Andi masih menatap wajah Cita yang sesekali tersenyum melihat hpnya. Andi tahu apa yang dilihat oleh Cita. Sebuah gambar meme lucu yang biasa dishare oleh akun guyonan. Andi sempat melirik gambar itu juga. Lucu sih, tapi Andi tidak tertawa. Pikirannya sedang penuh oleh pertanyaan-pertanyaan tak masuk akal tentang Cita. Dia kembali melihat wajah istrinya yang masih senyum-senyum itu. Kembali, dia merasa ketidakrelaan jika sampai hal yang terpikirkan olehnya itu terjadi.14226Please respect copyright.PENANA2eGowsEk3p
14226Please respect copyright.PENANAFDEX0d4nQY
14226Please respect copyright.PENANACAmEGoHKRD
“Oh iya pa, tadi itu pas disalon ada yang lucu loh” ucap Cita tiba-tiba.14226Please respect copyright.PENANA2OxEjPGgJ1
14226Please respect copyright.PENANAsgXTfpwliq
“Eh, apa yang lucu ma?” Andi kaget, tapi berusaha menguasai dirinya. Dia tak ingin Cita menyadari kalau dirinya sedang banyak pikiran. Banyak pertanyaan lebih tepatnya.14226Please respect copyright.PENANA3g9Vp0MSk2
14226Please respect copyright.PENANANBXUaVZNLX
“Jadi kan yang ngelola salon itu pa, dia itu kan cowok ya sebenarnya, tapi lagaknya kayak cewek banget pa, melambai abis gitu” ucap Cita sambil tertawa kecil.14226Please respect copyright.PENANAqXeyZfa5FX
14226Please respect copyright.PENANA8h5Cht5vu0
“Maksudnya ma? Kayak banci salon gitu?”14226Please respect copyright.PENANAkg6V8wbZZ3
14226Please respect copyright.PENANAKosYNDIefY
“Ya gitu deh pa. Jadi kan nama aslinya Robi, tapi dia maunya dipanggil jeung Rosa. Udah gitu, ih gayanya itu lho pa, cewek banget. Aku sama mbak Nada aja kalah centil, haha”14226Please respect copyright.PENANAi82psQyJFX
14226Please respect copyright.PENANAE8pnCARuiU
“Haha masa sih ma?”14226Please respect copyright.PENANANdcNcRdbpm
14226Please respect copyright.PENANABf9MmRqPtQ
“Iya pa. Mana tadi dia tuh sama mbak Nada kan langsung meluk terus cipika cipiki gitu. Eh pas dikenalin sama mama, mama juga digituin pa”14226Please respect copyright.PENANAI2gBtcXKqe
14226Please respect copyright.PENANAAvS6Msw9X2
“Hah? Masa sih ma? Mama nggak marah gitu?”14226Please respect copyright.PENANAZOhBXhA3gu
14226Please respect copyright.PENANAPvGsyUHKLm
“Ya awalnya kaget, marah. Lebih tepatnya risih sih, kan selama ini nggak pernah ada yang meluk sama nyium pipi mama selain papa. Tapi ya gitu, mau marah nggak jadi, malah jadinya aku ketawa-tawa aja ngeliat tingkahnya si Robi itu, eh Rosa ding, hehe”14226Please respect copyright.PENANAa38RwVFs7W
14226Please respect copyright.PENANAM4mxOwqUGJ
“Lha kok mama nggak marah?”14226Please respect copyright.PENANAbHWumVSIau
14226Please respect copyright.PENANABUwSZUKLHS
“Ya gimana ya pa. Abis kata mbak Nada jeung Rosa itu emang orangnya kayak gitu. Casingnya aja yang cowok, tapi jiwanya cewek. Lha dandanannya aja tebelan dia daripada kami, hehe. Papa kalau ngeliat langsung pasti geli deh pa. Apalagi dia itu genit-genit gitu kalau sama cowok, haha. Duh mama kalau inget lagi jadi nggak bisa nahan ketawa pa” ucap Cita sambil terus tertawa mengingat apa yang terjadi disalon tadi.14226Please respect copyright.PENANAVpJXKQmBFE
14226Please respect copyright.PENANASZpLkSWK9v
“Haha masa sih ma? Kok papa jadi penasaran ya sama orangnya?”14226Please respect copyright.PENANASfhg1p5Mxp
14226Please respect copyright.PENANATsvxmuYSW8
“Wah sayangnya mama nggak punya fotonya pa. Bentar deh, mama tanya mbak Nada siapa tau dia punya”14226Please respect copyright.PENANArVTzEFTJaX
14226Please respect copyright.PENANAv4txYBPqCs
14226Please respect copyright.PENANAOvneuwWsHV
Andi hanya diam saja sementara Cita mengirimkan chat pada Nada. Tak lama kemudian Nada membalas dan mengirimkan foto Rosa kepadanya. “Nih pa” ucap Nada sambil menunjukan foto yang dikirim oleh Nada. “Lucu kan orangnya?”14226Please respect copyright.PENANA1t1o4E2edb
14226Please respect copyright.PENANA8V1tlVKLJN
14226Please respect copyright.PENANArpyDzikM8v
Andi tak menjawab, hanya melongo saja. Memang benar apa yang dikatakan oleh Cita. Difoto itu nampak seorang lelaki berbadan lumayan tegap, namun pakaian dan dandanannya membuat Andi jadi geli. Padahal menurut Andi, kalau lelaki itu berdandan normal, sepertinya cukup tampan ditambah dengan badannya yang ideal. Kalaupun dia memilih untuk ‘menjadi’ lelaki tulen, pasti tidak sulit baginya untuk mendapatkan wanita.14226Please respect copyright.PENANA3immkSjLKd
14226Please respect copyright.PENANATv1lWRzAZI
Melihat reaksi Andi yang hanya melongo membuat Cita makin girang tawanya. Dia sudah menebak sebenarnya karena tahu Andi agak geli, atau boleh dibilang jijik dengan orang-orang seperti itu. Meskipun tak pernah bertemu langsung, tapi kalau misalnya ada acara di tv yang menampilkan seorang lelaki yang berdandan dan berlagak layaknya cewek, Andi langsung bergidik geli.14226Please respect copyright.PENANAR8m4aigksc
14226Please respect copyright.PENANACPUkxQcyYL
Namun tanpa Cita tahu, sebenarnya Andi punya pemikiran lain. Tadinya dia menganggap orang-orang seperti Robi yang memilih untuk menjadi Rosa, alias lelaki tulen yang memilih untuk tampil layaknya seorang cewek, adalah sebuah kelainan. Dia tidak menyalahkan pilihan mereka, hanya saja dia tak habis pikir, dan agak kurang suka dengan orang-orang seperti itu.14226Please respect copyright.PENANAhmHCPyOkbq
14226Please respect copyright.PENANAvjb7tUXxb0
Tapi tiba-tiba Andi punya pemikiran lain. Gara-gara prasangka buruknya pada pak Bowo, yang merembet jadi berpikir yang tidak-tidak pada Salim. Sekarang Andi jadi berpikir yang tidak-tidak juga terhadap orang yang baru dibicarakan oleh istrinya tadi.14226Please respect copyright.PENANAlAF55Mk4HV
14226Please respect copyright.PENANArVUQODjIpq
Mungkinkah Robi itu berpenampilan dan bersikap seperti perempuan hanya sekedar akting saja? Mungkinkah Robi itu sebenarnya punya tujuan lain? Apakah tujuan dari penampilan Robi yang menjadi Rosa itu justru untuk menggaet wanita-wanita agar bisa dia tiduri? Bukankah setiap orang pasti punya nafsu? Dan bagaimanapun juga Robi adalah seorang lelaki, sesosok makhluk yang punya penis, yang butuh pelampiasan untuk nafsunya.14226Please respect copyright.PENANAD50ITlBHwT
14226Please respect copyright.PENANAUxjqGs9cyp
Apakah itu hanya akal-akalan Robi saja? Dengan berlagak menjadi perempuan, otomatis perempuan-perempuan tulenpun akan jadi gampang dekat dengannya, karena tak merasa khawatir ataupun takut akan diapa-apakan, karena menganggap orientasi seksual orang seperti Robi sudah berubah. Tapi bagaimana kalau ternyata Robi hanya seperti itu agar para perempuan lebih mudah diakali? Bagaimana jika Robi hanya memainkan peran agar bisa menjerat perempuan sebanyak-banyaknya dan lalu menikmati mereka sepuasnya?14226Please respect copyright.PENANAdH5N8EKAVK
14226Please respect copyright.PENANAmMRFy356nD
Beragam pikiran negatif tentang Robi bermunculan dikepala Andi. Apalagi dia sama sekali tidak kenal Robi, tidak tahu Robi yang sebenarnya itu seperti apa. Jadi seolah-oleh semua pemikiran yang sebenarnya hanya asumsi itu, seperti sebuah kenyataan bagi Andi.14226Please respect copyright.PENANAkzq99PB55I
14226Please respect copyright.PENANAHErRXkcKJ8
Dan kini, selain Salim, Andi juga berpikir apakah Robi juga akan melakukan hal buruk kepada istrinya? Dan apakah sebelumnya, Nada sudah benar-benar menjadi korban Robi dan Salim? Apakah Nada sudah bertekuk lutut kepada mereka sehingga hanya bisa menurut ketika diminta untuk mencarikan mangsa baru, dan itu adalah Cita? Apakah yang direncanakan oleh Robi dan Salim kepada Cita? Apakah hanya ingin menjadikannya model untuk salonnya, atau ada tujuan lain?14226Please respect copyright.PENANA0lB94R5WoM
14226Please respect copyright.PENANAq7BGOMl0Rw
14226Please respect copyright.PENANADLQGehV4Wm
“Pa.. kok papa malah ngelamun sih?”14226Please respect copyright.PENANAiaCF2OgwUq
14226Please respect copyright.PENANAkBjQmO9MJ4
“Eh nggak kok ma, nggak papa, hehe”14226Please respect copyright.PENANAk7qtc4iPVk
14226Please respect copyright.PENANAPD5k9XDYtX
“Hayoo mikirin jeung Rosa ya? Haha”14226Please respect copyright.PENANALlxMvHP0UA
14226Please respect copyright.PENANAXr7wXyB9qG
“Eh nggak ya, siapa bilang. Ih amit-amit deh, hiii”14226Please respect copyright.PENANA8Yy8bqSDQK
14226Please respect copyright.PENANAWoCJ0sZAfG
“Haha wah gawat nih, suamiku mulai mikirin cewek lain, haha” goda Cita.14226Please respect copyright.PENANA2xOgUOLRHU
14226Please respect copyright.PENANAII7tc65Hhw
14226Please respect copyright.PENANAM3X9iGxU8D
Iya ma, aku mikirin dia, tapi bukan seperti yang mama mikir, aku kepikiran yang lain, apalagi dia udah meluk dan nyium pipimu ma, batin Andi.14226Please respect copyright.PENANAZpAN26lIHV
14226Please respect copyright.PENANAucaPuaJn6C
14226Please respect copyright.PENANAUBB8PAPaoE
“Eh ehh paa, papa ngapain mmpphh aah paaah..”14226Please respect copyright.PENANAn0mCUGXMBC
14226Please respect copyright.PENANA0ICzKYGpp3
14226Please respect copyright.PENANABS8eWL2HxP
Cita terkejut saat tiba-tiba saja Andi menyergapnya dan langsung menciuminya. Cita gelagapan menerima serangan mendadak dari Andi ini. Sementara Andi tidak peduli dengan protes dari Cita. Dalam pikirannya saat ini, dia hanya ingin membuktikan, bahwa dialah penguasa Cita satu-satunya. Andi benar-benar tak memberi kesempatan pada Cita untuk menolak. Beberapa kali Cita meronta karena tak siap dan tak suka diperlakukan seperti ini, tapi semua tidak bisa mengalahkan Andi yang entah sedang dikuasai apa, nafsu, amarah, egoisme, atau entahlah.14226Please respect copyright.PENANAvMu0MYsHcu
14226Please respect copyright.PENANAn1JbJOTNGW
14226Please respect copyright.PENANAAqa37gD6eJ
“Paah jangan gini aahh pelaan paahh aauhh hmmpphh..” Cita mulai mengerang kesakitan waktu Andi meremas payudaranya yang berukuran sedang itu dengan keras. Namun secepat itu juga Andi membungkam mulut Cita dengan ciumannya.14226Please respect copyright.PENANAkA9q7bfMd0
14226Please respect copyright.PENANAcrvcPoQ2qi
Baju tidur Cita yang kali ini berbentuk kaos langsung saja ditarik keatas oleh Andi. Sekaligus dengan bh ditarik lepas oleh Andi. Hal itu membuat Cita sedikit kesakitan dan semakin tak nyaman. Tapi belum sempat dia meronta lagi Andi sudah membekap tubuhnya. Bibir Andi kembali memagut bibirnya dengan ganas. Lidah Andi memaksa menerobos masuk dan mengaduk-aduk rongga mulut Cita.14226Please respect copyright.PENANAWNwpMLtd2v
14226Please respect copyright.PENANA3Y4rZGzUG1
14226Please respect copyright.PENANAPHgj5LUfUp
“Emmpphh hhmmpphh..” Erangan Cita kembali terdengar saat tangan Andi kembali meremas buah dada Cita yang sudah telanjang itu dengan keras. Bahkan putingnya dipelintir dan ditarik dengan kasar oleh Andi.14226Please respect copyright.PENANAg77jmUbblA
14226Please respect copyright.PENANABfLjw1hP75
14226Please respect copyright.PENANAbV3OVGftNN
Tubuh Cita bergerak-gerak, kadang menegang, kadang melenting, bukan karena nikmat atau keenakan, tapi justru karena sakit. Belumlah hilang keterkejutan dan rasa sakit yang dirasakan Cita, terasa olehnya tangan Andi memaksa menarik turun celananya beserta celana pendeknya. Dengan bantuan kakinya Andi berhasil meloloskan celana itu dari tubuh Cita sehingga kini Cita dalam kondisi polos tanpa busana sama sekali.14226Please respect copyright.PENANAc8kINGNyta
14226Please respect copyright.PENANAWnYRGJmN4d
14226Please respect copyright.PENANAb7DKnZaZTa
“Hmmphhh eehhmmpphh aahh paahh hemmpphh..”14226Please respect copyright.PENANAYNNv0t8Asp
14226Please respect copyright.PENANAufqQcHW2Xr
14226Please respect copyright.PENANAeilvJ2kpKl
Cita mendelik kaget saat dengan kasar salah satu jari Andi masuk ke liang vaginanya yang masih benar-benar kering dan langsung mengocoknya dengan kasar. Tentu saja Cita merasa kesakitan. Dia meronta tapi tak bisa melepaskan diri dari Andi. Dia bahkan mencoba memukul-mukul punggung Andi tapi itu hanya membuat Andi makin beringas padanya. Ciumannya makin menjadi, kocokan jarinya divagina Cita makin kencang, membuat tubuh Cita bergerak-gerak berusaha membebaskan diri.14226Please respect copyright.PENANA7neLlfUbWy
14226Please respect copyright.PENANAbRCewjcgcp
Perlahan-lahan vagina Cita mulai mengeluarkan cairannya sedikit. Bukan karena Cita mulai menikmatinya, hanya reaksi alami dari organ intimnya itu untuk mengurangi rasa sakit yang dibuat oleh jari Andi. Tapi dipikiran Andi lain. Dia mengira Cita mulai menikmati permainannya itu. Tanpa disadari oleh Andi, disudut mata Cita mulai menggenang air matanya. Cita tak tahu, tak habis pikir kenapa suaminya seperti itu.14226Please respect copyright.PENANAr7VBM7Fg5M
14226Please respect copyright.PENANAZcuJuq1Azx
Karena sudah salah mengira, Andi dengan cepat meloloskan celananya sendiri. Penisnya yang sudah mulai tegang itu dia gesek-gesekan dibelahan bibir vagina Cita. Cita sendiri sudah tak melawan. Sekali lagi, bukan karena dia mulai menikmatinya, tapi dia hanya tak ingin membuang tenaga lebih banyak lagi. Tak tahu pikiran darimana, Cita sudah mengira bahwa Andi ingin ‘memperkosanya’ seperti beberapa hari yang lalu. Sesuatu yang tidak dia suka, sesuatu yang Andi sudah berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Tapi entah kenapa, malam ini Andi berbuat seperti itu lagi padanya. Dia mempersiapkan diri untuk menghadapi rasa sakit seperti yang dia alami beberapa waktu lalu ketika suaminya melakukan hal seperti ini juga.14226Please respect copyright.PENANA5x2PQ1moI3
14226Please respect copyright.PENANAQFaicBcXD4
Cita pasrah saja ketika Andi dengan kakinya memaksa kaki Cita untuk semakin membuka. Penis Andi belum sepenuhnya tegang sehingga dia masih menggesek-gesekan saja dibibir vagina Cita sambil terus menciumi bibir istrinya itu. Cita benar-benar pasrah, bahkan sama sekali tak membalas ciuman dari Andi. Tak berapa lama kemudian Andi merasakan penisnya sudah siap tempur, diapun melesakkan kepala penisnya membelah bibir kemaluan istrinya.14226Please respect copyright.PENANAXZaDm0W3mT
14226Please respect copyright.PENANAjCSbXsEQX3
14226Please respect copyright.PENANAjQwFKPTAev
“Hhhhmmppphhhh..” Cita memekik saat penis Andi memaksa masuk ke liang senggamanya. Rasanya sakit, sama seperti beberapa waktu lalu. Dan kali ini, genangan air mata yang terkumpul disudut matanya itu akhirnya mengalir juga. Tapi Andi tak melihat itu, dia terlalu bernafsu untuk menyetubuhi istrinya.14226Please respect copyright.PENANAfLAphDXWN0
14226Please respect copyright.PENANAMevuIEyprj
14226Please respect copyright.PENANAftC8qohinT
Tanpa menunggu lama Andi langsung menghentakan penisnya maju mundur dengan kasar. Dia tak menyadari bahwa vagina istrinya belum cukup basah untuk menerima serangan sefrontal itu. Dia tak menyadari istrinya merasa kesakitan karena kekasarannya itu. Apalagi saat ciumannya dilepas, Cita tak mengerang sakit, hanya menggigit bibirnya saja, dengan mata yang juga terpejam.14226Please respect copyright.PENANAXNUoX3j8Vr
14226Please respect copyright.PENANAkf83hQapxL
Andi salah mengartikan ekspresi wajah Cita. Dia mengira Cita sedang menikmatinya, nyatanya justru Cita sedang mati-matian menahan sakit di vaginanya. Karena sudah salah mengira dari awal, Andipun makin semangat menggenjot vagina istrinya itu. Makin kencang dia mengeluar masukan penisnya. Makin kasar dia menyetubuhi Cita.14226Please respect copyright.PENANATrRrWA9NEy
14226Please respect copyright.PENANAYEuawszeXI
14226Please respect copyright.PENANALZLhdyhfdp
“Aahh maa aahh vagina mama enaakk maaa..” racau Andi ditelinga Cita. Sesekali dia dia menciumi dan menjilat telinga Cita. Juga sesekali dia menggigit cuping telinga Cita yang membuat istrinya itu makin tersiksa.14226Please respect copyright.PENANAYTIpR7NnjC
14226Please respect copyright.PENANA3v7hizKhis
14226Please respect copyright.PENANA6y9DtcR2gV
Cita sama sekali tidak bisa menikmati persetubuhannya malam ini. Dia masih memejamkan mata dan menggigit bibirnya. Dia merasa sakit. Sakit divaginanya, dan sakit dihatinya. Dia tak tahu mengapa suaminya seperti itu. Dia tak tahu mengapa Andi begitu buas menyetubuhinya. Padahal setelah malam itu Andi sudah berjanji untuk tidak berlaku kasar seperti ini lagi kepadanya. Sempat janjinya itu terwujud, sama mereka bercinta dengan penuh kelembutan, seperti yang biasa mereka lakukan sejak malam pertama. Tapi malam ini, Andi kembali mengulanginya, bahkan lebih ganas daripada yang pertama. Cita tidak suka. Sama sekali tidak menikmati.14226Please respect copyright.PENANAnCqR8mc73O
14226Please respect copyright.PENANAzrT8JgFeF5
Lagi-lagi Andi salah mengira. Dia pikir Cita menyukainya. Dia kira Cita menikmatinya. Melihat apa yang dilakukan oleh istrinya, Andi berpikir kalau Cita hanya sedang menahan desahannya agar tidak sampai keluar seperti saat itu. Hal yang biasa dilakukan Cita ketika mereka bercinta, karena merasa tak enak dengan ibu mertuanya yang juga ada dirumah itu, dikamar sebelahnya.14226Please respect copyright.PENANAlxU3wfHzYO
14226Please respect copyright.PENANAFWDzMfvHlj
Genjotan Andi kian kencang, membuat Cita makin merasa sakit. Meskipun kini vaginanya sudah mulai basah, tapi itu bukan kenikmatan baginya. Itu bukan berarti dia menerima dan menikmati perlakuan Andi. Itu tidak mengurangi rasa sakit divaginanya. Sedangkan Andi, yang dia tahu ketika vagina istrinya semakin basah, berarti istrinya makin ikut menikmati persetubuhan itu. Sehingga, makin kencang dan kasar Andi menyetubuhi Cita.14226Please respect copyright.PENANAYdUzoHIuVP
14226Please respect copyright.PENANAL13vM5TOgt
Cita kemudian merangkulkan tangannya memeluk Andi dengan kencang. Itu sebenarnya dilakukan karena dia sudah makin tidak tahan dengan rasa sakit itu. Tapi bagi Andi, itu tanda bahwa Cita semakin menikmatinya. Andi balas memeluknya, dan makin mengencangkan genjotannya karena dia merasa orgasmenya sudah sedikit lagi. Dia sama sekali tak menyadari bahwa air mata Cita mengalir semakin banyak. Tapi isak tangis Cita tersamar oleh desahan Andi yang justru merasa keenakan.14226Please respect copyright.PENANAi4TQ7zPuok
14226Please respect copyright.PENANAAq8eoPp5dy
14226Please respect copyright.PENANAq6xpBNNpUg
“Aahh mamaaa.. aaahh papa keluaaaar…”14226Please respect copyright.PENANArRJAKUCdmw
14226Please respect copyright.PENANAWk6uPiqbrH
14226Please respect copyright.PENANAm1mY7zbjJq
Tubuh Andi menegang. Dia tanamkan penisnya dalam-dalam divagina Cita. Beberapa kali semburan spermanya memenuhi rahim Cita. Beberapa kali masih dia sentakan penisnya didalam vagina Cita, seperti ingin menguras spermanya.14226Please respect copyright.PENANAYXyHUHG78A
14226Please respect copyright.PENANAuewwnosXvs
14226Please respect copyright.PENANAbrWcRdWeyq
“Aaahhh..” Andi mendesah panjang. Dia merasa sangat puas. Puas karena telah menuntaskan birahinya. Puas karena telah melampiaskan apa yang dia rasakan. Entah itu amarah, kekesalan, cemburu, atau asumsi-asumsi tak masuk akal yang menguasainya.14226Please respect copyright.PENANAA1JLjhk7mV
14226Please respect copyright.PENANAHgUqwnALND
Tak lama kemudian dia menarik penisnya dari vagina Cita. Cairan hangat spermanyapun sebagian ikut mengalir keluar. Andi langsung merebahkan tubuhnya disamping tubuh Cita yang masih terdiam sedari tadi. Andi mengatur nafasnya yang memburu. Rasanya puas dan capek sekali. Padahal, sebenarnya dia hanya menggenjot istrinya tak lebih dari 3 menit. 3 menit yang melelahkan dan memuaskan baginya. Namun 3 menit yang menyakitkan bagi Cita.14226Please respect copyright.PENANAyfbC8ciXZv
14226Please respect copyright.PENANAhcNsFYqPZv
Setelah beberapa saat tak bergerak, Cita mulai menggerakan tubuhnya. Dia sedikit bergeser, lalu bergerak menyamping, memunggungi Andi. Awalnya Andi tak mempedulikan itu. Dia masih larut dalam kenikmatan dan rasa puas telah menguasai Cita sepenuhnya. Namun sesaat kemudian Andi merasakan bahwa istrinya itu mulai terisak. Andi kaget, dia menoleh kesamping, tapi hanya melihat punggung mulus istrinya.14226Please respect copyright.PENANAOBUaDxWsLF
14226Please respect copyright.PENANAMVmLnqof1C
Andi diam sebentar, memastikan yang dia dengar tadi isakan Cita atau bukan. Beberapa saat kemudian barulah dia benar-benar yakin, kalau istrinya itu terisak. Cita menangis.14226Please respect copyright.PENANAxJA73J1nEq
14226Please respect copyright.PENANAqoORbzGQzQ
Loh kok nangis? Bukannya tadi dia menikmatinya? Kenapa sekarang menangis? Batin Andi. Diapun mendekati Cita dan menyentuh bahunya.14226Please respect copyright.PENANASZBJE7nOIZ
14226Please respect copyright.PENANAl19fmmmcfi
14226Please respect copyright.PENANAZD4gf4zPC0
“Ma, mama nangis?” tanya Andi dengan polosnya, Cita hanya diam saja, tapi masih terdengar isakan darinya.14226Please respect copyright.PENANAVmYYv4ymTi
14226Please respect copyright.PENANAmD8sT3eDja
“Ma, mama kenapa? Kok malah mama nangis?” tanya Andi lagi sambil tangannya berusaha menarik bahu Cita agar bisa dia lihat.14226Please respect copyright.PENANAFEyV2lGGmH
14226Please respect copyright.PENANA3IwZ8QfYww
14226Please respect copyright.PENANA3ruZLmKWO9
Tapi Andi terkejut mendapat balasan dari Cita. Cita menepis tangan Andi, mempertahankan posisinya memunggungi Andi. Andi jadi bingung dibuatnya. Karena tadi dia merasa kalau Cita ikut menikmati persetubuhan mereka, tapi kenapa malah akhirnya jadi menangis?14226Please respect copyright.PENANAO6J6RF0qdM
14226Please respect copyright.PENANA0eTUUJNiqI
14226Please respect copyright.PENANAnFYe7LZzPH
“Ma, mama kenapa sih? Kok mama jadi nangis gini?” tanya Andi mengulangi pertanyaannya yang tadi, dan Cita masih bungkam dalam isakannya.14226Please respect copyright.PENANA77FHE50431
14226Please respect copyright.PENANANCJDkrCHF0
14226Please respect copyright.PENANAZ3gdemUHLi
Andi jadi makin bingung. Dia mencoba meraih tubuh Cita lagi, tapi kembali tangannya ditepis. Cita tak mau menghadap kearahnya. Andi benar-benar bingung kenapa Cita malah seperti itu. Sekali lagi diraihnya tubuh Cita, kali ini dengan sedikit memaksa, dan kembali mendapat perlawanan dari Cita. Tapi Andi benar-benar memaksa hingga Cita posisinya jadi terlentang, tapi kepalanya masih tidak mau melihat kearah Andi. Dengan sedikit paksa, Andi meraih pipi Cita dan dia gerakan agar menoleh kearahnya. Dan ternyata, air mata Cita sudah mengalir cukup deras, membuat Andi makin bingung.14226Please respect copyright.PENANAnu5SYIm134
14226Please respect copyright.PENANAZTvFE6KpDQ
14226Please respect copyright.PENANAGsSi67LZLc
“Ma, mama kenapa kok jadi nangis gini ma? Papa salah ya? Bukannya mama tadi menikmatinya juga?” tanya Andi. Pertanyaan yang tiba-tiba membuat Cita menatap tajam kearahnya. Andi terkejut. Belum pernah selama ini Cita menatapnya setajam itu. Ini pertama kalinya, dan Andi tidak mengerti apa maksudnya.14226Please respect copyright.PENANA8iWC1EK2ZX
14226Please respect copyright.PENANAiqF1EwdPSu
“Kamu udah janji, tapi kamu ingkar. Kamu tau aku tidak suka seperti itu, tapi kamu lakuin lagi. Aku nggak suka, mas” ucap Cita agak bergetar diantara tangisnya.14226Please respect copyright.PENANABQNwc16yF2
14226Please respect copyright.PENANAmAp0t8ZqcA
14226Please respect copyright.PENANAmOtFbse9mE
Andi kaget. Tak pernah Cita bicara dengan nada seperti itu sebelumnya. Apalagi sejak punya anak, sudah jarang sekali mereka saling memanggil dengan panggilan aku-kamu. Hampir tidak pernah lagi Cita memanggilnya mas. Kali ini dia melakukannya. Apa dia marah padaku? Tapi marah kenapa? Batin Andi.14226Please respect copyright.PENANArM9ZjxSkcO
14226Please respect copyright.PENANA6JnwpODbct
Cita kemudian kembali bergerak memunggungi Andi. Kali ini Andi tidak berusaha menahannya, karena dia masih bingung dengan maksud Cita.14226Please respect copyright.PENANAsjkkr3qPl4
14226Please respect copyright.PENANAZHFS7h99PH
Janji? Janji apa sih? Cita kenapa sih kok jadi marah sampai nangis gini? Batin Andi. Dia benar-benar bingung dengan sikap Cita ini.14226Please respect copyright.PENANAGGSy6pSzMC
14226Please respect copyright.PENANASstaj7HK4a
Astaga! Oh iya, janji itu. Ah kenapa aku tidak mengingatnya sama sekali? Kenapa aku melanggarnya? Pantas saja dia marah. Batin Andi, yang sudah mulai paham apa yang membuat Cita tidak suka.14226Please respect copyright.PENANAZuAUXdLeB9
14226Please respect copyright.PENANAQsBPfd4cVk
14226Please respect copyright.PENANA0rX9lEnQpA
“Ma, maaf ma. Maafin papa. Papa nggak bermaksud ingkar janji. Papa hanya kebawa emosi aja tadi” ucap Andi sambil memeluk istrinya. Tapi Cita tak bergeming. Sikapnya benar-benar dingin.14226Please respect copyright.PENANAJknjuoiIqu
14226Please respect copyright.PENANAxzdOOVjSLR
14226Please respect copyright.PENANAtzXi3hHo5Z
“Maafin papa ma, papa bener-bener kebawa emosi. Papa cuma pengen ngebuktiin sama mama kalau papa nggak pernah mikirin orang lain. Papa cuma mikirin mama. Cuma mama yang ada dipikiran dan hati papa. Maafin papa ma” ucap Andi masih terus membujuk istrinya.14226Please respect copyright.PENANA6g0IN4JQxm
14226Please respect copyright.PENANAD3kiC203Di
14226Please respect copyright.PENANArBKR87h1RN
“Apa kamu nggak bisa bedain mana yang bercanda mana yang serius?” ucap Cita, masih dengan nada yang bergetar karena dia juga masih menangis.14226Please respect copyright.PENANAOufyno9T9r
14226Please respect copyright.PENANA4zAaAeb2a0
14226Please respect copyright.PENANAzj8lbQQIeS
“Maaf ma, maafin papa. Papa yang salah, maafin papa” Andi benar-benar tidak tahu harus bagaimana lagi. Karena ini adalah pertama kalinya Cita semarah ini padanya.14226Please respect copyright.PENANAKnGHBTzyAk
14226Please respect copyright.PENANAf6W9pSXoiK
14226Please respect copyright.PENANAwAqA6FzpP6
Sejak kenal dengan Cita, sampai mereka pacaran dan akhirnya menikah, beberapa saat yang lalu, tak pernah Cita sampai semarah ini padanya. Cita adalah seorang wanita penyabar, penurut dan setia. Hampir tidak pernah dia membantah kata-kata Andi. Bahkan sejak menikah, hampir semua keputusan yang dibuat Cita, soal apapun, selalu atas persetujuan Andi. Tapi kali ini, Andi benar-benar melihat sisi lain dari Cita yang tidak pernah dia tahu sebelumnya. Dan dia bingung, bagaimana cara menghadapinya. Dia tidak tahu bagaimana caranya menenangkan kemarahan Cita itu.14226Please respect copyright.PENANA3IlMQwJnBp
14226Please respect copyright.PENANAfPepaqUO98
Cita menggeliatkan badannya meminta Andi melepaskan pelukannya. Andi paham keinginan Cita. Karena tak ingin membuat istrinya makin marah, diapun melepaskan pelukannya. Lalu dia menarik selimut untuk menutupi tubuh Cita. Dan Cita masih diam saja, sangat dingin kepada Andi. Andi terus berbaring menyamping kearah Cita, berharap istrinya mau berbalik lalu memaafkan dirinya. Tapi ditunggu beberapa saat istrinya sama sekali tidak bergerak. Tapi Andi sedikit lega karena isak tangis istrinya perlahan mulai reda. Malam itu, dengan perasaan galau, Andipun tertidur.14226Please respect copyright.PENANAAfjBA7MgS7
14226Please respect copyright.PENANAZiWqfOMJAP
*14226Please respect copyright.PENANAiGZCd1q217
*14226Please respect copyright.PENANAsd6BZVzBpp
*14226Please respect copyright.PENANADl9dlwX7bI
*14226Please respect copyright.PENANAqmrCIrGHAS
14226Please respect copyright.PENANAG7RzZ6qv6b
Keesokan harinya, ‘perang dingin’ antara Cita dan Andi masih berlanjut. Andi sempat melontarkan senyuman kepada Cita, tapi Cita tak menanggapinya sama sekali. Dia masih marah kepada suaminya itu. Berangkat kerjapun Cita tak mau diantar oleh Andi. Dia berangkat duluan dengan mengendarai motor maticnya dengan alasan ada keperluan. Andi tak ingin memaksanya, karena tak ingin membuat Cita makin marah kepadanya.14226Please respect copyright.PENANAzVXcjYD1kY
14226Please respect copyright.PENANAmt3tOU0hBo
Dikantor, Andi jadi sama sekali tidak fokus bekerja. Beberapa kali dia ditegur oleh pak Bowo karena malah lebih sering terlihat melamun daripada kerja. Teman-teman Andi juga menyadari perubahan Andi itu, tapi belum mau menanyakan apapun karena mereka sendiri masih sibuk dengan pekerjaanya.14226Please respect copyright.PENANAJSaMGVbum2
14226Please respect copyright.PENANAx2a6OCvUpR
Meskipun sudah ditegur oleh pak Bowo, tapi Andi masih saja terlihat melamun. Dia seperti tidak peduli dengan pekerjaannya. Dia hanya kepikiran istrinya. Kepikiran amarah Cita yang ternyata cukup menakutkan baginya. Memang Cita tidak sampai mengamuk atau berkata-kata kasar padanya. Tapi justru diamnya Cita kepadanya itu yang paling menakutkan bagi Andi. Dia merasa lebih baik Cita memarahinya, menumpahkan semuanya daripada terus terdiam. Karena semua ini memang salahnya.14226Please respect copyright.PENANAKGz4HERyX0
14226Please respect copyright.PENANAnh0bLQbXNe
14226Please respect copyright.PENANAc6LPbHQJ4o
“Mas Andi, mas” tiba-tiba lamunan Andi terpecah karena seseorang memanggilnya.14226Please respect copyright.PENANADxXj1aXURE
14226Please respect copyright.PENANAtxSVt3ru7l
“Eh, kenapa Is?”14226Please respect copyright.PENANAc7PTNySeMT
14226Please respect copyright.PENANATEgS4P2bcP
“Dipanggil ke ruangan pak Bowo” jawab orang yang memanggilnya.14226Please respect copyright.PENANAtqFSJlnHLD
14226Please respect copyright.PENANATEDqnAPTfQ
14226Please respect copyright.PENANAHwUxlhlC2f
Andi tak menjawab, hanya mengangguk. Dengan enggan dia meninggalkan kursinya untuk menuju ruangan pak Bowo. Dia mengetuk pintu dan dipersilahkan masuk oleh pak Bowo. Dia dipersilahkan duduk. Pak Bowo hanya menatapnya, membuat Andi jadi bingung.14226Please respect copyright.PENANAYCZmCKJcqW
14226Please respect copyright.PENANA7nc4guJTCL
14226Please respect copyright.PENANA37aPttypWN
“Hmm, bapak manggil saya?” tanya Andi.14226Please respect copyright.PENANAoJTLr13LMr
14226Please respect copyright.PENANA1wYAwTVcBj
“Iya” jawab pak Bowo.14226Please respect copyright.PENANA1UCtbeYUdC
14226Please respect copyright.PENANABhpzlU3RjO
“Hmm, ada apa ya pak?” tanya Andi lagi.14226Please respect copyright.PENANAirTPE4lxWd
14226Please respect copyright.PENANAPYZEklvCKP
“Menurutmu kenapa kamu aku panggil?” pak Bowo malah balik bertanya. Andi malah kebingungan karena dia benar-benar tak tahu kenapa dipanggil. Andi sebenarnya termasuk orang yang cerdas, tapi kondisinya yang sedang galau benar-benar membuatnya linglung, lalu hanya menjawab dengan gelengan kepala saja.14226Please respect copyright.PENANAHO39afP9Ex
14226Please respect copyright.PENANAYd2YnD0qA3
“Kamu itu sebenarnya kenapa Di? Ada masalah apa? Kenapa hari ini kerjaan kamu jadi kacau begini?” tanya pak Bowo.14226Please respect copyright.PENANAfaL7xpnOYC
14226Please respect copyright.PENANAEdc7X5Fjsm
“Hmm, nggak kok pak, nggak ada apa-apa” jawab Andi mencoba mengelak.14226Please respect copyright.PENANAEDVrsXqd5A
14226Please respect copyright.PENANAvuGiMGLExv
“Nggak mungkin kalau nggak ada apa-apa. Kamu seperti bukan Andi yang biasanya. Beberapa tahun kita kerja bareng, baru kali ini kamu kayak gini. Ada apa sebenarnya?”14226Please respect copyright.PENANAuB6vfa9hrj
14226Please respect copyright.PENANA04PlHOgfIB
14226Please respect copyright.PENANAs7TjbyjcAK
Andi menunduk. Memang benar, dia sudah lebih dari 2 tahun bekerja dibawah pimpinan pak Bowo sejak pak Bowo dipindahkan kesini. Dan memang, sejak mulai bekerja, baru kali ini benar-benar tidak bisa fokus dengan pekerjaannya. Semua karena dia memikirkan kemarahan istrinya, gara-gara ulahnya semalam.14226Please respect copyright.PENANAL9BMs1iykn
14226Please respect copyright.PENANAmkDr4NPiyr
14226Please respect copyright.PENANAunNwtFsxAN
“Hmm, saya memang ada sedikit masalah pak” jawab Andi.14226Please respect copyright.PENANArz8N5aTH9K
14226Please respect copyright.PENANAY7G5GC8lug
“Masalah apa? Masalah sama kerjaan? Atau masalah keluarga?” tanya pak Bowo.14226Please respect copyright.PENANAN52SMTxoi7
14226Please respect copyright.PENANA4L1YpLuFwR
“Masalah keluarga pak. Tapi maaf, saya tidak bisa menceritakannya” jawab Andi.14226Please respect copyright.PENANApAGaxVqdbs
14226Please respect copyright.PENANA3bGCSXNjHM
“Yaudah kalau memang itu masalah keluarga, karena saya juga nggak mau ikut campur. Tapi aku minta sama kamu, tolong profesional Di. Jangan campur adukan masalah pribadi sama kerjaan. Udah sering saya ngomong ini ke kalian semua. Saya nggak mau kerjaan jadi terganggu karena masalah pribadi kalian” ucap pak Bowo. Andi hanya mengangguk saja.14226Please respect copyright.PENANAhZqNqcJXKm
14226Please respect copyright.PENANAGSI4qLFpSQ
“Kalau memang kamu punya masalah yang berat, ada baiknya kamu ambil cuti. Selesaikan dulu masalahmu baru kamu masuk kerja lagi. Daripada sekarang ini, kamu masuk tapi nggak ngapa-ngapain, malah ngebuat yang lainnya jadi nggak nyaman”14226Please respect copyright.PENANAAa0BiOqc68
14226Please respect copyright.PENANA4juH0gDLUj
“Iya pak, maafkan saya pak” ucap Andi.14226Please respect copyright.PENANA7PAUcPe6Po
14226Please respect copyright.PENANAzOSLnFDk5x
“Apa sebaiknya kamu pulang saja sekarang? Kalau memang mau cuti segera kamu urus biar bisa saya tandatangani” ucap pak Bowo.14226Please respect copyright.PENANAOErzVuF300
14226Please respect copyright.PENANAAeQBB8YkHu
“Tidak pak, saya lanjut kerja saja, dan sepertinya saya tidak perlu cuti” jawab Andi.14226Please respect copyright.PENANA0aKHkSeaMX
14226Please respect copyright.PENANACYw1gh38fi
“Yaudah, tapi tolong kamu bener-bener fokus sama kerjaan. Sekali lagi kamu ngelamun kayak tadi mendingan kamu pulang aja”14226Please respect copyright.PENANA04fwlNpAkV
14226Please respect copyright.PENANAGazy1tMlDj
“Iya pak”14226Please respect copyright.PENANA9igiI6Gif6
14226Please respect copyright.PENANAWklumotEHz
“Yaudah, kamu bisa kembali ketempatmu”14226Please respect copyright.PENANAZ8NHpQgwAI
14226Please respect copyright.PENANAJrjY1mB0N5
“Baik pak, makasih” ucap Andi.14226Please respect copyright.PENANAfuQRYJAAt4
14226Please respect copyright.PENANAuRFinoATWD
14226Please respect copyright.PENANAnMJrWtvHpH
Sebelum dia beranjak, dia sempat menatap pak Bowo.14226Please respect copyright.PENANAWKNepYgt2h
14226Please respect copyright.PENANATFOnhYBIWw
Ini semua gara-gara kamu pak, gara-gara fantasi gila kamu yang bikin aku jadi kepikiran kayak gini, dan ngebuat Cita marah. Ini bukan salahku sepenuhnya pak, ini salahmu juga, batin Andi.14226Please respect copyright.PENANAaf3lju2siE
14226Please respect copyright.PENANAlZ46YbScG8
Dia menganggap pak Bowolah yang menjadi sumber masalahnya. Gara-gara mengintip dan mengetahui fantasi pak Bowo, itu membuat Andi jadi berpikir yang tidak-tidak. Akibatnya dia melampiaskan itu kepada Cita yang sama sekali tidak tahu apa-apa. Sangat wajar jika Cita marah. Tapi Andi tak mau sepenuhnya disalahkan. Dia menganggap pak Bowo punya andil atas kesalahan itu.14226Please respect copyright.PENANAFpH1hpTxDX
14226Please respect copyright.PENANAzslO3DCGjI
Setelah Andi keluar dari ruangan pak Bowo, tanpa diketahui oleh Andi pak Bowo malah senyum-senyum. Dia mengira-ngira, jangan-jangan Andi sedang punya masalah dengan istrinya. Pak Bowo yang sebenarnya tak pernah mau tahu urusan pribadi anak buahnya, kali ini jadi tertarik untuk mencari tahu. Dia masih belum tahu bagaimana caranya, tapi dia sudah bertekad untuk mencari tahunya. Siapa tahu, dia bisa memberikan ‘solusi’ kepada istri Andi, bukan kepada Andi.14226Please respect copyright.PENANAT24VK2lGRr
14226Please respect copyright.PENANAycutrDw02x
*14226Please respect copyright.PENANAYwRiyKWCPC
*14226Please respect copyright.PENANALw7TZJm74x
*14226Please respect copyright.PENANAGLmV8NNzBQ
*14226Please respect copyright.PENANAVqUsWUITPo
*14226Please respect copyright.PENANAcmwEEHD6UN