-tiba yang mengagetkan Cita dan Nada, membuat mereka berdua serempak menoleh ke sumber suara.5852Please respect copyright.PENANA9Lh7suxYbZ
5852Please respect copyright.PENANAy9fF0uDjeD
“Mas Andi!!” pekik mereka bersamaan.5852Please respect copyright.PENANAw7DkFBBHjj
5852Please respect copyright.PENANA1pWC2aBVUQ
5852Please respect copyright.PENANAym95RqJcD7
Namun hanya Cita yang kemudian bergerak. Dia beranjak bangkit dari duduknya, menghambur kearah Andi. Dia bermaksud untuk bersimpuh, berlutut dikaki Andi, memohon pengampunan dari suaminya, atas apa yang telah dia lakukan selama Andi berada didalam penjara. Namun Andi menahan tubuh Cita, lalu mengangkatnya dan langsung memeluknya.5852Please respect copyright.PENANA0iAf65xCCk
5852Please respect copyright.PENANAKtXc2JQrgx
5852Please respect copyright.PENANAc5kHerSUjW
“Hiks hiks… mas, hiks hiks, maafin Cita maas…”5852Please respect copyright.PENANASaqKEwjUDx
5852Please respect copyright.PENANATME83sAOMC
5852Please respect copyright.PENANAbQS1yiRJJF
Tangis Cita tak terbendung lagi dalam pelukan Andi. Dia memeluk suaminya itu sangat erat. Berulang kali kata maaf terucap dari bibirnya disela-sela tangisannya. Andi membalas memeluk Cita tak kalah erat. Kerinduannya begitu besar kepada istrinya itu. Cukup lama Cita memeluk Andi dan terus menangis, sambil terus saja mengucapkan kata maaf.5852Please respect copyright.PENANAJC3ielm6fc
5852Please respect copyright.PENANASF2nszHMt5
Andi yang tadinya berusaha untuk tetap tegar dan tersenyum, lama kelamaan luluh juga. Terlihat air mata mulai menetes membasahi pipinya. Nada yang masih diam tak beranjak dari kursinya, juga ikut menangis melihat Cita dan Andi. Dia tak tahu apa yang akan terjadi, tapi dia memiliki firasat yang baik untuk hal ini.5852Please respect copyright.PENANA1DNlAh4Ebb
5852Please respect copyright.PENANADpvr8rm5WE
5852Please respect copyright.PENANAUrAIxGV5e3
“Udah sayang, udah” ucap Andi sambil membelai-belai punggung dan kepala Cita.5852Please respect copyright.PENANAkHOz3W1Te8
5852Please respect copyright.PENANApLprfZk7rm
5852Please respect copyright.PENANAWcEOZRqfo2
Masih dalam posisi berpelukan, Andi sedikit mendorong tubuh Cita, mengajaknya untuk kembali duduk. Dalam posisi dudukpun, Cita belum mau melepaskan pelukannya pada Andi. Tangisnya juga belum mereka. Kata maaf juga masih belum berhenti terucap dari bibirnya.5852Please respect copyright.PENANALIJitYrTLW
5852Please respect copyright.PENANAO50yVFyWAj
Setelah cukup lama, akhirnya tangisan Cita berhenti, tapi dia masih memeluk suaminya. Nada sempat akan bangkit untuk mengambilkan minum untuk Andi, tapi Andi melarangnya dan memintanya untuk tetap duduk disitu.5852Please respect copyright.PENANA9F1JwsDcMl
5852Please respect copyright.PENANA9Znr3Fgn2O
5852Please respect copyright.PENANAriONbvIUMS
“Mas Andi, udah lama datangnya?” tanya Nada.5852Please respect copyright.PENANAlxzaU6d9VO
5852Please respect copyright.PENANAG3lEDwRYXV
“Yaa lumayan Nad, abisnya pintu nggak kamu tutup rapat gitu, udah gitu kalian lagi asyik cerita” jawab Andi.5852Please respect copyright.PENANAm2FkhlgqtZ
5852Please respect copyright.PENANAeZguV8AHNc
“Jadi, mas Andi denger semuanya tadi?” tanya Cita, masih dalam pelukan Andi.5852Please respect copyright.PENANAI4GhSQinuR
5852Please respect copyright.PENANAut53lhAT75
“Nggak semua sih, tapi ya cukup banyak yang aku dengerin dari kamu mah” jawab Andi.5852Please respect copyright.PENANAEcjDgOq6nR
5852Please respect copyright.PENANACu1koIPZbI
5852Please respect copyright.PENANA15uxoPcIw4
Mendengar Andi masih memanggilnya dengan sebutan mah, kembali membuat air matanya menetes, meski tak sampai menangis sesenggukan seperti tadi. Padahal jika memang sudah cukup banyak yang didengar Andi, berarti dia sudah tahu tentang perselingkuhannya dengan pak Bowo, tapi Andi masih bersikap lembut kepadanya, dan masih memanggilnya mah.5852Please respect copyright.PENANAIQsrwhyGgg
5852Please respect copyright.PENANAgPfhNO92Uw
Apakah itu artinya mas Andi memaafkan aku? Batin Cita.5852Please respect copyright.PENANAvEki9U111c
5852Please respect copyright.PENANAyUs5JnE8Ji
5852Please respect copyright.PENANAJJsIGiYauR
“Dan sebenarnya, aku sudah tahu semuanya, sejak beberapa hari yang lalu” ucap Andi.5852Please respect copyright.PENANASoDOUSAedV
5852Please respect copyright.PENANAGlvQE1yySJ
5852Please respect copyright.PENANA5e2mC0mBJa
Ucapannya itu sukses membuat Nada maupun Cita terkejut. Cita bahkan langsung bangkit dari pelukan Andi.5852Please respect copyright.PENANAj6xlxc5qYl
5852Please respect copyright.PENANAhnmRlJD4WD
5852Please respect copyright.PENANA9hLqo1FLqP
“Tahu semuanya? Maksud mas Andi?”5852Please respect copyright.PENANAZJJ5HnnUOq
5852Please respect copyright.PENANAEVOioAmQmG
“Iya, tahu semuanya. Mulai dari apa yang direncanakan pak Bowo, apa yang terjadi pada Nada, apa yang terjadi pada kamu mah, termasuk dm yang dikirimkan ke kamu” jawab Andi.5852Please respect copyright.PENANAFKxLA7dnZp
5852Please respect copyright.PENANAajubeCV40h
“Dm? Darimana mas Andi tahu semuanya?” tanya Cita.5852Please respect copyright.PENANAffFAD3bwIF
5852Please respect copyright.PENANAdoVG0mOHDZ
“Dari si pengirim dm itu” jawab Andi sambil tersenyum.5852Please respect copyright.PENANASqqd69dgVL
5852Please respect copyright.PENANAlfqFnfEbZc
“Isna”5852Please respect copyright.PENANAyKdlJMxyIr
5852Please respect copyright.PENANA3baoA6hoDq
*5852Please respect copyright.PENANAq4CdzVpMMA
*5852Please respect copyright.PENANACHCekcsvc3
*5852Please respect copyright.PENANAyeE4yEC6Nc
*5852Please respect copyright.PENANAWNfkOb2evw
*5852Please respect copyright.PENANAytFFtyXtdO