Andi masih menatap wajah Cita yang sesekali tersenyum melihat hpnya. Andi tahu apa yang dilihat oleh Cita. Sebuah gambar meme lucu yang biasa dishare oleh akun guyonan. Andi sempat melirik gambar itu juga. Lucu sih, tapi Andi tidak tertawa. Pikirannya sedang penuh oleh pertanyaan-pertanyaan tak masuk akal tentang Cita. Dia kembali melihat wajah istrinya yang masih senyum-senyum itu. Kembali, dia merasa ketidakrelaan jika sampai hal yang terpikirkan olehnya itu terjadi.9856Please respect copyright.PENANA6PTOBaC0cu
9856Please respect copyright.PENANAkJuLsUeqIa
9856Please respect copyright.PENANAsuRreMzS7Q
“Oh iya pa, tadi itu pas disalon ada yang lucu loh” ucap Cita tiba-tiba.9856Please respect copyright.PENANAQgYVtcDvns
9856Please respect copyright.PENANATPNM79RxF7
“Eh, apa yang lucu ma?” Andi kaget, tapi berusaha menguasai dirinya. Dia tak ingin Cita menyadari kalau dirinya sedang banyak pikiran. Banyak pertanyaan lebih tepatnya.9856Please respect copyright.PENANAQoh9buP7wB
9856Please respect copyright.PENANAo73djkBPFD
“Jadi kan yang ngelola salon itu pa, dia itu kan cowok ya sebenarnya, tapi lagaknya kayak cewek banget pa, melambai abis gitu” ucap Cita sambil tertawa kecil.9856Please respect copyright.PENANAxHv2X63HXd
9856Please respect copyright.PENANA8bmLdTl9SI
“Maksudnya ma? Kayak banci salon gitu?”9856Please respect copyright.PENANADDp215IA9g
9856Please respect copyright.PENANAG6AInyZow0
“Ya gitu deh pa. Jadi kan nama aslinya Robi, tapi dia maunya dipanggil jeung Rosa. Udah gitu, ih gayanya itu lho pa, cewek banget. Aku sama mbak Nada aja kalah centil, haha”9856Please respect copyright.PENANAaHqU6nRTFR
9856Please respect copyright.PENANA17a37jPku3
“Haha masa sih ma?”9856Please respect copyright.PENANAEXi3jWB4aQ
9856Please respect copyright.PENANAUIA4Mx1eFk
“Iya pa. Mana tadi dia tuh sama mbak Nada kan langsung meluk terus cipika cipiki gitu. Eh pas dikenalin sama mama, mama juga digituin pa”9856Please respect copyright.PENANATmholleNF6
9856Please respect copyright.PENANADieZXsOrn8
“Hah? Masa sih ma? Mama nggak marah gitu?”9856Please respect copyright.PENANAbqRRugv66T
9856Please respect copyright.PENANAQQYkq7fJBQ
“Ya awalnya kaget, marah. Lebih tepatnya risih sih, kan selama ini nggak pernah ada yang meluk sama nyium pipi mama selain papa. Tapi ya gitu, mau marah nggak jadi, malah jadinya aku ketawa-tawa aja ngeliat tingkahnya si Robi itu, eh Rosa ding, hehe”9856Please respect copyright.PENANAoFifjyHcKI
9856Please respect copyright.PENANA45g2uEhCzC
“Lha kok mama nggak marah?”9856Please respect copyright.PENANAzaiPd4o8zL
9856Please respect copyright.PENANA7StPAX41Sz
“Ya gimana ya pa. Abis kata mbak Nada jeung Rosa itu emang orangnya kayak gitu. Casingnya aja yang cowok, tapi jiwanya cewek. Lha dandanannya aja tebelan dia daripada kami, hehe. Papa kalau ngeliat langsung pasti geli deh pa. Apalagi dia itu genit-genit gitu kalau sama cowok, haha. Duh mama kalau inget lagi jadi nggak bisa nahan ketawa pa” ucap Cita sambil terus tertawa mengingat apa yang terjadi disalon tadi.9856Please respect copyright.PENANAiW27AHuCAz
9856Please respect copyright.PENANAzguly9bObs
“Haha masa sih ma? Kok papa jadi penasaran ya sama orangnya?”9856Please respect copyright.PENANAlLXeotGb1I
9856Please respect copyright.PENANARU8XEBKiqI
“Wah sayangnya mama nggak punya fotonya pa. Bentar deh, mama tanya mbak Nada siapa tau dia punya”9856Please respect copyright.PENANACc1ZLYHaa9
9856Please respect copyright.PENANAOO8892H5cD
9856Please respect copyright.PENANAVtPxILTI8A
Andi hanya diam saja sementara Cita mengirimkan chat pada Nada. Tak lama kemudian Nada membalas dan mengirimkan foto Rosa kepadanya. “Nih pa” ucap Nada sambil menunjukan foto yang dikirim oleh Nada. “Lucu kan orangnya?”9856Please respect copyright.PENANAaQaMbNMcH0
9856Please respect copyright.PENANA53g8tedVKh
9856Please respect copyright.PENANA1KkYuSTitZ
Andi tak menjawab, hanya melongo saja. Memang benar apa yang dikatakan oleh Cita. Difoto itu nampak seorang lelaki berbadan lumayan tegap, namun pakaian dan dandanannya membuat Andi jadi geli. Padahal menurut Andi, kalau lelaki itu berdandan normal, sepertinya cukup tampan ditambah dengan badannya yang ideal. Kalaupun dia memilih untuk ‘menjadi’ lelaki tulen, pasti tidak sulit baginya untuk mendapatkan wanita.9856Please respect copyright.PENANATzxmKbwyxK
9856Please respect copyright.PENANA3V1gNHd4AW
Melihat reaksi Andi yang hanya melongo membuat Cita makin girang tawanya. Dia sudah menebak sebenarnya karena tahu Andi agak geli, atau boleh dibilang jijik dengan orang-orang seperti itu. Meskipun tak pernah bertemu langsung, tapi kalau misalnya ada acara di tv yang menampilkan seorang lelaki yang berdandan dan berlagak layaknya cewek, Andi langsung bergidik geli.9856Please respect copyright.PENANAezW9Dbze5q
9856Please respect copyright.PENANAUVgGQ6Kh4a
Namun tanpa Cita tahu, sebenarnya Andi punya pemikiran lain. Tadinya dia menganggap orang-orang seperti Robi yang memilih untuk menjadi Rosa, alias lelaki tulen yang memilih untuk tampil layaknya seorang cewek, adalah sebuah kelainan. Dia tidak menyalahkan pilihan mereka, hanya saja dia tak habis pikir, dan agak kurang suka dengan orang-orang seperti itu.9856Please respect copyright.PENANANfn9MSGbn9
9856Please respect copyright.PENANA9943eArS9B
Tapi tiba-tiba Andi punya pemikiran lain. Gara-gara prasangka buruknya pada pak Bowo, yang merembet jadi berpikir yang tidak-tidak pada Salim. Sekarang Andi jadi berpikir yang tidak-tidak juga terhadap orang yang baru dibicarakan oleh istrinya tadi.9856Please respect copyright.PENANAmRALeGezI1
9856Please respect copyright.PENANA4OwUuUVqCw
Mungkinkah Robi itu berpenampilan dan bersikap seperti perempuan hanya sekedar akting saja? Mungkinkah Robi itu sebenarnya punya tujuan lain? Apakah tujuan dari penampilan Robi yang menjadi Rosa itu justru untuk menggaet wanita-wanita agar bisa dia tiduri? Bukankah setiap orang pasti punya nafsu? Dan bagaimanapun juga Robi adalah seorang lelaki, sesosok makhluk yang punya penis, yang butuh pelampiasan untuk nafsunya.9856Please respect copyright.PENANAIrLA7Xw51p
9856Please respect copyright.PENANAUcUwkSteck
Apakah itu hanya akal-akalan Robi saja? Dengan berlagak menjadi perempuan, otomatis perempuan-perempuan tulenpun akan jadi gampang dekat dengannya, karena tak merasa khawatir ataupun takut akan diapa-apakan, karena menganggap orientasi seksual orang seperti Robi sudah berubah. Tapi bagaimana kalau ternyata Robi hanya seperti itu agar para perempuan lebih mudah diakali? Bagaimana jika Robi hanya memainkan peran agar bisa menjerat perempuan sebanyak-banyaknya dan lalu menikmati mereka sepuasnya?9856Please respect copyright.PENANA1pxHKQb9s6
9856Please respect copyright.PENANAUK9IKfgPCF
Beragam pikiran negatif tentang Robi bermunculan dikepala Andi. Apalagi dia sama sekali tidak kenal Robi, tidak tahu Robi yang sebenarnya itu seperti apa. Jadi seolah-oleh semua pemikiran yang sebenarnya hanya asumsi itu, seperti sebuah kenyataan bagi Andi.9856Please respect copyright.PENANAUfDzQtN54m
9856Please respect copyright.PENANAPrm2IHgLb3
Dan kini, selain Salim, Andi juga berpikir apakah Robi juga akan melakukan hal buruk kepada istrinya? Dan apakah sebelumnya, Nada sudah benar-benar menjadi korban Robi dan Salim? Apakah Nada sudah bertekuk lutut kepada mereka sehingga hanya bisa menurut ketika diminta untuk mencarikan mangsa baru, dan itu adalah Cita? Apakah yang direncanakan oleh Robi dan Salim kepada Cita? Apakah hanya ingin menjadikannya model untuk salonnya, atau ada tujuan lain?9856Please respect copyright.PENANA0zs20h6vns
9856Please respect copyright.PENANAjJenktimfX
9856Please respect copyright.PENANAMbcYaOB59b
“Pa.. kok papa malah ngelamun sih?”9856Please respect copyright.PENANAZh35iwXfAb
9856Please respect copyright.PENANAL0xwW27Kb4
“Eh nggak kok ma, nggak papa, hehe”9856Please respect copyright.PENANAGnQ0vubKbM
9856Please respect copyright.PENANAqHTQPdKEHt
“Hayoo mikirin jeung Rosa ya? Haha”9856Please respect copyright.PENANATAzkkFH5Vi
9856Please respect copyright.PENANA46fAFvxih9
“Eh nggak ya, siapa bilang. Ih amit-amit deh, hiii”9856Please respect copyright.PENANA6Tb1URXMML
9856Please respect copyright.PENANAuuYBOyf9oK
“Haha wah gawat nih, suamiku mulai mikirin cewek lain, haha” goda Cita.9856Please respect copyright.PENANAzL94dQBuVO
9856Please respect copyright.PENANAegkM15ScAZ
9856Please respect copyright.PENANAx0vvoRijO8
Iya ma, aku mikirin dia, tapi bukan seperti yang mama mikir, aku kepikiran yang lain, apalagi dia udah meluk dan nyium pipimu ma, batin Andi.9856Please respect copyright.PENANA19d8aLpD2q
9856Please respect copyright.PENANA8r9Fqf9hNF
9856Please respect copyright.PENANAIJsExCoNCS
“Eh ehh paa, papa ngapain mmpphh aah paaah..”9856Please respect copyright.PENANANIEPQQaCR9
9856Please respect copyright.PENANAZa3lLP72Y9
9856Please respect copyright.PENANAN0Mhrqdwp2
Cita terkejut saat tiba-tiba saja Andi menyergapnya dan langsung menciuminya. Cita gelagapan menerima serangan mendadak dari Andi ini. Sementara Andi tidak peduli dengan protes dari Cita. Dalam pikirannya saat ini, dia hanya ingin membuktikan, bahwa dialah penguasa Cita satu-satunya. Andi benar-benar tak memberi kesempatan pada Cita untuk menolak. Beberapa kali Cita meronta karena tak siap dan tak suka diperlakukan seperti ini, tapi semua tidak bisa mengalahkan Andi yang entah sedang dikuasai apa, nafsu, amarah, egoisme, atau entahlah.9856Please respect copyright.PENANAwtLj3V1jtG
9856Please respect copyright.PENANA25JLzCx1lc
9856Please respect copyright.PENANAc0WbPczMF6
“Paah jangan gini aahh pelaan paahh aauhh hmmpphh..” Cita mulai mengerang kesakitan waktu Andi meremas payudaranya yang berukuran sedang itu dengan keras. Namun secepat itu juga Andi membungkam mulut Cita dengan ciumannya.9856Please respect copyright.PENANAFN17ZH95xE
9856Please respect copyright.PENANA8mqrwwbUz8
Baju tidur Cita yang kali ini berbentuk kaos langsung saja ditarik keatas oleh Andi. Sekaligus dengan bh ditarik lepas oleh Andi. Hal itu membuat Cita sedikit kesakitan dan semakin tak nyaman. Tapi belum sempat dia meronta lagi Andi sudah membekap tubuhnya. Bibir Andi kembali memagut bibirnya dengan ganas. Lidah Andi memaksa menerobos masuk dan mengaduk-aduk rongga mulut Cita.9856Please respect copyright.PENANA0GcIa7QdU7
9856Please respect copyright.PENANA6ePnGQPJ6b
9856Please respect copyright.PENANAQ9AD2zKhci
“Emmpphh hhmmpphh..” Erangan Cita kembali terdengar saat tangan Andi kembali meremas buah dada Cita yang sudah telanjang itu dengan keras. Bahkan putingnya dipelintir dan ditarik dengan kasar oleh Andi.9856Please respect copyright.PENANAzNog46CIiD
9856Please respect copyright.PENANAr1z5Vl21TB
9856Please respect copyright.PENANAlnsGsYgE9N
Tubuh Cita bergerak-gerak, kadang menegang, kadang melenting, bukan karena nikmat atau keenakan, tapi justru karena sakit. Belumlah hilang keterkejutan dan rasa sakit yang dirasakan Cita, terasa olehnya tangan Andi memaksa menarik turun celananya beserta celana pendeknya. Dengan bantuan kakinya Andi berhasil meloloskan celana itu dari tubuh Cita sehingga kini Cita dalam kondisi polos tanpa busana sama sekali.9856Please respect copyright.PENANAEhyQLcEkJT
9856Please respect copyright.PENANAWEfPahTSh8
9856Please respect copyright.PENANAWcYVDOwXbm
“Hmmphhh eehhmmpphh aahh paahh hemmpphh..”9856Please respect copyright.PENANA2uFoM70AZw
9856Please respect copyright.PENANANTBeMyVILY
9856Please respect copyright.PENANANWWOiZ0YYc
Cita mendelik kaget saat dengan kasar salah satu jari Andi masuk ke liang vaginanya yang masih benar-benar kering dan langsung mengocoknya dengan kasar. Tentu saja Cita merasa kesakitan. Dia meronta tapi tak bisa melepaskan diri dari Andi. Dia bahkan mencoba memukul-mukul punggung Andi tapi itu hanya membuat Andi makin beringas padanya. Ciumannya makin menjadi, kocokan jarinya divagina Cita makin kencang, membuat tubuh Cita bergerak-gerak berusaha membebaskan diri.9856Please respect copyright.PENANAj7zqgi5jSu
9856Please respect copyright.PENANAUIdvZb612P
Perlahan-lahan vagina Cita mulai mengeluarkan cairannya sedikit. Bukan karena Cita mulai menikmatinya, hanya reaksi alami dari organ intimnya itu untuk mengurangi rasa sakit yang dibuat oleh jari Andi. Tapi dipikiran Andi lain. Dia mengira Cita mulai menikmati permainannya itu. Tanpa disadari oleh Andi, disudut mata Cita mulai menggenang air matanya. Cita tak tahu, tak habis pikir kenapa suaminya seperti itu.9856Please respect copyright.PENANAS2fjoMzEAb
9856Please respect copyright.PENANAiZWRTx19dI
Karena sudah salah mengira, Andi dengan cepat meloloskan celananya sendiri. Penisnya yang sudah mulai tegang itu dia gesek-gesekan dibelahan bibir vagina Cita. Cita sendiri sudah tak melawan. Sekali lagi, bukan karena dia mulai menikmatinya, tapi dia hanya tak ingin membuang tenaga lebih banyak lagi. Tak tahu pikiran darimana, Cita sudah mengira bahwa Andi ingin ‘memperkosanya’ seperti beberapa hari yang lalu. Sesuatu yang tidak dia suka, sesuatu yang Andi sudah berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Tapi entah kenapa, malam ini Andi berbuat seperti itu lagi padanya. Dia mempersiapkan diri untuk menghadapi rasa sakit seperti yang dia alami beberapa waktu lalu ketika suaminya melakukan hal seperti ini juga.9856Please respect copyright.PENANAbTELmUFXg7
9856Please respect copyright.PENANAzpY6yeWWAI
Cita pasrah saja ketika Andi dengan kakinya memaksa kaki Cita untuk semakin membuka. Penis Andi belum sepenuhnya tegang sehingga dia masih menggesek-gesekan saja dibibir vagina Cita sambil terus menciumi bibir istrinya itu. Cita benar-benar pasrah, bahkan sama sekali tak membalas ciuman dari Andi. Tak berapa lama kemudian Andi merasakan penisnya sudah siap tempur, diapun melesakkan kepala penisnya membelah bibir kemaluan istrinya.9856Please respect copyright.PENANAJOY2f6SHgi
9856Please respect copyright.PENANARLkp8P4HhG
9856Please respect copyright.PENANA60eK90v7zY
“Hhhhmmppphhhh..” Cita memekik saat penis Andi memaksa masuk ke liang senggamanya. Rasanya sakit, sama seperti beberapa waktu lalu. Dan kali ini, genangan air mata yang terkumpul disudut matanya itu akhirnya mengalir juga. Tapi Andi tak melihat itu, dia terlalu bernafsu untuk menyetubuhi istrinya.9856Please respect copyright.PENANAmEKFxcbikF
9856Please respect copyright.PENANAF30ArGFJiQ
9856Please respect copyright.PENANAqmfztwByjr
Tanpa menunggu lama Andi langsung menghentakan penisnya maju mundur dengan kasar. Dia tak menyadari bahwa vagina istrinya belum cukup basah untuk menerima serangan sefrontal itu. Dia tak menyadari istrinya merasa kesakitan karena kekasarannya itu. Apalagi saat ciumannya dilepas, Cita tak mengerang sakit, hanya menggigit bibirnya saja, dengan mata yang juga terpejam.9856Please respect copyright.PENANAcmEmxpMdC9
9856Please respect copyright.PENANAArza5vy1ui
Andi salah mengartikan ekspresi wajah Cita. Dia mengira Cita sedang menikmatinya, nyatanya justru Cita sedang mati-matian menahan sakit di vaginanya. Karena sudah salah mengira dari awal, Andipun makin semangat menggenjot vagina istrinya itu. Makin kencang dia mengeluar masukan penisnya. Makin kasar dia menyetubuhi Cita.9856Please respect copyright.PENANAPxzGrK8I9p
9856Please respect copyright.PENANAB6FebKRrtN
9856Please respect copyright.PENANAFWJgUdnRha
“Aahh maa aahh vagina mama enaakk maaa..” racau Andi ditelinga Cita. Sesekali dia dia menciumi dan menjilat telinga Cita. Juga sesekali dia menggigit cuping telinga Cita yang membuat istrinya itu makin tersiksa.9856Please respect copyright.PENANA36FMN3wVcD
9856Please respect copyright.PENANAhzIC8EcLJQ
9856Please respect copyright.PENANAl4jBbf2JXC
Cita sama sekali tidak bisa menikmati persetubuhannya malam ini. Dia masih memejamkan mata dan menggigit bibirnya. Dia merasa sakit. Sakit divaginanya, dan sakit dihatinya. Dia tak tahu mengapa suaminya seperti itu. Dia tak tahu mengapa Andi begitu buas menyetubuhinya. Padahal setelah malam itu Andi sudah berjanji untuk tidak berlaku kasar seperti ini lagi kepadanya. Sempat janjinya itu terwujud, sama mereka bercinta dengan penuh kelembutan, seperti yang biasa mereka lakukan sejak malam pertama. Tapi malam ini, Andi kembali mengulanginya, bahkan lebih ganas daripada yang pertama. Cita tidak suka. Sama sekali tidak menikmati.9856Please respect copyright.PENANAOOQmgnuKEO
9856Please respect copyright.PENANAsEMn0u3mKN
Lagi-lagi Andi salah mengira. Dia pikir Cita menyukainya. Dia kira Cita menikmatinya. Melihat apa yang dilakukan oleh istrinya, Andi berpikir kalau Cita hanya sedang menahan desahannya agar tidak sampai keluar seperti saat itu. Hal yang biasa dilakukan Cita ketika mereka bercinta, karena merasa tak enak dengan ibu mertuanya yang juga ada dirumah itu, dikamar sebelahnya.9856Please respect copyright.PENANAPF3dfpJr3b
9856Please respect copyright.PENANAb1UdermwFE
Genjotan Andi kian kencang, membuat Cita makin merasa sakit. Meskipun kini vaginanya sudah mulai basah, tapi itu bukan kenikmatan baginya. Itu bukan berarti dia menerima dan menikmati perlakuan Andi. Itu tidak mengurangi rasa sakit divaginanya. Sedangkan Andi, yang dia tahu ketika vagina istrinya semakin basah, berarti istrinya makin ikut menikmati persetubuhan itu. Sehingga, makin kencang dan kasar Andi menyetubuhi Cita.9856Please respect copyright.PENANArqprkesjL2
9856Please respect copyright.PENANAqKse64jZl6
Cita kemudian merangkulkan tangannya memeluk Andi dengan kencang. Itu sebenarnya dilakukan karena dia sudah makin tidak tahan dengan rasa sakit itu. Tapi bagi Andi, itu tanda bahwa Cita semakin menikmatinya. Andi balas memeluknya, dan makin mengencangkan genjotannya karena dia merasa orgasmenya sudah sedikit lagi. Dia sama sekali tak menyadari bahwa air mata Cita mengalir semakin banyak. Tapi isak tangis Cita tersamar oleh desahan Andi yang justru merasa keenakan.9856Please respect copyright.PENANA3CqsKA3S14
9856Please respect copyright.PENANA79MM4ZyseP
9856Please respect copyright.PENANASKJkbmr5DU
“Aahh mamaaa.. aaahh papa keluaaaar…”9856Please respect copyright.PENANAidwnC2v5eU
9856Please respect copyright.PENANA5k2zxIP5NK
9856Please respect copyright.PENANA4qSgBgTnjX
Tubuh Andi menegang. Dia tanamkan penisnya dalam-dalam divagina Cita. Beberapa kali semburan spermanya memenuhi rahim Cita. Beberapa kali masih dia sentakan penisnya didalam vagina Cita, seperti ingin menguras spermanya.9856Please respect copyright.PENANAN1mq4pFBJq
9856Please respect copyright.PENANAH2iW0JFnGu
9856Please respect copyright.PENANAYLR4bv0qeR
“Aaahhh..” Andi mendesah panjang. Dia merasa sangat puas. Puas karena telah menuntaskan birahinya. Puas karena telah melampiaskan apa yang dia rasakan. Entah itu amarah, kekesalan, cemburu, atau asumsi-asumsi tak masuk akal yang menguasainya.9856Please respect copyright.PENANA2V9byBnu07
9856Please respect copyright.PENANAe2P79yZ88t
Tak lama kemudian dia menarik penisnya dari vagina Cita. Cairan hangat spermanyapun sebagian ikut mengalir keluar. Andi langsung merebahkan tubuhnya disamping tubuh Cita yang masih terdiam sedari tadi. Andi mengatur nafasnya yang memburu. Rasanya puas dan capek sekali. Padahal, sebenarnya dia hanya menggenjot istrinya tak lebih dari 3 menit. 3 menit yang melelahkan dan memuaskan baginya. Namun 3 menit yang menyakitkan bagi Cita.9856Please respect copyright.PENANAyLPHq8ia4V
9856Please respect copyright.PENANAQPPXLiQWwG
Setelah beberapa saat tak bergerak, Cita mulai menggerakan tubuhnya. Dia sedikit bergeser, lalu bergerak menyamping, memunggungi Andi. Awalnya Andi tak mempedulikan itu. Dia masih larut dalam kenikmatan dan rasa puas telah menguasai Cita sepenuhnya. Namun sesaat kemudian Andi merasakan bahwa istrinya itu mulai terisak. Andi kaget, dia menoleh kesamping, tapi hanya melihat punggung mulus istrinya.9856Please respect copyright.PENANAqean3RYzg0
9856Please respect copyright.PENANA8SONj5g0FR
Andi diam sebentar, memastikan yang dia dengar tadi isakan Cita atau bukan. Beberapa saat kemudian barulah dia benar-benar yakin, kalau istrinya itu terisak. Cita menangis.9856Please respect copyright.PENANAAGmd79BTUi
9856Please respect copyright.PENANAbX2EWkKAkg
Loh kok nangis? Bukannya tadi dia menikmatinya? Kenapa sekarang menangis? Batin Andi. Diapun mendekati Cita dan menyentuh bahunya.9856Please respect copyright.PENANAuwN6eYYW4m
9856Please respect copyright.PENANA6dRpGcQ6JJ
9856Please respect copyright.PENANA9CSbdSwNRU
“Ma, mama nangis?” tanya Andi dengan polosnya, Cita hanya diam saja, tapi masih terdengar isakan darinya.9856Please respect copyright.PENANAA8aaLYk2rt
9856Please respect copyright.PENANA5tKJBQqqJp
“Ma, mama kenapa? Kok malah mama nangis?” tanya Andi lagi sambil tangannya berusaha menarik bahu Cita agar bisa dia lihat.9856Please respect copyright.PENANAVkM5kddInh
9856Please respect copyright.PENANA10anOWYDRc
9856Please respect copyright.PENANAa9OnOZAS1G
Tapi Andi terkejut mendapat balasan dari Cita. Cita menepis tangan Andi, mempertahankan posisinya memunggungi Andi. Andi jadi bingung dibuatnya. Karena tadi dia merasa kalau Cita ikut menikmati persetubuhan mereka, tapi kenapa malah akhirnya jadi menangis?9856Please respect copyright.PENANAItmOBJNBJq
9856Please respect copyright.PENANAgbG9b4WK5z
9856Please respect copyright.PENANAdxfcstplX4
“Ma, mama kenapa sih? Kok mama jadi nangis gini?” tanya Andi mengulangi pertanyaannya yang tadi, dan Cita masih bungkam dalam isakannya.9856Please respect copyright.PENANAupdpmjkUhC
9856Please respect copyright.PENANAyQ13OtQUsP
9856Please respect copyright.PENANAkZqILq6KGv
Andi jadi makin bingung. Dia mencoba meraih tubuh Cita lagi, tapi kembali tangannya ditepis. Cita tak mau menghadap kearahnya. Andi benar-benar bingung kenapa Cita malah seperti itu. Sekali lagi diraihnya tubuh Cita, kali ini dengan sedikit memaksa, dan kembali mendapat perlawanan dari Cita. Tapi Andi benar-benar memaksa hingga Cita posisinya jadi terlentang, tapi kepalanya masih tidak mau melihat kearah Andi. Dengan sedikit paksa, Andi meraih pipi Cita dan dia gerakan agar menoleh kearahnya. Dan ternyata, air mata Cita sudah mengalir cukup deras, membuat Andi makin bingung.9856Please respect copyright.PENANAoL5pojdF7g
9856Please respect copyright.PENANALu2f7mDzJu
9856Please respect copyright.PENANA0abDFIqtQv
“Ma, mama kenapa kok jadi nangis gini ma? Papa salah ya? Bukannya mama tadi menikmatinya juga?” tanya Andi. Pertanyaan yang tiba-tiba membuat Cita menatap tajam kearahnya. Andi terkejut. Belum pernah selama ini Cita menatapnya setajam itu. Ini pertama kalinya, dan Andi tidak mengerti apa maksudnya.9856Please respect copyright.PENANA0AB1vgWVjo
9856Please respect copyright.PENANAMoDbdrPlJw
“Kamu udah janji, tapi kamu ingkar. Kamu tau aku tidak suka seperti itu, tapi kamu lakuin lagi. Aku nggak suka, mas” ucap Cita agak bergetar diantara tangisnya.9856Please respect copyright.PENANAIpAjr8fdhN
9856Please respect copyright.PENANAYVPI15MDsA
9856Please respect copyright.PENANA6XmG6yet4j
Andi kaget. Tak pernah Cita bicara dengan nada seperti itu sebelumnya. Apalagi sejak punya anak, sudah jarang sekali mereka saling memanggil dengan panggilan aku-kamu. Hampir tidak pernah lagi Cita memanggilnya mas. Kali ini dia melakukannya. Apa dia marah padaku? Tapi marah kenapa? Batin Andi.9856Please respect copyright.PENANAHSP4Gpnae3
9856Please respect copyright.PENANA7odfc3QXZt
Cita kemudian kembali bergerak memunggungi Andi. Kali ini Andi tidak berusaha menahannya, karena dia masih bingung dengan maksud Cita.9856Please respect copyright.PENANAYCY38kna33
9856Please respect copyright.PENANADAEd4BPC34
Janji? Janji apa sih? Cita kenapa sih kok jadi marah sampai nangis gini? Batin Andi. Dia benar-benar bingung dengan sikap Cita ini.9856Please respect copyright.PENANAVC8owJEIg4
9856Please respect copyright.PENANAFcE2kg5kB6
Astaga! Oh iya, janji itu. Ah kenapa aku tidak mengingatnya sama sekali? Kenapa aku melanggarnya? Pantas saja dia marah. Batin Andi, yang sudah mulai paham apa yang membuat Cita tidak suka.9856Please respect copyright.PENANAogVh9ODhBO
9856Please respect copyright.PENANA8WWnzhXovM
9856Please respect copyright.PENANAVPVwH5BgK6
“Ma, maaf ma. Maafin papa. Papa nggak bermaksud ingkar janji. Papa hanya kebawa emosi aja tadi” ucap Andi sambil memeluk istrinya. Tapi Cita tak bergeming. Sikapnya benar-benar dingin.9856Please respect copyright.PENANA3CvNqH73RJ
9856Please respect copyright.PENANAWlUNvrPV5x
9856Please respect copyright.PENANAwd2ONMK031
“Maafin papa ma, papa bener-bener kebawa emosi. Papa cuma pengen ngebuktiin sama mama kalau papa nggak pernah mikirin orang lain. Papa cuma mikirin mama. Cuma mama yang ada dipikiran dan hati papa. Maafin papa ma” ucap Andi masih terus membujuk istrinya.9856Please respect copyright.PENANAywtkAH2ofJ
9856Please respect copyright.PENANATf8UooXmNn
9856Please respect copyright.PENANAxmfKrdX7KW
“Apa kamu nggak bisa bedain mana yang bercanda mana yang serius?” ucap Cita, masih dengan nada yang bergetar karena dia juga masih menangis.9856Please respect copyright.PENANAQN6IISRLCW
9856Please respect copyright.PENANA0aB9tJxbl4
9856Please respect copyright.PENANA1Y1rqA8jeV
“Maaf ma, maafin papa. Papa yang salah, maafin papa” Andi benar-benar tidak tahu harus bagaimana lagi. Karena ini adalah pertama kalinya Cita semarah ini padanya.9856Please respect copyright.PENANA3xolZk9mjJ
9856Please respect copyright.PENANAp0HiZuQXFv
9856Please respect copyright.PENANARhUrvMcv6y
Sejak kenal dengan Cita, sampai mereka pacaran dan akhirnya menikah, beberapa saat yang lalu, tak pernah Cita sampai semarah ini padanya. Cita adalah seorang wanita penyabar, penurut dan setia. Hampir tidak pernah dia membantah kata-kata Andi. Bahkan sejak menikah, hampir semua keputusan yang dibuat Cita, soal apapun, selalu atas persetujuan Andi. Tapi kali ini, Andi benar-benar melihat sisi lain dari Cita yang tidak pernah dia tahu sebelumnya. Dan dia bingung, bagaimana cara menghadapinya. Dia tidak tahu bagaimana caranya menenangkan kemarahan Cita itu.9856Please respect copyright.PENANAPaFGXYpYih
9856Please respect copyright.PENANAlxjvLgfjQT
Cita menggeliatkan badannya meminta Andi melepaskan pelukannya. Andi paham keinginan Cita. Karena tak ingin membuat istrinya makin marah, diapun melepaskan pelukannya. Lalu dia menarik selimut untuk menutupi tubuh Cita. Dan Cita masih diam saja, sangat dingin kepada Andi. Andi terus berbaring menyamping kearah Cita, berharap istrinya mau berbalik lalu memaafkan dirinya. Tapi ditunggu beberapa saat istrinya sama sekali tidak bergerak. Tapi Andi sedikit lega karena isak tangis istrinya perlahan mulai reda. Malam itu, dengan perasaan galau, Andipun tertidur.9856Please respect copyright.PENANAtxQRstXBWg
9856Please respect copyright.PENANAexa9bU4tLK
*9856Please respect copyright.PENANAW7BnbIrSPr
*9856Please respect copyright.PENANAoXgy38Ix4A
*9856Please respect copyright.PENANATZwWvFEUrm
*9856Please respect copyright.PENANAlBchFoZ5Oz
9856Please respect copyright.PENANA7M998DciQL
Keesokan harinya, ‘perang dingin’ antara Cita dan Andi masih berlanjut. Andi sempat melontarkan senyuman kepada Cita, tapi Cita tak menanggapinya sama sekali. Dia masih marah kepada suaminya itu. Berangkat kerjapun Cita tak mau diantar oleh Andi. Dia berangkat duluan dengan mengendarai motor maticnya dengan alasan ada keperluan. Andi tak ingin memaksanya, karena tak ingin membuat Cita makin marah kepadanya.9856Please respect copyright.PENANAtOcXmFIZFy
9856Please respect copyright.PENANAcdNPA1oQpg
Dikantor, Andi jadi sama sekali tidak fokus bekerja. Beberapa kali dia ditegur oleh pak Bowo karena malah lebih sering terlihat melamun daripada kerja. Teman-teman Andi juga menyadari perubahan Andi itu, tapi belum mau menanyakan apapun karena mereka sendiri masih sibuk dengan pekerjaanya.9856Please respect copyright.PENANADDMuqnPA6s
9856Please respect copyright.PENANAyJtK2oQ4oC
Meskipun sudah ditegur oleh pak Bowo, tapi Andi masih saja terlihat melamun. Dia seperti tidak peduli dengan pekerjaannya. Dia hanya kepikiran istrinya. Kepikiran amarah Cita yang ternyata cukup menakutkan baginya. Memang Cita tidak sampai mengamuk atau berkata-kata kasar padanya. Tapi justru diamnya Cita kepadanya itu yang paling menakutkan bagi Andi. Dia merasa lebih baik Cita memarahinya, menumpahkan semuanya daripada terus terdiam. Karena semua ini memang salahnya.9856Please respect copyright.PENANAVOpn27k8h8
9856Please respect copyright.PENANAWZZUzfgmgT
9856Please respect copyright.PENANA0lySCpt1jU
“Mas Andi, mas” tiba-tiba lamunan Andi terpecah karena seseorang memanggilnya.9856Please respect copyright.PENANAH0HQo5iXrc
9856Please respect copyright.PENANAHRGU1vdXzy
“Eh, kenapa Is?”9856Please respect copyright.PENANAqPW4QwB69j
9856Please respect copyright.PENANAxrjrJEjyMM
“Dipanggil ke ruangan pak Bowo” jawab orang yang memanggilnya.9856Please respect copyright.PENANApou6T1nRH6
9856Please respect copyright.PENANAFFtgqjI3Xq
9856Please respect copyright.PENANASI4laCcM1K
Andi tak menjawab, hanya mengangguk. Dengan enggan dia meninggalkan kursinya untuk menuju ruangan pak Bowo. Dia mengetuk pintu dan dipersilahkan masuk oleh pak Bowo. Dia dipersilahkan duduk. Pak Bowo hanya menatapnya, membuat Andi jadi bingung.9856Please respect copyright.PENANAohXL0OCMNx
9856Please respect copyright.PENANAkyer14eKuo
9856Please respect copyright.PENANAQPOr7xYyLM
“Hmm, bapak manggil saya?” tanya Andi.9856Please respect copyright.PENANAQFdIrpgelk
9856Please respect copyright.PENANAbbsJ6vTQrQ
“Iya” jawab pak Bowo.9856Please respect copyright.PENANAdqpJvJMM8N
9856Please respect copyright.PENANAr9pj8WCRRE
“Hmm, ada apa ya pak?” tanya Andi lagi.9856Please respect copyright.PENANA52vgsngQIM
9856Please respect copyright.PENANAda1KwWnF1m
“Menurutmu kenapa kamu aku panggil?” pak Bowo malah balik bertanya. Andi malah kebingungan karena dia benar-benar tak tahu kenapa dipanggil. Andi sebenarnya termasuk orang yang cerdas, tapi kondisinya yang sedang galau benar-benar membuatnya linglung, lalu hanya menjawab dengan gelengan kepala saja.9856Please respect copyright.PENANA1fvYWLPCLH
9856Please respect copyright.PENANANGBLiyDo0R
“Kamu itu sebenarnya kenapa Di? Ada masalah apa? Kenapa hari ini kerjaan kamu jadi kacau begini?” tanya pak Bowo.9856Please respect copyright.PENANA0onSQNday8
9856Please respect copyright.PENANAgRVui5mlOy
“Hmm, nggak kok pak, nggak ada apa-apa” jawab Andi mencoba mengelak.9856Please respect copyright.PENANAPOQAEz8ZrE
9856Please respect copyright.PENANA8Ra7qzMF4d
“Nggak mungkin kalau nggak ada apa-apa. Kamu seperti bukan Andi yang biasanya. Beberapa tahun kita kerja bareng, baru kali ini kamu kayak gini. Ada apa sebenarnya?”9856Please respect copyright.PENANA1UfkLEnsHO
9856Please respect copyright.PENANALd5UsdtiDh
9856Please respect copyright.PENANAyuhQEnCunk
Andi menunduk. Memang benar, dia sudah lebih dari 2 tahun bekerja dibawah pimpinan pak Bowo sejak pak Bowo dipindahkan kesini. Dan memang, sejak mulai bekerja, baru kali ini benar-benar tidak bisa fokus dengan pekerjaannya. Semua karena dia memikirkan kemarahan istrinya, gara-gara ulahnya semalam.9856Please respect copyright.PENANAw3Ks0qa8GZ
9856Please respect copyright.PENANAAowAzwUqBV
9856Please respect copyright.PENANAhOU9POAFUW
“Hmm, saya memang ada sedikit masalah pak” jawab Andi.9856Please respect copyright.PENANAaGqep2rOua
9856Please respect copyright.PENANAJ9LwSKjUPy
“Masalah apa? Masalah sama kerjaan? Atau masalah keluarga?” tanya pak Bowo.9856Please respect copyright.PENANAp2CFZfTAfu
9856Please respect copyright.PENANAEkfbQ9X2c2
“Masalah keluarga pak. Tapi maaf, saya tidak bisa menceritakannya” jawab Andi.9856Please respect copyright.PENANAn9RR9iI1WK
9856Please respect copyright.PENANAZ1sIXLHquh
“Yaudah kalau memang itu masalah keluarga, karena saya juga nggak mau ikut campur. Tapi aku minta sama kamu, tolong profesional Di. Jangan campur adukan masalah pribadi sama kerjaan. Udah sering saya ngomong ini ke kalian semua. Saya nggak mau kerjaan jadi terganggu karena masalah pribadi kalian” ucap pak Bowo. Andi hanya mengangguk saja.9856Please respect copyright.PENANAmTHRU5ns8x
9856Please respect copyright.PENANA4Dzy5mpxiM
“Kalau memang kamu punya masalah yang berat, ada baiknya kamu ambil cuti. Selesaikan dulu masalahmu baru kamu masuk kerja lagi. Daripada sekarang ini, kamu masuk tapi nggak ngapa-ngapain, malah ngebuat yang lainnya jadi nggak nyaman”9856Please respect copyright.PENANAzjHwzptWNO
9856Please respect copyright.PENANAm46fuDPDF8
“Iya pak, maafkan saya pak” ucap Andi.9856Please respect copyright.PENANAOscnffUNsj
9856Please respect copyright.PENANAR0cUHScUga
“Apa sebaiknya kamu pulang saja sekarang? Kalau memang mau cuti segera kamu urus biar bisa saya tandatangani” ucap pak Bowo.9856Please respect copyright.PENANAqTFL6dJeV0
9856Please respect copyright.PENANAGi7b2KMt3J
“Tidak pak, saya lanjut kerja saja, dan sepertinya saya tidak perlu cuti” jawab Andi.9856Please respect copyright.PENANAZNbhleM24J
9856Please respect copyright.PENANAXjZFxTjdtL
“Yaudah, tapi tolong kamu bener-bener fokus sama kerjaan. Sekali lagi kamu ngelamun kayak tadi mendingan kamu pulang aja”9856Please respect copyright.PENANAQTVhDCKgPK
9856Please respect copyright.PENANAWMzsg2zYsl
“Iya pak”9856Please respect copyright.PENANAXyF6VduJiE
9856Please respect copyright.PENANAtRQbRSZdO2
“Yaudah, kamu bisa kembali ketempatmu”9856Please respect copyright.PENANAARluRKkCVg
9856Please respect copyright.PENANA2EMmrEVmJC
“Baik pak, makasih” ucap Andi.9856Please respect copyright.PENANAGMgbFkZhtI
9856Please respect copyright.PENANAHByhdIagUH
9856Please respect copyright.PENANAqOnikZwa44
Sebelum dia beranjak, dia sempat menatap pak Bowo.9856Please respect copyright.PENANA2M1daQH8PN
9856Please respect copyright.PENANAm7gZ4wd5ZJ
Ini semua gara-gara kamu pak, gara-gara fantasi gila kamu yang bikin aku jadi kepikiran kayak gini, dan ngebuat Cita marah. Ini bukan salahku sepenuhnya pak, ini salahmu juga, batin Andi.9856Please respect copyright.PENANAbR0idfHfrK
9856Please respect copyright.PENANAlNMEJ5f3YR
Dia menganggap pak Bowolah yang menjadi sumber masalahnya. Gara-gara mengintip dan mengetahui fantasi pak Bowo, itu membuat Andi jadi berpikir yang tidak-tidak. Akibatnya dia melampiaskan itu kepada Cita yang sama sekali tidak tahu apa-apa. Sangat wajar jika Cita marah. Tapi Andi tak mau sepenuhnya disalahkan. Dia menganggap pak Bowo punya andil atas kesalahan itu.9856Please respect copyright.PENANASqTDr6GGQu
9856Please respect copyright.PENANAcaGYiG6aPl
Setelah Andi keluar dari ruangan pak Bowo, tanpa diketahui oleh Andi pak Bowo malah senyum-senyum. Dia mengira-ngira, jangan-jangan Andi sedang punya masalah dengan istrinya. Pak Bowo yang sebenarnya tak pernah mau tahu urusan pribadi anak buahnya, kali ini jadi tertarik untuk mencari tahu. Dia masih belum tahu bagaimana caranya, tapi dia sudah bertekad untuk mencari tahunya. Siapa tahu, dia bisa memberikan ‘solusi’ kepada istri Andi, bukan kepada Andi.9856Please respect copyright.PENANA0zngsd1sQN
9856Please respect copyright.PENANAbTEK3OmSP2
*9856Please respect copyright.PENANAfU4nXWubdU
*9856Please respect copyright.PENANAvauilm2TDW
*9856Please respect copyright.PENANAE3lB2TitB2
*9856Please respect copyright.PENANAadqaEHAl4z
*9856Please respect copyright.PENANAJVZaCRnMUE