Andi masih menatap wajah Cita yang sesekali tersenyum melihat hpnya. Andi tahu apa yang dilihat oleh Cita. Sebuah gambar meme lucu yang biasa dishare oleh akun guyonan. Andi sempat melirik gambar itu juga. Lucu sih, tapi Andi tidak tertawa. Pikirannya sedang penuh oleh pertanyaan-pertanyaan tak masuk akal tentang Cita. Dia kembali melihat wajah istrinya yang masih senyum-senyum itu. Kembali, dia merasa ketidakrelaan jika sampai hal yang terpikirkan olehnya itu terjadi.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSrymW854oH
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfiFzlwzwYW
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdtVNYsLLLT
“Oh iya pa, tadi itu pas disalon ada yang lucu loh” ucap Cita tiba-tiba.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNiuuNfcoEP
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR2Yr29grdg
“Eh, apa yang lucu ma?” Andi kaget, tapi berusaha menguasai dirinya. Dia tak ingin Cita menyadari kalau dirinya sedang banyak pikiran. Banyak pertanyaan lebih tepatnya.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkwZCybEqdb
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRdGiSfGByx
“Jadi kan yang ngelola salon itu pa, dia itu kan cowok ya sebenarnya, tapi lagaknya kayak cewek banget pa, melambai abis gitu” ucap Cita sambil tertawa kecil.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtq2PfA1Xpq
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWuxYHtqi2a
“Maksudnya ma? Kayak banci salon gitu?”14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2W3RCUBJtU
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLTzAJKLt2h
“Ya gitu deh pa. Jadi kan nama aslinya Robi, tapi dia maunya dipanggil jeung Rosa. Udah gitu, ih gayanya itu lho pa, cewek banget. Aku sama mbak Nada aja kalah centil, haha”14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcHwnQ9fmQo
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuAt8YwUziD
“Haha masa sih ma?”14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfyM6ohJPwu
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9oxQ2425vH
“Iya pa. Mana tadi dia tuh sama mbak Nada kan langsung meluk terus cipika cipiki gitu. Eh pas dikenalin sama mama, mama juga digituin pa”14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwacIUonsbO
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWATlSLyQyo
“Hah? Masa sih ma? Mama nggak marah gitu?”14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6IWailAd8O
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVe8qtOeVRM
“Ya awalnya kaget, marah. Lebih tepatnya risih sih, kan selama ini nggak pernah ada yang meluk sama nyium pipi mama selain papa. Tapi ya gitu, mau marah nggak jadi, malah jadinya aku ketawa-tawa aja ngeliat tingkahnya si Robi itu, eh Rosa ding, hehe”14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp9q1KwEkQN
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQDtmk7aQJn
“Lha kok mama nggak marah?”14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgZO6HQNnED
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡExU6EoNwL7
“Ya gimana ya pa. Abis kata mbak Nada jeung Rosa itu emang orangnya kayak gitu. Casingnya aja yang cowok, tapi jiwanya cewek. Lha dandanannya aja tebelan dia daripada kami, hehe. Papa kalau ngeliat langsung pasti geli deh pa. Apalagi dia itu genit-genit gitu kalau sama cowok, haha. Duh mama kalau inget lagi jadi nggak bisa nahan ketawa pa” ucap Cita sambil terus tertawa mengingat apa yang terjadi disalon tadi.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs761rqIPPl
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzcViuSs2LT
“Haha masa sih ma? Kok papa jadi penasaran ya sama orangnya?”14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJYjmZ16LS3
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxYuUR60OGr
“Wah sayangnya mama nggak punya fotonya pa. Bentar deh, mama tanya mbak Nada siapa tau dia punya”14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFdXVNRacOW
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIyFZt2R9WY
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBLNTQDOEUr
Andi hanya diam saja sementara Cita mengirimkan chat pada Nada. Tak lama kemudian Nada membalas dan mengirimkan foto Rosa kepadanya. “Nih pa” ucap Nada sambil menunjukan foto yang dikirim oleh Nada. “Lucu kan orangnya?”14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgZp3Gy8ojJ
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLNTtINyJHX
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWK0cboJMsp
Andi tak menjawab, hanya melongo saja. Memang benar apa yang dikatakan oleh Cita. Difoto itu nampak seorang lelaki berbadan lumayan tegap, namun pakaian dan dandanannya membuat Andi jadi geli. Padahal menurut Andi, kalau lelaki itu berdandan normal, sepertinya cukup tampan ditambah dengan badannya yang ideal. Kalaupun dia memilih untuk ‘menjadi’ lelaki tulen, pasti tidak sulit baginya untuk mendapatkan wanita.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRfnhk8vsB5
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ8THZE2uCQ
Melihat reaksi Andi yang hanya melongo membuat Cita makin girang tawanya. Dia sudah menebak sebenarnya karena tahu Andi agak geli, atau boleh dibilang jijik dengan orang-orang seperti itu. Meskipun tak pernah bertemu langsung, tapi kalau misalnya ada acara di tv yang menampilkan seorang lelaki yang berdandan dan berlagak layaknya cewek, Andi langsung bergidik geli.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1y3uZiV43J
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiah0pGEE4k
Namun tanpa Cita tahu, sebenarnya Andi punya pemikiran lain. Tadinya dia menganggap orang-orang seperti Robi yang memilih untuk menjadi Rosa, alias lelaki tulen yang memilih untuk tampil layaknya seorang cewek, adalah sebuah kelainan. Dia tidak menyalahkan pilihan mereka, hanya saja dia tak habis pikir, dan agak kurang suka dengan orang-orang seperti itu.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR2XSKjdtSn
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJYmndoeno1
Tapi tiba-tiba Andi punya pemikiran lain. Gara-gara prasangka buruknya pada pak Bowo, yang merembet jadi berpikir yang tidak-tidak pada Salim. Sekarang Andi jadi berpikir yang tidak-tidak juga terhadap orang yang baru dibicarakan oleh istrinya tadi.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZiHL6JVOjP
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJIi7IZfiUD
Mungkinkah Robi itu berpenampilan dan bersikap seperti perempuan hanya sekedar akting saja? Mungkinkah Robi itu sebenarnya punya tujuan lain? Apakah tujuan dari penampilan Robi yang menjadi Rosa itu justru untuk menggaet wanita-wanita agar bisa dia tiduri? Bukankah setiap orang pasti punya nafsu? Dan bagaimanapun juga Robi adalah seorang lelaki, sesosok makhluk yang punya penis, yang butuh pelampiasan untuk nafsunya.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFMbem8dlU7
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWHpciTjW11
Apakah itu hanya akal-akalan Robi saja? Dengan berlagak menjadi perempuan, otomatis perempuan-perempuan tulenpun akan jadi gampang dekat dengannya, karena tak merasa khawatir ataupun takut akan diapa-apakan, karena menganggap orientasi seksual orang seperti Robi sudah berubah. Tapi bagaimana kalau ternyata Robi hanya seperti itu agar para perempuan lebih mudah diakali? Bagaimana jika Robi hanya memainkan peran agar bisa menjerat perempuan sebanyak-banyaknya dan lalu menikmati mereka sepuasnya?14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw5bRnOnIu6
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnrztQdLDhl
Beragam pikiran negatif tentang Robi bermunculan dikepala Andi. Apalagi dia sama sekali tidak kenal Robi, tidak tahu Robi yang sebenarnya itu seperti apa. Jadi seolah-oleh semua pemikiran yang sebenarnya hanya asumsi itu, seperti sebuah kenyataan bagi Andi.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEJXEhIYJq3
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8o1KNNKScs
Dan kini, selain Salim, Andi juga berpikir apakah Robi juga akan melakukan hal buruk kepada istrinya? Dan apakah sebelumnya, Nada sudah benar-benar menjadi korban Robi dan Salim? Apakah Nada sudah bertekuk lutut kepada mereka sehingga hanya bisa menurut ketika diminta untuk mencarikan mangsa baru, dan itu adalah Cita? Apakah yang direncanakan oleh Robi dan Salim kepada Cita? Apakah hanya ingin menjadikannya model untuk salonnya, atau ada tujuan lain?14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb17N5OXVH3
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhAHgpG6iN3
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAmVKseDgoW
“Pa.. kok papa malah ngelamun sih?”14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPiZfBxLfQQ
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK4DaugNCKz
“Eh nggak kok ma, nggak papa, hehe”14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI3vml8jCyX
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfUICrtAL51
“Hayoo mikirin jeung Rosa ya? Haha”14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMYz2RtAv6J
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4FqjzEj6P5
“Eh nggak ya, siapa bilang. Ih amit-amit deh, hiii”14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYyom4UlgBI
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYS0N6GfDNJ
“Haha wah gawat nih, suamiku mulai mikirin cewek lain, haha” goda Cita.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡosLB0aNUei
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF1nfXURIDo
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTBK0xljdUn
Iya ma, aku mikirin dia, tapi bukan seperti yang mama mikir, aku kepikiran yang lain, apalagi dia udah meluk dan nyium pipimu ma, batin Andi.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpDtfLHl6Bp
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyzBmUDvKkP
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡul1xqgRJSb
“Eh ehh paa, papa ngapain mmpphh aah paaah..”14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT65Y0FOr2M
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIjMdjguzoy
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3vBBYeQxPk
Cita terkejut saat tiba-tiba saja Andi menyergapnya dan langsung menciuminya. Cita gelagapan menerima serangan mendadak dari Andi ini. Sementara Andi tidak peduli dengan protes dari Cita. Dalam pikirannya saat ini, dia hanya ingin membuktikan, bahwa dialah penguasa Cita satu-satunya. Andi benar-benar tak memberi kesempatan pada Cita untuk menolak. Beberapa kali Cita meronta karena tak siap dan tak suka diperlakukan seperti ini, tapi semua tidak bisa mengalahkan Andi yang entah sedang dikuasai apa, nafsu, amarah, egoisme, atau entahlah.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa63SybnfYY
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcatA4nVVyY
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMXu5jItC1f
“Paah jangan gini aahh pelaan paahh aauhh hmmpphh..” Cita mulai mengerang kesakitan waktu Andi meremas payudaranya yang berukuran sedang itu dengan keras. Namun secepat itu juga Andi membungkam mulut Cita dengan ciumannya.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGKoS9u2gJ2
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEZ0W7rTgbp
Baju tidur Cita yang kali ini berbentuk kaos langsung saja ditarik keatas oleh Andi. Sekaligus dengan bh ditarik lepas oleh Andi. Hal itu membuat Cita sedikit kesakitan dan semakin tak nyaman. Tapi belum sempat dia meronta lagi Andi sudah membekap tubuhnya. Bibir Andi kembali memagut bibirnya dengan ganas. Lidah Andi memaksa menerobos masuk dan mengaduk-aduk rongga mulut Cita.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzNWJmwjbMz
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeBYLBgGDbx
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiAj1heBevx
“Emmpphh hhmmpphh..” Erangan Cita kembali terdengar saat tangan Andi kembali meremas buah dada Cita yang sudah telanjang itu dengan keras. Bahkan putingnya dipelintir dan ditarik dengan kasar oleh Andi.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrpAtoYbBXs
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeEYKbu0hZy
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIrlOBWS4Px
Tubuh Cita bergerak-gerak, kadang menegang, kadang melenting, bukan karena nikmat atau keenakan, tapi justru karena sakit. Belumlah hilang keterkejutan dan rasa sakit yang dirasakan Cita, terasa olehnya tangan Andi memaksa menarik turun celananya beserta celana pendeknya. Dengan bantuan kakinya Andi berhasil meloloskan celana itu dari tubuh Cita sehingga kini Cita dalam kondisi polos tanpa busana sama sekali.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMyae9VMbJG
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaQzNiUnCUL
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw2xjM3J9ua
“Hmmphhh eehhmmpphh aahh paahh hemmpphh..”14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf2HaAQhHST
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqbiTeVFCjW
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhEyUWgbVOP
Cita mendelik kaget saat dengan kasar salah satu jari Andi masuk ke liang vaginanya yang masih benar-benar kering dan langsung mengocoknya dengan kasar. Tentu saja Cita merasa kesakitan. Dia meronta tapi tak bisa melepaskan diri dari Andi. Dia bahkan mencoba memukul-mukul punggung Andi tapi itu hanya membuat Andi makin beringas padanya. Ciumannya makin menjadi, kocokan jarinya divagina Cita makin kencang, membuat tubuh Cita bergerak-gerak berusaha membebaskan diri.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡclWa8EywV2
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUkl63z61IN
Perlahan-lahan vagina Cita mulai mengeluarkan cairannya sedikit. Bukan karena Cita mulai menikmatinya, hanya reaksi alami dari organ intimnya itu untuk mengurangi rasa sakit yang dibuat oleh jari Andi. Tapi dipikiran Andi lain. Dia mengira Cita mulai menikmati permainannya itu. Tanpa disadari oleh Andi, disudut mata Cita mulai menggenang air matanya. Cita tak tahu, tak habis pikir kenapa suaminya seperti itu.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRL49ITv741
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMkbj9nhcoI
Karena sudah salah mengira, Andi dengan cepat meloloskan celananya sendiri. Penisnya yang sudah mulai tegang itu dia gesek-gesekan dibelahan bibir vagina Cita. Cita sendiri sudah tak melawan. Sekali lagi, bukan karena dia mulai menikmatinya, tapi dia hanya tak ingin membuang tenaga lebih banyak lagi. Tak tahu pikiran darimana, Cita sudah mengira bahwa Andi ingin ‘memperkosanya’ seperti beberapa hari yang lalu. Sesuatu yang tidak dia suka, sesuatu yang Andi sudah berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Tapi entah kenapa, malam ini Andi berbuat seperti itu lagi padanya. Dia mempersiapkan diri untuk menghadapi rasa sakit seperti yang dia alami beberapa waktu lalu ketika suaminya melakukan hal seperti ini juga.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoZQI9FrsVx
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjqS26sDYyk
Cita pasrah saja ketika Andi dengan kakinya memaksa kaki Cita untuk semakin membuka. Penis Andi belum sepenuhnya tegang sehingga dia masih menggesek-gesekan saja dibibir vagina Cita sambil terus menciumi bibir istrinya itu. Cita benar-benar pasrah, bahkan sama sekali tak membalas ciuman dari Andi. Tak berapa lama kemudian Andi merasakan penisnya sudah siap tempur, diapun melesakkan kepala penisnya membelah bibir kemaluan istrinya.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVxIF2mNRTW
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb5r2wfltl4
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS3dY51vXUn
“Hhhhmmppphhhh..” Cita memekik saat penis Andi memaksa masuk ke liang senggamanya. Rasanya sakit, sama seperti beberapa waktu lalu. Dan kali ini, genangan air mata yang terkumpul disudut matanya itu akhirnya mengalir juga. Tapi Andi tak melihat itu, dia terlalu bernafsu untuk menyetubuhi istrinya.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5nRJtNZyBd
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1AKLEAz8EP
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa7fngU7YB9
Tanpa menunggu lama Andi langsung menghentakan penisnya maju mundur dengan kasar. Dia tak menyadari bahwa vagina istrinya belum cukup basah untuk menerima serangan sefrontal itu. Dia tak menyadari istrinya merasa kesakitan karena kekasarannya itu. Apalagi saat ciumannya dilepas, Cita tak mengerang sakit, hanya menggigit bibirnya saja, dengan mata yang juga terpejam.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwtA3whrDDO
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuhx3k7bSNc
Andi salah mengartikan ekspresi wajah Cita. Dia mengira Cita sedang menikmatinya, nyatanya justru Cita sedang mati-matian menahan sakit di vaginanya. Karena sudah salah mengira dari awal, Andipun makin semangat menggenjot vagina istrinya itu. Makin kencang dia mengeluar masukan penisnya. Makin kasar dia menyetubuhi Cita.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2v8zIjilep
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9KK02qqtZv
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0kODEEmWDJ
“Aahh maa aahh vagina mama enaakk maaa..” racau Andi ditelinga Cita. Sesekali dia dia menciumi dan menjilat telinga Cita. Juga sesekali dia menggigit cuping telinga Cita yang membuat istrinya itu makin tersiksa.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6VsOisWGYI
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNg8IWcmGfK
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5U7vndANT0
Cita sama sekali tidak bisa menikmati persetubuhannya malam ini. Dia masih memejamkan mata dan menggigit bibirnya. Dia merasa sakit. Sakit divaginanya, dan sakit dihatinya. Dia tak tahu mengapa suaminya seperti itu. Dia tak tahu mengapa Andi begitu buas menyetubuhinya. Padahal setelah malam itu Andi sudah berjanji untuk tidak berlaku kasar seperti ini lagi kepadanya. Sempat janjinya itu terwujud, sama mereka bercinta dengan penuh kelembutan, seperti yang biasa mereka lakukan sejak malam pertama. Tapi malam ini, Andi kembali mengulanginya, bahkan lebih ganas daripada yang pertama. Cita tidak suka. Sama sekali tidak menikmati.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡifErdQ4E1Y
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKrbicaddRO
Lagi-lagi Andi salah mengira. Dia pikir Cita menyukainya. Dia kira Cita menikmatinya. Melihat apa yang dilakukan oleh istrinya, Andi berpikir kalau Cita hanya sedang menahan desahannya agar tidak sampai keluar seperti saat itu. Hal yang biasa dilakukan Cita ketika mereka bercinta, karena merasa tak enak dengan ibu mertuanya yang juga ada dirumah itu, dikamar sebelahnya.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSCpjd4NUgS
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRwipL0bcJL
Genjotan Andi kian kencang, membuat Cita makin merasa sakit. Meskipun kini vaginanya sudah mulai basah, tapi itu bukan kenikmatan baginya. Itu bukan berarti dia menerima dan menikmati perlakuan Andi. Itu tidak mengurangi rasa sakit divaginanya. Sedangkan Andi, yang dia tahu ketika vagina istrinya semakin basah, berarti istrinya makin ikut menikmati persetubuhan itu. Sehingga, makin kencang dan kasar Andi menyetubuhi Cita.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnzlcyVmCnt
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Bq8BeWayA
Cita kemudian merangkulkan tangannya memeluk Andi dengan kencang. Itu sebenarnya dilakukan karena dia sudah makin tidak tahan dengan rasa sakit itu. Tapi bagi Andi, itu tanda bahwa Cita semakin menikmatinya. Andi balas memeluknya, dan makin mengencangkan genjotannya karena dia merasa orgasmenya sudah sedikit lagi. Dia sama sekali tak menyadari bahwa air mata Cita mengalir semakin banyak. Tapi isak tangis Cita tersamar oleh desahan Andi yang justru merasa keenakan.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBuXob3KXmn
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwZ6ZmEFRX2
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfY9Ir1PceH
“Aahh mamaaa.. aaahh papa keluaaaar…”14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpkI4CD13mT
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqXI4bfXiNC
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡabzzuaIUvg
Tubuh Andi menegang. Dia tanamkan penisnya dalam-dalam divagina Cita. Beberapa kali semburan spermanya memenuhi rahim Cita. Beberapa kali masih dia sentakan penisnya didalam vagina Cita, seperti ingin menguras spermanya.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaSse9nrSMk
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1W1nPtC0nx
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPXZNnfSumk
“Aaahhh..” Andi mendesah panjang. Dia merasa sangat puas. Puas karena telah menuntaskan birahinya. Puas karena telah melampiaskan apa yang dia rasakan. Entah itu amarah, kekesalan, cemburu, atau asumsi-asumsi tak masuk akal yang menguasainya.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIcMJJDNomy
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZE9UMIMema
Tak lama kemudian dia menarik penisnya dari vagina Cita. Cairan hangat spermanyapun sebagian ikut mengalir keluar. Andi langsung merebahkan tubuhnya disamping tubuh Cita yang masih terdiam sedari tadi. Andi mengatur nafasnya yang memburu. Rasanya puas dan capek sekali. Padahal, sebenarnya dia hanya menggenjot istrinya tak lebih dari 3 menit. 3 menit yang melelahkan dan memuaskan baginya. Namun 3 menit yang menyakitkan bagi Cita.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzloRnoriGp
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJZ4iJG7TW7
Setelah beberapa saat tak bergerak, Cita mulai menggerakan tubuhnya. Dia sedikit bergeser, lalu bergerak menyamping, memunggungi Andi. Awalnya Andi tak mempedulikan itu. Dia masih larut dalam kenikmatan dan rasa puas telah menguasai Cita sepenuhnya. Namun sesaat kemudian Andi merasakan bahwa istrinya itu mulai terisak. Andi kaget, dia menoleh kesamping, tapi hanya melihat punggung mulus istrinya.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsPMPfPRNng
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlwHQqdhatM
Andi diam sebentar, memastikan yang dia dengar tadi isakan Cita atau bukan. Beberapa saat kemudian barulah dia benar-benar yakin, kalau istrinya itu terisak. Cita menangis.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpvcxGyNtjY
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz9PUNMWDEK
Loh kok nangis? Bukannya tadi dia menikmatinya? Kenapa sekarang menangis? Batin Andi. Diapun mendekati Cita dan menyentuh bahunya.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoImmPqvpuk
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡihsYPWwPrX
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsbBwcbciRg
“Ma, mama nangis?” tanya Andi dengan polosnya, Cita hanya diam saja, tapi masih terdengar isakan darinya.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKaGFm9sjRB
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFSxr94VGoZ
“Ma, mama kenapa? Kok malah mama nangis?” tanya Andi lagi sambil tangannya berusaha menarik bahu Cita agar bisa dia lihat.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5MvpCv0zHj
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ33btO3ttf5
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡajOCk2QB3l
Tapi Andi terkejut mendapat balasan dari Cita. Cita menepis tangan Andi, mempertahankan posisinya memunggungi Andi. Andi jadi bingung dibuatnya. Karena tadi dia merasa kalau Cita ikut menikmati persetubuhan mereka, tapi kenapa malah akhirnya jadi menangis?14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPO1tb0xQYI
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIkVtfMkLkl
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPcCvZHlWhO
“Ma, mama kenapa sih? Kok mama jadi nangis gini?” tanya Andi mengulangi pertanyaannya yang tadi, dan Cita masih bungkam dalam isakannya.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0GFXckEfYO
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM1GR8SPuwE
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe873QLS61u
Andi jadi makin bingung. Dia mencoba meraih tubuh Cita lagi, tapi kembali tangannya ditepis. Cita tak mau menghadap kearahnya. Andi benar-benar bingung kenapa Cita malah seperti itu. Sekali lagi diraihnya tubuh Cita, kali ini dengan sedikit memaksa, dan kembali mendapat perlawanan dari Cita. Tapi Andi benar-benar memaksa hingga Cita posisinya jadi terlentang, tapi kepalanya masih tidak mau melihat kearah Andi. Dengan sedikit paksa, Andi meraih pipi Cita dan dia gerakan agar menoleh kearahnya. Dan ternyata, air mata Cita sudah mengalir cukup deras, membuat Andi makin bingung.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbRdV0jfZru
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhJdY6qD2iT
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡscOw3YXjmj
“Ma, mama kenapa kok jadi nangis gini ma? Papa salah ya? Bukannya mama tadi menikmatinya juga?” tanya Andi. Pertanyaan yang tiba-tiba membuat Cita menatap tajam kearahnya. Andi terkejut. Belum pernah selama ini Cita menatapnya setajam itu. Ini pertama kalinya, dan Andi tidak mengerti apa maksudnya.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5f92KCQozf
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCWitwpGbJu
“Kamu udah janji, tapi kamu ingkar. Kamu tau aku tidak suka seperti itu, tapi kamu lakuin lagi. Aku nggak suka, mas” ucap Cita agak bergetar diantara tangisnya.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYO2mxxIbwP
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz4pIJT22UW
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwyJd3A2uCv
Andi kaget. Tak pernah Cita bicara dengan nada seperti itu sebelumnya. Apalagi sejak punya anak, sudah jarang sekali mereka saling memanggil dengan panggilan aku-kamu. Hampir tidak pernah lagi Cita memanggilnya mas. Kali ini dia melakukannya. Apa dia marah padaku? Tapi marah kenapa? Batin Andi.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqaeEFIttaF
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtbGZbdz50q
Cita kemudian kembali bergerak memunggungi Andi. Kali ini Andi tidak berusaha menahannya, karena dia masih bingung dengan maksud Cita.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkRQBT81atE
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSRcUPgdUcw
Janji? Janji apa sih? Cita kenapa sih kok jadi marah sampai nangis gini? Batin Andi. Dia benar-benar bingung dengan sikap Cita ini.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXOFOrhdpW9
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9IO8PPOAqD
Astaga! Oh iya, janji itu. Ah kenapa aku tidak mengingatnya sama sekali? Kenapa aku melanggarnya? Pantas saja dia marah. Batin Andi, yang sudah mulai paham apa yang membuat Cita tidak suka.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7C3KMVtC1h
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUV1uQBkP7R
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNTs9AhL9Ab
“Ma, maaf ma. Maafin papa. Papa nggak bermaksud ingkar janji. Papa hanya kebawa emosi aja tadi” ucap Andi sambil memeluk istrinya. Tapi Cita tak bergeming. Sikapnya benar-benar dingin.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoo2BEJXgsv
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAMxj0P5Tg0
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLMKIhs80UQ
“Maafin papa ma, papa bener-bener kebawa emosi. Papa cuma pengen ngebuktiin sama mama kalau papa nggak pernah mikirin orang lain. Papa cuma mikirin mama. Cuma mama yang ada dipikiran dan hati papa. Maafin papa ma” ucap Andi masih terus membujuk istrinya.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyWy4mrGoa4
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCwVwuJsotg
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6JZXbNB1b7
“Apa kamu nggak bisa bedain mana yang bercanda mana yang serius?” ucap Cita, masih dengan nada yang bergetar karena dia juga masih menangis.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOLcfcpypvG
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtfqhPtHknq
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG2WsJmCvZA
“Maaf ma, maafin papa. Papa yang salah, maafin papa” Andi benar-benar tidak tahu harus bagaimana lagi. Karena ini adalah pertama kalinya Cita semarah ini padanya.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF1hyBWvJ6P
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDPWDRn0v6i
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV3yOC3D2Pr
Sejak kenal dengan Cita, sampai mereka pacaran dan akhirnya menikah, beberapa saat yang lalu, tak pernah Cita sampai semarah ini padanya. Cita adalah seorang wanita penyabar, penurut dan setia. Hampir tidak pernah dia membantah kata-kata Andi. Bahkan sejak menikah, hampir semua keputusan yang dibuat Cita, soal apapun, selalu atas persetujuan Andi. Tapi kali ini, Andi benar-benar melihat sisi lain dari Cita yang tidak pernah dia tahu sebelumnya. Dan dia bingung, bagaimana cara menghadapinya. Dia tidak tahu bagaimana caranya menenangkan kemarahan Cita itu.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpEiq40XWcL
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyPMVI1mWW2
Cita menggeliatkan badannya meminta Andi melepaskan pelukannya. Andi paham keinginan Cita. Karena tak ingin membuat istrinya makin marah, diapun melepaskan pelukannya. Lalu dia menarik selimut untuk menutupi tubuh Cita. Dan Cita masih diam saja, sangat dingin kepada Andi. Andi terus berbaring menyamping kearah Cita, berharap istrinya mau berbalik lalu memaafkan dirinya. Tapi ditunggu beberapa saat istrinya sama sekali tidak bergerak. Tapi Andi sedikit lega karena isak tangis istrinya perlahan mulai reda. Malam itu, dengan perasaan galau, Andipun tertidur.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡccCGksiKD2
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB65OyfWHon
*14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt3YPdjfGkA
*14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhJDviNO7yA
*14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwowxV8eMs5
*14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM906TWBmiP
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡImYExUnCQ5
Keesokan harinya, ‘perang dingin’ antara Cita dan Andi masih berlanjut. Andi sempat melontarkan senyuman kepada Cita, tapi Cita tak menanggapinya sama sekali. Dia masih marah kepada suaminya itu. Berangkat kerjapun Cita tak mau diantar oleh Andi. Dia berangkat duluan dengan mengendarai motor maticnya dengan alasan ada keperluan. Andi tak ingin memaksanya, karena tak ingin membuat Cita makin marah kepadanya.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSxlsOtYhQP
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxZN5SmQaj6
Dikantor, Andi jadi sama sekali tidak fokus bekerja. Beberapa kali dia ditegur oleh pak Bowo karena malah lebih sering terlihat melamun daripada kerja. Teman-teman Andi juga menyadari perubahan Andi itu, tapi belum mau menanyakan apapun karena mereka sendiri masih sibuk dengan pekerjaanya.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKkMdBZqS3y
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt9btn29KfV
Meskipun sudah ditegur oleh pak Bowo, tapi Andi masih saja terlihat melamun. Dia seperti tidak peduli dengan pekerjaannya. Dia hanya kepikiran istrinya. Kepikiran amarah Cita yang ternyata cukup menakutkan baginya. Memang Cita tidak sampai mengamuk atau berkata-kata kasar padanya. Tapi justru diamnya Cita kepadanya itu yang paling menakutkan bagi Andi. Dia merasa lebih baik Cita memarahinya, menumpahkan semuanya daripada terus terdiam. Karena semua ini memang salahnya.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXohwZaVJdi
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZxWO6Ue0tt
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMtkkCcbS2B
“Mas Andi, mas” tiba-tiba lamunan Andi terpecah karena seseorang memanggilnya.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeo9jedpe2q
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡax5Kge7j2d
“Eh, kenapa Is?”14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrlkHggBrLR
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhEVtVFsIyw
“Dipanggil ke ruangan pak Bowo” jawab orang yang memanggilnya.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfQRTHta8nw
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS0ACPxsWGw
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIQp1FYB7Np
Andi tak menjawab, hanya mengangguk. Dengan enggan dia meninggalkan kursinya untuk menuju ruangan pak Bowo. Dia mengetuk pintu dan dipersilahkan masuk oleh pak Bowo. Dia dipersilahkan duduk. Pak Bowo hanya menatapnya, membuat Andi jadi bingung.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF8gxBpcHE1
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLPG5cBVAmc
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjyQsOonxR1
“Hmm, bapak manggil saya?” tanya Andi.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7K26Ys2Q8o
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkUNNjceBiM
“Iya” jawab pak Bowo.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJwe907nKuf
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyFInv1rlfK
“Hmm, ada apa ya pak?” tanya Andi lagi.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiHmrfHzCNr
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDnPaZJMa53
“Menurutmu kenapa kamu aku panggil?” pak Bowo malah balik bertanya. Andi malah kebingungan karena dia benar-benar tak tahu kenapa dipanggil. Andi sebenarnya termasuk orang yang cerdas, tapi kondisinya yang sedang galau benar-benar membuatnya linglung, lalu hanya menjawab dengan gelengan kepala saja.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3wZESjzsrm
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvOPMHTa2nN
“Kamu itu sebenarnya kenapa Di? Ada masalah apa? Kenapa hari ini kerjaan kamu jadi kacau begini?” tanya pak Bowo.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8b2XIWqGSr
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8JLXta5oZk
“Hmm, nggak kok pak, nggak ada apa-apa” jawab Andi mencoba mengelak.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyZGRIxVBAP
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Rd31WYBHm
“Nggak mungkin kalau nggak ada apa-apa. Kamu seperti bukan Andi yang biasanya. Beberapa tahun kita kerja bareng, baru kali ini kamu kayak gini. Ada apa sebenarnya?”14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbCiRXaj81z
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEgbYsYnbyQ
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkWb598p3Nb
Andi menunduk. Memang benar, dia sudah lebih dari 2 tahun bekerja dibawah pimpinan pak Bowo sejak pak Bowo dipindahkan kesini. Dan memang, sejak mulai bekerja, baru kali ini benar-benar tidak bisa fokus dengan pekerjaannya. Semua karena dia memikirkan kemarahan istrinya, gara-gara ulahnya semalam.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGt6QJKn6Yu
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEUkiTHGxE4
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡelvAQInRmQ
“Hmm, saya memang ada sedikit masalah pak” jawab Andi.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmqC1Ka32EU
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfgcF9oh2NG
“Masalah apa? Masalah sama kerjaan? Atau masalah keluarga?” tanya pak Bowo.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoCukpv850E
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdYRm1bZQTa
“Masalah keluarga pak. Tapi maaf, saya tidak bisa menceritakannya” jawab Andi.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCtkPWkGkiW
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvcs3u4xHFU
“Yaudah kalau memang itu masalah keluarga, karena saya juga nggak mau ikut campur. Tapi aku minta sama kamu, tolong profesional Di. Jangan campur adukan masalah pribadi sama kerjaan. Udah sering saya ngomong ini ke kalian semua. Saya nggak mau kerjaan jadi terganggu karena masalah pribadi kalian” ucap pak Bowo. Andi hanya mengangguk saja.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiGPTbMWFrc
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmo6AvMRE1D
“Kalau memang kamu punya masalah yang berat, ada baiknya kamu ambil cuti. Selesaikan dulu masalahmu baru kamu masuk kerja lagi. Daripada sekarang ini, kamu masuk tapi nggak ngapa-ngapain, malah ngebuat yang lainnya jadi nggak nyaman”14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNLa9V5W1gn
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyqKzL2aeud
“Iya pak, maafkan saya pak” ucap Andi.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLGvIFmdQVW
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIKU2R1Anc3
“Apa sebaiknya kamu pulang saja sekarang? Kalau memang mau cuti segera kamu urus biar bisa saya tandatangani” ucap pak Bowo.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ51SxFJOfur
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzzHS0AdFg6
“Tidak pak, saya lanjut kerja saja, dan sepertinya saya tidak perlu cuti” jawab Andi.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPH5fy4uQdS
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGAFE4iOAZ8
“Yaudah, tapi tolong kamu bener-bener fokus sama kerjaan. Sekali lagi kamu ngelamun kayak tadi mendingan kamu pulang aja”14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSur2mhDvmB
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIziCoqSbTP
“Iya pak”14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv2FCDxDzPW
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe84KNsDDmo
“Yaudah, kamu bisa kembali ketempatmu”14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6QF4e7N2h8
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc63T328F37
“Baik pak, makasih” ucap Andi.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZbfvmlkC8j
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡef6W5fwXPp
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHi8OiKnm81
Sebelum dia beranjak, dia sempat menatap pak Bowo.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4GwlRfMm9T
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ82INdP2dGu
Ini semua gara-gara kamu pak, gara-gara fantasi gila kamu yang bikin aku jadi kepikiran kayak gini, dan ngebuat Cita marah. Ini bukan salahku sepenuhnya pak, ini salahmu juga, batin Andi.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ6scPUm6PJ
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXhuCJusdFk
Dia menganggap pak Bowolah yang menjadi sumber masalahnya. Gara-gara mengintip dan mengetahui fantasi pak Bowo, itu membuat Andi jadi berpikir yang tidak-tidak. Akibatnya dia melampiaskan itu kepada Cita yang sama sekali tidak tahu apa-apa. Sangat wajar jika Cita marah. Tapi Andi tak mau sepenuhnya disalahkan. Dia menganggap pak Bowo punya andil atas kesalahan itu.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPg2VLSMsf0
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBJmR9rXbLK
Setelah Andi keluar dari ruangan pak Bowo, tanpa diketahui oleh Andi pak Bowo malah senyum-senyum. Dia mengira-ngira, jangan-jangan Andi sedang punya masalah dengan istrinya. Pak Bowo yang sebenarnya tak pernah mau tahu urusan pribadi anak buahnya, kali ini jadi tertarik untuk mencari tahu. Dia masih belum tahu bagaimana caranya, tapi dia sudah bertekad untuk mencari tahunya. Siapa tahu, dia bisa memberikan ‘solusi’ kepada istri Andi, bukan kepada Andi.14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1kvwn8L86B
14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq0PnS6VDP2
*14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu2Wjvr1hJE
*14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYOvJjhPCeb
*14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEdJcjQXZrk
*14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVNS0zITzGy
*14361Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJGVu2hRFBP
8964 copyright protection14357ＰＥＮＡＮＡ15X75Lm9zJ 維尼

216.73.216.238