10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6JnFZRCvOd
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXTvhkMT5OS
Malam minggu itu Cita benar-benar menginap dirumah Nada. Sejak Andi pulang Cita hanya terdiam saja. Untungnya Nada tidak terlalu banyak tanya. Meskipun sebenarnya penasaran dengan apa yang terjadi pada Cita dan Andi, tapi dia memilih untuk tidak memaksa Cita untuk cerita. Dia yakin kalau Cita sudah lebih tenang pasti nantinya akan cerita juga. Mereka memang bukanlah sahabat dekat. Mereka baru dekat sejak Cita mulai menapaki jalannya menjadi selebgram. Tapi sejak saat itu, Cita dan Nada sudah menjadi cukup dekat dan bahkan sering curhat, meskipun curhatnya masih seputaran suka duka menjadi selebgram.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSiCbPedCNm
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR8bSGKQrgz
Sore harinya Nada yang sudah mandi menyibukan diri dengan memasak makan malam untuknya dan Cita. Sementara Cita tadi sebenarnya sudah disuruh mandi oleh Nada, tapi sepertinya Cita masih malas-malasan. Cita memang sedang tidak mood untuk melakukan apapun. Dia yang tadinya sudah mulai berpikir untuk bicara dengan Andi, langsung hancur moodnya gara-gara kelakuan Andi tadi siang. Bukan hanya sekedar ribut dengannya, tapi Andi dengan tidak sopannya masuk begitu saja kerumah Nada, tanpa mengucapkan salam atau menegur Nada sama sekali, malah langsung bertanya yang tidak-tidak pada Cita. Hal itu justru membuat Cita makin kesal dengan suaminya, karena dia jadi merasa tak enak kepada Nada.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdZzcbbDshk
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCxL3RNf7Jc
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYOQF14n6DR
“Cita, mandi dulu sana gih, udah mau magrib ini lho” ucap Nada menyadarkan Cita dari lamunannya.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtKTqq3Gsth
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHvIfgirtEU
“Eh iya mbak, maaf ya aku lagi banyak pikiran” jawab Cita.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA5Hz2dLfdn
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWYCQAchrjF
“Iya aku ngerti kok. Tapi mending kamu mandi deh, siapa tau badanmu jadi seger pikiran kamu juga ikutan fresh. Abis itu baru kita makan”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKK03IJd7aU
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡotp4pPLRol
“Iya mbak”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrHlJLOB23v
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtzl89RQlqY
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡskPe57oiVe
Tak ingin membantah, Citapun menuruti kata-kata Nada. Bagaimanapun juga dia merasa tak enak pada Nada. Sudah tadi sikap suaminya seperti itu, masih juga dia harus merepotkan Nada seperti sekarang. Dia tidak ingin membuat Nada yang sudah baik padanya itu menjadi marah dan jengkel.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn4skJ6dfjR
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5yCv3hQdNu
Setelah mandi, memang pikiran Cita terasa lebih ringan dari sebelumnya. Meskipun tidak serta merta bisa melupakan kekesalannya pada Andi, tapi paling tidak pikiran Cita sudah tidak sesumpek tadi. Selanjutnya dia dan Nadapun makan malam bersama. Belum terlalu malam sebenarnya, tapi memang kebiasaan Nada yang makan jam segini, katanya biar tidak mudah gemuk. Citapun ikut saja.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB6IdBH62KC
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfyeOL7Wn8F
Setelah selesai makan malam Cita sempat membantu Nada membereskan sisa-sisa makanan dan piring kotor mereka. Setelah itu barulah mereka bersantai diruang tengah rumah Nada sambil menonton tv. Awalnya mereka hanya ngobrol ringan, hanya membahas soal kelakuan follower mereka yang kebanyakan pria itu, yang ternyata kelakuannya mirip-mirip saja. Setelah itu, karena didorong rasa penasaran, Nada mulai bertanya perihal masalah Cita dan Andi.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeS0D4qgABs
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUgIPylx7v2
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXE7hvkSGok
“Hmm Cit, ini maaf lho sebelumnya. Sebenarnya, kamu sama mas Andi itu kenapa sih? Ini kalau boleh tau lho ya, kalau kamu nggak mau cerita ya nggak papa” ucap Nada.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGoLJaBYZkY
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0HKbOpV8lw
“Hmm, soal itu..” Cita masih nampak ragu. Dia sebenarnya memang ingin sekali cerita, ingin sekali berbagi apa yang dia rasakan, supaya paling tidak beban pikirannya berkurang. Tapi hal yang sedang dialami Cita dan Andi adalah masalah yang sangat pribadi, dia ragu untuk membaginya dengan Nada.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPHvlW7kE7H
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYENKY5FsAM
“Kalau emang kamunya nggak mau cerita ya nggak papa Cit, aku nggak maksa kok. Tapi kalau kamu ingin berbagi, aku siap buat dengerin. Kalau kamu perlu saran dariku, aku juga siap kok” ucap Nada.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ850bVh6Lcs
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV47ZnjTolQ
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLhO6zzBRPb
Cita masih terdiam. Dia masih berpikir. Apa seharusnya dia menceritakan hal itu kepada Nada atau tidak. Karena meskipun sudah cukup dekat, tapi pada dasarnya belum terlalu lama dia mengenal Nada sedekat ini. Dia juga belum benar-benar tahu Nada itu seperti apa. Tapi Cita mulai berpikir, dan dia yakin kalau Nada itu orangnya baik. Dan dia memang benar-benar butuh teman untuk berbagi. Akhirnya setelah menimbang-nimbang, diapun memutuskan untuk bercerita pada Nada saja.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Z4vumh0s1
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcgDqpgs2HB
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgbxk5rD6iD
“Hmm, baik mbak, aku bakal cerita sama mbak Nada. Tapi aku minta tolong, mbak jangan bilang ke siapa-siapa ya, soalnya ini pribadi banget mbak sifatnya” ucap Cita.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡngIGCyWnwr
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4lYTeAZ5mq
“Iya Cit, kamu tenang aja. Kamu tau aku kan? Aku bukan tipe perempuan ember yang suka menggosip. Apalagi kalau itu soal masalah pribadi temanku sendiri” jawab Nada berusaha meyakinkan Cita.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ed0uk4Wqr
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK8wC6s5bv9
“Iya mbak, aku percaya sama mbak Nada” ucap Cita tersenyum. “Jadi gini ceritanya mbak, sebenarnya aku sendiri masih belum tau apa yang ngebuat mas Andi jadi berubah sikap sama aku”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRoZCmimugs
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7dlI1XRslk
“Berubah sikap?” tanya Nada.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZbKmPRRFnx
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ484XPc86h4
“Iya mbak. Hmm, jadi, beberapa waktu yang lalu, mas Andi tiba-tiba aja berubah. Sikapnya jadi kasar banget sama aku” jawab Cita.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn5bBJitY1U
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOL4hqhlRGq
“Maaf Cit, maksudnya kasar gimana? Mas Andi ngasarin kamunya itu maksudnya main tangan? Kamu dipukulin gitu?” tanya Nada mencoba menebak-nebak.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFYVzfKWB3B
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwZWZC59wDC
“Bukan gitu sih mbak” jawab Cita.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Oi3BctUdG
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT1NQDdMkcA
“Ooh bukan? Lha terus apa dong?” tanya Nada yang makin penasaran.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLO5PkHemeU
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH48uS4Zh5J
“Hmm, itu mbak. Aduh gimana ya ceritanya, aku kok jadi malu gini mbak”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFeUmuEJUVv
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl1vdsNLj4i
“Lho emang ada apa sih Cit? kok sampai malu gitu?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡamVqX199Bk
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDPuNmNI8zX
“Hmm, tapi mbak Nada jangan ketawa lho ya?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqULgsStmZL
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnsNryci4Do
“Loh loh, ketawa? Kenapa gitu Cit?” Nada malah jadi bingung dengan permintaan Cita.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8hwKzllSWj
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaguHzM5bVX
“Hmm, gini lho mbak. Aduuh, gimana ya.. jadi, mas Andi itu tiba-tiba jadi kasar waktu, hmm, diranjang” jawab Cita ragu-ragu.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLTvtgPZdKI
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOqaTkbiUio
“Kasar diranjang? Maksudnya?” tanya Nada yang belum begitu mengerti maksud Cita.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwHAZ6wCMQI
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡovc8KZ40EB
“Yaa maksudku, kasar mbak. Jadi dia memperlakukanku dengan kasar, nggak lembut lagi. Kayak dia itu sedang, hmm, sedang.. kayak sedang memperkosaku gitu mbak” ucap Cita dengan menundukan wajahnya, malu berterus terang pada Nada.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgm5H5ieWEr
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKYXmMJQlyc
“Apa? Memperkosa? Kok bisa gitu Cit?” tanya Nada saking kagetnya mendengar pengakuan Cita.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2qIbtEXziC
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIPMoQWlYEM
“Iya mbak. Aku juga nggak tau kenapa mas Andi jadi gitu. Padahal selama ini dia selalu memperlakukanku dengan lembut. Tapi waktu itu, dia jadi berubah mbak, jadi kasar gitu, malah jadi bikin akunya kesakitan gitu mbak” jawab Cita menjelaskan dengan malu-malu.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKAtCrsKWk2
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbgsfe1czu9
“Hmm gitu. Terus? Apa kamunya nggak ngomong sama mas Andi?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMEq8koEolQ
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR3gd53n1g0
“Udah mbak. Waktu itu dia udah minta maaf, dan janji nggak bakal ngulangin hal itu lagi”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEicIhh1Cwv
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8KcoARG3Dw
“Ooh berarti udah beres dong? Tapi kok tadi marahan lagi?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡws84xXPKGq
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpXQnuYEnvP
“Iya mbak, soalnya beberapa hari yang lalu mas Andi mengulanginya lagi”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡudhR9FGVxf
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvBdhV8sFc0
“Loh? Diulangi lagi?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ8iS0QXw3l
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWw6LKGPZNR
“Iya, dia kayak udah lupa gitu mbak ama janjinya. Udah gitu, dia malah memperlakukanku lebih kasar dari sebelumnya. Aku tuh jadi ngerasa kayak mas Andi tuh cuma pengen nikmatin tubuhku aja, nggak ada rasa sayang sama sekali yang aku rasain waktu itu mbak”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo6ZcY30RkQ
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxU1TOka8Jt
“Emang kamu nggak ngelawan Cit? maksudku, kamu pasrah aja diperlakukan kayak gitu?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHzxkItP3ic
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVdFWmdoCEJ
“Udah mbak, aku udah coba buat ngelawan. Tapi ya gimana mbak, aku nggak berdaya menghadapinya, sampai aku capek ngelawan, meronta, tetep aja mas Andi kasar sama aku. Dia kayak udah gelap mata gitu mbak. Aku bener-bener dikasarinya malem itu” jawab Cita sedikit terisak mengingat kejadian malam itu.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRo7QKecxCH
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzvVhJbCsNN
“Ya ampun, kok bisa kayak gitu sih mas Andi?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3d39IENY8s
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjKFakG5VHK
“Aku juga nggak tau mbak kenapa dia bisa kayak gitu”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk5bNiSErnh
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYkSVNyYCJe
“Hmm, sebelumnya, kalian sempat ada masalah nggak Cit? yang kira-kira bisa jadi penyebab mas Andi kayak gitu?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0YtTygZicW
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdGCkYietEc
“Aku rasa sih nggak ada mbak. Selama kami menikah, hampir nggak ada masalah besar dalam hubungan kami. Soalnya kami selalu biasakan untuk saling terbuka soal apapun. Jadi kalau ada masalah kecil, biasanya udah langsung bisa kami selesain gitu mbak”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyXmX5rRGdu
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7LWaPzwSuR
“Hmm, gitu ya.. apa mungkin, mas Andi nyimpen sesuatu yang nggak kamu tau ya Cit?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtbhEaJKrmc
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq55eVbJJNr
“Ya kalau itu sih mungkin aja mbak, aku juga nggak tau. Lagian aku udah terlanjur marah sama mas Andi. Pertama, aku nggak suka dikasarin. Kedua, aku marah karena dia udah ngelanggar janjinya itu”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡinL1oMRczA
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFa8QHDNyK3
“Ya iya sih Cit, perempuan mana sih yang mau dikasarin kayak gitu. Aku juga kalau diposisi kamu juga bakal marah kali Cit, apalagi kalau dia ngelanggar janjinya gitu”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPdDFOtGI7g
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2CpsCEUdse
“Ya itu dia mbak. Yang bikin aku makin jengkel, aku ngerasa mas Andi jadi nggak peka gitu”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4VLuexCaqi
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmOqjeaJ8yQ
“Nggak peka gimana maksudnya?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8JQihekqeC
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7pU9OWSJoc
“Ya nggak peka mbak. Waktu itu kan aku yang udah capek ngelawan kan cuma pasrah aja, tapi waktu itu aku sempet nangis lho. Cuma mas Andi nggak menyadari, malah makin kasar sama aku. Dan yang bikin aku makin jengkel, setelah dia menuntaskan nafsunya, dan baru tau kalau aku nangis, dia malah nanya kenapa aku nangis”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj67gcRQDUD
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCU6yMm2IO7
“Hah? Masa gitu?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlYbA3d3IWz
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZdG7YCTzUS
“Iya mbak. Dia malah ngiranya aku diem karena aku menikmati, padahal kan aku lagi nahan sakit. Masa ya dia nggak bisa bedain aku kesakitan apa keenakan? Kan nggak peka itu namanya” ucap Cita dengan kesal.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI44JylBJwd
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdneuCRbu7T
“Ya ampun. Kenapa ya mas Andi bisa sampai segitunya sama kamu Cit?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdDukVNrdPh
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmAk42E1T5d
“Nggak tau mbak. Dan jujur aja, sebenarnya hari ini aku sempat mikir buat maafin mas Andi, dan ngajak bicara dia baik-baik soal kenapa dia bisa jadi kayak gitu. Tapi tiba-tiba aja mas Andi tadi kesini, dan yah, seperti yang mbak Nada lihat sendiri kan, sikapnya jadi kayak gitu” ucap Cita. Nada hanya menganggukan kepalanya.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4cMYbhks9U
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGiS5p0iXFa
“Aku jadi marah lagi sama dia mbak, ditambah, aku jadi nggak enak sama mbak Nada karena mas Andi sama sekali nggak negur mbak Nada tadi, malah nggak sopan kayak gitu. Maaf ya mbak”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5IXHfSv7VA
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1xTSwnYiHP
“Iya Cit nggak papa. Aku tadi sebenarnya juga kaget banget. Aku emang belum tau sih mas Andi itu orangnya seperti apa, tapi setauku sejak kita kenal dekat ini, dia itu pria yang baik. Aku juga sempat agak marah tadi sebenarnya, tapi karena nggak mau bikin situasi makin kacau, aku milih diam aja tadi” jawab Nada.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaxheco6fEG
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmLVfiX09gv
“Duh mbak, aku jadi makin ngerasa nggak enak nih sama mbak Nada. Aku beneran minta maaf atas sikap mas Andi tadi mbak”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeJ3qb0jGF0
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSFRAWKwkpn
“Iya iya aku bisa ngerti kok Cit. apalagi setelah kamu cerita tadi itu. Tapi aku sekarang jadi penasaran Cit”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMvDUgy1biQ
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHhCnCHD6dq
“Penasaran apa mbak?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsuOmmTJKk1
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLNDJcx5KnA
“Ya penasaran kenapa mas Andi bisa sampai kayak gitu. Kok bisa dia kayak gitu ke kamu ya? Dia mikir apa sih, sampai bisa merkosa istri sendiri gitu? Padahal kalau minta baik-baik kan bisa?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJSPEvyDyK6
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc6at0vWnwx
“Ya itu dia mbak yang aku juga bingung. Selama ini sih hubungan kami nggak pernah ada masalah. Dia juga nggak pernah ngebahas soal hubungan ranjang kami, karena kami udah sama-sama puas. Aku bener-bener bingung kenapa dia jadi sekasar itu sama aku”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaWS5bsAuak
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzWk7o0SrI7
“Hmm, atau mungkin dia pengen nyoba sesuatu yang baru kali ya Cit?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqNTKvQELxy
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy0Y9mDc7X6
“Ya kalaupun pengen nyoba yang baru, harusnya kan dia ngomong dulu sama aku mbak”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHTGgKi6yaX
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk0OvooYQ33
“Emang kalau dia ngomong bakal kamu turutin?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPG7aTAQPeG
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRPQ0wdZehG
“Ya nggak juga sih mbak. Tapi kan harusnya dia tau, setelah yang pertama kali merkosa aku itu, dia kan harusnya tau kalau aku nggak suka digituin. Tapi kok malah diulangi lagi, malahan lebih kasar lagi”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8jnjOj4KxY
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZLqpHWhuCd
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3CU0wUfWsd
Nada terdiam sambil memikirkan sesuatu. Citapun ikut terdiam, juga dengan pikirannya sendiri. Intinya mereka sama-sama berpikir, apakah yang membuat Andi jadi berubah seperti itu.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsiNtjOi4lu
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQMfUJP5qjj
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOHd0gAOrOm
“Hmm Cit, mungkin memang ada yang disembunyiin mas Andi dari kamu deh, yang ngebuat dia jadi bersikap kayak gitu ke kamu” ucap Nada.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiohvUvFHGb
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYV56hJNL20
“Yaa aku mikirnya sih gitu mbak, tapi apa ya?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡegRFQa1Len
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9arp5tlgda
“Entahlah Cit. kita cuma bisa nebak-nebak aja sih. Kalau pengen tau jawaban yang sebenarnya, ya harus tanya langsung sama mas Andi”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqA1JsrsbpU
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhOl6TXLtyp
“Ah enggaklah mbak, males aku…”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaArEelWAUm
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAMD5bqt29v
“Ya nggak sekarang juga kali Cit. tapi nanti, kalau kalian udah baikan. Gimanapun juga kamu harus tetep tanya Cit. bukan apa-apa, takutnya mas Andi bisa aja ngulangin hal itu lagi. Kita nggak bisa ngejamin kan mas Andi nggak bakal kayak gitu lagi apalagi dia udah pernah ngingkarin janjinya itu”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVetovdkqHw
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqYjyWAKTw7
“Iya juga sih mbak”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiBfADr3QNa
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsCrSjcnCYG
“Nah, dengan kamu tau apa yang ngebuat mas Andi jadi kayak gitu, nanti kan bisa dicari jalan keluarnya, biar dia nggak ngasarin kamu lagi”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIw83sxJxBj
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkaOu8UVmM8
“Hmm, bener sih mbak. Tapi untuk saat ini, rasanya aku masih males ngomong sama dia mbak”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ33QjTPTM31
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjbB3CD5k2D
“Yaudah, turunin tensi dulu. Kalau kamu emang belum bisa baikan sama mas Andi, ya jangan dipaksain”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5rp4fICW9r
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNdKz4VsBfu
“Iya mbak. Tapi maaf ya mbak, aku jadi ngerepotin mbak Nada gini”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡul8jmEZizL
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHJwU52sU4M
“Halah ngomong apa tho kamu itu? Nggak ada istilahnya aku repot, orang sama temen sendiri gini kok”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSfTbguYbU9
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLBqubD6zHr
“Ya tetep aja mbak. Apalagi sekarang mbak Nada jadi tau urusan rumah tanggaku, aku malu mbak”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ20W1Q3CVNw
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGqqcBqaeCa
“Udah nggak usah ngerasa kayak gitu. Aku janji bakal bantuin kamu sebisanya, dan yang pasti aku nggak bakal cerita semua ini ke orang lain, aku akan jaga rahasia ini Cit”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcqTzSkpktx
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmaKc5Pymgo
“Iya mbak, makasih banget ya mbak. Aku percaya sama mbak Nada”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDt4FbOOZjX
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡazg6FkHeND
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmrbvFhtLna
Nada hanya menjawab dengan anggukan dan senyuman. Setelah bercerita, Cita merasakan beban pikirannya mulai terasa lebih ringan. Dia merasa senang karena ada teman untuk berbagi. Memang sekarang masalahnya belum selesai, karena masalah itu hanya bisa selesai jika dibicarakan dengan Andi, dan untuk saat ini Cita masih benar-benar malas untuk bicara dengan Andi. Tapi paling tidak, Cita tak lagi menanggung beban itu sendirian. Dan dia juga yakin kalau Nada akan membantunya, meskipun hanya sekedar saran. Tapi itu sudah jauh lebih baik daripada semua harus dia pikirkan sendirian.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLdYGLlqymC
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvGEQl93987
Sementara itu, Nada jadi ikut penasaran dengan apa yang terjadi pada rumah tangga Cita dan Andi. Meskipun belum lama saling kenal dekat, tapi memang Nada melihat Andi sebagai lelaki yang baik dan sopan. Sama sekali tak pernah terbayangkan olehnya Andi bisa berlaku sekasar itu pada Cita. Dia benar-benar jadi penasaran sekarang, sebenarnya apa yang membuat Andi berubah. Dia benar-benar tak mengira Andi yang sesopan itu bisa-bisanya ‘memperkosa’ istrinya sendiri.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡODyW3zKoN3
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhRBVv0kB7D
Apa mungkin Andi sedang menginginkan variasi dalam hubungan seksualnya dengan Cita? Ah tapi rasanya tidak mungkin. Kalau memang seperti itu, seharusnya dia bilang dulu ke Cita, agar Cita juga bisa ikut menikmatinya. Lagian kalau dari ceritanya Cita, sepertinya Andi tidak sedang memainkan peran, tapi benar-benar memperkosanya. Lalu apa yang membuat Andi berubah menjadi seperti itu? Batin Nada.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ61PaXgOHRy
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpGRcgC4vkA
Tiba-tiba Nada malah sedang membayangkan bagaimana ekspresi Cita ketika sedang diperkosa oleh Andi. Nada melihat Cita yang berwajah ayu dan kalem ini, membayangkan Cita berteriak dan merintih menahan sakit ketika sedang dikasari oleh Andi. Apalagi kata Cita, sebelumnya mereka selalu bersetubuh dengan lembut, penuh kasih sayang. Pastinya dengan perubahan Andi yang mendadak akan memberikan terapi kejut yang luar biasa kepada Cita. Berbeda dengan dia dan suaminya yang kadang memang melakukan permainan ranjang mereka dengan lebih kasar, tapi itupun sudah dibahas dan disepakati sebelumnya, sehingga sama-sama menikmati.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5MxoKmXIF8
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZEpZ4nGphW
Kalau dari cerita Cita, memang Cita mengatakan kalau dirinya sempat melawan tapi tak bisa mengalahkan Andi yang sudah dikuasai nafsunya. Yang pada akhirnya Cita hanya pasrah saja menahan rasa sakit akibat perbuatan Andi. Tapi Nada berpikir, mungkin ada akhirnya Cita jadi gampang pasrah karena itu adalah Andi, suaminya sendiri. Tentu akan beda ceritanya kalau yang melakukan itu adalah pria lain. Pastinya Cita tidak akan gampang pasrah, namun mungkin rasa sakit yang akan dialaminya akan jadi lebih menyiksanya.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfHxglpYV3J
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7DKrjmTMVA
Ah aku kok jadi mikir gini sih? Nggak nggak. Jangan sampailah Cita mengalami hal seperti itu. Batin Nada sambil menggelengkan kepalanya.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡndNHh3dbvT
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNZPOR5Rmke
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhfvAN8uUDU
“Mbak, mbak Nada kenapa?” tanya Cita yang heran melihat Nada menggeleng-gelengkan kepalanya.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwgPo83UujU
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTwyOy18Cx6
“Eh, nggak kok Cit, nggak papa” jawab Nada.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc70l2EEDBL
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpJXuL2igLb
“Beneran mbak?” tanya Cita, yang tidak yakin dengan jawaban Nada.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGWntxB772j
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWKETFE31JH
“Iya bener aku nggak papa. Hmm, jadi selanjutnya gimana Cit?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwPs8QvOVE1
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHWAXtMRAbu
“Maksudnya mbak?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFivFIAwUsi
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmJKINMlHou
“Ya selanjutnya, kamu sama mas Andi mau seperti apa? Nggak mungkin kan kamu bakal nginap disini terus? Jangan salah sangka dulu Cit, bukannya aku keberatan kamu nginap disini, tapi kan kamu punya anak yang nggak bisa kamu tinggal gitu aja” ucap Nada.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKKtgmM7JxT
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMSv2dVqpQI
“Iya juga sih mbak. Tapi aku masih bingung harus gimana mbak. Meskipun anakku sekarang bisa diurus sama ibu mertuaku, tapi aku masih kepikiran juga” jawab Cita yang memang benar-benar bingung harus bagaimana.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtZpUsrioMD
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrbvBo7dRAr
“Hmm, yaudah, kalau gitu yang penting kamu tenangin pikiran dulu. Tapi kalau bisa, secepatnya kamu besok pulang. Sekali lagi bukannya aku keberatan lho Cit, tapi itu semua demi anakmu”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUswAqKWbuH
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzkoQ5PfYBK
“Iya mbak aku ngerti kok. Insyaallah aku besok pagi pulang mbak. Yang jelas aku sekarang makasih banget sama mbak Nada yang udah ngasih aku tumpangan. Aku nggak tau harus gimana ngebalesnya mbak”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEGiLJxhHSM
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY6mDM9cj8S
“Halah udah, nggak usah mikir ngebales-ngebales segala. Kita kan teman, jadi harus saling bantu lah sesama teman”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9MIi7yl3Fv
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnGJGSIbgGO
“Iya mbak, pokoknya makasih banget ya”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYHdx4J6LeB
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGkDHKiQwyv
“Iya sama-sama”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbRJIwyoYHH
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd0Il3LXpBq
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6FQP2Z6mED
Setelah itu mereka tak lagi membahas permasalahan rumah tangga Cita. Nada juga merasa tak enak kalau mau tahu lebih jauh lagi tentang permasalahan mereka. Yang jelas dia sudah tahu kenapa Cita ribut dengan Andi. Meskipun belum tahu pokok permasalahannya, karena Cita sendiri saja belum tahu. Tapi itu saja sudah cukup untuk Nada, karena dia memang bukan tipe perempuan yang suka kepo dengan urusan rumah tangga orang lain10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEZJFCwlTQL
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8A7tl5ArQR
Diapun tak merasa kerepotan jika Cita harus menginap dirumahnya, karena dia jadi ada teman selama ditinggal suaminya malam ini. Dia sebenarnya juga sama sekali tidak keberatan kalau nantinya Cita mau menginap lagi, tapi karena Cita memiliki anak yang juga harus dia urus, dia tidak ingin Cita tinggal lama-lama dirumahnya, karena diapun tidak ingin disalahkan kalau nantinya masalah antara Cita dan Andi jadi melebar kemana-mana.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrV3TPllNHa
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ02RtifXCS4
Malam itupun mereka menyudahi acara curhat Cita. Mereka akhirnya memutuskan untuk istirahat saja. Cita dipersilahkan tidur disalah satu kamar yang ada dirumah Nada, sedangkan Nada sendiri masuk kekamarnya untuk istirahat.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVdmh5DJEQ7
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7z3RHYWnnw
Didalam kamar, Cita tak langsung tidur. Dia masih memikirkan tentang masalah rumah tangganya. Sama seperti Nada, dia benar-benar penasaran dengan apa yang menyebabkan Andi bisa berubah seperti itu kepadanya. 2 kali Andi menyetubuhinya dengan kasar. Dan saat itu terjadi, Cita benar-benar tidak mengenal sosok Andi. Benar-benar tidak ada rasa sayang dan cita dari sentuhan-sentuhan Andi. Yang ada hanya nafsu saja. 2 kali itu Cita merasa seperti hanya menjadi obyek pemuas nafsu Andi. Tidak lebih dari itu.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUezygAnvwB
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsyNZbKA8fp
Tentu saja, sebagai seorang istri dia tidak terima dengan perlakuan Andi kepadanya. Apalagi sejak menikah, Andi selalu memperlakukannya dengan baik, termasuk urusan ranjang. Kelembutan dan kasih sayang Andi saat menyentuhnya membuat Cita memasrahkan dirinya seutuhnya pada suaminya itu. Dia selalu berusaha sebaik mungkin untuk bisa melayani Andi, memuaskan Andi.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpRe0xgC6Hp
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBmRK3aINTc
Tapi apa yang terjadi beberapa hari lalu benar-benar membuatnya marah kepada Andi. Lebih daripada itu, dia juga jadi merasa takut. Paling tidak, Andi telah menunjukan sisi lain yang dia miliki, entah apapun yang membuatnya jadi seperti itu. Cita takut, suatu saat Andi bisa menjadi sekasar itu, atau mungkin lebih kasar lagi dalam menyentuh dan menggaulinya. Cita benar-benar tidak bisa menikmatinya. Yang ada hanyalah rasa sakit, baik itu ditubuh maupun hatinya.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2aeHfzd6Vj
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtJGNc4FqjO
Cita berharap Andi bisa benar-benar berubah, seperti dulu lagi yang memperlakukannya dengan penuh rasa cinta. Hal yang membuat hati Cita luluh dan menyerahkan diri sepenuhnya pada suaminya itu. Dia ingin semua kembali seperti dulu. Dan kalau bisa, dia ingin Andi bisa berterus terang kenapa dia bisa berubah menjadi seperti itu. Paling tidak mereka bisa mencari solusinya bersama-sama.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2JFU4h2Pz6
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQccdg0aw7Z
Tapi untuk saat ini, Cita belum benar-benar bisa memaafkan Andi. Dia butuh waktu, yang entah sampai kapan. Yang pasti dia ingin semuanya membaik seperti sedia kala, meskipun tidak bisa untuk saat ini. Cita sadar, semuanya bukan hanya tentang dia dan Andi saja, tapi juga mengenai anak mereka. Mungkin akan lebih simpel kalau mereka belum punya anak seperti Nada dan suaminya, keputusan apapun hanya akan berdampak pada mereka berdua saja. Tapi dengan adanya anak mereka, Cita juga harus memikirkan tentang anaknya juga.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNvThkWB3Qo
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4jkO7U2IZB
Ah kenapa semua jadi gini sih? Sebenarnya apa yang terjadi sama kamu mas? Apa yang bikin kamu jadi kayak gini? Apa kamu nggak mikirin perasaanku dan juga anak kita? Ya Tuhan, apapun yang sedang terjadi sekarang, semoga semuanya bisa cepat selesai. Nak, mama kangen sama kamu. Semoga masalah ini bisa cepet selesai dan kita bisa hidup bahagia kayak dulu lagi. Batin Cita. Dengan air mata yang mulai menetes dipipinya, dia memeluk erat gulingnya hingga akhirnya terpejam dan terbuai kealam mimpinya.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUtSttJbJG3
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjnanFR72At
*10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxtJxvszeUS
*10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMblyNs4e3s
*10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbnH6yI3mn5
*10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9jGd5G3azm
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXCIxa9dKXW
Saat Cita menginap dirumah Nada, Andi lebih banyak merenung dirumahnya. Tapi bukan merenungi kesalahannya, karena Andi masih tidak tahu apa yang menjadi kesalahannya. Dia malah tidak habis pikir dengan sikap Cita kepadanya. Dia langsung pergi dari rumah Nada saat dibentak Cita karena dia merasa kecewa dengan sikap istrinya itu. Dia seperti tidak mengenal Cita yang seperti itu. Belum pernah Cita membentaknya seperti itu.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcENgB1MmCL
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2P4vGnXjjI
Dia berpikir, pasti ada yang sudah merubah Cita menjadi seperti itu. Tadinya, dia memang berpikir semua itu berawal dari kesalahannya yang berpikiran terlalu jauh hanya karena mendengar gumaman dari pak Bowo, bosnya. Dia sempat menyesalinya. Tapi melihat sikap Cita siang itu, dia jadi berpikir kalau mungkin saja ada yang mempengaruhi Cita.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0saj4D08VP
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV2m7cRXuaN
Pikirannya jadi melayang pada teman-teman baru Cita, yaitu Nada, Salim si fotografer dan juga Robi si banci salon. Salah satu, atau mungkin mereka semua pasti sudah memberikan pengaruh yang buruk kepada Cita sehingga sikapnya yang selama ini kalem jadi berubah. Begitulah yang ada dipikiran Andi sekarang.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSc1Kgmg5sv
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡclR24yK7Qz
Dia jadi geram, merasa kalau dia sudah lepas kontrol pada istrinya. Dia berpikir, seharusnya dia lebih ketat lagi mengatur istrinya, tidak membiarkannya terlalu dekat dengan orang lain yang bisa memberikan pengaruh buruk pada istrinya. Dia sangat percaya pada Cita karena sudah mengenal Cita dari dulu, tapi tentu saja dia tidak bisa percaya dengan orang lain, terutama Salim dan Robi yang memang dia belum pernah ketemu.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1DgygVCyEZ
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKSJLw9hAB5
Hingga keesokan harinya ketika Cita pulang, mereka juga masih diam-diaman. Cita hanya ngobrol dengan ibunya saja, dan lebih banyak menemani anaknya bermain. Bahkan malah harinya Cita memilih untuk tidur bersama dengan anak dan ibunya. Dan hal itu membuat Andi semakin geram. Ingin rasanya dia menegur Cita saat itu juga, tapi dia tak enak dengan ibunya. Bagaimanapun Andi tidak ingin ibunya sampai kepikiran dengan masalah rumah tangganya.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSHQfshxicf
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlugwKP74M1
Keesokan harinya, kembali Cita berangkat kerja sendiri, tidak mau diantar oleh Andi. Dikantorpun Andi tidak bisa fokus untuk kerja. Beruntung hari ini tidak ada pak Bowo karena dipanggil untuk rapat dikantor pusat. Jadi untuk beberapa hari ini, Andi bisa aman dari bosnya itu. Tapi ternyata sikap Andi ini disadari oleh teman-temannya, meskipun tidak ada yang berani menanyakan. Kecuali ada seorang temannya yang memang sejak awal memperhatikan Andi, sejak pertama kali dia dipanggil pak Bowo karena pekerjaannya yang berantakan.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnHfza49YaX
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkGZC8Ozla4
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV49TfoBgCs
“Mas Andi, mau makan siang bareng nggak?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHYOMnJYBlm
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCIR2HwiPY8
“Eh kamu Is. Hmm, nggak deh, kamu duluan aja” jawab Andi.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4SscODu4bn
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaXbsl18CBe
“Mas Andi kenapa sih? Kok Isna perhatiin hari ini kusut banget, nggak fokus gitu kerjanya?” tanya teman Andi yang bernama Isna itu.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO33dJ6cNsj
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWPWO9B3oLr
“Hmm, nggak ada apa-apa kok Is, cuma masalah kecil aja”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy5BQZsexBq
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtlfqcD9jkG
“Yakin cuma masalah kecil? Mau cerita sama Isna?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCzioFRFxcN
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8PbxZZI7fb
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkCPdMGhVdk
Andi tak segera menjawab. Dia sebenarnya tidak ingin masalah rumah tangganya diumbar kemana-mana. Apalagi dikantor ini sebenarnya Andi juga tidak punya teman yang benar-benar dekat. Semua orang dikantor ini dikenalnya, tapi ya hanya sebatas rekan kerja saja. Bahkan Andi tidak hapal betul suami atau istri dari rekan-rekannya, meskipun kantor mereka sering mengadakan acara yang mengundang serta keluarganya.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpXclvV5svz
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡct6dXqnsw4
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn46aLpI9q3
“Yaudah yuk sambil makan aja, kali aja mas Andi mau cerita. Kalau nggak mau juga nggak papa kok, yang penting kita makan siang aja dulu mas” ajak Isna lagi.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEK46Ngl7Pw
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3CHmuOQ2RA
“Yaudah ayuk”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQLUnorZh2A
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOMWkIY79ZM
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡst7Ubg3xE7
Akhirnya Andipun menyanggupi ajakan makan siang Isna. Meskipun ini hari senin dan cukup banyak pekerjaan, tapi karena bos mereka tidak ada jadi Andi dan Isna pergi untuk makan siang berdua, sedangkan teman-temannya yang lain tetap berada dikantor, makan siangnya gantian karena banyaknya nasabah hari ini. Melihat Andi dan Isna yang pergi tidak ada satupun yang berani menegur, karena mereka, terutama Isna termasuk dekat dengan pak Bowo.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7hPCUm1m9H
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjXoocLeWt5
Andi dan Isna kemudian mencari tempat makan yang agak jauh dari kantor mereka. Mereka sengaja mencari yang agak sepi karena Isna merasa mungkin Andi perlu untuk refresing, meski belum mengetahui masalah apa yang sedang dihadapi oleh Andi. Saat makan siangpun Andi masih lebih banyak diam, Isna yang lebih banyak cerita. Cerita yang tidak terlalu penting, hanya untuk mencairkan suasana saja, daripada hanya diam.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEDGO6NJSLK
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ35f8dUEfAM
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡriNCZrpZDl
“Jadi, mas Andi sebenarnya ada masalah apa sih?” tanya Isna yang nampaknya masih penasaran dengan Andi.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9EphuUclR9
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZZCGsfTHK8
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUL0aOywJde
Andi hanya menatap Isna. Dia masih ragu, haruskan cerita masalahnya itu kepada Isna.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9jt4jhmQcY
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7qyifiAxrE
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLtIS1jLBUC
“Masalah rumah tangga ya mas?” tanya Isna mencoba menebak.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeBhdAfN20M
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmJUJmWMyQx
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAtzB6QX17e
Karena memang tebakannya tepat, Andipun mengangguk.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB2MT4VL5dz
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj8CKa4gQOt
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYaRoYwg1aT
“Kalau mas emang butuh temen curhat, sama Isna aja nggak papa. Kali aja kan Isna bisa ngasih pendapat dari sudut pandang cewek. Aku kan juga udah nikah mas, jadi mungkin bisa ngasih pendapat juga sebagai seorang istri” ucap Isna.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6eWB9QfgBS
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Gsr3bz5pW
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD6xwRaioCn
Sejenak Andi berpikir, ada benarnya juga ucapan Isna. Selama ini dia hanya memikirkan sendiri masalahnya, dan mengambilnya dari sudut pandangnya sendiri. Kira-kira seperti apa pandangan seorang cewek tentang masalahnya ini? Apakah dengan cerita sama Isna bisa sedikit memperjelas malasah yang dia hadapi, karena ada pandangan dari sudut pandang cewek dan seorang istri? Batin Andi.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM6OqMEySrl
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCj9OHgLDWr
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQmlp83HsYL
“Hmm, tapi kamu nggak bocor kan Is?” tanya Andi.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj1vF4FxsHk
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIE3IlxKuvw
“Haha tenang aja mas. Mas Andi bisa percaya sama Isna kok” ucap Isna sambil menaikan kedua tangannya, lalu jari-jarinya membentuk huruf V.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR1AYczfWcv
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrKUqPVKOdk
“Hmm, aku emang lagi ada masalah sama istriku Is” ucap Andi.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvAIoOHI2G3
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqQ6Gw196q3
“Masalah apa mas?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXijxPCMi6R
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUHc5e3dBzK
“Dia tuh, akhir-akhir ini sikapnya jadi berubah. Kemarin aja dia sempat bentak aku”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3OhABPSdsM
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlxEB17yBkB
“Ngebentak? Serius mas? Perasaan, istrinya mas Andi orangnya kalem gitu deh”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB5sy8wHFlK
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDDVSVCJ021
“Ya makanya itu Is, baru kemarin itu juga dia bentak aku”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPPE8lOutOp
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdm0SKyppZJ
“Emang sebelumnya ada apa sih mas kok sampai dia bentak gitu?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuFQvg0Jfot
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCvaeGSsiIv
“Hmm, yaa intinya ada satu masalah yang bikin jadi kayak gini Is” jawab Andi yang masih ragu untuk menceritakan semuanya ke Isna.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB43gE2OmmL
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrQhkKoFqwW
Isnapun tersenyum. “Gini deh mas, kayaknya mas Andi kudu cerita semua dari awal deh, dan mas Andi kudu jujur sama Isna. Kalau nggak, nantinya Isna bisa salah tangkap dan salah ngasih tanggapan. Yang seharusnya mas Andi nggak salah, malah jadi salah dimata Isna, ataupun sebaliknya. Itu kalau emang mas Andi bener-bener pengen curhat sama Isna lho”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj0wKIhG3g2
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡczbkGLb1IO
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb2bk0g9lQO
Andi terdiam. Diapun mengiyakan perkataan Isna barusan. Memang, semua ada runutannya. Kalau ceritanya sepotong-sepotong, pasti Isna akan salah mengambil kesimpulan. Dan bisa saja dia salah menanggapinya, bahkan bisa-bisa menyalahkan Andi.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7KglW3OBFT
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbdUzOsAl9R
Tapi untuk jujur mengatakan sebabnya dari awal, Andi juga ragu, karena itu artinya harus membawa-bawa nama pak Bowo, dan bahkan menceritakan apa yang menjadi urusan ranjang dirinya dengan Cita. Tentu saja hal yang tabu bagi Andi menceritakan urusan seprivat itu kepada orang lain. Tapi masalahnya, dia sudah terlanjur cerita ke Isna.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ86JCz3Wpdb
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlAhdlc4dVW
Andi mencoba untuk mencari cara agar tidak perlu menceritakan yang sebenarnya, tapi membuat sebuah gambaran yang bisa menjelaskan bagaimana hubungannya dengan Cita saat ini. Tapi dasarnya tidak punya bakat mengarang, Andi jadi tidak bisa membuat cerita. Cukup lama dia diam, akhirnya dia benar-benar menyerah karena tidak sanggup membuat cerita lain yang bisa menggambarkan kejadian antara dirinya dengan Cita.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4456b3pzKc
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfZG73F9FrT
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGzv13YVnKx
“Tapi Is, aku minta kamu bener-bener jaga rahasia ini ya, karena ini menyangkut orang yang sama-sama kita kenal” ucap Andi.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDCRIfL4zKG
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU25OlxyFef
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWiRZdpymKM
Isna sempat bingung dengan ucapan Andi, dia bahkan menggaruk kepalanya yang tertutup oleh jilbab itu. Tapi diapun kemudian tersenyum dan mengangguk.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGkBuBAVYZe
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOoEDEHBodZ
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJnZmmV1i4C
“Semuanya berawal dari waktu foto istriku viral Is, kamu tau itu kan?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfjE1Pp9tU3
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJDMpVcl2aL
“Ooh itu, iya tau kok mas. Terus?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7NQ3pd14WB
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6xeoCr81eR
“Nah, suatu hari waktu aku mau ngadep pak Bowo, aku lihat dia diruangannya lagi liatin foto-foto di instagramnya istriku”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeB23ETyaUS
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaTbJ1nnqIH
Isna mengerutkan dahinya, masih belum mengerti arah pembicaraan Andi. “Terus, masalahnya apa mas?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwWf3kVHBQS
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpksthBbR58
“Ya waktu itu, aku denger dia ngomong sendiri gitu, kayak mengagumi foto-foto istriku”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9OSpMEE9xi
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3x5GTwcyLN
“Haha, ya kan wajar mas. Cita kan emang cantik, wajar kan pak Bowo mengaguminya?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX4zOgbUOrt
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWM4g7kt5Xz
“Bukan gitu Is. Kalau cuma sekedar gitu sih, aku juga masih bisa maklum”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRHap7XBS5K
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS0ubFuXTzt
“Lha terus, emang ada apa lagi mas?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpkiNLA6khS
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ88XDfqWTqx
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7o4qL8UyPb
Andi terdiam sebentar. Lalu dia menceritakan apa yang diucapkan pak Bowo waktu itu kepada Isna, tentang pak Bowo yang berandai-andai bisa menyetubuhi Cita. Sontak Isna terkejut mendengar cerita Andi itu.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp2tqeCVGlr
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzc5lC5urGY
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ35DUHzg90W
“Serius mas pak Bowo kayak gitu?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkGUFVp3buK
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBAGMAK3dG0
“Iya Is. Dan disitu aku marah banget, tapi aku juga nggak berani buat marah langsung ke pak Bowo. Itu bukan cuma sekali Is, beberapa hari kemudian aku denger lagi pak Bowo bilang gitu dan lebih parah lagi, yang terus bikin aku makin marah”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJXYhCNd0mo
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0vnVgguUKU
“Hmm, terus, mas Andi ngapain?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡunLJF1vo1m
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJIGvmeayN4
“Yaa aku ngerasa, pak Bowo nggak boleh nyentuh istriku. Aku pemilik sahnya, cuma aku yang boleh nyentuh Cita. Tapi, terusnya, aku jadi salah bertindak”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGxHoguVShV
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPVfDMj7RCx
“Salah bertindak gimana? Mas Andi ngelabrak pak Bowo?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtb2CyBgSjq
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzegV74QdxO
“Bukan”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbbJhJlmwth
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUkUiF2SOV0
“Lha terus?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfjOM3YFwro
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5vBnQTHpSP
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Y6x4Udui5
Andi menghela nafas panjangnya, kemudian perlahan dia ceritakan kalau dia melampiaskan kekesalannya itu dengan cara ‘memperkosa’ istrinya sendiri. Kembali Isna dibuat terkejut oleh pengakuan Andi, sampai-sampai dia menutup mulut dengan kedua tangannya.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4pfX9ZJpAc
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiXpwtmXNIl
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU9qYwFzioo
“Setelah itu aku sempat menyesal. Ya yang terus aku dipanggil sama pak Bowo gara-gara kerjaanku yang berantakan itu. Nggak lama kemudian aku minta maaf sama Cita, masalah selesai dan kami berdamai” ucap Andi.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVDSGraKmEn
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrF5Kr1EQZ2
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMDcqLD0BWV
Akhirnya Isna jadi tahu kenapa waktu itu Andi tidak fokus pada pekerjaanya sehingga pekerjaannya jadi berantakan bahkan sampai dipanggil oleh pak Bowo. “Ya berarti masalahnya udah kelar dong mas?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEVNSZHKCO5
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfH264t0gJ1
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLGpf858vSQ
“Iya Is, tapi kemudian ada masalah baru lagi”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfGdTdEelnD
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeD4lYqSki4
“Walah, ada apa lagi mas? Sama pak Bowo lagi?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfgW7yUWpZL
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7gSH2nJWo8
“Bukan Is, kali ini sama orang lain”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8JfhXAk8gU
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ73xCsDA3pl
“Siapa lagi mas?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbxWd4DaByp
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzputbuG516
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡexNyu0QvK8
Andipun kemudian menceritakan tentang bagaimana awalnya dia dan Cita mengikuti sesi hunting foto lalu berkenalan dengan beberapa fotografer, salah satunya Salim. Lalu dia bercerita juga tentang Nada yang kemudian mengajak Cita untuk jadi model di salah satu salon bridal dikota ini, yang kemudan berkenalan dengan seorang banci salon bernama Robi.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4vUr93PH7a
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNncjiNc2vp
Isna hanya diam saja mendengarkan cerita Andi yang semakin lancar. Dengan begitu mengalir kemudian Andi bercerita tentang apa yang terjadi dimalam ‘perkosaan’ keduanya kepada Cita. Dan bagaimana kemudian mereka terlibat perang dingin, saling diam hingga berhari-hari. Lalu dia cerita juga saat mencari Cita kerumah Nada yang sebelumnya pergi tanpa ijin darinya, lalu mereka ribut disana.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZvZvSQz5Uo
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn7YbsHjuPd
Setelah itu Andi menceritakan tentang apa yang dia pikirkan, tentang kemungkinan Cita sudah dipengaruhi oleh teman-teman barunya itu. Selesai Andi bercerita, Isna masih diam mencerna semua cerita Andi.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzRxwR6t31T
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTKVaT3e57c
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwOIlJZFRi7
“Hmm, kalau menurut Isna sih, soal kejadian pertama, itu murni salah mas Andi. Karena meskipun mas Andi dengar pak Bowo ngomong seperti itu, tapi nyatanya pak Bowo nggak ngapa-ngapain kan?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgOUmTTdTWG
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSFLU4DmvSa
“Iya sih Is, setahuku pak Bowo nggak ngapa-ngapain, bahkan nggak pernah ngehubungin Cita juga”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGGtgGlwxyY
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUs9S1diR6k
“Nah itu dia, jadi untuk yang itu sepenuhnya salah mas Andi”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8uqLNsSIg5
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUZ0PzMj4Ja
“Kalau yang kedua?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnJShHgCL1d
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeJ2aNia84z
“Kalau yang itu, Isna juga belum bisa nyimpulin mas. Mas Andi juga salah karena udah kasar sama Cita. Tapi sikap kasar Cita ke mas Andi itu mungkin juga ada penyebabnya. Mungkin aja bener apa yang mas Andi bilang kalau ada sesuatu yang mempengaruhi Cita”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbo67CTj70M
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvxtfH4Ul1K
“Apa menurutmu salah satu dari mereka? Atau malah ketiga-tiganya?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1rcVihjpbk
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZUrqJ6MaGD
“Yaa bisa aja sih mas. Semua kemungkinan itu bisa aja terjadi. Tapi mungkin juga ada sebab lainnya”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiLFKhUO2tQ
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyjxteDz5ni
“Sebab lainnya itu apa Is?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxGNtcHpFD6
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTsGtMXIitQ
“Hmm, bisa jadi karena Cita sekarang udah ngerasa terkenal, udah jadi selebgram, udah punya banyak fans, jadi dia ngerasa nggak mau terlalu dikekang sama mas Andi”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzQA5dhPgk6
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqDBLvaHOYg
“Gitu ya?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaWDgjTI0xE
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ95KNDWgRcC
“Yaa itu masih kemungkinan lho mas, bukan berarti emang bener begitu”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0wLTCUhHV1
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTTxvIOtped
“Terus, aku harus gimana Is?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKlUVf6gZwQ
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHny4YvRBrM
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC4XTlLUImQ
Kali ini giliran Isna yang diam tak langsung menjawab pertanyaan Andi. Dia terlihat sedang berpikir, sementara Andi tak sabar menunggu jawaban dari Isna.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlqHTXZ8vSD
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdxdAt7pmnb
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZxn3kNJU9v
“Kalau menurutku, mas Andi harus cari tahu dulu, apa yang sebenarnya ngebuat Cita jadi berubah kayak gitu, jangan buru-buru marahin dia mas”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiCnvxl0fAu
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz7wlSDXEV9
“Hmm, tapi cara nyari tahunya gimana?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFN0swfOkQX
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv39EeXOCZd
“Gini aja, mas Andi baik-baikin Cita dulu. Ngalah aja dulu mas, minta maaf sama dia, coba bersikap manis. Intinya apa yang dia mau, turutin aja dulu”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJJP3RcaWgV
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSesEeSXLLy
“Ah masa gitu sih Is? Aku kan nggak sepenuhnya salah”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf8ZAnK9A7N
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNvoX1ljuqC
“Ya emang sih, tapi kan mas Andi ada salah juga sama dia, karena udah kasar sama dia. Jadi mas Andi harus minta maaf dulu. Intinya mas, ambil hatinya Cita, biar Cita bisa menerima mas lagi dan bisa semakin terbuka sama mas Andi”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrTQa90PgQ9
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqnHvuMQGrd
“Hmm, terus?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3kKQBtZzrG
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwpkLN8EMHP
“Nah, kalau udah baikan, baru tuh mas korek-korek info soal dia. Tapi jangan ditanyain langsung mas”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa4IZ7zcLjZ
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFPCJjHd9dd
“Lha gimana mau tahu kalau nggak ditanya langsung?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvEypfsj12m
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzmA7KNMSrm
“Iih mas Andi gimana sih? Masa ya nggak tahu caranya?” perlahan Isna jadi kesal juga dengan sikap Andi yang terlalu polos itu.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgj6NAf64qG
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhIPM5q4vnl
“Lha ya emang nggak tahu. Jadi aku harus gimana sih?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVlO9hyL0Ov
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBRGUZLEeRj
“Udah itu nanti aja mas Isna kasih tahunya. Yang penting sekarang mas gimana caranya mas Andi bisa baikan lagi sama Cita, ambil hatinya Cita mas”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXcFe7vv6Vh
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqSxkmc1efl
“Hmm iya deh, nanti aku minta maaf ke dia kalau gitu”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFiHRM21oQw
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlEzVF4jpaT
“Inget lho mas, intinya mas Andi ngalah. Apapun yang dikomplain sama Cita, turutin aja, ngalah aja jangan malah dilawan, entar malah ribut lagi, jadi berabe entarnya”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsG95j78t2j
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXrywGtq8yH
“Iya iya. Yaudah yuk balik lagi ke kantor”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkV3CfjEfz2
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpQ4xcewD7i
“Iya, ayok. Tapi bayarin makan siangnya ya, hehe”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSSe7g8dZWl
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtAPwfQpeQM
“Huh, kirain tadi ngajakin mau nraktir, ujung-ujungnya minta ditraktir juga”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBXXItzGfY7
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTlRsoIQkP2
“Ya tadinya sih mau nraktir mas. Tapi kan jadinya mas Andi curhat dan aku kasih banyak saran, jadi mas Andi dong yang harus bayarin, haha”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIeEnlQq3QH
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3VUeIQrfXE
“Dasar. Yaudah kalau gitu”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf47Yzg0bHG
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf41OYnzfGR
“Lagian, dimana-mana mah cowoknya yang bayarin makan ceweknya mas”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUftP2Gmg4M
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIWgO3fvD3l
“Yee, emang aku cowokmu?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy9BdMz8L3L
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhx385SH2tg
“Emang mas Andi nggak mau jadi cowoknya Isna?” goda Isna.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3vSxLgBqXR
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWbf9TNyGqP
“Haha, kayaknya kamu lagi jablay ya Is? Suamimu udah berapa lama belum pulang? Haha”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvE4TvtQhlg
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeIAYUWR3Gm
“Haha sialan, malah ngeledek. Nah gitu dong mas, senyum, ketawa, jangan manyun aja bawaannya”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDp4x0iwcrY
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ujOlDKaKX
“Haha yaudahlah, yuk cabut”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsfmiZTk5CC
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxzQVGTtZUU
*10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHDkD4HCaRH
*10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH28I30fxVi
*10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5KL2pMJ11O
*10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5zXG8gjBqN
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLBkkjW9v4U
Sore harinya waktu pulang kantor, Andi sengaja membawa sekotak martabak manis kesukaan Cita. Dia ingin meminta maaf pada istrinya itu, tapi bukan semata-mata minta maaf, melainkan mengikuti saran dari Isna untuk mengambil hatinya Cita agar bisa mencari tahu apa yang membuat Cita berubah.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnud0yKptw2
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkZy8Uaduwy
Namun ternyata semua tidak berjalan semulus apa yang dia pikirkan dan rencanakan. Cita masih bersikap dingin kepadanya, dan masih saja tidur bersama dengan anak dan ibunya. Bahkan, martabak yang dibeli Andi tak sedikitpun disentuh oleh Cita. Andi marah, sangat marah. Dia sudah berusaha menurunkan egonya, berusaha mengalah demi minta maaf kepada Cita, tapi apa yang dia dapat sungguh diluar dugaannya.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyFn20MspEP
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr4FGEBWxEa
Malam itu juga dia langsung mengubungi Isna menceritakan apa yang terjadi, namun Isna meminta agar Andi menahan diri dulu dan baru besok menceritakannya secara langsung. Akhirnya malam itu Andi hanya bisa menyimpan kekesalan dan amarahnya sendirian.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4HPEmGuuwB
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSa82fELAhe
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiJu30WdpZX
“Aku kurang apa sih Is? Aku udah coba ngalah lho, udah aku beliin makanan yang dia suka, udah bersikap manis didepannya, tapi dia malah nyuekin aku. Sedikitpun nggak disentuh martabak itu. Sedikitpun nggak ada dia ngomong apapun ke aku!”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzivb12YAeu
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB0Q3oUDPdN
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1z8g6ThuK2
Andi langsung menumpahkan segala kekesalannya kepada Isna setibanya mereka ditempat makan siang seperti kemarin. Bahkan pelayan yang mau memberikan daftar menupun sampai terkejut dan tidak jadi memberikannya kalau saja Isna tidak segera memanggilnya.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOylebJzHk4
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtNongP8G5a
Isna memang tak langsung menanggapi kemarahan Andi, dia memesan makan dulu untuk mereka berdua. Dia tak tahu Andi mau makan apa, dia asal pesan saja. Setelah pelayan itu pergi, barulah Isna melayani kekesalan Andi.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPvIfyKoaFb
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgafK4GMThQ
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdUQsFHpjq5
“Kamu tuh lho mas, sabar dulu dong, baru juga nyampe udah mencak-mencak gitu”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJl8gCZU0YK
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuXGIjHvZUr
“Yaa abis gimana Is, aku udah coba ikutin saran kamu kemarin, tapi sikap Cita malah kayak gitu”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNaFvOfRLgM
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAzCqXgCPfX
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvw9MuXepGX
Andi masih terlihat begitu emosi. Emosi yang dia tahan-tahan dari semalam, ditambah lagi seharian tadi pekerjaan membuatnya semakin stres.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxUx1P55sMz
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYvW2zUR7DJ
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGshxNJWgjA
“Mas, sebelumnya Isna mau nanya dulu deh. Apa ada sesuatu yang belum mas Andi ceritain sama Isna?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtjPsNMAS2T
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEV74k05cPE
“Sesuatu apa Is? Aku udah cerita semuanya ke kamu kemarin”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgLVAIwkht3
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOxw22CQz2r
“Yaa apa gitu, Isna juga nggak tahu mas. Cuma, sepertinya ada sesuatu yang mungkin bikin Cita segitu marahnya sama mas Andi”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOP6yBi2f3J
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjlgNrqHTo8
“Dia marah sama aku? Harusnya kan aku yang marah sama dia Is. Apa alasan dia marah sama aku? Karena sikapku? Aku bersikap seperti itu karena aku ini suaminya, aku harus melindunginya! Dia bukannya menghargai sikapku itu malah nyuekin aku!”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR6TUmJrIb3
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr5uhVoP4u1
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkOJgsy61A2
Isna tidak buru-buru menanggapi ocehan Andi yang belum juga surut itu. Terlebih lagi makanan yang mereka pesan tak lama kemudian sudah datang. Dengan perasaan kesal yang teramat langsung saja Andi menyantap makanan didepannya dengan lahap. Hal itu membuat Isna menahan tawa juga karena saking gelinya.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTS8EYIpz1N
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIhp3bl9aIq
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpeY7gLd3oV
“Laper juga ya mas marah-marah gitu?” goda Isna.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2eNKVX85S2
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfx1lmePuwN
“Berisik” jawab Andi yang mulutnya masih penuh makanan.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5dkQCkTkay
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8DIHPGqyr5
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡthTqH8Ppi5
Bukannya tersinggung Isna malah makin kencang tertawa. Tapi dia tak lagi menggoda Andi, membiarkan pria itu menghabiskan makanannya terlebih dahulu. Karena diapun sebenarnya juga sudah sangat lapar karena tidak sarapan tadi pagi.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1ly8BRckaG
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCmXqXF5eNk
Setelah makanan mereka habis, kembali Andi meluapkan kekesalannya kepada Isna. Dia benar-benar tidak habis pikir dengan sikap Cita. Hal itu semakin menguatkan keyakinannya kalau memang ada seseorang yang sudah memberikan pengaruh buruk kepada istrinya, sehingga bersikap sedemikian dingin kepadanya.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7ttq1ss4CR
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDpWavonmhq
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqqyftAeyWR
“Aku harus cari tahu tentang orang-orang itu lebih jauh lagi Is” ucap Andi.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXEzBWAwi9n
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdgefsDERcB
“Siapa?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnSEGq3DCUd
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8TcCRxpaEh
“Ya itu, si Nada, si Salim sama si bencong salon itu”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbO978mrkve
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG5kTQYATQM
“Terus, mau nyari tahunya gimana kalau mas Andi aja masih marahan sama Cita?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUdvD4rqRt7
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzMccRtvGv4
“Aku cari tahu sendiri aja”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfu5E0iY9HI
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdLylFveImx
“Iya, tapi caranya gimana? Kalau sama Nada, okelah mas udah tahu orangnya. Terus yang 2 orang lagi mau gimana?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2OmXboL1of
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8DrsjcNqYN
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOCahcMUSrQ
Andi diam. Dia bingung harus melakukan apa. Karena benar apa yang dibilang oleh Isna, dia memang belum mengenal 2 orang lainnya. Dengan Salim dia sudah pernah ketemu, sudah pernah ngobrol juga, tapi hanya obrolan sebatas kamera dan potret memotret saja saat mereka hunting foto. Dan saat itu, Andi tidak meminta kontak dari satupun orang yang ada disitu. Sedangkan dengan Robi, Andi malah sama sekali belum pernah ketemu, hanya pernah melihat dari foto yang ditunjukan oleh Cita saja.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5RksaDevS2
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgsaqFeSRVx
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkhHMqiBUh8
“Entahlah Is, aku nggak tahu” jawab Andi melemah.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpR8ptx9K6v
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlU3rTE12sE
“Udah mas tenang dulu, kamu itu cuma lagi emosi aja” sahut Isna dengan santainya.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡov7kGMk1X4
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡke6ARrkQPv
“Ya terus aku harus gimana lagi Is? Saranmu udah aku lakuin lho, tapi Cita malah kayak gitu”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJET0YAellJ
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjpU5JAfdJC
“Kasih waktu dulu buat Cita mas. Mungkin dia emang masih marah ke kamu, entah karena apa”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ23IAqPG5Rw
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP5v7I6gN3r
“Ya tapi kasih waktu sampai kapan? Yang ada aku jadi makin kesal kalau begini caranya!”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0AvkuCnqcW
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAI2LH6BdIM
“Kalau sampai kapannya Isna juga nggak tahu mas. Tapi mas Andi harus tetep bersikap manis sama Cita, baik-baikin dia terus. Entar kan pasti luluh juga dia”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpteikwgCPs
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh8URpL8dAr
“Haduuh Is, mau sampai kapan? Orang udah baik kalau dicuekin terus ya kesel lah!”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHn6Mt12FVb
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd6Bv3xk7Jv
“Ya jangan nyerah dulu dong mas, kan baru sekali. Jangan gara-gara kemarin terus mas berubah sikap didepan dia, entar dia kira mas Andi nggak serius lagi minta maafnya, jadi makin kacau kan?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUvlfkjkY39
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYp1E0E1gkH
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5oGYCs0K35
Andi hanya mendengus kesal saja. Tapi apa yang dibilang Isna memang ada benarnya, pikir Andi.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoeh1e2PlNh
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk01aBHW1Ts
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ23WvYwUnBH
“Tiap orang beda-beda sih mas, tapi namanya orang kesel ya nggak semuanya bisa langsung luluh cuma karena sekali dibaikin. Mas Andi harus berusaha terus, baik-baikin dia. Cewek memang kayak gitu mas. Aku aja nih ya, pernah marahan sama suamiku. Ya kayak gitu, lama marahannya. Tapi karena ngelihat suamiku tulus minta maaf, lama-lama aku luluh juga, meskipun sebenarnya aku yang salah”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCRPRrLeKVy
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWHESi9r789
“Emang gitu ya Is?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiufcmeNNBk
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqH0wOad6f6
“Iya mas. Mas tahu kan, ada yang bilang kalau cewek itu selalu benar. Itu nggak sepenuhnya salah lho mas. Perasaan cewek itu, meskipun sedikit, tapi ada kalanya dia nggak mau disalahin. Tapi buat maafin pasangannya, cewek biasanya ngelihat dulu keseriusan dari pasangannya itu. Kalau cuma sekali aja mas Andi udah nyerah, gimana mau dapet maaf dari Cita?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFOj97YHhF2
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbpP3kc0ZHX
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2wzv3467Dr
Andipun mengangguk. Dia memang tidak begitu memahami karakter wanita. Dia hanya mengenal sedikit wanita dengan sangat baik. Hanya ibu dan istrinya saja. Selebihnya dia hanya sekedar tahu wanita dari luarnya saja, tidak benar-benar mengetahui sampai sifat-sifat mereka. Kali ini dia merasa beruntung karena menurutnya, dia mendapat banyak masukan yang bagus dari Isna.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsH4N16mACi
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfyQ1AacRpJ
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGFBh8m27hd
“Mas Andi ada kontaknya orang-orang itu?” tanya Isna.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkohIiGL5sE
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiTNm7cWGvb
“Siapa?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBdhZP2wQxH
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcpX3nyHoxm
“Ya mereka, Nada, Salim sama si bencong salon itu”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRLPZsDqrUT
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ44S6x2jPDu
“Hmm, kalau Nada ada sih, kalau yang lain nggak ada. Kenapa emang?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZtJIcenqUX
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhhE7Ryou90
“Yaudah sini aku minta mas”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0HfQOGc3pc
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPTMqv2f0TH
“Buat apa?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMdMRCO5Po6
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjWiN4V0Dzk
“Biar Isna bisa bantuin dikit-dikit”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXgVRKdWzCC
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvS8C0e2riJ
“Bantuin gimana?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0HB4ukZuVJ
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkYNquzOm7s
“Udahlah, yang penting mas Andi kasih aja dulu kontaknya Nada ke Isna, nanti biar Isna yang urus deh”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb2rAjheOax
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡta6LOFAdea
“Urus gimana sih Is? Jangan macem-macem ah”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU0lRnk3vyN
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa7FDWXW3nX
“Yee siapa yang mau macem-macem? Mau dibantuin nggak?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvej2Th8NvH
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTwbxRR5dko
“Yaa mau, tapi kamu mau ngapain?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvR8pMhkh3k
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCOpMdBVZUT
“Udah mas Andi tenang aja, pokoknya terima beres. Ini urusan cewek mas. Yakin deh kalau udah jadi urusan cewek gini bakalan lebih mudah”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKVVq7iZ4v2
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBgTYjB8MjV
“Hmm, yaudah deh kalau gitu, tapi bener ya kamu nggak bakal macem-macem?”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZtKIUJn0Aw
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMcbvqabbBU
“Mas Andi percaya aja sama Isna”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5o2mh9951j
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhsTQZa5Whg
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe2FOmWO4Tz
Meskipun Andi tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh Isna, tapi dia tetap memberikan nomer hp Nada yang waktu itu sempat menghubunginya untuk memintakan ijin Cita menginap dirumahnya.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ8hJfcux4z
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCQE3VQl6PX
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcAqT2DB35J
“Oke deh, udah Isna simpen” ucap Isna setelah menerima nomer hp Nada.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6X6buR4L6m
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxte8XrPQyc
“Makasih ya Is, aku nggak tahu kamu mau ngapain dengan nomer itu, tapi yang jelas aku makasih banget kamu udah bantuin aku”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCnsAOpA9rp
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9qRsgDqblm
“Iya mas, santai aja, asal makan siangku dibayarin terus ya, hehe”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv4nbouuwTO
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrYMxQZOAXh
“Hehe, gampang kalau soal itu”10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWC7m8XeT5x
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1jpxwoYzXn
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjJyIxh3E8g
Andi tidak tahu bagaimana Isna akan membantunya, tapi kalau memang bisa membuat rumah tangganya dengan Cita membaik lagi, terutama bisa mengembalikan Cita seperti yang dulu lagi, dia tak mau ambil pusing apa yang akan dilakukan Isna.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoPh1Lwhe9a
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRpaCQgwvvB
Sementara itu Isna sendiri tersenyum melihat Andi yang sudah mulai tenang. Terlebih lagi, Andi sudah mulai dan semakin percaya kepadanya dengan memberikan nomer Nada kepadanya. Nampaknya dia sudah merencanakan sesuatu untuk membantu rekan kerjanya itu.10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsomBmvorLy
10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVufruKLgcj
*10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZz2KukNRdE
*10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8FDomUaqT0
*10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXgOZK3qODn
*10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMdflClmjYY
*10943Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe1Cp5EU6Cb
Penana
search
登入arrow_drop_down
註冊arrow_drop_down
