7959Please respect copyright.PENANAdjH8fZfzLA
7959Please respect copyright.PENANAr61rIIeddG
Sudah 2 hari lamanya Cita dan Andi diam-diaman. Sebenarnya Andi sudah berusaha mengajak bicara Cita, tapi Cita terlihat masih marah pada Andi. Pembicaraan merekapun hanya sekedarnya saja, seperti mengingatkan untuk mandi, mengajak makan atau pamit waktu mau berangkat kerja. Selama 2 hari ini juga Cita masih pulang pergi kantor sendiri, tidak mau diantar oleh Andi. Biasanya Andi mengantarnya, sedangkan pulangnya Cita akan nebeng temannya yang kebetulan searah. Tapi karena masih kesal pada Andi, Cita masih saja berangkat sendirian kekantor. Sebenarnya Andi mengikutinya dari belakang, hanya untuk memastikan istrinya sampai kantor dengan selamat.7959Please respect copyright.PENANA68CkiGRsd1
7959Please respect copyright.PENANAxPQ67dPI5l
Perang dingin mereka bisa dirahasiakan rapat-rapat dari orang lain, termasuk ibu Andi. Meskipun sempat curiga kalau anak dan menantunya ini sedang ada masalah, namun setiap didepan ibu Andi mereka berdua tampak biasa saja. Melihat itu, ibunyapun tidak jadi bertanya. Dia menganggap kalau Andi maupun Cita sudah cukup dewasa untuk bisa menyelesaikan masalah mereka sendiri. Ibu Andi yakin kalaupun mereka ada masalah, pasti bukanlah masalah yang berat. Dan dia juga berharap kalau masalah keduanya bisa cepat selesai.7959Please respect copyright.PENANAuk07UI7sWJ
7959Please respect copyright.PENANAhZ8bOYuJ1k
Andi memang jarang bisa terbuka pada ibunya. Dulu waktu ayahnya masih ada, dia biasa curhat kepada ayahnya. Masalah apapun dia curhatkan pada ayahnya. Mungkin karena sama-sama laki-laki jadi dia merasa lebih nyaman saja kalau curhat dengan ayahnya. Setiap masukan dari ayahnya sepertinya cocok sekali dengan apa yang Andi harapkan. Nasehat dari ayahnya juga rasanya gampang sekali masuk ke kepalanya.7959Please respect copyright.PENANAZr4Dbi3XNy
7959Please respect copyright.PENANAXAS0FUWysr
Beda cerita kalau dengan ibunya. Setelah ayahnya meninggal, Andi memang beberapa kali mencoba untuk curhat dengan ibunya. Tapi dia tetap merasa kurang nyaman. Sehingga lebih sering menyimpan sendiri apa yang dia rasakan. Hanya beberapa saja dia ceritakan pada ibunya, itupun hal-hal yang dirasa tidak terlalu penting. Ya pokoknya yang penting ibunya cukup tahu saja, begitulah kira-kira.7959Please respect copyright.PENANA1txGDN0Mnn
7959Please respect copyright.PENANAxYyQbtPJIf
Satu-satunya orang tempatnya berbagi setelah ayahnya tidak ada hanyalah dengan Cita. Dengan Cita dia jadi terbiasa terbuka, terbiasa untuk menceritakan apapun tanpa ada yang ditutup-tutupi. Karena dia sudah merasa nyaman dengan Cita, begitupula Cita kepadanya. Cita juga selalu bercerita apapun kepadanya. Bahkan termasuk dm-dm yang masuk dibeberapa sosmednya, Cita selalu memperlihatkan kepada Andi. Kadang Andipun memerikas hp Cita, dan memang tak ada apapun yang mencurigakan disana.7959Please respect copyright.PENANALjbFPE51p7
7959Please respect copyright.PENANAOEderbq82C
Tapi sayangnya sekarang malah mereka sedang marahan. Dan itu semua bermula dari kebodohan Andi sendiri. Dia terlalu baper dengan apa yang didengar dari pak Bowo. Memang kata-kata pak Bowo itu sudah keterlaluan sehingga wajar membuatnya emosi. Tapi pak Bowo tidak pernah benar-benar langsung mengatakan itu didepannya. Dia hanya tak sengaja mendengar saja waktu bosnya itu bergumam sambil melihat foto-foto Cita. Tapi hanya dengan begitu saja bayangannya sudah kemana-mana.7959Please respect copyright.PENANAwtXlotFZzY
7959Please respect copyright.PENANA0PtET7Joes
Akibatnya, dia tak mampu mengendalikan emosi saat sedang bersama Cita. Dia terlalu takut apa yang dia bayangkan itu benar-benar terjadi. Sehingga tanpa sadar emosi membuatnya memperlakukan Cita dengan kasar, bukan selayaknya perlakuan suami kepada istrinya.7959Please respect copyright.PENANA8kgZS3nfPX
7959Please respect copyright.PENANAZCbICZ3DYK
Hal itu tentu saja membuat Cita kaget dan marah. Sejak kenal dan akhirnya menjalani kehidupan rumah tangga selama 3 tahun, tak pernah Andi sekasar itu pada Cita. Apalagi setelah pertama kali Andi melakukan itu dia sudah sempat menyesal dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Tapi nyatanya, bukan hanya mengulangi, tapi Andi justru lebih kasar dari sebelumnya. Cita sudah berusaha mengingatkan tapi Andi sama sekali tak mendengarnya. Hingga membuat Cita benar-benar sakit, baik itu fisik maupun hatinya.7959Please respect copyright.PENANAJANIgzJHdE
7959Please respect copyright.PENANAtAJHxTgiUj
Cita marah dengan semua itu. Dia tak tahu apa yang membuat suaminya bisa seperti itu, sekasar dan seberingas itu dalam memperlakukannya. Tapi dia tak bisa menerima apapun alasan dari Andi karena Andi sudah berjanji kepadanya. Dan sampai saat ini dia belum bisa memaafkan apa yang diperbuat oleh Andi itu. Malam itu dia merasa kalau Andi tidak menganggap dirinya sebagai istri, tapi sebagai pemuas nafsunya saja. Istri mana yang mau diperlakukan seperti itu?7959Please respect copyright.PENANAQstw7f2TDa
7959Please respect copyright.PENANAm6ISow8MvP
Namun setiap ada ibu mertuanya, Cita berusaha bersikap biasa saja. Kadang saat seperti itu dimanfaatkan oleh Andi untuk bicara dengannya. Tapi karena masih kesal dengan perbuatan Andi dia hanya menjawab seperlunya saja. Cita tahu, ibu mertuanya pasti menyadari ada yang tidak beres antara dirinya dengan Andi. Tapi Cita tidak bisa menceritakan hal itu pada ibu mertuanya. Dia tidak ingin ibu mertuanya justru jadi kepikiran masalah mereka berdua.7959Please respect copyright.PENANAVXk9oNQnd1
7959Please respect copyright.PENANAlSSv8Hknta
Selama ini, dia memang sudah cukup dekat dengan ibu mertuanya. Bahkan bisa dibilang, Cita bisa lebih dekat pada ibu mertuanya itu daripada Andi. Apalagi sejak kelahiran anaknya, dimana ibu mertuanya yang lebih sering mengurus anaknya karena dia masih bekerja. Tapi untuk hal yang satu ini, Cita merasa belum perlu untuk cerita pada ibu mertuanya. Dia juga berharap kalau masalah ini bisa cepat selesai. Tapi untuk saat ini, dia masih belum bisa memaafkan Andi.7959Please respect copyright.PENANAZCIh06be2X
7959Please respect copyright.PENANAoHI0CuNhN6
Selama beberapa hari, kondisi mereka masih belum membaik. Cita masih menolak untuk diantar kerja oleh Andi. Dia masih selalu naik motor maticnya sendiri. Setiap malampun, meskipun masih tidur seranjang, dia hampir tidak bicara dengan Andi. Permintaan maaf Andi masih dia diamkan saja. Kata-kata Andi juga hanya dijawab seperlunya. Sebenarnya dia ingin Andi berterus terang tentang penyebab yang membuat dirinya berubah menjadi begitu kasar. Tapi sepertinya Andi belum menyadari hal itu. Hanya kata maaf saja yang terus terucap, yang lama-lama membuat jengkel Cita juga.7959Please respect copyright.PENANAMUwiJR4Cw9
7959Please respect copyright.PENANAKwpModyDVk
Sampai akhirnya pada hari sabtu, hari dimana biasanya dia melakukan foto-foto untuk barang endorsenya dengan Andi. Hari ini Cita punya rencana lain. Karena masih perang dingin dengan Andi, dia berencana untuk minta difoto oleh orang lain saja. Dan dia juga sudah janjian dengan orang itu.7959Please respect copyright.PENANA3fDY8exynZ
7959Please respect copyright.PENANAwbaLsctLEA
Pagi-pagi dia sudah bersiap. Andi masih belum bangun. Memang sudah menjadi kebiasaan Andi kalau setiap weekend dia selalu bangun siang, kecuali mau ada acara pagi-pagi. Cita sengaja tidak membangunkan Andi karena masih malas bicara dengan suaminya itu. Diapun menyiapkan semua yang dia perlukan dan bersiap berangkat.7959Please respect copyright.PENANAM72WfK03X1
7959Please respect copyright.PENANAKbgWO4Fumz
7959Please respect copyright.PENANAO3irUeQqEJ
“Lho Cita, kamu mau kemana pagi-pagi gini udah rapi?” tanya ibu mertuanya.7959Please respect copyright.PENANAFglm5jOu7p
7959Please respect copyright.PENANAgJ8laXhcf0
“Saya mau ketempatnya mbak Nada dulu ya bu, mau foto-foto ini” jawab Cita.7959Please respect copyright.PENANADsaUVqub5Q
7959Please respect copyright.PENANAJJdo4ZCbUg
“Nggak sama suamimu?”7959Please respect copyright.PENANA2ZndcRUlvW
7959Please respect copyright.PENANAsJBm5uMEhL
“Nggak bu, mas Andi masih tidur. Saya udah janjian juga sama mbak Nada soalnya”7959Please respect copyright.PENANA41Pmfvwy1C
7959Please respect copyright.PENANAjQ2VcJoYNj
“Ooh gitu. Hmm, kalian masih marahan ya?” tanya ibu mertuanya.7959Please respect copyright.PENANA35M2a3qzEq
7959Please respect copyright.PENANALE6w4u0Eus
“Eh.. hmm, ya begitulah bu” jawab Cita.7959Please respect copyright.PENANADXBwyRmhvT
7959Please respect copyright.PENANAVfIHNwAFPn
“Ibu sih tidak tau apa masalah kalian, dan ibu juga nggak maksa kalian buat cerita ke ibu. Tapi kalau bisa, ibu minta apapun masalah kalian, secepatnya kalian selesaikan. Kasihan anakmu lho kalau kalian masih marahan gitu”7959Please respect copyright.PENANAGZG5MJF60F
7959Please respect copyright.PENANAnHVIlrUzmM
“Iya bu, saya juga pengennya gitu. Tapi ya gitulah bu, mungkin nggak lama lagi kami bakal baikan kok”7959Please respect copyright.PENANAsr2aJCeU9Z
7959Please respect copyright.PENANAyebfI1kW5e
“Yasudah kalau begitu”7959Please respect copyright.PENANADHbrnqlKeh
7959Please respect copyright.PENANAasATGJINbk
“Iya bu. Kalau gitu Cita pamit dulu bu”7959Please respect copyright.PENANAFSPEtnP9wF
7959Please respect copyright.PENANAWOe2i1NJZQ
“Iya hati-hati nak”7959Please respect copyright.PENANAvde3iXCgTU
7959Please respect copyright.PENANAOIJEbkN1ib
7959Please respect copyright.PENANAuQSpeMjIqs
Setelah pamit Citapun berangkat. Tak sampai setengah jam dia sudah sampai dirumah Nada. Ternyata Nada sedang sendirian dirumah karena suaminya sedang keluar kota. Tak ada siapapun dirumah selain dia, karena Nada memang belum punya anak sampai sekarang, padahal dia juga sudah lama menikah, hampir sama seperti Cita dan Andi.7959Please respect copyright.PENANAuXULrcEpkp
7959Please respect copyright.PENANALuYX9UOxor
7959Please respect copyright.PENANAymJpRlvfpg
“Pagi mbak” ucap Cita.7959Please respect copyright.PENANAA8SVHhHIPn
7959Please respect copyright.PENANAwNOrdcUrKi
“Pagi Cit. ya ampun udah nyampe aja, kirain entar agak siangan, aku belum mandi lho ini, hehe”7959Please respect copyright.PENANAutnpqx8RD9
7959Please respect copyright.PENANAZZBRyloNy9
“Hehe iya mbak, nggak papa juga kan kita emang nggak kemana-mana mbak”7959Please respect copyright.PENANA5pHnLhQbOb
7959Please respect copyright.PENANAZ76SPBElrf
“Iya Cit. jadi kamu mau langsung foto-foto sekarang?”7959Please respect copyright.PENANA9S5ZfaPx8U
7959Please respect copyright.PENANAyCb63OBvFK
“Entar aja deh mbak, atau terserah mbak Nada aja gimana enaknya”7959Please respect copyright.PENANA4PMecF9ob3
7959Please respect copyright.PENANA4fuw7JhqI3
“Yaudah entar dulu aja ya. Sarapan dulu aja Cit, kamu udah sarapan belum?”7959Please respect copyright.PENANAfjg99w0aKT
7959Please respect copyright.PENANADzI4Q45j49
“Belum mbak, hehe”7959Please respect copyright.PENANAEnJsbujpBY
7959Please respect copyright.PENANAS23bzBdifP
“Yaudah yuk bareng”7959Please respect copyright.PENANAN6jyUOAGDV
7959Please respect copyright.PENANAQxrcyy9TDH
“Iya mbak”7959Please respect copyright.PENANAbVJbUpUzzX
7959Please respect copyright.PENANAY2pFu0algq
7959Please respect copyright.PENANAPGB3WSVBTY
Kedua wanita itu kemudian sarapan bersama diselingi dengan obrolan ringan. Nada sebenarnya sudah menduga kalau Cita sedang ada masalah dengan suaminya. Karena selama ini yang Nada tahu, Cita tiap foto untuk barang endorse selalu dengan Andi. Kali ini dia minta dirinya yang memfotokan. Apalagi sekarang dia juga datang sendiri, dan belum sarapan lagi. Tapi Nada masih menahan diri untuk bertanya lebih banyak, takut merusak suasana.7959Please respect copyright.PENANA3MMzU5yVBx
7959Please respect copyright.PENANAZ7SLCsOfny
Setelah makan, mereka lanjut ngobrol diruang keluarga. Masih juga yang diobrolkan adalah hal-hal ringan saja. Setelah itu tak lama Nada pamit untuk mandi. Setelah itu barulah mereka foto-foto. Bukan hanya Cita saja yang difoto oleh Nada, tapi Nada juga difoto oleh Cita. Memang hasilnya tidak sebagus kalau difoto oleh fotografer beneran, tapi untuk posting barang endorse saja itupun sudah cukup.7959Please respect copyright.PENANALOSBN7OgWt
7959Please respect copyright.PENANAx8MXTbJtFk
Sampai siang hari Cita berada dirumah Nada. Mereka sudah selesai foto-foto, dan sepertinya Cita masih malas untuk pulang. Lagian dia merasa nggak enak dengan Nada. Dia ingin menemani Nada lebih lama daripada mantan kakak kelasnya itu sendirian dirumah.7959Please respect copyright.PENANAblpd0msM0C
7959Please respect copyright.PENANAJwM3E9t8tq
*7959Please respect copyright.PENANAfmxOtLLXcz
*7959Please respect copyright.PENANAesJJoSUrOE
*7959Please respect copyright.PENANAJjtBlqiier
*7959Please respect copyright.PENANAqOOo1z7nG5
7959Please respect copyright.PENANAZmjzPgf2QI
“Lho, Cita kemana bu?” tanya Andi pada ibunya. Dia baru saja bangun tidur dan tak mendapati Cita ada dirumahnya. Apalagi motor matic Cita juga tidak ada.7959Please respect copyright.PENANALEk0DhKho3
7959Please respect copyright.PENANA9lv1cJjOpW
“Kerumahnya Nada katanya Di” jawab ibunya.7959Please respect copyright.PENANAtLeAGlrhm7
7959Please respect copyright.PENANASoQZvKnWNa
“Kerumah Nada? Ngapain bu?”7959Please respect copyright.PENANARCQaTfB6mo
7959Please respect copyright.PENANAjJiKGqNheu
“Lha ya nggak tau ibu, emang dia nggak ngomong sama kamu?” tanya ibunya. Sebenarnya ibunya tahu kalau Cita memang tidak pamit pada Andi. Dia juga tahu kalau Cita kerumah Nada untuk foto-foto. Dia hanya ingin tahu saja, seberapa parah keributan antara Andi dengan Cita.7959Please respect copyright.PENANAXaitpb19nH
7959Please respect copyright.PENANAe3nxpKMjII
“Dia nggak bilang apa-apa sama aku tuh bu. Ngapain ya dia kesana?”7959Please respect copyright.PENANAkA7nRdjVmk
7959Please respect copyright.PENANArd3W6pBt91
7959Please respect copyright.PENANA7pF7TVQZN1
Ibunya tak menjawab, membuat Andi tambah bingung. Tapi Andi sudah menebak kalau mungkin Cita ketempat Nada untuk foto-foto, atau untuk curhat. Hanya ada 2 kemungkinan itu yang ada dikepala Andi.7959Please respect copyright.PENANAXFCAaZTeY2
7959Please respect copyright.PENANAO9WxCpyRmi
Eh, tunggu dulu. Kalau foto-foto, siapa yang motoin ya? Masa Nada sendiri? Atau suaminya Nada? Atau jangan-jangan, si Salim itu yang diminta buat motoin? Batin Andi dengan bermacam pertanyaan.7959Please respect copyright.PENANAYflvsVIMir
7959Please respect copyright.PENANAqO5Yzb6RXy
Kalau Salim ada disana, apa iya mereka cuma foto-foto doang? Apa mungkin tidak melakukan hal yang lain? Kalau beneran Nada udah jadi gundiknya Salim, kan bisa aja Cita dijebak, disuruh dateng kesana sendirian, terus digarap sama Salim. Batin Andi.7959Please respect copyright.PENANAj2HHWknPCl
7959Please respect copyright.PENANABn6gKqYK8M
Andi mulai gelisah memikirkan segala kemungkinan itu. Pikirannya saat ini sedang dipenuhi bayang-bayang apa yang terjadi pada istrinya. Entah Salim, atau siapapun yang diminta untuk memfoto Cita, dia membayangkan lelaki itu sekarang sedang tertawa-tawa penuh kepuasan karena sudah berhasil menikmati tubuh istrinya.7959Please respect copyright.PENANAqznLX1MfIB
7959Please respect copyright.PENANAih7hElRr8i
Seketika itu juga emosinya memuncak. Bayangan yang silih berganti muncul dikepalanya itu membuat amarahnya naik tak tertahan. Dia melihat jam, sudah jam 11 lewat. Dia tak tahu sejak kapan Cita berangkat, tapi dia tahu istirnya sudah ada dirumah Nada cukup lama. Cukup untuk membuat lelaki yang dia curigai untuk bisa memperdaya Cita.7959Please respect copyright.PENANACdkwMqVSBp
7959Please respect copyright.PENANAH0iD09LoqD
Dengan buru-buru sekali Andi mengambil kunci mobilnya dan bergegas menuju rumah Nada. Dia ingin secepatnya sampai disana, berharap dia belum terlambat. Berharap dia bisa menghentikan aksi bejat lelaki yang ingin menikmati tubuh istrinya. Sampai ditengah jalan dia baru sadar, dimana rumah Nada? Dia kemudian pinggirkan mobilnya, berpikir bagaimana caranya mencari rumah Nada. Menghubungi Cita atau Nada pasti akan percuma. Bisa jadi mereka sekarang sedang ‘sibuk’ dan tak akan membalas ataupun mengangkat telponnya. Andi kebingungan bagaimana bisa mencari rumah Nada. Ditambah dirinya yang sedang emosi, membuat otaknya makin tumpul.7959Please respect copyright.PENANAMVa3HaW0eo
7959Please respect copyright.PENANAlvNA6UH3vx
Ada sekitar 5 menit Andi berhenti disitu, berusaha menenangkan dirinya. Barulah setelah tenang dia ingat ada beberapa orang yang bisa dia hubungi, yang siapa tahu saja salah satu diantara mereka tahu rumah Nada. Setelah mencoba beberapa kali, akhirnya ada yang benar-benar tahu rumah Nada dan Andi mendapatkan alamat lengkapnya. Sialnya, ternyata alamat rumah itu harus berputar cukup jauh dari tempatnya berhenti sekarang.7959Please respect copyright.PENANA8YFqDbWd8X
7959Please respect copyright.PENANAwtnFkOsEqw
Dengan sangat tergesa-gesa Andi memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Tak peduli dengan orang lain yang hampir dibuatnya celaka. Tak peduli dengan makian orang-orang yang dia lewati. Dia hanya ingin secepat mungkin sampai dirumah Nada untuk menyelamatkan Cita. Selama dijalan Andi hanya bisa mengumpat. Karena dia membawa mobil, jadi tidak bisa selincah motor untuk menembus kemacetan, meskipun sebenarnya tidak terlalu parah macetnya, masalahnya dia sedang sangat terburu-buru.7959Please respect copyright.PENANAX8NRChUizi
7959Please respect copyright.PENANAujDyH0ijSq
Akhirnya setelah hampir sejam berkutat dengan jalanan, Andi sampai ke komplek perumahan Nada. Tak lama kemudian dia menemukan rumah yang dia cari. Apalagi didepan rumah itu terparkir motor yang dia kenal, motor Cita. Buru-buru dia parkirkan mobilnya, lalu turun dan segera masuk ke rumah Nada. Terlihat Cita dan Nada sedang duduk-duduk sambil ngobrol santai diruang keluarga.7959Please respect copyright.PENANAnGBEfdg9Zs
7959Please respect copyright.PENANAuWWS65dQ3U
7959Please respect copyright.PENANAArjnFtdBvU
“Mas Andi?” ucap Nada terkejut mengetahui kedatangan Andi. Apalagi saat itu kondisi Andi masih kucel karena baru bangun tidur dan belum mandi, ditambah rambutnya yang acak-acakan karena pusingnya memikirkan apa yang terjadi pada Cita.7959Please respect copyright.PENANAWDGW4fkYNi
7959Please respect copyright.PENANAaqjy0PIguW
“Ma, kamu ngapain disini?” tanya Andi tanpa mempedulikan Nada.7959Please respect copyright.PENANAxLDBrIZiY3
7959Please respect copyright.PENANAVHa61qkU0c
“Kamu sendiri ngapain disini?” balas Cita dengan dingin dan datar.7959Please respect copyright.PENANAsgoKgDQ1ZC
7959Please respect copyright.PENANASTfFXG3zOY
“Kalau ditanya itu jawab ma. Kamu ngapain aja disini? Sama siapa aja kalian disini?” tanya Andi, dengan agak membentak yang membuat Nada terkejut. Dia juga menengok kekanan kiri mencari siapa tahu ada orang lain dirumah itu, orang yang dia curigai dalam bayangannya tadi.7959Please respect copyright.PENANA51Z9NkGXck
7959Please respect copyright.PENANA57jv1unzaB
“Apa pentingnya buat kamu tahu?” balas Cita yang juga mulai meninggi nadanya, terpancing emosinya.7959Please respect copyright.PENANAiIP6Bs1JH2
7959Please respect copyright.PENANAlyERBnhlE0
“Aku ini suami kamu. Kamu kalau pergi-pergi harus dengan seijinku!” bentak Andi.7959Please respect copyright.PENANAct5qOAf00g
7959Please respect copyright.PENANADg2xKwmNQN
“Jadi kamu masih nganggep aku ini istri kamu?” balas Cita.7959Please respect copyright.PENANASJuYCMIY1P
7959Please respect copyright.PENANAxuA36J1oT7
“Apa maksudmu?”7959Please respect copyright.PENANARHEq8n3FbF
7959Please respect copyright.PENANA3Ju5aZe4aN
“Kamu nggak ngerti apa maksudku? Kamu inget yang kamu lakuin malem itu hah?” balas Cita juga dengan membentak.7959Please respect copyright.PENANA9SYZviEWu9
7959Please respect copyright.PENANAiimkAmwBFH
7959Please respect copyright.PENANAwJ9J8do3pd
Andi sontak terkejut, tak pernah dia mendengar Cita bicara dengan nada seperti itu. Bahkan dirinya tak sadar kalau dia juga sebelumnya membentak Cita, yang membuat Cita bereaksi seperti itu.7959Please respect copyright.PENANAQmBObWAC52
7959Please respect copyright.PENANAFo6kgNg24F
7959Please respect copyright.PENANAhi2FEobYgJ
“Apa yang kamu lakuin waktu itu, apa itu perlakuan dari seorang suami kepada istrinya? Dan sekarang seenaknya kamu bilang seperti tadi itu hah?” ucap Cita yang masih dengan nada tinggi, tapi kali ini agak bergetar karena dia menahan tangis.7959Please respect copyright.PENANAu3tdcIgRTd
7959Please respect copyright.PENANAJz3DoyNemD
7959Please respect copyright.PENANAaTQrq16oeI
Andi kembali terdiam. Dia tak punya jawaban untuk pertanyaan Cita itu. Ada sebenarnya, tapi tak mungkin Andi mengatakannya. Terbayang betapa konyolnya jawaban itu kalau sampai terucap. Dan entah apa reaksi Cita kalau mendengar jawaban darinya itu.7959Please respect copyright.PENANAbMymiLNWV0
7959Please respect copyright.PENANAsR7u3zZe2t
Air mata Cita sudah turun mengalir tapi dibiarkan saja tanpa diseka. Tatapanya terlihat sangat marah sekali kepada Andi. Andi yang tadinya begitu emosi, juga dengan amarah waktu memasuki rumah Nada, sekarang jadi berubah dengan melihat Cita menangis. Hatinya jadi bimbang. Apakah yang aku pikirkan tadi itu berlebihan? Apakah sebenarnya memang tidak terjadi apapun kepada Cita? Batin Andi.7959Please respect copyright.PENANAvV7kQbP4OE
7959Please respect copyright.PENANA7u8FASApa6
Nada sejak tadi hanya terdiam saja. Dia jadi semakin yakin kalau dugaannya tadi memang benar. Cita dan Andi memang sedang ada masalah. Meskipun terjadi dirumahnya, dia tidak ingin terlalu ikut campur masalah rumah tangga temannya itu. Dia hanya berharap suara ribut Andi dan Cita tadi tak sampai kedengaran oleh orang lain.7959Please respect copyright.PENANA2NqxyYLDXY
7959Please respect copyright.PENANA1JxLpiO8uS
7959Please respect copyright.PENANATLZnxujMoi
“Aku disini buat foto-foto, dan disini cuma ada aku sama mbak Nada. Kamu masuk kerumah orang nggak pake salam, nggak ada sopan-sopannya. Jadi lebih baik kamu pulang aja sekarang. Aku baik-baik aja disini” ucap Cita. Kali ini nadanya tidak setinggi tadi, tapi suaranya makin bergetar diiringi oleh isak tangisnya.7959Please respect copyright.PENANA8Y9wggQVy4
7959Please respect copyright.PENANA33ZekuJZe1
7959Please respect copyright.PENANAGs1xAEAssR
Dan dengan bodohnya, Andi menurut begitu saja ucapan Cita. Sesuatu yang sangat tidak diharapkan oleh Cita. Dia berharap, paling tidak Andi meminta maaf kepada Nada sebagai pemilik rumah, karena dengan tidak sopannya langsung masuk dan membuat keributan. Tadi yang dilakukan Andi malah berbalik, dengan gontai melangkah keluar, lalu masuk ke mobil dan pergi begitu saja.7959Please respect copyright.PENANA3TLnPwVYki
7959Please respect copyright.PENANAFpi4lZG69p
Seketika itu Cita jatuh terduduk sambil masih terus menangis. Dia menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Nada yang melihat itupun langsung menghampiri Cita, membantu Cita untuk berdiri dan memapahnya agar duduk disofa. Cita masih terus menangis, Nada hanya memeluknya dan mengelus punggungnya, berusaha menenangkannya.7959Please respect copyright.PENANA2PYxCx5DlQ
7959Please respect copyright.PENANAXlanxp5Z3I
7959Please respect copyright.PENANADxOAKPz2MV
“Huks, mbak Nada, maafin mas Andi tadi ya, huks. Maaf udah bikin keributan disini” ucap Cita sambil sesenggukan.7959Please respect copyright.PENANAotAAojE6qo
7959Please respect copyright.PENANAdktFmfyAip
“Iya iya udah nggak papa. Udah kamu tenangin diri dulu” ucap Nada.7959Please respect copyright.PENANAEmFO9qkYkk
7959Please respect copyright.PENANAJfEpG7iBqw
7959Please respect copyright.PENANAl9LXqv5xVM
Setelah cukup lama akhirnya Cita sudah mulai tenang. Dia masih berada dipelukan Nada yang dengan sabar menenangkannya. Karena tak tahu apa masalahnya, Nada hanya sekedar menyuruh Cita untuk sabar. Setelah tahu Cita sudah mulai bisa menguasai dirinya, barulah Nada bertanya pelan-pelan.7959Please respect copyright.PENANAMd5YTwrOhz
7959Please respect copyright.PENANAHliSUqp4k3
7959Please respect copyright.PENANAbVJuuuIzIn
“Cit, sebenarnya aku dari tadi udah nebak, kalau kamu lagi ada masalah sama mas Andi. Cuma aku nggak tau apa masalah kalian” ucap Nada.7959Please respect copyright.PENANAofKh7Gp0VP
7959Please respect copyright.PENANAFBTeHE5OSW
“Iya mbak, kami emang sedang ada masalah. Sebenarnya aku udah mulai berpikir buat maafin dia, tapi nggak tau kenapa dia malah kesini tadi, nggak ada sopan-sopannya, malah ngajakin ribut juga. Maaf banget ya mbak”7959Please respect copyright.PENANAdlexBsDwju
7959Please respect copyright.PENANAIreh6FMlYB
“Iya udah nggak papa. Tapi, kalau boleh tau nih, emang kalian sedang ada masalah apa sih?”7959Please respect copyright.PENANAVcYXVjJH1E
7959Please respect copyright.PENANA8SiFN4owxx
“Hmm maaf banget mbak Nada, untuk sekarang aku belum bisa cerita. Tapi aku nanti pasti cerita kok sama mbak, karena sekarang mbak satu-satunya orang yang aku percaya. Tapi jangan sekarang ya mbak?”7959Please respect copyright.PENANA208YFsVAGZ
7959Please respect copyright.PENANAcwJafXvxS9
“Oh gitu. Yaudah nggak papa, yang penting kamunya sekarang tenang aja ya. Semua masalah pasti ada solusinya kok Cit. semoga masalah kalian bisa cepat selesai”7959Please respect copyright.PENANA1nPNQb9Upu
7959Please respect copyright.PENANA1pgSIyiOds
“Iya mbak makasih”7959Please respect copyright.PENANAvAfEAtX7Pq
7959Please respect copyright.PENANA8CECG55DTt
7959Please respect copyright.PENANApHDczF1sgI
Cita mulai melepas pelukan Nada. Dia menyandarkan tubuhnya disofa. Nada bangkit untuk mengambilkan Cita minuman.7959Please respect copyright.PENANAmhkiXGXY7f
7959Please respect copyright.PENANAKOQGkYCeXw
7959Please respect copyright.PENANA3tpajhRyNM
“Mbak”7959Please respect copyright.PENANA4lwPV7D4lA
7959Please respect copyright.PENANAlvUYx45Aub
“Iya kenapa Cit?”7959Please respect copyright.PENANAzyD2Li3HpP
7959Please respect copyright.PENANAHnMLIjwCaf
“Hmm, aku malem ini nginep sini ya? Boleh nggak?”7959Please respect copyright.PENANAp8NTV0jCy3
7959Please respect copyright.PENANAccGrUuOi8X
“Lho nginep sini?”7959Please respect copyright.PENANAhsVkfFk2le
7959Please respect copyright.PENANAGoFQFxnuQf
“Iya mbak. Aku males pulang. Lagian mbak Nada kan sendirian, jadi sekalian aku temenin aja ya mbak?”7959Please respect copyright.PENANAe0RwclEzgx
7959Please respect copyright.PENANADmsJJqHi24
“Hmm gimana ya Cit”7959Please respect copyright.PENANAwTI9JJaJ5L
7959Please respect copyright.PENANAmHuP84U49F
“Mbak Nada keberatan ya?”7959Please respect copyright.PENANAAnR7bPcOC8
7959Please respect copyright.PENANA3grnaOmCL9
“Aku sih bukannya keberatan. Aku sih seneng-seneng aja ada temennya. Yaudah, boleh aja, tapi kamu ijin sama mas Andi dulu ya”7959Please respect copyright.PENANAc8WuxPdorw
7959Please respect copyright.PENANAxZ2TLZ2vJb
“Nggak mau mbak. Aku males ngomong sama dia”7959Please respect copyright.PENANAqUTdcZtdxY
7959Please respect copyright.PENANAB8LmodYp5g
“Lho ya jangan gitu. Mau gimanapun keadaan kalian saat ini, kamu itu tetap istrinya lho. Jadi kamu harus tetep ijin sama dia”7959Please respect copyright.PENANAySDtj51UaQ
7959Please respect copyright.PENANAR8jwapTLk4
“Pokoknya nggak mau mbak, aku beneran males sama dia mbak” Cita tetap bersikukuh tidak mau mengikuti kata-kata Nada.7959Please respect copyright.PENANAhGMCJKbmY4
7959Please respect copyright.PENANA3c6gjuiOaU
“Hmm, yaudah deh. Tapi kalau ada apa-apa, aku nggak mau sampai kebawa-bawa lho ya?”7959Please respect copyright.PENANAppAeXF5PHD
7959Please respect copyright.PENANAuTesZRoSMu
“Iya mbak, mbak Nada tenang aja. Ini masalah antara aku sama mas Andi, nggak akan bawa-bawa mbak Nada. Aku cuma butuh tempat buat istirahat aja malem ini mbak, dan nggak mungkin aku pulang dengan kondisi kami yang kayak gini”7959Please respect copyright.PENANA3WlXgRCAuk
7959Please respect copyright.PENANAATyJUrN2Jg
7959Please respect copyright.PENANAXqrxA6JqQg
Nadapun mengangguk. Sebenarnya dia tidak keberatan kalau Cita menginap disini, tapi yang membuatnya merasa tak enak adalah Cita menginap tanpa ada ijin dari Andi. Tapi sepertinya memang Cita sedang sangat marah kepada Andi. Mungkin ada baiknya Cita menginap disini dulu, untuk sekedar menenangkan hatinya sebelum nantinya pulang kerumahnya.7959Please respect copyright.PENANA1gXffnC3aF
7959Please respect copyright.PENANADfouKVE0iD
Karena memang Cita harus menginap disini, diapun harus membatalkan acaranya malam ini. Dia melihat Cita lebih membutuhkannya saat ini. Apalagi yang dia tahu Cita tidak terlalu banyak punya teman dekat, jadi dialah satu-satunya yang bisa memberikan tempat istirahat untuk Cita malam ini. Nadapun kemudian mengambil hpnya, lalu tanpa sepengetahuan Cita dia menghubungi Andi untuk memintakan ijin agar Cita menginap dirumahnya malam ini. Andi hanya mengiyakan saja tanpa banyak bicara lagi. Dan Nada juga menghubungi seseorang untuk membatalkan acara mereka nanti malam dengan memberi sedikit alasan.7959Please respect copyright.PENANA4CPV7dwttA
7959Please respect copyright.PENANALRM0YuKIFf
*7959Please respect copyright.PENANAJokUtwI7ta
*7959Please respect copyright.PENANAjYh4h5fASq
*7959Please respect copyright.PENANAICp6fssHuV
*7959Please respect copyright.PENANAMDO6kbrJTa
*7959Please respect copyright.PENANAS0XZGhbrP6